Kecakapan Mengelola Waktu
Kecakapan Mengelola Waktu
SEMESTER : 3 (TIGA)
KELAS : XI
J. Materi :
1) Deskripsikan tujuan personal dalam hidup
a. Sejarah Pembagian Waktu
Pembagian waktu pertama kali dilakukan oleh bangsa Yunani
yang membagi satu tahun menjadi 12 bagian yang disebut bulan. Mereka
kemudian membagi setiap bulan menjadi 30 bagian yang disebut hari.
Dalam satu tahun, mereka mempunyai 360 hari atau 12 x 30 = 360.
Karena bumi berputar mengelilingi matahari membentuk jalur lingkaran
menjadi 360º. Konsep ini dikemukakan oleh Hipparchus, seorang
astronom Yunani, yang hidup pada tahun 190-120 SM.
Bangsa Mesir dan Babilonia kemudian membagi siang, yaitu
sejak matahari terbit hingga matahari terbenam, menjadi 12 bagian yang
disebut jam. Mereka juga membagi malam, yaitu sejak matahari
terbenam hingga matahari terbit, menjadi 12 jam. Akan tetapi, siang dan
malam memiliki durasi yang berbeda dan berubah-ubah setiap tahunnya.
Karena itu system pembagian waktu ini belumlah akurat.
Muncullah pemikiran baru. Satu hari dibagi menjadi 24 jam
dengan jumlah jam yang sama : siang 12 jam dan malam 12 jam. Konsep
ini dikemukakan oleh Ptolemy, seorang astronom Yunani yang tinggal di
Alexandria-Mesir. Ia menyempurnakan teori Hipparchus mengenai
georentris (bumi sebagai pusat tata surya) dan system tata surya. Satu
jam kemudian dibagi menjadi 60 menit, setiap menit dibagi menjadi 60
detik. Ide pembagian jam dan menit menjadi 60 bagian ini datang dari
system sexagesimal bangsa Sumeria yang berdasar atas bilangan 60.
System ini sendiri dikembangkan 4.000 tahun yang lalu. Sejak
ditemukannya pembagian waktu atas detik, menit, jam, hari,bulan, dan
tahun inilah waktu menjadi ukuran perhitungan dalam kehidupan
manusia dan manusia pun mulai berkejaran dengan waktu.
Albert Eintein juga bereksperimen dengan waktu dan
mengajukan sebuah teori dengan kesimpulan bahwa waktu itu relative.
Teori waktu Einstein ini memang rumit, tetapi Alan Lightman, seorang
dosen di Massachusets Institut of Technology, berhasil menjelaskannya
dalam bahasa sastra melalui bukunya, Mimpi-Mimpi Einstein.
Menurutnya, di dunia ini ada dua jenis watu, yaitu waktu mekanis dan
waktu tubuh. Waktu yang pertama adalah waktu seperti yang kita kenal
sekarang (detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya),
sedangkan waktu yang kedua adalah waktu menurut kehendak hati
manusia. Sebelum Hipparchus menemukan pembagian waktu, manusia
akan makan saat lapar atau tidur saat mengantuk. Itulah yang disebut
sebagai waktu tubuh. Setelah ada pembagian waktu, manusia akan
makan saat jam makan dan tidur saat jam tidur. Waktu inilah yang
disebut sebagai waktu mekanis. Kehidupan manusia berubah dari waktu
tubuh menjadi waktu mekanis.
b. Mengenal Manajemen Waktu
Masa transisi dari masa kanak-kanak (dimana orang tua
sepenuhnya mengelola waktu seseorang) ke masa remaja (ketika
seseorang mulai belajar bertanggung jawab) menimbulkan perseoalan
dalam menentukan prioritas dan mengatur waktu. Remaja menjadi stress
karena tidak dapat menyalurkan hobi atau bersosialisasi karena orang tua
menuntun mereka agar lebih banyak dirumah untuk belajar.
Ketidakmampuan akhirnya melahirkan individu yang malas dan tidak
bahagia.
Pada pembagian waktu justru membuat manusia merasa diburu
waktu. Manusia merasa semakin tua setelah melihat umur. Mereka
merasa waktu yang mereka miliki terbatas. Sementara, waktu berjalan
terus. Ada orang-orang yang mampu menyiasati watu dan
memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan, tetapi tidak sedikit yang
merasa kekurangan waktu. Padahal. Setiap orang mempunyai jatah
waktu yang sama dari Sang Pencipta yaitu 24 jam sehari. Seiring dengan
perkembangan manusia, mulailah mereka berfikir untuk menyiasai
waktu. Lahirlah manajemen waktu.
Waktu adalah suatu modal yang sangat berarti bagi siapa saja.
Begitu berartinya, maka banyak sekali pepatah yang memuat kalimat-
kalimat motivasi berisi tentang waktu. Misalnya, Gunakan Waktu
longgarmu sebelum waktu sempitmu datang, gunakan masa mudamu
sebelum masa tuamu, gunakan waktu hidupmu sebelum matimu. Waktu
ibarat pedang, bila seseora tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik,
maka dia akan terbunuh oleh waktu itu sendiri.
2) Prioritas Tugas dan Kegiatan
Seperti halnya keuangan, waktu juga perlu dimanajemen dengan baik.
Manajemen waktu perlu memperhatikan tentang kebutuhan, manfaat,
penghematan, dan sebagainya. Tanpa disadari, ada banyak waktu yang
terbuang sia-sia oleh kegiatan yang tidak penting. Padahal dalam
manajemen waktu kita harus memiliki prinsip penghematan. Adapun wujud
pemborosan waktu yang tidak disadari antara lain :
a) Penundaan penyelesaian tugas
b) Kebimbangan atau keragu-raguan terhadap tugas atau kegiatan
c) Melakukan kegiatan berdasarkan informasi yang tidak lengkap
d) Tujuan dan prioritas yang tidak jelas
e) Tidak adanya rencana
f) Ketegangan (stress) dan kelelahan
g) Ketidak mampuan mengatakan “tidak”
h) Kecerobohan
3) Mengelola Waktu Seefisien Mungkin
Meningkatkan efektivitas penggunaan waktu merupakan bagian dari
manajemen waktu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan
efektivitas penggunaan waktu antara lain :
1) Menciptakan waktu yang bebeas gangguan (untuk konsentrasi)
2) Mengusahakan waktu istirahat
Sepuluh teknik mengelola waktu belajar :
(a) Jadikan waktu belajar di kelas adalah waktu terbaik untuk belajar
Siapkanlah materi sebelum pelajar dimulai.
Dengarkanlah dengan serius apa yang diterangkan guru dan cobalah
untuk mengulangi kembali materi yang baru saja anda dapat dengan
bahasa anda sendiri.