Anda di halaman 1dari 6

Pengkajian Status Fungsional

A. Definisi Pengkajian Status Fungsional

Pengkajian status fungsional adalah suatu pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.Penentuan kemandirian fungsional dapat
mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien, menimbulkan pemilihan intervensi yang
tepat (Lueckenotte, 1997).

Pengkajian status fungsional sangat penting, terutama ketika terjadi hambatan pada
kemampuan seseorang dalam melaksanakan fungsi kehidupan sehari-hari. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak
untuk melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia
sebenarnya mampu (Maryam, 2008).

Macam-Macam Pengkajian Fungsional

1. Indeks Katz

Pengkajian Katz di kegiatan sehari-hari, sering disebut sebagai Katz ADL, adalah instrumen yang
paling tepat untuk menilai status fungsional sebagai pengukuran kemampuan klien untuk
melakukan kegiatan sehari-hari hidup secara mandiri. Indeks Katz adalah alat yang secara luas
digunakan untuk menentukan hasil-hasil tindakan dan prognosis pada lansia dan penyakit
kronis. Indeks Katz pada aktivitas sehari-hari berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau
tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah, kontinensia, dan
makan (Lueckonette, 1997). Instrumen ini paling efektif digunakan lansia saat perawatan. Saat
pengukuran awal, diambil ketika klien dalam kondisi baik. Tiga puluh lima tahun sejak instrumen
dikembangkan, instrumen telah dimodifikasi dan disederhanakan dan pendekatan yang berbeda
untuk penilaian telah dilakukan. Meskipun tidak ada laporan reliabilitas dan validitas resmi
dapat ditemukan dalam literatur, alat ini digunakan secara luas untuk mengukur kemampuan
fungsional lansia di lingkungan klinis dan rumah (Wallace dan Shelkey, 2008). Indeks Katz terdiri
dari 7 tingkatan sebagai hasil penilaian terhadap perihal melakukan kegiatan sehari-hari, yaitu :
a. Tingkat A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB/BAK), berpindah, ke kamar kecil,
dan berpakaian.
Tingkat B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
b. Tingkat C Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
c. Tingkat D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan.
d. Tingkat E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, dan
satu fungsi tambahan.
Tingkat F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet,
berpindah, dan satu fungsi tambahan.
e. Tingkat G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

2. Indeks Barthel

Penilaian didasarkan pada tingkat bantuan orang lain dalam meningkatkan aktivitas fungsional
(Pudjiastuti dan Utomo, 2003). Pengukuran meliputi sepuluh item :makan, i, mandi, berhias,
berpakaian, kontrol kandung kencing,dan kontrol anus, toileting, transfer kursi/tempat tidur,
mobilitas dan naik tangga. berikut penilaiannya :

a. 0-20 : ketergantungan penuh


b. 21-61 : ketergantungan berat/sangat bergantun
c. 62-90 : ketergantungan moderat
d. 91-99 : ketergantungan ringan

3. Functional Independence Measure ( FIM )

adalah alat penilaian yang bertujuan untuk menilai ketergantungan pasien atau mengevaluasi
status fungsional pasien selama proses rehabilitasi setelah stroke , cedera otak traumatis ,
cedera tulang belakang atau kanker .

Alat ukur ini bisa dipakai secara umum oleh semua pihak, yaitu dokter, perawat, fisioterapis
untuk menilai status fungsional seseorang berdasarkan tingkat bantuan yang ia butuhkan.
Kategori penilaian berkisar dari total kemandirian hingga total bantuan. Terlepas dari
penggunaan alat bantu apa pun, orang tersebut dianggap independen sepenuhnya.
FIM berfungsi sebagai alat pengumpulan data yang konsisten untuk perbandingan hasil
rehabilitasi di seluruh rangkaian perawatan kesehatan, serta untuk memungkinkan petugas
kesehatan melacak perubahan dalam status fungsional pasien dari permulaan perawatan
rehabilitasi sampai kepulangan pasien karena pengkajian FIM dilakukan pada saat masuk dan
keluar dari rumah sakit rehabilitasi.

FIM berisi 18 item yang terdiri dari 13 tugas motorik dan 5 tugas kognitif. Area yang dievaluasi
pada FIM adalah perawatan diri (Makan ,Dandan, Mandi, Berpakaian Tubuh Bagian Atas,
Berpakaian Tubuh Bagian Bawah, dan Toileting) Manajemen kandung kemih, manajemen usus,
transfer tempat tidur ke kursi , transfer toilet, transfer mandi, penggerak (berjalan mandiri atau
dengan kursi roda), naik turun tangga, pemahaman kognitif, ekspresi, interaksi sosial,
pemecahan masalah dan memori.

Waktu yang diperlukan untuk pengukuran FIM kurang lebih 20 menit, sangat sesuai untuk
skrining, penilaian formal, pemantauan & pemeliharaan terapi serta evaluasi program.
Kekurangan dari FIM ini adalah untuk petugas pengisi memerlukan waktu lebih lama karena
item yang dinilai banyak.

Rentang nilai FIM dimulai dari nilai 1 sampai nilai 7 dengan interpretasinya nilai 1 dianggap
buruk dan nilai 7 yang dianggap paling baik. Skor akhir berkisar antara 18 (terendah) dan 126
(tertinggi) yang mengindikasikan tingkat fungsi. Berikut instrumen FIM dan Tujuh level untuk
setiap item :
Skor Tingkat Fungsional Deskripsi

7 Mandiri komplit Mandiri secara keseluruhan

6 Relatif mandiri Membutuhkan bantuan alat namun tanpa bantuan


fisik

5 Mandiri dengan supervisi Membutuhkan seseorang didekatnya atau


dorongan secara verbal

4 Bantuan minimal Membutuhkan bantuan secara tidak langsung


(subjek melakukan > 75% tugas)

3 Bantuan sedang Subjek melakukan 50-75% tugas

2 Bantuan berat Subjek melakukan kurang dari sebagian tugas


(25-49%)

1 Bantuan total Subjek memberikan kontribusi < 25% dari usaha


atau tidak dapat melakukan tugasnya sama sekali

Prinsip penilaian Fungsi dinilai berdasarkan pengamatan langsung.

a. Fungsi dinilai oleh dokter berdasarkan observasi langsung. Ini mengharuskan penilai
untuk terbiasa dengan pasien dan standar untuk penilaian adalah:
 Penerimaan : Dalam 10 hari kerja sejak tanggal penerimaan (dapat disesuaikan untuk
program / komunitas singkat)
 Pemulangan : Selama seminggu terakhir sebelum pulang
b. Penilaian dilakukan oleh anggota tim multidisiplin.
c. Subjek dinilai berdasarkan apa yang mereka lakukan setiap hari, bukan pada saat mereka
bisa melakukannya.
d. Jangan biarkan skor kosong.
e. Skor 1 diberikan jika:
 Mereka tidak melakukan aktivitas sama sekali
 Jika bantuan dari 2 orang dibutuhkan
 Jika mereka akan ditempatkan pada risiko cedera jika diuji
 Jika informasi itu tidak tersedia
f. Gunakan pohon keputusan dan kemudian periksa deskripsi level dengan catatan di
bagian bawah halaman untuk memastikan skor sudah benar.
g. Jika fungsi untuk item yang diberikan bervariasi, pilih nilai yang lebih rendah.
Referensi :

Abahaya Gufta. 2008. Measurement Scales used in Ederly Care. New York : Radeliffe Publishing

Linacre JM, Heinemann JW, BD Wright, CV Granger, Hamilton BB. 1194. Struktur dan stabilitas
ukuran independensi fungsional. Arch Phys Med Rehabilitasi. 75: 127-132.

Heinemann AW, Linacre JM, Wright BD, Hamilton BB, Granger C. 1993 . Hubungan antara
gangguan dan kecacatan fisik yang diukur dengan ukuran independensi fungsional. Arch Phys
Med Rehabilitasi. 74: 566-573.

Anda mungkin juga menyukai