Anda di halaman 1dari 8

INDEKS KEMANDIRIAN KATZ

Diajukan sebagai salah satu tugas Stase Keperawatan Gerontik


Dosen : Lucia Ariyanthi, S.Kep., Ners, M.HKes

RAMLAN ABDULLAH A 4120020 YULI YULIAWATI 4120042

WAHYU LALA 4120022 MARIA IMAKULATA DJ 4120053

HERLINAWATI 4120028 SITI NURAISAH 4120054

VELIA NUARI 4120029 SITI NURAZIJAH 4120061

WINI ANDRIANI 4120041 NITI FEBRIANTI 4120063


Definisi KATZ Indeks

 The Katz Indeks of Independence in Activities of Daily Living atau Katz Indeks ADL
adalah yang paling tepat untuk menilai status fungsional sebagai pengukuran
kemampuan klien untuk melakukan kegiatan dalam hidup sehari-hari secara
mandiri.

 Activity of Daily Living (ADL) adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan


seseorang untuk melakukan activity of daily living secara mandiri. Penentuan
kemandirian fungsional dapat mengidentifikasi kemampuan dan keterbatasan
klien sehingga memudahkan pemilihan intervensi yang tepat (Maryam, 2008).
Tujuan Skala KATZ Indeks

 Mengukur kemampuan pasien dalam melakukan 6 kemampuan


fungsi yaitu :
1. Bathing (Mandi)
2. Dressing (Berpakaian)
3. Toileting (Toilet)
4. Transfering (Berpindah)
5. Feeding (Makan)
6. Maintenance continence (Kontinen)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KATZ INDEKS
   
STANDAR PROSEDUR
KATZ INDEKS  
OPERASIONAL

PENGERTIAN Katz Indeks adalah alat untuk mengukur suatu kemampuan pasien dalam melakukan 6 kemampuan fungsi:

Bathing, Dressing, Toiletting, Transferring, Feeding, dan Manintenance.

TUJUAN Biasa digunakan untuk lansia, pasien dengan penyakit kronik (stroke, fraktur hip).

PROSEDUR 1. Melakukan penilaian aktivitas mandi pada pasien dengan kriteria:

a) Mandiri: Bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggug atau ekstremitas yang tidak mampu)

atau mandi sendiri sepenuhnya.

b) Tergantung: Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak mandi, serta

tidak mandi sendiri.


  2. Melakukan penilaian aktivitas berpakaian pada pasien dengan kriteria:
a) Mandiri: Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat
pakaian.
b) Tergantung: Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian.

  3. Melakukan penilaian aktivitas ke kamar kecil pada pasien dengan kriteria:


a) Mandiri: Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri.
b) Tergantung: Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan menggunakan pispot.

  4. Melakukan penilaian aktivitas berpindah pada pasien dengan kriteria:


a) Mandiri: Berpindah ke dan dari tempat tidut untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri.
b) Tergantung: Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi, tidak melakukan satu atau lebih
perpindahan.

  5. Melakukan penilaian aktivitas kontinen pada pasien dengan kriteria:


a) Mandiri: BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri.
b) Tergantung: Inkontinensia parsial atau total: Penggunaan kateter, pispot dan pampers.

  6. Melakukan penilaian aktivitas makan pada pasien dengan kriteria:


a) Mandiri: Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri.
b) Tergantung: Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekalim dan makan parenteral (NGT).
HASIL ANALISIS
 Nilai A: Kemandirian dalam hal makan, Kontinen (BAB/BAK), berpindah ke
kamar kecil, mandi dan berpakaian.
 Nilai B: Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
 Nilai C: Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
 Nilai D: Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan.
 Nilai E: Kemandirian dalam semual hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil
dan satu fungsi tambahan.
 Nilai F: Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah, makan dan satu fungsi tambahan.
 Nilai G: Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
REFERENSI
 Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :
Salemba Medika.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai