1. Bathing
Mandiri: memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat
2. Dressing
3. Toileting
membersihkan kotoran.
4. Transferring
5. Continence
6. Feeding
klasifikasikan menjadi 7 tahapan, dan disebut sesuai dengan aktivitas yng biasa
dikerjakan sendiri. Tahapan aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz
1 Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi (
seperti punggung atau ekstremitas yang tidak
mampu ) atau mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh,
bantuan masuk dan keluar dari bak mandi,
serta tidak mandi sendiri
2 Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat
pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar
kecil dan menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat
tidur atau kursi, tidak melakukan satu, atau
lebih perpindahan
5 Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers
)
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral ( NGT )
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen (
BAK/BAB ), berpindah, kekamar kecil, mandi dan
berpakaian.
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,berpakaian,
perubahan dalam fungsi kognitif dari waktu ke waktu, dan seringkali untuk
menilai efek dari agen terapeutik pada fungsi kognitif (O’Bryant, 2008).
83% dan spesifisitas 87% (Lincoln, 2012). Instrumen pemeriksaan ini disebut
mini karena hanya fokus pada aspek kognitif dan fungsi mental tanpa
cenderung rendah pada lansia dan tingkat pendidikan yang rendah (O’Bryant,
2008). Namun, skor MMSE yang rendah ketika faktor usia dan tingkat
pendidikan dikontrol memiliki interpretasi yang mengarah kepada
tempat, registrasi, atensi dan kalkulasi, recall, dan bahasa yang terdiri dari
verbal dan tulisan, menulis, dan menyalin gambar. Setiap penilaian terdiri
dari beberapa tes dan diberi skor untuk setiap jawaban yang benar (Kochhann,
2009).
Total skor pada MMSE jika semua jawaban benar adalah 30.
menjadi:
Analisis hasil :
Nilai < 21 : Kerusakan kognitif
DAFTAR PUSTAKA
Martono, hadi & kris pranarka. 2009. Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia
lanjut). Jakarta : FK U