01 Miu 11 2 Melly PDF
01 Miu 11 2 Melly PDF
bidang
SOSIAL
Krisis dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja. Krisis tidak
pernah memandang bulu ataupun pilih-pilih kasih. Krisis bisa datang tanpa
menunggu kesiapan kita. Ketika krisis yang tidak pernah diperhitungkan terjadi,
semua menjadi bingung, tanpa arah, dan kehilangan kendali. Krisis itu bisa
datang kapan saja, meskipun ada juga yang bisa diperkirakan sebelumnya,
maka yang diperlukan adalah bagaimana mengelola krisis tersebut. Pengel-
olaan krisis atau manajemen krisis itu seharusnya sudah dipersiapkan sejak
awal. Dalam kondisi normal pun tim krisis sudah dibentuk, sehingga begitu kri-
sis terjadi maka tim tersebut dapat langsung bekerja dengan mengikuti prose-
dur operasional standar yang sudah ditetapkan.
H a l a ma n 166
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2 Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si.
H a l a m a n 167
Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2
H a l a ma n 168
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2 Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si.
karena produk yang kurang sempurna yang secara tidak langsung berimbas pada
adalah konsumen nilai Honda Vario gagal bisnis perusahaan. Walaupun tidak dapat
pada tahun 2007. diprediksi sebelumnya, manajemen harus
bertanggung jawab atas krisis tersebut.
4) Krisis karena persepsi publik Salah satu contoh kasus krisis karena ke-
salahan strategi bisnis adalah kasus peru-
Saat krisis terjadi, perusahaan yang sahaan Enron yang arus menanggung
mengalaminya mungkin akan menjumpai kerugian tidak kurang dari $50 miliar pada
krisis lain karena krisis yang terjadi sebe- tahun 2002.
lumnya tidak teratasi dengan baik. Inilah
yang menyebabkan potensi kerugian men- 7) Krisis karena terkait masalah kriminal
jadi berlipat ganda, baik dari segi keuangan
maupun moral karyawan karena citra peru- Krisis yang terkait masalah kriminal
sahaan yang terus memburuk. Krisis karena belakangan sering terjadi.Krisis jenis ini
persepsi publik biasanya disebabkan kerena merupakan ancaman besar untuk beberapa
perusahaan melakukan hal-hal yang berten- industry, seperti pariwisata, perbankan
tangan dengan norma yang ada di masyara- dan penerbangan, Contoh krisis ini antara
kat atau yang bertentangan dengan keingi- lain terorisme, pembajakan, kekerasan, per-
nan dan kepentingan publik. Salah satu judian, pemalsuan dan pencurian. Krisis
contoh kasus krisis karena persepsi publik ini membutuhkan respon yang tepat
adalah kinerja PLN di mata konsumen. karena menjadi magnet media.
5) Krisis karena hubungan kerja yang buruk 8) Krisis karena pergantian manajemen
H a l a m a n 169
Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2
H a l a ma n 170
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2 Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si.
siko.Selain itu perusahaan tidak mempunyai krisis tidak akan pernah terulang lagi.
perencanaan menghadapi krisis.
5. Tahap post-crisis (sesudah krisis)
2. Tahap warning (peringatan)
Inilah tahap yang telah disebutkan
Tahap ini dianggap sebagai salah sebelumnya, yakni perusahaan seharusnya
satu tahap yang paling penting dalam daur bereaksi saat suatu krisis muncul ke tahap
hidup krisis. Di dalamnya, suatu masalah warning. Jika sejak awal tidak dihentikan,
untuk pertama kalinya dikenali,dapat dipe- krisis akan terjadi. Namun, jika perusahaan
cahkan, diakhiri selamanya atau dibiarkan dapat memenangkan kemabali keper-
berkembang menuju kepada kerusakan cayaan publik dan dapat beroperasi kembali
yang menyeluruh.Krisis dapat dengan mu- dengan normal maka secara formal dapat
dah muncul pada tahap ini karena ketaku- dikatakan krisis telah berakhir.
tan menghadapi badai atau masalah dan Jika dipandang dari kacamata bis-
menganggapnya tidak ada. Reaksi yang nis, suatu krisis akan menimbulkan hal-hal
umun terjadi pada tahap ini adalah kaget, berikut :
menyangkal dan pura-pura merasa aman. 1. Intensitas Permasalahan akan bertam-
bah
3. Tahap acute (akut) 2. Masalah akan menjadi sorotan publik
baik melalui media masa ,atau informasi
Pada tahap ini krisis mulai terben- dari mulut ke mulut
tuk, media dan publik mulai mengetahui 3. Masalah akan menganggu kelancaran
adanya masalah. Jika krisis sudah sampai bisnis sehari-hari
pada tahap ini,perusahaan tidak dapat ber- 4. Masalh menggangu nama baik suatu
diam diri karena sudah mulai menimbilkan perusahaan
kerugian. Saat inilah berbagai dokumen dan 5. Masalah dapat merusak sistem kerja
modul untuk menghadapi krisis harus dike- dan mengguncang perusahaan secara
luarkan dan digunakan.Saat-saat seperti keseluruhan
ini dapat diketahui, apakah para staf telah 6. Masalah yang dihadapi selain dapat
dibekali pengetahuan mengenai mana- membuat perusahaan menjadi
jemen krisis atau tidak.Jika tidak maka su- panik ,tidak jarang juga membuat
dah terlambat bagi manajemen untuk me- masyarakat menjadi panik
mulai dan menyelesaikan masalahnya. 7. Masalah akan membuat pemerintah ikut
melakukan intervensi
4. Tahap clean-up (pembersihan) Ciri-ciri Perusahaan yang sedang dilanda
Krisis :
Saat masalah melewati tahap warn- 1. Keadaan fisik tidak terurus, lampu
ing tampa diselesaikan maka kerusakan redup, toilet kotor, mobil tua, seragam
perusahaan mulai timbul. Inilah waktunya petugas lama tidak diganti, pabrik
untuk memulihkan perusahaan dari bekerja dibawah titik optimal dan lain-
kerugian. Setidaknya menyelamatkan apa lain.
saja yang tersisa, baik sisa produk (jika 2. SDM malas, datang dan pulang
dapat diaplikasikan), reputasi, citra perusa- seenaknya, pemimpin jarang hadir, ban-
haan, kinerja, dan lini produksi. Saat pemuli- yak terlihat tidak bekerja dan kongko-
han, perusahaan harus menghadapi hal-hal kongko. Dimana tenaga yang berkualitas
yang terkait dengan hukum, media, tekanan sudah resign.
publik, dan litigasi. Tetapi hikmah yang da- 3. Produk andalan hampir tidak ada,
pat diambil yaitu perusahaan dapat melihat Hanya menyelesaikan yang sudah ada
bagaimana suatu krisis akan timbul, bagai- saja banyak retur dan defect.
mana menghadapi krisis, dan memastikan 4. Konflik hampir setiap hari terdengar,
H a l a m a n 171
Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2
H a l a ma n 172
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2 Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si.
H a l a m a n 173
Melly Maulin Purwaningwulan, S Sos., M. Si. Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2
H a l a ma n 174
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.11 No. 2
H a l a m a n 175