Oleh
Sihyanti, S.TP.
Guru SMKN 1 Kelapa
Fenomena yang terjadi saat ini, banyak pelajar main game online dan nongkrong
dengan teman –temannya. Mereka menghabiskan waktu untuk mencari hiburan daripada
menyelesaikan tugas-tugas akademiknya. Mereka menjadi malas belajar di sekolah, tertidur
di kelas, tugas – tugas terbengkalai dan tidak selesai tepat waktu. Kalaupun pelajar dapat
menyelesaikan tugasnya namun hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Pelajar cenderung
menunda – nunda apa yang bisa dilakukan pada saat itu dengan berbagai macam alasan
sehingga waktu yang dimiliki tidak dikelola dengan baik. Mereka lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk kesenangan sementara.
Sebagian besar pelajar memiliki pola pikir yang salah, pelajar beranggapan bahwa
waktu yang dimiliki masih cukup banyak sehingga dapat menyelesaikannya dengan cepat serta
tepat waktu. Namun kenyataannya pelajar memiliki pengelolaan waktu yang kurang atau tidak
disiplin waktu. Dengan pola pikir yang demikian, pelajar semakin terdorong untuk menunda
– nunda pekerjaannya. Misalnya, kita ambil contoh pelajar SMK mempunyai tugas membuat
laporan setelah menyelesaikan Praktik Kerja Industri (Prakerin) atau magang. Dalam
pembuatan laporan ada batas akhir waktu pengumpulannya, namun karena kebiasaan
menunda-nunda tugas masih saja banyak pelajar yang tidak selesai laporannya tepatwaktu.
Perilaku menunda – nunda menyelesaikan tugas atau tidak disiplin waktu dalam bidang
Psikologi dikenal dengan istilah prokrastinasi. Prokrastinasi merupakan perilaku yang sangat
sering dilakukan baik sengaja maupun tidak disengaja oleh kebanyakan pelajar maupun
mahasiswa. Prokrastinasi yang dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa inilah yang disebut
dengan prokrastinasi akademik.
Prokrastinasi akademik akan memberikan dampak negatif bagi pelakunya baik itu
pelajar atau mahasiswa, yaitu banyak waktu yang terbuang tanpa menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Selain itu, pelaku prokrastinasi juga akan stres karena menghadapi deadline
penyelesaian tugas. Ada dampak lain dari prokrastinasi yaitu tugas tidak selesai, tugas selesai
namun hasilnya tidak maksimal.
Pada umumnya siswa yang memiliki kontrol diri rendah cenderung tidak bisa
mengontrol keinginan dari dalam dirinya untuk melakukan prokrastinasi akademik karena
siswa – siswa tersebut tidak memikirkan dampak buruk dari tindakannya tersebut.
Sedangkan, siswa yang memiliki kontrol diri yang tinggi, ketika akan melakukan
prokrastinasi akademik memikirkan terlebih dahulu dampak – dampaknya apa saja dari
tindakan tersebut.
Prokrastinasi bukan sifat bawaan individu atau turunan dari orang tuanya, namun
merupakan salah satu wujud perilaku dan ekspresi mental seseorang. Artinya prokrastinasi itu
merupakan suatu hasil/pengaruh yang didapatkan seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Demikian juga prokrastinasi akademik yang terjadi karena interaksi pelajar
dengan lingkungan belajarnya. Banyak kejadian prokrastinasi, seperti terlambat mengerjakan
PR, jika diberi tugas latihan soal di kelas pelajar ribut atau menunggu saja teman lain yang
mengerjakan, tidak tepat waktu dalam membuat laporan dll.