Anda di halaman 1dari 2

BAB III

TEORI DASAR

Penggunaan lumpur sebagai fluida pemboran sangat besar peranannya


dalam menentukkan keberhasilan suatu pemboran, sehingga perlu diperhatikan
sifat kimia dan fisik lumpur tersebut. Penggunaan lumpur pemboran didasarkan
pada kondisi karakteristik formasi yang berbeda-beda, untuk itu diperlukan
pengamatan tersendiri terhadap jenis-jenis lumpur yang sesuai dengan kondisi
pemboran.

3.1. Pengertian Hilang Lumpur


Hilang lumpur adalah hilangnya sebagian atau seluruh lumpur pemboran
dalam sirkulasinya masuk kedalam formasi yang sedang dibor, sehingga sirkulasi
pemboran tidak sempurna. Masuknya lumpur pemboran kedalalm formasi bisa
diakibatkan kesalahan dalam operasi pemboran.
Kerugian akibat terjadinya hilang lumpur ini adalah volume lumpur
pemboran berkurang, penurunan permukaan lumpur didalam lubang bor yang
dapat menyebabkan terjadinya semburan liar pada formasi lain yang bertekanan
tinggi. Kerugian yang lain adalah tidak didapatinya serbuk bor untuk sample log,
bahaya terjepitnya pipa bor, kehilangan waktu dan biaya serta menimbulkan
kerusakan formasi.

3.2. Faktor-faktor Penyebab Hilang Lumpur


Faktor-faktor yang menyebabkan problem hilang lumpur diformasi adalah
jenis formasi, tekanan dan lumpur pemboran.

3.2.1. Jenis formasi


Ditinjau dari jenis formasinya, maka problem hilang lumpur dapat terjadi
pada formasi permeabel, formasi gua-gua dan formasi rekahan. Formasi yang
dapat menyebabkan hilang lumpur adalah :
a. Coarsely Permeable Formation
Jenis Formasi ini terdiri dari batu pasir dan gravel, dengan keadaan
diameter lubang atau pori-pori batuan formasi sedikitnya tiga kali lebih
besar dari diameter butiran padatan lumpur.
b. Cavernous Formation
Formasi ini banyak terdapat reef, gravel maupun formasi yang terdapatnya
gua-gua misalnya formasi batu kapur (Limestone dan Dolomite)
c. Fissures, Fractures, Faults
Merupakan celah-celah atau retakan dalam formasi yang terjadi secara
alami maupun secara mekanis (Induced fracture) misalnya, karena
penekanan pada waktu masuk pahat atau kenaikan tekanan pompa yang
tinggi, lumpur yang terlalu berat dan gel strength yang terlalu besar.

A. Permeable
Unconsolidated
formation
B. Vugular and cavernous
formation
C. Faulted, jointed and
fissured
D. Induced faulted

Gambar 3.1
Beberapa Type Hilang Lumpur6)

Anda mungkin juga menyukai