Anda di halaman 1dari 17

SOAL MUSKULOSKELETAL

3 JUNI 2018 MUHAMMAD RUSTAM HN

1. Seorang pasien Laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik ortopedi RS.Bahteramasdengan


nyeri pada lutut dialami sejak 2 minggu yang lalu setelah terjatuh pada saat main futsal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan anterior drawer test (+). Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi
84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dokter poliklinik
menyarakankan untuk pemeriksaan tambahan dan treatment modalitisu. Untuk pasien ini
treatment modalitis yang tepat untuk penanganan awal adalah
A. Fisioterapi
B. Pasang elastis verban
C. Pasang Long Leg Back slab
D. Operasi
E. Pasang Kocher Slab

2. Seorang pasien Laki-laki usia 18 tahun datang ke IGDRS. Kota Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena kecelakaan lalu
lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka. Tekanan
darah 130/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 24x/menit, temperature 36,5 derajat
celcius. Dokter IGD menyimpulkan hanya contusio pada ankle joint. Tindakan non operatif
pada pasien ini adalah
A. Fisioterapi
B. Pasang elastis verban
C. Pasang short leg slab
D. Berikan Obat Antibiotik
E. Pasang gips

3. Seorang pasien Laki-laki usia 40 tahun masuk ke IGD RS.Bahteramas dengan nyeri pada paha
kirinya dialami sejak 3 jam sebelum masuk RS karena kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan deformitas (+), swelling (+), hematom (+) tidak ada luka. Tekanan darah
120/70mmHg, Nadi 82x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dari
hasil X-Ray Femur didapatkan fraktur 1/3 tengah. Dokter ortopedi menyarakankan treatment
modalitis seperti gambar disamping. Treatment modalitis sesuai gambar disebut
A. Plester of Paris
B. Gips
C. Skin traction
D. Skeletal Traction
E. Kocher Slab

4. Seorang pasien perempuanusia 20 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari untuk kontrol setelah pemasangan Plaster Cast / Gips pada lengan atasnya
karenafraktur pada os.humerus setetelah terjatuh dari motor beberapa hari lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan
20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Indikasi pemasangan Plaster Cast / Gipsyang
tepat pada kasus diatas adalah
A. Immobilisasi pada fraktur
B. Immobilisasi pada pasien dislokasi
C. Mengurangi nyeri
D. Mengurangi deformitas
E. Koreksi deformitas

5. Seorang pasien perempuan anak usia 1 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan kedua kaki nya telah di diagnosa dengan Talipes equino varus. Dari
dokter Ortopedi disarankan untuk pemasangan Plaster Cast / Gips pada kedua kakinya secara
bertahap. Indikasi pemasangan Plaster Cast / Gips yang tepat pada kasus diatas adalah
A. Immobilisasi pada fraktur
B. Immobilisasi pada pasien dislokasi
C. Mengurangi nyeri
D. Mengurangi deformitas
E. Koreksi deformitas

6. Seorang pasien laki-laki anakusia 3 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Kota Kendari
dengan keluhan berjalan tidak seimbang dan telah di diagnosa dengan polio akibat adanya
imbalance neuromuskular. Dari dokter Ortopedi disarankan untuk pemasangan Plaster Cast /
Gips pada kedua kakinya secara bertahap. Indikasi pemasangan Plaster Cast / Gips yang tepat
pada kasus diatas adalah
A. Mencegah deformitas
B. Immobilisasi pada pasien dislokasi
C. Mengurangi nyeri
D. Mengurangi deformitas
E. Koreksi deformitas
7. Seorang pasien Laki-laki usia 18 tahun datang ke IGDRS. Kota Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki dialami sejak 2 minggu yang lalu karena terjatuh pada saat main futsal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri masih dirasakan pada saat berjalan, swelling (+), hematom
(+) tidak ada luka. Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, pernapasan 22x/menit,
temperature 36,5 derajat celcius. Dokter lebih memilih untuk dipasangkan Plaster Cast / Gips
dengan pertimbangan yang tepat, yaitu
A. Karena Plaster Cast / Gipspengobatan modern
B. Karena Plaster Cast / Gipsmudah dipergunakan
C. Karena Plaster Cast / Gipsmurah meriah
D. Karena Plaster Cast / Gipsbersifat radiopaq
E. Karena Plaster Cast / Gipsterapi konservatif utama

8. Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Bahteramas Kendari
untuk kontrol setelah pemasangan Plaster Cast / Gips pada lengan bawah karenafraktur pada
os. radius dan os. ulna setetelah terjatuh dari motor beberapa minggu yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan ada kemerahan disekitar Plaster Cast / Gips dan pasien
mengeluhkan gatal-gatal. Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan
20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Pada kasus diatas adalah salah satu komplikasi
pemasanagn Plaster Cast / Gips. Komplikasi dini pemasanganPlaster Cast / Gips yang harus
diperhatikan adalah
A. Alergi pada Plaster Cast / Gips
B. Sindrom Kompartement
C. Nyeri
D. Nerve palsy karena tekanan
E. Kontraktur

9. Seorang pasien Laki-laki usia 40 tahun masuk ke IGD RS.Bahteramas dengan nyeri pada paha
kirinya dialami sejak 3 jam sebelum masuk RS karena kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan deformitas (+), swelling (+), hematom (+) tidak ada luka. Tekanan darah
120/70mmHg, Nadi 82x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dari
hasil X-Ray Femur didapatkan fraktur 1/3 tengah. Dokter ortopedi menyarakankan treatment
modalitis seperti gambar disamping. Indikasi Treatment modalitis sesuai gambar adalah
A. Immobilisasi pada fraktur
B. Immobilisasi pada pasien dislokasi
C. Mengurangi nyeri
D. Mengurangi deformitas
E. Koreksi deformitas
10. Seorang pasien anak laki-laki usia 2 tahun masuk ke IGD RS.Bahteramas dengan nyeri dan
deformitas pada paha kirinya dialami sejak 1 jam sebelum masuk RS karena terjatuh dari
tempat tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas (+), swelling (+), hematom (+)
tidak ada luka. Dari hasil X-Ray Femur didapatkan fraktur 1/3 tengah. Dokter ortopedi
menyarakankan treatment modalitis dalam bentuk traksi. Traksi yang tepat pada kasus diatas
adalah
A. Traksi Buck
B. Traksi Dunlop
C. Traksi Bryant
D. Traksi Hamilton Russel
E. Traksi Kulit

11. Seorang pasien anak laki-laki usia 2 tahun masuk ke IGD RS.Bahteramas dengan nyeri dan
deformitas pada paha kirinya dialami sejak 1 jam sebelum masuk RS karena terjatuh dari
tempat tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas (+), swelling (+), hematom (+)
tidak ada luka. Dari hasil X-Ray Femur didapatkan fraktur 1/3 tengah. Dokter ortopedi
menyarakankan treatment modalitis dalam bentuk traksi. Komplikasi traksi yang paling sering
adalah
A. Tromboemboli
B. Abrasi
C. Infeksi
D. Alergi
E. Pruritus

12. Seorang pasien Laki-laki usia 16 tahun datang ke IGDRS. Ismoyo Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena kecelakaan lalu
lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Thompson test (+), swelling (+), hematom (+) tidak
ada luka. Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature
36,5 derajat celcius. Dokter IGD menyimpulkan ada masalah pada ankle joint. Tempat
Entesoptahy yang paling sering adalah
A. Distal klavikula
B. Calcaneus
C. Femoral Trochanter
D. Plantar Foot
E. Processus Spinosus
13. Seorang pasien perempuan usia 70 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada punggung belakang sejak 10 tahun yang lalu, tidak ada
riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 150/80 mmHg, Nadi
86x/menit, pernapasan 24x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dokter menilai ini adalah
kasus Enthesopathy pada tulang belakang. Diagnosa pada kasus diatas adalah
A. Herniated Nucleus Pulposus
B. Spondylitis Osteomyelitis
C. Low Back Pain
D. Ankylosing Spondylitis
E. Skoliosis Degeneratif

14. Seorang pasien perempuan usia 70 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada punggung belakang sejak 10 tahun yang lalu, tidak ada
riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 150/80 mmHg, Nadi
86x/menit, pernapasan 24x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dokter menilai ini adalah
kasus Enthesopathy pada tulang belakang. Pemeriksaan tambahan yang tepat untuk
menunjang diagnosa pada kasus diatas adalah
A. Routine tests, including erythrocyte sedimentation rate (ESR), uric acid, urinalysis, and
complete blood count (CBC) with differential
B. Human leukocyte antigen B27 (HLA-B27);
C. Fluorescent antinuclear antibodies (FANA)
D. Rheumatoid factor
E. Antinuclear antibody titers (ANA)

15. Seorang pasien Laki-laki usia 16 tahun datang ke IGDRS. Ismoyo Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena kecelakaan lalu
lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Thompson test (+), swelling (+), hematom (+) tidak
ada luka. Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature
36,5 derajat celcius. Dokter IGD menyimpulkan ada masalah pada ankle joint, oleh dokter
disimpulkan ini adalah kasus Entesoptahy, terapi yang paling tepat adalah
A. Steroidal drugs (NSAIDs)
B. Pergelangan kaki di istirahatkan
C. Tetap bergerak seperti biasa
D. Injeksi dengan anti nyeri
E. Segera fisioterapi
16. Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Kota Kendari dengan
keluhan nyeri pada punggung belakang sejak 5 tahun yang lalu, dan sulit untuk menegakkan
tubuhnya. tidak ada riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah
140/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius.
Telah dilakukan pemeriksaan X-Ray tulang belakang. Gambaran yang khas pada kasus diatas
adalah
A. Periosteal reaction
B. Bamboo spine
C. Pathologic frakture
D. Densitas Tulang yang porotic
E. Tampak Sequester

17. Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Bahteramas Kendari
dengan keluhan nyeri pada punggung belakang dan terasa kaku juga keluhan pada hip joint
nya yang dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, dan sulit untuk menegakkan tubuhnya. tidak ada
riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 140/80 mmHg, Nadi
84x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Telah dilakukan
pemeriksaan X-Ray tulang belakang, didapatkan gambaran fusi pada spine thoracolumbal.
Diagnosa yang tepat pada kasus diatas adalah
A. Osteomyelitis
B. Osteomyelitis spine
C. Pathologic frakture
D. Osteporotic
E. Spondyloarthropathies

18. Seorang pasien laki-laki usia 65 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dewi Sartika Kendari
dengan keluhan nyeri pada punggung belakang dan terasa kaku juga keluhan pada hip joint
nya yang dirasakan sejak 5 tahun yang lalu, dan sulit untuk menegakkan tubuhnya. tidak ada
riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi
80x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Telah dilakukan
pemeriksaan X-Ray tulang belakang, didapatkan gambaran fusi pada spine thoracolumbal.
Untuk menunjang diagnose, pemeriksaan tambahan yang tepat pada kasus diatas adalah
A. Routine tests, including erythrocyte sedimentation rate (ESR), uric acid, urinalysis, and
complete blood count (CBC) with differential
B. Human leukocyte antigen B27 (HLA-B27);
C. Fluorescent antinuclear antibodies (FANA)
D. Rheumatoid factor
E. Antinuclear antibody titers (ANA)
19. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Bahteramas Kendari
dengan keluhan nyeri pada punggung belakang dan terasa kaku juga keluhan pada hip joint
nya yang dirasakan sejak 4 tahun yang lalu, dan sulit untuk menegakkan tubuhnya. tidak ada
riwayat trauma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi
84x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Telah dilakukan
pemeriksaan X-Ray tulang belakang, didapatkan gambaran fusi pada spine thoracolumbal.
Komplikasi yang harus diperhatikan pada kasus diatas adalah
A. Kekakuan sendi panggul
B. Pengembangan dada yang kurang sehingga menyebabkan sesak
C. Postur tubuh yang kurang baik
D. Progressif deformitas tulang belakang yang bertambah
E. Nyeri yang dirasakan terus menerus

20. Seorang pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Bahteramas Kendari
dengan keluhan nyeri yang terus menerus dirasakan pada punggung belakang dan terasa kaku
juga keluhan pada hip joint nya yang dirasakan sejak 4 tahun yang lalu, dan sulit untuk
menegakkan tubuhnya. tidak ada riwayat trauma dan tidak ada riwayat pengobatan
sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi
84x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Telah dilakukan
pemeriksaan X-Ray tulang belakang, didapatkan gambaran fusi pada spine thoracolumbal.
Terapi awal yang tepat pada kasus diatas adalah
A. Fisioteraphy
B. COX-2 inhibitors
C. Traction
D. Halo Immobilization
E. Operasi

21. Seorang pasien Laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Lepo-lepo Kendari
dengan nyeri pada siku kanan dialami sejak 2 minggu yang lalu setelah bermain tennis
lapangan utamanya pada saat smash. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri pada lateral
site dari elbow(+). Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit,
temperature 36,5 derajat celcius. Dokter poliklinik menyarakankan untuk pemeriksaan
tambahan dan treatment modalitisu. Untuk pasien ini treatment modalitis yang tepat untuk
penanganan awal adalah
A. Fisioterapi
B. Pasang elastis verban
C. Observasi
D. Operasi
E. Injeksi kortikosteroid

22. Seorang pasien Laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Lepo-lepo Kendari
dengan nyeri pada siku kanan dialami sejak 2 minggu yang lalu setelah bermain tennis
lapangan utamanya pada saat smash. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri pada lateral
site dari elbow(+). Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit,
temperature 36,5 derajat celcius. Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah
A. Epicondylitis lateralis
B. Epicondylitis medialis
C. Lateral collateral ligament sprain
D. Triceps tendonitis
E. Radial tunnel syndrome

23. Seorang pasien Laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Lepo-lepo Kendari
dengan nyeri pada siku kanan dialami sejak 2 minggu yang lalu setelah bermain tennis
lapangan utamanya pada saat smash. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri pada lateral
site dari elbow(+). Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit,
temperature 36,5 derajat celcius. Otot yang mengalami cedera atau inflamasi pada pasien ini
adalah
A. Extensor Carpi Radialis Longus muscle
B. Extensor Carpi Radialis Brevismuscle
C. Anconeus muscle
D. Extensor Carpi Ulnarismuscle
E. Extensor Digitorium Communismuscle

24. Seorang pasien Laki-laki usia 20 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Lepo-lepo Kendari
dengan nyeri pada siku kanan dialami sejak 2 minggu yang lalu setelah bermain tennis
lapangan utamanya pada saat smash. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri pada lateral
site dari elbow(+). Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit,
temperature 36,5 derajat celcius. Dokter poliklinik menyarakankan untuk pemeriksaan
tambahan dan treatment modalitis. Untuk sementara, dokter menyarankan kepada pasien ini
treatment modalitis sesuai gambar disamping. Jenis treatment modalitis ini adalah
A. Traksi
B. Elastis verban
C. Cast
D. Splint
E. Slab
25. Seorang pasien Laki-laki usia 16 tahun datang ke IGDRS. Bahteramas Kendari dengan nyeri
pada pergelangan kakikanan dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena keseleo
pada saat berlari dan terasi bunyi “crack” pada pergelangan kaki. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Thompson test (+), swelling (+), hematom (+) tidak ada luka. Tekanan darah
120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius.
Dokter IGD menyimpulkan ada masalah pada ankle joint. Letak insersi tulang yang diderita
pada kasus ini adalah
A. Posteromedial aspect of the calcaneus.
B. Posterolateral aspect of the calcaneus.
C. Posterosuperior aspect of the calcaneus.
D. Posteroinferior aspect of the calcaneus.
E. Posterior aspect of the calcaneus.

26. Seorang pasien Laki-laki usia 16 tahun datang ke IGDRS. Bahteramas Kendari dengan nyeri
pada pergelangan kakikanan dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena keseleo
pada saat berlari dan terasi bunyi “crack” pada pergelangan kaki. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Thompson test (+), swelling (+), hematom (+) tidak ada luka. Tekanan darah
120/80 mmHg, Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius.
Dokter IGD menyimpulkan ada masalah pada ankle joint. Letak paling nyeri dirasakan pada
pasien ini ketika berjalan dengan menggunakan sepatu adalah
A. Calcaneus.
B. Ankle Joint.
C. Posterior Heel.
D. Tibia posterior.
E. Big toe.

27. Seorang pasien Laki-laki usia 18 tahun datang ke IGD RS. Kota Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki kanan dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena kecelakaan
lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 24x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Dokter IGD menyimpulkan hanya contusio pada ankle joint.Dokter
menyarankan pemeriksaan X-Ray pada pedis dextra. Kemungkinan gambaran khas x-ray yang
didapatkan adalah
A. Osteporotic bone
B. Bone spurs
C. Soft tissue swelling
D. Fracture avulsi
E. New bone formation
28. Seorang pasien Laki-laki usia 18 tahun datang ke IGD RS. Kota Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki kanan dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena kecelakaan
lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 24x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Dokter IGD menyimpulkan hanya contusio pada ankle joint. Terapi awal pada
pasien ini adalah
A. Fisioteraphy
B. NSAIDs
C. Orthoses
D. Steroid injections
E. Mengubah pola hidup (activity modification)

29. Seorang pasien Laki-laki usia 18 tahun datang ke IGD RS. Kota Kendari dengan nyeri pada
pergelangan kaki kanan dialami sejak 2 jam yang lalu sebelum masuk RS karena kecelakaan
lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 130/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 24x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Dokter IGD menyimpulkan hanya contusio pada ankle joint. Indikasi Operasi
pada pasien ini adalah
A. Nyeri
B. Insersi tendon rupture < 50%
C. Alergi terhadap Orthoses
D. Steroid injections> 3 kali
E. Terapi konservatif gagal

30. Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Poasia Kota Kendari
dengan nyeri pada telapak kaki kanan dan kiridialami sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri memberat
jika berjalan dan berdiri lama. Pasien juga sering menggunakan sepatu heel yang tinggi kurang
lebih 3 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah
A. Achilles tendinitis
B. Plantar Fascitis
C. Retrocalcaneal bursitis
D. Tarsal tunnel syndrome
E. Bunion of the Big Toe
31. Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Poasia Kota Kendari
dengan nyeri pada telapak kaki kanan dan kiri dialami sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri memberat
jika berjalan dan berdiri lama. Pasien juga sering menggunakan sepatu heel yang tinggi kurang
lebih 3 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Nyeri tekan pada pasien ini paling sering terletak pada
A. Achilles tendon
B. Medial tuberosity of calcaneus
C. Posterosuperior aspect of the calcaneus.
D. Posteroinferior aspect of the calcaneus.
E. Tarsal bone

32. Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Poasia Kota Kendari
dengan nyeri pada telapak kaki kanan dan kiri dialami sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri memberat
jika berjalan dan berdiri lama. Pasien juga sering menggunakan sepatu heel yang tinggi kurang
lebih 3 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Dokter menyarankan pemeriksaan X-Ray pada pedis dextra. Kemungkinan
gambaran khas x-ray yang didapatkan adalah
A. Osteporotic bone
B. Soft tissue swelling
C. Normal
D. Fracture avulsi
E. New bone formation

33. Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Poasia Kota Kendari
dengan nyeri pada telapak kaki kanan dan kiri dialami sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri memberat
jika berjalan dan berdiri lama. Pasien juga sering menggunakan sepatu heel yang tinggi kurang
lebih 3 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Terapi awal pada pasien ini adalah
A. Fisioteraphy
B. NSAIDs
C. Night splint
D. Steroid injections
E. Istirahat dan Kurangi prolong standing
34. Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke poliklinik Puskesmas Poasia Kota Kendari
dengan nyeri pada telapak kaki kanan dan kiri dialami sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri memberat
jika berjalan dan berdiri lama. Pasien juga sering menggunakan sepatu heel yang tinggi kurang
lebih 3 cm. Pada pemeriksaan fisik didapatkan swelling (+), hematom (+) tidak ada luka.
Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 86x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5
derajat celcius. Beberapa hari terakhir pasien mengeluh nyeri hebat yang mengganggu
aktivitas sehari-hari.Terapi yang tepat pada pasien ini adalah
A. Physical Theraphy
B. NSAIDs
C. Night splint
D. Lidocain injections
E. Operasi

35. Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 5 tahun yang lalu,
nyeri dan kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya.Tekanan darah 140/80 mmHg,
Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Kemungkinan
diagnosispada kasus diatas adalah
A. Ostearthritis jari tangan
B. Rheumatoid arthritis
C. Gout
D. Pseudogout
E. Arthralgia

36. Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 5 tahun yang lalu,
nyeri dan kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya.Tekanan darah 140/80 mmHg,
Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Untuk menunjang
diagnose dokter, maka disarankan pemeriksaan tambahan pada kasus diatas adalah
A. Routine tests, including erythrocyte sedimentation rate (ESR), uric acid, urinalysis, and
complete blood count (CBC) with differential
B. Human leukocyte antigen B27 (HLA-B27)
C. Fluorescent antinuclear antibodies (FANA)
D. Rheumatoid factor
E. Antinuclear antibody titers (ANA)
37. Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 5 tahun yang lalu,
nyeri dan kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya.Tekanan darah 140/80 mmHg,
Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Penyebab yang
sesuai dengan diagnosis kasus diatasadalah
A. Bukan merupakan kelainan genetik
B. Bukan merupakan reaksi inflamasi
C. Bukan merupakan reaksi infeksi
D. Bukan merupakan proses inflamasi
E. Bukan merupakan destruksi cartilage

38. Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 5 tahun yang lalu,
nyeri dan kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya. Tekanan darah 140/80 mmHg,
Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dari hasil X Ray nya
didapatkan adanya destruksi pada articular. Staging pathologi dengan gambaran destruksi
articular adalah stage
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

39. Seorang pasien perempuan usia 50 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Dr. Ismoyo
Kendari dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 5 tahun yang lalu,
nyeri dan kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
terdapat beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya. Tekanan darah 140/80 mmHg,
Nadi 84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dari hasil X Ray nya
didapatkan adanya destruksi pada articular, yang tidak sesuai gambaran klinis dari Staging
Awal dari diagnosis pada pasien ini adalah
A. Polysynovitis,
B. Nyeri
C. Bengkak&ROM terbatas pada proximal joints jari-jari tangan.
D. Terdapat deformitas
E. Kaku pada pagi hari lebih dari 30 menit
40. Seorang pasien perempuan usia 75 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Kota Kendari
dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 7 tahun yang lalu, nyeri dan
kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat
beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya. Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi
86x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dari hasil X Ray nya
didapatkan adanya destruksi pada articular, dokter nya menyimpulkan diagnosis sementara
adalah rheumatoid dengan memakai kriteria revisi ARA (American Rheumatism Association
1987), yang tidak termasuk kriteria ARA adalah
A. Kaku pada pagi hari >60 menit, < 6 weeks
B. Arthritis pada ≥ 3 areas, > 6 weeks
C. Arthritis pada PIP, MCP, Wrist for > 6 weeks
D. Rheumatoid nodules
E. Radiographic erosions dan/atau periarticular osteopenia tangandan/atau wrist joint

41. Seorang pasien perempuan usia 75 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Kota Kendari
dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 7 tahun yang lalu, nyeri dan
kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat
beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya. Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi
86x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dari hasil X Ray nya
didapatkan adanya destruksi pada articular, dokter nya menyimpulkan diagnosis sementara
adalah rheumatoid dengan memakai kriteria revisi ARA (American Rheumatism Association
1987), yang bukan merupakantujuan terapi pada kasus diatas adalah
A. Stop synovitis
B. ROM joints tetap normal
C. Mencegah terjadinya deformity
D. Rekonstruksi
E. Physical Theraphy

42. Seorang pasien perempuan usia 45 tahun datang ke poliklinik di Puskesmas Abeli kota Kendari
dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 2 tahun yang lalu, nyeri dan
kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat
beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya. Tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi
84x/menit, pernapasan 20x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dokternya
menyimpulkan diagnosis sementara adalah rheumatoid dengan memakai kriteria revisi ARA
(American Rheumatism Association 1987), faktor yang menyebabkan prognosis jelek pada
kasus diatas adalah
A. Jenis kelamin laki-laki
B. Multiple joint involvement
C. Nilai ESR and CRP yang normal
D. Anti-CCP (-)
E. Usia Tua

43. Seorang pasien perempuan usia 75 tahun datang ke poliklinik ortopedi di RS. Kota Kendari
dengan keluhan nyeri pada jari-jari kedua tangannya dialami sejak 7 tahun yang lalu, nyeri dan
kaku paling sering dirasakan pada pagi hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan terdapat
beberapa nodul-nodul pada jari-jari kedua tangannya. Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi
86x/menit, pernapasan 22x/menit, temperature 36,5 derajat celcius. Dokternya
menyimpulkan diagnosis sementara adalah rheumatoid dengan memakai kriteria revisi ARA
(American Rheumatism Association 1987), Komplikasi yang paling sering, jika tidak ditangani
adalah
A. Fixed deformities
B. Kelemahan Otot
C. Nyeri
D. Cedera pada tendon
E. Systemic vaculitis

44. Foto rontgen digunakan untuk mendiagnosa beberapa penyakit didalam tubuh, kecuali…
a. Gangguan Saraf
b. kanker tulang
c. Tumor payudara
d. Osteoporosis
e. Fraktur
45. Pemeriksaan Rontgen” Tulang dapat memberi informasi , kecuali ….
a. Lesi tulang & jaringan Lunak sekitarnya
b. Kelainan saraf
c. Adanya fraktur/ancaman fraktur patologis
d. Asal/Sifat suatu lesi(jinak/ganas)
e. Follow Up perjalanan penyakit

46. Jenis fraktur pada gambar disamping adalah….


a. Traverse
b. Oblique Transverse
c. Oblique
d. Spiral
e. triangular ‘butterfly’
47. salah satu indikasi pemeriksaan MRI adalah
a. untuk memastikan ada tidaknya kelainan di thoraks
b. untuk pemeriksaan radang sendi, selaput sendi dan penumpukan Kristal atau cairan pada
sendi
c. untuk menunjukkan jaringan lunak, tulakng, otak dan pembuluh darah
d. Mendeteksi kelainan kogenital pada tulang belakang dan medulla spinal
e. untuk melihat gigi secara keseluruhan
48. Pasien yang menderita Multiple Myeloma pada pemeriksaan serologi menunjukkan…
a. WBC meningkat
b. RF positif
c. Alkali Fosfat meningkat
d. WBC, CRP dan LED meningkat
e. Protein bence jones meingkat
49. Prosedur radiografi medis yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut
kecil dari tulang atau organ tubuh dadalah pemeriksaan
a. X-ray
b. CT scan
c. MRI
d. USG
e. Angiografi
50. Penilaian densitas dalam gambar CT Scan dikenal dengan istilah hiperdens,hipodens, dan
isodens. Hiperdens menunjukan gambaran putih, hipodens menunjukan gambaran hitam, dan
isodens menunjukan gambaran yg sama dengan sekitar. Dibawah ini yang memiliki istilah
hiperdens adalah
a. Otak
b. Darah
c. Tulang
d. Udara
e. Jawaban a dan b benar
51. 1. Mendeteksi kelainan tulang kongenital pada tulang belakang dan medula spinalis
2. Untuk pemeriksaan radang sendi,selaput dan penumpukan kristal atau cairan pada sendi
3. Untuk menunjukan jaringan lunak,tulang,otak dan pembuluh darah
4. Menilai proresifitas dari infeksi atau tumor pada daerah tulang belakang dan disekitarnya
serta melihat perluasaannya pada tulang belakang, medula spinalis maupun jaringan
disekitarnya

Yang bukan merupakan indikasi dari pemeriksaan MRI adalah


a. 1 dan4
b. 2 dan 3
c. 1 dan 3
d. Semua salah
e. Semua benar
52. Pasien yang menderita Osteomyelitis pada pemeriksaan serologi menunjukkan…
a. WBC meningkat
b. RF positif
c. Alkali Fosfat meningkat
d. WBC, CRP dan LED meningkat
e. Protein bence jones meingkat
53. Dibawah ini yang merupakan keuntungan dari pemeriksaan MRI adalah
a. Sangat baik untuk mendeteksi saraf
b. Dapat digunakan untuk menemukan kelainan yang mungkin tertutup oleh gambaran tulang
c. Untuk memandu pada injeksi steroid dalam upaya meredakan nyeri punggung
d. Salah semua
e. A dan B benar

Anda mungkin juga menyukai