Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu :
Oleh :
Tuti Alawiyah
37.2016.1.2.3886
Oleh :
Tuti Alawiyah
37.2016.1.2.3886
PENDAHULUAN
Manusia terlahir sebagai makhluk yang lemah yang tidak dapat berbuat dan
mengetahui apa-apa sebelum melalui proses belajar dalam dalam
perkembangannya (Agus Suprijono: 2005: 88). Belajar adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seorang untuk memperoleh
suatu perubahan menjadi pribadi lebih baik. Belajar merupakan kewajiban bagi
seluruh manusia seak dia lahir hingga akhir hayatnya. Apabila setelah belajar
seseorang tidak mengalami perubahan tingkah laku yang positif dalam arti
wawasan pengetahuan tidak bertambah dan tidak memiliki kecakapan baru, maka
dapat dikatakan bahwa kualitas pembelajarannya masih kurang.
METODE PENELITIAN
Bentuk penelitian ini dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau lebih
dikenal dengan Action Research adalah kegiatan penelitian yang dilakukan di
kelas (Suharsimi Arikunto: 2008: 2). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
perencanaan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi pada suatu
kelas.
Subyek yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas 3C
KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 tahun ajaran 2018/2019
yang berjumlah 36 orang siswi.
Tes dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu tes I (setelah
tindakan siklus I), dan tes II (setelah tindakan siklus II). Teknik observasi yang
dimaksud adalah pengamatan aktivitas belajar siswi dan guru pada pembelajaran
muthola’ah. Aktivitas yang diamati adalah keaktifan siswa dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan guru serta partisipasi dalam pelaksanaan pemeranan dengan
metode role playing. Aktivitas guru yang diamati adalah kessesuaian penerapan
metode pembelajaran dengan erangkat pembelajaran (RPP). Observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dimana peneliti
berperan aktif mengamati dan mengikuti semua kegiatan yang sedang dilakukan.
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai partisipasi dan
keaktifan siswi dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui kemampuan
guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.
Teknik analisis data yang digunakan adalah data berupa hasil pengamatan
atau observasi diklasifikasikan sebagai data kualitatif. Data ini di interprestasikan
kemudian dihubuungkan dengan data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk
mendeskripsikan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.
Data hasil tes dilakukan analisis data sebagai bahan kajian untuk kegiatan refleksi.
Siklus 1
Siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan yakni pada hari Selasa, 19
Februari 2019 dengan alokasi waktu 1 x 45 menit (09.45-10.30 WIB). Materi
yang diajarkan adalah Jazaaul Waalidaini. Siklus ini terdiri dari tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan (planning)
Tahan perencanaan dirancang perangkat dan instruen pembelajaran berupa
rencana pembelajaran menggunakan metode role playing, tes hasil belajar
berbentuk esai yang berjumlah 5 butir soal, dan lembar observasi. Tes hasil
belajar yang digunakan yaitu berbentuk esai dan lembar observasi yang
digunakan adalah lembar observasi tertutup yaitu lembar observasi terhadap
guru dan aktivitas siswi dalam pembelajaran.
Pada tahap ini, juga dilakukan persiapan yaitu menyampaikan simulasi
mengenai pembelajaran menggunakan metode role playing yang akan
dilaksanakan di kelas 3C KMI. Simulasi metode role playing ini bertujuan
untuk memberi gambaran kepada guru tentang metode role palying yang
digunakan. Hasil refleksi setelah peneliti melakukan simulasi yaitu guru
menjadi paham terhadap proses pembelajaran menggunakan metode role
playing
2. Tindakan (Action)
Tindakan dilakukan oleh guru pengajar muthola’ah pada tanggal 19
Februari 2019 dengan melaksanaan pembelajaran sesuai scenario
pembelajaran yang telah dirancang bersama pada tahap perencanaan.
Peneliti mencatat semua aktivitas guru dan siswi saat pembelajaran
berlangsung. Tindakan yang dilakukan oleh guru menggunakan metode
role playing sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan beberapa soal yang
berupa kosakata bahasa Arab penunjang judul yang akan diajarkan.
Selanjuatnya guru menyampaikan tujuan pembelajran dan
menginformasikan model pembelajran yang akan dilakukan. Alokasi
waktu yang diperlukan untuk tahap ini yaitu 7 menit.
b. Kegiatan Inti
Siswi diwajibkan unuk membuka buku tulis yang di dalamnya
terdapat kosakata bahasa Arab berkenaan dengan materi yang akan
diajarkan. Guru kemudian menjelaskan materi dari awal hingga akhir
dan santriwati memahami serta menelaah pembahasan yang
disampaiakn oleh guru. Alokasi waktu yang di butuhkan adalah 18.
Guru memulai pembelajaran role playing dengan pertama-tama guru
meminta 4 siswi untuk menjadi pemeran dalam skenario sesuai
dengan judul materi. Guru lalu menjelaskan peran masing-masing dari
masing-masing siswi. Setelah siswi faham dengan tugasnya masing-
masing, guru meminta mereka untuk memerankan peran dalam
skenario tersebut. Di samping itu, guru meminta siswi yang tidak
tampil untuk menjadi pengamat saat pemeranan berlangsung, dimana
setelah pemeranan akan dilakukan tanya jawab. Alokasi waktu yaitu
menit 25 menit.
3. Pengamatan (Observing)
Peneliti melakukan pengamatan tingkah laku dan sikap siswi selama
pembelajaran menggunakan metode role playing serta pengamatan
keterampilan guru dalam mengajar menggunakan metode role playing.
a. Hasil pengamatan Terhadap Guru
1) Guru telah menyiapkan pembelajaran dengan baik
2) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, dengan mengucapkan
salam dan tanya jawab mengenai kosakata materi yang akan
diajarkan.
3) Dalam pembelajaran guru belum memperhatikan siswi yang uduk
di bagian belakang
4) Guru belum memberikan teguran kepada siswi yang kurang
memperhatikan pemeranan
5) Saat penyampaian materi pelajaran, guru menyampaiakan
penjelasan dengan jelas.
6) Guru cukup baik untuk merangsang siswi untuk aktif dan bertanya
dan mengemukakan pendapat karena pembelajaran dibuat
menyenangkan.
b. Hasil Pengamatan Terhadap siswi
1) Perhatian siswi saat guru menjelaskan materi perlu ditingkatkan.
2) Siswi cukup aktif dalam pembelajaran
3) Beberapa orang siswi sudah berani mengajukan pertanyaan dan
pendapat
4) Masih ada siswi yang tidak serius dalam melakuakan pemeranan.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Guru mengemukakan kekurangan dan kelebihan yang dirasakan selama
pembelajaran materi mengunakan metode role playing berlangsung. Hasil dari
refleksi kemudian digunakan sebagai landasan penyusunan skenario
pembelajaran pada siklus II.
Siklus I
Jumlah Siswi
36
<6 9 27%
Nilai
>6 27 73%
Jumlah Nilai 262
Rata-rata 7.28
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswi setelah
penerapan metode Irole playing mengalami peningkatan. Terbukti dari siswi
yang mendapatkan hasil belajar di bawah 6 berjumlah 9 siswi dengan
presentase 27%, dan siswi yang mendapatkan nilai diatas 6 berjumlah 28 siswi
dengan presentase 73%. Kemudian dapat diambil rata-rata siklus I 7,28 dari
rata-rata sebelum dilakukannya siklus I 6,03. Hasil tindakan siklus I
menunjukkan bahwa paham pada materi jazaaul Waalidaini sudah ampir
mencapai maksimal.
Siklus II
Siklus II dilakukan dalam satu kali pertemuan yakni pada hari Selasa, 25
Februari 2019 dengan alokasi waktu 1 x 45 menit (09.45-10.30 WIB). Materi
yang diajarkan adalah Al-Asadu watsa’labu. Siklus ini terdiri dari tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan (planning)
Sebagaimana pada tahap perencanaan di suklus I, peneliti merancang
perangkat dan instrumen pembelajaran berupa rencana pembelajaran
menggunakan metode role playing, tes hasil belajar berbentuk esai yang
berjumlah 5 butir soal, dan lembar observasi. Guru akan mengatur raung
kelas dengan memberikan ruang yang cukup luas untuk pemeranan agar
pemeranan berjalan dengan baik.
2. Tindakan (Action)
Tindakan dilakukan oleh guru pengajar muthola’ah pada tanggal 25
Februari 2019 dengan melaksanaan pembelajaran sama seperti yang telah
dilaksanaka pada siklus II. Peneliti mencatat semua aktivitas guru dan siswi
saat pembelajaran berlangsung.
disampaiakn oleh guru. Alokasi waktu yang di butuhkan adalah 18. Guru
memulai pembelajaran role playing dengan pertama-tama guru meminta 2
siswi untuk menjadi pemeran dalam skenario sesuai dengan judul materi.
Guru lalu menjelaskan peran masing-masing dari masing-masing siswi.
Setelah siswi faham dengan tugasnya masing-masing, guru meminta mereka
untuk memerankan peran dalam skenario tersebut. Di samping itu, guru
meminta siswi yang tidak tampil untuk menjadi pengamat saat pemeranan
berlangsung, dimana setelah pemeranan akan dilakukan tanya jawab. Alokasi
waktu yaitu menit 25 menit.
3. Pengamatan (Observing)
Pada siklus II, Peneliti melakukan pengamatan tingkah laku dan sikap
siswi selama pembelajaran menggunakan metode role playing serta
pengamatan keterampilan guru dalam mengajar menggunakan metode role
playing.
Pada siklus II, siswi mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari
meningkatnya pemahaman serta perhatian siswi selama proses belajar
mengajar berlangsung. Siswi pemeran pun dapat memerankan perannya
dengan baik.
4. Refleksi
Kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan pada siklus II, dilakukan
refleksi untuk membahas hasil observasi. Hasil observasi siklus II
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam kegiatan pembelajaran. Siswi
lebih bersemangat dalam pembelajaran terlihat dari siswi yang lebih
memperhatikan guru dalam penjelasan dan meningkatnya hasil belajar.
Siklus II
Jumlah Siswi
36
<6 7 19%
Nilai
>6 29 81%
Jumlah Nilai 265
Rata-rata 7.36
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada siklus II
mengalami penigkatan. Siswi yang mendapatkan nilai di bawah 6 berjumlah
7 siswi dengan presentase 19%. Siswi yang mendapatkan nilai diatas 6
berjumlah 29 siswi dengan presentase 81%. Rata-rata yang dhasilkan dari
presentase tersebut ikut meningkat dari rata-rata siklus I 7,28 menjadi 7.36 di
siklus II dengan presentase peningkatan 6%, dari 73% di siklus I dan 81% di
siklus II.
Dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diketahui hasil belajar siswi
kelas 3C KMI dalam setiap siklusnya mengalami peningkatan, sebagai
berikut:
Siklus I Siklus II
Jumlah Siswi
36 36
<6 9 27% 7 19%
Nilai
>6 27 73% 29 81%
Jumlah Nilai 262 265
Rata-rata 7.28 7.36
90%
80%
70%
60%
50%
Nilai di Bawah 6
40%
Nilai di Atas 6
30%
20%
10%
0%
Pra siklus Siklus I Siklus II
Terlihat pada gambar grafik di atas bahwa hasil belajar siswi meningkat pada
setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode role
playing yang dilakukan dengan cara memerankan materi pelajaran sangat menrik
perhatian siswi dimana terlihat dari antusisan siswi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sehingga aktivitas siswi dalam pembelajaran dapat meningkat
dengan cara memerankan materi yang dipelajari. Siswi lebih mudah mempelajari
materi yang di sampaiakan.serta mengingat pelajaran karena merasakan secara
langsung sesuai dengan materi yang telah diperankan sehingga hasil belajar dapat
meningkat dengan konsep yang mudah diingat dan dipahami.
KESIMPULAN
Pada siklus I siswi mulai tertarik dengan metode pembelajaran baru, sehingga
membuat siswi lebih aktif dalam mengikuti pelajaran dan mengurangi tingkat
kantuk mereka. Dengan aktivitas pada siklus tersebut meningkatkan pemahaman .
Hal ini sangat berpengaruh dan meningkatkan hasil belajar siswi. Pada siklus II,
siswi mulai terbiasa dengan metode yang digunakan. Siswi lebih antusias dan
aktif sehingga hasil nilai belajar meningkat dan lebih baik dari siklus I.
SARAN
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
Jakarta: Rineka Cipta