Pelvimetri
Pelvimetri
Suatu persalinan merupakan suatu proses penyesuaian diri dari fetus terhadap luasnya
bagian bagian keras jalan lahir,yang terutama ditentukan oleh bentuk panggul dal ukuran ukuran
panggul. Karena itu, panggul merupakan salah satu factor apakah persalinan dapat berjalan baik
atau tidak. Salah satu maksud utama pemeriksaan prenatal adalah untuk memastikan apakah
panggul seorang ibu cukup untuk melahirkan dengan normal . Salah satu pemeriksaan yang
penting untuk mendapat keterangan yang lebih banyak tentang keadaan panggul yaitu dengan
pengukuran panggul yang dikenal dengan pelvimetri.
Pelvimetri adalah pengukuran dimensi tulang jalan lahir untuk meentukan apakah bayi
dapat dilahirkan pervaginam.Prognosis untuk suksesnya persalinan pervaginam tentu tidak dapat
dipastikan berdasarkan pelvimetri roentgenologis saja, karena kapasitas panggul merupakan
salah satu faktor yang menentukan hasil akhir.
Dikenal dua macam pelvimetri yaitu pelvimetri klinis dan radiologis. Pelvimetri klinis
mempunyai arti penting untuk menilai secara kasar pintu atas panggul,panggul tengah dan
memberi gambaran yang jelas mengenai pintu bawah panggul. Dengan pelvimetri roentgenologis
akan diberikan gambaran yang jelas tentang bentuk panggul, ketepatan tambahan dalam
pengukuran pelvis , serta dapat dilakukan pengukuran diameter penting yang sulit diperoleh
secara tepat dengan cara pengukuran manual yaitu diameter tranversa pintu atas dan tengah
panggul.
Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian yang terdiri dari pelvis mayor dan pelvis
minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis diatas linea terminalis yang tidak banyak pentingnya
dalam obstetric. Yang lebih penting adalah pelvis minor, dibatasi oleh pintu atas panggul (inlet)
dan pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor berbentuk saluran yang mempunyai sumbu
lengkung ke depan (sumbu carus).
Gambar 1. Potongan sagital panggul
B. RUANG PANGGUL
Ruang panggul merupakan saluran diantara PAP dan Pintu bawah panggul (PBP).
Dinding anterior sekitar 4 cm terdiri atas os pubis dengan simpisisnya. Dinding posterior
dibentuk oleh ossakrum dan os koksigis, sepanjang ±12 cm. Karena itu ruang panggul berbentuk
saluran dengan sumbu melengkung ke depan.
Gambar 3. Ruang panggul
1. Wiknjosastro H. Ilmu Bedah Kebidanan. 2nd ed, Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo 1991; 1-14 3.
2. Wiknjosastro H. Anatomi jalan lahir. Dalam: Wiknjosastro H. Saifuddin AB, Rachimhadi
T Ilmu Kebidanan 3rd ed. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1992;
102-112 4.
3. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF. The Normal Pelvis. In: William Obstetrics,
19th ed. Appleton and Lange, 1993; 283-294