RENDANG SUKUN
O
L
E
H
HANIFATUZZAHRAH
LAILA FATHULNI
MUTIARA FANY
NUTFATIN ABIADHOH
RANGGA PRIMAYUDA
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Proposal Bisnis ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penyusun
i
ABSTRAK
Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji
dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng.
Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti” (Wikipedia).
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata
"sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa
biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. Buah sukun
merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di berbagai kepulauan di
daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh
atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.
Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau
dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang
menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini
dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan
kelapa (Wikipedia). Hingga hari ini, kita sulit menemukan produk pemanfaatan
buah sukun sebagai rendang, Jarangnya pemanfaatan tersebut menjadi olahan
pangan membuat kami tertarik memproduksi rendang sukun. Di Indonesia khusus
nya di Sumatera Barat belum ditemukan tempat usaha yang memproduksi olahan
rendang sukun membuat nantinya persaingan usaha menjadi sedikit yang
berdampak pada tumbuhnya usaha baru yang menjanjikan.
ii
media sosial sebagai salah satu alat pemasaran. Nantinya produk yang kami buat
akan di pasarkan ke toko-toko kue, toko oleh-oleh dan supermarket yang ada di
Sumatera Barat. Demi kelancaran usaha yang kami buat, kami juga akan
melakukan evaluasi terhadap manajemen usaha dan produksi secara berkala setiap
bulannya. Kata kunci: rendang, sukun.
iii
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................................ii
I.Latar belakang...................................................................................................1
IX.Finansial .........................................................................................................8
X.Lampiran .........................................................................................................13
iv
RENDANG SUKUN
I. LATAR BELAKANG
Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji
dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng.
Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti” (Wikipedia).
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata
"sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa
biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. Buah sukun
merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di berbagai kepulauan di
daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh
atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.
Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau
dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.
Nilai gizi yang terkandung dalam sukun yaitu Sodium 2 mg 0.1 %,Total
Karbohidrat 27.10 g 9.0 %, Diet Serat 4.9 g 19.6 %, Protein 1.10 g 2.2 %, Vitamin
C 48.3 %, Vitamin B1 Thiamin 6.0 %, Vitamin B2 Riboflavin 1.8 %, Kalsium 1.7
%, Besi 2.8 % ,Kalium 14.0 %, Fosfor 3.0 % dan masih banyak kandungan
lainnya. Semua vitamin dan mineral ini akan membuat tubuh kita bekerja lebih
baik dan memiliki lebih banyak energi.
1
Melalui penelitian panjang sejak tahun 2004, tanaman sukun berhasil
dibuktikan khasiatnya. Dalam penelitian itu, daun sukun dibuat menjadi ekstrak.
Komponen hasil ekstraksi dengan etanol, yakni tiga senyawa flavonoid dan Beta-
sitoserol tersebut yang kemudian diteliti khasiatnya. Studi in vivo menyimpulkan
bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan
perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet,
mengurangi viskositas darah, dan melindungi jantung dari iskemia yang akut.
Selanjutnya, uji khasiat ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol darah dan
akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada tikus galur Wistar
menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dosis 150 mg/ kg berat badan mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan.
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang
menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini
dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan
kelapa (Wikipedia). Hingga hari ini, kita sulit menemukan produk pemanfaatan
buah sukun sebagai rendang, Jarangnya pemanfaatan tersebut menjadi olahan
pangan membuat kami tertarik memproduksi rendang sukun. Di Indonesia khusus
nya di Sumatra Barat belum ditemukan tempat usaha yang memproduksi olahan
rendang sukun membuat nantinya persaingan usaha menjadi sedikit yang
berdampak pada tumbuhnya usaha baru yang menjanjikan.
2
membuat rendang identik dengan warna coklat serta mempunyai tekstur kering
atau berminyak.
Antioksidan pada kulit buah semangka sebagai penetral radikal bebas dan
mengurangi kerusakan sel dalam tubuh, Serta kaya akan polifenol.
3
1. Analisis Teknik
Pembuatan rendang sukun ini dengan cara di iris dengan ukuran tak lebih
dari telapak tangan, kemudian di rendam dalam air garam dan di goreng,
sementara itu rempah-rempah dan santan kelapa dimasak seperti
pembuatan rendang biasa. Setelah bumbu rendang kering, baru di campur
dengan sukun yang telah digoreng.
4
V. RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Kekuatan (Strength)
Rendang sukun yang kami produksi tahan laama, menggunakan bahan
alami, seperti warna dan rasa dari rempah-rempah khas dan bahan
pokoknya dari sukun.
2. Kelemahan (Weakness)
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memasak rendang, sehingga
dibutuhkan kesabaran ekstra untuk memasak rendang 2-3 jam, hingga
teksturnya agak kering.
3. Peluang (Oportunity)
Di Indonesia khusus nya di Sumatera Barat jarang ditemukan tempat
usaha yang memproduksi olahan dari rendang sukun membuat
nantinya persaingan usaha menjadi sedikit yang berdampak pada
tumbuhnya usaha baru yang menjanjikan.
4. Ancaman(Threat)
Adanya persaingan dalam pemasaran, seperti rendang telur yang
sudah ternama lebih dulu. Dan mahalnya biaya iklan untuk
memasarkan produk kami.
5
VI. VISI DAN MISI
1. Visi
2. Misi
a. Menyediakan dan menjaga produk untuk tetap menjadi rendang
yang berkualitas,
b. Melakukan inovasi secara terus menerus,
c. Mengenalkan Rendang Sukun ke masyarakat luas,
d. Meningkatkan nilai jual sukun,
e. Mengutamakan kualitas pelayanan demi kepuasan konsumen.
MANAGER
HANIFATUZZAHRAH
LAILA FATHULNI
PRODUKSI
RANGGA PRIMAYUDA
6
Jobdescription
1. Manager : mengatur dan membuat perencanaan usaha atau
mendesain
2. Produksi : membuat dan menghasilkan produk yang sudah
direncanakan
3. Pemasaran : memasarkan atau mempromosikan produk yang sudah
dibuat
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang kami
perlukan saat persiapan adalah :
1. Segmenting Pasar
2. Positioning
Agar produk kami lebih dikenal oleh kalangan masyarakat, kami memiliki
ide untuk mencobakan rendang sukun kepada teman-teman, dan kami akan
mempromosikan produk kami melalui media sosial.
7
menggunakan plastik kemasan yang kedap udara sehingga menjaga sukun tetap
renyah. Plastik kemasan ditempelkan label beserta brand usaha kami agar dapat
menaikan harga jual dari produk tersebut. Strategi Direct Selling dan konsinyasi
digunakan untuk mempromosikan produk dan memanfaatkan media sosial sebagai
salah satu alat pemasaran.
Selain membuka showroom sendiri, nantinya produk yang kami buat akan
di pasarkan ke toko-toko kue, toko oleh-oleh, grosir dan supermarket yang ada di
Sumatera Barat. Penetapan harga jual ditentukan dari jumlah biaya produksi
ditambah dengan persentase keuntungan. Persentase keuntungan yang kami
tetapkan sebesar 70% dari biaya produksi.
IX. FINANSIAL
a. Kebutuhan modal
Biaya produksi yang kami butuhkan selama 1 bulan yang dirincikan
dengan tabel di bawah ini :
8
6 Santan 1,5 kg Rp. 10.000 Rp. 15.000
2. Anggaran Peralatan
9
3 Pisau 4 bh Rp. 12.000 Rp. 48.000
10
4. Upah Kerja
Jumlah
No. Spesifikasi tenaga kerja Upah kerja/ hari
pegawai
b. Rencana Anggaran
Rp.75.500,00
11
=Rp.87.500,00
= 87.500-10.000 / 6
= Rp. 12.916,00
= 12.916 + 9.041
= Rp. 21.957,00
Perhitungan Laba/Rugi
= Rp.131.746 – 75.500
= Rp.56.246,00
= 74,49%
12
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 74,49%
Modal yang kami keluarkan dalam 1 bulan Produksi sebesar Rp. 1.963.000 Harga
jual produk : 500 gr sebesar Rp.21.957
Usaha yang kami rintis sumber modalnya berasal dari uang tabungan sendiri
dandana pinjaman UKM bank daerah. Uang yang kami peroleh nantinya akan
kami manfaatkan sebagai biaya produksi.
X. LAMPIRAN
13
14
15