Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL USAHA

BUSINESS PLAN MANAGEMENT PKWU

RENDANG SUKUN

O
L
E
H

HANIFATUZZAHRAH

LAILA FATHULNI

MUHAMMAD ZIYAD ADRIAN

MUTIARA FANY

NUTFATIN ABIADHOH

RANGGA PRIMAYUDA

SMA NEGERI 4 PADANG


XII MIPA 1
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga Proposal Bisnis ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Mia Angelina Putri,S.Pd selaku


guru Kewirausahaan yang telah membimbing kami dalam mencoba melakukan
pembuatan rendang sukun dan tak lupa pula kami sampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam kelancaran produk kami.

Proposal Kewirausahaan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam


tugas Kewirausahaan, dan juga sebagai wujud dokumen tertulis dari kegiatan
usaha kami.

Kami sadari masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan proposal


Kewirausahaan ini, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna
membuat kami jauh lebih baik lagi dalam menyusun proposal ke depan.
Harapannya semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi
yang ingin mencoba berwirausaha.

Padang, 14 Januari 2019

Penyusun

i
ABSTRAK

Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji
dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng.
Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti” (Wikipedia).
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata
"sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa
biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. Buah sukun
merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di berbagai kepulauan di
daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh
atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.
Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau
dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.

Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang
menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini
dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan
kelapa (Wikipedia). Hingga hari ini, kita sulit menemukan produk pemanfaatan
buah sukun sebagai rendang, Jarangnya pemanfaatan tersebut menjadi olahan
pangan membuat kami tertarik memproduksi rendang sukun. Di Indonesia khusus
nya di Sumatera Barat belum ditemukan tempat usaha yang memproduksi olahan
rendang sukun membuat nantinya persaingan usaha menjadi sedikit yang
berdampak pada tumbuhnya usaha baru yang menjanjikan.

Metode yang kami gunakan dalam pelaksanaan usaha dimulai dari


penyusunan struktur organisasi dan tahapan pelaksanaan program. Tahapan
pelaksanaan dimulai dari persiapan produksi dengan desain produk,
merencanakan teknis pembuatan dan merancang anggaran usaha. Selanjutnya
dengan melakukan proses produksi membuat rendang dengan bahan sukun.
Setelah rendang sukun selesai di produksi maka produk akan dikemas
menggunakan kemasan plastik berlabelkan usaha kami. Strategi Direct Selling
dan konsinyasi digunakan untuk mempromosikan produk dan memanfaatkan

ii
media sosial sebagai salah satu alat pemasaran. Nantinya produk yang kami buat
akan di pasarkan ke toko-toko kue, toko oleh-oleh dan supermarket yang ada di
Sumatera Barat. Demi kelancaran usaha yang kami buat, kami juga akan
melakukan evaluasi terhadap manajemen usaha dan produksi secara berkala setiap
bulannya. Kata kunci: rendang, sukun.

iii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................i

Abstrak ................................................................................................................ii

Daftar isi ..............................................................................................................iv

I.Latar belakang...................................................................................................1

II.Jenis dan nama produk yang akan dipasarkan .................................................2

III.Keunggulan dan keunikan produk .................................................................3

IV.Kesiapan dan strategi perusahaan ..................................................................3

V.Ringkasan eksekutif ........................................................................................5

VI.Visi dan misi perusahaan ...............................................................................6

VII.Struktur organisasi perusahaan .....................................................................6

VIII.Strategi pemasaran produk ..........................................................................7

IX.Finansial .........................................................................................................8

X.Lampiran .........................................................................................................13

iv
RENDANG SUKUN

I. LATAR BELAKANG

Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji
dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng.
Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti” (Wikipedia).
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata
"sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa
biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. Buah sukun
merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di berbagai kepulauan di
daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh
atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar.
Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau
dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.

Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam


lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga
berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi
semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris
tipis dan digoreng. Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon
per tahun. Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula
varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100
gram.

Nilai gizi yang terkandung dalam sukun yaitu Sodium 2 mg 0.1 %,Total
Karbohidrat 27.10 g 9.0 %, Diet Serat 4.9 g 19.6 %, Protein 1.10 g 2.2 %, Vitamin
C 48.3 %, Vitamin B1 Thiamin 6.0 %, Vitamin B2 Riboflavin 1.8 %, Kalsium 1.7
%, Besi 2.8 % ,Kalium 14.0 %, Fosfor 3.0 % dan masih banyak kandungan
lainnya. Semua vitamin dan mineral ini akan membuat tubuh kita bekerja lebih
baik dan memiliki lebih banyak energi.

1
Melalui penelitian panjang sejak tahun 2004, tanaman sukun berhasil
dibuktikan khasiatnya. Dalam penelitian itu, daun sukun dibuat menjadi ekstrak.
Komponen hasil ekstraksi dengan etanol, yakni tiga senyawa flavonoid dan Beta-
sitoserol tersebut yang kemudian diteliti khasiatnya. Studi in vivo menyimpulkan
bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan
perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet,
mengurangi viskositas darah, dan melindungi jantung dari iskemia yang akut.
Selanjutnya, uji khasiat ekstrak etil asetat terhadap kadar kolesterol darah dan
akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta pada tikus galur Wistar
menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dosis 150 mg/ kg berat badan mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan.

Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang
menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini
dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan
kelapa (Wikipedia). Hingga hari ini, kita sulit menemukan produk pemanfaatan
buah sukun sebagai rendang, Jarangnya pemanfaatan tersebut menjadi olahan
pangan membuat kami tertarik memproduksi rendang sukun. Di Indonesia khusus
nya di Sumatra Barat belum ditemukan tempat usaha yang memproduksi olahan
rendang sukun membuat nantinya persaingan usaha menjadi sedikit yang
berdampak pada tumbuhnya usaha baru yang menjanjikan.

II. JENIS DAN NAMA PRODUK YANG AKAN DIPASARKAN

Rendang adalah sejenis makanan tradisional yang banyak disukai oleh


anak-anak hingga dewasa. Rendang yang beredar di pasaran sangat beragam
bentuk, jenis, maupun rasanya, antara lain : rendang daging, rendang ayam,
rendang telur, rendang pakis dan lain-lain. Rendang merupakan sejenis makanan
tradisional yang terbuat dari santan kelapa, dan rempah-rempah khas yang

2
membuat rendang identik dengan warna coklat serta mempunyai tekstur kering
atau berminyak.

Nama produk yang kami pasarkan adalah “RENDANG SUKUN” , bahan


baku yang kami gunakan dalam pembuatan rendang sukun menggunakan bahan
alami seperti, buah sukun, santan kelapa, dan rempah-rempah.

III. KEUNGGULAN DAN KEUNIKAN PRODUK

Keunggulan dan keunikan rendang sukun ini adalah :

(+) Menggunakan bahan alami.

Pembuatan rendang dengan bahan pokok sukun, bisa menjadi suatu


alternatif yang baru. Produk yang ramah lingkungan, yang tidak banyak
menggunakan pengawet.

(+) Adanya antioksidan dan vitamin yang terkandung pada sukun

Antioksidan pada kulit buah semangka sebagai penetral radikal bebas dan
mengurangi kerusakan sel dalam tubuh, Serta kaya akan polifenol.

(+) Menambah nilai guna sukun yang beredar di masyarakat.

Dengan adanya ide pembuatan rendang sukun ini, dapat memperkenalkan


produk baru di kalangan masyarakat sehingga menciptakan peluang usaha
baru.

IV. KESIAPAN DAN STRATEGI PERUSAHAAN.


Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya
yang kami perlukan saat persiapan adalah :

3
1. Analisis Teknik
Pembuatan rendang sukun ini dengan cara di iris dengan ukuran tak lebih
dari telapak tangan, kemudian di rendam dalam air garam dan di goreng,
sementara itu rempah-rempah dan santan kelapa dimasak seperti
pembuatan rendang biasa. Setelah bumbu rendang kering, baru di campur
dengan sukun yang telah digoreng.

2. Analisis Peluang Pasar


Cara kami memasarkan produk ini adalah dengan cara dengan menjual ke
teman-teman dan tetangga yang berada di lingkungan kami, melakukan
konsinyasi di beberapa toko serta mempromosikannya melalui sosial
media.

3. Analisis Pembeli Potensial


Pembeli yang lebih potensial yaitu ibu-ibu rumah tangga khususnya yang
senang mengonsumsi rendang dengan berbagai variasi.

4. Analisis Sumber Informasi Pasar


Rendang Sukun ini dipasarkan kepada toko-toko grosiran, toko-toko kue,
toko oleh-oleh dan Mini market.

5. Analisis Uji Coba Pasar


Dengan cara membuka stand di acara bazar, mempromosikan lewat sosial
media, bekerja sama dengan toko-toko kue dan Mini market.

6. Analisis Kelayakan Pasar


Dalam uji coba pasar tersebut para konsumen puas dengan hasil rendang
sukun yang kami buat, karena rasa nya yang pas, dan menggunakan bahan
baku yang alami dalam pembuatan rendang sukun tersebut.

4
V. RINGKASAN EKSEKUTIF

Sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha,


setiap kegiatan untuk memulai usaha kami harus mengukur kemampuan
kami terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.

1. Kekuatan (Strength)
Rendang sukun yang kami produksi tahan laama, menggunakan bahan
alami, seperti warna dan rasa dari rempah-rempah khas dan bahan
pokoknya dari sukun.

2. Kelemahan (Weakness)
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memasak rendang, sehingga
dibutuhkan kesabaran ekstra untuk memasak rendang 2-3 jam, hingga
teksturnya agak kering.

3. Peluang (Oportunity)
Di Indonesia khusus nya di Sumatera Barat jarang ditemukan tempat
usaha yang memproduksi olahan dari rendang sukun membuat
nantinya persaingan usaha menjadi sedikit yang berdampak pada
tumbuhnya usaha baru yang menjanjikan.

4. Ancaman(Threat)
Adanya persaingan dalam pemasaran, seperti rendang telur yang
sudah ternama lebih dulu. Dan mahalnya biaya iklan untuk
memasarkan produk kami.

5
VI. VISI DAN MISI
1. Visi

Visi Nirvana Saiyo adalah mengubah pola pikir masyarakat yang


menanggap bahwa sukun biasanya hanya digoreng atau direbus.
Padahal kenyataannya, sukun bisa diolah menjadi rendang sukun
dengan harga jual lebih.

2. Misi
a. Menyediakan dan menjaga produk untuk tetap menjadi rendang
yang berkualitas,
b. Melakukan inovasi secara terus menerus,
c. Mengenalkan Rendang Sukun ke masyarakat luas,
d. Meningkatkan nilai jual sukun,
e. Mengutamakan kualitas pelayanan demi kepuasan konsumen.

VII. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

MANAGER

HANIFATUZZAHRAH

LAILA FATHULNI

PRODUKSI

MUTIARA FANY PEMASARAN

NUTFATIN ABIADHOH MUHAMMAD ZIYAD

RANGGA PRIMAYUDA

6
 Jobdescription
1. Manager : mengatur dan membuat perencanaan usaha atau
mendesain
2. Produksi : membuat dan menghasilkan produk yang sudah
direncanakan
3. Pemasaran : memasarkan atau mempromosikan produk yang sudah
dibuat

VIII. STRATEGI PEMASARAN

Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang kami
perlukan saat persiapan adalah :

1. Segmenting Pasar

Dengan menjadikan konsumen sebagai target yang akan dicapai. Karena


produk yang kami produksi adalah rendang yang dapat dinikmati oleh
berbagai kalangan dari masyarakat dengan tingkatan yang berbeda. Produk
kami ini juga bisa dinikmati oleh masyarakat dari usia 5 tahun hingga 70
tahun.

2. Positioning

Agar produk kami lebih dikenal oleh kalangan masyarakat, kami memiliki
ide untuk mencobakan rendang sukun kepada teman-teman, dan kami akan
mempromosikan produk kami melalui media sosial.

Strategi yang kami lakukan untuk pemasaran produk adalah metode


penjualan Direct Selling dan konsinyasi. Direct Selling merupakan proses
pemasaran produk secara langsung kepada konsumen yang dilakukan di rumah
konsumen tersebut atau biasanya disebut COD (Cash On Delivery). Sementara itu
konsinyasi merupakan sistem penjualan dengan cara titip jual dari pemilik produk
kepada penyuplai dengan syarat dan ketentuan masing-masing. Kami

7
menggunakan plastik kemasan yang kedap udara sehingga menjaga sukun tetap
renyah. Plastik kemasan ditempelkan label beserta brand usaha kami agar dapat
menaikan harga jual dari produk tersebut. Strategi Direct Selling dan konsinyasi
digunakan untuk mempromosikan produk dan memanfaatkan media sosial sebagai
salah satu alat pemasaran.

Selain membuka showroom sendiri, nantinya produk yang kami buat akan
di pasarkan ke toko-toko kue, toko oleh-oleh, grosir dan supermarket yang ada di
Sumatera Barat. Penetapan harga jual ditentukan dari jumlah biaya produksi
ditambah dengan persentase keuntungan. Persentase keuntungan yang kami
tetapkan sebesar 70% dari biaya produksi.

IX. FINANSIAL

a. Kebutuhan modal
Biaya produksi yang kami butuhkan selama 1 bulan yang dirincikan
dengan tabel di bawah ini :

1. Anggaran Bahan Baku

NO BAHAN BAKU QTY HARGA HARGA BELI


SATUAN

1 Daun salam 5 Lbr Rp. 100 Rp. 500

2 Daun jeruk 5 Lbr Rp. 100 Rp. 500

3 Batang serai 1 Bh Rp. 1.000 Rp. 1.000

5 Garam 1 Bks Rp. 2.000 Rp. 2.000

8
6 Santan 1,5 kg Rp. 10.000 Rp. 15.000

7 Kelapa parut 1 Bh Rp. 5.000 Rp. 5.000

8 Cabe rawit 1 Ons Rp. 3.000 Rp. 3.000

9 Bawang merah 1 Ons Rp. 3.000 Rp. 3.000

10 Bawang putih 1 Ons Rp. 3.000 Rp. 3.000

11 Jahe 1 Ons Rp. 3.000 Rp. 3.000

12 Cabe giling 0,25 Ons Rp. 1.500 Rp. 1.500

13 Lengkuas 1 Bh Rp. 2.000 Rp. 2.000

14 Daging 1 Ons Rp. 10.000 Rp. 10.000

15 Merica bubuk 1 Bks Rp. 2.000 Rp. 2.000

16 Ketumbar bubuk 1 Bks Rp. 2.000 Rp. 2.000

17 Minyak goreng 1 kg Rp. 10.000 Rp. 10.000

18 Rempah-rempah 1 Bks Rp. 2.000 Rp. 2.000

Jumlah anggaran dana 1 kali produksi Rp. 75.500,00

Jumlah anggaran dana 26 kali produksi/bulan Rp. 1.963.000,00

2. Anggaran Peralatan

No. Nama Barang Qty Harga satuan Harga beli

1 Kompor 2 tungku 1 bh Rp. 450.000 Rp. 450.000

2 Kuali Sedang 2 bh Rp. 45.000 Rp. 90.000

9
3 Pisau 4 bh Rp. 12.000 Rp. 48.000

4 Wadah 6 bh Rp. 15.000 Rp. 90.000

5 Telenan 1 bh Rp. 18.000 Rp. 18.000

6 Gas 3 kg Rp. 26.000 Rp. 26.000

7 Baskom 2 bh Rp. 10.000 Rp. 20.000

8 Sendok 2 bh Rp. 2.000 Rp. 4.000

Irisan cetak 1 bh Rp. 15.000 Rp. 15.000

10 Spatula 1 bh Rp. 17.000 Rp. 17.000

11 Cobekan 1 bh Rp. 40.000 Rp. 40.000

12 Saringan santan 1 bh Rp. 8.000 Rp. 8.000

Jumlah Rp. 826.000,00

3. Anggaran Untuk Pengemasan dan Pelabelan

No. Nama Barang Qty Harga Satuan Jumlah

1 Plastik kemasan 6 Rp. 1.000 Rp. 6.000

2 Kertas Label 6 Rp. 1.000 Rp. 6.000

Jumlah (satu kali produksi) Rp. 12.000,00

Jumlah 1 bulan produksi (26 hari) Rp. 312.000,00

10
4. Upah Kerja

Jumlah
No. Spesifikasi tenaga kerja Upah kerja/ hari
pegawai

1. Produksi 3 Rp. 25.000

2 Pemasaran 1 Rp. 30.000

Jumlah 1 bulan kerja (26 hari kerja) Rp. 1.430.000,00

5. Biaya Umum Produksi

No. Jenis biaya umum Jumlah

1 Penyusutan gedung Rp. 1.000.000

2 Transportasi Rp. 500.000

3 Komunikasi Rp. 100.000

4 Listrik dan air Rp. 250.000

5 Suku cadang Rp. 100.000

Jumlah Rp. 1.950.000,00

b. Rencana Anggaran

Modal yang kami keluarkan dalam sekali produksi ialah sebesar

Rp.75.500,00

Total Biaya = Bahan Baku + Pengemasan= Rp.75.500 + 12.000

11
=Rp.87.500,00

Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi Rp.87.500,00

Penentuan Harga Jual

Harga Pokok Produksi = (Total Biaya – Sealer ) / hasil produksi

= 87.500-10.000 / 6

= Rp. 12.916,00

Harga Jual = Harga Pokok+Laba yang diinginkan

= 12.916 + 9.041

= Rp. 21.957,00

Jadi harga jualnya yaitu (Rp. 21.957,00)

Perhitungan Laba/Rugi

Laba = (Hasil produksi x Harga jual)-Modal

=(6 x21.957) – 75.500

= Rp.131.746 – 75.500

= Rp.56.246,00

Persentase Laba = Laba/Modalx100%

=Rp. 56.246/75.500 x 100%

= 74,49%

12
Persentase dari laba bersih yang didapat dalam satu kali produksi yaitu 74,49%

Modal yang kami keluarkan dalam 1 bulan Produksi sebesar Rp. 1.963.000 Harga
jual produk : 500 gr sebesar Rp.21.957

c. Sumber dan penggunaan modal

Usaha yang kami rintis sumber modalnya berasal dari uang tabungan sendiri
dandana pinjaman UKM bank daerah. Uang yang kami peroleh nantinya akan
kami manfaatkan sebagai biaya produksi.

d. Laporan keuangan Biaya Cash flow untuk 1 bulan


Bahan baku Rp. 1.963.000

Tenaga kerja Rp. 1.430.000

BOP Rp. 1.950.000

BEP = Biaya tetap/(1-(biaya variabel/Harga jual))

= Rp. 826.000,00 /(1-(12.916/21.957)) =Rp. 346.920

Dibulatkan menjadi Rp.347.000,00

X. LAMPIRAN

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai