Gramatikal)
C. Latar Belakang
1
Sebagai sistem, bahasa memiliki komponen-komponen yang tersusun
secara hierarkis. Komponen itu meliputi komponen fonologis, morfologis,
sintaksis dan semantis. Aminuddin (1985:28).
Di sisi lain Chaer (2013:2) berpendapat bahwa kata semantik dalam bahasa
Indonesia (Inggris: semantics) berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda
yang berarti “tanda”atau “lambang”. Kata kerjanya adalah semaino yang
berarti “menandai” atau “melambangkan”. Kata semantik ini kemudian
disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang
2
mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang
ditandainya.
Atau dengan kata lain, bidang studi dalam lingusitik yang mempelajari
makna atau arti dalam bahasa. Oleh karena itu, kata semantik dapat diartikan
sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran
analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik.
Bahasa Arab memiliki kedudukan penting bagi umat Islam. Bahasa Arab
merupkan salah satu bahasa internasional, di samping bahasa Prancis,
Spanyol, Cina, dan Inggris. Bahasa Arab juga menjadi salah satu bahasa resmi
PBB. Lebih dari satu miliar Muuslim berdoa dan beribadah dengan bahasa ini
setiap harinya.
Bahasa Arab sendiri diyakini sudah muncul semenjak zaman Nabi Adam.
Hal ini diperkuat dengan interpretasi Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Baqarah
Ayat 31 bahwa Allah telah mengajarkan pengetahuan tentang nama-nama
kepada Nabi Adam. Bahasa yang digunakan oleh Adam tersebut ditafsirkan
sebagai bahasa Arab. Jadi, bahasa ini merupakan bahasa pertama yang
digunakan manusia, kemudian berkembang menjadi berbagai cabang baru.
3
bahasa Arab selain bahasa Arab merupakan bahasa kitab suci umat Islam yaitu
Al-Qur’an Al-Karim, bahasa Arab merupakan satu-satunya bahasa yang kekal
hingga hari akhir nanti. Oleh sebab itu, marilah kita pelajari bahasa Arab.
/wa laqad yassarnā al-qur’ āna liżikri fahal min muddakiri/ “Dan telah
Kami mudahkan Al-Qur’an untuk dipelajari adakah yang ingin
mempelajarinya” (QS. Al-Qamar : 17)
4
ingin meneliti satu (1) kata yang terdapat dalam Al-Qur’an yaitu kata َصدَق
َ
/Ṣadaqa/. Dalam melakukan penelitian ini tentu peneliti memiliki alasan yang
penting mengapa mengambil objek kajian makna gramatikal kata َصدَق
َ
/Ṣadaqa/. Alasan peneliti ingin mengambil dan meneliti kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/
dalam Al-Qur’an karena kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/ mempunyai makna yang cukup
banyak. Di dalam salah satu kamus Arab-Indonesia yang sudah sangat
terkenal di kalangan para penuntut ilmu agama khususnya yang berkaitan
dengan bahasa Arab yaitu kamus Mahmud Yunus kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/
memiliki makna benar. (Halaman 214 Bagian ) ص. Akan tetapi, jika peneliti
از ْعت ُ ْم فِ ْي األ َ ْم ِر ِ َس ْونَ ُه ْم بِ ِإ ْذنِ ِه صلى َحتَّى إِذَا ف
َ َش ْلت ُ ْم َوتَن ُّ ص َدقَ ُك ُم هللاُ َو ْع َدهُ و~ إِ ْذ ت َ ُح َ َولَقَ ْد
ِ ص ْيت ُ ْم ِم ْن بَ ْع ِد َمآ أ َ َرى ُك ْم َّما ت ُ ِحبُّ ْونَ ج ِم ْن ُك ْم َم ْن يُ ِر ْي ُد ال ُّد ْنيَا َو ِم ْن ُك ْم َم ْن يُ ِر ْي ُد
اآلخ َرةَ ج ث ُ َّم َ ع
َ َو
َعلَى ال ُم ْؤ ِمنِ ْين ْ َع ْن ُك ْم قلى َوهللاُ ذُ ْو ف
َ ضل َ ص َرفَ ُك ْم
َ ع ْن ُه ْم ِليَ ْبت َ ِليَ ُك ْم ج َولَقَ ْد
َ عفَا َ
5
kamu ada (pula) orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula)
orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari
mereka untuk mengujimu, tetapi dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan
Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.”
(Q.S Ali ‘Imran : 152)
Pada contoh ayat di atas terlihat adanya perubahan makna asli kata َصدَق
َ
/Ṣadaqa/ menjadi makna “memenuhi” disebabkan proses gramatikal yaitu
disebabkan adanya pengaruh penggabungan komponen kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/
ْ َو/ wa'dahū / sehingga mengubah makna kata َصدَق
dengan ُع َده َ /Ṣadaqa/ dari
“benar” menjadi “memenuhi”. Proses gramatikal ini merupakan proses
gramatikal komposisi.
/wa wahabnā lahum mir raḥmatinā wa ja'alnā lahum lisāna ṣidqin 'aliyyā/
“Dan kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami
jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.” (QS.Maryam : 50)
Pada contoh ayat di atas terlihat adanya perubahan makna asli kata َصدَق
َ
/Ṣadaqa/ menjadi makna “baik” disebabkan proses gramatikal yaitu
disebabkan adanya perubahan bentuk nomina yang diturunkan dari bentuk
verba dengan fleksi, dari َصدَق
َ /Ṣadaqa/ yang berarti “benar” menjadi ِصدْق
/Ṣidqin/yang berarti “baik” serta pengaruh penggabungan komponen kata
َسان
َ ِل/ lisāna / sebelumnya dan pengaruh penggabungan komponen kata ع ِليًّا
َ
/'aliyyā / sesudahnya. Proses gramatikal ini merupakan proses gramatikal
komposisi.
6
Pada contoh ayat di atas terlihat adanya perubahan makna asli kata ق
َ ص َد
َ
/Ṣadaqa/ menjadi makna “kamu membenarkan” disebabkan proses
gramatikal yaitu disebabkan adanya pengaruh penambahan afiks تdi awal
dan penambahan afiks دdi tengah komponen kata َص ِدقُ ْون
َ ُ ت/tuṣaddiquna/.
Proses gramatikal pada terjemahan ayat ini merupakan gramatikal afiksasi
yang disesuaikan dengan kontekstualnya.
Contoh ayat di atas terlihat jelas sekali adanya perbedaan makna kata
َصدَق
َ /Ṣadaqa/ yang ada dalam Al-Qur’an, sehingga membuat peneliti tertarik
untuk membahas kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/ ini sebagai objek kajian. Peneliti
memandang bahwa penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena
dapat memperluas wawasan kita tentang berbagai macam makna kata dari satu
kata dalam Al-Qur’an dan diharapkan kedepannya penelitian ini menambah
wawasan keilmuan dan dapat menjadi referensi. Berdasarkan hasil penelitian
sementara dalam Al-Qur’an peneliti menemukan kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/
sebanyak 76 (tujuh puluh enam) kata.
D. Rumusan Masalah
7
F. Manfaat Penelitian
G. Tinjauan Pustaka
1. Kajian Terdahulu
8
dalam Al-Qur’an sebanyak 94(sembilan puluh empat) kata yang
tersebar dalam 40(empat puluh) surah dengan berbagai shighah dan
dalam berbagai ayat. Data ini diperoleh dari kitab “Fathurrahman”
karangan “Fadhailul husni”. Adapun makna kata tersebut di dalam Al-
Qur’an adalah: agama sebanyak 65(enam puluh lima) kata, hari
pembalasan sebanyak 17(tujuh belas) kata, ketaatan sebanyak
10(sepuluh) kata, dikuasai sebanyak 1(satu) kata, dan undang-undang
sebanyak 1(satu) kata.
ُ س
1.4.Analisis makna kata ط ْ ال ِق/alqisthu/ dalam Al-Qur’an oleh Rauzah
ُ س
(2013). Hasil penelitian ini menunjukkan kata ط ْ ال ِق/alqisthu/yang
bermakna adil ditemukan di dalam Alqur’an sebanyak 25(dua puluh
lima) kata dan diantaranya ada yang bermakna tetap adil, kebenaran,
timbangan, hendaklah berlaku adil.
1.5.Analisis makna gramatikal kata َرأَى/ra’a/dalam Al-Qur’an oleh Ilyas
(2017). Hasil penelitian ini adalah bahwa kata tersebut ditemukan di
dalam Al-Qur’an sebanyak 328 (tiga ratus dua puluh delapan) kata.
Dengan beragam makna seperti melihat, memperhatikan,
menerangkan, menjelaskan, mengetahui, dan berpendapat.
1.6.Analisis makna kata أَ ْو ِليَاء/auliya/ dalam Al-Qur’an (juz 1-30)
(Tinjauan Semantik Gramatikal). Diteliti oleh Hasibuan (2017).
Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna
gramatikal kata Auliya’ ditemukan 35(tiga puluh lima) kata pada
19(sembilan belas) surah, dan mengandung berbagai macam makna,
antara lain pemimpin, kawan-kawan, teman-teman, penolong-
penolong, pelindung, kekasih, wali.
9
َصدَق
َ /Ṣadaqa/ yang terdapat dalam Al-Qur’an dengan tinjauan semantik
gramatikal. Dan yang diketahui peneliti belum ada penelitian sebelumnya
yang mengkaji makna kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/dalam Al-Qur’an. Penelitian ini
menggunakan teori Abdul Chaer yang lebih memfokuskan kepada makna
gramatikal.
H. Landasan Teori
a. Pengertian Semantik
b. Pengertian Makna
Menurut Ferdinand de Saussure, setiap tanda linguistik terdiri dari
dua unsur, yaitu (1) yang diartikan (Prancis: signifie’, Inggris:
signified) dan (2) yang mengartikan (Prancis: signfiant, Inggris:
signifier). Yang diartikan (signifie’, signified) sebenarnya tidak lain
10
dari pada konsep atau makna dari sesuatu tanda bunyi. Sedangkan
yang mengartikan (signfiant, signifier) itu adalah tidak lain dari pada
bunyi-bunyi itu, yang terbentuk dari fonem bahasa-bahasa yang
bersangkutan. Jadi, dengan kata lain setiap tanda linguistik terdiri dari
unsur bunyi dan unsur makna. Kedua unsur ini adalah unsur dalam-
bahasa (intralingual) yang biasanya merujuk/mengacu kepada sesuatu
referen yang merupakan unsur luar-bahasa (ekstralingual). Chaer
(2013:29).
c. Jenis Makna
Karena bahasa itu digunakan untuk berbagai kegiatan dan
leperluan dalam kehidupan bermasyarakat, maka makna bahasa itu pun
mnjadi bermacam-macam bila dilihat dari segi atau pandangan yang
berbeda. Berbagai nama jenis makna telah dikemukakan orang dalam
berbagai buku linguistik atau semantik. Chaer (2007:289). Pateda,
1986 (dalam Chaer, 2013: 59), misalnya, secara alfabetis telah
mendaftarkan adanya 25 jenis makna, yaitu makna afektif, makna
denotatif, makna deskriptif, makna ekstensi, makna emotif, makna
gereflekter, makna ideasional, makna intensi, makna gramatikal,
makna kiasan, makna kognitif, makna kolokasi, makna konotatif,
makna konseptual, makna konstruksi, makna leksikal, makna luas,
makna piktonal, makna proposisional, makna pusat, makna referensial,
makna sempit, makna stilistika, dan makna tematis. Dan yang menjadi
kajian peneliti dalam penilitian makna ini adalah tentang makna
gramatikal.
11
kuda’; dengan dasar rekreasi melahirkan makna gramatikal
‘melakukan rekreasi’. Contoh lain, proses komposisi dasar sate dengan
dasar ayam melahirkan makna gramatikal ‘bahan’; dengan dasar
madura melahirkan makna gramatikal ‘asal’; dengan dasar lontong
melahirkan makna gramatikal ‘bercampur’. Chaer (2007:290).
12
d. Afiksasi
Pada contoh ayat di atas terlihat adanya perubahan makna asli kata
َصدَق
َ /Ṣadaqa/ menjadi makna “membenarkan” disebabkan proses
gramatikal yaitu disebabkan adanya pengaruh penambahan afiks تdi
awal dan penambahan afiks دdi tengah komponen kata َص ِدقُ ْون
َ ُ ت/
tuṣaddiqụn /. Proses gramatikal pada terjemahan ayat ini merupakan
gramatikal afiksasi yang disesuaikan dengan kontekstualnya.
e. Reduplikasi
13
Adapun istilah reduplikasi dalam bahasa Arab menurut Al-Khuli
adalah:
غ ِة َك ِل َمة َج ِد ْيدَة أ َ ْو ت َ ْع ِد ْي ُل َم ْعنَ َها أ َ ْو ت َ ْع ِبي ُْر ع َْن َ ار َم ْق َطع أ َ ْو َح ْرف أ َ ْو
َ ص ْوت ِل ِصيَا ُ تِك َْر:ْفُ ت َ ْعدي
.شدَة أ َ ِو ال َج ْم ِع
َ
f. Komposisi
14
Arab; dan blackboard, bluebird, dan greenhouse dalam bahasa Inggris.
Chaer (2007:185).
/wa wahabnā lahum mir raḥmatinā wa ja'alnā lahum lisāna ṣidqin 'aliyyā/
“Dan kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami
jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.” (QS.Maryam : 50)
Pada contoh ayat di atas terlihat adanya perubahan makna asli kata َصدَق
َ
/Ṣadaqa/ menjadi makna “baik” disebabkan proses gramatikal yaitu
disebabkan adanya perubahan bentuk nomina yang diturunkan dari bentuk
verba dengan fleksi, dari َصدَق
َ /Ṣadaqa/ menjadi صدْق
ِ /Ṣidqin/ serta
pengaruh penggabungan komponen kata َسان
َ ِل / lisāna / sebelumnya dan
I. Metode Penelitian
15
Peneliti berpedoman kepada Transliterasi Arab Latin berdasarkan SKB
Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
158/1987dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan Latin. Data yang
akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang bersumber dari Al-
Qur’an yang berupa kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/.
Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsep teori Abdul Chaer
tentang makna gramatikal yaitu makna yang muncul sebagai akibat adanya
proses gramatikal seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses
komposisi.
16
Untuk data yang akan dijadikan bahan penelitian ini adalah data yang
bersumber dari Al-Qur’an yaitu berupa kata َصدَق
َ /Ṣadaqa/ .
J. Jadwal Penelitian
Penelitisn ini direncanakan dan akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan
dengan jadwal sebagai berikut:
NO KEGIATAN BULAN
KE
I II III IV V VI
1 Pengumpulan XX
data
2 Pengelolaan XX
data
3 Perumusan XXX XX
laporan awal
4 Penyusunan XXX XXX
laporan akhir
17
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Al-Karim.
Chaer, Abdul. 2013. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Software Aplikasi Qur’an for Android (Daring) 2018 Versi 2.9.1-p1 copyright
Penerbit quran.com.
18
OUT LINE
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR ISI
PEDOMAN TRANSLITERASI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Metode Penelitian
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
صورة تجريدية
20