Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN ( MANUAL) MUTU

PUSKESMAS CIMALAKA

Disusun oleh :
PENANGGUNG JAWAB MUTU PUSKESMAS CIMALAKA
KETUA : Hj. AI KURAESIN, Am.Keb
SEKRETARIS : YUYUN, Am.Keb
ANGGOTA : LIA MARLIANA, AMK
ACEP IMAN SUPER, AMK
Hj. RUMYATI, Am.Keb
POPON NURAENI,AMK
EVI PUJAWATI,Am.Keb
RIMA MAELANI, SKM
LILIS SURYATI

CIMALAKA 2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional,
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta. Puskesmas
merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
Didalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan di
Indonesia, Puskesmas merupakan salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
disatu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan akan difungsikan
sebagai Gate Keeper dari satu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan
perseorangan yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
bidang kesehatan bersama klinik dan praktek dokter/dokter gigi.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
melalui penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan. Upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
harus diselenggarakan secara berkualitas, adil dan merata, memuaskan seluruh
masyarakat di wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
Masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan aman baik pelayanan kesehatan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas yang merupakan Gate keeper
dalam memberikan pelayanan klinis kepada masyarakat harus dapat
menyediakan pelayanan klinis tingkat pertama yang aman dan bermutu.
Untuk meningkatkan pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) khususnya puskesmas, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan
kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen
mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan dalam pelayanan
klinis, manajemen dan penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan.

1. PROFIL ORGANISASI
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CIMALAKA
 Analisis Demografi.
Cimalaka mempunyai komposisi penduduk beragam dan distribusi
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin pada 14 (empat belas)
Desa yang menjadi wilayah kerjanya, penduduk laki-laki sebesar
50.22% dan proporsi penduduk perempuan adalah sebesar 49.77%.
Ratio penduduk perempuan terhadap laki-laki adalah 100.33, hampir
sebanding walaupun secara proporsi lebih banyak laki - laki.
 Analisis Geografi
PETA PUSKESMAS CIMALAKA

Wilayah Kerja Puskesmas Cimalaka meliputi 14 ( empat belas) Desa, 98


RW dan 295 RT yang terdiri dari :
• Perumahan/Pekarangan : 443.94 ha
• Pesawahan : 951.45 ha
• Pertanian : 1306.68 ha
• Perkebunan : 136.40 ha
• Kolam : 33.18 ha
• Hutan Negara : 3.00 ha

Batas Wilayah
Puskesmas Cimalaka berada di Kecamatan Cimalaka dengan wilayah :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kecamatan
Tanjungkerta
• Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kecamatan Paseh .
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kecamatan Cisarua
• Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Kecamatan Sumedang
Utara.

 Topografi.
Wilayah kerja Puskesmas Cimalaka merupakan daerah daratan yang
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 545 meter di atas permukaan
laut. Curah hujan rata-rata per tahun 2.041 mm, dengan hujan rata-
rata 110 hari per tahun. Temperatur udara berkisar anatara 19 – 20 C.
Curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Desember s/d Februari dan
pergatian musim terjadi antara bulan April s/d Oktober (musim
kemarau).
Jumlah Desa dan Keterjangkauan ke Sarana Kesehatan
Puskesmas Cimalaka mempunyai wilayah Desa sebanyak 14 Desa
terdiri dari : Desa Cimalaka, Desa Galudra, Desa Cibeureum Kulon,
Desa Naluk, Desa Nyalindung, Desa Trunamanggala, Desa Cikole,
Desa Cibeureum Wetan, Desa Mandalaherang, Desa Licin, Desa
Citimun, Desa Serang, Desa Padasari dan Desa Cimuja.
 Analisis Sosial Budaya
Salah satu indikator yang secara tidak langsung mempengaruhi
kesehatan masyarakat adalah tingkat pendidikan masyarakat, dimana
semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka cenderung akan
semakin baik prilaku hidup sehatanya, sehingga memiliki status
kesehatan yang relative baik.
Proporsi penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Cimalaka sebagian besar adalah SD yaitu sebesar
41.77%. Selanjutnya secara berturut-turut SLTP 19.48% , SLTA
23.90 % dan Perguruan Tinggi 3.36%.
Jumlah Penduduk yang mempunyai mata pencaharian seluruh adalah
sebanyak 18726 yang terbagi dalam berbagai macam usaha. Sesuai
dengan kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Cimalaka yang
terdiri dari pesawahan, maka sebagian penduduk bekerja pada lahan
pertanian : 52.33 % sebagai petani dan 20.55 % sebagai buruh tani,
kemudian jumlah terbanyak berikutnya adalah wiraswasta 3.01 % ,
PNS/TNI sebanyak 11,84 %, buruh/karyawan 4.58 % dan pedagang
4.91%.

VISI PUSKESMAS CIMALAKA


Visi Puskesmas Cimalaka adalah “Cimalaka Sehat 2020.” Kecamatan
Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dengan prilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
MISI PUSKESMAS CIMALAKA
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.
Misi tersebut adalah:
1 Meningkatkan aksesibilitas, kualitas pelayanan kesehatan dan
kualitas data kesehatan.
2 Meningkatkan status kelembagaan menjadi Puskesmas DTP
dengan PPK BLUD.
3 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
TATA NILAI PUSKESMAS CIMALAKA
PUSKESMAS CIMALAKA” SEHAT”
S: Senyum ,salam, sopan dan santun
E: Etika profesiaonalisme kerja
H: Hidup bersih dan sehat
A: Akuntabilitas dan transparan
T: Tertib dan terpadu menjadi efektif, efisien dan berkualitas
2. KEBIJAKAN MUTU:
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Cimalaka
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran pedoman ini

3. PROSES PELAYANAN (PROSES BISNIS)


a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat ,sesuai dengan Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 adalah sebagai berikut;
a) melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pember dayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyaraka yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
e) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat;
f) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas;
g) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses,mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat,termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan
respon penanggulangan penyakit;

b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan , sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 5 huruf b Permenkes Nomor 75 tahun 2014 yang meliputi ;
a) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif,berkesinambungan dan bermutu;
b) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upayapromotif dan preventif;
c) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
d) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
e) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
f) melaksanakan rekam medis;
g) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan,
j) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.

B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO
9001:2008 dan standar akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan
umum system manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen
sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat, yang meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu hamil (K1 dan K4)
2. Pelayanan Ibu Nifas
3. Pelayanan Kesehatan Neonatus
4. Pelayanan Kesehatan Bayi
5. Pelayanan Kesehatan Balita
6. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
7. Pelayanan Kesehatan Lansia
8. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
9. Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit
10. Upaya Kesehatan Lingkungan
11. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
12. Upaya kesehatan kelompok beresiko
Dan Upaya Kesehatan Perorangan yang meliputi antara lain ;
1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja,
usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.
2. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas,
maupun dirumah
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
4. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
5. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
6. Pelayanan curative
a. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Cimalaka
dalam membangun system manajemen mutu, baik untuk penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
b. Landasan hukum dan acuan:
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063).
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun
2004, tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Permenkes No 75 tahun 2014 , Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
standar akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008
c. Istilah dan definisi:
a. Dokumen Pelanggan
b. Efektivitas
c. Efisiensi
d. Kebijakan mutu
e. Koreksi
f. Kepuasan pelanggan
g. Pasien
h. Rekaman
i. preventif
j. Pedoman mutu
k. Proses
l. Perencanaan mutu Sasaran mutu
m. Prasarana
n. Sarana
o. Tindakan korektif
p. Tindakan
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan umum
Puskesmas Cimalaka menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO
9001:2008. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persya
ratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan
klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disusun, pelaksanaan pelayanana, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian dokumen
1. Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi:
Level Dokumen Pengertian Pengendalian
Dokumen level 1 : Adalah level kebijakan dari 1. Ditandatangani Kapus
(Kebijakan) kepala Puskesmas untuk 2. Penomoran
melaksanakan suatu kegiatan 3. Disosialisasikan
tertentu; 4. Di dokumentasikan
Dokumen level 2 : Adalah merupakan pedoman 1. Penyusunan pedoman
(Pedoman/ Manual) yang akan digunakan dalam 2.Sosialisasi
melaksanakan kegiatan 3.Distribusi pedoman
tertentu agar kegiatan 4.Revisi jika perlu
menjadi terarah dan sesuai
tujuan;
Dokumen level 3 : Adalah merupakan uraian 1.Penyusunan SOP
(Standart) kegiatan secara berurutan 2.Penomoran
sesuai dengan tahapan 3.Sosialisasi SOP
kegiatan yang akan 4.Implementasi SOP
dilaksanakan; 5.Revisi jika perlu
Dokumen level 4 : Adalah merupakan 1. Bukti fisik kegiatan
(Rekaman proses) dokumentasi kegiatan yang 2. Catatan kegiatan
telah dilaksanakan sesuai 3. Visualisasi kegiatan
dengan kegiatan yang telah 4.Laporan kegiatan
dilaksanakan.

C. Tanggung jawab manajemen


1. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung
jawab upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada manual mutu ini
2. Fokus pada sasaran/pasien:
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus
pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan
upaya puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan,
monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
3. Kebijakan mutu:
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan
pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas
yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu
pelayanan UKM
4. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien
berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien

5. Tanggung jawab dan wewenang


No Peran Tanggungjawab
1 Kepala 1. Mengeluarkan kebijakan umum
Puskesmas 2. Memberi arahan kepada staf tentang
kebijakan
3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan
4. Mengevaluasi manajemen mutu

2 Ketua Tim 1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan secara


manajemen operasional
mutu 2. Menyusun, mempelajari , dan
mensosialisasikan kepada anggota tim
3. Menyusun jadual monitoring kegiatan
4. Melaksanakan pengendalian mutu sesuai
SOP dan instrument pengendalian mutu
5. Membuat laporan pengendalian mutu setiap 3
bulan sekali
6. Mendokumentasikan kegiatan
Sekretaris 1. Membantu ketua dalam hal mencatat dan
mendokumentasikan seluruh kegiatan
pengendalian mutu layanan dan keselamatan
secara cermat yang vterdiri dari Mutu Admin,
Muta UKP, dan Mutu UKM
2. Menyusun dan menyiapkan laporan setiap
triwulanan.
Anggota tim 1. Melaksanakan kegiatan sesuai jadual yang
Admin, UKP, telah disepakati bersama
dan UKM 2. Melaksanakan kegiatan sesuai SOP yang
telah disahkan oleh pimpinan.
3. Mendokumentasikan seluruh kegiatan secara
kontinyu, berdasarkan domain “Admin,
UKM, dan UKP”
4. Membuat laporan kegiatan
Karyawan 1. Melaksanakan kegiatan sesuai jadual yang
telah disepakati bersama
2. Melaksanakan kegiatan sesuai SOP yang
telah disahkan oleh pimpinan.
3. Mendokumentasikan seluruh kegiatan secara
kontinyu.
STRUKTUR ORGANISASI MUTU

6. Ketua tim manajemen mutu/Penanggung jawab manajemen mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang ketua tim manajemen mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas:
 Memastikan system manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan,
dan dipelihara
 Melaporkan kepada manajemen kinerja dari system manajemen mutu
dan kinerja pelayanan
 Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/pasien
7. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk
melakukan komunikasi
8. Tinjauan Manajemen:
a. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam
setahun.
b. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
 Hasil audit
 Umpan balik pelanggan
 Kinerja proses
 Pencapaian sasaran mutu
 Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
 Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
 Perubahan terhadap Kebijakan mutu
 Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen
mutu/system pelayanan
c. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah
peningkatan efektivitas system manajemen mutu, peningkatan
pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi
perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu
dilakukan

D. Manajemen sumber daya:


1. Penyediaan sumber daya
Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas.
Penyediaan sumber daya meliputi: (baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun UKP)
2. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, proses
kredensial, proses pelatihan dan peningkatan kometensi
3. Infrastruktur (jelaskan pengelolaan infrastruktur yang harus dilakukan)
4. Lingkungan kerja (jelaskan bagaimana upaya memelihara lingkungan
kerja tetap aman, hijau, dan bersih, serta mengupayakan penghematan)

E. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan pelayanan Klinis:


1. Upaya Kesehatan Masyarakat:
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses, dan
pengukuran kinerja
b. Penyelenggaraan UKM
2. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs:
a. Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
b. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
c. Analisis data
d. Peningkatan berkelanjutan
e. Tindakan korektif
f. Tindakan preventif

2. Pelayanan Perorangan:
a. Pelayanan perorangan berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan perorangan (klinis)
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
BAB III
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan manajemen mutu layanan ini disusun dalam


rangka meningkatkan kinerja Puskesmas Cimalaka dan meningkatkan
kepuasan pelanggan, dalam kegiatan ini melibatkan semua pihak dan tidak
hanya terfokus pada petugas kesehatan tertentu apalagi hanya kepada tim
kendali mutu. Semoga pelayanan di Puskesmas Cimalaka menjadi lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai