Pedoman Manual Mutu
Pedoman Manual Mutu
PUSKESMAS CIMALAKA
Disusun oleh :
PENANGGUNG JAWAB MUTU PUSKESMAS CIMALAKA
KETUA : Hj. AI KURAESIN, Am.Keb
SEKRETARIS : YUYUN, Am.Keb
ANGGOTA : LIA MARLIANA, AMK
ACEP IMAN SUPER, AMK
Hj. RUMYATI, Am.Keb
POPON NURAENI,AMK
EVI PUJAWATI,Am.Keb
RIMA MAELANI, SKM
LILIS SURYATI
CIMALAKA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan
mutu dan daya saing sumber daya manusia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional,
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta. Puskesmas
merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.
Didalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang kesehatan di
Indonesia, Puskesmas merupakan salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
disatu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan akan difungsikan
sebagai Gate Keeper dari satu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan
perseorangan yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
bidang kesehatan bersama klinik dan praktek dokter/dokter gigi.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
melalui penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan. Upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
harus diselenggarakan secara berkualitas, adil dan merata, memuaskan seluruh
masyarakat di wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
Masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan aman baik pelayanan kesehatan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas yang merupakan Gate keeper
dalam memberikan pelayanan klinis kepada masyarakat harus dapat
menyediakan pelayanan klinis tingkat pertama yang aman dan bermutu.
Untuk meningkatkan pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) khususnya puskesmas, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan
kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen
mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan dalam pelayanan
klinis, manajemen dan penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan.
1. PROFIL ORGANISASI
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CIMALAKA
Analisis Demografi.
Cimalaka mempunyai komposisi penduduk beragam dan distribusi
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin pada 14 (empat belas)
Desa yang menjadi wilayah kerjanya, penduduk laki-laki sebesar
50.22% dan proporsi penduduk perempuan adalah sebesar 49.77%.
Ratio penduduk perempuan terhadap laki-laki adalah 100.33, hampir
sebanding walaupun secara proporsi lebih banyak laki - laki.
Analisis Geografi
PETA PUSKESMAS CIMALAKA
Batas Wilayah
Puskesmas Cimalaka berada di Kecamatan Cimalaka dengan wilayah :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kecamatan
Tanjungkerta
• Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kecamatan Paseh .
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kecamatan Cisarua
• Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Kecamatan Sumedang
Utara.
Topografi.
Wilayah kerja Puskesmas Cimalaka merupakan daerah daratan yang
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 545 meter di atas permukaan
laut. Curah hujan rata-rata per tahun 2.041 mm, dengan hujan rata-
rata 110 hari per tahun. Temperatur udara berkisar anatara 19 – 20 C.
Curah hujan tertinggi terjadi antara bulan Desember s/d Februari dan
pergatian musim terjadi antara bulan April s/d Oktober (musim
kemarau).
Jumlah Desa dan Keterjangkauan ke Sarana Kesehatan
Puskesmas Cimalaka mempunyai wilayah Desa sebanyak 14 Desa
terdiri dari : Desa Cimalaka, Desa Galudra, Desa Cibeureum Kulon,
Desa Naluk, Desa Nyalindung, Desa Trunamanggala, Desa Cikole,
Desa Cibeureum Wetan, Desa Mandalaherang, Desa Licin, Desa
Citimun, Desa Serang, Desa Padasari dan Desa Cimuja.
Analisis Sosial Budaya
Salah satu indikator yang secara tidak langsung mempengaruhi
kesehatan masyarakat adalah tingkat pendidikan masyarakat, dimana
semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka cenderung akan
semakin baik prilaku hidup sehatanya, sehingga memiliki status
kesehatan yang relative baik.
Proporsi penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Cimalaka sebagian besar adalah SD yaitu sebesar
41.77%. Selanjutnya secara berturut-turut SLTP 19.48% , SLTA
23.90 % dan Perguruan Tinggi 3.36%.
Jumlah Penduduk yang mempunyai mata pencaharian seluruh adalah
sebanyak 18726 yang terbagi dalam berbagai macam usaha. Sesuai
dengan kondisi geografis wilayah kerja Puskesmas Cimalaka yang
terdiri dari pesawahan, maka sebagian penduduk bekerja pada lahan
pertanian : 52.33 % sebagai petani dan 20.55 % sebagai buruh tani,
kemudian jumlah terbanyak berikutnya adalah wiraswasta 3.01 % ,
PNS/TNI sebanyak 11,84 %, buruh/karyawan 4.58 % dan pedagang
4.91%.
B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO
9001:2008 dan standar akreditasi pukesmas, yang meliputi: persyaratan
umum system manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen
sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat, yang meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu hamil (K1 dan K4)
2. Pelayanan Ibu Nifas
3. Pelayanan Kesehatan Neonatus
4. Pelayanan Kesehatan Bayi
5. Pelayanan Kesehatan Balita
6. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
7. Pelayanan Kesehatan Lansia
8. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
9. Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit
10. Upaya Kesehatan Lingkungan
11. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
12. Upaya kesehatan kelompok beresiko
Dan Upaya Kesehatan Perorangan yang meliputi antara lain ;
1. Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja,
usila,dll) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.
2. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas,
maupun dirumah
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui
4. Deteksi dini kasus dan factor resiko (maternal, balita, penyakit).
5. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
6. Pelayanan curative
a. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Cimalaka
dalam membangun system manajemen mutu, baik untuk penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
b. Landasan hukum dan acuan:
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063).
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 tahun
2004, tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Permenkes No 75 tahun 2014 , Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
standar akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008
c. Istilah dan definisi:
a. Dokumen Pelanggan
b. Efektivitas
c. Efisiensi
d. Kebijakan mutu
e. Koreksi
f. Kepuasan pelanggan
g. Pasien
h. Rekaman
i. preventif
j. Pedoman mutu
k. Proses
l. Perencanaan mutu Sasaran mutu
m. Prasarana
n. Sarana
o. Tindakan korektif
p. Tindakan
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan umum
Puskesmas Cimalaka menetapkan, mendokumentasikan, memelihara system
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO
9001:2008. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persya
ratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan
klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disusun, pelaksanaan pelayanana, dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen
1. Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi:
Level Dokumen Pengertian Pengendalian
Dokumen level 1 : Adalah level kebijakan dari 1. Ditandatangani Kapus
(Kebijakan) kepala Puskesmas untuk 2. Penomoran
melaksanakan suatu kegiatan 3. Disosialisasikan
tertentu; 4. Di dokumentasikan
Dokumen level 2 : Adalah merupakan pedoman 1. Penyusunan pedoman
(Pedoman/ Manual) yang akan digunakan dalam 2.Sosialisasi
melaksanakan kegiatan 3.Distribusi pedoman
tertentu agar kegiatan 4.Revisi jika perlu
menjadi terarah dan sesuai
tujuan;
Dokumen level 3 : Adalah merupakan uraian 1.Penyusunan SOP
(Standart) kegiatan secara berurutan 2.Penomoran
sesuai dengan tahapan 3.Sosialisasi SOP
kegiatan yang akan 4.Implementasi SOP
dilaksanakan; 5.Revisi jika perlu
Dokumen level 4 : Adalah merupakan 1. Bukti fisik kegiatan
(Rekaman proses) dokumentasi kegiatan yang 2. Catatan kegiatan
telah dilaksanakan sesuai 3. Visualisasi kegiatan
dengan kegiatan yang telah 4.Laporan kegiatan
dilaksanakan.
2. Pelayanan Perorangan:
a. Pelayanan perorangan berorientasi pasien
b. Penunjang pelayanan perorangan (klinis)
c. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
1) Penilaian indikator kinerja klinis
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
4) Analisis dan tindak lanjut
5) Penerapan manajemen risiko
BAB III
PENUTUP