Analisis SWOT Manajemen KLMPK 2 Edit
Analisis SWOT Manajemen KLMPK 2 Edit
WEAKNESS
1) Masih kurangnya jumlah 0,4 1 0,4
tenaga keperawatan
berdasarkan perhitungan
ketenagaan menurut
Dauglas yang
memungkinkan dapat
menyebabkan beban kerja
perawat menjadi berlebih.
Jumlah kebutuhan perawat
yang dibutuhkan sebanyak
26 orang, sedangkan
perawat ada sebanyak 18
orang.
Total 1 1,6
OPPORTUNITY
1) Ruang Komering 1.1 0,2 2 0,4
dipakai sebagai lahan
praktek bagi mahasiswa
D3 Keperawatan, Profesi
Ners dan Profesi
Kedokteran
THREATENED
1) Beban kerja perawat yang 0,3 2 0,6
berlebih
Total
2. MATERIAL
STRENGHT
1) Tiap kamar dilengkapi
dengan tempat tidur,
kamar mandi, dan kipas
angin
2) Nurse station dalam letak
yang strategis
3) Terdapat bel disetiap
tempat tidur pasien yang
langsung terhubung
dengan nurse station
4) Kotak sampah diruang
tindakan sudah terpisah,
terdiri dari sampah infeksi,
non-infeksi, sitostatika,
sampah container dan
safety box
5) Terdapat handscrub cuci
tangan diruang tindakan,
nurse station, ruang
perawat, didepan kamar
pasien dan disetiap bed
pasien
6) Terdapat hand rail di
kamar mandi untuk
mengurangi pasien terjatuh
saat dikamar mandi
7) Penggantian laken
dilakukan setiap hari
8) Lingkungan selalu
dibersihkan tiap 3 kali
sehari
9) Kamar pasien di sesuaikan
dengan masalah kesehatan,
usia, dan jenis kelamin
10) Petugas menyiapkan
tempat tidur untuk pasien
yang akan di rawat seperti
memasang linen.
Melengkapi peralatan
bantal, selimut, dan
memsatikan oksigen
berfungsi dengan baik jika
di butuhkan
11) Perawat kembali
mengecek persiapan
ruangan dan
memberitahukan kepada
unit awal masuk bahwa
ruangan telah siap
menerima pasien
WEAKNESS
1) Penyimpanan stok diruang
kepala ruangan, contohnya
: kassa, handscoon, dll
2) Ketersedian GV set yang
berpusat pada CSSD
3) Lemari obat terkadang
tidak dikunci
4) Tidak ada kotak sampah di
kamar mandi
5) Washtafel diruang perawat
tidak berfungsi dengan
baik, tidak tersedia
washtafel untuk pasien dan
keluarga pasien
6) Tidak terjaga kebersihan
kamar mandi
7) Terdapat lembar
monitoring alat, kamar
mandi dan suhu yang
tidak terisi
8) Tidak dilakukan operan
alat
9) Status pasien setelah
digunakan tidak dirapikan
segera setelah digunakan
10) Troli tindakan tidak
berfungsi dengan baik
11) Kuranganya ristol saat
digunakan untuk
mengantar pasien
12) Handscoon yang tidak
mencukupi saat akan
melakukan tindakan
OPPORTUNITY
1) Adanya pengajuan
proposal penggaduan
sarana dan prasarana
secara berkala setiap
tahunnya kepada pihak
RSMH
THREATENED
1) Pengadaan sarana dan
prasarana yang
memerlukan waktu yang
panjang dalam proses
permintaannya
3. METODE
STRENGH
1) Model layanan metode
SP2KP
2) Ada 3 tim dalam metode
tim ruangan
3) Terdapat pengaturan
jadwal dinas pagi, siang
dan malam
4) Perawat dibagi menjadi 3
Tim, yang terdiri dari Tim
1, Tim 2, dan Tim 3.
Masing – masing Tim
terdiri atas ketua tim dan
perawat pelaksana
5) Jadwal dinas diatur oleh
kepala ruangan
6) Adanya monitoring
pendokumentasian askep
oleh kepala ruangan dan
kepala tim
7) Perawat memberikan
edukasi cuci tangan dan
fungsi gelang identitas
pada pasien baru
8) Perawat melengkapi
informed consent dan cek
list pra operasi serta
memeriksa kembali bagian
tubuh/site marking pada
bagian tubuh yang
dioperasi
9) Saat pasien tiba di ruangan
perawat mengecek
kelengkapan status, kim,
identitas pasien serta
kelengkapan
administrasinya kemudian
perawat menghantarkan
pasien kekamar dan
tempat tidur yang akan di
tempati
10) Perawat memberi
salam dan
memperkenalkan diri
11) Perawat
mengorientasiekan
ruangan dan memasang
identitas pasien saat
menerima pasien baru
serta melakukan serah
terima pasien dengan
petugas unit awal pasien
dan
mendokumentasikannya
12) Perawat mengkaji
masalah pasien dan
mengorientasikan pasien
dan keluarga dengan
lingkungan keperawatan
kepada pasien baru
13) Assesment pasien
dilakukan pada saat pasien
masuk ruangan,
menetukan diagnosa,
intervensi dilakukan dan di
evaluasi secara berkala
sampai pasien keluar
ruangan. Semua tindakan
di dokumentasikan ke
dalam status pasien
14) Format pengkajian
asuhan keperawatan di
sediakan oleh pihak rumh
sakit.
15) Perawat melakukan
tindakan sesuai dengan
rencana keperawatan,
order dokter, melakukan
edukasi PPI, mengurus
administrasi dan tindakan
sesuai dengan keluhan
pasien berdasarkan alur
pelapor.
16) Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan
format penulisan SOAP
WEAKNESS
1) Hasil observasi ketika ada
pasien baru, perawat tidak
menjelaskan secara
terperinci mengenai hak
dan kewajiban pasien
selama tinggal di RS dan
tata tertib
2) Perawat tidak melakukan
pengukuran vital sign dan
menimbang TB/BB pasien
baru dan head to toe
3) Perawat tidak
mengevaluasi ulang
tentang cara mencuci
tangan dengan tehnik 6
langkah dan juga
pemilahan sampah
OPPORTUNITY
1) Adanya kebijakan dari RS
yang memberikan
kesempatan kepada kepala
ruangan untuk mengelola
ruangan
2) Adanya dukungan dari
pihak RS untuk
meningkatkan reward
perawat berdasarkan hasil
dari laporan perawat/ log
book setiap bulannya
3) Adanya program akreditasi
RS menuju RS
Internasional yang
menuntut perawat menjadi
lebih baik dengan
memperhatikan hak dan
kewajiban pasien, 6
sasaran keselamatan
pasien, etika
berkomunikasi dengan
pasien, serta program
lainnya
THREATENED
1) Adanya undang-undang
nomor 23 tahun 1992
tentang perlindungan
terhadap pasien
2) Adanya sanksi
pemotongan renumerasi
akibat perawat yang
melanggar SOP
4. DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
STRENGHT
1) Adanya SOP yang
digunakan sebagai standar
untuk melakukan tindakan
2) Adanya sistem
pendokumentasian
keperawatan (Pengkajian,
Lembar Diagnosa
Keperawatan, Intervensi
Keperawatan,
Implementasi
Keperawatan dan Catatan
Terintegrasi
3) Adanya kemauan perawat
untuk melakukan
pendokumentasian
4) Pengawasan terhadap
sistematika
pendokumentasian yang
dilakukan oleh supervisi
WEAKNESS
1) Rasio perawat dan pasien
yang tidak sebanding
sehingga
pendokumentasian
ASKEP belum terlaksana
efektif
2) Belum optimalnya
penggunaan diagnosa
keperawatan dan
mayoritas perawat masih
menggunakan diagnosa
secara umum
OPPORTUNITY
1) Adanya program pelatihan
oleh pihak RS secara
berkala
2) Bekerja sama dengan baik
terjalin antara kepala
ruangan, ketua tim ,
perawat pelaksana dan
mahasiswa
THREATENED
1) Adanya penilaian
akreditasi RS terhadap
sistem pendokumentasian
pasien yang dapat
mempengaruhi kerja
perawat
5. RONDE KEPERAWATAN
STRENGHT
1) Bidang keperawatan dan
ruangan mendukung
adanya ronde keperawatan
2) Banyaknya kasus penyakit
dalam yang perlu
perhatian khusus
WEAKNESS
1) Kepala ruangan tidak rutin
melakukan ronde
keperawatan diruang
Komering 1.1
2) Jumlah tenaga perawat
yang tidak seimbang
dengan jumlah tingkat
ketergantungan pasien
OPPORTUNITY
1) Adanya kesempatan dari
kepala ruangan untuk
menjalankan ronde
keperawatan kepada
perawat dan mahasiswa
praktik
THREATENED
1) Adanya tuntutan yang
lebih tinggi dari
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
yang lebih profesional
2) Adanya sistem akreditasi
untuk meningkatkan
motivasi ruangan untuk
menjadi ruangan yang
memberikan pelayanan
yang baik
6. DISCHARGE PLANNING
STRENGHT
1) Tersedianya resume pasien
untuk pasien pulang
2) Tersedianya discharge
planning diruangan
3) Adanya kelengkapan
pengisian keterangan
rencana pulang
4) Adanya surat kontrol
berobat
5) Perawat berkolaborasi
dengan dokter dan tim
kesehatan lainnya dalam
menentukan pasien pulang
6) Menjelaskan tentang
pemberian obat,
pengaturan nutrisi, dan
aktivias, serta tentang
waktu kontrol pasien
pulang.
WEAKNESS
1) Pemberian PENKES
penyakit tidak dilakukan
kepada setiap
pasien/keluarga karena
beban kerja yang tinggi
2) Tidak tersedianya leaflet
pasien saat pulang
OPPORTUNITY
1) Adanya mahasiswa PSIK
yang melakukan praktik
keperawatan
2) Adanya kerja sama yang
baik antara mahasiswa
dengan perawat klinik
THREATENED
1) Adanya tuntutan
masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan profesional
2) Adanya resiko
kekambuhan kepada Ada
pasien yang rawat jalan pun
terhadap ketidaktahuan Anal
pengobatan
isis
SW
OT ini menggunakan analisis berdasarkan MAKP (Metode Asuhan Keperawatan Profesional),
Men, Metode, Material, Dokumentasi Keperawatan, Ronde Keperawatan dan Discharge
Planning.