Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT Clariant Indonesia

Clariant adalah perusahaan bahan kimia khusus global terkemuka, berbasis di


Muttenz, Swiss. Perusahaan ini beroperasi di empat bidang bisnis : Care Chemicals,
Catalysis & Energy, Natural Resources, dan Plastics & Coatings. Strategi
perusahaan Clariant didasarkan pada empat pilar: mengelola bisnis untuk
profitabilitas, penelitian, pengembangan dan inovasi, pertumbuhan di pasar negara
berkembang, dan reposisi portofolio.

Indonesia merupakan salah satu wilayah utama untuk pertumbuhan yang


berkelanjutan bagi Clariant di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik. Di Indonesia,
Clariant terwakili di delapan lokasi dengan enam lokasi produksi yang terdiri dari
PT. Clariant Indonesia, PT. Clariant Absorbents, dan PT. Clariant Kujang Catalysts.

Di Indonesia, PT. Clariant Indonesia bediri pada tahun 1970 di Tangerang


sebagai agen resmi untuk pendistribusian produk – produk Clariant Group yang saat
itu masih bernama Sandoz Chemicals. Dan nama Clariant resmi digunakan sejak
tahun 1995. Pada tahun 1994, Perusahaan yang dulu bernama PT. Pulosynthetics

5
6

Cilegon berubah nama menjadi PT Clariant Indonesia Cilegon Site dan mulai
beroperasi pada September 1996.

Produk bahan kimia yang diproduksi oleh PT. Clariant Indonesia terbagi
menjadi empat divisi, yaitu : TLP (Textile, Leather, and Paper chemicals.), pigment
and additivies, function chemicals dan masterbatch. Sekitar 30 % produk yang
dihasilkan dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan ekspor terutama ke kawasan
Asia Timur, yang sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Total bahan
baku yang diperkukan kurang lebih 200 macam bahan kimia.

2.2. Deskripsi Umum

PT. Clariant Indonesia memproduksi berbagai macam produk diantaranya


produk yang merupakan emulsi resin sintetik berbasis air, baik berupa homopolimer
maupun kopolimer. Polimerisasi dilakukan dalam fasa emulsi, dengan monomer
organic dalam pelarut berupa air demineralisasi. Pembentukan emulsi dengan
bantuan emulsifier, berupa surfaktan, protective colloid, atau kombinasi keduanya.
Produksi difasilitasi dengan empat reaktor utama, dengan pengendalian proses yang
telah otomatis.

Penambahan monomer, emulsifier, dan bahan baku lainnya kedalam reaktor


diatur berdasarkan petunjuk proses produksi sesuai dengan jenis produk tertentu.
Monomer yang digunakan berupa vinil asetat, senyawa – senyawa turunan vinil
ester, atau senyawa vinil akrilik. Senyawa – senyawa sulfonat atau alcohol
etoksilat. Secara umum, reaksi dilangsungkan pada kondisi operasi yang ringan,
yaitu pada tekanan atmosferik dan suhu 70 - 90 ˚C. Karena reaksi polimerisasi
adalah reaksi eksoterm, pada dinding luar reaktor dilengkapi jaket untuk mengatur
suhu reaksi. Selain itu juga, terdapat kondensor refluks yang berfungsi sebaga
pendinginan uap monomer yang terbentuk pada saat proses reaksi berlangsung. Uap
7

yang terbentuk selama proses berlangsung maupun tidak terkondensasi oleh


kondensor dilarikan ke kolom pencuci (unit acid gas scrubber) yang berasa NaOH.

Produk keluaran reaktor kemudian diberi perlakukan tertentu untuk


menyesuaikan spesifikasinya, sehingga memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Clariant maupun yang diinginkan oleh pelanggannya. Penyeseuaian produk
mencakup pengaturan harga pH, viskositas, dan penambahan preservative agar
produk dapat disimpan lebih lama.

Proses produksi emulsi resin sintetik pada PT. Clariant Indonesia Tangerang
Site dilakukan empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap polimerisasi, tahap
penyesuaian produk, dan pengisian produk. Limbah yang dihasilkan pada masing –
masing tahap akan dialirkan ke saluran pembuangan limbah.

2.3. Divisi - Divisi

PT. Clariant Indonesia Tangerang site dalam menjalankan aktivitasnya


dipimpin oleh Manager Plant yang membawahi tujuh divisi utama, yaitu: divisi
Production, divisi Warehouse, divisi Quality Control, divisi Waste Water
Treatment, Divisi Maintenance, divisi Administration, serta Health and Safety
Committee.

2.3.1. Divisi Production

Divisi ini berperan sebagai pelaksana langsung jalannya produksi. Manager


Produksi bertanggung jawab atas jadwal produksi sesuai dengan ketersediaan bahan
baku dan permintaan produk. Bagian produksi terdiri dari empat shift, masing –
masing shift terdiri dari satu supervisor produksi, dua operator (di Control Room),
tiga operator (di ruang produksi), satu di filling leader dan satu filling operator.
8

2.3.2. Divisi Warehouse

Warehouse terdiri dari Raw Material Warehouse (RMWH) dan Finished


Good Warehouse (FGWH). RMWH bertugas mengontrol ketersediaan bahan baku
untuk keperluan produksi, melakukan peyiapanan dan penimbangan bahan baku
sesuai dengan permintaan dan kebutuhan dari divisi produksi, serta menerima dan
menyimpan bahan baku yang telah dipesan dari supplier.
FGWH bertugas mengelola produk jadi dari bagian produksi untuk didistribusikan
kepada customer dan mengontrol stok produksi.

2.3.3. Divisi Quality Control

Divisi ini bertanggungjawab melakukan pengawasan mutu bahan baku yang


akan masuk ke produksi dan juga hasil produksi, dengan melakukan berbagai
macam analisis untuk mengetahui parameter tertentu, sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Dengan demikian, bahan baku memenuhi spesifikasi produksi,
dan produk yang dihasilkan pun sesuai dengan yang diinginkan customer.

2.3.4. Divisi Waste Water Treatment

Divisi ini bertugas mengolah limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi
agar limbah tersebut dapat memenuhi standar untuk dibuang ke lingkungan.

2.3.5. Divisi Maintenance

Divisi ini bertugas mengadakan pemeliharaan secara teratur terhadap


peralatan – peralatan pabrik dan perlengkapannya, membuat jadwal pemeliharaan
alat – alat pabrik dan melakukan perbaikan apabila ada kerusakan.

2.3.6. Divisi Administration

Divisi ini mengurus kebutuhan karyawan (personalia), misalnya menyangkut


upah, tunjangan, perizinan cuti, pengaturan shift kerja, absensi karyawan, serta
mengatur transportasi dari bagi karyawan. Selain itu, divisi ini juga membuat dan
mempersiapkan pembukuan perusahaan (accounting) serta berperan sebagai humas
9

(general service), baik ke masyarakat sekitar, sesama industri, pemerintah maupun


aparatnya. Sebagai Humas, divisi ini juga mengurusi kegiatan – kegiatan sosial
yang bertindak sebagai penghubung antara perusahaan dengan pihak luar.

2.3.7. Health and Safety Comittee

Divisi ini bertugas melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan keamanan


keselamatan kerja serta mengembangkan wawasan karyawan akan pentingnya
keselamatan kerja dan penggunaan alat – alat keselamatan.

2.4. Manajemen Perusahaan

Pada pembahasan kali ini penulis akan menjelaskan tentang visi – misi
perusahaan, ketenagakerjaan, keselamatan kerja dan kontribusi perusahaan dalam
masyarakat.

2.4.1. Visi – Misi Perusahaan

PT. Clariant Indonesia memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan
terdepan dalam bidang speciality chemicals dengan mengutamakan kepuasan
penuh pada pelanggan, pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan, serta
menjaga lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan kerja.

Perusahaan ini memiliki misi untuk menjadi perusahaan speciality chemicals


yang dinamis dan senantiasa meningkatkan nilai dan daya tumbuhnya dengan
menyerahkan barang dan jasa yang sangat bermutu melakui pekerja – pekerja yang
bertanggungjawab dengan prinsip – prinsip kerja sebagai berikut :

Kami akan :

1. Memuaskan kebutuhan para pelanggan.


2. Unggul dalam persaingan.
10

3. Mengelola secara efisien harta dan sumber daya perusahaan untuk


pertumbuhan dan keuntungan yang optimal.
4. Secara terus menerus memperbaiki manajemen perusahaan.
5. Melindungi lingkungan hidup, keamanan dan keselamatan kerja,
pelanggan dan masyarakat.
6. Ikut memperhatikan kehidupan di lingkungan kegiatan usaha.
7. Mengembangkan, mendukung, memberi motivasi dan menghargai
hasil kerja.

2.4.2. Ketenagakerjaan
Di PT. Clariant Indonesia Tangerang Site, karyawan dibagi dalam dua
golongan, yaitu non staff dan staff. Non staff adalah semua karyawan yang
termasuk kelompok Cleaning Lady, Office Boy, Mechanic Helper, Security, dan
Worker. Sesuai dengan perjanjian hubungan kerja, kecuali ditentukan oleh
perusahaan. Sedangkan staff adalah karyawan lain yang tidak termasuk golongan
non staff seperti yang disebutkan diatas.

Jadwal kerja yang berlaku di PT. Clariant Indonesia Tangerang Site adalah
lima hari kerja dalam satu minggu, yaitu hari Senin sampai hari Jumat. Bekerja pada
har Sabtu, Minggu, atau hari libur lainnya dianggap sebagai lembur, tetapi harus
dengan perintah dan sepengetahuan dari atasan.

Pengaturan Jam Kerja :

Shift I : 07.00 – 15.30

Shift II : 15.00 – 23.30

Shift III : 23.00 – 07.30

Selain itu ada juga karyawan non shift, yang mana jam bekerjanya
berlangsung mulai dari pukul 08.00 sampai 16.30 WIB. Penggantian shift dilakukan
seminggu sekali. Jadwal kerja untuk perusahaan dinas luar dan shift ditentukan
11

menurut keperluan perusahaan dalam batas delapan jam sehari dan 40 jam
seminggu sesuai dengan kebutuhan di lokasi masing – masing.

Total Karyawan di PT. Clariant Indonesia Tangerang Site, saat ini


berjumlah 400 karyawan. Semua karyawan PT Clariant Indonesia Tangerang Site
memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam kesepakatan kerja bersama saat
karyawan diangkat menjadi karyawan tetap. Dalam proses penerimaan tenaga kerja
baru, PT Clariant Indonesia Tangerang Site memiliki tahap – tahap sebagai berikut
:

Kebutuhan
tenaga kerja

Iklan di media

Interview

Skill Test

Medical Test

Hak Karyawan Masa Percobaan


Hak Karyawan
3, 6 atau 12
 Asuransi
kesehatan
bulan  Makan
 Tunjangan  Transportasi
anak  Pakaian kerja
Karyawan tetap
 Tunjangan  Peralatan
menikah Safety
 Tunjangan  Tunjangan
Haji Pensiun 55 tahun Shift
12

2.4.3. Keselamatan kerja

Untuk menjaga keselamatan kerja di lingkungan PT. Clariant Indonesia


Tangerang Site, perusahaan pun memiliki prosedur untuk tidakan pencegahan
kecelakaan maupun penanggulangan kecelakaan atau musibah yang terjadi.
Sehingga tindakan pencegahan, perusahaan menyediakan beberapa perlengkapan
kerja, yaitu :

1. Pelindung kepala, selama bekerja atau berjalan di area perusahaan.


Seluruh karyawan atau tamu diwajibkan menggunakan helm. Kecuali
karyawan yang bekerja di ruangan yang tidak beresiko bahaya, seperti di
area kantor.
2. Pelindung mata, digunakan ketika memasuki ruang produksi atau
melakukan pekerjaan mekanik seperti menggerinda, pekerjaan yang
berhubungan dengan kimia seperti di lab ataupun melakukan pembersihan
vessel bekas cairan kimia, dsb.
3. Pelindung telinga, digunakan ketika bekerja atau berada di tempat yang
memiliki intensitas kebisingan yang tinggi untuk waktu yang lama.
4. Pelindung pernafasan, digunakan pada area yang punya bahaya debu,
atau mengandung gas yang berbahaya untuk dihirup.
5. Pelindung tangan, sarung tangan kulit dan katun digunakan ketika
menggerinda, menyemprot cat, dan pekerjaan mekanik lainnya. Sarung
karet digunakan oleh pekerja yang bekerja di bagian produksi untuk
menangani bahan kimia yang berbahaya.
6. Sabuk pengaman dan ikat pinggang (body harness), digunakan untuk
pekerja yang bekerja pada ketinggian diatas dua meter atau lebih dari
permukaan lantai.
7. Sepatu Safety, berfungsi sebagai pelindung apabila sewaktu – waktu
benda berat jatuh ke kaki.

Selain itu terdapat pula beberapa prosedur yang telah disiapkan untuk
keadaan darurat yang mungkin terjadi. Keadaan tersebut diklasifikasikan sebagai
berikut, yaitu :
13

1. Kebakaran
2. Kecelakaan kerja
3. Kebocoran atau tumpahan material
4. Gempa bumi
5. Tsunami
6. Ancaman bom

Selain itu, terdapat juga organisasi tanggap darurat di dalam perusahaan yang
bertanggungjawab dalam menangani keadaan – keadaan tersebut.

Semua peraturan dan ketentuan yang dibuat PT. Clariant Indonesia mengacu
kepada :

1. ISO 18000.
2. Undang – undang keselamatan kerja.
3. Peraturan menteri No. Per – 04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Keamanan Kerja (P2K3).
4. Undang – undang No.3 tahun 1992 tentang JAMSOSTEK mengenai
perlindungan karyawan terhadap bahaya kecelakaan.
5. Peraturan khusus lainnya yang sesuai dengan sifat pekerjaan.
6. Petunjuk keselamatan kerja.

2.4.4. Kontribusi Perusahaan Terhadap Masyarakat

PT. Clariant Indonesia Tangerang Site meiliki beberapa bidang dalam


kontribusinya terhadap masyarakat. Kontribusi yang dilaksanakan dapat dilakukan
sendiri namun lebih banyak dilakukan melalui asosiasi – asosiasi perusahaan.
Lingkup kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan antara lain :

1. Pendidikan
Penyediaan fasilitas kerja praktek lapangan (PKL).
2. Kegiatan Olahraga
14

Memberikan dukungan terhadap karyawan dalam kompetisi olahraga di


lingkungan perusahaan.
3. Kemasyarakatan dan keagamaan
a. Kegiatan paket lebaran Idul Fitri, Idul Adha, Musabaqoh,
b. Komunikasi langsung ke masyarakat untuk meningkatan kualitas
hubungan industri dan masyarakat.
c. Kegiatan menyambut perayaan 17 Agustus di masyarakat.
d. Aktivitas seperti (Open House) perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai