Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM 2

PROTOCOL ICMP

Disusun Oleh :
Dina Ayu Tri Maryana
NIM: 1541160056
Kelas/No: 2D/6

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2016
Table 1 Data Hasil Percobaan ....................................................................................................................... 5

Figure 1 www.google.com ............................................................................................................................ 6


Figure 2 Route www.u-tokyo.ac.jp ............................................................................................................... 7
Figure 3 Route www.spain.info .................................................................................................................... 8
Figure 4 ICMP TYPE 8 .................................................................................................................................... 9
Figure 5 ICMP TYPE 0 .................................................................................................................................... 9
TCP/IP

1.1 Tujuan
1. Mengetahui protocol yang digunakan ping
2. Mengetahui perbedaan TTL, average time, % loss
3. Mengetahui karakteristik ICMP

1.2 Dasar Teori


Addressing pada TCP/IP

Pada protokol TCP/IP terdapat 3 jenis addressing yaitu:


a. Physical Address (tergantung NIC)
Menyatakan alamat dari suatu node station pada LAN atau WAN, biasanya terdapat pada NIC (Network
Interface Card). Misal Ethernet card menggunakan 48 bit (6-byte).
b. IP Address (32 bit)
Physical Address saja tidak cukup memenuhi untuk lingkungan jaringan yang lebih luas danberagam.
Oleh karena itu, diperlukan IP Address untuk memenuhi itu. Secara lengkap akan dibahas.
c. Port Address (16 bit)
Ini dibutuhkan untuk dapat menjalankan banyak aplikasi/proses pada saat yang bersamaan.

IP Address
Merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik setiap 8
bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai oktet. Untuk memudahkan dibaca dan ditulis, IP address ditulis dalam
bentuk 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik.
Pembagian kelas IP address :Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal yaitu
Network ID (bagian dari IP address yg digunakan utk menunjukkan jaringan tempat komputer ini
berada).
Host ID (bagian dari IP address yg digunakan utk menunjukkan workstation, server, router, dan semua
host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut).

Internetworking dengan TCP/IP


Catatan

• Byte pertama 224 – 255 digunakan untuk kepentingan khusus dan tidak digunakan secara
luas.
• IP Address 10.x.x.x, 172.16.x.x, 192.168.x.x digunakan sebagai alamat lokal menggunakan
Network Address Translation (NAT)
• IP Address 127.x.x.x dicadangkan.
• IP Address 127.0.0.1 adalah alamat loopback interface pada komputer kita.
3. Subnetting dan Supernetting

Subnetting

Subnetting adalah teknik atau metode yang digunakan utk memecah network ID yang dimiliki
oleh suatu IP menjadi beberapa subnetwork ID lain dengan jumlah anggota jaringan yg lebih kecil.
Masking adalah proses mengekstrak alamat suatu physical network dari suatu IP Address. Masking ini
berupa angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
• Membedakan network ID dan host ID
• Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan local atau jaringan luar.
Masking yang digunakan untuk subnetting disebut subnetmask.

Contoh:
Misalnya kita akan membagi alokasi IP kelas B 132.92.121.1 menjadi jaringan kecil yaitu sebanyak 254.
Cara menentukan subnet masknya ialah:
Mengubah jumlah network yg dibutuhkan menjadi bilangan biner. Satu network kelas B dapat diubah
menjadi 255 network kelas C. Angka 255 jika direprensetasikan dalam biner adalah 11111111. Materi
Praktikum Jaringan Komputer Teknik Industri 2 dari 14
Internetworking dengan TCP/IP
Menghitung jumlah bit yg dibutuhkan utk merepresentasikan angka 255 dalam biner dibutuhkan 8
bit.Bit sebanyak inilah yang dibutuhkan oleh subnet ID. Jumlah bit host ID sekarang adalah jumlah bit
host ID yang lama dikurangi oleh jumlah bit yang diperlukan oleh subnet ID.
Sehingga kita harus mengeset host ID baru diset nol semua sedangkan network ID diset 1 semua utk
menghasilkan subnet mask yg akan digunakan.

132.92.121.1 kemudian di AND kan dengan subnet mask tsb


132.92.121.1 = 10000100. 01011100. 10000111 . 00000001
255.255.255.0 = 11111111. 11111111. 11111111. 00000000 AND
10000100. 01011100. 10000111. 00000000
Dengan adanya subnet mask yang baru ini maka IP address 132.92.121.1 dibaca sebagai :
Network ID : 132.92.121
Host ID nya : 1
Catatan:
Untuk kemudahan bisa menggunakan kalkulator dan IP Subnet Kalkulator
Supernetting
Supernetting adalah menggabungkan beberapa network menjadi supernetwork. Hal ini biasanya
dilakukan oleh kelas c yang membutuhkan host yang lebih besar lagi. Masking untuk supernetting
dinamakan supernetmask.

CIDR (Classless Interdomain Routing)Teknik CIDR merupakan suatu teknik mengurangi banyaknya
network address pada table routing dengan menggunakan supernetmask dan network address yang
terkecil dari supernet mewakili anggota network address yang lainnya.
1.3 Langkah Percobaan
1. Cari 3 website yang akan anda lakukan percobaan
2. Aktifkan wireshark
3. Ping salah satu website tersebut
4. Lihat data di website, protocol apa yg digunakan
5. Lihat route yg dipakai untuk mengakses web tersebut dan tentukan dimana lokasi
servernya

1.4 Hasil Percobaan


Table 1 Data Hasil Percobaan

No. Nama IP Address Time TTL Hops % Protocol Lokasi


Website Loss Server
1. www.google.com 114.121.194.113 67ms 59 8 0 ICMP United
States
2. www.u- 117.18.237.191 284ms 54 12 0 ICMP Japan
tokyo.ac.jp
3. www.spain.info 210.152.135.178 120ms 47 20 0 ICMP Asia/
Pasific
Region
Figure 1 www.google.com
Figure 2 Route www.u-tokyo.ac.jp
Figure 3 Route www.spain.info
Figure 4 ICMP TYPE 8

Figure 5 ICMP TYPE 0


1.5 Analisa Hasil Percobaan

1. TTL Setiap Webesite Berbeda


Setiap Website memiliki memiliki waktu maksimum dari computer untuk
mereply atau membalas paket ICMP, TTL pada windows secara default
adalah 128. TTL dibatasi untuk mencegah terjadinya circular routing pada
jaringan, karena itu setiap kali ping packet melalui IP host maka nilai TTL
akan dikurangi satu, hingga TTL bernilai nol.

2. Average Time Setiap Website Berbeda


Average Time wibesite berbeda karena setiap website memiliki jarak yang
berbeda. Semakin pendek jarak maka average time semakin cepat sebaliknya,
semakin panjang jaraknya maka average time semakin lambat. % Loss Setiap
Website Berbeda.

3. % Loss Setiap Wibesite Berbeda


% loss berbeda menunjukkan kestabilan koneksi internet yang berbeda.
Koneksi internet dianggap bagus jika % loss tidak melebihi 5 %. % loss
menandakan presentase data yang hilang pada proses pengiriman ke alamat IP
yang dituju. Semakin kecil % loss maka semakin baik kestabilan koneksi
internet tersebut.

4. Type ICMP berbeda


Type ICMP sama dengan 8 berarti sedang melakukan request sebesar 8, sedangkan
type sama dengan 0 berarti destination sedang me-reply sebesar 0.

1.6 Kesimpulan
1. Ping menggunakan protocol ICMP.
2. TTL, Avarage Time dan % loss setiap webesite berbeda karena waktu maksimum, jarak,
dan koneksi yang berbeda.
3. ICMP type 8 berati melakukan request pada destinasi sebesar 8, ICMP type 0 berarti
melakukan reply sebesar 0.

Anda mungkin juga menyukai