Laporan Penelitian Tindakan (PTK) ini di susun sesuai dengan kegiatan yang di laksanakan
di sekolah tempat praktikum MTs Negeri 01 Pandeglang
dan di susun berdasarkan sistematika sesuai dengan pedoman penulisan PTK
Kepala Madrasah,
MTs Negeri 01 Pandeglang Guru Pamong
Mengetahui
DISUSUN OLEH:
Nama : UDI,S.Pd.I
Prodi : SKI
2019
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM MODEL PROJECT BASE LEARNING PADA
MATERI BERDIRINYA DINASTI AYUBIYAH MELALUI METODE
JIGSAW
Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas VIII.H Semester 2
MTs. Negeri 01 Pandeglang
D. Pemecahan Masalah
Cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam Penelitian
Tinadakan Kelas ini adalah pendekatan pembelajaran Menggunakan Model
Pembelajaran Project Base Learning metode Jigsaw, dengan pendekatan
pembelajaran Kontekstual diharapkan Hasil belajar siswa dalam Materi ini dapat
ditingkatkan
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Menerapkan Model pembelajaran Project Base Learning dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Pada Materi Pokok Sejarah
Berdirinya Dinasti Ayubiyah dengan cara berkelompok
2. Meningkatkan Prestasi peserta didik dalam belajar materi pokok Berdirinya
Sejarah Dinasti Ayubiyah
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis atau Praktis :
1. Manfaat Teoritis
Secara Teoritis hasil penelitian ini harapkan dapat :
1) Membuktikan Teori, Model dan konsep-konsep yang telah ada
dikembangkan
2) Memperkuat Teori, Model dan konsep-konsep yang telah ada
dikembangkan
3) Memperluas Teori, Model dan konsep-konsep yang telah ada
dikembangkan
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat bagi:
1). Guru SKI Khususnya dan guru lainnya dapat meningkatkan penggunaan
pendekatan pembelajaran Project Base Leraning dan kualitas pembelajaran
2). Siswa dapat meningkatkan hasil belajar terhadap mata pelajaran SKI
3). Sekolah menjdi bahan referensi dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam peneliti ini terbagi ke dalam lima bab sebagai
berikut:
Bab I adalah pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, perumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
dan sistematika pembahasan.
Bab II Kajian Teoritik, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan; teridiri dairi
kerangka teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pengajuan
hipotesis.
Bab III Metodologi Penelitian; terdiri dari: pendekatan penelitian, kancah
penelitian, subyek penelitian, pengumpulan data, indikator kinerja, analisis data
dan prosedur penelitian.
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian; terdiri dari deskripsi hasil penelitian
dan pembahasan.
H. Landasan Teori
Pengertian hasil belajar menurut Bloom
Definisi hasil belajar mencakup kemampuan kognitf, afektif, dan psikomotorik.
Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan),
analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain
efektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons),
valuing (nilai), organitation (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain
psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga
mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Teori hasil belajar menurut behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan perubahan tingkah laku
hasil interaksi stimulus dan respons, yaitu proses manusia untuk memberikan
respons tertentu berdasarkan stimulus yang datang dari luar.
Penganut Teori Behavioristik atau behavioris percaya pada tiga premis dasar:
1. Belajar dimanifestasikan oleh perubahan perilaku.
2. Lingkungan membentuk perilaku.
3. Prinsip-prinsip kedekatan (seberapa dekat waktunya dua peristiwa harus dibentuk
untuk ikatan) dan penguatan (segala cara untuk meningkatkan kemungkinan suatu
peristiwa akan berulang) sangat penting untuk menjelaskan proses pembelajaran.
Pada hakikatnya teori belajar Behavioristik memandang bahwa perubahan yang
terjadi pada individu berdasarkan paradigma Stimulus – Respons. Paradigma
Stimulis – Respon atau S-R menyatakan bahwa suatu proseslah yang memberikan
dampak balik terhadap apa yang datang dari luar individu tersebut. Maka suatu
individu dianggap belajar apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku
karena menerima stimulus dari luar.
Stimulus dimaknai sebagai suatu yang dapat dimanipulasi. Memanipulasi
lingkungan belajar oleh pendidik merupakan upaya membentuk perilaku peserta
didiknya melalui respons yang dimunculkan sebagaimana yang diharapkan dalam
tujuan pembelajaran atau tujuan pendidikan.
Gambar 3.1
1
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 42.
2
Ibid. h.45
Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Mc. Kemmis dan Mc Taggart
B. Kancah Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah AL-
Ishlah Laksana Kab Pandeglan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Subyek penelitian ini adalah kelas VIII.H pelajaran 2018/2019.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 01 Pandeglang dipilih karena peneliti
bertugas di madrasah ini, sehingga hasil penelitian nantinya dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan proses pembelajaran di tempat
peneliti bertugas.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai minggu pertama bulan Januari sampai
minggu keempat bulan Februari 2019. Adapun rincian kegiatan beserta
waktu yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadual Penelitian
Pelaksanaan Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penelitian pendahuluan
2 Menyususun Prposal
3 Seminar proposal
4 Penyusunan instrument
5 Pelaksanaan tindakan
6 Tabulasi/analisis data
8 Uijan skripsi
3. Siklus PTK
PTK ini dalaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan
hasil dan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui pendekatan Project
Base Learning Melalui Metode Jigsaw
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII berjumlah 20
orang dengan komposisi 16 orang laki-laki dan 19 orang perempuan.
Subyek dipilih dari kelas VIII.H untuk kemudahan komunikasi, karena
peneliti adalah guru kelas VIII pada Madrasash Tsanawiyah Negeri 01
Pandeglang.
D. Pengeumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa, guru, teman sejawat dan
kolaborator.
a. Siswa
Data yang diperoleh dari siswa adalah tentang hasil belajar dan aktivitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b. Guru
Data yang diperoleh dari guru adalah untuk melihat tingkat keberhasilan
aktivitas implementasi pendekatan kontekstual dalam kegiatan pembelajaran
dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Teman Sejawat dan Kolaborator
Data yang diperoleh dari teman sejawat dan kolaborator adalah tentang
implementasi PTK dari aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam kegiatan
pembelajaran.
F. Analisa Data
Data dalam penelitian ini secara deskriftif menggunakan persentase. Dan
masing-masing indikator dinalisis secara kualitatif dengan kata-kata dengan
klasfikasi mulai dari sangat rendah sampai sangat tinggi, mulai dari sangat tidak
berhasil sampai sangat berhasil seperti di bawah ini:
1. Hasil belajar siswa: analisis yang dilakukan terhadap nilai rata-rata tes hasil
belajar SKI. Kemudian diklasifikasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan
sangat rendah.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran SKI: analisis yang dilakukan adalah
keaktifan siswa. Kemudian diklasifikasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah
dan sangat rendah.
3. Implementasi pendekatan Model Project Base Learning Melalui metode
Jigsaw dalam pembelajaran SKI: dengan menganalisis tingkat keberhasilan
implementasi pendekatan kontekstual kemudian dikategorikan dengan
klasifikasi sangat berhasil, berhasil, kurang berhasil, tidak berhasil dan sangat
tidak berhasil.
4. Hambatan pembelajaran: menganalisis hambatan dalam penerapn
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran SKI: dengan menganalisis
tingkat hambatan yang dikategorikan dengan klasifikasi sangat besar, besar,
kurang, kecil dan sangat kecil.
G. Prosedur Penelitian
Siklus 1
1. Perencanaan
Pada perencanaan aktivitas yang dilakukan peneliti adalah:
a.Tim peneliti melakukan analisis terhadap Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang ada dalam dokumen KTSP yang akan disampaikan
kepada siswa menggunakan pendekatan kontekstual.
b. Membuat RPP dengan pendekatan kontekstual.
c. Membuat lembar kerja siswa.
d. Membuat instrumen siklus PTK.
e.Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan aktivitas yang dilakukan peneliti meliputi:
a.Membagi siswa ke dalam 4 kelompok.
b. Menyajikan materi pembelajaran.
c. Memberikan materi diskusi.
d. Dalam diskusi kelompok siswa diarahkan menkonstruk, menemukan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
e.Siswa diberi kesempatan memberikan tanggapan.
f. Melakukan observasi.
g.Guru meminta siswa melakukan refleksi pada akhir pelajaran.
3. Observasi
a.Situasi kegiatan belajar mengajar.
b. Keaktifan siswa.
c. Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok.
4. Refleksi
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila syarat-syarat di bawah ini
terpenuhi sebagi berikut:
a.Sebagian besar siswa (75%) berani dan mampu membangun pengetahuan
berdasarkan struktur pengetahuan yang dimilikinya.
b. Sebegian besar siswa (70%) mampu menemukan sendiri pengetahuan
baru.
c. Sebagian besar siswa (70%) melakukan aktivitas bertanya tentang materi
pelajaran yang diajarkan.
d. Lebih dari 80% anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas
kelompoknya.
e.Sebagian besar (65%) siwa bersama guru mampu melakukan apa yang
diingikan guru.
f. Sebagian besar siswa (65%) siswa mampu menyatakan apa yang diperoleh
setelah proses pembelajaran berlangsung.
g.Rata-rata hasil belajar siswa mencapai 75%.
Siklus II
Sama seperti pada siklus I pada siklus II dalam PTK ini terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dengan rincian sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Peneliti membuat RPP berdasarkan refleksi pada siklus I.
2. Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran koentekstual berdasarkan RPP hasil refleksi
pada siklu I.
3. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran kontektual.
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua untuk membuat
kesimpulan atas pembelajaran kontekstual dalam peningkatan aktivitas dan hasil
belajar SKI siswa kelas VIII.H Mts Negeri 01 Pandeglang