Roxyy
Roxyy
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
Apotek Roxy group berdiri sejak tahun 1954 dengan jumlah karyawan 620
karyawan yang berkantor pusat di jl. Hasyim Ashari 48A, Jakarta Pusat 10130 dan
dipimpin oleh direktur utama sekaligus pemilik yaitu bapak Thomas Hosean
Ciovanlee telah memiliki 31 Apotek Roxy cabang yang berada di wilayah Jakarta,
Tangerang, Bekasi, Depok. Dalam meningkatkan daya saing perusahaan apotek
roxy bertekad untuk menerapkan suatu sistem manajemen yang bertaraf
internasional, yaitu sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008. Penerapan dimulai
sejak pedoman ini disahkan dengan ruang lingkup penerapan mencakup proses
realisasi resep dan proses pembelian produk secara retail serta penetapan proses
lainnya yang secara karakteristik berhubungan dengan aspek kepuasan pelanggan,
penerapan dilakukan pada seluruh organisasi Apotek Roxy kecuali bagian finance,
accounting, dan Tax. (17)
1. Pengadaan Obat atau Barang
Untuk pengadaan obat atau barang di apotek Roxy Jatikramat, barang dipesan
dari pusat distribusi (PusDis) di Jl. KH. Hasyim Ashari dan purchase order.
Barang yang dipesan sampai dalam waktu 2 hari. Untuk pengadaan obat
narkotika dan psikotropika dilakukan dengan pesanan tertulis melalui Surat
Pesanan Narkotika kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF) PT. Kimia Farma
(Persero) Tbk. Surat Pesanan Narkotika harus ditandatangani oleh APA dengan
mencantumkan nama jelas nomor SIK, SIA, stempel apotek. Satu surat
pesanan terdiri dari rangkap empat dan hanya dapat untuk memesan satu jenis
obat narkotika.
2. Penyimpanan Barang
Penyimpanan obat di Apotek Roxy Jatikramat dibagi menjadi obat ethical dan
obat/barang OTC (swalayan) disusun berdasarkan farmakologi, jenis dan diatur
warnanya. Penyimpanan pbat narkotika dan psikotropika diletakkan dilemari
khusus dengan pintu ganda dan dikunci. Untuk obat yang penyimpanannya
memerlukan suhu khusus seperti suppositoria, vaginal tab dan insulin
diletakkan dilemari pendingin.
50
3. Penjualan
Penjualan yang dilakukan oleh Apotek Roxy Jatikramat meliputi:
a. Penjualan obat tunai dengan resep dokter
Penjualan obat dngan resep tunai dilakukan terhadap pasien yang langsung
datang ke apotek untuk menebus obat dan dibayar secara tunai. Prosedur
tunai adalah sebagai berikut:
1) Pada bagian penerimaan resep, Asisten Apoteker menerima resep dari
pasien/keluarga pasien, lalu memeriksa kelengkapan dan keabsahan
resep tersebut
2) Asisten Apoteker
akan
memeriksa
ketersediaan
obat
dalam
Penjualan Bebas
Penjualan bebas merupakan penjualan obat dan perbekalan farmasi lainnya
yang dapat dibeli tanpa resep dokter seperti obat OTC (Over The Counter)
baik obat bebas maupun obat bebas terbatas. Penjualan ini dikenal sebagai
pelayanan HV (Hand Verkoop).
Prosedur penjualan bebas yang dilakukan adalah sebgai berikut:
51
dengan
sepengetahuan
APA.
Apoteker
akan
dan psikotropika
dari
unit
pelayanan
kesehatan
c.
yang belum diambil sama sekali atau baru diambil sebagian. Apotek
tidak melayani pembelian psikotropika tanpa resep atau pengulangan
d.
e.