Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek


kefarmasian oleh apoteker. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.

Pengadaan dan Pengelolaan Obat Apotek Kimia Farma 037 dilakukan


berdasarkan dengan pertimbangan obat-obat yang sering diresepkan dilakukan
berdasarkan dengan pertimbangan obat-obat yang sering diresepkan oleh dokter
dan obat-obat yang sering digunakan oleh pasien. Perencanaan dilakukan oleh
Tenaga Teknik Kefarmasian sesuai dengan kebutuhan yang telah dicatat di buku
penolakan dan dibuku Defekta. Buku Defekta merupakan buku yang berisikan
catatan barang atau obat yang sudah kosong atau hamper habis. Barang yang
dipesan oleh Apotek Kimia Farma 037 berupa obat bebas, obat bebas terbatas,
obat Narkotika dan Psikotropika,

Proses pengadaan di apotek Kimia Farma 37 yaitu p

Petugas Apotek KF Penerimaan


membuat daftar dilakukan di Apotek
BPBA Kf

BPBA ditujukan PBF mengirim


kepengadaan BM barang ke Apotek
beserta faktur

BM membuat surat
pesanan dan ditanda Surat pesanan
tangani oleh dikirim ke PBF
apoteker pj
Apotek Kimia Farma 037 juga melakukan pengadaan cito , pengadaan antar
kimia farma dan beli mendesak. Pengadaan cito atau mendesak dilakukan dengan
mengirimkan BPBA kepada BM, selanjutnya BM akan membuat SP untuk
dikirim ke PBF dan memberikan keterangan bersifar cito sehingga barang harus
segera dikirim ke Apotek pelayanan. Pengadaan antar kimia farma dilakukan
dengan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan ketersediaan obat di Apotek
Kimia Farma terdekat melaui Telefon. Jika obat yang diminta tersedia, maka obat
akan segera diambil dengan disertai surat dropping. Dropping hanya dilakukan
antar Apotek Kimia farma guna meningkatkan pelayanan. Pengadaan beli
mendesak dilakukan apabila apotek mendapat permintaan obat dari pasien dan
obat tersebut tidak tersedia antar kimia farma dan obat tersebut boleh dibeli di
apotek lain.

Khusus pengadaan narkotika,psikotropika dan precursor oleh apoteker


langsung dan melampirkan surat pemesanan tertentu narkotika yaitu narkotika,
psikotropika dan prekursor, dan juga tertera nama obat, jumlah obat yang ingin di
pesan, nama apoteker, SIPA Apoteker, alamat apotek dan tanda tangan Apoteker
serta stempel Apotek. Surat pemesanan dikirim ke PBF Kimia Farma, dan PBF
mengantarkan ke Apotek Kimia Farma 037. Pemasukan dan pengeluaran obat
narkotika selalu dicatat pada kartu stok dan dibuat laporan untuk diarsipkan dan
dilaporkan ke Dinkes. Setiap pemesanan narkotika hanya boleh di isi untuk
pemesanan satu jenis sediaan narkotika saja surat pesan khusus narkotika di buat
rangkap empat.

Pengadaan obat psikotropika oleh Apoteker disertai dengan cara


pemesanan khusus surat pemesan dikirim ke PBF dan PBF mengantarkan ke
Apotek Kimia Farma 037. Pemasukan dan pegeluaran obat psikotropika ditulis
pada kartu stok dan dibuat laporan untuk diarsipkan surat pesanan obat
psikotropika dibuat ragkap tiga.

Setiap penerimaan obat petugas Apotek harus dilakukan pemeriksaan


terlebih dahulu dan disesuaikan dengan faktur pemesan. Pengecekan dilakukan
agar tidak terjadi kerusakan atau kealahan. Pengecekan yg dilakukan meliputi
nomor bacth, nama, jenis, jumlah, harga, tanggal, kadaluarsa, bentuk fisik dan
sesuai dengan surat pemesanan. Setelah semuanya sesuai petugas menandatangani
faktur dan di stempel. Faktur terdiri dari tiga rangkap , faktur asli dikembalikan ke
PBF, satu rangkap di kirim ke BM dan satu rangkap lagi untuk apotek sebagai
arsip.

Penyimpanan perbekalana farmasi di Apotek Kimia Farma 037 dilakukan


berdasarkan farmakologi dan bentuk sediaannya yang disusun secara alfabetis
untuk obat suhu rendah seperti suppositoria, injeksi tertentu dan beberapa alat
kontrasepsi disimpan didalam lemari pendingin agar stabilitas sediaan dapat
terjaga, sedangkan alat kesehatan disimpan di rak khusus alat kesehatan yang
disusun berdasarkan alfabetis. Khusus untuk obat-obat narkotika dan psikotropika
disimpan dalam lemari tersendiri yang selalu dalam keadaan terkunci. Setiap ada
resep yang berisi sediaan narkotika dan psikotropika diadakan pengecekan yang
keluar dan yang masuk dan di tulis dalam kartu stok.

Pencatatan di apotek Kimia Farma 37 dilakukan setiap ada penerimaan


obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai. Pencatatan meliputi pengadaan
( surat pesana dan faktur), penyimpanan (kartu stock), dan penyerahan (nota atau
struk penjualan). Untuk pencatatan obat narkotik dan psikotropik juga dicatat di
kartu stok dan dibuat laporan untuk diarsipkan dan dilaporkan ke Dinkes. Khusus
untuk resep narkotik dan psikotropik diarsikan tersendiri secara terpisah dan
diberi garis merah untuk mempermudah membedakan resep narkotik dan
psikotropik dari banyaknya resep yang masuk.

Pemusnahan dilakukan terhadap sediaan yang tidak sesuai dengan standar


dan resep yang telah mencapai waktu 5 tahun. Pemusnahan resep dan sediaan
farmasi selain narkotik, psikotropik, dan prekursor di Kimia Farma 37 dilakukan
dengan membuat surat berita acara, kemudian pemusnahan dilakukan oleh
apoteker dan disaksikan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sebagai saksi dan
dokumentasi. Pemusnahan obat dilakukan dengan dikubur, sedangkan resep
pemusnahannya dengan dibakar.

Pelaporan di aptek Kimia Farma 37 terdiri dari pelaporan internal dan


eksternal. Pelaporan internal merupakan pelaporan yang digunakan untuk
kebutuhan manajemen apotek, seperti laporan keuangan, sedangkan laporan
eksternal seperti pelaporan penggunaan obat narkotik dan psiktropik. Pelaporan
narkotik dan psikotropika dilakukan sekali dalam sebulan. Laporan dibuat dan
ditanda tangani oleh apoteker pengelola apotek. Laporan tersebut ditujukan
kepada Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dengan tembusan ke Dinas Kesehatan
Provinsi Aceh dan Balai Besar Pengawan Obat dan Makanan (BBPOM).

Pelayanan resep yang dilakukan di Apotek Kimia Farma 037 sangat


bagus. Resep yang di terima TTK di cek dahulu kelengkapan resep nya, jika ada
yang tidak jelas TTK menanyakan langsung ke dokter yang bersangkutan.
Selanjutnya TTK Menghitung harga obat dan mengecek ketersediaan obat dan
stok obat. Apabila obat yang diresepkan kosong TTK menanyakan ke dokter yang
bersangkutan boleh diganti dengan obat lain yang komposisinya sama selanjutnya
TTK menanyakan kepada pasien apakah setuju untuk mengambil semua atau
tidak. Apabila pasien setuju maka TTK menyiapkan obatnya dan memberi etiket.
Selanjutnya TTK menyerahkan obat kepada pasien dan memberikan informasi
mengenai obat tersebut serta memberikan copy resep dan kwitansi jika pasien
memintanya.

Anda mungkin juga menyukai