Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi


dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan,
ancangan, rencana atau desain..

Banyak buku teks dan jurnal metodologi penelitian telah mengupas secara mendalam
pengertian penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada sub bagian ini, pembahasan pengertian
penelitian kualitatif dan kuantitatif tidak dimaksudkan untuk merangkum seluruh pengertian
tersebut. Pembahasan lebih difokuskan pada beberapa konsep dasar yang dapat digunakan
sebagai landasan untuk merumuskan karakteristik penelitian kualitatif dan kuantitatif. Untuk
lebih memperjelas posisi dan kekhususannya, beberapa bagian pembahasan dilakukan dengan
memperbandingkannya keduanya.

Penelitian kualitatif sering diposisikan berada pada sisi lain atau berkebalikan dengan
penelitian kuantitatif.

Untuk itu kita akan membahas satu persatu tentang eksistensi penelitian kualitatif dan
kuantitatif.

1
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUATITATIF

A. Penelitian Kualitatif

Secara harfiah, sesuai dengan namanya, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan statistik, atau
bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka (Strauss dan Corbin, 1990 dalam
Hoepfl, 1997 dan Golafshani, 2003). Kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek
kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta. Kualitas, nilai atau makna hanya dapat
diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik, bahasa, atau kata-kata. Oleh karena itu, bentuk
data yang digunakan bukan berbentuk bilangan, angka, skor atau nilai; peringkat atau frekuensi;
yang biasanya dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematik atau statistik (Creswell,
2002).

Menurut Creswell (2003), pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun


pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang
bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk
membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan perspektif partisipatori
(misalnya: orientasi terhadap politik, isu, kolaborasi, atau perubahan), atau keduanya.1

Penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami obyek


yang diteliti secara mendalam. Lincoln dan Guba (1982) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
bertujuan untuk membangun ideografik dari body of knowledge, sehingga cenderung dilakukan
tidak untuk menemukan hukum-hukum dan tidak untuk membuat generalisasi, melainkan untuk
membuat penjelasan mendalam atau ekstrapolasi atas obyek tersebut.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertujuan memperoleh teori-teori atau hukum-
hukum hubungan kausalitas yang general yang memungkinkan peneliti melakukan prediksi dan
pengendalian seperti yang dilakukan pada penelitian ilmu alam, penelitian kualitatif berupaya
membangun pemahaman (verstehen) dan penjelasan atas perilaku manusia sebagai mahkluk
sosial (Muhadjir, 2000).

Penelitian kualitatif bermaksud menggali makna perilaku yang berada dibalik tindakan
manusia. Interpretasi makna terhadap perilaku ini tidak dapat digali melalui verifikasi teori
sebagai generalisasi empirik, seperti yang dilakukan pada panelitian kuantitatif. Dengan kata lain,
penelitian kualitatif bermaksud memahami obyeknya, tetapi tidak untuk membuat generalisasi
melainkan membuat ekstrapolasi atas makna di balik obyeknya tersebut. Para peneliti kualitatif
mengungkapkan dan menjelaskan kenyataan adanya makna yang menyeluruh dibalik obyek yang

1
Creswell, 2003, hal.18.
2
ditelitinya, yang terbentuk dari keterhubungan berbagai nilai-nilai kehidupan dan kepercayaan,
bukan dari ekstrasi atau turunan dari konteks pengertiannya yang menyeluruh.2

Berdasarkan pembahasan di depan, maka secara hakikat keilmuan, karakteristik penelitian


kualitatif dapat disimpulkan sebagai berikut:

Secara ontologis, penelitian kualitatif memandang realita terbentuk dari hakikat manusia sebagai
subyek yang mempunyai kebebasan menentukan pilihan berdasarkan sistem makna individu.
Oleh karena itu, fenomena sosial, budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup dengan merekam
hal-hal yang tampak secara nyata, melainkan juga harus mencermati secara keseluruhan dalam
totalitas dengan konteksnya. Hal ini perlu dilakukan karena tingkah laku sebagai fakta tidak dapat
dilepaskan atau dipisahkan begitu saja dari konteks yang melatarbelakanginya, serta tidak dapat
disederhanakan ke dalam hukum-hukum tunggal yang bebas nilai dan bebas konteks. Subyek
penelitian kualitatif adalah tingkah laku manusia sebagai individu yang menjadi anggota
masyarakat. Di sini ditekankankan perspektif pandangan sosio-psikologis, yang sasaran utamanya
adalah pada individu dengan kepribadiannya dan pada interaksi antara pendapat internal dan
eksternal tingkah laku seseorang terhadap latar belakang kehidupan sosialnya. Para peneliti
kualitatif meyakini bahwa di dalam masyarakat terdapat keteraturan yang terbentuk secara alami
seiring dengan perjalanan sejarah, yang dilatarbelakangi oleh nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu,
tugas peneliti adalah menemukan kebenaran dibalik keteraturan itu pada umumnya dan
khususnya nilai-nilai yang melatarbelakanginya, bukan menciptakan atau membuat sendiri
batasan-batasannya berdasarkan teori atau aturan yang ada. Jadi, pada hakikatnya penelitian
kualitatif adalah satu kegiatan sistematis untuk melakukan eksplorasi atas teori dari fakta di dunia
nyata, bukan untuk menguji teori atau hipotesis. Penelitian kualitatif tetap mengakui fakta
empiris sebagai sumber pengetahuan tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai landasan
untuk melakukan verifikasi.

Secara epistemologis, di dalam penelitian kualitatif, proses penelitian merupakan sesuatu yang
lebih penting dibanding dengan hasil yang diperoleh. Karena itu peneliti sebagai instrumen utama
pengumpul data merupakan salah satu karakteristik utama penelitian kualitatif. Hanya dengan
keterlibatan peneliti dalam proses pengumpulan datalah hasil penelitian dapat
dipertanggungjawakan. Khusus dalam proses analisis dan pengambilan kesimpulan, paradigma
kualitatif menggunakan induksi analitis dan ekstrapolasi. Induksi analitis adalah satu pendekatan
pengolahan data ke dalam konsep-konsep dan kateori-kategori, jadi bukan dalam bentuk
frekuensi. Untuk mencapai hal tersebut, sarana berpikir yang digunakan tidak dalam bentuk
numerik, melainkan dalam bentuk deskripsi bahasa, yang ditempuh dengan cara merubah data ke
dalam penjelasan-penjelasan yang bersifat formulatif. Sedangkan ekstrapolasi adalah suatu cara
pengambilan kesimpulan yang dilakukan secara simultan pada saat proses induksi analitis dan

2
David dan Sutton, 2004, hal. 35
3
dilakukan secara bertahap dari satu makna ke makna lainnya, kemudian dirumuskan suatu
pernyataan teoritis.

Secara aksiologis, konsep atau teori yang diperoleh dari proses penelitian kualitatif dapat
dimanfaatkan untuk membangun kehidupan suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan
kepada nilai-nilai dasar kehidupan mereka sendiri. Nilai-nilai yang digali melalui interaksi antara
peneliti dengan partisipannya dapat menghasilkan teori lokal dan spesifik yang dapat
merepresentasikan kehidupan sosial, budaya dan tradisi, yang terkritalisasi melewati sejarah
kehidupan individu atau masyarakat yang diteliti. Pemanfaatan nilai-nilai spesifik tentu saja akan
sangat sesuai dengan kehidupan individu atau masyarakat yang diteliti. Apabila nilai-nilai yang
bersifat lokal dan spesifik tersebut hendak digeneralisasikan dan dimanfaatkan pada lokasi atau
kasus yang lain, harus melalui proses khusus yang disebut sebagai transferabilitas. Proses
tranferabilitas biasanya dilakukan melalui serangkaian proses dialog teori yang
memperbandingkan antara konsep atau teori yang ditemukan dengan teori yang ada dan telah
diakui. Melalui proses tersebut, nilai-nilai yang bersifat lokal, spesifik dan kontekstual dapat di
dkonfirmasikan terhadap teori-teori general sebagai upaya untuk memberikan ilustrasi
kontribusinya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan manfaatnya di dalam pembangunan
kehidupan masyarakat secara umum.

a. Sistematika Penelitian Kualitatif


 Judul
 Abstrak
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Daftar Gambar
 Bab I Pendahuluan
 Konteks Penelitian
 Fokus Kajian Penelitian
 Tujuan Penelitian
 Manfaat Penelitian
 Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
 Bab III Metode Penelitian
 Pendekatan
 Batasan Istilah
 Unit Analisis
 Deskripsi Setting Penelitian
 Pengumpulan Data
 Analisis Data
 Keabsahan data
 Bab IV Hasil dan pembahasan
 Bab VI Kesimpulan dan saran
 Daftar pustaka
 Lampiran

4
Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian.
Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam
dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam
laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca
memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain
untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian
maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian.
Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks
fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses
penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan
secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian.
Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian
fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti
apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuan memerlukan pembahasan lebih lanjut
dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan
pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.
b. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan
yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah
intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan

5
nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu
autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa
(wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai
dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple,
jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk
klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

2. Observasi

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti
melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk
menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran
tersebut.

Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi
kelompok tidak terstruktur.

 Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang


digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
 Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide
observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
 Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu
atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi,
intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas
perilaku.

3. Dokumen

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata,
laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-
surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta,
data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

6
4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan
pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman
sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok
berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga
dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus
masalah yang sedang diteliti.

c. Jenis-jenis Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:

1. Biografi

Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat
mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek
tersebut memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau


fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai
atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi
menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan
ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data
(subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun
dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan
oleh responden.

3. Grounded theory

Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah
individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu
teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan,
bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari
pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada
konteks peristiwa dipelajari.

4. Etnografi

Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti
menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi
7
adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan
pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut
peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan
anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan
interaksi dalam kelompok.

5. Studi kasus

Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber
informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa
program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

B. PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagain dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang
dikaitkan denganfenomena alam.

Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada
pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.

Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti beraspek dari pendidikan.
Istilah penelitai kuantitatif sering digunakandalam ilmu-ilmu sosialuntuk membedakannya
dengan penelitian kuantitatif.

Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi, survei, dan menemukan
korelasional. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur
yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian
kualitatif, proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literatur, pendekatan dijabarkan
secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.

8
Craig (1985) merumuskan langkah-langkah penelitian ilmiah:

• Identifikasi masalah
• Merumuskan hipotesis
• Mendefinisikan istilah
• Melakukan penelitian atau observasi lapangan
• Analisis data
• Menarik kesimpulan

a. Karakteristik Penelitian Kuantitatif

• Sasaran penelitian, menunjukan unit analisis atau responden yang dipakai dalam
pelaksanaan penelitian.
• Lokasi penelitian, menunjukan tempat penelitian itu dilaksanakan.
• Metode penelitian, menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian
bersangkutan.
• Variabel yang akan diteliti, memuat uraian mengenai macam dan jumlah variabel
yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.
• Teknik pengambilan sampel, memuat cara atau metode pengambilan sampel.
• Metode pengumpulan data, menjelaskan bagaimana cara/metode data dalam
penelitian tersebut dikumpulkan.
• Sumber data, menjelaskan dari mana data penelitian tersebut diperoleh dan jenis
data apa yang digunakan.
• Metode analisis, memuat rumus-rumus, model-model analisis yang akan
digunakan dalam penelitian, cara pengujian hipotesis dan kriteria penerimaan
hipotesis.

b. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

 Penelitian eksplorasi
- Penelitian pengembangan, penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-
temuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun
ilmu terapan dan sebagainya.
- Penelitian Verifikasi: memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya
 Penelitian Pendekatan Longitudinal
- Penelitian Cross-Sectionalàmerupakan kompromi antara one-shot method (menembak
satu kali terhadap kasus) dan longitudinal method (menembak beberapa kali terhadap
kasus yang sama).
- Penelitian Survei: hanya menggunakan kuesioner dan hanya berkisar pada ruang lingkup
yaitu ciri-ciri demografis masyarakat; lingkungan sosial mereka, aktivitas mereka, dan
pendapat dan sikap mereka.
- Penelitian Assessment: hal paling menonjol dalam penelitian ini adalah keterlibatan
peneliti mulai dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan. Karena
sifat penelitian ini yang mengutamakan “menilai” semua aspek proyek itu, maka

9
assessment menggunakan frame of reference, yaitu pedoman pelaksanaan proyek, maka
kadang assessment juga dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif.
- Penelitian Evaluatif: tidak selalu membutuhkan keterlibatan peneliti mulai dari awal
pelaksanaan proyek sampai akhir pelaksanaan proyek. Peneliti evaluative dapat memulai
penelitian di tengah-tengah proses pelaksanaan proyek. Kegiatan evaluative dapat
dilakukan pada tahap evaluasi proyek, dengan mempelajari kegiatan formulasi dan
implementasi kegiatan proyek itu sendiri.
- Penelitian Aksiàlebih: mengutamakan fokus pendekatannya pada hal-hal yang praktis.
Penelitian aksi dilakukan sepanjang proyek dengan keterlibatan peneliti yang signifikan,
peneliti terus-menerus mencari kelemahan-kelemahan untuk suatu penyempurnaan,
dengan menekankan proses trial and error sebagai metode utama dalam penelitian
tersebut.
 Penelitian perpustakaan
- Penelitian Laboratorium: penelitian-penelitian laboratories lebih banyak dilakukan oleh
ilmu-ilmu alam dan pada kenyataannya ilmu pengetahuan alam lebih dulu menggunakan
penelitian sebelumnya.
- Penelitian Kancah: merupakan bagian terbesar dari berbagai bentuk penelitian yang telah
dikembangkan dank arena kancah dihuni oleh masyarakat maka dapat dipastikan bahwa
keseluruhan penelitian kancah berhubungan dengan pranata dan budaya serta pengalaman
hidup masyarakat, kelompok, dan individu.
 Menurut Ragam taraf penelitian
penelitian kuantitatif dibagi menjadi kuantitatif deskriptif dan kuantitatif eksplanasi.
Penelitian kuantitatif deskriptif dimaksud, hanya untuk menggambarkan, menjelaskan,
atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai variable penelitian
menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat dipotret, diwawancara, diobservasi,
serta yang dapat diungkapkan melalui bahan-bahan documenter. Peneletian kuantitatif
eksplanasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari berbagai variable yang timbul
di masyarakat.
 Menurut Terjadinya Variabel Penelitian Historis
- Penelitian Ekspos-Faktoàbertujuan mengekspos kejadian-kejadian yang sedang
berlangsung.
- Peneliian Eksperimenà bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi
atau yang akan terjadi di antara variable-variabel tersebut atau hubungan di antara
mereka, agar ditemukan hubungan, pengaruh, atau perbedaan salah satu atau lebih
variable.

10
c. Perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif, seperti berikut ini:3

1. Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam
arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai
variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih
oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya.
Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan
skor-skornya.
2. Dari segi konsep atau teori, penelitian kuantitatif bertolak dari konsep (variabel) yang
terdapat dalam teori yang dipilih oleh peneliti kemudian dicari datanya, melalui kuesioner
untuk pengukuran variabel-variabelnya.
Di sisi lain penelitian kualitatif berangkat dari penggalian data berupa pandangan responden
dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka, kemudian para responden bersama peneliti
meberi penafsiran sehingga menciptakan konsep sebagai temuan. Secara sederhana
penelitian kuantitatif berangkat dari konsep, teori atau menguji (retest) teori, sedangkan
kualitatif mengembangkan ,menciptakan, menemukan konsep atau teori.
3. Dari segi hipotesis, penelitian kuantitatif merumuskan hipotesis sejak awal, yang berasal
dari teori relevan yang telah dipilih, sedang penelitian kualitatif bisa menggunakan hipotesis
dan bisa tanpa hipotesis. Jika ada maka hipotesis bisa ditemukan di tengah penggalian data,
kemudian “dibuktikan” melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Dari segi teknik pengumpulan data, penelitian kuantitatif mengutamakan penggunaan
kuisioner, sedang penelitaian kualitatif mengutamakan penggunaan wawancara dan
observasi.
5. Dari segi permasalahan atau tujuan penelitian, penelitian kuantitatif menanyakan atau
ingin mengetahui tingkat pengaruh, keeretan korelasi atau asosiasi antar variabel, atau
kadar satu variabel dengan cara pengukuran, sedangkan penelitian kualitatif menanyakan
atau ingin mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail para
responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample) pendekatan kuantitatif
ukuran (besar, jumlah) sampelnya bersifat representatif (perwakilan) dan diperoleh dengan
menggunakan rumus, persentase atau tabel-populasi-sampel serta telah ditentukan sebelum
pengumpulan data.
Penelitian kualitatif jumlah respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami
kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan-awal atau
informan-kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang
sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai pada informan
yang kesekian ketika informasinya sudah “tidak berkualitas lagi” melalui teknik bola salju

3
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang:
UMM Press. Hal 14-16
11
(snow-ball), sebab informasi yang diberikan sama atau tidak bervariasi lagi dengan para
informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya
didasarkan pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
7. Dari segi alur pikir penarikan kesimpulan penelitian kuantitatif berproses secara
deduktif, yakni dari penetapan variabel (konsep), kemudian pengumpulan data dan
menyimpulkan. Di sisi lain, penelitian kualitatif berproses secara induktif, yakni prosesnya
diawali dari upaya memperoleh data yang detail (riwayat hidup responden, life story, life
sycle, berkenaan dengan topik atau masalah penelitian), tanpa evaluasi dan interpretasi,
kemudian dikategori, diabstraksi serta dicari tema, konsep atau teori sebagai temuan.
8. Dari bentuk sajian data, penelitian kuantitatif berupa angka atau tabel, sedang penelitian
kualitatif datanya disajikan dalam bentuk cerita detail sesuai bahasa dan pandangan
responden.
9. Dari segi definisi operasional, penelitian kuantitatif menggunakannya, sedangkan
penelitian kualitatif tidak perlu menggunakan, karena tidak akan mengukur variabel
(definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur). Jika penelitian
kualitatif menggunakan definisi operasional, berarti penelitian telah menggunakan
perspektif etik bukan emik lagi. Dengan menetapkan definisi operasional, berarti peneliti
telah menetapkan jenis dan jumlah indikator, yang berarti telah membatasi subjek penelitian
mengemukakan pendapat, pengalaman atau pandangan mereka.
10. (Dari segi) analisis data penelitian kuantitatif dilakukan di akhir pengumpulan data dengan
menggunakan perhitungan statistik, sedang penelitian kualitatif analisis datanya dilakukan
sejak awal turun ke lokasi melakukan pengumpulan data, dengan cara “mengangsur atau
menabung” informasi, mereduksi, mengelompokkan dan seterusnya sampai terakhir
memberi interpretasi.
11. Dari segi instrumen, penelitian kualitatif memiliki instrumen berupa peneliti itu sendiri.
Karena peneliti sebagai manusia dapat beradaptasi dengan para responden dan aktivitas
mereka. Yang demikian sangat diperlukan agar responden sebagai sumber data menjadi
lebih terbuka dalam memberikan informasi. Di sisi lain, pendekatan kuantitatif
instrumennya adalah angket atau kuesioner.
12. Dari segi kesimpulan, penelitian kualitatif interpretasi data oleh peneliti melalui
pengecekan dan kesepakatan dengan subjek penelitian, sebab merekalah yang yang lebih
tepat untuk memberikan penjelasan terhadap data atau informasi yang telah diungkapkan.
Peneliti memberikan penjelasan terhadap interpretasi yang dibuat, mengapa konsep tertentu
dipilih. Bisa saja konsep tersebut merupakan istilah atau kata yang sering digunakan oleh
para responden. Di sisi lain, penelitian kuantitatif “sepenuhnya” dilakukan oleh peneliti,
berdasarkan hasil perhitungan atau analisis statistik.

12
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

bahwa metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif memiliki karakteristik yang
sangat berbeda baik dari segi pengertiannya dan metode-metode yang digunakan dalam
penelitian, sehingga mengajak diri kita untuk menggunakan metode-metode tersebut diatas dalam
melakukan penelitian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta

Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada:


Jakarta.

Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
California.

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda

Julia Brannen. 2005. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

14
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN
Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuatitatif
A. Penelitian Kualitatif 1

a. Sistematika Penelitian Kualitatif 4


b. Metode Pengumpulan Data 5
c. Jenis-jenis penelitian Kualitatif 7
B. Penelitian Kuantitatif
a. Karakteristik Penelitian Kuantitatif 8
b. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif 9
c. Perbedaan metode penelitian kualitatif dengan kuantitatif 10

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan 13

DAFTAR PUSTAKA

15
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat kesehatan dan
nikmat keimanan, semoga kita semua mendapat hidayah dari-Nya di Akhirat kelak.

Shalawat beserta kita curah ke baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah menerangi
dunia ini menjadi terang-benderang dengan budi pekertinya, perjuangannya, untuk menjauhkan
umat manusia dari kegelapan/kejahiliyahan.

Sebelumnya penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada kami, sehingga kami dapat mengembangkan ilmu yang
telah diberikan kepada kami selaku mahasiswa.

Adapun isi makalah ini membahas tentang “Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”,
yang ini semua tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dari teman-teman mahasiswa
sekalian. Dan kami selaku penyusun sangat mengharap kritikan dan saran apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam ketikan ataupun hal-hal lainnya. Hanya kepada Allah lah kami
mohon ampun. Sekian dan terima kasih.

TIM PENYUSUN

Tanggal 13 Desember 2010

16
“ HADITS KEUTAMAAN SHOLAT TEPAT WAKTU, SHOLAT
BERJAMA’AH DAN HADITS TENTANG HILANG ILMU
PENGETAHUAN”
DI
S
U
S
U
N
OLEH
1. TANZIL ALKHAIR
2. ISMAIL
3. USMAN
4. SARIANTI
Dosen Pembimbing : Mahyiddin, S.Ag
SEMESTER III UNIT B
STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA
TAHUN 2007-2008

17

Anda mungkin juga menyukai