ABSTRAK
Panjang kerja yang ditentukan dengan benar merupakan faktor utama keberhasilan dalam perawatan
saluran akar. Salah satu cara untuk menentukan panjang kerja adalah dengan mengetahui panjang
rata-rata gigi. Perbedaan dalam ukuran gigi telah dikaitkan dengan latar belakang etnis/suku yang
berbeda dan maloklusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui panjang rata-rata gigi insisivus
sentralis permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh Program Studi Kedokteran Gigi Universitas
Syiah Kuala angkatan 2007-2010. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara subjek menandatangani informed consent, wawancara,
pengisian kuisioner dan pemeriksaan gigi insisivus sentralis permanen maksila oleh peneliti kemudian
dilanjutkan dengan pengambilan foto roentgen gigi tersebut menggunakan foto radiograf periapikal
dengan teknik paralelling. Kemudian foto diproses dan panjang gigi diukur dengan penggaris
endodonsia. Panjang rata-rata gigi insisivus sentralis permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh
PSKG Unsyiah angkatan 2007-2010 adalah 25,86 mm dengan Standar Deviasi (SD) sebesar 1,45.
Simpulan pada penelitian ini adalah panjang rata-rata gigi insisivus sentralis permanen maksila pada
penelitian ini lebih panjang dibandingkan dengan penelitian yang telah ada sebelumnya.
ABSTRACT
Correct working length determination is the main factor leading to success in root canal treatments.
One of methods to determine working length is using average length of the tooth. Differences in tooth
size have been associated to different ethnic backgrounds and malocclusions. The purpose of this
study was to find out the average length of permanent maxillary central incisor in Acehnese dentistry
students of Syiah Kuala University 2007-2010. This was a descriptive research with cross sectional
design. Data was collected from interview, fulfilled questioner from examination of permanent
maxillary central incisor, after obtaining written informed consent from subjects then continued with
processing the radiograph image using periapical projection with paralleling technic. Radiograph
image that have processed then permanent maxillary central incisor was measured with endodontic
ruler for its length. The average length of permanent maxillary central incisor in Acehnese dentistry
students of Syiah Kuala University 2007-2010 is about 25.86 mm with SD 1.45. Conclusion of this
study revealed that the average length of permanent maxillary central incisor is longer than the
previous study.
586
Cakradonya Dent J 2013; 5(2):542-618
587
Cakradonya Dent J 2013; 5(2):542-618
588
Cakradonya Dent J 2013; 5(2):542-618
Pada Tabel 1 di atas terlihat bahwa keakuratan arah beam, centring dan
panjang rata-rata gigi insisivus sentralis mengimobilisasi film, sehingga menghasilkan
permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh keakuratan anatomi gigi baik ukuran maupun
PSKG Unsyiah angkatan 2007-2010 adalah panjangnya. 23,24 Selain itu, teknik ini
25,86 mm dengan panjang gigi terkecil adalah sederhana dan mudah untuk dipelajari dan
22,40 mm dan panjang gigi yang terbesar diaplikasikan. Penggunaan film holder dengan
adalah 28,30 mm serta standar deviasi (SD) alat pengarah sinar mengeliminasi kebutuhan
adalah 1,45. operator untuk menentukan sudut horizontal
Penghitungan panjang rata-rata gigi dan vertikal, serta mengeliminasi perubahan
insisivus sentralis permanen maksila pada dimensi.25 Sedangkan kekurangan dari teknik
mahasiswa suku Aceh PSKG Unsyiah ini adalah kesulitan dalam penempatan film
angkatan 2007-2010 didapat jumlah subjek secara paralel pada semua area dalam rongga
penelitian sebesar 61 orang dengan perincian mulut dan membutuhkan ketinggian palatum
subjek perempuan 42 orang dan subjek laki- yang maksimal.24,26
laki 19 orang. Adanya perbedaan jumlah Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa
subjek perempuan dan laki-laki dikarenakan panjang rata-rata gigi insisivus sentralis
jumlah mahasiswa suku Aceh lebih banyak permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh
yang perempuan dan ada beberapa mahasiswa PSKG Unsyiah angkatan 2007-2010 sebesar
yang tidak memenuhi kriteria inklusi serta ada 25,86 mm dengan SD (Standar Deviasi)
beberapa yang tidak bersedia dijadikan subjek sebesar 1,45. Panjang rata-rata ini ukurannya
penelitian. lebih panjang dari panjang rata-rata menurut
Ingle dan Black pada orang Barat. Adanya
PEMBAHASAN perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan ras.
Penelitian ini bertujuan untuk Ras adalah suatu kelompok manusia yang
mengetahui panjang rata-rata gigi insisivus memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Ras
sentralis permanen maksila pada mahasiswa dipengaruhi oleh kondisi geografis dan iklim,
suku Aceh PSKG Unsyiah angkatan 2007- faktor makanan dan faktor perkawinan.19
2010. Penelitian dimulai dengan melakukan Panjang rata-rata gigi insisivus sentralis
pengumpulan data jumlah mahasiswa suku permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh
Aceh. Selanjutnya dilakukan wawancara, PSKG Unsyiah angkatan 2007-2010
pengisian kuisioner, pemeriksaan gigi dan ukurannya lebih besar dari panjang rata-rata
pengambilan foto roentgen periapikal, setelah menurut Sumawinata dan Fitria Sari.
itu diperoleh data untuk mendapatkan hasil Perbedaan ukuran ini disebabkan pada
secara keseluruhan mengenai tujuan penelitian penelitian Sumawinata tidak adanya
ini. Panjang gigi diukur dari titik acuan atau pemisahan panjang rata-rata terhadap suku
edge insisal ke apeks yang terlihat pada yang berbeda. Hasil penelitian ini berbeda
gambaran radiograf menggunakan penggaris dengan penelitian Fitria Sari karena penelitian
endodonsia.4 Distorsi yang terjadi pada dilakukan pada suku yang berbeda. Penelitian
radiograf antara lain disebabkan oleh ini dilakukan pada mahasiswa suku Aceh
penempatan film yang tidak benar, kesalahan sedangkan penelitian Fitria Sari pada
pengaturan sudut penyinaran, pengaturan mahasiswi suku Batak. Suku dan ras
posisi kepala atau dataran oklusal yang tidak merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
tepat, peningkatan object film distance (OFD), ukuran gigi.19 Penyebab lain karena pada
penurunan jarak konus dengan film serta penelitian Fitria Sari dilakukan pemisahan
karena kondisi rahang, gigi dan rongga mulut subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin.
pasien.22 Semua faktor ini telah dikendalikan Penyebab lain dari perbedaan ukuran
seoptimal mungkin untuk mengurangi panjang rata-rata gigi insisivus sentralis
kesalahan. permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh
Pembuatan foto rontgen dalam PSKG Unsyiah angkatan 2007-2010 dengan
penelitian ini menggunakan foto periapikal panjang rata-rata gigi insisivus sentralis yang
teknik paralelling dengan alat bantu film telah ada sebelumnya dapat disebabkan karena
holder. Teknik ini dipilih karena distorsinya alat ukur pada penelitian ini menggunakan
minimal. Hal ini terjadi karena film penggaris endodonsia biasa yang
ditempatkan paralel terhadap sumbu panjang pengukurannya dilakukan secara manual.
gigi, penggunaan film holder memberikan Keadaan seperti ini mungkin menimbulkan
589
Cakradonya Dent J 2013; 5(2):542-618
bias, tapi telah diminimalisir oleh adanya Narlan Sumawinata. (Walton RE,
second observer. Pengaruh pergeseran film Torabinejad M), Edisi 3. Jakarta: EGC,
holder di dalam mulut pasien yang tidak 2008: 223, 205-6, 223
seragam bisa menimbulkan pengaruh terhadap 5. Tarigan R. Perawatan pulpa gigi
hasil foto. Teknik paralelling tidak bisa (endodonti). Jakarta: EGC, 2006: 71-6
memperlihatkan pembengkokan akar ke 6. Nekoofar MH, Ghandi MM, Hayes SJ,
palatal karena teknik ini hanya memberikan Dummer PMH. The fundamental
gambar dua dimensi sehingga mempengaruhi operating principles of electronic root
hasil pengukuran panjang gigi. canal length measurement devices.
International Endodontic Journal 2006;
KESIMPULAN DAN SARAN 39: 595–609
Kesimpulan 7. Prescinotti R, Brochado VHD, Ramos
Berdasarkan hasil penelitian didapat CAS. Comparison of electronic root canal
bahwa panjang rata-rata gigi insisivus sentralis measurements using romiapex a-15 and
permanen maksila pada mahasiswa suku Aceh bingo 1020 foramen locators. an in vitro
PSKG Unsyiah angkatan 2007-2010 sebesar evaluation. State University of Londrina
25,86 mm dengan standar deviasi (SD) sebesar 2010; 10
1,45. Panjang rata-rata gigi Insisivus sentralis 8. European Society of Endodontology.
permanen maksila pada penelitian ini lebih Quality guidelines for endodontic
panjang dibandingkan dengan penelitian yang treatment: consensus report of the
telah ada sebelumnya. European Society of Endodontology.
International Endodontic Journal 2006;
Saran 39: 921-30
Perlu dilakukan penelitian untuk 9. Taminaldu MGR. medical University.
mengetahui panjang rata-rata jenis gigi lain Evaluation of accuracy of two frequency
dalam rongga mulut pada suku Aceh based electronic root canal length
menggunakan subjek penelitian dengan measurement devices-an in vitro study.
jumlah yang lebih besar. 2005 (13 Februari 2011).
Diharapkan untuk penelitian lebih lanjut 10. http://www.tnmmu.ac.in/dis/24022053.pdf
sebaiknya digunakan alat ukur dan teknik 11. Iqbal MK, Shukovsky DG, Wong S,
foto roentgen yang lebih akurat misalnya Vohra G. A nonsurgical endodontics
teknik foto roentgen bisecting-angle. relational research database: the initial six
Diharapkan hasil penelitian ini dapat years of experience. Journal of Dental
dijadikan data awal untuk penelitian
Education 2008; 72: 1059-60
selanjutnya.
12. Sommer RF, Ostrander FD, Crowley MC.
DAFTAR PUSTAKA Clinical Endodontics : a Manual of
Scientific Endodontics. London : WB
1. Glickman GN, Pileggi R. Preparation for
Saunders Comp., 1966:6
treatment. In: Pathway of the pulp.
(Cohen S, Burns RC., eds), 8th ed. St. 13. Al-Khateeba SN, Alhaija ESJA. Tooth
Louis: Mosby, 2004:106 size discrepancies and arch parameters
among different malocclusions in a
2. Martin CL, Gijon VR, Luque CMF, De
jordanian sample. Angle Orthodontist
Mondelo JMNR. In vitro evaluation of
2006; 76: 456
the accuracy of three electronic apex
locators. Journal of Endodontics 2004; 14. Ulijaszek SJ, Johnston FE, Preece MA.
30: 231 The cambridge encyclopedia of human
growth and development. Madrid:
3. Smadi L. Comparison between two
Cambridge University Press, 2000: 70
methods of working length determination
and it’s effect on radiographic extent of 15. Lukman D. Buku ajar ilmu kedokteran
root canal filling: a clinical study. BMC gigi forensik. Jakarta: CV. Sagung Seto,
Oral Health 2006;11: 6-12 2006:1-2
4. Walton RE. Preparasi akses dan 16. Danny I. Yatim. Sekelumit tentang Aceh.
penentuan panjang kerja. In: Prinsip dan 2005 (9 Desember 2010).
praktik ilmu endodonsia. Alih bahasa http://www.forumbangunaceh.org
590
Cakradonya Dent J 2013; 5(2):542-618
591