Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GRAND FAMILY

NOMOR : 321/SK/DIR/RSIAGF/V/2018

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM TANGGAP DARURAT


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GRAND FAMILY

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK FAMILY

Menimbang : a. bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan


instrument yang melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup,
dan masyarakat sekitar dari bahaya karena penyakit akibat kerja dan
kecelakaan akibat kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak yang
wajib dipenuhi oleh perusahaan termasuk rumah sakit;
b. bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja
agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir
a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan
Anak Grand Family.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/MENKES/SK IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK VIII/2010 Tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan kerja di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


GRAND FAMILY TENTANG PEMBENTUKAN TIM
TANGGAP DARURAT RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
GRAND FAMILY.

KESATU : Menunjuk pegawai menjadi Tim Tanggap Darurat Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Grand Family sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.

KEDUA : Tim Tanggap Darurat Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family
melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 02 Mei 2018

Direktur

dr. Sari Dewi Rosady, M.Gizi., MM


LAMPIRAN 2
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK GRAND FAMILY
TANGGAL : 02 Mei 2018
NOMOR : 321/SK/DIR/RSIAGF/V/2018

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM TANGGAP DARURAT


DI RUMAH SAKIT IBU ANAK GRAND FAMILY

A. KETUA
Ketua Tanggap darurat (Bagian Umum) bertanggung jawab untuk mengarahkan kegiatan
kegawatdaruratan dan harus berada di Pusat Komando,untuk mengkaji dan mergarahkan
semua kegiatan. Selama kedaruratan, Ketua bertanggung jawab untuk mengarahkan
kegiatan tanggap darurat dari Pusat komando yang sudah di tentukan.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Grand Family Pusat Komando :


Lokasi Utama : Ruang CCTV
Lokasi Penganti : Ruang POSKO Keamanan

Peran Khusus bagi Incident Commander sebagai berikut :


1. Secara berkala menlakukan pengkajian terhadap situasi yang ada;
2. Mengarahkan Incident Command Team dan Team Kegawat daruratan lainnya;
3. Melihat kebutuhan dan melakukan permintaan bantuan dari pihak eksternal.

B. WAKIL
1. Membuat laporan kinerja Unit Tanggap Darurat;
2. Melakukan pemantauan kebutuhan dan perawatan sarana dan prasarana tanggap
darurat Perusahaan;
3. Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait yang berkaitan dengan tanggap
darurat Perusahaan;
4. Membantu tugas - tugas Ketua apabila Ketua berhalangan.

C. KOORDINATOR REGU
Adalah bagian atau tim yang mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan dari tiap – tiap
regu atau kelompok. Koordinator tanggap darurat mengambil tindakan secara cepat dan
melaporkan kepada masing – masing regu atas kejadian darurat yang terjadi. Mereka
mengkoordinir tindakan penanggulangan keadaan darurat yang timbul serta turut aktif
dalam menanggulangi setiap keadaan darurat yang dihadapi.

D. KOMANDAN REGU
Adalah pejabat yang mengkoordinasi administrasi harian dalam penanganan dan
penanggulangan tim tanggap darurat. Ketua harian mengkoordinasi petunjuk teknis
kepada tiap regu sesuai tugas masing – masing serta mengidentifikasi sumber gawat
darurat yang potensial terjadi.

E. REGU PEMADAM KEBAKARAN


1. Melangsungkan pemadaman kebakaran menggunakan semua sarana pemadam api
di lingkungan Perusahaan secara aman, selamat dan efektif;
2. Melaporkan segala kekurangan/ kerusakan sarana dan prasarana pemadam api di
lingkungan Perusahaan kepada Koordinator, Wakil maupun Ketua Unit Tanggap
Darurat.

F. REGU EVAKUASI
Adalah tim atau regu penyelamatan dari kemungkinan bertambahnya korban jiwa dan
kerugian material oleh keadaan gawat darurat. Mereka bertugas mengevakuasi orang –
orang atau pekerja yang terluka, meninggal akibat gawat darurat, regu evakuasi
mengarahkan atau menetapkan jalur evakuasi dari tempat berbahaya ketempat yang
aman.

G. REGU LOGISTIK
Mengakomodasi kebutuhan umum tanggap darurat (makanan, minuman, pakaian,
selimut, pakaian, dan sebagainya).

H. REGU PENGAMANAN ASET


Adalah regu yang akan menangani asset di rumah sakit berupa dokumen maupun alat –
alat medis yang penting.

I. REGU P3K
Adalah regu yang akan menangani pertolongan atau tindakan medis atau pemberi
bantuan hidup dasar kepada korban bencana. Regu kesehatan bertugas dan menangani
dan melaporkan korban serta pengadaan alat dan obat live saving. Mereka juga
melakukan rujukan ke dokter spesialis untuk perawatan lanjutan sesuai kondisi korban.

J. REGU KEAMANAN
Adalah regu yang menangani masalah keamanan korban maupun harta benda. Mereka
menempatkan satuan pengaman baik ditempat kejadian darurat maupun dilokasi
evakuasi, menetapkan jalur evakuasi dan titik evakuasi dengan menjamin keamanan

K. REGU KOMUNIKASI INTERNAL


1. Memantau perkembangan penanganan kondisi darurat dan menjembatani
komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat.
2. Memastikan alur komunikasi antar regu Unit Tanggap Darurat dapat dilangsungkan
secara baik dan lancar.

L. REGU KOMUNIKASI EKSTERNAL


1. Memantau seluruh informasi internal dan mengakomodasi informasi/ pemberitaan
untuk pihak luar;
2. Menghubungi pihak eksternal terkait untuk kepentingan tanggap darurat
(Kepolisian/ Warga).

M. REGU TRANSPORTASI
1. Transportasi untuk tim penolong
Untuk tim penolong dapat memobilisasi semua fasilitas kendaraan yang dipunyai
Rumah sakit, tim penolong hendaknya diusahakan mendapatkan prioritas fasilitas
transformasi yang ada agar dapat segera sampai ketempat tujuan, sehingga dapat
secepatnya memberikan pertolongan kepada korban.
2. Transportasi untuk korban
Transportasi untuk pengangkutan penderita gawat darurat untuk pertolongan
lanjutan dari tempat kejadian ke Rumah Sakit adalah dengan menggunakan
ambulans yang ada. Demikian juga bila diperlukan rujukan ke Rumah Sakit lain jika
jumlah korban sudah melebihi batas kemampuan Rumah sakit.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 02 Mei 2018

Direktur

dr. Sari Dewi Rosady, M.Gizi., MM

Anda mungkin juga menyukai