BAHAN AJAR
Nama Sekolah : SMK INDONESIA
Mata Pelajaran : Perawatan dan Perbaikan Peralatan Audio dan Video (C3)
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok : Kerusakan Pada Rangkaian vertical dan horizontal penerima
televisi
Alokasi Waktu : -
A. Tujuan Pembelajaran
1. Pengetahuan
a. Produk
1) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan pengertian
rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi dengan mengerjakan soal
terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM
2) Secara mandiri tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat mendefinisikan konsep
kerusakan kerusakan pada rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi
dengan mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM
b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah perbaikan kerusakan pada
rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi dengan mengerjakan evaluasi
terkait di LP 4 minimal nilai sama dengan KKM
2. Keterampilan
Dengan menggunakan jobsheet siswa dapat mempraktekkan perbaikan kerusakan pada
rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal nilai sama dengan KKM
B. Kompetensi Dasar
3.12 Menganalisis kerusakan pada rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi
4.12 Memperbaiki kerusakan pada rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Pengetahuan
a. Produk:
3.12.1 Menjelaskan Pengertian rangkaian vertical dan horizontal penerima
televisi
3.12.2 Mengidentifikasi Konsep kerusakan pada rangkaian vertical dan horizontal
penerima televisi
b. Proses:
3.12.3 Menjelaskan Langkah-Langkah perbaikan kerusakan pada rangkaian
vertical dan horizontal penerima televisi
2. Keterampilan
Mempraktekkan perbaikan kerusakan pada rangkaian vertical dan horizontal penerima
televisi
D. Materi Pembelajaran
Penggalan materi 1
rangkaian vertical dan horizontal penerima televisi
Pada Osilator vertikal menghasilkan gelombang blok pada frekwensi 50Hz. Setelah
disinkronisasi bentuk gelombang dari osilator akan bervariasi yang nantinya akan menjadi
elemen yang membentuk gambar secara vertikal (atas-bawah).
Sinyal vertikal yang telah disinkronisasi ini kemudian diperkuat oleh bagian
vert.output (output vertikal) hingga levelnya cukup untuk diumpankan ke gulungan vertikal
pada deflection-yoke (gulungan bagian luar). Medan magnet yang terbit pada deflection-
yoke bagian vertikal akibat diberi input sinyal vertikal yang kuat menghasilkan
pembengkokan penembakan elektron di dalam tabung CRT pada arah atas-bawah layar.
Begitulah gambar pada layar ditampilkan, ditarik hingga memenuhi bagian atas dan bawah
layar secara vertikal melalui deflection yoke bagian vertikal.
horizontal
Kerusakan horizontal tv mengakibatkan:
1. Televisi mati (tapi power supply tidak rusak), kadang ada suara derit atau nyit-nyit
2. Tidak ada cahaya (raster) pada televisi.
3. Layar berbentuk oval atau trapesium diikuti oleh bayang pelangi.
4. Layar hanya segaris vertikal.
5. Layar tidak penuh kiri atau kanan.
6. Layar terlalu lebar.
7. Gambar berlari-lari ke arah horizontal (rolling horizontal).
8. Transistor penguat horizontal putus terus (rusak lagi setelah diganti).
9. Layar bergaris-garis buku (blanking)
Komponen yang sering rusak pada bagian horizontal adalah transistor penguat
horizontal. Umumnya, transistor ini rusak karena terlalu panas atau karena kapasitor pada
kolektornya dengan nilai 8n2 berubah nilai menjadi lebih kecil. Yoke transistor horizontal
sering juga mengalami kerusakan. Hanya panas, tidak sampai membuat transistor tersebut
putus atau short. Namun, jika FBT yang rusak, transistor penguat horizontal juga dapat
rusak. Kerusakan horizontal tv mengakibatkan sebagian rangkaian tidak bekerja karena
sebagian rangkaian memperoleh catu dari FBT.
Untuk mengganti FBT yang rusak, ada beberapa tipe FBT yang tidak ada dijual di
pasaran. Namun,FBT ada Persamaannya. FBT juga dapat dimodifikasi dengan cara
memperhatikan output tegangan FBT asli dan FBT pengganti. Jika letak kakinya berbeda-
beda, cukup disambungkan dengan menggunakan kabel. Hal yang perlu diperhatikan dalam
memodifikasi FBT adalah input CRT jangan terpasang sama sekali karena dikhawatirkan
tegangan heater terlalu tinggi sehingga merusakkan CRT. Saat memodifikasi FBT, yang
perlu diperhatikan adalah tegangan catu + dan tegangan yang terhubung ke kolektor
transistor penguat horizontal serta ground. Setelah ketiga kaki FBT terpasang, lakukan
pengukuran tegangan keluaran, yaitu 16 V dc, 24 V dc, dan 6 V ac untuk heater. Juga perlu
diraba transistor penguat horizontal panas atau tidak.
Membuka yoke dapat dilakukan dengan mengendorkan terlebih dulu baut yang ada
pada yoke, tentunya setelah membuka PCB input CRT. Kemudian, putar dengan kedua
tangan ke arah kin dan kanan. Setelah kira-kira terasa longgar, yoke ditarik ke belakang,
dengan demikian akan terlepas dari CRT. Jika yoke rusak kalau memungkinkan dapat
diperbaki. Jika tidak ganti dengan ukuran yang sama dengan mengukur bentuk dan tahanan
pada konektor horizontalnya.
Penggalan materi 2
Langkah-Langkah perbaikan kerusakan pada rangkaian vertical dan horizontal penerima
televisi
Perbaikan kerusakan pada rangkaian horizontal
1. Colokkan kebel power ke stop kontak, Hidupkan televisi.
2. Periksa apakah lampu power menyala atau tidak, Menyala tapi gambar tidak keluar
maka kerusakan pada horizontal
3. Matikan televisi, cabut power dari stop kontak
4. Buka tutup belakang televisi
5. Cek resistor dari tegangan B+115 yang masuk ke flayback dengan menggunakan avo
meter posisi ohm
6. Cek transistor horizontal dengan cara mencabut dulu transistornya, kemudian cek
menggunakan avometer posisi ohm
arahkan kabel hitam ke posisi tengah transistor dan kebel merah ke kaki samping, jika
meter jalan berarti transistornya mati
7. ganti transistor yang rusak dengan resistor baru, hidupkan televisi selama 5 menit
8. periksa komponen transistor horizontal, apakah terasa panas atau sekedar hangat biasa.
9. Pasang kembali tutup belakang televisi
Penggalan materi 3
Siswa disuruh mempraktekan sesuai dengan urutan langkah kerja
E. Daftar Pustaka
Sri waluyanti dkk. 2008. Teknik Audio Video, Kelas XII Semester I. Direktorat Pembina
SMK.
Contoh Format Evaluasi Pembelajaran
Proses:
Keterampilan:
Petunjuk:
Untuk setiap sikap berikut ini, beri penilaian atas siswa siswa dengan menggunakan skala
berikut ini:
∑(𝐵𝑛 + 𝐸𝑛 )
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑡𝑡𝑖𝑡𝑢𝑑𝑒 (𝑁𝐴𝑡) = × 𝑆𝑚𝑎𝑥
(5 + 5) × 𝑛𝑚𝑎𝑥
Keterangan:
𝐵𝑛 dan 𝐸𝑛 skor B dan E pada aspek sikap ke n
𝑛𝑚𝑎𝑥 = banyaknya aspek sikap = 8
𝑆𝑚𝑎𝑥 = Skor maksimum 100 atau sesuai dengan ketetapan tertentu
Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepada
guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Padang, 2019
Pengamat,
( )
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)
Deskripsi Skor
No Komponen
5 4 3 2 1
1 Kedisiplinan Mentaati Mentaati semua Mentaati Peraturan kerja Peraturan
semua pe-raturan kerja semua kadang-kadang kerja sering
peraturan secara konsisten peraturan dilanggar meski- dilanggar
kerja secara dengan sedikit kerja dengan pun diawasi meskipun
konsisten pengawasan dari penga-wasan diawasi
tanpa guru guru
instruksi dan
pengawasan
guru
2 Kejujuran Selalu jujur Jujur selama Kadang- Kadang-kadang Sering tidak
diawasi kadang jujur tidak jujur jujur
walaupun diawasi walaupun
diawasi
3 Kerja sama (Peduli) Dapat Bisa bekerjasama Dapat Hanya dapat Tidak dapat
bekerjasama dengan group bekerjasa-ma bekerjasama bekerjasama
dengan tertentu tanpa dalam group dengan guru
semua pihak pengawasan kerja selama
(sesama diawasi guru
teman
maupun
guru,
pegawai)
4 Responsif terhadap Respon Respon terhadap Kadang- Respon terhadap Kurang
informasi terhadap akses informasi kadang akses informasi mampu
akses tapi kurang respon dalam baru tetapi mengakses
informasi memanfaatkannya mencari terlambat informasi
dan informasi baru
memanfaat- baru
kannya
5 Tanggung jawab Dapat Bertanggungjawab Kadang Bertanggungjawab Kurang
bertanggung tetapi hanya kadang selama bertanggung-
jawab dalam sebagian saja bertanggung- menguntungkan jawab pada
segala jawab jika dan diawasi kewajibannya
kewajiban diawasi
6 Memecahkan Dapat Dapat Dapat Dapat Semua
masalah memecahkan memecahkan memecahkan memecahkan masalah
masalah masalah dengan sebagian sebagian masalah diselesaikan
dengan baik baik atas besar walau tanpa selalu dengan
tanpa bimbingan masalah bimbingan bimbingan
bimbingan tanpa
Semua bimbingan
7 Kemandirian (Pro- Dapat Dapat belajar Kadang Kadang kadang Kurang
aktif) belajar sendiri dengan kadang dapat mandiri jika mampu
sendiri tanpa pengawasan guru belajar diawasi bekerja
pengawasan mandiri mandiri
guru
8 Ketekunan Tekun tanpa Tekun selama Kadang Kadang kadang Kurang tekun
(berkesinambungan) harus dibimbing kadang tekun kurang tekun walau
dibimbing walau dibimbing dibimbing
Siswa: Kelas: Tanggal:
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa
dengan menggunakan skala berikut ini:
Memerlukan
Rincian Tugas Menunjukkan Memuaskan Sangat baik
No perbaikan
Kinerja (RTK) kemajuan (C) (B) (A)
(D)
1 Bertanya
Menyumbang ide atau
2 pendapat
Menjadi pendengar
3 yang baik
4 Berkomunikasi
Keterangan;
D = Memerlukan perbaikan
C = Menunjukkan kemajuan
B = Memuaskan
A = Sangat Baik
Padang, 2019
Pengamat,
( )
Nama : NIS : Tanggal :
LP3 : Produk
6. Jelaskan secara tertulis masalah kerusakan munculnya garis putih dibagian atas layar
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................
7. Jelaskan secara tertulis masalah kerusakan munculnya garis dari kiri ke kanan layar TV
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................
8. Jelaskan secara tertulis masalah Kerusakan pada Bagian V cc-H, Osilator-H, dan H-output
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................
9. Jelaskan secara tertulis masalah Kerusakan pada rangkaian HDT
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................
10. Jelaskan secara tertulis masalah Kerusakan pada FBT
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................................................................................
Kunci LP3 : Produk
Kerusakan pada bagian V cc horizontal dapat mengakibatkan televisi tidak bekerja sama
sekali. V cc horizontal bersumber pada power supply kisaran tegangan 5 V dc—12 V dc.
Kerusakan Horizontal output maka Semua komponen yang berhubungan dengan lingkaran
merah putus-putus dapat mengalami kerusakan yang mengakibatkan bagian horizontal
mengalami gangguan.
Rangkaian ini terdiri atas tiga komponen utama yang selalu mengalami kerusakan, yaitu
resistor, HDT, dan transistor penguat.
Komponen yang ditandai garis putus-putus rentan terhadap kerusakan pada bagian HDT.
Jika salah satu saja dan komponen tersebut rusak, keseluruhan rangkaian pada televisi tidak
akan bekerja
10. Jelaskan secara tertulis masalah Kerusakan pada FBT
Jawab:
Resitor fuse catu FBT, kalau rusak, biasanya disebabkan oleh transistor penguat horizontal
atau FBT yang rusak. Transistor penguat horizontal akan rusak jika C 435 (8n2) rusak
(kapasitasnya berkurang lebih dari setengah kapasitasnya) atau jika FBT rusak. FBT akan
rusak jika isolasi kawat email terkelupas akibat kepanasan atau memiliki beban lebih pada
tegangan keluarannya
Nama : NIS : Tanggal :
LP4 : Proses
Prosedur:
1. Guru meminta siswa menyebutkan langkah-langkah perbaikan kerusakan pada rangkaian
vertical dan horizontal penerima televisi
2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada tabel
3. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dimulai
4. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format yang
tersedia
Format Assessmen Kinerja Proses
Siswa Guru,
( ) ( )
Nama : NIS : Tanggal :
LP5 : Keterampilan
Prosedur:
Skor Assesmen
Skor
No Rincian Tugas Kinerja Oleh Siswa Oleh
Maksimum
Sendiri Guru
Langkah kinerja perbaikan kerusakan pada
rangkaian vertical dan horizontal penerima
televisi
1 Colokkan kebel power ke stop kontak, dan
5
hidupkan televisi.
2 Periksa apakah lampu power menyala atau
10
tidak.
3 Matikan televisi, dan cabut power dari stop
5
kontak
4 Buka tutup belakang televisi 5
5 Cek resistor dari tegangan B+115 yang masuk
ke flayback dengan menggunakan avo meter 20
posisi ohm
6 Cek transistor horizontal dengan menggunakan
20
avometer posisi ohm
7 Ganti transistor yang rusak dengan resistor baru 15
8 Periksa komponen transistor horizontal, apakah
15
terasa panas atau sekedar hangat biasa.
9 Pasang kembali tutup belakang televisi 5
Skor Total 100
Padang, 2019
Siswa Guru
( ) ( )