Anda di halaman 1dari 7

CARA

MERAWAT
SUKULEN
Succulentpedia.blogspot.com
Sukulen didefinisikan sebagai kelompok tanaman yang memiliki
jaringan yang dapat menyimpan air sehingga bagian daun atau
batangnya mengalami penebalan. Penyimpanan air pada tubuh
sukulen membuat sukulen dapat bertahan lebih lama dalam
kondisi kekeringan.

Keunikan yang dimiliki sukulen ini kadang menjadi blunder bagi


para grower yang baru mengenal sukulen. Perawatan sukulen
mencakup tiga aspek utama, yaitu :
- Pencahayaan yang baik,
- Media tanam yang sesuai,
- Penyiraman yang tepat.

Ketiga aspek ini yang harus benar-benar diperhatikan ketika


merawat sukulen. Salah-salah, sukulen yang dirawat malah jadi
membusuk atau mati kekeringan.

Busuk Kekeringan

Succulentpedia.blogspot.com
Pencahayaan
Pencahayaan pada sukulen berkaitan dengan posisi peletakan
sukulen, seberapa banyak dan seberapa panas sinar matahari
yang didapat. Persoalan yang mungkin terjadi dalam aspek
pencahayaan adalah kekeringan, yaitu jika laju pengeringan
terjadi terlalu cepat.

Pengeringan yang seharusnya terlihat natural malah membuat


daun seperti gosong mulai dari ujung-ujungnya. Penyebabnya
tentu sinar matahari yang terlalu kuat dan tidak bisa ditolerir
oleh sukulen.

Tidak semua sukulen seperti kaktus gurun yang memang default-


nya terkena panas sepanjang hari. Ada jenis-jenis yang memang
hanya bagus terkena sinar matahari pagi dan sore saja, ada yang
bagusnya terkena cahaya sepanjang hari, ada juga jenis yang
lebih bagus diletakkan di tempat yang agak redup.

Succulentpedia.blogspot.com
Sebagai langkah awal, sukulen yang baru dibeli sebaiknya di-
letakkan di teras yang tidak terkena cahaya matahari langsung.
Perhatikan perubahan yang terjadi selama minggu-minggu awal.
Jika ternyata ada daun atau bagian yang kering dengan cepat
tandanya sukulen tersebut harus digeser bertahap ke tempat
yang lebih teduh.

Sebaliknya, jika sukulen tumbuhnya kerdil, ukuran daun relatif


jadi kecil atau bahkan terjadi etiolasi itu artinya sukulen harus
mulai memindahkannya ke tempat yang lebih terang secara ber-
tahap.

Media Tanam
Sebenarnya tidak ada media yang bisa dibilang paling bagus,
semuanya relatif. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi baik
tidaknya komposisi media tanam. Komposisi yang baik di suatu
daerah bisa jadi tidak cocok untuk daerah yang lain.

Lalu, media tanam apa yang cocok untuk sukulen?

Succulentpedia.blogspot.com
Succulentpedia.blogspot.com
Media tanam yang paling baik sejatinya adalah media tanam
yang paling cepat mengalirkan air (air tidak berdiam di media
tanah) dan tidak menyimpan air dalam waktu yang lama.

Komposisinya bermacam-macam. Ada yang menggunakan, pasir


malang, pasir biasa, sekam (biasa/bakar), pasir, pupuk dan lain
sebagainya. Semua kembali pada masing-masing grower.

Media yang dipakai Little Garden sama dengan yang digunakan


beberapa petani kaktus di Lembang.
Pupuk kandang : Pasir kasar : sekam biasa
1 : 2 : 2

Untuk sukulen jenis kaktus, biasanya persentase sekam agak di-


kurangi dan pasirnya ditambah. Sekam dapat menahan air lebih
lama dari pasir sehingga cocok diberikan dalam porsi yang lebih
banyak untuk sukulen selain kaktus yang relatif lebih banyak
membutuhkan air.

Penggunaan media lain seperti cocopeat dan pasir malang juga


dapat dilakukan. Pasir malang harganya relatif lebih mahal, jadi
jarang ada petani yang menggunakannya kecuali jika digunakan
untuk pembibitan jenis kaktus/sukulen impor.

Succulentpedia.blogspot.com
Penyiraman
Salah satu penyebab kematian pada sukulen adalah kesalahan
metode penyiraman. Entah berujung kekeringan atau malah
membusuk karena overwatering. Bagi yang masih awam dengan
merawat sukulen, ada beberapa hal yang harus di hindari
dalam penyiraman , berikut diantaranya

1. Memakai pot yang tidak berlubang


Pot yang tidak berlubang akan membuat air dari penyiraman
mengendap di dasar pot. akar sukulen tidak menyukai media
tanam yang basah terlalu lama.

2. Menggunakan media tanam yang tidak cepat kering


Media tanam memainkan peranan penting dalam pertumbuhan
sukulen. Media tanam bisa dengan material apa saja,
yang penting cepat kering.

3. Menggunakan semprotan untuk menyiram


Sukulen membutuhkan air. Akarnya butuh menyerap air dalam
periode dan jumlah tertentu yang tidak akan bisa diakomodasi
oleh air dari semprotan. Penggunaan semprotan baiknya hanya
untuk proses propagasi dari daun. Untuk sukulen dewasa lebih
baik menggunakan gelas atau wadah air lainnya untuk me-
nyiram.

Succulentpedia.blogspot.com
Penyiraman dilakukan dengan cara mengguyur pot sampai air
terlihat keluar dari pot dan baru melakukan penyiraman lagi
ketika media tanam sudah kering.

Seberapa sering harus disiram?

Idealnya, memang tidak ada standar harus berapa hari sekali,


namun ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat
menentukan frekuensi penyiraman. Berikut diantaranya:

- Sukulen dengan daun yang tipis (aeonium, portulacaria afra


dll) membutuhkan air lebih banyak dari jenis sukulen berdaun
tebal (echeveria, graptopetalum dll)

- Media tanam yang digunakan. Seberapa cepat media tanam


mengering setelah basah karena penyiraman

- Temperatur dan iklim setempat. Semakin panas dan kering


udara, akan semakin cepat kering media tanam-nya. Sebaliknya,
Untuk lingkungan yang lembab, frekuensi penyiraman akan lebih
jarang.

Kuncinya ada pada observasi. Selalu perhatikan kondisi sukulen


anda, apa kah ada dalam kondisi kekeringan atau sudah
menjelang pembusukan.

Succulentpedia.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai