Anda di halaman 1dari 13

TANAMAN SUKULEN

“BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA”

DOSEN PEMBIMBING:
HJ. YULISTIATI NENGSIH,SP.,MP

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

SERLI SAPITRI MAYANG SARI


LATIPA REZA FEBRYANTI
MUHAMAD GUSTI RIYANDAH
HARIS MUNANDAR
MIFTAHUL HUDA
TANAMAN SUKULEN
Tanaman sukulen, juga dikenal sebagai sukulen, adalah tumbuhan dengan organ
yang menebal, berdaging, dan membengkak, biasanya untuk menyimpan air di iklim atau
kondisi tanah kering. karakter ini tidak digunakan secara ilmiah untuk mendefinisikan famili
dan genus tumbuhan karena sering kali hanya akurat pada tingkat spesies tunggal. kata
sukulen berasal dari kata latin sucus, yang berarti 'jus', atau 'getah'. tanaman sukulen dapat
menyimpan air dalam berbagai struktur organ, seperti daun dan batang. Beberapa tanaman
dapat menyimpan air di akar sehingga tanaman geofit yang bertahan hidup pada periode
yang tidak menguntungkan dengan mempertahankan organ penyimpanan bawah tanah dapat
dianggap sebagai sukulen. dalam hortikultura, istilah sukulen kadang-kadang mengecualikan
tanaman yang dianggap oleh ahli botani sebagai sukulen, seperti kaktus . tanaman sukulen
sering ditanam sebagai tanaman hias karena penampilannya yang mencolok dan tidak biasa,
serta kemampuannya untuk tumbuh subur dengan perawatan yang relatif minim.

Banyak famili tumbuhan memiliki banyak spesies sukulen (lebih dari 25 famili).
famili seperti aizoaceae, cactaceae, dan crassulaceae, sebagian besar spesiesnya adalah
sukulen. habitat tanaman penyimpan air ini sering berada di daerah dengan suhu tinggi dan
curah hujan rendah, seperti gurun. tanaman sukulen memiliki kemampuan untuk tumbuh
subur pada sumber air yang terbatas, seperti kabut dan embun, sehingga dapat bertahan hidup
dalam ekosistem dengan memiliki sumber air terbatas.
KLASIFIKASI ILMIAH
TANAMAN SUKULEN

Kerajaan: Plantae

Ordo: Saxifragales

Famili: Crassulaceae

Genus: Echeveria

Spesies: E. elegans
HABITAT SUKULEN

Sukulen dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Meskipun kebanyakan sukulen
sering dianggap berasal dari daerah kering seperti stepa, semi-gurun, dan gurun, daerah terkering di
dunia tidak cocok untuk habitat sukulen. Australia, benua terkering di dunia, memiliki sangat sedikit
sukulen endemik karena kekeringan berkepanjangan. Bahkan Afrika pun, benua dengan sukulen
paling asli, tidak memiliki banyak tanaman sukulen di daerahnya yang paling kering. Namun,
sukulen dapat tumbuh dalam kondisi yang tidak dapat dihuni oleh tanaman lain. Faktanya, banyak
sukulen yang mampu tumbuh subur dalam kondisi kering dan ada pula yang mampu bertahan
hingga dua tahun tanpa air. Kadang-kadang, sukulen dapat tergolong sebagai epifit, tumbuh pada
tanaman lain dengan kontak terbatas atau tanpa kontak dengan tanah; seperti yang dijumpai pada
tanaman Tillandsia . Sukulen juga ada yang tergolong sebagai penghuni pantai dan danau kering,
daerah dengan konsentrasi mineral tinggi yang mematikan bagi banyak spesies tumbuhan lain.
Sukulen dalam pot dapat tumbuh di sebagian besar lingkungan dalam ruangan dengan perawatan
minimal.
Jaringan penyimpanan air membuat tanaman sukulen tampak bengkak atau berdaging. Selain
bersifat sukulen, tanaman sukulen juga memiliki berbagai fitur penghemat air lainnya, termasuk:

• Metabolisme asam crassulacean (CAM) yang meminimalisir kehilangan air


• Daun tidak ada, tereduksi, atau berbentuk silindris-ke-bulat
• Pengurangan jumlah stomata
• Batang menjadi tempat utama fotosintesis
• Bentuk pertumbuhan kecil, seperti bantal, berbentuk kolom, atau bulat
• Permukaan berlapis lilin, berbulu, atau berduri untuk menciptakan habitat mikro yang lembab di
sekitar tanaman dan mengurangi pergerakan udara di dekat permukaan tanaman sehingga
mengurangi kehilangan air
• Akar terletak dekat dengan permukaan tanah sehingga mampu menyerap kelembapan dari hujan
atau bahkan dari embun
• Kemampuan untuk tetap berisi dan penuh air walaupun dengan suhu internal yang tinggi
(misalnya, 52 °C or 126 °F )
• Kutikula yang sangat tahan
• Zat mucilaginous, yang dapat menahan air.
PENANAMAN
• Tanaman sukulen disukai sebagai tanaman hias karena daya tarik dan perawatan yang mudah. Jika ditanam
dengan tepat, sukulen membutuhkan sedikit perawatan untuk bertahan hidup di dalam ruangan. Sukulen
sangat mudah beradaptasi dan tumbuh subur di berbagai kondisi dalam ruangan. Bagi sebagian besar
pemilik tanaman, penyiraman berlebihan adalah penyebab utama kematian sukulen.
• Sukulen dapat diperbanyak dengan berbagai cara. Umumnya perbanyakan dilakukan secara vegetatif.
Metode yang digunakan untuk perbanyakan vegetatif berbeda tergantung spesies tanaman.
1. Metode pertama adalah stek batang dengan pemangkasan daun dan setelah sembuh, menghasilkan kalus.
Setelah seminggu atau lebih, akar akan tumbuh.
2. Metode kedua adalah pemisahan rumpun atau pemisahan anakan dengan cara mencabut rumpun yang
tumbuh terlalu lebat dan memisahkan batang dan akar.
3. Metode ketiga adalah stek daun dan membiarkan pembentukan kalus. Selama metode ini, daun bagian
bawah dipetik dari tanaman dengan cara dipelintir atau dipotong. Daun kemudian dikeringkan dan bentuk
kalus mencegah daun menyerap terlalu banyak kelembaban yang dapat menyebabkan daun membusuk.
Metode ini biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk menghasilkan akar yang sehat dan
menghasilkan tanaman baru.
1. Persiapan Media Tanaman Sukulen Terbaik

. Bahan:
A. Siapkan bahan tanam berupa sekam padi, tanah kompos, dan pasir dengan perbandingan 1:3:1.
Bahan tanam ini dililih karena sukulen menyukai tanah yang gembur, subur dan cukup
berporos.
B. Siapkan 100 gram GDM SaMe Granule Bio Organic.
C. Siapkan 25 gram GDM Black BOS.
D. Siapkan 100 ml air bersih.

. Alat:
A. Siapkan pot berukuran kecil atau kurang dari 10 cm dengan desain yang unik dan cantik.
B. Siapkan alat pengaduk/centong.
• Cara menanam sukulen:
A. Buat lubang dengan diameter yang cukup besar atau mendekati bibir pot.
B. Gemburkan tanah pada sekitara bibit sukulen, kemudian ambil bibit sukulen beserta sedikit tanah
yang menempel pada akar. Ini bertujuan untuk meminimalisir stress pada bibit saat dipindah.
C. Masukkan bibit sukulen beserta sedikit tanah yang ikut dalam akar sukulen kedalam lubang yang
sudah dibuat di media tanam.
D. Tutup kembali tanah hingga semua akar dan batang bawah sukulen tertutup dengan media tanam.
E. Sirami bibit dengan air hingga basah.
F. Sekitar satu tahun kemudian, tanaman sukulen akan mencapai ukuran yang normal. Dan dapat
memindahkannya ke pot yang lebih besar.
PERAWATAN
1. Jangan Terlalu Sering Disiram
Dikarenakan tanaman hias sukulen ini mampu menyimpan cadangan air, maka sebaiknya jangan terlalu sering
memberikan air pada tanaman hias ini. Bukan berarti tidak menyiram air sama sekali. Jika tanaman hias
sukulen ini tidak diberikan air sama sekali akan menyebabkan tanaman hias ini layu atau bisa mati, sehingga
kamu tidak bisa melihat keindahannya lebih lama. Pemberian air pada tanaman ini, sebaiknya dilakukan
dengan cara menyemprotkan air sekitar dua kali sehari atau disesuaikan dengan kondisi suhu luar ruangan.
Jika suhu udara terasa panas sekali, kamu bisa menyemprotkan air satu kali sehari. tetapi jika suhu udara tidak
begitu panas atau cenderung dingin, kamu bisa memberikan air dua hari sekali.
2. Perhatikan Cahaya Pada Tanaman Hias Sukulen
• Pastikan ruangan bersuhu antara 16-24oC.
• Jika suhu ruangan lebih panas dari 24oC, maka dapat menyebabkan batang kaktus cenderung kusam.
• Atur kelembaban udara berkisar antara 30-90%.
• intensitas penyinarannya antara 50-80%.
3. Pemberian Pupuk
Pemberian pupuk untuk tanaman sukulen diberikan pada waktu ideal untuk pemberian pupuk. Pada
tanaman hias ini, sebaiknya memberikan pupuk pada waktu musim panas. Ketika masuk musim
panas, tanaman hias ini sangat membutuhkan energi yang lebih untuk bertahan hidup. Selain itu,
pemberian pupuk juga jangan terlalu banyak karena bisa menyebabkan tanaman hias sukulen
mengalami keterlambatan pertumbuhan atau perkembangan.
4. Jauhi dari Hama
Hama yang menghinggap pada tanaman hias sukulen bisa mengganggu kesehatan dari tanaman
hias ini. Jika kesehatan dari tanaman ini sudah terganggu, maka pertumbuhannya juga akan
terganggu. Biasanya munculnya hama pada tanaman hias ini disebabkan karena terlalu sering
diberikan pupuk atau air. Air dan pupuk yang diberikan secara berlebihan akan membuat tanaman
hias ini mengalami pembusukan. Dari pembusukan itulah akan timbul kutu putih. cara
menghilangkannya dengan cara memberikan alkohol isopropil dengan kadar 70 persen. Adapun
cara memberikan alkohol tersebut dengan sebuah alat penyemprot tanaman hias.
5. Jangan Terlalu Sering Kena Hujan
Air hujan bisa menyebabkan pembusukan karena terlalu banyak air yang diterima oleh tanaman
hias ini. Terlebih lagi, jika tanaman hias sukulen di tanam di pot. Maka dari itu, jika sudah melihat
cuaca sedang mendung atau sudah mulai gerimis, sebaiknya secepat mungkin dipindahkan ke
dalam ruangan yang tidak terkena hujan. Jika tanaman hias sukulen tidak ingin terkena hujan, maka
bisa menanam dan merawatnya di dalam ruangan atau bisa memberikan naungan jika berada diluar
ruangan.
TE R I MA KAS I H

Anda mungkin juga menyukai