TANAMAN HIAS
Klasifikasi Tanaman Hias
Tanaman hias dapat diklasifikasikan
berdasarkan morfologi, siklus hidup, bentuk
daun ataupun karakteristik lainnya.
GOLONGAN HERBA
Tanaman hias herba adalah tanaman yang batangnya tidak
berkayu, pada umumnya jenis ini banyak digunakan untuk
tanaman hias indoor.
Kelompok herba ini dikelompokkan lagi yaitu berdasar :
A. Siklus Hidup
1) Annual, tanaman hias annual (semusim) adalah tanaman hias
yang siklus
hidupnya kurang dari setahun
2) Biannual, yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah tanaman
hias yang pertumbuhan vegetatifnya terjadi pada tahun
pertama dan masa reproduktifnya pada tahun berikutnya.
3) Perenial (tahunan), tanaman yang termasuk ke dalam
kelompok ini adalah tanaman hias yang siklus hidupnya sangat
panjang. Salah satu contoh tanaman hias perenial adalah Lidah
Mertua (Sansiveira spp).
B. Berdasarkan fungsi
4. Kelembaban Udara
Taraf kelembaban udara dapat ditentukan dengan perbandingan uap iar di dalam tanah
dan jumlah uap air maksimal yang dapat ditahan oleh udara pada suhu udara tertentu.
Untuk mengetahui hal tersebut dapat diukur dengan alat: Higrometer dan Psychometer.
Kelembaban udara disebut juga Humudity yaitu kadar air dalam udara terbuka
dinyatakan dalam %.
Pada musim hujan kelembaban dapat mencapai 90%. Jika hal ini
berlangsung tiga hari lebih, tanaman hias akan mengalami kerusakan berupa
pembusukan pada akar, batang dan daun.
5. Angin
Angin merupakan pelaku utama penguapan dan pernyerbukan, masa angin mempunyai
ciri khas. Kecepatan angin atau kekuatan angin dapat dinyatakan sekian meter per
sekon. Untuk mengetahui kecepatan angin dapat menggunakan alat yang disebut
Anemometer.
Tetapi dapat juga diukur dengan objek-objek yang bergerah, sepeerti
daun yang bergerak halus atau keras, ranting-ranting pun ikut bergerak keras pula.
Tanaman hias memerlukan sirkulasi udara yang terus menerus dan lembut. Jika
sirkulasi
tidak lancar, tanaman hias mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur dan
bakteri.
6. Penguapan
Penguapan ini merupakan unsur penting sekali bagi daerah-daerah yang beririgasi.
Pengukuran penguapan ini tidak mudah.
Alat yang dipakai adalah Pichemeter. Dengan menggunakan kertas hisap atau kertas
filter yang bisa menjadi basah terus menerus.
Uap ini biasanya diukur selama waktu tertentu, biasanya selama satu hari. Dalam
praktik untuk mengetahui data tersebut di atas, dapat dilihat di daerah - daearah
kebun percobaan dan tempat penelitian, yang biasanya terdapat termometer,
pengukur arah angin, sedang pengukur air hujan dapat dibuat sendiri.
SYARAT TUMBUH TANAMAN
HIAS DALAM RUANGAN
Tanaman hias tidak saja bisa diletakkan di luar ruangan
atau pekarangan.
Tanaman tertentu sangat cocok diletakkan sebagai
pelengkap ruangan keluarga dalam rumah.
Meletakkan tanaman di dalam ruangan memiliki
tantangan tersendiri.
Pertama, pemilihan jenis tanaman hias haruslah tepat
dalam kondisi, warna dan peralatan lain dalam
ruangan.
Keberadaan tanaman hias dalam ruangan dapat
memperindah ruangan.
Meletakkan tanaman hias dalam ruangan perlu
memperhatikan beberapa hal secara terperinci.
a. Tanaman hias butuh cahaya
Cahaya bagi tanaman apapun menjadi persyaratan mutlak untuk
proses
fotosintesis dan asimilasi tanaman. Tanpa cahaya, tanaman akan
kekuarangan asupan akibat kegagalan memproduksi zat-zat yang
dibutuhkan tanaman.
Tanaman membutuhkan cahaya untuk memproses zat asam arang
(CO2), air
(H2O) dan beberapa zat lain menjadi bahan makanan bagi tanaman.
Kekurangan cahaya dapat membuat tanaman menjadi kerdil, tidak
memiliki daun yang bagus atau bahkan tidak memiliki bunga sama
sekali pada tanaman berbunga.
b. Kecukupan air
Tanaman hias yang ditanam langsung ke dalam tanah di luar ruangan
akan lebih mudah mendapatkan air. Namun, tanaman yang
diletakkan ke dalam pot sangat tergantung pada pemberian manusia.
Air menjadi elemen penting dan dominan dalam struktur tanaman.
Selain itu, air juga digunakan untuk memproses bahan
asupan atau makanan bagi tanaman.
c. Udara untuk Tanaman
Udara juga merupakan elemen yang penting bagi tanaman. Bagi tanaman,
oksigen
akan digunakan untuk bernapas dan membakar cadangan makanan. Pembakaran
tersebut berguna untuk proses pertumbuhan tanaman. Proses pengolahan
makanan melalui fotosintesis juga membutuhkan CO2 sebagai bahan bakar.
d. Suhu udara
Umumnya tanaman dalam ruangan membutuhkan suhu 20-260
C. pada musim
kemarau saat suhu sangat tinggi pada siang hari, maka perlu membuka saluran
udara untuk menstabilkan suhu udara.
e. Kelembaban udara
Tingkat kelembaban adalah kemampuan udara untuk mengikat air. Udara yang
lembab memiliki kadar air yang cukup tinggi. Sebaliknya, udara kering memiliki
hanya sedikit kandungan air. Tanaman pada umumnya sangat cocok dengan
kandungan udara yang cukup. Tingkat kelembaban air mempengaruhi
kemampuan tanaman untuk menguapkan air dari daun. Kelembaban yang tinggi
dapat membantu tanaman mencegah penguapan secara cepat dari daun.
Kelembaban yang stabil menyebabkan tanaman dapat mengontrol kandungan air
dalam batang dan organ tanaman lainnya.
f. Media tanam
Media tanam menjadi sumber utama makanan
bagi tanaman.
Semakin baik unsur yang dikandung dalam
tanah, semakin baik pula perkembangan
tanaman.
Selain itu, tanaman juga mengambil air
sebagian besar dari media tanam. Media
tanam menjadi wadah penyimpanan hara dan
air. Pada dasarnya media tanam menjadi
tempat tegaknya tanaman.
SYARAT TUMBUH TANAMAN HIAS AGLAONEMA
Tidak banyak persyaratan tumbuh Aglaonema. Factor lingkungan yang terpenting
yaitu
pencahayaan dan temperature. Cahaya dibutuhkan tanaman untuk proses
fotosintesis,
yaitu merubah gas asam arang (CO2) dan air (H2O) menjadi gula atau
karbohidrat.
a. Pencahayaan
Sesuai dengan sifat aslinya, Aglaonema memerlukan tempat teduh atau ada
naungan. Aglaonema masih dapat hidup walaupun ditempatkan di ruangan yang
agak gelap. (kurang dari 150 cahaya lilin), namun pencahayaan yang baik ialah
1000 – 25000 cahaya lilin atau dinaungi paranet 70-90% agar pertumbuhan
optimal. Aglaonema menyukai tempat teduh, sehingga tanaman ini cocok
ditempatkan di ruangan dalam waktu yang cukup lama. Bila cahaya terlalu
sensitive atau terang, daun Aglaonema menjadi agak putih atau pucat dan biasa
terjadi titik-titik gosong atau terbakar. Pencahayaan yang berlebihan dapat
diketahui dengan melihat sudut antara daun dan batang tanaman yang lebih kecil
(agak tegak).
b. Temperatur dan kelembaban
Temperature yang optimal untuk Aglaonema antara C pada siang hari dan C pada
malam hari. Adapun kelembaban optimal sekitar 50%. Dengan temperature dan
kelembaban tersebut, Aglaonema cocok ditanam di dataran rendah.
AGLAONEMA