Anda di halaman 1dari 12

PUPUK MIKRO DAN TEKNOLOGI PEMBUATANNYA

Disusun Oleh:
Muhammad Arifin

H0712128

Novita Chrisna Wardani

H0712141

Risky Kartika Sari

H0712160

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkankepada Allah SWT atas


segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah Pupuk Mikro dan Prosen Pembuatannya dapat diselesaikan
dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapakan terimakasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengenalkan proses pembuatan urea termasuk proses-proses yang ada
didalam pembuatan urea tersebut dalam skala industri yang sesuai dengan
SNI-nya yang ada kaitannya dengan teknik kimia yang ada dalam bidang
ilmu kimia. Dengan adanya makalah ini diharapkan baik penyusun sendiri
maupun pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai
proses pembuatan urea.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Surakarta, 2 Februaru 2015


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................... i


Kata Pengantar......................................................................................ii
Daftar Isi ...............................................................................................iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................1
Bab II Isi..................................................................................2
Bab III Penutup ....................................................................................13
A. Kesimpulan......................................................................................13
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun
non organik. Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen

seperti

hormone

tumbuhan

membantu

kelancaran

proses

metabolisme. Meskipun demikian, kedalam pupuk, khususnya pupuk buatan


dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Secara umum dapat dikatakan
bahwa manfaat pupuk adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau
bahkan tidak tersedia ditanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Namun, secara lebih terperinci manfaat pupuk ini dapat dibagi dalam dua
macam yaitu yang berkaitan dengan perbaikan sifat fisika dan kimia tanah.
Berdasarkan macam hara tanaman, pupuk dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu 1) pupuk makro, yakni pupuk yang mengandung hara makro saja,
misalnya NPK, nitroposka, dan gandsalin. 2) pupuk mikro, yakni pupuk yang
hanya mengandung hara mikro saja, misalnya mikrovet, mikroplek, dan
metalik. 3) campuran makro dan mikro, misalnya pupuk gandsalin, bayfolan,

iii

dan rustika. Dalam penggunaanya, kedua jenis pupuk ini sering dicampur dan
ditambahkan dengan zat pengatur tubuh (hormone tubuh).
Perhatian terhadap unsur mikro dewasa ini meningkat pesat, hal ini karena:
(a) Terangkatnya unsur mikro dalam tanaman menyebabkan persediaan dalam
tanah mencapai titik tidak dapat menunjang pertumbuhan normal. (b)
Penggunaan pupuk makro yang meningkat dosisnya mempertajam menurunnya
unsur mikro tanah. (c) Penggunaan pupuk berkadar unsur tinggi, meniadakan
peluang digunakannya bahan-bahan kurang murni, sehingga kontaminasi unsur
mikro dalam pupuk berkurang. (d) Kemampuan kita mengenal gejala
kekurangan unsur mikro masih relative kurang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
1 makalah ini, agar mahasiswa mengetahui
serta mampu memahami teknologi pembuatan pupuk mikro dan diharapkan
mampu mengaplikasikannya secara nyata.

BAB II
ISI
A. Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro merupakan unsur- unsur kimia alam yang juga berperan
dalam proses pertumbuhan tanaman. Unsur ini memang hanya diperlukan
tanaman dalam jumlah yang sedikit, tetapi kekurangan unsur ini tidak bisa
digantikan oleh unsur lainnya. Unsur hara mikro diantaranya klor (Cl). Klor
bermanfaat untuk membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan
kuantitas produksi tanaman. Selain itu, terdapat unsur besi atau ferum yang
berperan dalam proses fisiologis tanaman, seperti proses pernafasan dan
pembentukan zat hijau daun (klorofil). Unsur mikro lain yang diperlukan
tanaman diantaranya mangan, boron, kobal, iodium, seng, selenium, flour dan
tembaga.
Peranan spesifik dari berbagai unsur hara mikro dan pengaruhnya akibat
kelebihan atau kekurangan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman
adalah:
1. Unsur besi (Fe)
Fungsi unsur besi bagi pertumbuhan tanaman
a. Untuk sintetis chlorofil
b. Penyusun penting dari enzim

c. Sebagai akseptar oksigen dalam perubahan Fe2+ menjadi F3+


d. Berperan dalam sistem redox metabolisme N dan S
Kekurangan unsur besi bagi tanaman menyebabkan:
a. Timbulnya warna bintik-bintik kuning pada daun muda (chlorosis)
b. Pertumbuhan tanaman terhenti dan daun berguguran dan dapat
mengakibatkan kematian.
2. Unsur seng (Zn)
Fungsi unsur seng bagi pertumbuhan tanaman
a. Membantu pembentukan chlorofil dan penting dalam perbaikan tanah
akali.
b. Sebagai kofaktor berbagai enzim.
Kekurangan unsur seng menyebabkan pertumbuhan secara drastic
terganggu, daun mengecil dan pucuk membentuk roset serta timbul warnawarna tidak normal pada tanaman.

3. Unsur mangan (Mn)


Fungsi unsur mangan bagi pertumbuhan tanaman
a. Penting dalam pembentukan chlorofil
b. Membantu proses fotosintesis
c. Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
Kekurangan unsur Mn menyebabkan terjadi pertumbuhan kerdil pada
tanaman sayuran seperti tomat, seledri, kentang dan tanaman tembakau,
jeruk, kacang, kedelai.
4. Unsur tembaga (Cu)
Fungsi unsur tembaga bagi pertumbuhan tanaman
a. Sebagai enzyme dalam tanaman, meliputi asam askorbik oksidase,
fenolase, lokase
b. Meningkatkan pembentukan vitamin A dalam tumbuh-tumbuhan.
c. Sangat diperlukan pada tahap awal perkembangan tumbuh- tumbuhan.
Kekurangan unsure tembaga biasanya terjadi pada tanah organic dan
tanah alkalis. Pada tanaman jeruk kekurangan unsure tembaga
menyebabakan die back (mati pucuk). Dengan gejala daun muda menjadi
pucat dan kering.

5. Unsur molibdenium (Mo) berperan sebagai enzim yang mereduksi nitrat


(NO3) dan penting dalam fiksasi nitrogen (N). Kekurangan unsure
molibdenium menyebabkan terjadi perubahan warna daun dri pucat menjdi
menguning, tanaman menjadi keriput dan akhirnya kering/mati. Tanaman
yang kekurangan unsure Mo berkadar gula asam askorbik dan sam amino
rendah.
5

6. Unsur Chlor (Cl)


Fungsi unsur chlor bagi pertumbuhan tanaman
a. Merangsang aktivitas beberapa enzim untuk mempengaruhi penyerapan
air pada jaringan tumbuhan.
b. Mempertinggi hasil dari mutu tanaman terutama tembakau, kapas,
gandum, kentang, tomat, wortel, kobis dan lain-lain.
Kekurangan unsure Chlor dapat menyebabkan tanaman cenderung
menjadi layu karena terganggunya proses transpirasi. Pada tanaman tomat
kekurangan chlor menyebabkan timbulnya warna tembaga (coklat merah
seperti karat).
7. Unsur Boron (B), berperanan penting dalam produksi biji-bijian,
meningkatkan transportasi karbohidrat dan menaikkan aktifitas enzim.
Tanaman yang kekurangan boron, berkadar asam fensol yang tinggi
sehingga: Tidak tumbuh, baik akar maupun pucuk berhenti, daun menjadi
tebal, keriting dan kaku serta pembentukan bunga terganggu.
B. Bahan Pembuatan Pupuk Mikro
Tabel 1. Dosis pupuk unsure mikro yang diberikan pada tanah dan tanaman
yang memerlukan unsure mikro dalam jumlah cukup
Unsur Mikro
Besi (Fe)

Dosis Pupuk (kg/ha)


15-20

Jenis Tanaman
Blueberries,
Cranberries, anggur,
Rhododendron, peaches

Mangan (Mn)

15-30

Seng (Zn)

30-50

Tembaga (Cu)

2-50

Boron (B)

5-30

Molibdenum (Mo)

Oats, beans, kedelai,


bawang, kentang, citrus
Buah-buahan, kedelai,
jagung
Buah-buahan lain,
bawang, serealia
Alfafa, clover, bit gula,
cauli flower, seledri,
apel dan buah-buahan
lain
Sweet clower, broccoli

0.28-2

Pupuk mikro, yakni pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja,
misalnya mikrovet, mikroplek, dan metalik.
1. Pupuk Cu
Sumber
Tembaga Sulfat
Tembaga Sulfat Monohidrat
Tembaga Asetat
Besi (Fero) Amonium Sulfat
Tembaga Kelat
2. Pupuk Fe
Sumber

Rumus Kimia
CuSO4. 5 H2O
CuSO4. H2O
Cu(C2H3O2)2.H2O
Cu(NH4)PO4. H20
Na2CuEDTA

% Cu
25
35
32
32
13

Rumus kimia

% Fe

Besi (fero) sulfat

FeSO4. 7 H2O

19

Besi (feri) sulfat

Fe2(SO4)3

23

Besi (fero) oksida

FeO

77

Besi (feri) oksida

Fe2O3

69

Fe(NH4)2PO4. H2O

29

(NH4)2SO4. FeSO4. 6

14

Besi (fero) amonium


fosfat
Besi (fero) amonium
sulfat
Besi
polifosfat
Besi kelat

H2O
amonium

Fe(NH4)Hp2O7

22

NaFeedta

5-14

NaFehedta

5-9

NaFedtpa

10

Aplikasi dapat dilakukan melalui tanah atau daun (foliar aplication)


Aplikasi dari 2% FeSO4 dengan dosis 200 l/ha cukup untuk memperbaiki
klorosis sedang
Kelat fe dapat diaplikasikan ke tanah
Pada tanah-tanah alkalin atau ph tinggi, defisiensi Fe dapat dikoreksi dengan
mengasamkan tanah menggunakan beberapa pupuk s seperti s, amonium
tiosulfat, amonium polisulfida sehingga meningkatkan konsentrasi Fe
larutan tanah.
3. Pupuk Zn
Sumber
Rumus kimia
% Zn
Seng sulfat monohidrat
ZnSO4. H2O
35
Seng oksida
ZnO
78
Seng karbonat
ZnCO3
52
Seng fosfat
Zn3(PO4)2
51
Seng kelat
Na2Znedta
14
Znso4. H2o merupakan pupuk zn yang paling sering digunakan karena
sangat mudah larut. Seng fosfat kurang larut dibanidingkan seng oksida,
seng karbonat
Pemberian dilakukan melalui
a. Foliar application
b. Seed treatment (dalam bentuk ZnO)
c. Melalui tanah yang biasanya untuk tanaman setahun dan diberikan
dalam bentu ZnSO4
4. Pupuk Mn
Sumber
Mangan sulfat
Mangan oksida
Mangan klorida
Mangan kelat
Dosis 5-40 kg/ha

Rumus kimia
MnSO4. 4H2O
MnO
MnCl2
MnEdta

% Mn
26-28
41-68
17
5-12

5. Pupuk Mo
Sumber
Amonium molibdat
Natrium molibdat
Molibdenum trioksida

Rumus kimia
(NH4)6Mo7o24.2H2O
Na2Moo4.2H2O
Moo3

% Mo
54
39
66

6. Pupuk B (Boron)
Sumber

Rumus kimia
Borax
Na2B4O7. 10 H2O
Asam borat
H3Bo3
Natrium pentaborat
Na2B10O16.10H2O
Natrium tetraborat
Na2B4O7.5H2O
Aplikasi pupuk B dengan dosis 0,25 3 kg b/ha

% Bo
11
17
18
14-15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Unsur hara mikro (Fe, Zn, Mn, Cu, Mo, Cl, B) termasuk unsure hara
esensial yang selalu dibutuhkan tanaman walaupun dalam jumlah sedikit.
2. Unsur hara mikro mempunyai fungsi yang spesifik dalam pertumbuhan
dan tanaman perkembangan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan
unsure lain secara sempurna.
3. Tanaman yang kekurangan unsure hara mikro dapat terganggu
pertumbuhan, produksi dan mutunya.
4. Penambahan unsure hara mikro dapat diberikan bersama pupuk lewat
tanah maupun disemprotkan lewat tanaman

DAFTAR PUSTAKA
9

Sudarmi 2013. Pentingnya Unsur Hara Mikro Bagi Pertumbuhan Tanaman. No. 2
Vol.22. Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai