Anda di halaman 1dari 6

Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

KHUTBAH JUM’AT PERTAMA

َ‫ك نلده نو أنششنهدد أننن نسيَيندننا‬ ‫ِنوأنششنهدد أنشن لن إرلننه إرلن اد نوشحندهد لن نشررشي ن‬.‫ُ نوأنشسأ نلدده اشلنمشغرفنرنة نيشونم اليَدشيرن‬,‫ُ أنشحنمددهد دسشبنحاَننده نوأنششدكدرده‬,‫ب شالنعاَلنرمشينن‬َ‫ل نر ي‬‫اشلنحشمدد ر ر‬
‫صشحربره أنشجنمرعشينن‬ ‫صنلىَ اد نو نعنلىَ أنلرره نو ن‬ ‫ُ ن‬,‫ث رباَاشلدهندىَ نوالننشورراشلدمربشيرن‬
‫نوننربنينناَنمنحنمددانعشبددهد نونردسشولدده اشلنمشبدعشو د‬
‫أنماَ نبشعدد‬ ‫ن‬
َ‫ا نتنعاَنلى‬ ‫صشيدكشم نوننشفرسشي برنتشقنوىَ ر‬ ‫نفأ دشو ر‬:
‫ا نحنق دتنقاَرتره نولن نتدمودتنن إرلن نوأنشندتشم دمشسلردمونن‬ ‫نياَ أننينهاَ النرذينن آنمدنوا انتدقوا ن ن‬
‫د‬
‫ا الرذيِ نتنساَنءلونن ربره‬ ‫ن‬ ‫ن‬
‫ث رمشندهنماَ ررنجاَلد نكرثيدرا نورننساَدء نواتقوا ن‬
‫د‬ ‫ن‬ ‫حندةَة نونخلننق رمشننهاَ نزشونجنهاَ نونب ن‬ ‫س نوا ر‬َ‫س انتدقوا نرنبدكدم النرذيِ نخلننقدكشم رمشن ننشف ة‬ ‫نياَ أننينهاَ النناَ د‬
َ‫ا نكاَنن نعنلشيدكشم نررقيدبا‬ ‫نوالنشرنحاَنم إرنن ن ن‬
‫ضلننلةة‬ ‫ُ نودكنل ربشدنعةَة ن‬,‫ُ نودكنل دمشحندنثةَة ربشدنعةة‬,َ‫ُ نونشنر ال ددمورر دمشحندنثاَدتنها‬,‫يِ دمنحنمةَد‬ ‫ُ نونخشينر اشلنهشديِر نهشد د‬,‫ا‬ ‫ب نر‬ ‫نفإرنن نخشينر اشلنحردي ر‬
‫ث ركنتاَ د‬
‫ن‬
‫ضللةَة رفي الناَرر‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫نوكنل ن‬ ‫د‬
‫ف نونتشننهشونن نعرن اشلدمننكرر نودتشؤرمدنونن رباَ ر‬
‫ل‬ ‫س نتأشدمدرونن رباَشلنمشعدرو ر‬ ‫ت رللنناَ ر‬‫ دكندتشم نخشينر أ دنمةَة أ دشخررنج ش‬:َ‫قاَل تعاَلى‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusiaُ, menyuruh kepada yang
ma’rufُ, dan mencegah dari yang munkarُ, dan beriman kepada Allahِ.” (QSِ. Ali Imran: 110)ِ.

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Di hari yang penuh berkah iniُ, mari kita menghadapkan hati kita kepada Allahُ, membuka hati
dan pikiran untuk sejenak menyimak nasihat khutbah yang kami harapkan dapat menambahkan
ketakwaan kita kepada Allahِ.

Ma’asyiral muslimin jamaah salat Jumat rahimakumullah

Jika kita perhatikan dan kita amati secara sepintas sajaُ, apa yang terjadi saat ini di tengah
masyarakat musliminُ, kita akan mendapatkan fenomena yang seharusnya menjadikan kita
semua prihatin akan umat iniِ. Perhatian ini menjadikan kita mawas diri dan berusaha
menjadikan diriُ, keluargaُ, dan lingkungan sekitar kita tidak termasuk golongan mereka yang
telah melampaui batasِ.

Sekian banyak bentuk kesyirikanُ, kezalimanُ, kejahatanُ, kemaksiatan yang dengan begitu
mudah kita temukan di sekitar kitaِ. Contohnya praktik kesyirikan sudah menjadi suatu yang
biasa dilakukan orangِ. Bahkan dukunُ, para normalُ, tukang ramalُ, ahli zodiakُ, dan orang-orang
semacam merekaُ, yang jelas-jelas melakukan praktik kesyirikanُ, dianggap sebagai tokoh
panutan dan memiliki tempat terhormat di tengah masyarakatِ. Contoh lain di antara kaum
muslimin sudah tidak bisa lagi menghargai nyawa seseorangُ, tidak bisa menghargai harta
orang lainُ, dan bahkan tidak bisa menghargai kehormatan manusiaِ. Padahal itu semua telah
dilindungi oleh Islamُ, dan tidak boleh digangguِ. Semua itu terjadi karena mereka telah
meninggalkan Agama yang hanif iniُ, menuruti hawa nafsuُ, terpedaya dan tertipu oleh bujuk
rayu setan serta gemerlapnya kehidupan duniaِ.

Di sisi lainُ, di antara kaum muslimin tidak lagi memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap
saudaranya sesama muslimُ, tidak peduli dengan kejadian dan kondisi yang adaُ, sehingga
segala bentuk kemungkaran semakin hari tumbuh suburُ, dan sebaliknya segala bentuk
kebaikan mulai terkikis dan asing di hadapan manusiaِ. Orang-orang yang ingin selalu konsisten
dan istiqamah menjalankan agama dengan benar menjadi asing di tengah masyarakatnyaِ.
Sikap keislaman yang baik terkesan batil dan begitu juga sebaliknyaِ. Yang sunah dan sesuai
dengan contoh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dianggap sebagai sikap beragama yang
ekstrimُ, dan sebaliknya yang bid’ah dianggap sebagai jalan kebenaran sejatiِ.

Semua itu adalah karena yang menjadi tolok ukur beragama adalah perasaan dan keridhaan
manusiaُ, bukan keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’alaِ. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam telah memperingatkan kita semua dari sikap timpang semacam ini dalam sabda
beliauُ,

‫س ربنسنخرط ا نونكنلده ا إرنلىَ النناَ ر‬


‫س‬ ‫ضاَ النناَ ر‬ ‫ِ نونمرن اشلنتنم ن‬،‫س‬
‫س رر ن‬ ‫س نكنفاَهد ا دمشؤنننة النناَ ر‬
‫ضاَ ا ربنسنخرط النناَ ر‬ ‫ِنمرن اشلنتنم ن‬.
‫س رر ن‬

“Barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan (mengacuhkan) kebencian manusia maka Allah
mencukupkannya dari beban manusiaُ, dan barangsiapa yang mencari ridha manusia dengan
(mengesampingkan) kemurkaan Allah maka Allah akan menguasakan manusia atas dirinyaِ.”
(HRِ. at-Tirmidzi noِ. 2414 dan dishahihkan oleh al-Albani)ِ.

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Sebegitu hebat kemungkaran yang telah dianggap biasa di tengah masyarakat kitaُ, sampai
yang baik menjadi suatu yan dianggap anehِ. Orang yang rajin salat berjamaah anehُ, kaum
muslimah yang mengenakan hijab sesuai syariat anehُ, rajin ke tempat-tempat pengajian anehُ,
laki-laki muslim yang memotong pakaiannya agar tidak isbal anehُ, dan semua yang
sebenarnya adalah tepat sebagaimana yang diridhai Allah Subahanahu wa Ta’alaُ, menjadi
suatu yang aneh dan asingِ. Maka sungguh benar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
manakala beliau bersabdaُ,

‫صلردحشونن نماَ أنشفنسند النناَ د‬


‫س رمشن نبشعردشيِ رمشن دسننترشي‬ ‫ِ نف د‬،َ‫ِ نبندأن اشلرشسنلدم نغررشيدباَ نونسنيدعشودد نكنماَ نبندأن نغررشيدبا‬.
‫ِ النرذشينن دي ش‬،‫طشونبىَ لرشلدغنرنباَرء‬

“Islam mulanya dianggap aneh (asing) dan akan kembali dianggap asing seperti semulaِ. Maka
kabar gembira yang besar bagi orang-orang yang dianggap aneh (asing)ُ, yaituُ, orang-orang
yang memperbaiki (menjalankan dengan baik) perkara-perkara sunahku yang telah dirusak
orang-orang setelahkuِ.” (HRِ. Ahmad dan Muslim)

Jamaah salat Jumat rahimakumullah


Karenanyaُ, merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim untuk selalu menjaga kemurnian
agamaُ, dengan senantiasa menegakkan kebenaran dan mencegah setiap bentuk
kemungkaranِ. Tentunya kita pernah membaca dan mendengar permisalan yang pernah
disampaikan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallamُ, sebagaimana beliau bersabdaُ,

‫ضدهشم أنشسنفنلنهاَ نفنكاَنن النرذشينن رفي أنشسنفلرنهاَ إرنذا‬‫ضدهشم أنشعنلنهاَ نونبشع د‬


‫ب نبشع د‬ ‫نمنثدل اشلنقاَرئرم نعنلىَ دحددشورد ا نواشلنوارقرع رفشينهاَ نكنمنثرل نقشوةَم اشسنتنهدمشوا نعنلىَ نسرفشيننةَة نفأ ن ن‬
‫صاَ ن‬
‫د‬ ‫ن‬ ‫ن‬
‫صشيربنناَ نخشردقاَ نولشم نشؤرذ نمشن نفشونقنناَ؛ نفإرشن نيتدركشودهشم نونماَ أنراددشوا نهلكشوا نجرمشيدعاَ نوإرشن‬
‫د‬ ‫ش‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ لنشو أننناَ نخنرشقنناَ رفي نن ر‬:‫اشسنتنقشوا رمنن اشلنماَرء نمنرشوا نعنلىَ نمشن نفشونقدهشم نفنقاَلدشوا‬
َ‫ِأننخدذشوا نعنلىَ أنشيردشيرهشم نننجشوا نونننجشوا نجرمشيدعا‬.

“Perumpamaan orang yang teguh dalam menjalankan hukum-hukum Allah dan orang yang
terjerumus di dalamnyaُ, adalah seperti sekelompok orang yang berada di dalam sebuah kapalُ,
ada yang mendapatkan tempat di atas melewati orang-orang yang di atasُ, dan ada yang
memperoleh tempat di bawahِ. Seadng yang di bawah jika mereka berkataُ, ‘Lebih baik kita
melobangi tempat di bagian kita ini (bagian bawah)ُ, supaya tidak mengganggu kawan-kawan
kita yang di atasِ.’ Rasulullah bersabdaُ, ‘Maka jika mereka yang di atas membiarkan orang yang
di bawah (melakukan hal itu)ُ, pasti binasalah semua orang yang ada di dalam perahu tersebutُ,
namun apabila mereka mencegahnya mereka semua akan selamat’ِ.” (HRِ. Al-Bukhari noِ.
2493)ِ.

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Jika kita renungkan dengan dalam perumpamaan agung yang disabdakan oleh Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallaminiُ, yaitu seorang hamba Allah yang paling mengetahui tentang keadaan
umatnyaُ, tentang sebab-sebab kemuliaan dan kerusakan yang akan terjadi pada mereka
berdasarkan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’alaُ, maka kita akan mendapatkan gambaran
yang jelas tentang agungnya keutamaan mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah dari
perbuatan jahat dan mungkarُ, yang kita kenal dalam istilah amar ma’ruf nahi munkarِ.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirmanُ,

‫ا نششيدئاَ نوأ دشولنرئنك دهشم نودقودد النناَرر‬


‫إرنن النرذينن نكنفدروا نلن دتشغرنني نعشندهشم أنشمنوالددهشم نولنأنشولندددهم يَمنن ر‬

“Kalian adalah umat yang terbaik yang pernah dilahirkan untuk manusiaُ, karena menyuruh
kepada yang ma’rufُ, dan mencegah dari yang munkarُ,dan beriman kepada Allahِ.” (QSِ. Ali
Imran: 110)

Al-Allamah As-Sa’di mengomentari ayat ini dengan mengatakanُ, “Allah memuji umat ini sebagai
umat yang paling baik yang Allah ciptakan untuk umat manusiaِ. Hal itu dikarenakan Allah
menyempurnakan Iman bagi diri merekaُ, yang dengan iman itu mereka melaksanakan apa-apa
yang diperintahkan Allahُ, dan menyempurnakan mereka untuk orang lain dengan amar ma’ruf
dan nahi munkarُ, yang mencakup mendakwahi manusia untuk kembali kepada Allahِ. Dengan
inilah maka umat Islam ini adalah umat terbaikِ.” Dan sebaliknya Allah melaknat orang-orang
yang kafir dari kalangan ahli kitabُ, karena mereka membiarkan kemungkaran terjadi di tengah
merekaِ. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirmanُ,
‫{ نكاَدنوا لننينتنناَنهشونن نعن نمننكةَر نفنعدلوهد‬78} ‫صشوا نونكاَدنوا نيشعنتددونن‬ ‫لدرعنن النرذينن نكنفدروا رمن نبرنىَ إرشسنرارءينل نعنلىَ لرنساَرن ندادوند نورعينسىَ اشبرن نمشرنينم نذلر ن‬
‫ك ربنماَ نع ن‬
‫س نماَ نكاَدنوا نيشفنعدلونن‬
‫نلربشئ ن‬

”Telah dilaknat orang-orang kafir dari bani Israil melalui lisan Dawud dan Isa putra Maryamِ.
Yang demikian ituُ, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batasِ. Mereka satu
sama ain tidak saling melarang tindakan munkar yang mereka perbuatِ. Sesungguhnya amat
buruklah apa yang selali mereka perbuat ituِ.” (Al-Ma’idah: 78-79)

Ini menunjukkan bahwa membiarkan kemungkaran dan kemaksiatan adalah salah satu sifat
orang-orang yang dilaknat Allahِ.

Al-Allamah As-Sa’di berkataُ, setelah menafsirkan ayat iniُ,

“Hal itu (perbuatan mereka yang diam terhadap kemungkaran) menunjukkan sikap
meremehkan perintah Allah dan bahwasanya berbuat maksiat kepada-Nya adalah suatu yang
ringan bagi merekaِ. Seandainya mereka memiliki rasa pengagungan kepada Rab merekaُ,
niscaya mereka tidak akan menabrak hal-hal yang diharamkan Allahُ, dan niscaya mereka tidak
akan menyukai terhadap sesuatu yang diharamkan Alahِ. Dan sesungguhnya diam terhadap
kemungkaran –padahal mampu untuk merubahnya- adalah sikap yang mendatangkan
hukuman; karena mendiamkan kemungkaran akan menimbulkan kerusakan-kerusakan yang
besar:

Di antaranyaُ, hal itu menunjukkan sikap meremehkan dan menganggap enteng kemaksiatanِ.
Demikian juga hal itu akan menumbukan keberanian bagi orang-orang yang gemar melakukan
maksiat dan orang-orang fasik untuk semakin berani melakukan maksiatُ, bahkan secara
terang-teranganِ.

Apabila kemungkaran dibiarkanُ, maka ilmu Agama akan semakin redup di tengah masyarakat
dan kejahilan justru akan semakin merajalelaُ, karena apabila kemaksiatan demi kemaksiatan
begitu saja dilakukan orangُ, dan dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha untuk merubahnyaُ,
maka masyarakat yang memang minim dengan ilmu agama akan menganggap itu semua
sebagai suatu yang bukan maksiatِ.

Mendiamkan maksiat boleh jadi akan menyebabkan kemaksiatan menjadi suatu yang bagus
dalam pandangan masyarakat luasُ, sehingga sebagian masyarakat akan meniru perbuatan
pelaku maksiat karena menganggapnya sebagai sesuatu yang bagusِ.” (Dikutip dari Tafsir as-
Sa’di secara ringkas dan adaptasiُ, Ali Imran: 78-79)ِ.

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Oleh karena ituُ, amar ma’ruf nahi munkar adalah kewaijban setiap muslim yang paling utamaُ,
yang akan menjadi jalan keselamatan dan menghindarkan dari murka Allahُ, di dunia maupun di
akhiratِ. amar ma’ruf nahi munkar harus tegakُ, dalam segala tataran masyarakatُ, baik sosialُ,
individuُ, keluargaُ, masyarakatُ, nasional bahkan internasionalِ. Kita harus senantiasa ingat
bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah perintah Allahُ, yang mana Allah menjanjikan
keberuntungan bagi kita bila menegakkannyaِ. Perhatikan Firman-Nya berikut iniُ,

‫نوشلنتدكن يَمندكشم أ دنمدة نيشددعونن إرنلىَ اشلنخشيرر نونيأشدمدرونن رباَشلنمشعدرو ر‬


‫ف نونيشننهشونن نعرن اشلدمننكرر نوأ دشولنرئنك دهدم اشلدمشفلردحونن‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikanُ,
menyruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntungِ.” (Ali-Imran: 104)

Lebih dari ituُ, amar m’aruf nahi munkaradalah salah satu di antara sifat-sifat asasi seorang
mukmin sejatiُ, dan karenanya Allah menjanjikan rahmat bagi merekaِ. Allah Subhanahu wa
Ta’alabefirmanُ,

‫صلننة نوديشؤدتونن النزنكاَنة نوديرطيدعونن ن‬


‫ا نونردسونلده‬ ‫ض نيأشدمدرونن رباَشلنمشعدرو ر‬
‫ف نونيشننهشونن نعرن اشلدمننكرر نوديرقيدمونن ال ن‬ َ‫ضدهشم أنشولرنيآَدء نبشع ة‬ ‫نواشلدمشؤرمدنونن نواشلدمشؤرمنناَ د‬
‫ت نبشع د‬
‫ا نعرزيةز نحركيدمد‬
‫ك نسنيشرنحدمدهدم اد إرنن ن‬ ‫أ دشولنرئ ن‬

“Dan orang-orang mukminُ, lelaki dan perempuanُ, sebagian mereka menjadi penolong sebagian
yang lainُ, mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’rufُ, mencegah dari yang munkarُ,
mendirikan salatُ, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan rasul-Nyaِ. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanaِ.” (QSِ.
At-Taubah: 71)

‫ِ أنقدشودل نقشولرشي هذا نوأنشسنتشغرفدر ا لرشي نونلدكشم نولرنجرمشيرع‬.‫نباَنرنك ا لرشي نونلدكشم رفي اشلقدشرآرن اشلنكررشيرم نونجنعنلنناَ ا رمنن النرذشينن نيشسنترمدعشونن اشلنقشونل نفنينتربدعشونن أنشحنسننده‬
‫اشلدمشسلررمشينن‬

KHUTBAH JUM’AT KEDUA

‫ُنوأنششنهدد أنشن لن إرلننه إرلن اد نوشحندهد لن نشررشي ن‬, َ‫خنررة نوشال دشونلى‬
ُ,‫ك نلده‬ ‫ُأنشحنمددهد دسشبنحاَننده نوأنششدكدرهد رفشي شالن ر‬,َ‫صنطنفى‬ ‫اشلنحشمدد ر ر‬
‫ُنونسلننم نعنلىَ رعنباَردره النرذشيِ ا ش‬,َ‫ل نونكنفى‬
‫صنلىَ اد نعنلشيره نونعنلىَ أنلرره نو ن‬
‫صشحربره نونسلننم نتشسلرشيدماَنكرثشيدرا‬ ‫ُ ن‬,‫نوأنششنهدد أننن دمنحنمددانعشبددهد نونردسشولدده‬

Jamaah salat Jumat rahimakumullah

Kepedulian kita untuk merubah kemungkaranُ, adalah salah satu di antara barometer keimanan
kitaِ. Coba kita simak dengan baik sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berikut iniُ,

Dari Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallambersabdaُ,

‫ف‬‫ف رمشن نبشعردرهشم دخلدشو ة‬ ‫ِ دثنم إرنننهاَ نتشخلد د‬،‫ب نيأشدخدذشونن ربدسننرتره نونيشقنتددشونن ربأ نشمررره‬ ‫نماَ رمشن ننربيي نبنعنثده ا رفي أ دنمةَة نقشبلرشي إرنل نكاَنن نلده رمشن أ دنمرتره نحنواررنيشونن نوأن ش‬
‫صنحاَ ة‬
‫ِ نفدهنو‬،‫ِ نفدهنو دمشؤرمةن نونمشن نجاَنهنددهشم ربنقشلربرهر‬،‫ِ نونمشن نجاَنهنددهشم ربلرنساَرنره‬،‫نيقدشولدشونن نماَ نل نيشفنعلدشونن نونيشفنعلدشونن نماَ نل ديشؤنمدرشونن؛ نفنمشن نجاَنهنددهشم ربنيردره نفدهنو دمشؤرمةن‬
‫س نونرانء ذلك رمنن اشلرشينماَرن نحنبدة نخشرندةَل‬ ‫ِدمشؤرمةن نونلشي ن‬.

“Tidaklah seorang nabi yang diutus oleh Allah sebelumkuُ, melainkan dia memiliki para pembela
yang setia dan sahabat-sahabat yang mengikuti sunahnya dan mengikuti perintahnyaُ,
kemudian setelah itu datanglah orang-orang yang mengatakan apa yang tidak mereka perbuatُ,
dan justru melakukan apa yang tidak diperintahkan kepada merekaِ. Maka barangsiapa yang
memerangi mereka dengan tangannyaُ, aka dia adalah seorang Mukminُ, barangsiapa yang
memerangi mereka dengan lisannyaُ, maka dia juga seorang mukminُ, dan barangispa yang
memerangi mereka dengna hatinyaُ, maka dia juga seorang Mukminُ, dan tidak ada iman yang
lebih rendah dari itu meskipun sebesar biji sawiِ.” (HRِ. Muslim noِ. 50)

Kita memohon kepada Allah agar diberi kekuatan bashirahُ, kekuatan hatiُ, kekuatan ilmuُ,
kekuatan lisan untuk membedakan antara yang hak dan yang batilُ, yang ma’ruf dan yang
mungkarُ, kemudian kita bersama-sama menegakkan yang ma’ruf dan memberantas segala
bentuk kemungkaran dan kebatilanِ. Dengan harapan semoga Allah menggolongkan kita
sebagai mukmin sejatiُ, melimpahkan rahmat bagi kitaُ, dan menjadikan kita sebagai orang-
orang yang beruntungِ.

‫ُ نياَأننينهاَالنرذشينن أننمدنشوا ن‬,‫صلنشونن نعلنىَ الننربشي‬


َ‫صلنشوانعلنشيره نونسليَدمشوا نتشسلرشيدما‬ ‫ا نونملنرئنكنتده دي ن‬
‫إرنن ن‬

‫صنحاَربره أنشجنمرعشينن‬
‫صيَل نعنلىَ دمنحنمةَد نونعنلىَ أنلرره نوأن ش‬
‫اللندهنم ن‬

‫ت شالنشحنياَرء رمشندهشم‬
‫ت نواشلدمشسلررمشينن نواشلدمشسلرنماَ ر‬‫اللندهنم اشغرفشر لرشلدمشؤرمرنشينن نواشلدمشؤرمنناَ ر‬
‫ت‬‫ب الندنعنوا ر‬ ‫جشي د‬‫ب دم ر‬‫ك نسرمشيةع نقررشي ة‬ ‫ت إرنن ن‬‫نوشالنشمنوا ر‬
‫نرنبنناَ نظلنشمنناَ نأنفدنسنناَ نورإن لنشم نتشغرفشر لننناَ نونتشرنحشمنناَ لننندكونننن رمنن اشلنخاَرسررينن‬
‫ب النناَرر‬‫خنررة نحنسنندة نورقنناَ نعنذا ن‬‫نرنبننآَ نءارتنناَ رفي الندشننياَ نحنسنندة نورفي شالن ر‬

‫ب اشلنعاَنلرمشينن‬ ‫صنلىَ اد نونسلننم نعنلىَدمنحنمةَد نتشسلرشيدماَ نكرثشيدرا نو آرخدر ندشعنوانناَ اشلنحشمردد ر‬


َ‫ل نر ي‬ ‫نو ن‬

Anda mungkin juga menyukai