KANTOR
Nama :
Fitri Yolanda ( 18 )
Muhammad Zidane Fakhrezi ( 23 )
Noval Fauzan ( 26 )
Rokhi Nur Hamim ( 28 )
Safa Putri Nurfitrialin (29)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan nya tentu
kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Salawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda tercinta kita ya habibana ya maulana
Muhammad SAW serta para sahabat dan keluarganya hingga akhir zaman.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat dan karunianya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah mata pelajaran
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana dengan materi yang berjudul “ Regulasi
Sarana dan Prasarana Kantor”.
Makalah ini ditulis sebagai salah satu pembelajaran di kelas XI dan untuk memenuhi
permintaan bapak Muhammad Agus Fauziyansyah. Isi makalah ini disusun atas dasar
materi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Pembahasan materi di makalah ini
disajikan dalam bahasa yang mudah di mengerti bagi kalangan para pelajar tingkat atas.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
membutuhkan banyak saran dan kritik agar penulis dapat berkembang lebih baik lagi.
Penulis juga berharap agar makalah ini dapat berguna di masa depan sebaga salah satu
bahan pembelajaran.
pg. I
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................... I
B. Saran .................................................................................................. 18
pg. II
pg. III
BAB I
PENDAHULUAN
pg. 1
B. Identifikasi masalah
1. Apa yang dimaksud dengan regulasi sarana dan prasarana kantor ?
2. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan regukasi sarana dan prasarana ?
3. Apa tujuan dibuatnya regulasi sarana dan prasarana kantor ?
4. Bagaimana cara menerapkan regulasi sarana dan prasarana kantor di berbagai
bidang profesi ?
5. Dimana saja regulasi saranan dan prasarana kantor di terapkan ?
6. Bagaimana cara menerapkan regulasi sarana dan prasarana kantor dalam bidang
administrasi ?
pg. 2
BAB II
PEMBAHASAN
pg. 3
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
pg. 4
12. Local Area Network yang selanjutnya disebut LAN adalah suatu jaringan
komunikasi data dalam suatu wilayah tertentu/kecil.
13. Kendaraan Dinas adalah sarana kerja berupa alat transportasi yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian
BAB II
ASAS, MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
a. Tertib; f. Keselamatan;
b. Adil; g. Kesejahteraan;
c. Transparan; h. Kepatuhan;
d. Efisien dan efektif; i. Akuntabel.
e. Manfaat;
Pasal 3
Maksud penyusunan standar sarana dan prasarana kantor adalah untuk:
a. Kepastian ketentuan penggunaan ruangan kantor, alat perlengkapan kantor, dan
kendaraan dinas;
b. Keseragaman penggunaan ruangan kantor dan alat perlengkapan kantor;
c. Kelancaran proses pekerjaan;
d. Kemudahan komunikasi dan hubungan kerja yang baik antar pejabat/pegawai di
lingkungan kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi;
e. Kelancaran tugas pengawasan dan pengamanan;dan
f. Kemudahan pengamanan arsip dan dokumentasi.
pg. 5
Pasal 4
Pasal 5
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi pengaturan mengenai ukuran, jumlah,
bahan, kapasitas, jenis, dan model/tipe sarana dan prasarana kantor di lingkungan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
BAB III
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Pasal 6
a. ruang kantor;
b. ruang penunjang;
c. perlengkapan ruang kantor;
d. perlengkapan ruang penunjang; dan
e. kendaraan dinas.
pg. 6
Pasal 7
2. Ruang kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf diperuntukkan bagi:
a. Menteri e. Pejabat eselon III;
b. Wakil Menteri f. Pejabat eselon IV; dan
c. Pejabat eselon I; g. Pejabat fungsional.
d. Pejabat eselon II;
3. Standar ukuran dan perlengkapan ruang kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri ini.
Pasal 8
pg. 7
2. Standar perlengkapan ruang penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran II Peraturan Menteri ini.
Pasal 9
Pasal 11
Pemenuhan standar sarana dan prasarana kantor disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia.
pg. 8
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
BAB II
PEJABAT PENGELOLA BARANG MILIK DAERAH
Pasal 5
pg. 9
Pasal 6
pg. 10
4. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna barang milik daerah,
berwenang dan bertanggung jawab:
a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi satuan kerja perangkat
daerah yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
b. mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan
barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya
yang sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
c. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
Sie Infokum – Ditama Binbangkum penguasaannya;
d. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat
daerah yang dipimpinnya;
e. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
f. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada Kepala
Daerah melalui pengelola;
g. menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
h. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah
yang ada dalam penguasaannya; dan
i. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS)
dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam
penguasaannya kepada pengelola.
pg. 11
5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah selaku kuasa pengguna barang milik daerah,
berwenang dan bertanggung jawab:
a. mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi unit kerja yang
dipimpinnya kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan;
b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang
dipimpinnya;
d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
e. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah
yang ada dalam penguasaannya; dan menyusun dan menyampaikan Laporan
Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa
Pengguna Tahunan (LBKPT) yang berada dalam penguasaannya kepada kepala
satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan.
pg. 12
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standardisasi Sarana
dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
pg. 13
BAB II
PENATAAN SARANA DAN PRASARANA KERJA
Pasal 2
Penataan sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah dilakukan berdasarkan azas
tertib, adil, transparan, efisien dan efektif, manfaat, keselamatan, kesejahteraan,
kepatutan, dan akuntabel, serta memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
Pasal 3
Penataan sarana dan prasarana kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan
untuk:
Pasal 4
Penataan sarana dan prasarana kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 bertujuan
untuk menjamin:
pg. 14
BAB III
STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA
Pasal 5
Standarisasi sarana dan prasarana kerja, meliputi:
a. ruangan kantor;
b. perlengkapan kantor;
c. rumah dinas; dan
d. kendaraan dinas.
Pasal 6
Ruangan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, meliputi:
a. ruang kerja; n. ruang baca perpustakaan;
b. ruang tamu; o. ruang poliklinik;
c. ruang staf/adc; p. ruang laboratorium;
d. ruang tunggu; q. ruang penyajian data;
e. ruang rapat; r. ruang penyimpanan/gudang;
f. ruang pola; s. ruang sentral telepon;
g. ruang data; t. ruang komputer;
h. ruang bendahara/pemegang kas; u. ruang pos penjagaan keamanan;
i. ruang sandi dan telkom; j. ruang v. ruang kantin;
arsip rahasia; w. ruang sumber tenaga diesel;
j. ruang arsip aktif; x. ruang ibadah/mushola;
k. ruang arsip inaktif; y. ruang kamar mandi/toilet;
l. ruang arsip statis; z. ruang penggandaan; dan
m. ruang perpustakaan; aa. bb. lain-lain sesuai kebutuhan.
pg. 15
Pasal 7
Perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi:
a. perabot kantor; h. perangkat sandi dan
b. alat-alat bermesin; telekomunikasi;
c. alat tulis kantor; i. perlengkapan kearsipan;
d. papan informasi; j. perlengkapan Petugas Keamanan;
e. peralatan alat ukur; dan
f. alat-alat visual; k. lain-lain sesuai kebutuhan.
g. alat-alat medis;
Pasal 8
Ruangan kantor dan perlengkapan kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal
7 diperuntukkan bagi:
a. Gubernur; g. Pimpinan Dewan Perwakilan
b. Wakil Gubernur; Rakyat Daerah Kabupaten/Kota;
c. Pimpinan Dewan Perwakilan h. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota;
Rakyat Daerah Provinsi; i. Pejabat eselon II, eselon III, eselon
d. Sekretaris Daerah Provinsi; IV, eselon V, pejabat fungsional
e. Bupati/Walikota; serta pegawai lainnya.
f. Wakil Bupati/Wakil Walikota;
Pasal 9
a. Rumah jabatan;
b. rumah instansi/rumah dinas; dan
c. rumah pegawai.
pg. 16
Pasal 10
Pasal 11
pg. 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya regulasi ini kita dapat mengetahui peraturan peraturan yang
diterapkan pada sarana dan prasarana kantor. Regulasi sangat dibutuhkan oleh para
pengguna sarana dan prasarana kantor, karena regulasi sangat mendukung
berjalannya suatu organisasi. Salah satunya dapat membuat suatu pekerjaan
menjadi lebih mudah dan efisien.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Dengan adanya makalah tersebut penulis berharap pembaca dapat
memahami pembahasan materi diatas. Penulis akan berusaha memperbaiki makalah
tersebut dengan bertanggung jawab. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dari pembahasan di atas.
pg. 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SOAL :
pg. 19
FOTO :
pg. 20