LP DBD 2018 Tangkahenda
LP DBD 2018 Tangkahenda
1. Pengertian DBD
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit virus yang
adalah anak-anak berusia dibawah 15 tahun, tetapi sekarang banyak juga orang
dewasa terserang penyakit ini. Sumber penularan utama adalah manusia dan
disebabkan oleh oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty, yang
ditandai dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa sebab yang jelas, nyeri
otot, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda pendarahan dikulit berupa
kadang mimisan, berak berdarah, muntah darah, kesadaran menurun atau renjatan
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui vector nyamuk Aedes aegypty
dan Aedes albopictus. DBD dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan dari orang ke
orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty yang ditandai dengan nyeri otot,
demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan dapat berlangsung terus
a. Derajat 1
b. Derajat 2
cerna).
c. Derajat 3
Derajat I atau II disertai kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan
d. Derajat 4
Seperti derajat III disertai syok berat (profound syok), nadi tidak teraba dan tekanan
3. Etilogi DBD
Penyebab terjadinya DBD adalah virus dengue yang termasuk dalam genus
Flavivirus grup family Togaviridae. Virus ini mempunyai ukuran diameter sebesar 30
nm dan terdiri dari 4 serotip yaitu dengue (DEN) 1, (DEN) 2, (DEN) 3, dan (DEN) 4.
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pada
suhu 30o C nyamuk memerlukan waktu lama 8-10 hari untuk menyelesaikan masa
inkubasi ekstrinsik dari lambung sampai kelenjar ludah nyamuk. Sebelum demam
muncul pada penderita yang telah terinfeksi, virus sudah terlebih dahulu berada
dalam darah selama 1-2 hari. Selanjutnya selama 4-7 hari penderita berada dalam
kondisi viremia. Nyamuk Aedes aegypti memiliki kebiasaan hinggap pada pakaian
yang bergantungan di kamar dan mengigit atau menghisap darah pada siang hari
dengan waktu puncak gigitan pukul 09.00-11.00 dan pukul 16.00-17.00. nyamuk
jantan tidak dapat mengigit dan meghisap darah, melainkan hidup dari sari bunga
Data yang ada, terdapat bukti yang kuat bahwa mekanisme imunopatologis
berperan dalam terjadinya demam berdarah dengue dan sindrom renjatan dengue.
replikasi virus pada monosit atau makrofag. Hipotesesis ini disebut dengan antibodi
b. Limfosit T baik T-helper (CD4) dan T sitotoksik (CD8) beperan dalam respon imun
seluler terhadap virus dengue. Diferensiasi T helper yaitu TH1 akan memproduksi
interferon gamma, IL-2 dan limfokin. Sedangkan TH2 memproduksi IL-4, IL-5, IL-6,
dan IL-10.
c. Monosit dan makrofag berperan dalam fagositosis virus dengan opsonisasi antibodi.
Namun proses fagositosis ini menyebabkan peningkatan replikasi virus dan sekresi
C5a.
Kurane dan Ennis pada tahun 1994 (Dikutip Marshell 2009) merangkum
pendapat Halstead dan peneliti lain; menyatakan bahwa infeksi virus dengue
sehingga disekresi berbagai mediator inflamasi seperti TNF-, IL-1, PAF (platelet
endotel dan terjadi kebocoran plasma. Peningkatan C3a dan C5a terjadi melalui
aktivasi oelk kompleks virus antibodi yang juga mengakibatkan terjadinya kebocoran
Gambaran sumsum tulang pada fase awal infeksi (<5 hari) menunjukan keadaan
hiposeluler dan supresi megakariosit. Setelah keadaan nadir mencapai akan terjadi
darah pada saat terjadi trombositopenia menunjukan kenaikan. Hal ini menunjukan
C3g, terdapatnya antibodi VD, konsumsi trombosit selama proses koagulopati dan
sekuestrasi di perifer. Gangguan fungsi trombosit terjadi melalui mekanisme
Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus dengan endotel yang menyebabkan
pada demam berdarah dengue stadium III dan IV. Aktivasi koagulasi pada demam
berdarah dengue terjadi melalui aktivasi jalur intrinsik (tissue factor pathway). Jalur
intrinsik juga berperan melalui aktivasi faktor Xa namun tidak melalui aktivasi kontak
b. Faktor agent yaitu sifat virus Dengue, yang hingga saat ini diketahui ada 4 jenis
1) Kondisi geografi :
b) Curah hujan
Curah hujan pada musim hujan (curah hujan diats normal) tempat berkembangnya
nyamuk Aedes aegypty yang pada musim kemarau tidak terisi air, mulai terisi air.
Telur-telur yang belum sempat menetas, dalam tempo singkat akan menetas.
Indonesia bahwa musim penularan DBD pada umumnya terjadi pada musim hujan
yaitu awal dan akhir tahun dimana selama hujan jangka waktu hidup nyamuk lebih
2) Kondisi demografi
a) Kepadatan
b) Mobilitas penduduk: akan memudahkan penularan dari suatu tempat ke tempat yang
lainnya.
c) Perilaku dalam bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar organisme.
d) Sosial ekonomi
e) Adat istiadat.
6. Pencegahan DBD
memanfaatkan atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan
c. Plus
1) Ganti air vas bunga , tempat minuman burung atau lainnya seminggu sekali.
2) Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak.
3) Tutup lubang pada potongan bam u, pohon, dan lainnya misalnya denga tanah.
1) Pemberantasan nyamuk Aedes Aegypty telur dan induknya yaitu dengan cara 3 M
yaitu menguras, menutup dan mengubur. Kuras bak mandi seminggu sekali
(menguras), tutup penyimpanan air rapat-rapat (menutup), dan kubur kaleng, ban
bekas dan lain-lain (mengubur). Menaburkan bubuk abate (abatisasi) pda kolam
atau pada tempat penampungan bak air yang sulit dikuras atau membunuh jentik
nyamuk.
3) Menggantung baju bekas pakai ( nyamuk sangat suka bau manusia), memasang
kasa nyamuk pada ventilasidan jendela rumah, melindungi bayi ketika tidur dipagi
dan siang hari dengan kelambu, menyemprot obat nyamuk rumah dipagi dan sore
hari ( jam 08.00 dan 18.00). Perhatikan kebersihan sekolah, apabila kelas gelap dan
lembap semprot dengan obat nyamuk terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
Pengasapan atau fogging dilakukam apabila dijumpai penderita yang dirawat atau
meninggal.
2) Menghindari gigitan nyamuk disepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena
daerah yang ada penderita DBD. Kenakan pakaian yang lebih tertutup, celana
panjang dan kemeja panjang. Gunakan cairan atau cream anti nyamuk (mosquito
Virus dengue yang termasuk grup B arthropod borne virus (arbovirus) yang
ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina atau juga
nyamuk Aedes albopictus namun bukan vektor utama. Sekali terinfeksi arbovirus,
selama hidupnya nyamuk akan terinfeksi dan dapat terus menular virus tersebut ke
manusia. Nyamuk betina yang terinfeksi juga dapat menularkan virus ke generasi
Virus dengue bersikulasi dalam tubuh manusia selama 2-7 hari atau selama
terjadi demam. Selama 4-7 hari virus dengue di tubuh penderita dalam keadaan
vieremia dan pada masa itulah penularan terjadi. Sehingga apabila pada masa itu
penderita digigit nyamuk, maka virus dengue juga terhisap oleh nyamuk. Virus
tersebut akan masuk ke lambung nyamuk kemudian berkembang biak dan akan
berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Proses tersebut terjadi selama 8-10 hari
sebelum virus dengue dapat ditularkan kembali ke manusia melalui gigitan nyamuk
a. Tubuh hitam kecoklatan, tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan garis-garis putih
keperakan
b. Berkembang biak di air jernih yang tidak beralaskan tanah seperti bak mandi, WC,
tempayan, drum, dan barang-barang menampung air sperti kaleng, ban bekas, pot
d. Nyamuk betina bersifat multiple biters ( menggigit beberapa orang karena sebelum
Nyamuk yang terjadi menjadi vektor penyakit DBD adalah nyamuk yang menjadi
terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan veremia (terdapat virus
dalam darahnya). Menurut laporan terakhir, virus ini dapat pula menularkan secara
9. Manifestasi DBD
b. Demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat
turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas
mendadak turun.
c. Tanda-tanda pendarahan.
1) Pendarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk pendarahan dapat hanya berupa uji
Tourniquet (Rumple Leede) positif atau dalam bentuk salah satu atau lebih
2) Untuk membedakannya regangkan kulit, jika hilang berarti bukan peterkie. Uji
presumptive test ( dugaan keras) oleh karena uji Tourniquet positif pada hari-hari
pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita DBD. Namun uji
Tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus lain (campak, demam
chikungunya), infeksi bakteri (Typhus abdominalis) dan lain- lain. Uji Tourniquet
dinyatakan positif, jika terdapat 10 atau lebih petekie pada seluas 1 inci persegi
(2,5x2,5 cm) di lengan bawah bagian depan (volar) dekat lipat siku (fossa cubiti).
e. Renjatan (syok)
1) Kulit teraba dingin dan lembab terutaman pada ujung hidung, jari tangan dan kaki.
f. Trombositopeni
hematokrit).
dijumpai pada DBD, merupakan indikator yang peka terjadinya perembesan plasma,
hematokrit > 20% setelah pemberian cairan yang adekuat, nilai Ht diasumsikan
g. Manifestasi lain
1) Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita DBD adalah nyeri otot, anoreksia,
lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi, dan kejang.
2) Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan penurunan kesadaran
3) Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahulyi pendarahan
tubuh mengalami penurunan yang drastis sampai mencapai 100.000 sel/mm 3 atau
ditandai dengan peningkatan hematocrit sama atau > 20% diatas rata-rata usia, jenis
kelamin, dan populasi. Selain itu terdapat rembesan plasma seperti efusi pleura,
a. Pemeriksaan serologi
yang berguna untuk mengetahui terjadinya peningkatan titer atau serum penderita.
konvelesen meningkat 4 kali atau lebih tetapi kurang dari 1/2560, berarti infeksi
primer.
2) Apabila titer antybody akut kurang dari 1/20 atau lebih sedangkan titer antybody fase
konvelesen meningkat lebih besar sama dengan 1/2560, berarti merupakan infeksi
ulang.
3) Apabila titer antybody akut kurang dari 1/20 atau lebih sedangkan titer antybody fase
konvelesen naik atau lebih dari atau sama dengan 4 kali, berarti merupakan infeksi
ulangan.
4) Apabila titer antybody akut lebih atau sama dengan dari 1/1280 dan titer antybody
yang tergenang, baik di pot-pot bunga atau kolam ikan yang jernih airnya, maka
setiap keluarga harus menutup peluang bagi nyamuk untuk berkembangbiak dengan
2) Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tanami halaman di sekitar rumah
dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan sereh, lavender,
dan zodiac.
3) Kontrol dan bersihkan secara rutin tempat-tempat yang terdapat genangan air
seperti pas bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak mandi, bak kontrol
atau penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol ban bekas, dan barang-
4) Bila seseorang terserang DBD, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah
memberi minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak, seperti air
susu, teh, air bening, oralit, atau air minum lainnya. Sementara itu si penderita dapat
dikompres dengan air dingin atau air es, dan diberi obat penurun panas seperti
c) Menutup rapat tempat penampungan air, dan memberikan abate untuk membunuh
jentik-jentik nyamuk.
1) Tirah bening.
3) Infus Ringer Lactate atau Ringer Acetate atau NaCI 0,9% dengan tetesan 20 cc / Kg/
BB/ jam di guyur, atau secara praktis : 1-1,5 liter di guyur (cor), selanjutnya 5 cc/ Kg
BB / Jam atau 50 cc/ Kg BB/ 24 jam, atau secara praktis 40 tetes/menit, sebagai
kebutuhan cairan rumatan. Cairan oral sebanyak mungkin. Larutan Oralit lebih baik.
4) Keadaan klinis di monitor : TD. Nadi, Pernafasan tiap 30 menit, Suhu (minimal 2 kali
sehari, pagi dan sore dan dicatat pada grafik suhu ada status), jumlah urine perjam
(sebaiknya ≥ 50 cc / jam).
5) Obat-obat simtomatik hanya diberikan bila benar-benar diperlukan, seperti
6) Bila TD sistolik menurun ≥ 20 mmHg, atau Nadi ≥ 110 x / menit, atau tekanan nadi
(TD sistol – TD diastol ≤ 20 mmHg), atau jumlah urin ≤ 40 cc / jam, pertanda adanya
/ Jam sampai keadaan kembali stabil. Setelah tekanan darah dan nadi stabil,
peningkatan Nadi, atau penurunan volume urin yang berlanjut, atau terjadi
pendarahn massif, atau pnurunan kesadaran, perlu di periksa Hb, Ht, Trombsit.
Penurunan jumlah trombosit perlu dipantau secara laboratorium dan kondisi klinis.
8) Bila Selama pemantauan lebih dari 12 jam, keadaan klinis makin memberat atau
respons pemberian cairan minimal, maka penderita dinyatakan untuk dirujuk ( bila
dirawat di Puskesmas atau di klinik atau rumah sakit daerah) atau dilakukan
9) Infus trombosit diberikan bila ada penurunan jumlah trombosit yang menyolok
massif dengan penurunan kadar Hb dan Ht, segera beri tansfusi Whole blood.
10) Bila keadan syok masih belum teratasi dengan pemberian cairan yang cukup sesuai
tidak menunjukan perbaikan, maka pilihan kita adalah pemberian FPP ( Fresh
penyembuhan.