Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun
tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari
Allah SWT. Selain itu, saya juga merasa sangat bersyukur karena telah
mendapatkan hidayah-Nya.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan


penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahhan. Kami sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada guru
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, Amrizon, S.Pd. dan semua
pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak


kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun
struktur penulisannya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
DAFTAR ISI

Bab I :Pendahuluan………………………………………………………………1

Bab II : Pembahasan……………………………………………………..……….2

a. Alat dan Bahan


b. Proses Pembuatan
c. Hasil Produk
d. Biaya Pembuatan

Bab III : Penutup…………………………………………………………………...iii

a. Kesimpulan
b. Saran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang
mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat
proses fermentasi, pengasaman, atau penguraian yang disebabkan oleh mikroba.
Akan tetapi, tidak jarang produsen menggunakannya pada pangan yang relatif awet
dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur.
Pengawet yang banyak digunakan untuk mengawetkan berbagai bahan pangan
adalah benzoat, yang umumnya terdapat dalam bentuk natrium benzoat atau kalium
benzoat yang bersifat lebih mudah larut.
Penggunaan bahan pengawet memiliki tujuan yang sama, yaitu
mempertahankan kualitas dan memeperpanjang umur simpan bahan pangan. Bahan
pengawet adalah senyawa yang mampu menghambat dan menghenrtikan proses
fermentasi, pengasaman, atau bentuk kerusakan lainnya, atau bahan yang dapat
memberikan perlindungan bahan pangan dari pembusukan (Margono, 2000).
Sedangkan menurut Permenkes No 722/menkes/per/IX/1988 tentang bahan
tambahan pangan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau
peruraian lain terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme (Cahyadi, 2008).
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Pengolahan dan pengawetan bahan makanan memiliki interelasi
terhadap pemenuhan gizi masyarakat, maka Tidak mengherankan jika semua negara baik
negara maju maupun berkembang selalu berusaha untuk menyediakan suplai pangan yang
cukup, aman dan bergizi. Salah satunya dengan melakukan berbagai cara pengolahan dan
pengawetan pangan yang dapat

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenal produk pengawetan bahan nabati?
2. Bagaimanakah jenis-jenis teknik pengolahan dan pengawetan makanan?
3. Bagaimana Upaya pengolahan dan pengawetan bahan makanan dalam mempertahankan
tekstur rasa, dan nilai gizi yang terkandung didalamnya

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana produk pengawetan bahan nabati dan hewani seperti
manfaat pengawetan bahan nabati dan hewani, faktor penyebab kerusakan bahan pangan,
dan contoh bahan nabati dan hewani.
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik dan cara pengolahan dan pengawetan bahan makanan
yang ideal.
3. Untuk mengetahui strategi dan upaya dalam mengatasi permasalahan gizi dalam
pengolahan dan pengawetan makanan.
1

BAB II

PEMBAHASAN

A. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a.
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai