Anda di halaman 1dari 3

Praktikum Operasi Teknik Kimia, 10 April 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

DISTILASI BATCH
Putra Maulana, Ririn Hanifah, Dio Bagus Pangestu
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang

1. TUJUAN PRAKTIKUM bahan isian ini di dalam kolom dipasang pelat berlubang.
Dapat melakukan percobaan distilasi batch Sehingga di dalam kolom akan ada dua fasa yang mengalir
dengan sistem refluk, menghitung densitas distilat dan berlawanan arah. Kontak kedua fasa tersebut akan terjadi
bottom, menghitung jumlah tray pada proses distilasi pada permukaan bahan isian yang ada di dalam kolom.
batch dengan metode Mc. Cabe Thiele, serta Bahan isian ini akan memberikan area kontak yang lebih
luas dan koefisien perpindahsn massanya besar
menghitung HETP
Massa jenis distilat dan bottom product
2. VARIABEL PRAKTIKUM
Massa jenis
Pada praktikum ini ada beberapa variabel, yaitu variabel Distilat 0,818
terikat dan variabel bebas. Variabel bebas berupa fraksi mol
etanol umpan dan jumlah packing yang digunakan yaitu 1/3 Bottom 0,902
dari jumlah packing total, sedangkan variabel terikatnya
adalah suhu top dan bottom dalam distilasi serta massa jenis
distilat dan bottom product Massa jenis distilat yang diperoleh sebesar 0,818 g/mL.
Massa jenis distilat ini lebih besar dari massa jenis etanol
3. HASIL DAN PEMBAHASAN murni yaitu sebesar 0,79074 g/mL. Dari massa jenis ini
diketahui bahwa kandungan etanol pada distilat lebih sedikit
Distilasi adalah pemisahan senyawa-senyawa suatu
daripada etanol murni.. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan
kemurnian etanol yang dihasilkan dari proses distilasi tidak
perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. [1]
lebih dari 95%. Hal ini karena etanol air memiliki titik
Distilasi dapat dilakukan jika titik didih senyawa-senyawa
azeotrope, yaitu keadaan dimana suatu larutan mempunyai
dalam campuran memiliki perbedaan yang berarti.
fasa uap dan fasa cair yang sama saat dididihkan [1].
Pada proses distilasi batch dengan kadar etanol 55%
Massa jenis bottom product yang dihasilkan sebesar 0,902
v/v, suhu bottom pada saat terjadi penguapan adalah 850C,
g/mL. Massa jenis ini mendekati massa jenis air, yaitu 1
sedangkan suhu di bagian top adalah 780C. Uap distilat
g/mL. Hal ini menandakan bahwa bottom product
mempunyai suhu sebesar 780C. Hal ini berarti bahwa suhu
mengandung lebih banyak air daripada etanol. Ini sesuai
uap sama dengan titik didih etanol, yaitu 78C sehingga uap
dengan teori bahwa pada distilasi sebagian besar etanol telah
ini terdiri dari sebagian besar etanol [2] Sedangkan suhu
menguap, sehingga yang tersisa di bottom product sebagian
bagian bottom sebesar 850C. Hal ini terjadi karena pada
besar terdiri dari air.
bagian bottom terdiri dari campuran etanol yang memiliki
titik didih 780C dan air yang memiliki titik didih 100C 3.1 perhitungan fraksi mol distilat dan bottom product
sehingga titik didih campuran akan berada di antara titik
didih kedua zat tersebut.
Salah satu faktor yang memengaruhi distilasi adala.h
refluks rasio. Refluks merupakan kembalinya uap atau
cairan untuk mengadakan kontak ulang dengan fasa uap
maupin fasa cairnya dalam kolom.[3]
Refluks akan memperbesar L/V sehingga akan
mengurangi jumlah equilibrium stage yang diperlukan, atau
dengan jumlah stage yang sama akan menghasilkan product
quality yang lebih baik dengan menggandakan kontak
kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan
efisien. Hal ini karena waktu kontak antarfasa semakin lama,
perpindaan massa dan perpindahan panas akan terjadi Dari kurva kalibrasi di atas diperoleh bahwa fraksi mol
kembali, distribusi tekanan dan suhu di setiap fasa akan lebih etanol pada distilat adalah sebesar 0,7706 dan fraksi
seragam [4] mol pada bottom product adalah 0,3853.

Refluks rasio akan memengaruhi kemurnian distilat 3.2 perhitungan stage distilasi
yang dihasilkan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dari fraksi mol umpan, fraksi mol etanol di distilat, dan
oleh Adelekr et al, semakin tinggi refluks rasio maka tingkat fraksi mole etanol pada bottom product dapat dihitung
kemurnian akan tinggi. Namun, semakin tinggi refluks rasio stage pada distilasi yaitu sebanyak 2 stage.
maka kuantitas komponen akan semakin sedikit [5]
Fungsi lain dari refluk adalah menjaga agar
temperature berada pada titik yang konstan. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa pada metode refluks, temperayur reaksi
cenderung konstan dan uap yang dihasilkan pada reaksi akan
kembali ke labu sehingga tidak ada senyawa yang hilang.
Selain itu, faktor yang memengaruhi distilasi adalah
packing atau bahan isian dalam kolom. Untuk menahan
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 10 April 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

Jumlah tray yang diperlukan adalah sebanyak 1 tray.


jumlah tray ini berbanding lurus dengan kemurnian distilat.
Semakin banyak jumlah tray maka kemurnian itilat akan
semakin tinggi, hal ini karena kontak yangterjadi akan
semakin banyak. (Susilo, 2009)

Jumlah tray ini dapat digunakan untuk menentukan


HETP (Height of Packing Equivalent to a Theoretical Plate)
yang merupakan suatu bilangan yang menyatakan jarak
antara suatu plate dengan plate yang lain.. Jika semakin
banyak tray yang dibutuhkan maka semakin kecil nilai dari
HETP. Nilai HETP dapat digunakan untuk menentukan
efisiensi suatu menara bahan isian dan untuk menentukan
tinggi dan jenis bahan isian yang seharusnya digunakan agar
memberikan hasil yang maksimum (Treybal, 1981).
Tinggi 𝑃𝑎𝑐𝑘𝑖𝑛𝑔
Sehingga HETP
Jumlah 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 teoritis
4,447
=
1

= 4,447 cm
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 10 April 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang

1. HETP (Height of Packing Equivalent to a


Theoretical Plate)

Berat wadah kosong = 129,178 gram


Berat wadah packing = 204,47 gram
Berat wadah isi packing dan air = 210 gram
m packing = berat wadah isi packing – berat
wadah kosong
= 204,47 gram – 129,178 gram
= 75,292 gram
r (jari-jari kolom)= 3 cm
ρ 𝑝𝑎𝑐𝑘𝑖𝑛𝑔 = 1,07 gram/ml

𝛒 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈 𝐱 𝐦 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈 = 𝛑𝐫 𝟐 𝐡 (𝟏 − 𝐱 𝐯𝐨𝐢𝐝)


(𝟏 − 𝐱 𝐯𝐨𝐢𝐝 )
𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐢𝐬𝐢 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫 − 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐢𝐬𝐢 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈
=
𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐠𝐞𝐥𝐚𝐬 𝐢𝐬𝐢 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫

𝟐𝟏𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦 − 𝟕𝟓, 𝟐𝟗𝟐 𝐠𝐫𝐚𝐦


=
𝟐𝟏𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦
(𝟏 − 𝐱 𝐯𝐨𝐢𝐝 ) = 0,641
x void = 1- 0,641
x void = 0,359
ρ 𝑝𝑎𝑐𝑘𝑖𝑛𝑔 x m 𝑝𝑎𝑐𝑘𝑖𝑛𝑔 = πr 2 h (1 − x void)

1,07 gram/mL x 75,292 gram = 3,14 x (3 cm)2 x h x


(1- 0,359)
80,562 = 18,11 h
h = 4,447
cm
Jumplah plate teoritis =1
HETP =
Tinggi 𝑃𝑎𝑐𝑘𝑖𝑛𝑔
Jumlah 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 teoritis

=
4,447
1
=
4,447 cm

Anda mungkin juga menyukai