Distilasi Batch - 1
Distilasi Batch - 1
DISTILASI BATCH
Putra Maulana, Ririn Hanifah, Dio Bagus Pangestu
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang
1. TUJUAN PRAKTIKUM bahan isian ini di dalam kolom dipasang pelat berlubang.
Dapat melakukan percobaan distilasi batch Sehingga di dalam kolom akan ada dua fasa yang mengalir
dengan sistem refluk, menghitung densitas distilat dan berlawanan arah. Kontak kedua fasa tersebut akan terjadi
bottom, menghitung jumlah tray pada proses distilasi pada permukaan bahan isian yang ada di dalam kolom.
batch dengan metode Mc. Cabe Thiele, serta Bahan isian ini akan memberikan area kontak yang lebih
luas dan koefisien perpindahsn massanya besar
menghitung HETP
Massa jenis distilat dan bottom product
2. VARIABEL PRAKTIKUM
Massa jenis
Pada praktikum ini ada beberapa variabel, yaitu variabel Distilat 0,818
terikat dan variabel bebas. Variabel bebas berupa fraksi mol
etanol umpan dan jumlah packing yang digunakan yaitu 1/3 Bottom 0,902
dari jumlah packing total, sedangkan variabel terikatnya
adalah suhu top dan bottom dalam distilasi serta massa jenis
distilat dan bottom product Massa jenis distilat yang diperoleh sebesar 0,818 g/mL.
Massa jenis distilat ini lebih besar dari massa jenis etanol
3. HASIL DAN PEMBAHASAN murni yaitu sebesar 0,79074 g/mL. Dari massa jenis ini
diketahui bahwa kandungan etanol pada distilat lebih sedikit
Distilasi adalah pemisahan senyawa-senyawa suatu
daripada etanol murni.. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan
kemurnian etanol yang dihasilkan dari proses distilasi tidak
perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. [1]
lebih dari 95%. Hal ini karena etanol air memiliki titik
Distilasi dapat dilakukan jika titik didih senyawa-senyawa
azeotrope, yaitu keadaan dimana suatu larutan mempunyai
dalam campuran memiliki perbedaan yang berarti.
fasa uap dan fasa cair yang sama saat dididihkan [1].
Pada proses distilasi batch dengan kadar etanol 55%
Massa jenis bottom product yang dihasilkan sebesar 0,902
v/v, suhu bottom pada saat terjadi penguapan adalah 850C,
g/mL. Massa jenis ini mendekati massa jenis air, yaitu 1
sedangkan suhu di bagian top adalah 780C. Uap distilat
g/mL. Hal ini menandakan bahwa bottom product
mempunyai suhu sebesar 780C. Hal ini berarti bahwa suhu
mengandung lebih banyak air daripada etanol. Ini sesuai
uap sama dengan titik didih etanol, yaitu 78C sehingga uap
dengan teori bahwa pada distilasi sebagian besar etanol telah
ini terdiri dari sebagian besar etanol [2] Sedangkan suhu
menguap, sehingga yang tersisa di bottom product sebagian
bagian bottom sebesar 850C. Hal ini terjadi karena pada
besar terdiri dari air.
bagian bottom terdiri dari campuran etanol yang memiliki
titik didih 780C dan air yang memiliki titik didih 100C 3.1 perhitungan fraksi mol distilat dan bottom product
sehingga titik didih campuran akan berada di antara titik
didih kedua zat tersebut.
Salah satu faktor yang memengaruhi distilasi adala.h
refluks rasio. Refluks merupakan kembalinya uap atau
cairan untuk mengadakan kontak ulang dengan fasa uap
maupin fasa cairnya dalam kolom.[3]
Refluks akan memperbesar L/V sehingga akan
mengurangi jumlah equilibrium stage yang diperlukan, atau
dengan jumlah stage yang sama akan menghasilkan product
quality yang lebih baik dengan menggandakan kontak
kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan
efisien. Hal ini karena waktu kontak antarfasa semakin lama,
perpindaan massa dan perpindahan panas akan terjadi Dari kurva kalibrasi di atas diperoleh bahwa fraksi mol
kembali, distribusi tekanan dan suhu di setiap fasa akan lebih etanol pada distilat adalah sebesar 0,7706 dan fraksi
seragam [4] mol pada bottom product adalah 0,3853.
Refluks rasio akan memengaruhi kemurnian distilat 3.2 perhitungan stage distilasi
yang dihasilkan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dari fraksi mol umpan, fraksi mol etanol di distilat, dan
oleh Adelekr et al, semakin tinggi refluks rasio maka tingkat fraksi mole etanol pada bottom product dapat dihitung
kemurnian akan tinggi. Namun, semakin tinggi refluks rasio stage pada distilasi yaitu sebanyak 2 stage.
maka kuantitas komponen akan semakin sedikit [5]
Fungsi lain dari refluk adalah menjaga agar
temperature berada pada titik yang konstan. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa pada metode refluks, temperayur reaksi
cenderung konstan dan uap yang dihasilkan pada reaksi akan
kembali ke labu sehingga tidak ada senyawa yang hilang.
Selain itu, faktor yang memengaruhi distilasi adalah
packing atau bahan isian dalam kolom. Untuk menahan
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 10 April 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
= 4,447 cm
Praktikum Operasi Teknik Kimia, 10 April 2018, Jurusan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang
=
4,447
1
=
4,447 cm