Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal ke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)

Buatlah sebuah deskripsi 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.

1. Menurut Anda, sudahkah implementasi kebijakan pembangunan seluruh bidang


berjalan dengan baik? Jelaskan dengan menggunakan alasannya.

2. Menurut Anda, bagaimana caranya meningkatkan kualitas implementasi pembangunan


tersebut (bila jawaban Anda pada nomor 1 adalah ‘sudah’) dan bagaimana pula caranya
mengatasi masalah pelaksanaan pembangunan di Indonesia (bila jawaban Anda pada
nomor 1 adalah ‘belum’) agar lebih sesuai dengan Pancasila dan tujuan Negara yang
tercantum pada Pembukaan UUD 1945?

3. Menurut Anda, dari kedua jawaban Anda di atas, bagaimana perbedaan Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia dibandingkan dengan ideologi-ideologi lain di
dunia?

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Jawaban

Tugas Personal ke-1

(Minggu 2 / Sesi 3)

Menurut saya implementasi kebijakan pembangunan di seluruh bidang berjalan dengan


baik namun, masih ada yang dalam proses menjanjikan untuk terealisasi. Pemerintahan periode
ini memang belum bisa dikatakan sempurna tetapi jauh lebih baik di bandingkan periode
sebelumnya. Selama 3 tahun terakhir pemerintahan di era Jokowi – Jusufkalla sudah cukup
membuat gebrakan yang fenomenal salah satunya pembangunan infrastruktur.

Proyek-proyek Infrastruktur yang ‘ambisius’ berlangsung di beberapa daerah, terutama


di daerah-daerah timur Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat, serta Papua.
Digenjotnya pembangunan infrastruktur tersebut menurut Jokowi, agar pertumbuhan ekonomi
bisa lebih merata. Berikut lima proyek kebijakan pembangunan di bidang infrastruktur yang
telah dan sedang dibangun oleh Pemerintahan Jokowi-JK :
a. Jalan
Dalam tiga tahun terakhir, pemerintahan Jokowi-JK telah membangun jalan baru
sepanjang 2.623 kilometer (km). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balitbang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H. Sumadilaga.
b. Jalan Tol
Selain jalan baru yang sebagian besar di bangun di titik-titik terluar dan pedalaman,
pemerintah Jokowi-JK juga memberikan perhatian pada jalan tol. Ini bisa dilihat dari
capaian pembangunan jalan tol yang mencapai 568 km selama tiga tahun terakhir, terbagi
atas 132 km pada 2015, 44 km pada 2016, dan sisanya 392 km pada tahun ini. Pemerintah
bahkan menargetkan pembangunan jalan tol hingga 2019 mendatang akan mencapai 1.851
km.
c. Bendungan
Infrastuktur lain yang mendapatkan perhatian serius Jokowi-JK adalah bendungan.
Dalam tiga tahun pemerintahannya, Jokowi-JK telah merampungkan pembangunan 9
bendungan. Sementara 30 bendungan lainnya masih dalam tahap pembangunan sampai
tahun ini. Jokowi berharap pemerintahannya bisa membangun 100 bendungan hingga 2019,
terdiri dari 70 bendungan baru dan 30 bendungan lanjutan.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


d. Jembatan
Di awal pemerintahannya, Presiden Jokowi-JK menargetkan pembangunan jembatan
sepanjang 29.859 meter hingga 2019. Kini, di tahun ketiganya, sepanjang 25.149 meter
jembatan telah berhasil dibangun.
e. Moda transportasi massal baru
Selain membangun jalan dan jalan tol, pemerintahan Jokowi-JK juga membangun
transportasi massal jenis baru, yakni Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Palembang,
Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah juga membangun
Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya, Kereta Bandara
Soekarno-Hatta serta kereta antar terminal Bandara Soekarno-Hatta atau SkyTrain. Moda-
moda transportasi massal tersebut dimaksudkan untuk mengatasi persoalan kemacetan
hingga saat ini masih menjadi menjadi momok di kota-kota besar.

Dan dalam kebijakan pembangunan di bidang infrastruktur yang dilakukan


pemerintahan Jokowi-Jk turut berkontribusi pada berbagai capaian Pemerintah. Di antaranya
peningkatan daya saing global Indonesia dari peringkat 41 (2016-2017) menjadi peringkat 36
(2017-2018). Indeks Rasio Gini Indonesia, yang mengukur tingkat kesenjangan ekonomi, terus
membaik dimana saat ini pada posisi 0,393, turun dibandingkan dengan angka bulan September
2014 yaitu 0,414.

(Sumber : https://www.rappler.com/indonesia/berita/185764-3-tahun-jokowi-jk-5-pencapaian-sektor-
infrastruktur )

Untuk meningkatkan kualitas implementasi atau menjaga stabilitas kebijakan


pembangunan nasional secara konsisten salah satunya adalah dengan menghindari atau
meminimalisir pembangunan yang mengandalkan sumber daya alam (SDA). Hal ini terkait
dengan perkembangan gagasan tentang pentingnya wawasan pemeliharaan, pelestarian, dan
perlindungan lingkungan hidup yang sehat. Sebaliknya, prinsip pembangunan yang
berkelanjutan juga harus diterapkan dalam kebijakan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Menurut UUPLH 1982, dalam Pasal 3 yang hanya memuat satu asas saja, yaitu
asas pembangunan berkesinambungan (ecodevelopment), yang menyatakan bahwa
“Pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan
seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan
kesejahteraan manusia.”

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Perbedaan ideologi pancasila dan ideologi-ideologi lain bisa dilihat dari beberapa
aspek. Berikut sedikit paparan singkat perbedaannya :
1. Politik Hukum
Pancasila : Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan
individu dan masyarakat.
Sosialisme : Demokrasi untuk kolektivitas, diutamakan kebersamaan, masyarakat sama
dengan Negara.
Komunisme : Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol, hukum untuk
melanggengkan komunis.
Liberalisme : Demokrasi Liberal, Hukum untuk melindungi individu,dalam politik
mementingkan individu.

2. Ekonomi
Pancasila : Peran Negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan
rakyat.
Sosialisme : Peran Negara kecil, kapitalisme, monopolisme.
Komunisme : Peran Negara dominan, demi kolektivitas berarti demi Negara, monopoli
Negara.
Liberalisme : Peran Negara kecil, swasta mendominasi, kapitalisme, monopolisme,
persaingan bebas.

3. Agama
Pancasila : Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Sosialisme : Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, diutamakan
kebersamaan.
Komunisme : Agama harus dijauhkan dari masyarakat, atheis.
Liberalisme : Agama urusan pribadi, bebas beragama ( memilih agama/atheis).

4. Pandangan Terhadap Individu Dan Masyarakat

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Pancasila : Individu diakui keberadaanya, hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3s
( selaras, serasi, dan seimbang).
Sosialisme : Masyarakat lebih penting daripada individu.
Komunisme : Individu tidak penting- masyarakat tidak penting, kolektivitas yang dibentuk
Negara lebih penting.
Liberalisme : Individu lebih enting dariada masyarakat, masyarakat diabdikan bagi
individu

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai