Anda di halaman 1dari 21

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 203 K/TUN/2014

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa perkara tata usaha negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

do
berikut dalam perkara:
gu YUSLAN MARDAS, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di
Kebun Cengkeh RT. 006/RW. 03 Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau,

In
A
Kota Ambon, pekerjaan Wiraswasta;
Selanjutnya memberi kuasa kepada:
ah

lik
1 M. ALI NASIR TUKAN, S.H., kewarganegaraan Indonesia;
2 SULAIMAN OPIER, S.H., kewarganegaraan Indonesia;
am

ub
Para Advokat, Tempat Tinggal di Jalan Sultan Hasanudin Lorong Romeo
Belakang Taman Makam Pahlawan Kapahaha, Kelurahan Pandankasturi,
Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku, berdasarkan Surat
ep
k

Kuasa Khusus tanggal 13 Desember 2012;


ah

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pembanding/Penggugat;


R

si
melawan:
I KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA AMBON, di Jalan

ne
ng

Jenderal Sudirman, Kota Ambon, selanjutnya memberi kuasa


kepada:

do
gu

1MARJUKI KOTENG, S.H., Kepala Seksi Sengketa Konflik dan


Perkara Pertanahan;
In
A

2DAVE A.H. POOROE, S.H., Kepala Sub Seksi Perkara


Pertanahan;
ah

3JULIANUS KERIYOMA, S.SIT., Kepala Sub Seksi Penetapan


lik

Hak;
Ketiganya warga negara Indonesia, Alamat di Kantor Pertanahan Kota
m

ub

Ambon, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Ambon, berdasarkan Surat


ka

Kuasa Substitusi Nomor 74/SK-81.71/II/2013, tanggal 4 Februari


ep

2013;
II SYOFINAR, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal di Desa
ah

Batu Merah RT. 004/015, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon,


es

Pekerjaan Pegawai PT. PLN Persero;


M

ng

on

Halaman 1 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya memberi kuasa kepada:

R
1 ADOLOF SELEKY, S.H., M.H.;

si
2 JAKOBIS SIAHAYA, S.H.; dan

ne
ng
3 ORIANA ELKEL, S.H.;
Ketiganya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat dan

do
Penasihat Hukum, beralamat di Kantor Pengacara dan Penasihat
gu Hukum Adolof Seleky, S.H., M.H. dan Rekan di Jalan Kemuning
Nomor 09, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, berdasarkan Surat

In
A
Kuasa Khusus tertanggal 19 Februari 2013;
Termohon Kasasi I dan II dahulu sebagai Para Terbanding/Tergugat
ah

lik
dan Tergugat II Intervensi;
Mahkamah Agung tersebut;
am

ub
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata bahwa sekarang
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pembanding/Penggugat telah menggugat sekarang
ep
k

Termohon Kasasi dahulu sebagai Terbanding/Tergugat di muka persidangan Pengadilan


ah

Tata Usaha Negara Ambon pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
R

si
I Objek Sengketa;
Keputusan Tata Usaha Negara berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 3645/Batu Merah

ne
ng

tanggal 04 April 2011, Surat Ukur nomor 00026/Batu Merah tanggal


4 April 2011 dengan luas tanah 223 m² atas nama Syofinar (Bukti P-1);

do
gu

II Dasar Dan Alasan Gugatan;


1 Menurut bukti P.2 yang akan Penggugat ajukan pada saat pemeriksaan bukti surat
In
dari Penggugat, pada tanggal 22 Agustus 2004 Penggugat membeli bidang tanah
A

seluas 10 x 23 atau 230 m² dari warga Nurlete Negeri Batu Merah melalui Kepala
ah

Datinya Nurdin Nurlete yang terletak di kampung Nurlete Negeri Batu Merah
lik

Kecamatan Sirimau Kota Ambon dengan batas-batas:


• Utara dengan tanah Dati Tumalahu milik marga Nurlete;
m

ub

• Selatan dengan tanah Dati Tumalahu milik marga Nurlete;


ka

• Timur dengan tanah Dati Tumalahu milik marga Nurlete;


ep

• Barat dengan tanah Dati Tumalahu milik marga Nurlete;


ah

Bahwa di atas tanah ini Penggugat kemudian mendirikan satu unit bangunan
R

rumah di atasnya sebagai tempat tinggal dan pada tanggal


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4 April 2011 Tergugat menerbitkan objek sengketa di atasnya dengan

R
mencantumkan nama Syofinar sebagai pemegang hak milik;

si
2 Bahwa tanah yang di atasnya telah ada bangunan rumah milik Penggugat

ne
ng
kemudian Tergugat menerbitkan objek sengketa di atasnya dengan mencatat
nama Syofinar sebagai pemegang hak milik atas tanah tersebut adalah bagian dari

do
tanah dati Tumalahu milik marga Nurlete yang terlahir dari gugatan almarhum
gu Taher Nurlete BA sebagai ahli waris almarhum Taher Nurlete pemegang hak atas
tanah dati Tomalahu awal 1814, melawan Sintje Elisabeth Simau sebagai ahli

In
A
waris Tansi Lai pemegang verponding 986, Janda Izac Welem Simaumenantu
Tan Si lai sebagai Turut Tergugat I dan Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota
ah

lik
Ambon sebagai Turut Tergugat II, dengan objek sengketa verponding 986. Dalil
yang dipergunakan oleh almarhum Taher Nurlete B.A. untuk mengajukan
am

ub
gugatan tersebut adalah “menurut hukum adat Negeri Batu Merah verponding
986 berada di atas sebagian tanah dati Tumaluhu peninggalan almarhum Taher
Nurlete pemegang dati Tumalahu awal sejak tahun 1814;
ep
k

Bahwa Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon sengaja ditarik dalam perkara
ah

saat itu dan diletakkan sebagai Turut tergugat II dalam jabatan sebagai pejabat
R

si
tata usaha negara yang berfungsi, menguasai, mengatur, dan mengawasi
pemanfaatan tanah serta punya kewenangan menerbitkan sertipikat baik hak

ne
ng

milik, hak guna usaha dan lain sebagainya di atas bekas tanah negara verponding
986, agar mengetahui bahwa tanah yang oleh Tergugat mengklaim sebagai tanah

do
gu

negara bekas verponding 986 dan oleh Sintje Elisabeth Simau mengklaim
sebagai hak miliknya itu, telah disengketakan kepemilikan guna mendapat
In
kepastian hukum yang benar yang tertuang di dalam satu keputusan Pengadilan
A

yang memperoleh kekuatan hukum yang pasti, yang nantinya setelah Pengadilan
menjatuhkan putusan tentang siapa yang paling berhak memiliki tanah yang ada
ah

lik

di atasnya verponding 986 itu, apakah Sintje Elisabeth Simau dkk atau Taher
Nurlete B.A sebagai ahli waris almarhum Taher Nurlete pemegang tanah dati
m

ub

Tomalahu tahun 1814, dapat diharapkan Kepala Badan Pertanahan Nasional


Kota Ambon saat itu itu atau sesudahnya termasuk Tergugat sekarang dapat
ka

ep

menaati dan melaksanakan putusan pengadilan yang akan dijatuhkan tanpa


alasan apapun dengan melakukan langkah-langkah perubahan administrasi baik
ah

menyangkut data fisik maupun yuridis sebagai upaya perbaikan administrasi


R

es

tentang status tanah verponding 986 sesuai putusan Pengadilan;


M

ng

on

Halaman 3 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa atas gugatan yang diajukan oleh almarhum Taher Nurlete B.A ini, pada

R
tanggal 19 April 1998, Pengadilan Negeri Ambon menjatuhkan putusan Nomor

si
99/Pdt.G/1997. Pada amar putusan angka 5, Pengadilan Negeri Ambon

ne
ng
menyatakan dengan tegas bahwa: objek sengketa adalah bagian dari tanah Dati
Tomalahu. Selanjutnya di angka 6 amar putusan, Pengadilan Negeri Ambon

do
lebih lanjut menetapkan bahwa, objek sengketa adalah hak Penggugat;
gu Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Ambon ini, Sintje Elisabeth Simau
mengajukan Permohonan Banding Ke Pengadilan Tinggi Maluku, Kepala

In
A
Pertanahan Kota Ambon tidak mengajukan Banding, pada tanggal 22 Maret 2000
Pengadilan Tinggi Maluku menjatuhkan putusan Nomor 07/Pdt/ 1999/PT.Mal
ah

lik
dengan amar putusan, menolak permohonan Banding Sintje Elisabeth Simau;
Kemudian terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Maluku, Sintje Elisabeth Simau
am

ub
mengajukan Permohonan Kasasi. Sedangkan Kepala Pertanahan Kota Ambon
juga tidak mengajukan Kasasi. Dan oleh karena ternyata Kepala Pertanahan Kota
Ambon tidak mengajukan Banding dan Kasasi, secara yuridis Kepala Pertanahan
ep
k

Kota Ambon, mengakui putusan Pengadilan Negeri Ambon, Pengadilan Tinggi


ah

Maluku dan putusan Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi sebagai putusan
R

si
yang tepat dan benar. Terhadap Permohonan Kasasi ini Mahkamah Agung dalam
tingkat Kasasi pada tanggal 3 Oktober 2002 menjatuhkan putusan Nomor 340

ne
ng

K/Pdt/2002, dengan amar putusan, tidak menerima Permohonan Kasasi Sintje


Elisabeth Simau;

do
gu

Walaupun Kepala Pertanahan Kota Ambon secara yuridis mengakui putusan-


putusan ini sebagai putusan yang benar, karena tidak mengajukan Banding dan
In
Kasasi, akan tetapi terhadap putusan Kasasi ini, Kepala Pertanahan Kota Ambon
A

merubah strategi dengan mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali atas


putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 340 K/Pdt/2002 itu, sedangkan Sintje
ah

lik

Elisabeth Simau dkk tidak mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali.


Terhadap Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Kepala Kantor
m

ub

Pertanahan Kota Ambon, pada tanggal 25 April 2005 Mahkamah Agung dalam
tingkat Peninjaun Kembali menjatuhkan putusan Nomor 24 PK / Pdt / 2005,
ka

ep

dengan amar, Menolak Permohonan Peninjauan Kembali Kepala Pertanahan


Kota Ambon. Putusan – putusan ini Penggugat tetapkan sebagai bukti surat
ah

Penggugat P-3, P-4, P-5, P-6, yang akan diajukan oleh Penggugat di persidangan
R

es

pada saat sidang dengan agenda persidangan pengajuan bukti dari Penggugat;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan demikian secara administrasi, sejak putusan Mahkamah Agung

R
dalam tingkat Peninjauan Kembali menolak Permohonan Peninjauan Kembali

si
Kepala Pertanahan Kota Ambon, tanah negara bekas verponding 986 berubah

ne
ng
status dari bekas tanah negara yang dikuasai secara langsung oleh negara
menjadi tanah dati Tomalahu milik ahli waris almarhum Taher Nurlete

do
pemegang dati Tomalahu awal tahun 1814 melalui Taher Nurlete, BA.;
gu Bahwa menurut bukti Penggugat P-7 yang akan diajukan oleh Pengguggat di
persidangan dengan agenda pengajuan bukti dari Penggugat, sesudah Mahkamah

In
A
Agung dalam tingkat Peninjauan Kembali menjatuhkan putusan menolak
Permohonan Peninjauan Kembali Kepala Pertanahan Kota Ambon, almarhum
ah

lik
Taher Nurlete meninggal dunia. Dan berdasarkan bukti surat Penggugat P-8 yang
nanti diajukan juga oleh Penggugat di persidangan dengan agenda persidangan
am

ub
pengajuan bukti dari Penggugat, sepeninggalnya almarhum Taher Nurlete B.A,
ahli waris almarhum Taher Nurlete permegang dati Tomalahu 1814, mengadakan
musyawarah guna menunjuk Nurdin Nurlete sebagai Kepala Dati Nurlete yang
ep
k

diberi tugas mengurus lebih lanjut tanah dati Tomalahu berdasarkan putusan
ah

Pengadilan itu;
R

si
3 Bismar Siregar, mantan Hakim Agung Republik Indonesia berpendapat, putusan
pengadilan pada hakekatnya adalah penemuan hukum baru, karena di dalam

ne
ng

putusan itu ditemukan fakta-fakta baru yang mendudukkan suatu persoalan


hukum pada tempatnya, maka putusan pengadilan menjadi sumber hukum dalam

do
gu

sistem negara hukum;


4 Jika dipadu Putusan pengadilan dengan pendapat Bismar Siregar, putusan-
In
putusan pengadilan ini, harus dipandang sebagai produk hukum yang terlahir dari
A

realitas bahwa di tengah kehidupan masyarakat Negeri Batu Merah, masih ada
tatanan hukum adat yang masih hidup dan berlaku yang mengatur hak
ah

lik

kepemilikan atas tanah yang dimiliki oleh masyarakat setempat yang disebut
tanah dati yang bernaung dan dilindungi oleh satu tatanan persekutuan hukum
m

ub

adat yang disebut Hak ulayat. Atau dalam istilah hukum adat pulau ambon dan
Pulau – Pulau Lease sebut hak Petuanan. Hak ulayat atau hak Petuanan yang ada
ka

ep

di dalamnya tanah dati kepunyaan masyarakat Negeri Batu Merah yang salah
satunya Tanah Dati Tomalahu milik marga Nurlete itu diakui, dihormati dan
ah

dilindungi oleh negara. Salah satu bentuk perlindungan dari negara dan
R

es

Pemerintah adalah tanah dati Tumalahu ini ditetapkan dengan keputusan


M

Pengadilan yang kini telah memperoleh kekuatan hukum yang pasti;


ng

on

Halaman 5 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5 Bahwa ujud nyata negara dan pemerintah menghormati, mengakui dan

R
melindungi hak – hak masyarakat atas tanah – tanah yang terhimpun dalam

si
tatanan hukum ulayat atau Petuanan itu dan dalam rangka menciptakan kepastian

ne
ng
hukum dan tertib administrasi penyelenggaraan negara di atasnya, Menteri
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional, pada tahun 1999 mengeluarkan

do
Peraturan Nomor 5 tahun 1999 Tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak
gu Ulayat Masyarakat hukum adat, yang nantinya Peraturan Menteri ini dijadikan
sebagai pedoman bagi pejabat tata usaha negara di bidang pertanahan ketika

In
A
menghadapi permasalahan dan bagaimana menyelesaikan masalah itu jika
menyangkut hak masyarakat atas tanah dalam suatu tatanan hukum adat yang
ah

lik
bernaung di dalam hak ulayat atau hak petuanan itu serta untuk mencegah agar
tidak terjadi benturan baik antara anggota masyarakat dengan anggota masyarakat
am

ub
lain, atau antara masyarakat dengan pemerintah sepanjang hak itu memenuhi
kriteria menurut Pasal 2 ayat 2 huruf a,b dan c, Peraturan Menteri Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 1999 yakni apabila terdapat:
ep
k

• Sekelompok orang yang masih terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga
ah

bersama suatu persekutuan hukum tertentu, yang mengakui dan menerapkan


R

si
ketentuan-ketentuan persekutuan tersebut dalam kehidupannya sehari – hari;
• Terdapat tanah ulayat tertentu yang menjadi lingkungan hidup parawarga

ne
ng

persekutuan hukum tersebut dan tempatnya mengambil keperluan hidup sehari –


hari;

do
gu

• Terdapat tatanan hukum adat mengenai pengurusan, penguasaan dan penggunaan


tanah ulayat yang berlaku dan ditaati oleh para warga persekutuan hukum
In
A

tersebut;
6 Bahwa jika kriteria ini dikaitkan dengan putusan pengadilan sebagaimana
ah

tersebut pada bukti P-3, P-4, P-5, P-6, yang akan diajukan oleh Penggugat di
lik

persidangan dengan agenda sidang pengajuan bukti surat oleh Penggugat nanti,
maka objek dan subjek yang terpatri dalam keputusan pengadilan tersebut, harus
m

ub

dilihat sebagai penemuan hukum baru atas sengketa tentang siapa yang paling
ka

berhak memiliki tanah bekas tanah verponding 986 itu, maka objek dan subjek
ep

yang tercatat di dalam putusan-putusan pengadilan ini, telah memenuhi kriteria


sebagai tanah adat yang bernaung dalam tatanan hak ulayat Negeri Batu Merah
ah

sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat 2 Keputusan Menteri Agraria/Kepala Badan


es

Pertanahan Nasional nomor 5 tahun 1999 itu. Untuk itu kewajiban bagi Tergugat
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghormati, melindungi dan menciptakan kepastian hukum di atasnya sebagai

R
kebijakan utama di setiap pengambilan keputusan ketika akan memanfaatkan

si
tanah negara bekas verponding 986 itu;

ne
ng
7 Bahwa dengan demikian secara yuridis, sejak Mahkamah Agung menolak
Permohonan Peninjauan Kembali Kepala Pertanahan Kota Ambon, Kepala

do
Pertanahan saat itu maupun Tergugat yang kini menduduki jabatan itu, harus
gu menyatakan tidak memiliki kewenangan lagi untuk menerbitkan objek sengketa
dengan alasan tanah negara bekas verponding 986 dan menolak semua

In
A
permohonan untuk itu. Karena secara defakto maupun de jure, keputusan –
keputusan pengadilan ini adalah bagian dari sistem hukum nasional yang
ah

lik
berfungsi sebagai tatanan hukum dalam mendudukkan siapa pemilik sebenarnya
tanah bekas verponding 986 yang merubahnya dari status tanah negara bekas
am

ub
verponding 986 menjadi tanah dati milik Marga Nurlete, maka keputusan
Pengadilan ini harus dipatuhi, dihormati dan dilaksanakan, kewajiban bagi
Tergugat harus menempuh tata cara dan mekanisme sebagaimana diatur di dalam
ep
k

Pasal 2 ayat 2 Keputusan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional


ah

nomor 5 tahun 1999 itu agar tercipta kepastian hukum dan kepastian tertib
R

si
administrasi penyelenggara negara di atasnya bagi pemegang hak atas bekas
tanah negara verponding 986 sebagaimana yang ditetapkan dalam putusan

ne
ng

pengadilan itu;
8 Dan oleh karena ternyata keputusan pengadilan sebagaimana tersebut pada bukti

do
gu

P-4,P-5,P-6 yang nantinya akan diajukan oleh Penggugat pada saat pengajuan
bukti dari Penggugat itu, sebagai fakta penemuan hukum baru yang bersifat
In
merubah status tanah negara bekas verponding 986 menjadi tanah dati Tumalahu
A

yang diakui, dilindungi dan dihormati oleh negara berdasarkan tatanan hukum
sebagaimana diatur pada Pasal 2 ayat 2 Keputusan Menteri Agraria/Kepala Badan
ah

lik

Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 1999;


9 Bahwa agar tercapai apa tujuan Peraturan Menteri/Kepala Badan Pertanahan
m

ub

Nasional ini dalam konteks melindungi objek dan subjek yang ditetapkan oleh
putusan pengadilan di atas, kewajiban Tergugat baik diberi tahu oleh Pengadilan
ka

ep

atau tidak, baik dimohon atau tidak, Tergugat harus dan wajib menetapkan Pasal
55 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang Pendaftaran
ah

Tanah yakni Tergugat harus melakukan pendataan ulang baik menyangkut data
R

es

fisik maupun data yuridis terhadap status tanah negara bekas verponding 986
M

ng

on

Halaman 7 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga berubah menjadi tanah dati Tumalahu milik keluarga Nurlete

R
berdasarkan keputusan pengadilan tersebut;

si
10 Bahwa Pengadilan Negeri Ambon telah mengeluarkan surat teguran kepada

ne
ng
Kepala Pertanahan Kota Ambon ketika Mahkamah Agung menolak Permohonan
Peninjauan kembali Kepala Pertanahan Kota Ambon, agar tidak lagi menerbitkan

do
sertipikat baru di atas tanah negara bekas verponding 986. Juga Kepala Dati
gu Nurlete sebelum Nurdin Nurlete, maupun saat ini Kepala Dati Nurlete dipimpin
Nurdin Nurlete, telah mengajukan permohonan Kepada Kepala Pertanahan Kota

In
A
Ambon sebelum Tergugat memegang jabatan itu maupun saat ini dipegang oleh
Tergugat, agar melakukan langkah – langkah perbaikan administrasi dari bekas
ah

lik
tanah negara verponding 986 menjadi tanah dati Tumalahu berdasarkan
keputusan pengadilan, dengan berpedoman pada tata cara dan mekanisme
am

ub
menurut Pasal 55 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 serta meminta agar
Tergugat tidak lagi melakukan penerbitan sertipikat baru atas bekas tanah
verponding 986. Akan tetapi baik teguran dari Ketua Pengadilan Negeri Ambon
ep
k

maupun permohonan yang diajukan oleh kepala dati Nurlete dihiraukan dan
ah

diabaikan begitu saja oleh Tergugat tanpa alasan hukum yang jelas, dengan tetap
R

si
menerbitkan objek sengketa, pada hal itu bukan kewenangannya lagi. Bahkan
penerbitan objek sengketa, disadari sungguh oleh Tergugat, bertentangan dengan

ne
ng

prinsip dasar baik yang diatur di dalam Pasal 55 Peraturan Pemerintah nomor 24
tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah maupun Pasal 2 ayat 2 Peraturan Menteri

do
gu

Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 5 tahun 1999 Tentang


Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum adat;
In
Dengan tidak dilaksanakan teguran dari pengadilan untuk tidak menerbitkan lagi
A

sertipikat baru atas tanah negara bekas verponding 986 dan menolak permohonan
Kepala dati Nurlete oleh Tergugat, dan tetap menerbitkan sertipikat baru
ah

lik

termasuk objek sengketa, haruslah dilihat sebagai bentuk nyata ketidaktaatan


Tergugat atas hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku;
m

ub

11 Dan oleh karena ternyata Tergugat menerbitkan objek sengketa mempergunakan


alasan yang tidak benar menurut hukum, menabrak prinsip dasar baik yang
ka

ep

termuat di dalam putusan-putusan pengadilan maupun yang diatur di dalam Pasal


55 Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah serta
ah

yang diatur di dalam Pasal 2 ayat 2 Keputusan menteri Agraria/Kepala Badan


R

es

Pertanahan Nasional, maka kebijakan Tergugat ini, harus dipandang sebagai


M

Keputusan Tata Usaha Negara yang bertentangan dengan hukum dan peraturan
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perundangan – undangan yang berlaku yang harus dinyatakan tidak sah, cacat

R
hukum dan dicabut;

si
12 Bahwa, meskipun Tergugat tidak mengakui realitas bahwa objek sengketa adalah

ne
ng
milik sah Penggugat berdasarkan pembelian dari Marga Nurlete melalui kepala
datinya Nurdin Nurlete yang mendapat pengakuan dari Raja Negeri Batu Marah

do
berdasarkan alas hak yang ditetapkan di dalam putusan – putusan Pengadilan,
gu putusan - putusan mana telah memperoleh kekuatan hukum yang pasti, tetapi
Tergugat tidak mengakui putusan – putusan itu sebagai fakta hukum yang benar

In
A
dan tidak mau melaksanakan dan masih berpendapat bahwa tanah negara berkas
verponding 986 masih berstatus tanah negara, kemudian menerbitkan objek
ah

lik
sengketa di atasnya dengan mencantumkan nama Syofinar sebagai pemilik,
sedangkan Tergugat mengetahui dengan pasti bahwa Penggugat telah menguasai
am

ub
dan membangun rumah di atasnya telah berlangsung selama 10 tahun Penggugat
harus mendapat perlindungan hukum dari Tergugat menurut Pasal 5 Keputusan
Presiden Republik Indonesia nomor 32 tahun 1979 Tentang Pokok-Pokok
ep
k

Kebijakan Dalam Rangka Pemberian Hak baru Atas Tanah Asal Konversi Hak –
ah

Hak Barat, Penggugat memiliki hak Prioritas untuk mendapatkan hak


R

si
penggunaan tanah atas bekas tanah negara bekas verponding 986 yang Tergugat
terbitkan objek sengketa di atasnya ketimbang Syofinar. Tidak ada alasan yang

ne
ng

patut menurut hukum bagi Tergugat menerbitkan objek sengketa kepada


Syofinar;

do
gu

Artinya ada pemaksaan kehendak dari Tergugat disini dalam menerbitkan objek
sengketa, walaupun disadari penuh kebijakan itu hukum dan melanggar
In
peraturan perundang – undangan yang berlaku, baik yang di atur pada Pasal 5
A

Keputusan Presiden nomor 32 tahun 1979, Pasal 55 Peraturan Pemerintah Nomor


24 tahun 1997, maupun Pasal 2 ayat 2 Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan
ah

lik

Pertanahan Nasional nomor 5 tahun 1999, maka kebijakan yang ditempuh oleh
Tergugat untuk menerbitkan objek sengketa, menciptakan benturan antar anggota
m

ub

masyarakat dengan anggota masyarakat, antara anggota masyarakat dengan


kelompok serta antara masyarakat dengan Pemerintah, semuanya ini akan
ka

ep

menimbulkan ketidakpastian, baik ketidakpastian hukum maupun ketidakpastian


tertib penyelenggara negara baik bagi anggota masyarakat, masyarakat dan
ah

pemerintah, jauh dari keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas dan


R

es

akuntabilitas yang merupakan Asas Umum Pemerintahan Yang Baik;


M

ng

on

Halaman 9 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13 Meski Tergugat sebagai Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon, juga Kepala

R
Kantor Pertanahan Kota Ambon sebelumnya, sejak putusan Mahkamah Agung

si
menolak Permohonan Peninjauan Kembali Kepala Kantor Pertanahan Kota

ne
ng
Ambon, tidak mengakuinya sebagai fakta hukum yang benar serta tidak mau
menerapkan Pasal 5 Keputusan Presiden nomor 32 tahun 1979, Pasal 55

do
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 serta Pasal 2 ayat 2 Keputusan
gu Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 5 tahun 1999, namun
secara yuridis putusan Pengadilan tersebut menjadi bukti autentik bahwa,

In
A
verponding 986 telah beralih dari bekas tanah negara yang dikuasai dan
dimanfaatkan secara langsung oleh Negara ke tanah dati Tomalahu milik
ah

lik
keluarga Nurlete, maka semua perjanjian yang dilakukan oleh Nurdin Nurlete
sebagai kepala dati Nurlete, yang bermaksud mengalihkan sebagian dari tanah
am

ub
dati itu kepada pihak lain dengan hak milik, termasuk sebagian dialihkan kepada
Penggugat, walau Tergugat telah terbitkan objek sengketa di atasnya dengan
mencatat Syofinar sebagai pemilik tanah yang di atasnya telah membangun
ep
k

rumah sebagai tempat tinggal Penggugat tetap menjadi milik sah Penggugat
ah

menurut pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata, maka keputusan Tergugat yang


R

si
menerbitkan objek sengketa, harus dipandang sebagai Keputusan Tata Usaha
Negara yang bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang – undangan

ne
ng

yang berlaku yang harus dinyatakan tidak sah, dibatalkan dan dicabut;
14 Bahwa di saat Penggugat menikmati hasil jerih payah atas tanah yang di beli dari

do
gu

kepala dati Nurlete Nurdin Nurlete serta Penggugat memiliki hak prioritas atas
tanah menurut Pasal 5 Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1979, tiba-tiba Polda
In
Maluku memanggil dan memeriksa Penggugat sebagai pelaku penyerobotan dan
A

penggelapan hak atas tanah milik Syofinar. Saat itu Penggugat menjelaskan
bahwa, tanah yang disangkakan itu adalah milik Penggugat yang syah, yang
ah

lik

berasal dari jual-beli antara Nurdin Nurlette sebagai Kepala Dati Nurlette Negeri
Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon dengan Penggugat;
m

ub

15 Akan tetapi Polda Maluku tidak meyakini penjelasan Penggugat ini dan kembali
memanggil Penggugat agar menghadap pada tanggal 13 Desember 2012,
ka

ep

Penggugat akan diserahkan oleh Polda Maluku dan barang bukti ke Kejaksaan
Negeri Ambon, saat itulah baru diperlihatkan objek sengketa dan diberi fotokopi
ah

oleh pihak kepolisian kepada Penggugat. Setelah membaca baru Penggugat


R

es

mengetahui dan sadar bahwa, tanah yang Penggugat telah bangun rumah di
M

atasnya sebagai tempat tinggal sejak tahun 2004 itu, pada tanggal 4 April 2011
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat telah menerbitkan objek sengketa di atasnya dengan mencantumkan

R
nama Syofinar sebagai pemilik. Akibat yang dirasakan setelah mengetahui

si
Tergugat telah menerbitkan objek sengketa di atas tanah yang ada bangunan

ne
ng
rumah milik Penggugat itu adalah, Penggugat mengalami kerugian;
Jika diperhitungkan Penggugat menerima fotokopi objek sengketa tanggal 13

do
Desember 2012 dari Kepolisian di kantor Kejaksaan Negeri Ambon, kemudian
gu dikaitkan dengan pengajuan Gugatan oleh Penggugat ditujukan ke Pengadilan
Tata Usaha Negara Ambon pada tanggal 19 Desember 2012 yang diterima di

In
A
Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon pada tanggal 20 Desember
2012, secara yuridis formal Gugatan yang diajukan masih dalam tenggang waktu
ah

lik
menurut Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 Tentang Pengadilan Tata
Usaha Negara;
am

ub
16 Dan oleh karena alasan – alasan yang dipergunakan oleh Penggugat untuk
mengajukan gugatan ini ke Pengadilan tata Usaha Negara Ambon ini,
berdasarkan fakta bahwa, Tergugat menerbitkan objek sengketa bertentangan
ep
k

dengan prinsip dasar yang diatur dalam amar putusan pengadilan dan
ah

bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan


R

si
melanggar Asas Umum Pemerintahan Yang Baik, secara formal gugatan
Penggugat dapat diklasifikasikan sebagai Gugatan Tata Usaha Negara menurut

ne
ng

Pasal 53 Undang – Undang Nomor 9 tahun 2004 Tentang Perubahan Atas


Undang – Undang Nomor 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

do
gu

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada


Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon agar memberikan putusan sebagai berikut:
In
• Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
A

• Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Tata Usaha Negara berupa Sertipikat
ah

Hak Milik Nomor 3645/Batu Merah, tanggal 4 April 2011, Surat Ukur Nomor
lik

00026 / Batu Merah tanggal 4 April 2011, luas tanah 223 m² atas nama Syofinar;
• Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Keputusan Tata Usaha Negara berupa
m

ub

Sertipikat Hak Milik Nomor 3645/Batu Merah, tanggal 4 April 2011, Surat Ukur
ka

Nomor 00026 / Batu Merah, tanggal 4 April 2011, luas tanah 223 m² atas nama
ep

Syofinar;
• Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
ah

es
M

ng

on

Halaman 11 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat dan Tergugat II

R
Intervensi mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil masing-masing

si
sebagai berikut:

ne
ng
Eksepsi Tergugat:
1 Bahwa Tergugat membantah segala dalil-dalil yang diajukan Penggugat kecuali

do
gu 2
terhadap hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat;
Bahwa sesuai alasan gugatan dan isi gugatan Penggugat yang ditujukan kepada
Tergugat, maka setelah dibaca dan dicermati alasan dan isi gugatannya, Tergugat

In
A
meminta kepada yang terhormat Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Ambon yang menyidangkan perkara ini untuk menolak gugatan Penggugat
ah

lik
karena dalil-dalil atau alasan dan isi gugatan Penggugat sangat kabur, hal ini
terlihat dari isi gugatan Penggugat yang tidak menjelaskan dimana kesalahan
am

ub
formal penerbitan sertipikat menurut ketentuan perundang-undangan, secara
materiil/substansinya penerbitan sertipikat yang menjadi objek gugatan yaitu
ep
Sertipikat Hak Milik Nomor 3645/Desa Batu Merah/2011 atas nama Ny.
k

Syofinar;
ah

3 Bahwa dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh Penggugat untuk mencabut


R

si
Keputusan Tata Usaha Negara yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor 3645/Desa
Batu Merah/2011 atas nama Ny. Syofinar adalah tidak beralasan dan tidak dapat

ne
ng

diterima, alasannya bahwa Penggugat selama ini tidak pernah mengajukan upaya
administrasi/keberatan terhadap Tergugat atas Keputusan Tata Usaha Negara

do
gu

yang telah dikeluarkan oleh Tergugat, sesuai aturan yang berlaku, sehingga
penyelesaian secara administrasi atas Sengketa Tata Usaha Negara yang
In
dikeluarkan Tergugat yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor 3645/ Desa Batu
A

Merah/2011 atas nama Ny. Syofinar tidak pernah dilaksanakan, oleh karenanya
ah

sesuai apa yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Pasal 48 ayat:
lik

2 Dalam hal suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh
atau berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk menyelesaikan secara
m

ub

administratif sengketa Tata Usaha Negara tertentu, maka batal atau tidak sah,
ka

dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/ administratif yang tersedia;
ep

3 Pengadilan baru berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa


Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jika seluruh upaya
ah

administratif yang bersangkutan telah digunakan;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Maka gugatan Penggugat sesuai Undang-Undang patut ditolak dan Pengadilan Tata

R
Usaha Negara belum berwenang mengadili perkara ini sesuai Peraturan

si
Perundangan yang berlaku;-

ne
ng
4 Bahwa sesuai kompetensi mengadili, Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon
tidak mempunyai kewenangan mengadili perkara ini, karena secara materiil,

do
pokok gugatan Penggugat lebih berisi tuntutan kepemilikan atas suatu bidang
gu tanah yang bersifat keperdataan, dimana angka 1 dari gugatan Penggugat telah
mendalilkan bahwa telah terjadi jual beli antara Nurdin Nurlete dengan

In
A
Penggugat, sedangkan Syofinar sebagai pemilik Sertipikat Hak Milik Nomor
3645/Desa Batu Merah/2011 membeli tanah ini dari Johny Betago sesuai surat
ah

lik
ukur Nomor 000160/Batu Merah/2009 atas nama Johny Betago, sehingga
perkara ini sesuai Kompentesi absolut maka Pengadilan Tata Usaha Negara
am

ub
Ambon tidak mempunyai kewenangan mengadili perkara ini, dasar dan
alasannya bahwa pokok objek gugatan Penggugat berisi tuntutan kepemilikan
atas suatu bidang tanah yang bersifat keperdataan;
ep
k

5 Bahwa gugatan Penggugat dalam persidangan ini patut ditolak dan tidak dapat
ah

diterima, alasannya bahwa dari sisi syarat formal gugatan Penggugat sudah
R

si
kadaluarsa, yang mana gugatan Penggugat sudah melewati tenggang waktu 90
hari sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha

ne
ng

Negara:
Pasal 55: Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari

do
gu

terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara. Penjelasan: Bagi pihak yang namanya tersebut dalam
In
Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat, maka tenggang waktu sembilan puluh
A

hari itu dihitung sejak hari diterimanya Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat.
Dalam hal yang hendak digugat itu merupakan keputusan menurut ketentuan: a.
ah

lik

Pasal 3 ayat (2), tenggang waktu sembilan puluh hari itu dihitung setelah lewatnya
tenggang waktu yang ditentukan dalam peraturan dasarnya, yang dihitung sejak
m

ub

tanggal diterimanya permohonan yang bersangkutan; b. Pasal 3 ayat (3), maka


tenggang waktu sembilan puluh hari itu dihitung setelah lewatnya batas waktu
ka

ep

empat bulan yang dihitung sejak tanggal diterimanya permohonan yang


bersangkutan. Dalam hal peraturan dasarnya menentukan bahwa suatu keputusan itu
ah

harus diumumkan, maka tenggang waktu sembilan puluh hari itu dihitung sejak hari
R

es

pengumuman tersebut;
M

ng

on

Halaman 13 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Alasan Tergugat menyatakan gugatan Penggugat telah melewati tenggang waktu

R
adalah sebagai berikut:

si
a Bahwa Sertipikat Hak Milik Nomor 3645/Batu Merah atas nama Syofinar

ne
ng
diproses melalui pelayanan pendaftaran tanah pertama kali (pemberian hak),
yang secara prosedural telah diproses melalui permohonan hak tanggal 5

do
Nopember 2009, dengan dilampiri dengan Surat Keterangan Kepala Desa Batu
gu Merah Nomor 21/Pem Neg- Btm/Sket, Surat pelepasan Hak Utama tanggal 8
September 2009 dan Surat Keterangan Penguasaan dan Penggunaan Tanah

In
A
Negara Nomor 05/SKPTN.81.71/XI/2009, dan berdasarkan Surat Ukur Nomor
00160/Batu Merah/2009, tanggal 12 Juni 2009 atas nama Jhony Betago, maka
ah

lik
telah diadakan Pemeriksaan oleh Panitia Pemeriksa Tanah “A” dan dibuat
Risalah Panitia Pemeriksaan Tanah “A” dengan Nomor 207/RPPT/X/2009.
am

ub
dengan kesimpulannya dapat memberikan Hak Milik kepada Syofinar, yang
selanjutnya dibuatlah Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon
Nomor 260/HM/BPN.81.71/2009 tentang Pemberian Hak Milik atas nama
ep
k

Syofinar atas tanah di Kota Ambon.(diperlihatkan sebagai alat bukti);


ah

b Alasan Penggugat baru mengetahui adanya sertipikat pada tanggal


R

si
13 Desember 2012 adalah tidak beralasan dan harus dikesampingkan (di dalam
gugatan halaman 9 angka 15 dan 16) karena dengan adanya surat panggilan

ne
ng

Kepolisian yang suratnya juga disampaikan kepada Tergugat tanggal 5 Juni


2012 Nomor B/188/VI/2012/Ditreskrim, Klasifikasi Biasa tanpa lampiran

do
gu

perihal Pemberitahuan dan mohon izin tempat pemeriksaan (akan diperlihatkan


sebagai bukti), seharusnya pada saat tersebut Penggugat sudah merasa
In
kepentingannya dirugikan, itu artinya gugatan Penggugat saat ini telah melewati
A

tenggang waktu;
Kedua dari syarat matriilnya gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur dalam
ah

lik

menjelaskan letak dari objek gugatan dikarenakan tanah Objek Sengketa ini terletak
di atas Tanah Negara bekas Eig. Verp.Nomor986 sebahagian yang terdaftar atas
m

ub

nama 1. Tan Sie Lae. 2. Tan Eng Soei. 3. Tan Eng Siong, sesuai Akta tanggal 22
Mei 1934 Nomor 60 dengan luas 992.390,60 m2, sehingga gugatan Penggugat patut
ka

ep

ditolak dan tidak diterima dan mengenai sertipikat yang dikeluarkan oleh Tergugat
yang sudah merugikan Penggugat, sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
ah

tentang Peradilan Tata Usaha Negara:


R

es

Pasal 1 ayat 3: Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
M

ng

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

R
berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat

si
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;

ne
ng
Eksepsi Tergugat II Intervensi:
Bahwa gugatan Penggugat haruslah ditolak oleh Majelis Hakim, karena gugatan yang

do
gu diajukan Penggugat cacat formil, yakni tidak memenuhi syarat formal pengajuan
gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004

In
A
tentang perubahan Pertama juncto Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata
ah

lik
Usaha Negara;
Bahwa berdasarkan dalil gugatan point 16, Penggugat mendalilkan baru mengetahui
am

ub
objek sengketa pada tanggal 13 Desember 2012 dari Kepolisian di Kantor Kejaksaan
Negeri Ambon tidaklah berdasar dan beralasan hukum, dikatakan demikian karena
sehubungan dengan kepemilikan Tergugat II Intervensi atas objek sengketa a quo,
ep
k

Tergugat II Intervensi telah melaporkan Penggugat sehubungan dengan laporan dugaan


ah

tindak pidana penggelapan hak atas tanah dan penyerobotan tanah sebagaimana surat
R

si
Nomor B/15/IV/Ditreskrimum tanggal 18 April 2012 tentang pemberitahuan
perkembangan hasil penyidikan dan surat Nomor S.Pgl/210/V/2012/Ditreskrimum

ne
ng

tanggal 04 Mei 2012 yang didasarkan pada Laporan Polisi Nomor LP/70/VII/2011/
Maluku/Ditreskrimum, tanggal 27 Juli 2011;

do
gu

Bahwa berdasarkan bukti surat sebagaimana tersebut di atas, jelas bahwa Penggugat
telah mengetahui keberadaan objek sengketa jauh sebelumnya dan bukan baru
In
mengetahui keberadaan objek sengketa sebagaimana dalil gugatan Penggugat, hal ini
A

sangatlah berdasar dan beralasan sebab ketika Tergugat II Intervensi melaporkan dugaan
tindak pidana sebagaimana dimaksud, Tergugat II Intervensi telah menyerahkan bukti
ah

lik

berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 3645, dan oleh Penyidik telah diperlihatkan kepada
Penggugat sewaktu Penggugat dipanggil dan diperiksa sebagai Saksi oleh Pihak
m

ub

Penyidik Polda Maluku sehubungan dengan Laporan dugaan tindak pidana sebagaimana
dimaksud;
ka

ep

Dengan demikian, cukup berdasar dan beralasan menurut Tergugat II Intervensi,


Penggugat telah mengetahui keberadaan objek sengketa setidak-tidaknya pada saat
ah

Penggugat diperiksa sebagai saksi berdasarkan surat Nomor B/15/IV/2012/


R

es

Ditreskrimum tanggal 18 April 2012. Maka berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang


M

ng

Nomor 5 Tahun 1986, juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang perubahan
on

Halaman 15 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertama, juncto Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas

R
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. gugatan

si
Penggugat haruslah ditolak, karena gugatan yang diajukan Penggugat cacat formil,

ne
ng
yakni tidak memenuhi syarat tenggang waktu 90 hari pengajuan gugatan pada
Pengadilan Tata Usaha Negara;

do
Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon telah
gu mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 30/G/2012/PTUN.ABN, tanggal 20 Mei 2013
yang amarnya sebagai berikut:

In
A
DALAM EKSEPSI:

• Menerima Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tentang tenggang


ah

lik
waktu;
DALAM POKOK PERKARA:
am

ub
• Menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima;

• Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp197.000,00


ep
(seratus sembilan puluh tujuh ribu Rupiah);
k

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat putusan


ah

R
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata

si
Usaha Negara Makassar dengan Putusan Nomor 95/B/2013/PT.TUN.MKS., tanggal 11

ne
ng

Desember 2013;

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pembanding/

do
gu

Penggugat pada tanggal 27 Januari 2014, kemudian terhadapnya oleh Pembanding/


Penggugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 13
Desember 2012, diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 7 Februari 2014,
In
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 30/G/2012/PTUN.ABN
A

yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon Permohonan tersebut
diikuti dengan Memori Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha
ah

Negara Ambon tersebut pada tanggal 20 Februari 2014;


lik

Bahwa setelah itu, oleh Termohon Kasasi I dan II yang pada tanggal
(7) Digunakan jika 24 Februari 2014 telah diberitahu tentang Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi,
m

ub

Memori Kasasi diajukan Jawaban Memori Kasasi (Kontra Memori Kasasi) yang diterima di
diajukan bersamaan
dengan permohonan Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon pada tanggal 6 Maret 2014;
ka

kasasi.
ep

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan- alasannya telah


diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
ah

dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
R

es

Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, maka secara

R
formal dapat diterima;

si
alasan kasasi

ne
ng
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam
Memori Kasasi pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu DALAM EKSEPSI.
1 Bahwa menurut pasal 55 undang-undang nomor 5 tahun 1986, gugatan dapat
diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat

In
A
diterimanya atau diumumkannya Keputusan badan atau pejabat tata Usaha
negara;
ah

lik
Menjadi pertanyaan, “kapan Kepala kantor Badan pertanahan Kota Ambon
memberikan objek sengketa kepada Pemohon Kasasi dan kapan pemohon Kasasi
am

ub
menerima objek sengketa dari Termohon Kasasi I. Atau kapan Termohon Kasasi
sebagai pejabat tata Usaha Negara mengumumkan agar Pemohon Kasasi mengetahui
ep
objek sengketa;
k

Bahwa pendapat yang kurang tepat jika Pengadilan Tinggi Makasar sependapat
ah

R
dengan Pengadilan tata Usaha Negara Ambon yang mengabulkan eksepsi Para

si
Termohon Kasasi mengacu pada keterangan saksi Resckhy Desmon Tomahu

ne
ng

penyidik Polda Maluku yang memeriksa Pemohon Kasasi sebagai tersangka dalam
menentukan batas waktu 90 hari itu;
Bahwa seharusnya keterangan saksi Resckhy Desmon Tomahu dijadikan rujukan

do
gu

bagi pengadilan dalam menentukan awal perhitungan 90 hari itu, karena ketika
memberikan keterangannya di depan majelis hakim, yang bersangkutan baru dan
In
A

mempergunakan objek sengketa sebagai produk Termohon Kasasi. Dengan


demikian objek sengketa yang ada di Penyidik sebelum dipergunakan di Pengadilan
ah

lik

tata Usaha negara oleh saksi Reschky Desmon Tomahu, masih bersifat prematur dan
harus dipergunakan dulu di Pengadilan Pidana dengan pemohon kasasi sebagai
m

ub

terdakwa. Akan tetapi ternyata objek sengketa dipergunakan terlebih dulu di


Pengadilan Tata Usaha Negara, maka penggunaan di Pengadilan Tata Usaha Negara
ka

Ambon inilah dijadikan sebagai dasar dalam menentukan 90 hari itu;


ep

Juga pertimbangan hukum yang keliru dan menyesatkan, bila Pengadilan Tinggi
ah

Tata Usaha Negara Makasar sependapat dengan Pengadilan Tata Usaha Negara
R

Ambon, tentang pertanyaan penyidik atas pendapat Pemohon Kasasi tentang surat
es

jual beli dan pendapat yang disampaikan pemohon Kasasi dipergunakan sebagai
M

ng

on

Halaman 17 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rujukan dalam menentukan batas waktu 90 hari itu, padahal pemohon Kasasi adalah

R
orang awam kurang memahami hukum dengan baik. Bagaimana bisa Pemohon

si
Kasasi yang awam hukum berhadapan dengan pejabat tata usaha negara yang

ne
ng
dimana dalam pengukuran tanah dilakukan dengan sembunyi dan penerbitan tidak
melalui mekanisme yang diatur peraturan perundang-undangan kemudian kesalahan

do
dilimpahkan kepada pemohon Kasasi;
gu Bahwa alasan ini bisa dipergunakan bila diikuti dengan pemberian dan lain
sebagainya terdata secara jelas dalam objek sengketa. Dengan demikian mudah bagi

In
A
Pemohon kasasi mengetahui dengan benar apakah objek sengketa adalah produk
Termohon Kasasi ataukah bukan. Apa lagi pada pelaksanaan pengukuran, Pemohon
ah

lik
Kasasi tidak di informasikan tentang pengukuran ini, sedangkan di atas tanah itu ada
rumah pemohon kasasi, kemudian secara tiba-tiba Pemohon kasasi di panggil
am

ub
Penyidik Polda Maluku untuk diperiksa sebagai pelaku yang memasuki dan
menguasai objek sengketa milik Syopinar berdasar pada objek sengketa;
Bahwa dengan demikian pemberian objek sengketa dalam bentuk kopian kepada
ep
k

pemohon Kasasi adalah hak, karena dengan memperoleh objek sengketa, Pemohon
ah

kasasi dapat menempuh upaya hukum guna mempertahankan hak pemohon Kasasi
R

si
atas objek sengketa;
Dalam pada itu pengeluaran objek sengketa oleh Termohon Kasasi tidak melalui

ne
ng

mekanisme menurut pasal 26 dan 27 peraturan pemerintah Nomor 24 tahun 1997


tentang pendaftaran tanah. Dalam keadaan ini bagaimana pemohon kasasi meyakini

do
gu

bahwa objek sengketa produk Tergugat pada saat pemohon kasasi diperiksa oleh
penyidik Polda Maluku;
In
Bahwa dengan demikian, pertimbangan Hukum Pengadilan Tinggi tata Usaha
A

Negara yang mengambil alih pertimbangan hukum Pengadilan tata Usaha negara
Ambon sebagai pertimbangan hukumnya dalam menjatuhkan putusan nomor 95/
ah

lik

B/2013/PT.TUN. MAKASAR tidak dapat dipertahankan lagi layak batalkan;


DALAM POKOK PERKARA
m

ub

Bahwa Pengeluaran objek sengketa oleh Termohon kasasi dilakukan dengan cara
sembunyi karena pada saat pengukuran atas tanah sebagai dasar pengeluaran objek
ka

ep

sengketa, di atasnya ada rumah Pemohon kasasi itu, Pemohon kasasi tidak mengetahui
pengukuran ini karena secara realitas pengukuran itu tidak diinformasikan kepada
ah

Pemohon Kasasi, pembertahuan tentang ada pengukuran sebagai salah satu persyaratan
R

es

yang harus dipenuhi Termohon Kasasi. Kewajiban ini tidak dilaksanakan dengan baik
M

oleh termohon Kasasi sebelum menerbitkan objek sengketa;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terlepas dari itu, Penerbitan objek sengketa tidak melalui mekanisme menurut pasal 26

R
dan 27 Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997 Tentang pendaftaran tanah yang

si
pada pokoknya menegaskan, setelah selesai pengukuran pemetaan atas sebidang tanah,

ne
ng
diumumkan di kantor desa dimana tanah itu di ukur untuk memberikan kesempatan
kepada masyarakat mengajukan keberatan jika ada perbedaan dalam jangka waktu 60

do
dan jika ini terjadi maka, upaya yang harus ditempuh adalah mengedepankan
gu musyawarah untuk menyelesaikan persoalan dan jika tidak ditemukan perdamaian,
maka proses dihentikan;

In
A
Bahwa hakikat yang termuat dalam ketentuan pada satu sisi sebagai kerangka dasar
objek yang diterbitkan tidak menimbulkan benturan antara sesama warga dan antara
ah

lik
warga dengan pemerintah yang pada akhirnya tidak menimbulkan keberatan atas
penerbitan objek sengketa;
am

ub
Akan tetapi secara nyata mekanisme ini tidak dilasakan oleh Termohon Kasasi yang
berakibat menimbulkan perkara yang di mohon kasasi ini, maka penerbitan objek
sengketa bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar azas
ep
k

Umum Pemerintahan yang baik;


ah

Bahwa mengacu pada seluruh alasan memori di atas, Mahkamah Agung sependapat
R

si
dengan pemohon Kasasi bahwa, permohonan Kasasi cukup beralasan untuk dikabulkan
dan membatalkan putusan pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Makasar nomor 95/

ne
ng

B/2013/PT.TUN.Makasar dan mengadili sendiri dengan mengambil alih seluruh alasan


memori kasasi sebagai dasar pertimbangan hukum dalam menjatuhkan putusan;

do
gu

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung


In
A

berpendapat:

Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Putusan Judex Facti
ah

lik

sudah benar dan tidak salah menerapkan hukum, karena gugatan terhadap Keputusan
Tata Usaha Negara objek sengketa diajukan melampaui tenggang waktu gugatan (ex.
m

ub

Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara);
ka

Bahwa di samping itu alasan-alasan tersebut pada hakikatnya mengenai penilaian


ep

hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak
dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan
ah

pada tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan
es

dalam pelaksanaan hukum sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang


M

ng

Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
on

Halaman 19 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang

R
Nomor 3 Tahun 2009;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata putusan

ne
ng
Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-
undang, maka permohonan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi: YUSLAN MARDAS

do
gu tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan kasasi, maka Pemohon

In
A
Kasasi dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
ah

lik
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
am

ub
Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan
perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah
ep
k

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
ah

Undang Nomor 51 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait;
R

si
MENGADILI,
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: YUSLAN MARDAS

ne
ng

tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat

do
gu

kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
In
A

hari Kamis, tanggal 19 Juni 2014, oleh Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum., Hakim Agung
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Irfan
ah

Fachruddin, S.H., C.N., dan Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S., Hakim-Hakim Agung
lik

sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu
m

ub

oleh Maftuh Effendi, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para
ka

pihak.
ep

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


ah

ttd. ttd.
es

Dr. Irfan Fachruddin, S.H.,C.N. Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum.


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ttd.

R
Dr. H.M. Hary Djatmiko, S.H., M.S.

si
ne
ng
Panitera Pengganti,
ttd.
Maftuh Effendi, S.H., M.H.

do
Biaya-biaya
gu 1. Meterai ……..…… Rp 6.000,00
2. Redaksi ……….… Rp 5.000,00

In
A
3. Administrasi …... Rp 489.000,00
Jumlah ………………. Rp 500.000,00
ah

lik
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
am

ub
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
ep
k
ah

H. ASHADI, S.H.
R

si
NIP. 220000754

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 21 dari 21 halaman. Putusan Nomor 203 K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai