Trace Evidence
Trace Evidence
Pembimbing:
Dr. Surjit Singh, SpF, DFM
MEDAN
2011
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya lah kami
dapat menyelesaikan paper kepaniteraan klinik forensik yang berjudul ‘Trace Evidence in
Forensic’.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Surjit Singh Sp. F selaku pembimbing yang telah
membantu kami sepanjang penyelesaian paper ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-
teman yang membantu kami dalam beberapa kesulitan yang kami hadapi.
Kami berharap paper ini berguna bagi yang membaca. Kami mohon maaf atas sebarang
kekurangan yang didapati dalam paper ini dan kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaan paper kami.
JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA: 7
- Tempat kejadian perkara (TKP) 7
a. Definisi tempat kejadian 7
b. Cara pemeriksaan pemeriksaan tempat kejadian 7
c. Amalan pemeriksaan tempat kejadian 8
d. Keselamatan di tempat kejadian 8
e. Keterangan tentang latar kejadian 9
f. Rekaman hasil pemeriksaan tempat kejadian 9
g. Pemeriksaan tempat kejadian 9
- Barang bukti: 10
a. Definisi 10
b. Keterangan ahli 11
c. Alat bukti petunjuk 12
d. Keterangan terdakwa atau pelaku 12
e. Surat 13
f. Keterangan saksi 13
- Prosedur pengiriman barang bukti 13
- Trace Evidence 14
a. Definisi 14
b. Darah 22
c. Rambut 22
d. Kuku 29
e. Gigi 30
f. Cairan tubuh 35
g. Bukal (oral) swab 37
h. Semen dan semen stains 38
Dalam perkembangannya hukum acara pidana di indonesia dari dahulu sampai sekarang
ini tidak terlepas dari apa yang di sebut sebagai pembuktian, apa saja jenis tindak pidananya
pastilah melewati proses pembuktian. Hal ini tidak terlepas dari sistem pembuktian pidana
Indonesia yang ada pada KUHAP yang masih menganut Sistem Negatif Wettelijk dalam
pembuktian pidana. Pembuktian dalam hal ini bukanlah upaya untuk mencari-cari kesalahan
pelaku saja namun yang menjadi tujuan utamanya adalah untuk mencari kebenaran dan keadilan
materil. Hal ini didalam pembuktian pidana di Indonesia kita mengenal dua hal yang sering kita
dengar yaitu alat bukti dan barang bukti di samping adanya proses yang menimbulkan keyakinan
hakim dalam pembuktian.Sehingga dalam hal pembuktian adanya peranan barang bukti
khususnya kasus-kasus pidana yang pada dewasa ini semakin beragam saja, sehingga perlunya
peninjauan khusus dalam hal barang bukti ini.1
Dalam proses perkara pidana di Indonesia, barang bukti memegang peranan yang sangat
penting, dimana barang bukti dapat membuat terang tentang terjadinya suatu tindak pidana dan
akhirnya akan digunakan sebagai bahan pembuktian, untuk menunjang keyakinan hakim atas
kesalahan terdakwa sebagaimana yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum didalam surat
dakwaan di pengadilan.1
Barang bukti tersebut antara lain meliputi benda yang merupakan objek-objek dari tindak
pidana, hasil dari tindak pidana dan benda-benda lain yang mempunyai hubungan dengan tindak
pidana. Untuk menjaga kemanan dan keutuhan benda tersebut undang-undang memberikan
kewenangan kepada penyidik untuk melakukan penyitaan. Penyitaan mana harus berdasarkan
syarat-syarat dan tata cara yang telah ditentukan oleh undang-undang.2
Pasal-pasal KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana) tentang pembuktian
dalam acara pemeriksaan biasa diatur didalam Pasal 183 sampai 202 KUHAP.
a. Keterangan Ahli
Keterangan Ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
keahlian khusus tentang suatu hal yang diperlukan untuk memperjelas perkara pidana guna
kepentingan pemeriksaan.1,2 Jadi, seorang ahli itu dapat menjadi saksi. Hanya saja, saksi ahli ini
tidak mendengar, mengalami dan/atau melihat langsung peristiwa pidana yang terjadi. Berbeda
dengan ”saksi” yang member keterangan tentang apa yang didengar, dialami dan/ atau dilihatnya
secara langsung terkait dengan peristiwa pidana yang terjadi.1
Sama halnya dengan seorang ”saksi”, menurut hukum, seorang saksi ahli yang dipanggil di
depan pengadilan memiliki kewajiban untuk:1
- Menghadap/ datang ke persidangan, setelah dipanggil dengan patut menurut hokum
- Bersumpah atau mengucapkan janji sebelum mengemukakan keterangan (dapat menolak
tetapi akan dikenai ketentuan khusus)
- Memberi keterangan yang benar
Bila seorang saksi ahli tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka dia dapat dikenai
sanksi berupa membayar segala biaya yang telah dikeluarkan dan kerugian yang telah terjadi.
Akan tetapi seorang ahli dapat tidak menghadiri persidangan jika memiliki alasan yang sah.1
d. Surat
Surat diatur dalam KUHAP Pasal 187:6 Surat sebagaimana tersebut dalam pasal 184 ayat
(1) huruf c dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah adalah:
a. Dst
b. Surat yang dibuat menurut ketentuan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh
pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya
dan yang diperuntukkan bagi pembuktian suatu keadaan.
c. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai suatu hal atau keadaan yang diminta secara resmi dari padanya.
Ketentuan dalam titik c sama dengan apa yang terjadi dalam pembuatan visum, artinya
surat keterangan dari dokter tentang orang luka atau jenazah dan lain keadaan yang diminta
secara resmi oleh penyidik. Dengan demikian VeR dapat digolongkan sebagai alat bukti surat.6
e. Keterangan Saksi
Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa
keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan
ia alami sendiri dengan menyebut alas an dari pengetahuannya.2
A)DARAH
Darah merupakan bagian tubuh manusia yang dapat memberikan banyak informasi
penting bagi pengungkapan peristiwa pidana, baik yang ditemukan sebagai bercak, diambil dari
tubuh manusia yang masih hidup ataupun yang sudah mati. 2
A.BERCAK DARAH
Tubuh korban
Lantai di sekitar tubuh korban
Dinding
Alat-alat rumah tangga (almari atau meja)
Senjata tajam
Pakaian
Kendaraan bermotor
Adanya bercak darah pada tubuh korban dapat memberikan informasi mengenai posisi
korban ketika mendapatkan luka. Bercak yang ditemukan di kaki dan di lantai pada korban
tusukan di dada memberi petunju bahwa korban dalam keadaan berdiri ketika menerima
tusukan.2
Dari bentuk sifat bercak darah dapat diketahui sumber perdarahan, darah yang berasal dari
pembuluh balik pada luka yang dangkal , akan berwarna merah gelap, sedangkan yang berasal
dari pembuluh nadi pada luka yang dalam akan berwarna merah terang. Darah yang berasal dari
saluran pernafasan atau paru-paru berwarna merah terang dan berbuih, jika telah mengering
tampak seperti gambaran sarang tawon. Darah yang berasal dari saluran pencernaan akan
berwarna merah-coklat sebagai akibat dari bercampurnya darah dengan asam lambung.6
Bentuk bercak darah juga dapat memberikan informasi tentang bagaimana cara darah
menempel pada objek, yaitu jatuh secara pasif, menyemprot dari arteri yang terpotong atau
karena senjata yang berlumuran darah dikibas-kibaskan oleh pembunuhnya. Gambaran bercak
yang menyerupai pin bowling atau tanda seru memberikan petunjuk bahwa darah menyemprot
dari arteri ke permukaan objek secara miring, dimana ujung kecil dari pin bowling itu menunjuk
ke arah mana darah menyemprot. 2
Darah dari pembuluh nadi akan memberikan bercak kecil-kecil menyemprot pada daerah
yang lebih jauh dari daerah perdarahan, sedangkan yang berasal dari pembuluh balik biasanya
membentuk genangan, dikarenakan tekanan dalam pembuluh nadi lebih tinggi dari tekanan
atmosfer sedangkan tekanan dalam pembuluh balik lebih rendah hingga tidak mungkin
menyemprot. 6
Perkiraan umur/tuanya bercak darah. Darah yang masih baru bentuknya cari dengan bau
amis, dalam waktu 12-36 jam akan mengering sedangkan warna darah akan berubah menjadi
coklat dalam waktu 10-12 hari. Oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi darah maka di
dalam prakteknya hanya disebutkan bahwa darah tersebut ‘sangat baru’, ‘baru’,’tua’, dan ‘sangat
Gambaran bercak besar yang salah satu sisi bergerigi atau membentuk jari-jari dengan ujung
runcing (seperti gambar ubur-ubur) memberi informasi bahwa korban diseret ke lain tempat.
Ujung jari-jari menunjuk ke arah korban diseret. 2
Letak ditemukannya bercak dapat memberi petunjuk dari mana darah berasal. Bercak-bercak
linier yang ditemukan di langit-langit kemungkinan besar berasal dari senjata tajam yang
dikibas-kibaskan oleh pelakunya. Bercak di lantai atau perabotan rumah tangga kemungkinan
besar berasal dari tubuh korban 2
Tidak semua bercak berwarna merah itu darah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan
guna menentukan : 2
1).Persiapan
Bercak darah yang menempel pada sesuatu objek, misalnya senjata, lantai, atau perabot
rumah tangga dikerok dan kemungkinan direndam pada larutan garam fisiologis. Sedangkan
yang menempel pada pakaian dapat langsung direndam pada larutan tersebut. 2
Ada banyak tes penyaringan yang dapat dilakukan untuk membedakan apakahbercak itu
berasal dari darah atau bukan. Tes yang banyak dilakukanialah leuko-malachite green test (Tes
Benzidine) atau castle-Meyer test (Tes Phnolphtalein). Hanya bercak yang memberikan tes
positif saja yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tes-tes tersebut juga dapat dilakukan
terhadap bercak yang kecil dengan cara mengusap bercak tersebut dengan kertas filter dan
kemudian tes dikerjakan di kertas filter tersebut. 2
Tes precipitin dengan menggunakan anti-human globulin atau antisera yang lain akan
memberikan konfirmask bahwa bercak yang diperiksa itu benar-benar darah dan dapat
membedakan darah manusia atau binatang. 2
b).Tes Kimiawi
Ada banyak tes kimiawi yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa diperiksa itu
bercak darah, atas dasar pembentukan kristal-kristal hemoglobin yang dapat dilihat dengan mata
telanjang atau dengan mikroskop. Tes-tes tersebut antara lain tes Takayama dan Teichmann2
c).Spektroskopik
Larutan reduced hemoglobin akan memberikan spektrum warna yang khas pada
spektroskop. Tes ini dibuat lebih spesifik dengan menambahkan berbagai reagensia untuk
membentuk berbagai produk dari hemoglobin , seperti misalnya methemoglobin yang akan
memberikan spektrum yang khas.2
d).Mikroskopik
Pada bercak-bercak darah yang telah kering biasanya sel-sel darah merah atau sel-sel
darah putih mengalami kerusakan. Walaupun demikian pada bercak-bercak yang masih baru
sering masih dapat diidentifikasi. Pada pemeriksaan tersebut dapat juga memberi informasi
tentang asal-usul darah. Sel-sel darah burung mempunyai inti dan sel-sel darah onta berbentuk
oval. 2
Banyak sistem yang dapat dipakai untuk menentukan golongan darah, antara lain sistem
ABO. Penentuan tersebut dapat dilakukan terhadap bercak yang masih segar ataupun yang sudah
kering. Bahkan tes golongan darah dapat dilakukan pada bercak yang menempel pada serabut
pakaian. 2
Dengan cara yang sama, penentuan golongan darah juga dapat dilakukan terhadap cairan
tubuh (misalnya air liur atau sperma), dari orang-orang tergolong bertipe sekretor. Menurut
Penentuan golongan darah ini sangat penting guna melihat apakah ada kesesuaian antara
golongan darah yang menempel pada senjata atau mobil yang diduga menjadi penyebab
kematian dengan golongan darah korban2
Pada penyidikan perkara pidana kadang-kadang diperlukan pemeriksaan darah dari orang
yang masih hidup, yaitu 2
Untuk membuktikan adanya alkohol dalam darah pelanggar lalu lintas, atau orang-orang
yang diduga melakukan kejahatan
Untuk membuktikan adanya morfin dalam darah dari orang-orang yang diduga sebagai
pemakai zat tersebut
Untuk membukikan ada tidaknya hubungan paternitas pada kejahatan di bidang imigrasi.
Perlu diketahui bahwa dalam upaya memasuki negara tertentu sering dilakukan dengan
cara-cara yang tidak syah, misalnya dengan memalsukan kesyahan.
Untuk membuktikan adanya tindak pidana perzinahan yang mengakibatkan lahirnya anak
Golongan darahnya untuk dicocokkan dengan golongan darah yang menempel pada
senjata atau mobil yang dicurigai sebagai penyebab kematiannya
Untuk menentukan sebab kematiannya, yaitu dengan memeriksa adanya zat atau racun
yang menyebabkan kematiannya
Kalau memungkinkan, darah yang telah diambil ditempatkan di dalam refrigerator dengan
suhu sekitar 4 derajat celcius. Penambahan sedikit sodium fluorida akan mencegah proses
enzimatik dari pembusukkan. Semakin banyak darah yang dapat diambil semakin baik, tetapi
pemeriksaan berbagai zat dengan teknik modern sekarang ini tidak memerlukan banyak darah. 2
Penentuan :
KETERANGAN :
Dalam perkara kriminal, Tes benzidine yang positif merupakan indikasi kuat bahwa
bercak yang diperiksa adalah bercak darah.
Cara pemeriksaan : bercak yang diduga bercak darah,digosok dengan kertas saring, bercak yang
menempel pada kertas saring kemudian diteteskan dengan 1 tetes Hidrogen peroksida 20% dan 1
tetes reagensia benzidine.
b).Tes Luminol
Tes luminol merupakan tes yang paling sensitif untuk mendeteksi darah. Bila bercak
darah disemprot dengan reagensia luminol maka akan bersinar mengeluarkan cahaya
(luminescence), oleh karena itu, tes ini dapat sebagai tes penyaring karena dapat dilakukan
dengan cepat.
Cara pemeriksaan : objek yang akan diperiksa disemprot dengan reagensia,oleh karena yang
dilihat adalah keluarnya cahaya bersinar, maka pemeriksaan dilakukan dalam keadaan gelap.
Identifikasi darah dengan Tes Takayama dan Teichman sangat spesifik namun sangat
mudah dipengaruhi oleh zat-zat yang mengkontaminasi,hal mana yang sering terjadi pada bercak
darah.
Cara pemeriksaan Tes Takayama : seujung jarum bercak kering diletakkan pada gelas objek,
teteskan 1 tetes reagensia, tutup dengan kaca penutup, kemudian dipanaskan. Baca dibawah
mikroskop.
Cara pemeriksaan Tes Teichman : seujung jarum bercak diletakkan pada gelas objek,
ditambahkan satu butir kristal NaCl dan 1 tetes asam asetat glasial, tutup kaca dengan kaca
penutup, panaskan dan baca dibawah mikroskop.
d).Tes Presipitin
e).Golongan darah
Teknik yang dipakai dalam menentukan golongan darah pada bercak darah yang sudah
kering ialah absorption-elution, dimana prosedur pemeriksaan ini termasuk dalam 4 tahap :
Tahap 1 : anti serum diteteskan pada bercak darah,dibiarkan untuk beberapa saat supaya
antibodi bereaksi mengikat antigen
Tahap 2 : serum yang tidak bereaksi dicuci supaya antibodi yang berlebihan dapat
dihilangkan
Tahap 3 : dengan terbentuknya ikatan antibodi dengan antigen, maka ikatan tersebut
dapat dilepaskan lagi dengan proses yang dikenal dengan nama elution.
Tahap 4 : antibodi yang terlepas kemudian ditambah dengan sel darah merah yang telah
diketahui golongan darahnya. Dengan demikian ada tidaknya aglutinasi dapat
terlihat,golongan darah dari bercak dapat diketahui.
B)RAMBUT
Rambut,baik rambut kepala ataupun kelamin, merupakan bagian tubuh manusia yang
dapat memberikan banyak informasi bagi kepentingan peradilan,antara lain tentang:
Saat korban meninggal dunia
Sebab kematian
Jenis kejahatan
Identitas korban
Identitas pelaku
Benda/senjata yang digunakan
2. Sebab kematian
Informasi tentang sebab kematian juga dapat diperoleh melalui rambut mengingat
beberapa racun tertentu, terutama racun mentalik, disimpan di bagian tubuh tersebut.2,5
3. Jenis kejahatan
Mengenai jenis kejahatan yang terjadi dapat diperkirakan dengan melihat macam rambut
yang ditemukan. Adanya rambut pubes pada tubuh korban memberikan dugaan adanya tindak
pidana perkosaan atau tindak pidana seksual lainnya dan adanya rambut binatang pada tubuh
manusia atau sebaliknya juga dapat memberikan perkiraan adanya bestialiti.2,3
4.Indentitas korban
Rambut mempunyai sifat tahan terhadap pembusukan dan bahan-bahan kimia sehingga
dapat dijadikan sarana identifikasi bagi mayat-mayat tak dikenal yang sudah membusuk.
Meskipun tak dapat memberikan identitas personal tetapi dari rambut paling tidak dapat
ditentukan umur, jenis kelamin, ras, golongan darah dan sebagainya.2
5.Identitas pelaku
Rambut juga dapat dipakai sebagai sarana identifikasi guna mengetahui identitas
pelakunya. Sebagaimana diketahui bahawa pada tindak pidana perkosaan dan pembunuhan,
sering ditemukan rambut pelaku tertinggal atau berhasil dijambak oleh korban sehingga dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan identifikasi.
1. Keaslian rambut
Pemeriksaan keaslian rambut perlu dilakukan mengingat adanya berbagai serat
yang bentuk dan warnanya mirip rambut. Rambut yang utuh biasanya terdiri atas akar,
batang, dan ujung. Akar rambut terdiri atas jaringan ikat longgar sedangkan batang
rambut terdiri kutikula, kortek, dan medulla. Serat yang bukan berasal dari rambut tidak
mempunyai susunan seperti itu. Serat sintesis misalnya, gambaran mikroskopisnya
terlihat homogen.5
Dalam kasus-kasus dimana tubuh membusuk, rambut dapat juga dikumpulkan dengan
menarik akar rambut dari kulit kepala. Rambut mudah untuk dipindah dari satu orang ke orang
lain. Ia boleh menempel pada perkakas rumah, permadani dan pakaian, dan dapat berlangsung
selama bertahun-tahun tanpa membusuk. Karakteristik ini membuat rambut yang tersisa di TKP
menjadi aspek penting dari tanda bukti. Bahkan jika seorang tersangka mencoba untuk
membersihkan lokasi TKP, dia kemungkinan besar akan meninggalkan rambut.8,9
Rambut mudah dianalisis dengan teknologi modern, seperti mikroskop cahaya terpolarisasi,
yang mengeluarkan warna dan rincian spesimen rambut; dan perbandingan mikroskop yang
memungkinkan ilmuwan untuk menganalisis dua potong rambut bersebelahan. 7,9
Specimen diambil untuk memastikan bahwa sampel tersebut berasal daripada manusia atau
binatang. Namun demikian, agak sulit untuk menentukan sampel secara direk, jadi harus
dilakukan melalui beberapa metode seperti berikut: 9,10
Metode 1:
1. Beri label pada objek gelas dengan tipe binatang yang kemungkinan memiliki rambut
tersebut
2. Teteskan cat kuku pada pertengahan objek gelas sehingga membentuk satu lapisan yang
tipis
3. Biarkan lapisan yang tipis tersebut mongering tetapi jangan sampai kering total.
4. Letakkan 2-3 helai sampel rambut pada cat kuku yang terdapat pada objek gelas.
5. Tunggu sampai cat kuku kering total, kemudian dengan menggunakan forsep keluarkan
rambut tersebut sehingga meninggalkan tanda rambut yang dikeluarkan tersebut
Metode 2: Whole Mount ( metode ini dilakukan untuk melihat struktur internal rambut):
1. Beri label pada objek gelas dengan tipe binatang yang kemungkinan memiliki rambut
tersebut. Letak 1-2 helai rambut pada pertengahan objek gelas.
2. 1-2 tetes air diletakkan di atas permukaan rambut supaya rambut di tempatnya dan
letakkan dek gelas di atas rambut. Ini dikenal sebagai wet mount
3. Lihat sampel tersebut di bawah mikroskop.
4. Isi data yang dijumpai dan yang terlihat pada kertas data
5. Juga diukur panjang rambut tersebut. Perhatikan jikalau ada benda asing pada rambut.
Apakah medulla tampak terpecah-pecah, terpisah-pisah atau bersinambungan? Atau
apakah medulla hilang?
6. Perhatikan warna, diameter dan distribusi pigmen pada rambut.
Wet Mounts
C)KUKU
Sampel kuku harus diperoleh dari yang melapor jika persoalan pelanggaran menunjukkan
bahwa tanda bukti mungkin hadir, misalnya, jika terjadi perebutan atau jika rincian serangan ini
D) GIGI
1. Gigi merupakan jaringan keras yang resisten terhadap pembusukan dan pengaruh
lingkungan yang ekstrim.
2. Karakteristik individual yang unik dalam hal susunan gigi geligi dan restorasi gigi
menyebabkan identifikasi dengan ketepatan yang tinggi.
3. Kemungkinan tersedianya data antemortem gigi dalam bentuk catatan medis gigi (dental
record) dan data radiologis.
5. Bentuk gigi geligi di dunia ini tidak sama, karena berdasarkan penelitian bahwa gigi
manusia kemungkinan sama satu banding dua miliar.
7. Gigi geligi tahan terhadap asam keras, terbukti pada peristiwa Haigh yang terbunuh dan
direndam dalam asam pekat, jaringan ikatnya hancur, sedangkan giginya masih utuh.
1. Identifikasi dari mayat yang tidak dikenal melalui gigi, rahang dan kraniofasial.
2. Penentuan umur dari gigi.
Penentuan usia
Perkembangan gigi secara regular terjadi sampai usia 16 tahun. Identifikasi melalui
pertumbuhan gigi ini memberikan hasil yang yang lebih baik daripada pemeriksaan antropologi
lainnya pada masa pertumbuhan. Pertumbuhan gigi desidua diawali pada minggu ke 6 intra uteri.
Mineralisasi gigi dimulai saat 13 – 17 minggu dan berlanjut setelah bayi lahir. Trauma pada bayi
dapat merangsang stress metabolik yang mempengaruhi pembentukan sel gigi. Kelainan sel ini
akan mengakibatkan garis tipis yang memisahkan enamel dan dentin di sebut sebagai neonatal
line. Neonatal line ini akan tetap ada walaupun seluruh enamel dan dentin telah dibentuk. Ketika
ditemukan mayat bayi, dan ditemukan garis ini menunjukkan bahwa mayat sudah pernah
Gambar di atas memperlihatkan gambaran panoramic X ray pada anak-anak (a) gambaran yang
menunjukkan suatu pola pertumbuhan gigi dan perkembangan pada usia 9 tahun (pada usia 6
tahun terjadi erupsi dari akar gigi molar atau gigi 6 tapi belum tumbuh secara utuh).
Dibandingkan dengan diagram yang diambil dari Schour dan Massler (b) menunjukkan
pertumbuhan gigi pada anak usia 9 tahun.7
Ukuran dan bentuk gigi juga digunakan untuk penentuan jenis kelamin. Gigi geligi
menunjukkan jenis kelamin berdasarkan kaninus mandibulanya. Anderson mencatat bahwa pada
75% kasus, mesio distal pada wanita berdiameter kurang dari 6,7 mm, sedangkan pada pria lebih
dari 7 mm. Saat ini sering dilakukan pemeriksaan DNA dari gigi untuk membedakan jenis
kelamin.6,9
Penentuan Ras
—-Gambaran gigi untuk ras mongoloid adalah sebagai berikut:6
1. Insisivus berbentuk sekop. Insisivus pada maksila menunjukkan nyata berbentuk sekop
pada 85-99% ras mongoloid. 2 sampai 9 % ras kaukasoid dan 13 % ras negroid
memperlihatkan adanya bentuk seperti sekop walaupun tidak terlalu jelas.
2. Dens evaginatus. Aksesoris berbentuk tuberkel pada permukaan oklusal premolar bawah
pada 1-4% ras mongoloid.
3. Akar distal tambahan pada molar 1 mandibula ditemukan pada 20% mongoloid.
5. Dagu menonjol.
1. Pada gigi premolar 1 dari mandibula terdapat dua sampai tiga tonjolan.
2. Sering terdapat open bite.
4. Protrusi bimaksila.
G)SPERMA
Adanya air mani yang tercecer baik pada pakainan korban maupun pada seprei, sarung
bantal, kelambu dan bahan tekstil lainnya dengan mudah dapat diketahui oleh penyidik; adapun
cara untuk mengetahuinya adalah sebagai berikut :2,6
a. Visual : pada pakaian atau tekstil yang berwarna cerah. Bercak air mani akan berwarna
abu-abu atau agak kekuning-kuningan; sedangkan pada bahan pakaian atau tekstil yang
berwarna gelap akan tampak bercak air mani mengkilat.bentuk bercak biasanya tidak
teratur dengan intesitas warna yang lebih tegas pada bagian pinggir bercak.
b. Mencium baunya : jika bercak air mani masih baru, basah maka dapat dikenali dari
baunya yang khas.
c. Meraba : bercak air mani yang telah mongering pada pakaian atau tekstil jika diraba
dengan dua jari akan member kesan seperti meraba kain yang telah kering dikanji.
d. Sinar ultra-violet : penyidik perlu dilengkapi dengan lampu senter ultra violet. Dengan
menyinari pakaian atau bahan teksil yang terdapat di TKP dengan sinar ultra violet, yang
memberikan flouresensi putih; oleh karena air mani mengandung zat berfluoresensi bila
di sinari dengan sinar ultra violet.
Dengan mengetahui cara mencari bercak air mani seperti diatas penyidik akan lebih
selektip dalam mengambil dan mengirim barang bukti pada kasus-kasus kejahatan seksual
atau penyimpanan seksual.6
A. PEMERIKSAAN SPERMATOZOA
Spesimen basah dapat diambil dariliang senggama dengan ose platina atau pipet. Jika dengan
cara ini tidak ada cairan yang terambul maka perlu dilakukan penyemprotan dengan cairan yang
fisiologis kedalam liang senggama (fornix posterior), kemudian cairan tersebut diambil dan
dipusingkan (disentrifusir). Edapan-nya diteteskan di atas gelas obyek, ditutup dengan deck-
Spesimen kering diambil dari bercak-bercak yang telah kering. Sesudah bercak itu dikerok,
ditetesi dengan cairan fisiologis atau dikerok maka bercak itu dikerok, ditetesi dengan cairan
fisiologis atau asam acetat glacial. Jika bercak menempel pada pakaian dan diatas gelas objek
dan diatasnya ditetesi cairan HCl 1% atau asam acetat glacial 0,3%. Sesudah itu dilihat di bawah
mikroskop secara langsung atau dilakukan pengecatan lebih dahulu. Sebaiknya dilakukan tes
skrining lebih dahulu dengan menggunakan ultraviolet. Hanya bercak yang mengalami
fluorescensu saja yang dilakukan pemeriksaan.6,8
Jika pada pemeriksaan tidak ditemukan spermatozoa, tidak berarti yang diperiksa buka
sperma. Mungkin pemerkosa menderita azosspermia atau telah menjalani vasektomi sehingga
spermatozoa tidak ditemukan. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksan lanjutan untuk
mengetahui adanya unsur plasma; seperti misalnya acid phospatase, spemine atau choline7.
Tempatkan sampel jaringan dalam wadah plastik kedap udara yang bersih tanpa formalin
atau formaldehida. Tempatkan gigi dan sampel tulang di kertas yang bersih atau amplop dengan
sudut tertutup. Bekukan bukti dan tempatkan di wadah styrofoam, dan masukkan ke es kering
selama pengiriman.7,8
K) SIDIK JARI
Sidik jari adalah suatu impresi dari alur-alur lekukan yang menonjol dari epidermis pada
telapak tangan dan jari-jari tangan atau telapak kaki dan jari-jari kaki, yang juga dikenal sebagai
“dermal ridges” atau “dermal papillae”, yang terbentuk dari satu atau lebih alur-alur yang saling
berhubungan. Dari bayi pun, kita semua sudah mempunyai sidik jari yang sangat identik dan
tidak dimiliki orang lain. Alur-alur kulit di ujung jari dan telapak tangan dan kaki mulai tumbuh
di ujung jari sejak janin berusia empat minggu hingga sempurna saat enam bulan di dalam
kandungan.9,8
Bila catatan sidik jari seseorang ada, maka mudah untuk diidentifikasi. Pertama kali,
dactylography ini ditemukan oleh Herschel, tapi Sir Francis Balton adalah orang pertama yang
mengambil tanda-tanda ibu jari dan jari-jari lain untuk identitas seseorang dan membuat
golongan-golongannya. Cap jari adalah saluran –saluran kulit dan pori-pori ini bersifat tetap dan
tidak berubah seumur hidup. Setiap jari tangan mempunyai gambaran yang lain. Kemungkinan
gambaran sidik jari yang sama dari 2 orang yang berlainan adalah 1:64.000.000. Jadi tanda
tersebut dianggap tanda pasti untuk identitas seseorang.7,8
Metode ini membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari antemortem. Sampai
saat ini, pemeriksaan sidik jari merupakan pemeriksaan yang diakui paling tinggi ketepatannya
Terdapat pula berbagai macam alat yang berhubungan dengan sidik jari yang digunakan
dalam identifikasi dan penyidikan, alat-alat tersebut antara lain:
1. Fingerprint Magnifier
2. Forensic Comparator Type FC-281
3. Forensic Opsical Comparator Type FX-8A
4. Laboratory Fuming Cabinet
5. Fingerprint Development Station
L)TOKSIKOLOGI
Intoksikasi merupakan suatu keadaan dimana fungsi tubuh menjadi tidak normal yang
disebabkan oleh suatu jenis racun atau bahan toksik lain. Salah satu contohnya pada intoksikasi
karbon monoksida dimana terjadi keadaan toksik sebagai akibat dari terhirup dan terserapnya gas
karbon monoksida, dimana karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin dan menggantikan
oksigen dalam darah. 6,7,8
Harus dipikirkan kemungkinan kematian akibat keracuan bila pada pemeriksaan setempat
(scene investigation) terdapat kecurigaan akan keracunan, bila pada autopsi ditemukan kelainan
yang lazim ditemukan pada keracunan dengan zat tertentu, misalnya lebam mayat yang tidak
biasa, luka bekas suntikan sepanjang vena dan keluarnya buih dari mulut dan hidung serta bila
pada autopsi tidak ditemukan penyebab kematian.
Pemeriksaan forensik dalam proses keracunan dibagi menjadi dua kelompok:
1. Bertujuan untuk mencari penyebab kematian, misalnya kematian yang
disebabkan keracunan karbon monoksida, morfin, sianida, dsb
2. Untuk mengetahui mengapa suatu peristiwa itu terjadi, misalnya peristiwa pembunuhan,
perkosaan maupun kecelakaan lalu lintas (bertujuan untuk membiuat rekaan rekonstruksi
atas peristiwa yang terjadi, misalnya apakah racun tsb berperan sehingga terjadi
kecelakaan itu).
Guna pemeriksaan tambahan misalnya sampel/organ hasil otopsi untuk pemeriksaan
toksikologi adalah untuk melengkapi Visum et Repertum baik korban hidup atau jenazah.
b. Pada jenazah:
- lambung dengan isinya
Cara Pengiriman
Untuk melakukan pengiriman bahan pemeriksaan forensik, harus memenuhi kriteria :
1. Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan pemeriksaan
Syarat wadah : bahan gelas/plastik, mulut lebar & bersih (baru).
- Minimal 4 buah stoples :
Stoples I : organ saluran cerna
Stoples II: Organ lain (hati, otak dll)
Stoples III: organ UGI
Stoples IV: darah/ urine
- Tutup rapat, tepi dilapisi lilin (seal) & diikat oleh tali bersambung,
2. Contoh bahan pengawet harus disertakan untuk control
3. Tiap tempat yang telah terisi disegel dan diberi label
4. Hasil autopsi harus dilampirkan secara singkat
5. Adanya surat permintaan dari penyidik yaitu:
BAB 3
KESIMPULAN
1. Wahid, Shahrom A. 1993. Patologi Forensik. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian
pendidikan malaysia. Kuala Lumpur.118-130.