Oleh :
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
sistem yang sangat penting dalam produksi air minum, karena dapat mengoptimalkan
proses produksi akhir. Supaya dalam pengisian kemasan volume air sesuai dengan
yang dikeluarkan dan tidak melebihi daya tampung kemasan maka dibutuhkan
suatu bejana sebelum air dimasukkan ke dalam kemasan, hal ini dikendalikan oleh
tinggi permukaan, sensor akan bekerja pada tinggi permukaan yang sudah ditentukan
kemudian pengisian bejana dihentikan dan air pada bejana diisikan ke dalam
Sistem pengisian air minum ini sangat bermanfaat, baik dari sisi efektifitas produksi
maupun penghematan biaya produksi. Dengan sistem ini proses produksi lebih
efektif dapat dilakukan, karena ketepatan waktu pengisian dan tidak banyak
produksi.
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, atas berkah dan
Tidak lupa pula penulis ucapkan ribuan terima kasih kepada Orang tua Saya
yaitu Ayahanda tercinta H.M. Siswo Tjasmun B.E dan Ibunda tercinta Hj.Annisa
Susilowati, yang tak pernah letih mengasuh, mendidik dan membesarkan saya serta
saudara saya yaitu Kakak tersayang Dewi Ratih Mayasari, SE , Adik tersayang
Astria Puspitasari, Serta Adinda pujaan hati Meutia Sari, SST yang telah memberi
dukungan moral maupun materil dan selalu menyertai saya dengan do’a sampai
Dalam proses penyusunan karya akhir ini, penulis telah mendapat bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak, maka untuk bantuan yang diberikan baik materil,
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MS, ME. selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si Ketua Program Studi Teknologi
Instrumentasi Pabrik.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman S. Ba’afai selaku Dosen wali saya.
Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini masih ada terdapat kekurangan-
pengetahuan dan wawasan dalam ruang lingkup pembelajaran. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai penyempurnaan dari karya akhir ini.
Semoga karya akhir ini ada manfaatnya bagi kita semua terutama bagi penulis
sendiri. Amin…
Penulis
ABSTRAK............................................................................................................ i
LAMPIRAN
Gambar 4.5 Menu tampilan proses penginstalan software S7 Mikro Win ....... 45
Gambar 4.10 Menu tampilan untuk upload Program dari PLC ke Komputer ... 50
sistem yang sangat penting dalam produksi air minum, karena dapat mengoptimalkan
proses produksi akhir. Supaya dalam pengisian kemasan volume air sesuai dengan
yang dikeluarkan dan tidak melebihi daya tampung kemasan maka dibutuhkan
suatu bejana sebelum air dimasukkan ke dalam kemasan, hal ini dikendalikan oleh
tinggi permukaan, sensor akan bekerja pada tinggi permukaan yang sudah ditentukan
kemudian pengisian bejana dihentikan dan air pada bejana diisikan ke dalam
Sistem pengisian air minum ini sangat bermanfaat, baik dari sisi efektifitas produksi
maupun penghematan biaya produksi. Dengan sistem ini proses produksi lebih
efektif dapat dilakukan, karena ketepatan waktu pengisian dan tidak banyak
produksi.
PENDAHULUAN
satu industri yang bergerak dalam bidang industri Air Minuman Dalam Kemasan
(AMDK), dan pembuatan botol COCACOLA. Perusahan ini mengambil air alam
dari mata air murni untuk selanjutnya memprosesnya melalui penyaringan dan
Dan salah satu proses yang penting adalah proses pengisian air ke dalam
botol dengan menggunakan mesin filler. Proses pengisian air ke dalam kemasan pada
mesin filler ini dilakukan dengan pengeboran sumur bawah tanah, dimana air yang
proses pensterilan, proses pemasakan, proses pencampuran dan yang sudah di supply
untuk mengisi botol minuman seperti coca-cola dan minuman berkarbonat lainnya.
Dalam proses pengisian ini ada kalanya penampungan air tertutup apabila
ketinggian level air di atas kapasitas yang sudah di tentukan. Produk akan diisikan
dengan cara memutar oleh gear-gear untuk membantu proses pengisian botol yang
sudah diisi penuh (diisi sesuai ketentuan) dengan botol yang baru dan selanjutnya
pengisian air ke dalam kemasan yang menggunakan sensor tinggi permukaan secara
Karena pentingnya proses yang terjadi pada bagian ini penulis berhasrat
melakukan pembahasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pengisian air
minum di Perusahaan ini. Maka penulis menarik suatu rumusan masalah dan
BOTTLING INDONESIA.
Adapun tujuan dan manfaat Karya Akhir ini adalah untuk mengetahui cara
kemasan.
membatasi masalah yang akan dibahas, adapun batasan masalah dalam Karya Akhir
ini adalah :
secara mendalam.
penulis membuat sistematika penulisan yang merupakan urutan bab demi bab
termasuk isi dan sub – subnya. Adapun sistematika penulisan Karya Akhir ini
adalah:
Bab ini menjelaskan tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk
di tetapkan.
BAB V : PENUTUP
LANDASAN TEORI
atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga
atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Dalam istilah lain disebut
juga teknik pengaturan sistem pengendalian atau sistem pengontrolan. Ditinjau dari
segi peralatan, sistem kontrol terdiri dari berbagai susunan komponen fisis
yang digunakan untuk mengarahkan aliran energi ke suatu mesin atau proses agar
optimisasi dimana hal ini dapat diperoleh berdasarkan fungsi daripada sistem
(correction).
banyak ditemukan dalam industri maupun aplikasi teknis lainnya. Hal ini
lebih kecil, kemampuan untuk pengontrolan jarak jauh, lebih mudah diperoleh dan
responnya lebih cepat. Disamping itu dimensi peralatan dapat dibuat lebih kecil.
adalah pengontrolan yang dilakukan oleh mesin-mesin atau peralatan yang bekerja
penyetelan suara radio, televisi, pengaturan cahaya televisi, pengaturan aliran air
pengontrolan suhu ruangan oleh thermostat, pengontrolan daya listrik oleh relay,
Sistem terbuka adalah sistem kontrol dimana keluaran tidak memberikan efek
x y
Sistem
G(s)
Y = Sinyal Keluaran
=G
Y
X
melalui alat pencatat (indicator atau recorder) seperti pada Gambar 2.2.
Selanjutnya perbedaan harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dan
penunjukan alat pencatat digunakan sebagai koreksi yang pada gilirannya akan
yang lebih t inggi dan t idak peka terhadap gangguan dan perubahan pada
lingkungan.
Hubungan antara fungsi masukan, fungsi alih sistem, fungsi umpan balik
Z = HY, mempunyai nilai negatif dan harus dikurangkan dari tegangan masukan
=
Y
+ HY
Y
G
=
Y + GHY
Y
=
Y G
G 1 + GH
berikut :
yang dapat berbentuk linear maupun non linear. Secara matematis kondisi ini
mengembangkannya.
(berinteraksi).
sinyal ini (sistem umpan balik) maka pada sistem kontrol otomatis selalu
5. Servomekanis.
+
Kontroller PLC Proses
-
Transmitter Sensor
kontrolnya ialah:
besaran yang dimanipulasi oleh final control element atau control valve
agar measurement variabel sama dengan set point. Input proses ini juga
4. Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element,
Error bisa negatif dan bisa juga positif. Bila set point lebih besar dari
7. Kontroller adalah elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap langkah
sebuah proses.
Jika sebuah sistem kontrol adalah stabil dan hanya memerlukan perbaikan
(differential).
menjadi satu kontroller yang disebut kontroller Proportional plus Integral plus
Derivative (P + D + I)
kesalahan yaitu :
(penyimpangan dalam keadaan mantap). Pemakaian alat kontrol jenis ini saja sering
tidak memuaskan karena penambahan K selain akan membuat sistem lebih sensitif,
adalah terbatas dan tidak cukup untuk mencapai respons sampai suatu harga yang
diinginkan.
bertentangan. Di satu pihak diinginkan mengurangi sebanyak mungkin, tetapi hal ini
sedang dipihak lain respons terhadap setiap perubahan masukan harus terjadi
mengurangi kesalahan-kesalahan.
adalah yang paling cepat. Hal ini perlu untuk menjamin respons yang
cepat.
Alat ini selalu disertai oleh tipe P, sedang tipe I hanya digunakan bila
pengontrolan yang cepat. Hal ini sangat penting bagi sistem kontrol yang
pengontrol selama kesalahan (error) berubah. Karena tipe D ini melawan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam keluaran yang dikontrol, efeknya adalah menstabilkan
sistem loop tetutup dan ini dapat meredam osilasi yang mungkin terjadi.
Penting diperhatikan bahwa tipe D ini tidak dapat dipakai secara tersendiri
karena tidak akan memberi jawaban (respons) terhadap suatu kesalahan dalam
kondisi mantap. Dengan demikian alat ini harus digabung dengan tipe P atau P + I,
menghilangkan kesalahan posisi dalam kondisi mantap (steady position error) tanpa
dengan memberikan penguatan tak terhingga pada frekuensi nol yakni pada
kondisi mantap.
Alat kontrol biasanya digunakan bersama tipe P dan D, namun dalam hal-hal
elektronik. Bagian integral (I) menunjukkan bahwa tindakan pengontrolan akan terus
bertambah selama terjadi kesalahan dan bila sinyal penggerak (actuating signal)m(t)
yang cukup telah terakumulir, maka sinyal e(t) akan menurun menuju nol. Melalui
pemilihan komponen rangkaian yang tepat, lokasi frekuensi nol dan frekuensi
penguatan yang konstan serta menghasilkan kestabilan pada frekuensi menengah dan
Proses pengisian air ke dalam kemasan pada mesin filler ini dilakukan dengan
pengeboran sumur bawah tanah, dimana air yang diperoleh dialirkan ke water
bagian-bagian lainnya. Air yang sudah melalui proses pensterilan, proses pemasakan,
proses pencampuran dan yang sudah di supply ke dalam tangki penampung akan
Dalam proses pengisian ini ada kalanya penampungan air tertutup apabila
ketinggian level air di atas kapasitas yang sudah ditentukan. Produk akan diisi
dengan cara memutar oleh gear-gear untuk membantu proses pengisian botol yang
sudah diisi penuh (diisi sesuai ketentuan) dengan botol yang baru dan selanjutnya
Mesin filler atau mesin pengisi adalah suatu mesin yang berfungsi sebagai pengisi
minuman ke dalam kemasan seperti botol Coca-cola. Mesin ini mampu mengisi air
(minuman) ke dalam botol secara tepat dan cepat. Jadi sangat baik untuk produksi
masal.
Dalam proses kerjanya mesin filler ini mempunyai beberapa komponen utama
yang diatur dan diawasi melalui suatu alat kontrol mekanik yakni : rangkaian kontrol
mesin filler. Yang terdiri dari beberapa unit peralatan yang digunakan dan berbagai
jenis rangkaian kontrol mesin filler dan motor listrik penggerak. Setiap rangkaian
penggerak mesin filler ini mempunyai fungsi yang berbeda jenis rangkaian kontrol
mesin filler tetapi di kontrol dalam satu unit dan motor listrik penggeraknya. Di
Mesin Filler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengisi produk dalam
kemasan seperti botol. Pengisian dilakukan oleh mesin filler (bottle filler) tergantung
dari jenis kemasan minuman tersebut. Adapun gambar dari konstruksi mesin filler
Motor induksi merupakan motor arus bolak – balik ( AC ) yang paling luas
digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field)
Motor ini memiliki konstruksi yang kuat, sederhana, handal, serta berbiaya
murah. Di samping itu motor ini juga memiliki effisiensi yang tinggi saat berbeban
penuh dan tidak membutuhkan perawatan yang banyak. Akan tetapi jika
dibandingkan dengan motor DC, motor induksi masih memiliki kelemahan dalam hal
sukar untuk dilakukan, sementara pada motor DC hal yang sama tidak dijumpai.
Secara umum motor induksi terdiri dari rotor dan stator. Rotor merupakan
bagian yang bergerak, sedangkan stator bagian yang diam. Diantara stator dengan
rotor ada celah udara yang jaraknya sangat kecil. Gambar penampang rotor dan stator
yang diam dan mengalirkan arus phasa. Stator terdiri atas tumpukan laminasi inti
yang memiliki alur yang menjadi tempat kumparan dililitkan yang berbentuk
silindris. Tiap elemen laminasi inti dibentuk dari lembaran besi. Tiap lembaran besi
tersebut memiliki beberapa alur dan beberapa lubang pengikat untuk menyatukan
inti. Tiap kumparan tersebar dalam alur yang disebut belitan phasa dimana untuk
motor tiga phasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 120º. Kawat
kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi tipis.
Kemudian tumpukan inti dan belitan stator diletakkan dalam cangkang silindris
Rotor motor induksi tiga phasa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu rotor
sangkar (squirrel cage rotor) dan rotor belitan (wound rotor). Rotor sangkar terdiri
dari susunan batang konduktor yang dibentangkan ke dalam slot – slot yang terdapat
pada permukaan rotor dan tiap – tiap ujungnya dihubung singkat dengan
menggunakan shorting rings. Rotor motor induksi dapat di lihat pada gambar di
bawah ini.
Sementara itu pada rotor belitan, rotornya dibentuk dari satu set belitan tiga
dari rotor ini terhubung Y dan kemudian tiap - tiap ujung dari tiga kawat rotor
tersebut diikatkan pada slip ring yang berada pada poros rotor. Pada motor induksi
rotor belitan, rangkaian rotornya dirancang untuk dapat disisipkan dengan tahanan
eksternal, yang mana hal ini akan memberikan keuntungan dalam memodifikasi
menggantikan satu bentuk usaha menjadi usaha yang dapat dikendalikan atau diatur
oleh manusia. Ini berarti mesin merupakan suatu teknologi yang maju dijamannya,
yang mengantikan fungsi tertentu dalam suatu proses tertentu, dan yang
Bagian terpenting yang dapat dirasakan pada otomasi modern adalah pada
kualitas yang sangat baik, efisiensi yang lebih tinggi, dapat diintegrasikan dengan
adalah modal yang dibutuhkan besar, dan menambah ketergantungan pada perawatan
dan perbaikan. Sebagai contoh, Jepang harus menarik beberapa industri robot ketika
yang adalah penting sehingga tidak mampu untuk memberikan harga produksi awal
mereka.
berkembangnya teknologi dalam bidang elektris, yang dimulai pada awal abad ini,
ketika motor mulai menggantikan bentuk sumber energi yang lain seperti manusia,
hewan atau tenaga air. Sistem terotomasi apabila dilihat dari sudut pandang ilmu
kendali merupakan sistem yang mempunyai harga sesaat dari nilai sebenarnya
Pada pertengahan abad ke-20, otomasi telah ada untuk beberapa tahun dalam
skala yang kecil, menggunakan devais atau peralatan mekanikal yang sederhana
elektronik mulai memasuki arena industri pada tahun 1940-an ketika berbagai
komponen pengendali dibuat untuk meningkatkan kinerja sistem industri. Pada masa
punggung sistem industri. Pada tahun 1950-an, penguat elektronik dan magnetik
umpan balik pada kendali posisi. Bagaimanapun juga, konsep akan menjadi benar-
benar terwujud dalam prakteknya dengan adanya perubahan atau evolusi pada
semua bagian dari tugas atau proses produksi. Komputer digital dengan kombinasi
dan ukuran yang dibutuhkan secara keseluruhan, pertama kali muncul sekitar tahun
1960. Sebelumnya, komputer – komputer yang ada pada industri terdiri dari
komputer analog dan komputer hybrid. Sejak tahun 1960, komputer digital telah
mengambil alih kontrol secara luas dan sederhana, proses yang diulang-ulang, dan
Dalam perkembangannya hingga kini, otomasi dalam dunia industri makin lama
makin bertambah kompleks. Perkembangan ini membentuk sistem otomasi menuju pada
Association), PLC adalah suatu alat elektronika digital yang berbasis mikrokontroller
terlebih dahulu agar proses pengendalian yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan.
Piranti ini juga dirancang sedemikian rupa agar tidak hanya para programmer
komputer saja yang dapat membuat dan mengubah program-program yang ada di
dalamnya melainkan juga dapat dioperasikan oleh para insinyur yang memiliki
kemampuan terbatas mengenai pemograman bahasa komputer. Oleh sebab itu para
Prinsip kerja PLC sama dengan prinsip relay yaitu berupa saklar on-off, tetapi
PLC dipandang lebih menguntungkan dari pada relay pada umumnya. Kemudahan –
sebagai berikut :
1. Fleksibel
tersebut tidak praktis karena tidak bisa digunakan secara umum. Sebagai
contoh pada setiap mesin yang berbeda tipe, maka akan dibutuhkan
electronic card yang berbeda pula sesuai dengan yang dibuat oleh
pabrikannya. Sedangkan PLC bisa digunakan secara umum pada setiap tipe
Selain itu proses pelacakan pada saat terjadi gangguan akan cukup sulit
vendor PLC.
program aplikasi sesuai dengan PLC yang digunakan dan memogram PLC
Setiap PLC memiliki jumlah kontak relay yang cukup banyak. Sedangkan
pada relay konvensional jumlah kontaknya terbatas. Pada satu koil internal
relay PLC jumlah kontaknya bisa mencapai ratusan, tetapi hal ini juga
Setiap PLC sudah memiliki fasilitas seperti timer, counter, latch, dan
counter dan fasilitas eksternal lainnya karena sudah ada dalam PLC.
Program PLC yang telah dirancang dapat diproteksi sehingga tidak dapat
Program aplikasi PLC yng telah dirancang dengan mudah dapat disimpan
pada CD, disket, dan harddisc komputer seperti program komputer pada
dengan menggunakan lampu indikator yang ada pada PLC. Hal ini akan
10. Bersifat kokoh dan dirancang untuk dapat beroperasi pada kondisi suhu,
normal.
Oleh karena itu, bila kemampuan mikroprosesor meningkat, maka kemampuan PLC
yang menggunakan mikroprosesor tersebut meningkat juga. Saat ini PLC sudah
mampu berkomunikasi dengan operator, dengan modul – modul khusus seperti PID,
Hal – hal mendasar yang harus diketahui dalam pengenalan dan penggunaan
PLC menerima sinyal input dari peralatan diskrit (on/off) atau analog
bentuk tegangan yang sesuai dengan modul input dan mengirimkannya ke CPU
(Central Processing Unit). Sinyal input tersebut diolah, kemudian dikirim ke modul
diubah menjadi tegangan yang sesuai dan dipakai untuk menjalankan peralatan
output (actuator) . Selama proses operasinya, CPU sebuah PLC melakukan tiga
modul input.
Adapun gambar prinsip kerja dasar PLC dapat dilihat dibawah ini.
PLC. Seperti arus yang mengalir pada rangkaian listrik, garis vertikal pada posisi kiri
dan kanan adalah rel daya yang diasumsikan sebagai sumber daya untuk
aktif jika ada aliran daya melewatinya. Sedangkan agar fungsi-C dapat aktif, maka
fungsi-B harus aktif terlebih dahulu untuk melewatkan daya ke fungsi-C. Gambar
FUNGSI-A
FUNGSI-B FUNGSI-C
PLC pada dasarnya adalah komputer yang didesain untuk keperluan khusus,
sehingga memiliki input dan output yang jelas. Persamaan antara komputer dan PLC
dapat dilihat pada kemiripan struktur dasar yang membentuk keduanya. PLC
memiliki empat komponen utama , yaitu : Power Supply (catu daya), Processor,
Kondisi input PLC dibaca, kemudian disimpan dalam memori. PLC akan
memproses keadaan input tadi di CPU sesuai dengan instruksi logik yang sudah
dengan modul output berdasarkan kondisi perangkat input serta program yang
berikut :
1. Power Supply
Unit Power supply (catu daya) dibutuhkan untuk mengubah tegangan AC dari
dalam CPU PLC untuk beroperasi. Jika terjadi block out Power supply
(power off), maka rangkaian power supply pada PLC dilengkapi dengan
2. Prosessor
memori. Suatu jalur komunikasi internal akan membawa informasi dari dan
ke CPU, memori dan unit I/O, dengan dikendalikan oleh Prosessor. Sistem
(Central Processing Unit) pada PLC. Jadi fungsi utama Prosesor pada PLC
adalah mengatur tugas dari keseluruhan sistem PLC baik itu berupa fungsi
16, dan 32 bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit, maka akan semakin cepat
pula proses yang terjadi pada PLC tersebut. Setiap kali melakukan proses
scanning, prosesor akan mengeluarkan sinyal pada akhir proses scan yang
menyelesaikan satu kali proses scan dinamakan waktu scan (scan time).
Waktu scan dapat didefenisikan sebagai waktu total yang diperlukan prosesor
Waktu scan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu jumlah memori yang
diperlukan oleh program yang dirancang dan jenis instruksi yang digunakan
dalam program. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali scan
3. Memori
Memori merupakan area dalam CPU PLC tempat data serta program
terbagi atas dua kategori yaitu : volatile memory dan unvolatile memory.
Program atau data yang disimpan pada volatile memory kan hilang apabila
catu daya PLC mati. Volatile memory juga sering disebut Random Acces
baterai cadangan apabila catu daya sumber mati. Tetapi hal ini juga akan
menjadi masalah jika terjadi kegagalan baterai. Hal sebaliknya terjadi pada
Merupakan salah satu jenis ROM yang dapat diprogram ulang dengan
Ini merupakan jenis ROM yang menyerupai RAM dan paling banyak
10.000 kali
PLC-nya, seperti :
(relay).
Tiap PLC, mempunyai satu macam input dan satu macam output.
Agar penggunaan I/O mudah, digunakan terminal I/O yang berupa terminal
dengan memakai sekrup atau plug-in. Tiap I/O memiliki suatu alamat
5. Modul-modul tambahan
• I/O analog, yang berfungsi sebagai unit I/O untuk sinyal-sinyal analog.
integral, dan derivative, yang pada saat ini sudah terintegrasi pada
program PLC.
• I/O tambahan
• Memori tambahan
Bagian Input/Output dari PLC terdiri dari modul input dan output. Sistem I/O
Tujuan interface ini adalah untuk kondisi berbagai sinyal yang diterima dari atau
4. Enkoder
7. Keypad
1. kontaktor
4. lampu indikator.
Mesin filler ini menggunakan sistem perlawanan tekanan. Bila pada ruang
tertutup (tanpa ada kebocoran) di tiupkan dengan udara (gas) dari atas maka pada
ruangan tersebut akan terjadi perlawanan tekanan dari bawah yang sama besarnya.
Begitu pula dengan mesin filler ini, air terlebih dahulu pada bottlen plate, pastikan
bahwa proses sanitasi telah di lakukan dengan benar, suplai udara bertekanan dan
CO2 ada dan cukup serta flavour(campuran) yang ada sesuai dengan rencana
produksi dan pastikan juga bahwa ketinggian filler dan crowner sudah sesuai dengan
botol yang akan di produksi. Kemudian periksa dan atur posisi valve pada beverage
line sesuai dengan standartnya. Untuk lebih jelasnya, proses pengisian minuman
dapat dilihat pada keterangan berikut yang dikenal dalam 4 langkah pengisian :
Counter pressure adalah pemindahan udara (gas) dari filler bowl ke dalam
dalam bowl.
2. Pengisi produk
Ketika tekanan di dalam botol dan filler yang sudah sama, sebuah pegas
melalui sisi bagian dalam botol. Adapun gambar pengisi produk dapat dilihat
Lubang dalam vent tube sudah di atur kembali ketinggiannya sehingga ketika
produk mencapai tinggi permukaan yang telah ditentukan maka akan tertutup
botol ataupun ruang di atas bejana akan naik dan aliran akan menjadi
dibawah ini.
Sniffing
Adalah sebuah alat yang akan membuka valve untuk membuang sisa udara
dibawah ini.
4
Bejana Botol kemasan
5
Keterangan gambar :
menggunakan converter.
mengatur ketinggian bowl agar dalam pengisian tidak terjadi kekurangan atau
kelebihan standart pengisian dapat di atur sesuai dengan ukuran botol yang
ada. Kontrol bowl high adjustment ini menggunakan dua buah limit switch
Setelah bowl (pelampung) diatur maka ketinggian crowner pun juga harus
diatur. Untuk mengantisipasi tidak sampainya tutup botol pada mulut botol
pecah karena tekanan yang begitu keras dari mesin crowner. Pengaturannya
dapat dikontrol dengan pengasutan motor putar balik yang dinaikan dan
5. Kontrol manual katub pengisian dan penyemprotan vebt tube (Manual control
Bila terjadi gangguan (botol pecah) maka vent tube harus dibersihkan untuk
ANALISA PROSES
Mesin filler ini menggunakan sistem perlawanan tekanan. Bila pada ruang
tertutup (tanpa ada kebocoran) di tiupkan dengan udara (gas) dari atas maka pada
ruangan tersebut akan terjadi perlawanan tekanan dari bawah yang sama besarnya.
Begitu pula dengan mesin filler ini, air terlebih dahulu pada bottlen plate, pastikan
bahwa proses sanitasi telah di lakukan dengan benar, suplai udara bertekanan dan
CO2 ada dan cukup serta flavour (campuran) yang ada sesuai dengan rencana
produksi dan pastikan juga bahwa ketinggian filler dan crowner sudah sesuai dengan
botol yang akan di produksi. Gambar skematik mesin filler dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi
Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng
benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar
karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
“Coca-Cola” ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini
memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah
yang amat ketat adalah alas an mengapa “Coca-Cola” dikenal sebagai minuman yang
maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk
akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama
dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-
botol tersebut siap dengan menggunakan mesin filler dengan kapaitas 600
botol/menit. Dan keseluruhan rangkaian ini terhubung dengan sistem PLC SIEMENS
S7-200. Adapun gambar rangkaian botol di dalam Mesin Filler dapat dilihat pada
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara
otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan
botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula. Dengan
Motor Penggerak :
Daya : 0,75 kW
Gear Box :
Ratio : 30 : 1
Power : 0.75 kW
Type : EF AT
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-
karton atau dimasukkan ke dalam krat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blok
Transmitter
Seluruh angkaian proses pada mesin filler ini dihubungkan dengan mesin
filler yang semuanya sudah terprogram dan terkendali. Adapun PLC yang digunakan
Model : S7 - 200
35 VA Max
Input / Output : 24 / 16
beroperasi pada suplai tegangan 100 – 240 VAC dengan frekuensi 50/60 Hz, dan
memiliki arus kerja sebesar 2.5 A untuk beban resistif. Selain itu, PLC ini memiliki
jumlah terminal input 24 buah dan terminal output sebanyak 16 buah, sedangkan
tegangan kerja internalnya sebesar 24 VDC. Sehingga semua input yang digunakan
bekerja pada tegangan 24 VDC dan semua terminal output memiliki tegangan 100 –
240 V AC.
seperti : PLC OMRON yang menggunakan program CX, PLC MITSUBISHI yang
program KGL_Win, dan SIEMENS sendiri yang menggunakan S-7 Mikro win .
Program pendukung (software support) ini bertujuan agar setiap pengguna personal
komputer yang bermaksud untuk menggunakan PLC sebagai alat kontrol dapat
berkomunikasi dengan PLC itu sendiri. Walaupun setiap merk PLC menggunakan
software yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem operasionalnya sama saja.
Siemens S-7 Mikro win memiliki (8) delapan simbol dasar yang digunakan pada
Semua simbol di atas juga dikenal dengan Bit. Ini berarti bahwa semua peralatan
yang diwakili oleh simbol – simbol tersebut akan bekerja hanya pada dua keadaan
yaitu : ON atau OFF, logika 1 atau logika 0. Bagian ini akan membahas secara
Berikut akan kita bahas tentang operansional Mikro Win sebagai suppot
software PLC Siemens tipe S7. yang akan kita bahas adalah bagaimana cara
berkomunikasi dengan PLC, cara pembuatan ladder diagram dan cara transfer
program. Berbeda dengan support software program sebelumnya, pada Mikro win S7
hanya bisa support dengan PLC siemens tipe S7 dan tidak bisa di gunakan untuk
PLC Siemens dengan tipe lain. Gambar 4.5 adalah menu tampilan awal untuk
Software Mikro Win S7 pada saat kita membuka software tersebut, cara
operasionalnya adalah :
dibawah ini.
2. Pada software ini kita tidak perlu memilih tipe PLC yang akan digunakan
3. untuk membuat ladder diagram, kita pilih pada toolbar yang terlihat pada
4. kita akan membuat ladder diagram seperti pada rangkain berikut ini.
kontak.
NO (normaly open). Selanjutnya akan tampil menu seperti yang terlihat pada gambar
4.3. (A).
6. Kemudian isikan alamat kontak yang akan digunakan pada kolom (???).
Sebagai contoh pada poin 4, alamat kontak input adalah I1.0, kemudian tekan
Enter.
8. Kemudian isikan alamat output yang akan digunakan, pada kolom (???)
Sebagai contoh pada point 4, alamat output yang digunakan Q.1.0, kemudian
tekan Enter.
9. setelah selesai membuat ladder diagram, kita tidak perlu memberi instruksi
END pada program, karena secara otomatis akan tersimpan dalam program.
10. sebelum di-download, program harus di-compile terlebih dahulu dengan cara
klik pada toolbar atau klik menu PLC, maka akan tampil menu
compile program.
11. tujuan compile program adalah untuk mendeteksi apakah ladder digram
yang dibuat sudah benar atau belum. Juga untuk mengetahui apakah jika
ke PLC
14. klik pada toolbar untuk upload program dari PLC ke komputer.
15. setelah selesai proses dowlnoad program, maka program sudah tersimpan
pada CPU PLC. Untuk menjalankan PLC, klik pada toolbar sebagai
Gambar 4.10 Menu tampilan untuk upload program dari PLC ke komputer
Klik langsung
Gambar 4.11 Menu tampilan untuk download program dari komputer ke PLC
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
tertutup (tanpa ada kebocoran) di tiupkan dengan udara (gas) dari atas
maka pada ruangan tersebut akan terjadi perlawanan tekanan dari bawah
yang bersifat visual. Sehingga setiap pemakai dapat belajar tanpa harus
besar tegangan kerja PLC yang hendak digunakan , serta besar sumber
5.2. SARAN
dioperasikan ini jauh dari yang diharapkan. Hal ini juga disebabkan
yang tersedia. Oleh sebab itu, keaktifan mahasiswa dan dana pendukung
Controller).
ilmu, 2005.