Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN TEKNIK NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA PADA


NARRATIVE TEXT
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X FARMASI 2 SMK Bhakti
Husada Sumpiuh Tahun Pelajaran 2019/2020)

PROPOSAL PTK
Disusun dalam rangka tugas lokakarya
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Dalam Jabatan Angkatan 2
Tahun 2019

Disusun oleh
Ketua: FEBRIANA UTAMI, S.Pd.
No. PPG 19030215711076
Anggota: REFI IDHA ANGGRAENI, S.Pd.
No. PPG -

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
PENGESAHAN

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:

PENERAPAN TEKNIK NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK


MENINGKATKAN PEMAHAMAN MEMBACA SISWA PADA
NARRATIVE TEXT
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X FARMASI 2 SMK Bhakti Husada
Sumpiuh Tahun Pelajaran 2019/2020)

Penyusun
Ketua: FEBRIANA UTAMI, S.Pd.
No. PPG 19030215711076
Anggota: REFI IDHA ANGGRAENI, S.Pd.
No. PPG -

Disahkan oleh:

Banyumas, 24 Agustus 2019


Pengawas sekolah, Kepala SMK Bhakti Husada Sumpiuh
Kabupaten Banyumas,

Drs. Tri Winarso, M.Ed. Raden Rara Esti Supono, S.Pd.


NIP. 19620502 198803 1009
1. JUDUL
Penerapan Teknik Number Head Together Untuk Meningkatkan Pemahaman
Membaca Siswa pada Narrative Text di kelas X FARMASI 2 SMK Bhakti
Husada Sumpiuh Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. BIDANG KAJIAN
Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris

3. PENDAHULUAN
Membaca adalah salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa
selain kemampuan mendengarkan, berbicara, dan menulis. Membaca menjadi
sebuah kegiatan kompleks yang melibatkan pemahaman dan pikiran. Semakin
banyak membaca, semakin banyak pula kosa kata dan informasi yang
didapatkan.
Reading comprehension sangatlah penting bagi siswa dalam mempelajari
bahasa Inggris. Namun, tidaklah mudah mengajarkan dan mempelajari reading
comprehension bagi siswa karena masih kurangnya minat baca dan siswa masih
menghadapi kesulitan dalam memahami arti kosa kata dalam bacaan bahasa
Inggris. Jadi dalam proses belajar mengajar, siswa harus membuka kamus untuk
menemukan setiap arti kosa kata tersebut. Membaca merupakan aktivitas yang
melibatkan level konsentrasi yang tinggi yang dapat meningkatkan kosa kata
serta kemampuan menulis siswa.
Berdasarkan Kompetensi Dasar yang ada di Sekolah Menengah Atas
(SMA), terdapat beberapa jenis teks bacaan yang harus dikuasai yaitu
Descriptive, Recount, Narrative, dan Procedure. Narrative text is the text that
has purpose to amuse and entertain the readers with actual or imaginary
experiences in difference ways. It always deals with some problems which lead
to the climax and then turn into a solution to the problem.
(http://www.iosrjournals.org/iosr-jrme/papers/Vol-7%20Issue-2/Version-
2/R070202107114.pdf).
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas X FARMASI 2
of SMK Bhakti Husada Sumpiuh menunjukkan bahwa nilai reading siswa
khususnya Narrative text masih kurang memuaskan. Rata – rata nilainya masih
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Di samping itu, kebanyakan
siswa tidak hanya memiliki motivasi yang rendah tetapi juga siswa tidak
memiliki kepercayaan diri dalam belajar bahasa Inggris. Siswa cenderung pasif
dan sering mengeluhkan bahwa banyak kosa kata yang tidak mereka ketahui.
Hal tersebut tentu saja menyebabkan siswa kesulitan untuk memahami sebuah
teks bacaan.
Untuk mengatasi masalah di atas, penulis mencoba untuk menggunakan
teknik Number Head Together dalam pembelajaran Narrative text. Karena pada
abad 21 ini, guru harus mampu menerapkan teknik pembelajaran yang kreatif
dan inovatif untuk mendorong siswa aktif dalam belajar bahasa Inggris.
Oleh karena itu, penulis mencoba merencanakan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul, “Penerapan Teknik Number Head Together
Untuk Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa pada Narrative Text di kelas
X FARMASI 2 SMK Bhakti Husada Sumpiuh Tahun Pelajaran 2019/2020.”

4. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di depan, maka
rumusan masalah yang diajukan dalam proposal ini adalah:
a. Bagaimana penerapan teknik Number Head Together untuk meningkatkan
pemahaman membaca siswa pada Narrative text di kelas X FARMASI 2
SMK Bhakti Husada Sumpiuh Tahun Pelajaran 2019/2020?
b. Bagaimana tingkat keefektifan teknik tersebut dalam pembelajaran di kelas?
5. PEMECAHAN MASALAH
(1) Penerapan teknik Number Head Together dilakukan dengan langkah-
langkah:
Berdasarkan Lie (2010: 60), ada beberapa langkah penerapan teknik
Number Head Together, yaitu:
a. Membagi siswa menjadi 5 kelompok.
b. Memberikan setiap siswa nomor satu sampai lima.
c. Mengajukan sebuah pertanyaan atau masalah kepada siswa.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan pertanyaan
tersebut dan pastikan semua siswa dalam grup tersebut paham dan dapat
memberikan jawaban.
e. Mengajukan pertanyaan kembali dan memanggil nomor secara acak.
f. Siswa yang nomornya terpanggil mengangkat tangan dan menjawab
pertanyaan untuk grupnya.

(2) Tingkat keefektifan metode diukur melalui tes (pretest dan posttest) –
essay/multiple choice.

6. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Menjelaskan penerapan teknik Number Head Together untuk meningkatkan
pemahaman membaca siswa pada Narrative text.
(2) Menjelaskan peningkatan kemampuan siswa dalam pemahaman membaca
pada Narrative text.

7. MANFAAT HASIL PENELITIAN


(1) Manfaat bagi guru
a. Mengembangkan model Pembelajaran yang efektif, efisien dan
menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses
Pembelajaran Bahasa Inggris untuk meningkatkan kompetensi
komunikatif mereka.
b. Membantu memperbaiki dan meningkatkan proses hasil belajar
dalam mengajar.
c. Membantu meningkatkan kualitas profesionalisme guru sebagai
pendidik.

(2) Manfaat Bagi Siswa


a. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks berbentuk
Narrative.
b. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar.
c. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi.
d. Meningkatkan kompetensi komunikatif dan prestasi Belajar Bahasa
Inggris.
e. Meningkatkan keaktifan, kreativitas dan hasil belajar siswa yang
lebih tinggi.

(3) Manfaat Bagi Sekolah


Melalui teknik Pembelajaran Number Head Together membantu
memperbaiki Pembelajaran Bahasa Inggris di SMK Bhakti Husada
Sumpiuh.

8. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: "Jika dalam
Pembelajaran Narrative text menerapkan Teknik Number Head Together,
maka kualitas proses dan hasil pembelajaran akan meningkat".

9. LANDASAN TEORITIS
(1) Teks Narrative
a. Social Function
To amuse, entertain and to deal with actual or various experience in
different ways; Narratives deal with problematic events which lead to a
crisis or turning point of some kind, which in turn finds two resolutions.
b. Generic Structure
1. Orientation : biasanya bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh
setting tempat/ latar, waktu.
2. Complication : berisi tentang awal mula terjadinya masalah dan
konflik-konflik yang dialami tokoh utama.
3. Resolution : berisi tentang penurunan/ penyelesaian masalah dari
konflik yang terjadi
c. Language Features
1. Focus on specific and usually individualized participants
2. Use of material process, behavioral, and verbal process.
3. Use of temporal conjunction and temporal circumstance
4. The text emphasizes on the presence of the time order
5. The text usually uses Simple Past Tense.
6. It uses chronological order.
7. It uses action verbs.
8. It usually found the presence of dialogue.

(2) Teknik Number Head Together


Model pembelajaran Number Head Together atau penomoran
dikembangkan oleh Spenser Kangern tahun 1993. Berikut langkah –
langkah dalam Number Head Together:
a. Penomoran
Kelas dibagi dalam beberapa kelompok (terdiri dari 3 – 5 siswa), setiap
siswa dalam kelompok mendapat nomor. Adapun dasar dalam
pembentukkan kelompok tersebut bias dilakukan berdasarkan nilai tes,
perbedaan jenis kelamin, sifat, dll.
b. Pemberian tugas/pertanyaan
Guru memberikan tugas untuk dikerjakan masing – masing kelompok
dan memastikan bahwa setiap kelompok memiliki sumber informasi
yang relevan sepeeti buku paket, modul, dan lainnya sehingga siswa
mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
c. Berpikir bersama
Setiap kelompok menyaukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan
dan meyakinkan bahwa setiap anggota dapat mengerjakan atau
mengetahui jawaban. Pada tahap ini masing – masing siswa dalam setiap
kelompok berpikir bersama dalam usaha menemukan jawaban yang
tepat.
d. Menjawab
Guru memanggil nomor tertentu, kemudian bagi siswa yang nomornya
sesuai dengan yang dipanggil mengacungkan tangan dan mencoba
menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
e. Tanggapan
Tanggapan dari siswa lain perlu didengarkan. Siswa yang nomornya
tidak disebut berusaha memberi tanggapan atas jawaban dari siswa yang
menyampaikan hasil kerja kelompoknya, jika sudah selesai guru dapat
menunjuk nomor berikutnya.
f. Kesimpulan
Guru dan siswa bersama – sama menyimpulkan jawaban akhir yang
benar dari setiap pertanyaan terkait dengan materi yang telah dibahas.

10. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN


a. Rencana Penelitian
1. Subjek penelitian: Subjek dalam penelitian ini adalah siswa ketas X
FARMASI 2 SMK Bhakti Husada Sumpiuh berjumlah 25 siswa.
2. Tempat Penelitian: SMK Bhakti Husada Sumpiuh Kabupaten
Banyumas.
3. Waktu Penelitian: Waktu penelitian mutai perencanaan sampai
penulisan Laporan hasil penelitian tersebut mulai Februari s.d. April
2020 pada semester 2 Tahun pelajaran 2019/2020.
4. Lama Tindakan: Waktu untuk melaksanakan tindakan mulai dari siklus
I dan siklus II selama 3 bulan.
b. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian
berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan
perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi
(reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang
dalam bentuk siklus. Penelitian ini dilakukan dengan cara berkolaborasi
dengan guru - guru SMK Bhakti Husada Sumpiuh.
Proses Pembelajaran ini diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan dua
siklus, dengan kegiatan sebagai berikut.
SIKLUS ke-1
1. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
a. Mengidentifikasi masalah
b. Menganalisis dan merumuskan masalah.
c. Merancang penerapan teknik Number Head Together.
d. Mendiskusikan penerapan teknik Number Head Together.
e. Menyiapkan instrumen yang terkait dengan penerapan teknik
Number Head Together (angket, pedoman observasi, tes akhir).
f. Menyusun kelompok belajar peserta didik.
g. Merencanakan tugas kelompok.
2. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
E : (kegiatan apa yang sesuai dengan penerapan teknik Number Head
Together!)
E : kegiatan apa yang sesuai dengan penerapan teknik Number Head
Together!  langkah-langkah penerapan teknik Number Head
Together)
K : kegiatan apa yang sesuai dengan penerapan teknik Number Head
Together!  monitoring/evaluasi pemanfaatan teknik Number Head
Together
a. Melaksanakan langkah - langkah sesuai perencanaan.
b. Menerapkan model Pembelajaran klasikal.
c. Melakukan pengamatan terhadap setlap langkah kegiatan sesuai
rencana.
d. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan
yang dilaksanakan.
e. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apablla menemui kendala
saat melakukan tahap tlndakan.
3. Tahap Mengamati (Observation), mencakup:
a. Melakukan diskusi dengan guru SMK Bhakti Husada Sumpiuh dan
kepala sekolah untuk rencana observasi.
b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model Pembelajaran
klasikal yang dilakukan guru kelas X.
c. Mencatat setiap keglatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan model Pembelajaran klasikal.
d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan - kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta
memberikan saran perbaikan untuk Pembelajaran berikutnya.
4. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan
observasi.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan
model Pembelajaran klasikal dan mempertimbangkan langkah
selanjutnya.
c. Melakukan refleksi terhadap penerapan model Pembelajaran klasikal.
d. Melakukan refleksi terhadap kreativitas peserta didik
dalam Pembelajaran Bahasa Inggris.
e. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar peserta didik.
SIKLUS ke-2
1. Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
a. Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan, dan mencari upaya
perbaikan untuk diterapkan pada Pembelajaran berikutnya.
b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat Pembelajaran.
c. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1.
2. Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup:
a. Melakukan analisis pemecahan masalah.
b. Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan
penerapan teknik Number Head Together.
3. Tahap Mengamati (Observation), mencakup:
a. Melakukan pengamatan terhadap penerapan teknik Number
Head Together.
b. Mencatat perubahan yang terjadi.
c. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat
Pembelajaran dan memberikan balikan.
4. Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
a. Merefleksikan proses teknik Number Head Together.
b. Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan penerapan
teknik Number Head Together.
a. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
b. Menyusun rekomendasi.
Dari tahap kegiatan pada siklus 1 dan 2, hasil yang diharapkan adalah agar
(1) peserta didik memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif terlibat
dalam proses pembelajaran pahasa Inggris; (2) guru memiliki kemampuan
merancang dan menerapkan model pembelajaran interaktif dengan kerja
kelompok khusus pada mata pelajaran bahasa Inggris, dan (3) terjadi
peningkatan prestasi peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris.
c. Analisis Data
Untuk lebih menjamin keakuratan data penelitian dilakukan perekaman data
dalam video photo. Data yang diperoleh dianalisis dan dideskripsikan sesuai
permasalahan yang ada dalam bentuk laporan hasil penelitian. Dari rancangan
pembelajaran interaktif dan pemberian tugas kerja kelompok dilakukan
validasi oleh teman sejawat dan kepala sekolah. Untuk kreativitas peserta
didik dalam Pembelajaran digunakan observasi dan angket dan untuk
perolehan hasil belajar peserta didik digunakan deskripsi kuantitatif.

11. JADWAL PENELITIAN


Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020,
antara bulan Februari sampai dengan bulan April 2020 dan rencana berlangsung
selama 3 bulan secara berkesinambungan. Dengan agenda kegiatan sebagai
berikut:

Tanggal
NO Tahap Kegiatan Keterangan
Pertemuan
1 3 Februari 2020 Siklus 1: Data Video
Tahap Perencanaan (Planning) Photo pada
2 10 Februari 2020 Tahap Metakukan Tindakan Tiap tahap
(Action) pengamatan
3 17 Februari 2020 Tahap Mengamati
(Observation)
4 24 Februari 2020 Tahap Refteksi (Reflection)
5 2 Maret 2020 Siklus 2:
Tahap Perencanaan (Planning)
6 9 Maret 2020 Tahap Metakukan Tindakan
(Action)
7 16 Maret 2020 Tahap Mengamati
(Observation)
8 23 Maret 2020 Tahap Refteksi (Reflection)
9 30 Maret 2020 Tahap Analisis Data dan
Deskripsi Temuan sebagai
bahan Laporan
10 6 - 13 April 2020 Menyusun Laporan TPK
12. RENCANA ANGGARAN
No Uraian Jumlah Ket
1 Pembuatan proposal PTK 150.000
2 Pembuatan angket 50.000

13. PUSTAKA ACUAN


http://ruangbelajar1.blogspot.com/2016/11/rpp-kurikulum-2013-bahasa-
inggris.html
http://www.iosrjournals.org/iosr-jrme/papers/Vol-7%20Issue-2/Version-
2/R070202107114.pdf
http://gangsarbasuki.blogspot.com/2013/04/numbered-head-together.html
Mariyaningsih, Nining, dkk. 2018. Bukan Kelas Biasa. Surakarta: Kekata
Publisher

Anda mungkin juga menyukai