Anda di halaman 1dari 17

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN

Advertisement

dokumen-dokumen yang mirip

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

PERANAN DAN FUNGSI Bahasa Indonesia. Karina Jayanti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

Kolaborasi Trilogi Bahasa sebagai Modal Keberjayaan Masyarakat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)

oleh Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Bahasa Indonesia untuk Broadcast Politeknik Negeri Media Kreatif
Jakarta 2015

PEMAHAMAN KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI DASAR JIWA NASIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga.
pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi,
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme
sistem pemerintahan suatu

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Politik Bahasa dan Masalah Kebahasaan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset.
pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

Bahasa Indonesia Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

MENJADIKAN BAHASA INDONESIA YANG BERMARTABAT DAN JATI DIRI BANGSA

SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Amanda Putri Selvia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam BAB I, peneliti memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian,
uraian masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian ini.

PKN 1 RANGKUMAN SEJARAH SUMPAH PEMUDA, MAKNA DAN ARTI PENTING SUMPAH PEMUDA

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut
- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG
PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

KEBANGGAAN TERHADAP BAHASA INDONESIA (LANGUAGE PRIDE) DI PURWAKARTA. Siti Chadijah


ABSTRAK

Bahasa. dan. Nasionalisme

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI
DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya,
ada

KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan masyarakat dapat mempengaruhi perubahan bahasa. Era

BAB I PENDAHULUAN. ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: Kami poetra dan poetri

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

KATA SERAPAN BAHASA MELAYU DIALEK DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN LINGGA UTARA
KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E-JOURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

BAHASA II\D Oi\ESIA DALAM P E RE I\ C AN AAN PE MB Ai\ GIJi\Ai\

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA
NASIONAL

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG


PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pertemuan 1 PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DIPELAJARI


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri
dari banyak pulau

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas
FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari
berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi
yang digunakan oleh

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

BAHASA NASIONAL YANG BELUM MENASIONAL ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Dr.


A. Sobana Hardjasaputra, S.S., M.A.

FUNGSI DAN PERAN BAHASA INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

I. PENDAHULUAN. Sumarsono (2009) mengemukakan bahwa bahasa sebagai alat manusia untuk. apabila
manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa, manusia akan

JATI DIRI BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISASI TEKNOLOGI INFORMASI. Marsudi Abstrak
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia. Bahasa terdiri atas bahasa lisan dan tulisan. Sebagai bagian
dari

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara.
menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o
Fungsi bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sikap Bahasa Siswa Sekolah Dasar Terhadap Bahasa
Daerah Dan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gio M. Johan, 2013

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper ke-2 Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Pembelajaran
Kreatif di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Negara Republik
Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME


GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI,
SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa
Waktu Keanggotaan

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

2) Sanggupkah Pancasila menjawab berbagai tantangan di era globalisasi tersebut?

I. PENDAHULUAN. Era Globalisasi membuat jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan. dimasyarakatkan
luas pada khususnya. Agar bangsa Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN
BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh

Sikap Bahasa Masyarakat Urban terhadap Bahasa Indonesia. (Menemukan Tipe Pembelajaran Bahasa
Indonesia di Sekolah Wilayah Rural dan Urban)

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

SITUASI KEBAHASAAN DALAM BAHASA INDONESIA A. Aspek Sosiolinguistik Bahasa adalah sesuatu yang
hidup. Sebagai sesuatu yang hidup, ia tentu mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN
PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat pemakai bahasa memiliki kesepakatan bersama mengenai

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL
Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun
KESETIAAN BERBAHASA INDONESIA DIPERTANYAKAN DI ERA GLOBALISASI. Marsudi, Siti Zahrok ABSTRAK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai
suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan

ANALISIS GEJALA KONTAMINASI, PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN DAERAH DALAM BERITA POLITIK
SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-NOVEMBER 2009 SKRIPSI

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


Advertisement

Transkripsi:

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERSATUAN Marsudi Abstrak Bahasa Indonesia lahir
dari Bahasa Melayu yang pada zaman dulu menjadi bahasa lingua franca, yakni bagasa perdagangan
antarpulau di nusantara. Kemudian dikukuhkan menjadi bahasa persatuan melalui momen Sumpah
Pemuda. Bahasa Melayu menjadi dominan di kala itu dikarenakan fleksibelitasnya akan bahasa-bahasa
lain. Dengan fakta tersebut, tepatnya 28 Oktober 1928, bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa
persatuan dan tahun 1945 diresmikan sebagai bahasa negara. Permasalahan yang muncul dalam
eksistensi bahasa Indonesia adalah bagaimanakah cara mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia?
Tidak hanya masalah eksistensi saja, tetapi sanggupkah bahasa-bahasa daerah di negeri ini memperkaya
kosa kata dan istilah bahasa Indonesia? Selain itu, bagaimanakah potensi bahasa Indonesia di era
globalisasi? Eksistensi bahasa Indonesia, selain dipengaruhi kekonsistenan penggunaanya, juga didukung
oleh kemampuan bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang. Oleh
karena itu, perkembangan bahasa Indonesia sangat tergantung pada tingkat keberhasilan menciptakan
kosa kata dan istilah-istilah baru. Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal karena bahasa Indonesia
memiliki sifat terbuka dan demokratis. Perkembangan yang terjadi sekarang dan yang datang tidak hanya
menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia
baru yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Kata
Kunci: eksistensi bahasa, bahasa persatuan, potensi bahasa, globalisasi bahasa. Bahasa Indonesia lahir
pada 28 Oktober 1928 dan dicetuskan sebagai sikap politik para pemuda pada masa itu yang mengakui
satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu tanah air yaitu Indonesia dan satu bahasa yaitu bahasa
Indonesia. Berarti, tahun 2008 ini bahasa Indonesia genap berusia 80 tahun dan dalam perjalanan
panjangnya bahasa Indonesia telah menempati kedudukan penting sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara bahkan juga menjadi lambang jati diri bangsa serta alat pemersatu bangsa. 172

173 - Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Persatuan Apabila ditinjau dari sejarah, Bahasa
Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa perdagangan antarpulau di
Nusantara. Dengan munculnya rasa kebangsaan, bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Persatuan
melalui momen Sumpah Pemuda. Bahasa Melayu menjadi sangat dominan di zaman itu dikarenakan
fleksibelitasnya akan bahasa-bahasa lain. Karena interaksi bangsa Indonesia saat itu lebih banyak dengan
orang-orang berbahasa Arab, Bahasa Arablah yang banyak diserap ke dalam Bahasa Melayu. Sumpah
Pemuda yang diikrarkan 28 Oktober 1928 merupakan wujud kristalisasi semangat nasionalisme sebagai
bangsa dijajah oleh bangsa asing. Dengan Sumpah Pemuda tersebut, penggalangan kekuatan guna
mempersatukan suku bangsa yang tercerai berai yang terjadi di ribuan pulau negeri ini mulai
menampakkkan kesadaran pentingnya hidup bersatu. Bersatu merupakan salah satu modal utama dalam
rangka memerdekakan Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan bagian dari perjalanan sejarah bahasa
Indonesia. Ikrar: satu bahasa, bahasa Indonesia merupakan kekuatan pemersatu suku bangsa Indonesia
yang berbeda suku dan bahasa. Kini Indonesia sudah merdeka dan Sumpah Pemuda sudah berusia 80
tahun. Apakah ikrar satu bahasa, yakni bahasa Indonesia masih memiliki kekuatan membangun rasa
nasionalisme terhadap bahasa Indonesia? Pada saat ini permasalahan-permasalahan yang muncul
adalah bagaimanakah eksistensi bahasa nasional dalam era globalisasi saat ini? Mampukah bahasa-
bahasa daerah di negeri ini mendukung perkembangan bahasa Indonesia di era yang semakin
mengglobal? Bagaimanakah gambaran bahasa Indonesia di masa depan? Kegiatan komunikasi dalam
berbagai kesempatan memang banyak masyarakat terbiasa menggunakan bahasa Indonesia. Tidak
jarang dijumpai bahwa mereka pun kadang lebih fasih dan memahami bahasa Indonesia daripada
bahasa daerahnya. Selain itu, dalam pertemuan-pertemuan resmi pun digunakan bahasa Indonesia.
Akan tetapi, fenomena penggunaan bahasa Indonesia sekarang ini menunjukkan bahwa fungsi bahasa
Indonesia tidak lagi sama seperti dalam sejarah Sumpah Pemuda tahun 1928. Permasalahan yang terjadi
saat ini adalah apakah bangsa Indonesia masih merasa memiliki bahasa Indonesia? Andai bangsa

Marsudi - 174 ini merasa memiliki bahasa Indonesia kemungkinan masih kurang menunjukkan sikap dan
perilaku yang positif. Bagi sebagian bangsa Indonesia, bahasa Indonesia masih dinilai sebagai bahasa
yang inferior. Masyarakat kini gemar menyebut kata asing ketimbang padanannya dalam bahasa
Indonesia (http://groups.google.co.id). Bahasa asing dianggap memiliki prestise yang lebih tinggi
daripada bahasa Indonesia. Hal ini tampak pada pemakaian kata atau istilah asing yang berarti tidak
memiliki kebanggaan terhadap bahasa Indonesia dan tidak mencari kata atau istilah yang berasal dari
bahasa Indonesia atau dari bahasa serumpun. Gejala mengkhawatirkan ini tidak dapat dianggap remeh,
sebagai suatu perkembangan yang biasanya muncul dalam masyarakat urban, seperti juga tampak di
sejumlah negara lain. Timbulnya gejala bahasa pergaulan, terutama di kalangan muda, dalam masyarakat
urban yang rentan terhadap derap globalisasi merupakan fenomena yang dapat kita pahami. Namun,
kalau kecerobohan dalam penerapan bahasa Indonesia juga menyelinap di media, biasanya di media
elektronik yang dampak jangkauannya lebih mendalam dan meluas dibandingkan dengan media cetak,
maka kekhawatiran kita terhadap masa depan bahasa Indonesia bukanlah berlebihan. Dilihat dari segi
kepentingan berbahasa, seseorang/pihak tertentu menggunakan bahasa mengabaikan kebaikan dan
kebenaran berbahasa. Misalnya, bahasa Indonesia dipakai oleh sebagian masyarakat untuk
menyukseskan kepentingan kelompok tertentu sehingga bisa menimbulkan kerawanan persatuan
bangsa. Jika sikap semacam itu berlanjut, bahasa Indonesia tidak lagi berfungsi sebagai bahasa
persatuan. Akibatnya, bahasa Indonesia tidak lagi sebagai alat pemersatu, tetapi sebagai alat pemecah
belah bangsa. Partai-partai yang bertikai menggunakan bahasa sebagai alat untuk kepentingan partai
atau kelompoknya. Para politikus tidak jarang memanfaatkan bahasa untuk mempengaruhi masyarakat
agar mendukung partainya, tetapi bahasa Indonesia yang dipakai kurang dan bahkan tidak lagi
mencerminkan sebagai bahasa persatuan. Bukanlah fenomena baru jika gara-gara penggunaan bahasa
yang kurang santun menjadikan lawan bicara marah/tersinggung padahal tidak ada maksud memancing

175 - Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Persatuan kemarahan. Di gedung DPR, pernah kita
saksikan adegan adu fisik yang berawal dari penggunaan bahasa yang tidak santun dalam menyampaikan
perbedaan pendapat. Dalam konteks ini pastilah peran bahasa dilupakan untuk mencari titik tengahnya
atau menghargai perbedaan pendapat. Sampai saat ini, patut disyukuri bahwa adanya gejolak dan
kerawanan yang mengancam kerukunan dan kesatuan bangsa Indonesia bukanlah bersumber dari
bahasa persatuannya, bahasa Indonesia yang dimilikinya, melainkan bersumber dari krisis
mutidimensional terutama krisis ekonomi, hukum, dan politik, serta pengaruh globalisasi. Justru, bahasa
Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan
oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai ragam suku dan daerah. Jika tidak ada Sumpah
Pemuda, mungkin negeri ini tidak akan memperoleh kemerdekaan tahun 1945 karena masing-masing
suku fanatik menggunakan bahasa daerahnya. Oleh karena itu, adanya bahasa persatuan itulah, rasa
nasionalisme terwujud sampai sekarang. Setiap tahun, Sumpah Pemuda yang diperingati oleh bangsa
Indonesia ini juga membuktikan betapa pentingnya bahasa bagi suatu bangsa. Bahasa sebagai alat
komunikasi yang paling efektif dibandingkan alat komunikasi yang lain ternyata mutlak diperlukan setiap
bangsa. Bangsa yang tidak memiliki bahasa tidak mustahil akan mengalami kemajuan karena bangsa
tersebut tidak mungkin menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia pergaulan
dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukkan
identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan
bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai suatu
bangsa. Ikarar Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia
menjadi dasar yang kokoh bagi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia. Bahkan,
pada perjalanan selanjutnya, bahasa Indonesia tidak lagi sebagai bahasa persatuan, tetapi juga
berkembang sebagai bahasa negara dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Marsudi - 176 Eksistensi Bahasa Persatuan Apabila merefleksi kembali ke masa lampau, betapa berat
perjuangan bahasa Indonesia, baik sebagai cerminan kehidupan budaya (jati diri bangsa) maupun
sebagai sarana komunikasi sosial politik. Betapa tidak, bahasa Indonesia pada waktu itu harus bersaing
dengan berbagai bahasa daerah yang tumbuh dan berakar dengan sangat kuat di berbagai suku bangsa.
Beruntunglah status bahasa Indonesia karena pendiri republik ini berwawasan luas untuk kepentingan
persatuan dan kesatuan bangsa, maka diangkatlah bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal bahasa
Indonesia. Eksistensi bahasa persatuan, selain dipengaruhi kekuatutuhan penggunaanya, juga didukung
oleh kemampuan bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang. Bahasa
secara filosofis adalah pengungkapan manusia atas realitas melalui simbol-simbol. Oleh karena itu,
perkembangan Bahasa Indonesia antara lain sangat tergantung pada tingkat keberhasilan menciptakan
kosa kata dan istilah-istilah baru. Kenyataan yang terjadi saat ini adalah bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi tingkat internasional. Mengingat kedudukan bahasa Inggris tersebut, pengembangan bahasa
Indonesia sangat dipengaruhi oleh dinamisasi penyerapan kata-kata dan istilah dalam bahasa Inggris.
Penyerapan dalam rangkan pengembangan bahasa ini bukan tanpa risiko. Kalau tanpa kendali, bahasa
Indonesia bisa kehilangan jati diri sebagai bahasa nasional. Penyerapan bahasa tidaklah murni pada
pengambilan kosa kata saja, tetapi lebih dari itu. Budaya yang melatarbelakangi bahasa tersebut ikut
terbawa. Perlu diingat pula, masuknya katakata asing, baik lisan maupun tulis, terus terjadi tanpa
teguran sama sekali. Apalagi sanksi atas pelanggaran tersebut, pihak yang berwenang tidak pernah
peduli Sehari-hari kita lebih lahap men-caplok kata asing (Inggris) daripada bertaat asas berbahasa
Indonesia tanpa berbumbu kata asing. Hal yang perlu diingat bahwa penyerapan bahasa asing ke dalam
bahasa Indonesia sekaligus banyak kultur negeri asal bahasa Inggris yang tidak sesuai dengan konteks
Indonesia.

177 - Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Persatuan Sudah siapkah bahasa Indonesia digunakan
sebagai sarana komunikasi dalam kehidupan global? Masalah kesiapan inilah yang sering dipertanyakan
oleh pengguna bahasa Indonesia, terutama yang mebidangi ilmu pengetahuan dan teknologi. Jawaban
itu akan terpulang kepada bangsa Indonesia. Jika tidak siap, bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa
Indonesia akan lenyap. Konsekuensi ancaman tidak hanya sebatas mengancam eksistensi bahasa
Indonesia, namun menjadi sangat penting karena berkaitan dengan bahasa sebagai identitas dan
kepribadian bangsa (ntoso.wordpress.com/). Langkah utama yang perlu dilakukan ialah pengembangan
bahasa Indonesia, terutama kosakata, dan pemantapan sistem bahasa serta peningkatan mutu
penggunaannya secara baik dan benar dalam berbagai keperluan. Satu hal yang perlu disadari bahwa
kedinamisan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman yang semakin menggelobal ini
menuntut bahasa Indonesia memiliki kecendekiaan yang memadai. Bahasa Indonesia saat ini ternyata
masih perlu ditingkatkan kecendekiaannya. Penyerapan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kecendekiaan bahasa Indonesia. Di samping itu,
penyerapan bahasa Inggris tersebut merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari di era globalisasi.
Namun, penyerapan tersebut dilakukan tidak akan meningkatkan dan memantapkan bahasa Indonesia
jika tidak diikuti penggunaan bahasa dengan baik dan benar. Pengembangan kosakata tanpa
penggunaannya secara tepat tidak akan mendukung upaya pemantapan peran bahasa Indonesia di
tengah-tengah persiapan memasuki tatanan kehidupan global (www.feunpak.web.id). Sekali lagi,
penyerapan bahasa asing dapat dilakukan dengan syarat tidak meminggirkan atau bahkan menggusur
eksistensi bahasa Indonesia, tetapi diharapkan melengkapi kekurangan dalam bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia yang sekaligus sebagai bahasa persatuan dihadapkan pada suatu tantangan yang tidak ringan,
antara lain dimanfaatkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Apabila dimanfaatkan dalam
bidang tersebut, bahasa Indonesia masih kekurangan kosakata termasuk peristilahannya. Berbagai
konsep ilmu dan teknologi yang menggunakan bahasa asing belum seluruhnya

Marsudi - 178 dapat dialihkan dengan cepat ke dalam bahasa Indonesia, walaupun telah tercatat 78.000
lema kata umum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2001) dan 264.000 istilah dalam
berbagai bidang ilmu. Selain berbagai faktor internal, faktor eksternal yakni arus globalisasi yang
difasilitasi teknologi informasi turut memacu perkembangan bahasa Indonesia, terutama dalam
persiapan memasuki tatanan kehidupan dunia yang baru. Sementara itu, perkembangan teknologi
informasi yang mampu menerobos batas ruang dan waktu telah memberi peluang keterbukaan yang
tidak dapat dihindari. Dengan teknologi itu masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi secara
langsung melalui radio, televisi, internet, atau media lain. Tatanan kehidupan dunia yang baru telah
membuka lembaran baru dalam kehidupan umat manusia. Kehadiran teknologi informasi (seperti
telepon, faksimile, dan internet) dengan kemampuan daya jangkau yang dapat menerobos batas ruang
dan waktu telah melahirkan keterbukaan sehingga dunia ini bagaikan sebuah desa global. Teknologi
informasi itu menggunakan bahasa sebagai pengantar maka dalam media itu terpajang berbagai macam
bahasa dunia. Dalam kondisi seperti itu sebenarnya tidak hanya terjadi persaingan secara terbuka produk
dan jasa, tetapi telah terjadi juga persaingan secara terbuka antara bahasa yang satu dan bahasa yang
lainnya. Kondisi itu bisa membuat orang berpikir bahwa bahasa menjadi sangat penting bagi kehidupan
suatu bangsa. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya pemantapan peran bahasa Indonesia, terutama
sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam era globalisasi seperti saat ini, bahasa menjadi sangat penting
bagi kelangsungan eksistensi persatuan bangsa, baik sebagai lambang jati diri maupun sebagai sarana
komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahkan, bahasa Indonesia
berpotensi sebagai bahasa perhubungan luas karena digunakan oleh penduduk besar di kawasan Asia
Tenggara dan kini bahasa Indonesia banyak dipelajari di berbagai negara. Setelah delapan puluh tahun
menjadi bahasa persatuan, bahasa Indonesia menunjukkan jati dirinya sebagai alat komunikasi yang
mutlak diperlukan bangsa Indonesia. Dalam sejarah perjalannya, Bahasa Indonesia telah mengalami
pasang

179 - Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Persatuan surut, tetapi bahasa Indonesia tetap
bertahan dan kokoh sebagai bahasa persatuan atau nasional dan bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia
telah menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sangat berperan dalam
mempersatukan belbagai suku bangsa yang beraneka adat dan budayanya. Dalam mengemban misinya,
bahasa Indonesia terus berkembang seiring dengan keperluan dan perkembangan bangsa Indonesia,
walaupun ada perkembangan yang menggembirakan dan ada perkembangan yang menyedihkan dan
membahayakan, Dualisme perkembangan ini memang merupakan dinamika dan konsekuensi bahasa
yang hidup. Akan tetapi, karena bahasa Indonesia sudah diposisikan sebagai bahasa yang berkedudukan
tinggi oleh bangsa Indonesia, bahasa Indonesia harus dikembangkan ke arah yang lebih baik dan penuh
tanggung jawab sehingga ungkapan bahasa menunjukkan bangsa benar-benar mengkristal dalam bahasa
Indonesia. Peran Bahasa Daerah terhadap Bahasa Persatuan Bahasa daerah merupakan bagian yang
integral dari kebudayaan daerah. Sebagai bagian dari kebudayaan daerah, bahasa daerah tentu
memberikan andil dalam memperkaya kebudayaan nasional, termasuk di dalamnya memperkaya bahasa
Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan, Di dalam hubungannya dengan fungsi
bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional (Halim, 1976b:146).
Pendapat tersebut dipertegas pendapat Hadiatmaja. Hadiatmaja (2000:37) mengatakan sesungguhnya
dalam era yang akan datang sangat diharapkan bahsa daerah dapat saling mengisi dengan bahasa
Indonesia (Taha, 2000:37). Masalah kebahasaan merupakan salah satu segi masalah kebudayaan
nasional yang perlu ditangani dengan sungguh-sungguh dan berencana agar tujuan akhir pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, termasuk sastranya, bisa tercapai. Dalam salah
satu ikrar Sumpah Pemuda dinyatakan "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia" merupakan
pengakuan terhadap banyak bahasa di Indonesia (746 bahasa). Memang benar, ikrar tersebut
menempatkan keutamaan bahasa Indonesia di atas bahasa-bahasa lain dalam konteks kenasionalan.
Akan
Marsudi - 180 tetapi bahasa-bahasa daerah tetap memiliki hak hidup di tengah-tengah masyarakat
pendukungnya. Masyarakat penutur bahasa-bahasa daerah itu merupakan rakyat yang mendiami
wilayah kepulauan dalam satu kesatuan tanah air Indonesia. Pengembangan bahasa nasional
berhubungan dengan bahasa sumber dari bahasa. Sumber penyerapan bahasa Indonesia yang
diutamakan adalah bahasa daerah. Menurut penulis sudah saatnya penyerapan kosa kata bahasa daerah
semakin digiatkan. Tidak saja penyerapan ini akan berpengaruh positif pada penguatan persatuan
nasional, tetapi juga penting dalam pemeliharaan bahasa daerah yang saat ini mengalami kemunduran
luar biasa. Sangat disayangkan potensi kekayaan kosa kata dan makna bahasa daerah yang dekat dalam
kesehariaan kita dibiarkan begitu saja. Untuk mempertahankan jati diri bangsa Indonesia tidak sedikit
pengorbanan tenaga dan biaya. Bentuk pengorbanan ini antara lain berupa penelitian-penelitian
terhadap bahasa daerah. Hasil penelitian bahasa daerah ini berguna untuk pengembangan bahasa
nasional. Di samping itu, pihak atau orang lain akan lebih mudah mempelajari bahasa daerah itu dan
penutur asli bahasa daerah pun akan lebih mudah dalam mempelajari bahasa Indonesia. Hasil penelitian
bahasa daerah dapat juga dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan dan penyuluhan bagi pemerintah
atau pihak-pihak yang membutuhkannya. Apabila bahasa daerah sebagai sumber penyerapan bahasa
Indonesia, kemungkinan yang muncul adalah penggunaan bahasa Indonesia dengan dialek kedaerahan.
Tidak dapat dipungkiri, dalam pergaulan kita sering mendengar bahasa Indonesia ala Minang, bahasa
Indonesia ala Medan, bahasa Indonesia ala Papua, bahasa Indonesia ala Sunda, bahasa Indonesia ala
Jawa, dan sebagainya. Seringkali hal ini membuat risih telinga sehingga terkesan bahasa Indonesia tidak
memiliki kriteria standar bahasa Indonesia baku. Akan tetapi, pengembangan bahasa Indonesia tidaklah
selalu mulus dan signifikan pada saat ini. Dalam bidang teknologi misalnya, penyerapan kata dan istilah
dari bahasa asing tidak dapat dihindari. Kenyataan ini didasari oleh miskinnya bahasa daerah akan kosa
kata bidang teknologi. Akibatnya,

181 - Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Persatuan kelambanan dalam memproduksi kata-kata
dan istilah baru membuat bahasa Indonesia menjadi stagnan dan cendrung dianggap sebagai bahasa
kuno. Bahasa daerah tidak selalu tersedia kata dan istilah guna pengembangan bahasa nasional. Oleh
karena itu, jika hanya bergantung pada bahasa daerah, pengembangan bahasa Indonesia akan
mengalami kesulitan. Potensi Bahasa Indonesia di Masa Depan Bahasa Indonesia di masa depan bukan
hanya menjadi bahasa negara, melainkan juga menjadi bahasa dari suatu suku bangsa yang mengglobal.
Bahasa Indonesia harus mampu mengakomodasi perubahan-perubahan dan penyesuaianpenyesuaian
yang mungkin dihadapi. Mekanisme pembinaan dan pengembangan tidaklah ditentukan oleh suatu
lembaga, seperti Pusat Bahasa, tetapi akan amat ditentukan oleh mekanisme pasar. Pusat Bahasa tidak
perlu terlalu rewel dengan bahasa yang baik dan benar. Politik bahasa yang terlalu bersifat defensif harus
ditinggalkan. Perkembangan yang terjadi sekarang dan yang datang tidak hanya menyangkut masalah
struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru yang dialami
manusia di dalam sebuah proses perubahan. Dalam hal ini, permasalahanya adalah bagaimana
menjadikan bahasa itu memiliki posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh,
bagaimana langkah untuk menjadikan masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat
dunia. Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal. Dewasa ini, bahasa Indonesia merupakan salah satu
bahasa asing yang populer dan digemari oleh bangsa lain, dan diajarkan di lebih 140 negara di dunia,
seperti Australia, Jepang, RRC, dan Korea Selatan. Di Australia, bahasa Indonesia merupakan satu-
satunya bahasa asing yang paling digemari masyarakat, mahasiswa, guru, dosen, dan pegawai negeri.
Masyarakat di seluruh negara bagian Australia, kini aktif belajar bahasa Indonesia mulai taman kanak-
kanak sampai universitas. Apalagi sekarang, pemerintah Australia telah menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa kedua di seluruh negara bagian Australia. Prinsip yang perlu diambil adalah bukan
sebagai

Marsudi - 182 objek perubahan dalam era globalisasi, melainkan harus menjadi subjek perubahan
sehingga bahasa Indonesia berpotensial menjadi bahasa yang diperhitungkan di dalam dunia global.
Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi menjadi bahasa global.
Bahasa Indonesia memiliki potensi dalam mengatasi permasalahan kesiapan memasuki tatanan
kehidupan global, seperti perdagangan bebas ataupun teknologi informasi
(http://cabiklunik.blogspot.com/). Bahasa Indonesia bersifat terbuka (transparan). Artinya, bahasa ini
dapat beradaptasi dengan bahasa-bahasa lain dan mudah menerima unsur-unsur bahasa asing, seperti
unsur fonologi, morfologi, dan unsur semantik. Bahasa Indonesia dapat berkembang dengan pesat
terutama di bidang kosakata, seperti ipteks, politik, bisnis, dan lain-lain karena sifatnya yang terbuka tadi.
Kata-kata dan istilah dari bahasa Sanskerta, Cina, Jepang, Jawa, Sunda, Arab, Belanda, dan Inggris begitu
mudahnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki sifat terbuka akan cepat
berkembang dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi pasar, sehingga penuturnya
tidak terlalu sulit untuk menggunakannya terutama dalam komunikasi bisnis. Sifat terbuka yang
dimilikinya merupakan satu potensi bahasa Indonesia pada masa kini dan masa depan, yang kelak
diharapkan mampu membawa bahasa Indonesia menuju masyarakat Indonesia baru yang demokratis,
egaliter, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dengan sifat terbuka ini pula,
diharapkan bahasa Indonesia akan menjadi bahasa yang besar penuturnya menuju peradaban dan
kebudayaan Indonesia modern. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang memiliki sifat demokratis. Ini
sesuai dengan karakteristik manusia/masyarakat baru yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal tingkat-tingkat tutur. Bahasa Indonesia memiliki sifat
demokratis yang kuat terpadu dengan sistem sosial masyarakat Indonesia. Sifat demokratis bahasa
Indonesia terwujud dalam kehidupan berbahasa masyarakat Indonesia, yakni suatu wujud kehidupan
yang kurang menampilkan makna orang-seorang sebagai individu. Anjuran pemakaian kata Bung pada
pemerintahan lama seperti Bung Karno, Bung Hatta,

183 - Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai bahasa Persatuan Bung Tomo, Bung Syahrir, dan lain-lain
merupakan wujud dari sifat demokratis bahasa Indonesia. Bahasa yang bersifat demokratis dan merakyat
akan semakin banyak penuturnya pada masa kini dan di masa depan. Hal ini telah dimiliki oleh bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia akan semakin digemari dan banyak penuturnya. Siapa saja
yang sudah mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia, dia akan semakin menyukainya. Dengan sifat
demokratis inilah bahasa Indonesia akan semakin banyak penuturnya dari negara-negara lain. Simpulan
dan Saran Sesuai dengan pokok-pokok permasalahan seperti telah dikemukakan di atas, simpulan
masalah eksistensi bahasa nasional (Indonesia) dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Eksistensi bahasa
persatuan, selain dipengaruhi kekuatutuhan penggunaanya, juga harus didukung oleh kemampuan
bahasa tersebut dalam mengungkapkan fenomena baru yang berkembang. b. Pengembalian bahasa
Indonesia menjadi bahasa persatuan adalah dengan cara memberi kesempatan kepada keragaman dan
kekayaan bahasa daerah di tanah air untuk menambah perbendaharaan kata bahasa Indonesia. c.
Bahasa Indonesia memiliki potensi besar menjadi bahasa besar (bukan hanya bahasa nasional) karena
bahasa Indonesia dikembangkan menuju bahasa yang global yang bersifat terbuka dan demokratis.
Setelah membahas eksistensi bahasa nasional, saran yang perlu disampaikan sebagai berikut. a Sikap
positif pemakai bahasa Indonesia harus dimanifestasikan dalam berbahasa, b. Bahasa Indonesia harus
selalu meningkatkan kemampuan mengungkapkan berbagai macam ide, termasuk ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Marsudi - 184 c. Bahasa daerah perlu diberi peluang besar guna pengembangan bahasa Indonesia
sehingga bahasa Indonesia tetap menunjukkan keindonesiaannya. d. Dukungan dari berbagai pihak,
seperti pemerintah, parlemen, dan pemilikik bahasa Indonesia sangat menentukan eksistensi bahasa
Indonesia ditingkat nasional dan bahkan internasional. Daftar Pustaka Hadiatmaja, Sarjana (dalam
Murad.A). 1992. Potensi KosaKata Bahasa Jawa untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia. Kongres
Bahasa Indonesia IV. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Halim, Amran. 1980. Fugsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Politik Bahasa Nasional 2.
Jakarta: Balai Pustaka. Taha, Zainuddin (penyunting Alwi, Hasan). 2000. Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Daerah dalam Era Globalisasi. Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi: Pemantapan Peran Bahasa
sebagai Sarana Pembangunan Bahasa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. http://groups.google.co.id/. Diakses 17 Oktober 2008.
http://fiqihsantoso.wordpress.com/2008/01/29/peran-bahasa-indonesia-dalamusaha-persatuan-
indonesia/. Diunduh pada tanggal 17 Oktober2008 ntoso.wordpress.com/2008/01/29/peran-bahasa-
indonesia-dalam-usaha-persatuanindonesia/). Diunduh pada tanggal 18 Oktober 2008.
http://www.feunpak.web.id/jima/orasi_dendysugono.htm. Diunduh pada tanggal 18 Oktober 2008.
http://cabiklunik.blogspot.com/2007/09/bahasa-indonesia-merekat-bangsa.html. Diunduh pada tanggal
18 Oktober 2008.

Anda mungkin juga menyukai