Diagnosis Efi Kijang Innova PDF
Diagnosis Efi Kijang Innova PDF
Nama N a m a
Dealer Pelapor
Subject
Uraian
Masalah
Usulan
Perbaikan
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN:
Bila melepas kabel dari terminal negatif (--), inisialisasi sistem berikut setelah memasang kembali.
Nama Sistem Lihat hal.
Sistem Kontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
PETUNJUK:
Inisialisasi tidak lengkap hanya dengan melepas kabel baterai3.
05--2
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
054JE--26
LOKASI
Kombinasi Meter
Pompa Bahan Bakar
DLC3
ECM
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
F Fuse INJ
R/B Ruang Mesin, J/B F Fuse IGN
F Integration Relay F Fuse ST
(Relay Unit B MAIN , Relay C/OPN)
F Relay ST
F Fuse BATT P/I
F Fuse EFI
Injektor
F Fuse ALT Camshaft Timing Oil Control Valve
F Fuse AM2
F Fuse ETCS
Throttle Body Assy
(Throttle Position Sensor
Ignition Coil dan Igniter and Actuator)
Crankshaft Position
Sensor
A94233
05--3
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
05M8M--01
SISTEM DIAGRAM
Relay ST
Starter
Park/Neutral Position
(PNP) Switch
C/OPN Relay
VG
MAF Meter E2G
THA
R
THW 3
ECT Sensor 2
L
NCO+
NCO--
SP2+ Automatic
SP2-- Transmission
VTA1 SLT+
VC
VTA2 SLT--
Throttle Body Shielded S1
M+ S2
M--
SL
GE01
E2 THOC
A99730
05--4
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
No. 1 Injektor
#10 AC1
No. 2 Injektor A/C Amplifier
#20 ACT
No. 3 Injektor
#30
No. 4 Injektor
#40 Ke Kombinasi Meter
TACH
IGT1 SIL
Ignition Coil DLC3
WFSE
TC
IGT2
Ignition Coil
ALT Generator
IGT3
Ignition Coil
EKNK
Knock Sensor OC1-- Camshaft Timing Oil
KNK1 Control Valve
OC1+
Dari Relay
Camshaft Position G2+ ELS3 DEF
Sensor ELS1 Dari
KombinasiSwitch
VCPA
VPA ME01
Accelerator
EPA
Position
VCP2
Sensor EC
VPA2
EPA2
A99731
05--5
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
054JB--32
LANJUT
LANJUT
PETUNJUK:
Jika menampilkan kesalahan komunikasi pada alat, periksa DLC3.
LANJUT
PETUNJUK:
Catat atau print DTC dan freeze frame data jika diperlukan.
LANJUT
LANJUT
LANJUT
LANJUT
PETUNJUK:
Jika mesin tidak dapat start, lakukan dahulu step 10 dan 12.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Malafungsi tidak terjadi A
Malafungsi terjadi B
05--6
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
B Lanjut ke 10
9 SIMULASIKAN GEJALA
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC keluar A
DTC tidak keluar B
B Lanjut ke 12
LANJUT
Lanjut ke step 14
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak malafungsi part A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 17
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan malafungsi rangkaian A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 17
LANJUT
05--7
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak ada malafungsi A
Dipastikan ada malafungsi B
B Lanjut ke step 18
LANJUT
Lanjut ke step 18
LANJUT
LANJUT
LANJUT
LANJUT
SELESAI
05--8
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
LANJUT
LANJUT
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Malafungsi terjadi A
Malafungsi tidak terjadi B
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC keluar kode A
DTC tidak keluar kode B
B Lanjut ke step 7
LANJUT
Lanjut ke step 9
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Tidak dipastikan malafungsi part A
Dipastikan malafungsi part B
05--9
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
B Lanjut ke step 12
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan malafungsi rangkaian A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 12
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak malafungsi A
Dipastikan malafungsi B
B Lanjut ke step 13
LANJUT
Lanjut ke step 13
LANJUT
LANJUT
LANJUT
05--10
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
LANJUT
SELESAI
05--11
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
054JC--34
Tgl. Kendaraan
Dibawa masuk Tgl. Produksi
No. Polisi km
Pembacaan Odometer mil
Mesin tidak Mesin tidak dapat crank Tidak ada inisial pembakaran Tidak ada pembakaran sempurna
dapat Start
Idle awal salah Idling rpm tidak normal Tinggi ( rpm) Rendah ( rpm)
Idling jelek
Idling kasar Lain lain
Gejala problem
Lain lain
Data Problem
terjadi
konstan Kadang kadang ( kali per hari/bulan) Hanya sekali
Frekwensi problem
Lain lain
Kira kira.
Kondisi saat
Temp. mesin Dingin Pemanasan Setelah pemanasan Temp. tertentu Lain lain
Kondisi MIL Selalu nyala Kadang kadang nyala Tidak dapat nyala
PEMERIKSAAN DASAR
Bila malafungsi tidak dapat dilihat dengan pemeriksaan DTC, Lakukan troubleshooting pada rangkaian
yang berhubungan dengan kasus penyebab problem. Pada beberapa kasus, dengan melakukan pemerik-
saan dasar mesin seperti diperlihatkan pada flowchart berikut, Lokasi problem dapat ditemukan dengan ce-
pat dan efesien. Pemeriksaan ini sangat penting saat troubleshooting mesin.
1 PERIKSA TEGANGAN BATERAI
CATATAN:
Lakukan pemeriksaan tegangan baterai dengan mesin mati dan kunci kontak pada posisi OFF.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
11 V atau lebih OK
Dibawah 11 V NG
OK
OK
NG Lanjut ke step 7
OK
(a) Secara visual periksa apakah saringan udara tidak terlalu banyak tersumbat kotoran atau oli.
NG GANTI SARINGAN UDARA
OK
05--14
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE )
OK
OK
OK
TERMINAL ECM
E12 E11 E10 E9
G35135
Setiap terminal ECM standard tegangan normal diperlihatkan pada tabel dibawah.
Pada tabel, pertama periksa informasi pada “Kondisi”. Lihat pada “Simbol (No. Terminal” untuk
terminal yang diperiksa. Tegangan standard antara terminal diperlihatkan pada ”Tegangan Standard”.
Gunakan ilustrasi diatas sebagai referensi untuk terminal ECM.
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Tegangan Standard
Baterai (untuk penguku-
BATT (E9--3) -- E1 (E12--3) L -- BR ran tegangan baterai dan Selalu 9 sampai 14 V
untuk memori ECM)
Sumber daya untuk
+BM (E9--7) -- E1 (E12--3) R--W -- BR Selalu 9 sampai 14 V
throttle motor
IGSW (E9--9) -- E1 (E12--3) B--O -- BR Kunci Kontak Kunci Kontak ON 9 sampai 14 V
+B (E9--1) -- E1 (E12--3) B -- BR Sumber daya untuk ECM Kunci Kontak ON 9 sampai 14 V
MREL (E9--8) -- E1 (E12--3) W--G -- BR EFI relay Kunci Kontak ON 9 sampai 14 V
Sumber daya untuk sen-
VC (E12--18) -- E2 (E12--28) LG--B -- BR Kunci Kontak ON 4.5 sampai 5.5 V
sor (tegangan spesifik)
Throttle position sensor Kunci Kontak ON, Pedal gas tertu-
VTA1 (E12--20) -- E2 (E12--28) B--R -- BR 0.5 sampai 1.1 V
(untuk engine control) tup penuh
Throttle position sensor Kunci Kontak ON, Pedal gas dite-
VTA1 (E12--20) -- E2 (E12--28) B--R -- BR 3.2 sampai 4.8 V
(untuk engine control) kan penuh
Throttle position sensor
Kunci Kontak ON, Pedal gas tertu-
VTA2 (E12--19) -- E2 (E12--28) LG -- BR (untuk deteksi malafungsi 2.1 sampai 3.1 V
tup penuh
sensor)
Throttle position sensor
Kunci Kontak ON, Pedal gas tertu-
VTA2 (E12--19) -- E2 (E12--28) LG -- BR (untuk deteksi malafungsi 4.5 sampai 5.5 V
tup penuh
sensor)
Accelerator pedal position
Kunci Kontak ON, Pedal gas tertu-
VPA (E9--18) -- EPA (E9--20) W--L -- BR--W sensor (untuk engine con- 0.5 sampai 1.1 V
tup penuh
trol)
Accelerator pedal position
Kunci Kontak ON, Pedal gas dite-
VPA (E9--18) -- EPA (E9--20) W--L -- BR--W sensor (untuk engine con- 2.5 sampai 4.6 V
kan penuh
trol)
Accelerator pedal position
Kunci Kontak ON, Pedal gas tertu-
VPA2 (E9--19) -- EPA2 (E9--21) GR--G -- BR--Y sensor (untuk deteksi 1.5 sampai 2.9 V
tup penuh
malafungsi sensor)
Accelerator pedal position
Kunci Kontak ON, Pedal gas dite-
VPA2 (E9--19) -- EPA2 (E9--21) GR--G -- BR--Y sensor (untuk deteksi 3.5 sampai 5.5 V
kan penuh
malafungsi sensor)
Sumber daya untuk accel-
VCPA (E9--26) -- EPA (E9--20) LG--R -- BR--W erator pedal position sen- Kunci Kontak ON 4.5 sampai 5.5 V
sor (untuk VPA)
Sumber daya untuk accel-
VCP2 (E9--27) -- EPA2
BR--R -- BR--Y erator pedal position sen- Kunci Kontak ON 4.5 sampai 5.5 V
(E9--21)
sor (untuk VPA2)
Idling, tongkat transmisi posisi P
VG (E11--28) -- E2G (E11--30) L--W -- L--R MAF meter 0.5 sampai 3.0 V
atau N, switch A/C OFF
05--17
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
*1: A/T
*2: M/T
*3: dengan defogger jendela belakang
PETUNJUK:
Ground
Duty rasio bervariasi tergantung pada kerja sudut pembukaan
throttle.
1 mdet./DIV
G34676
PETUNJUK:
Ground
Duty rasio bervariasi tergantung pada kerja sudut pembukaan
throttle.
G34677
PETUNJUK:
20 mdet./DIV Panjang gelombang akan semakin pendek sesuai dengan naik
G34678
nya kecepatan mesin.
BENTUK GELOMBANG 4 (Referensi)
1 V/DIV Vehicle speed signal
Nama Terminal ECM Antara SPD dan ME01
Tester Range 1 V/DIV, 10 mdet./DIV
Kondisi Antara pada 40 km/h (25 mph)
Ground
PETUNJUK:
Panjang gelombang akan semakin pendek sesuai dengan naik
nya kecepatan kendaraan.
10 mdet./DIV G34679
05--19
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
SISTEM DIAGNOSIS
1. URAIAN untuk M--OBD
Bila troubleshooting kendaraan Multiplex OBD (M--OBD), ken-
daraan harus dihubungkan dengan intelligent tester II. Berba-
gai data keluaran dari Engine Control Module (ECM) kenda-
raan dapat dibaca.
DLC3
A98433
5. PERIKSA DLC3
CG SG SIL ECM kendaraan menggunakan ISO 14230 (M--OBD) protokol
komunikasi. Susunan terminal pada DLC3 sesuai dengan ISO
1 23 4 5 6 78 15031--3 dan sesuai format ISO 14230.
9 10111213141516
DLC3 BAT
A04550
PETUNJUK:
Hubungkan kabel dari intelligent tester II ke DLC3, putar kunci
kontak ke posisi ON dan usahakan menggunakan intelligent
tester II. Jika tampilan menginformasikan bahwa terjadi kesala-
han komunikasi, terdapat problem pada kendaraan atau pada
tester.
S Jika komunikasi normal saat tester dihubungkan pada
kendaraan lain, periksa DLC3 pada kendaraan yang
akan ditest.
S JIka komunikasi masih tidak memungkinkan saat tester
dihubungkan ke kendaraan lain, kemungkinan tester itu
sendiri terjadi problem. Konsultasikan kepada Service Di-
vision PT. TOYOTA--ASTRA MOTOR
6. PEMERIKSAAN TEGANGAN BATERAI
Tegangan baterai: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali baterai sebelum melakukan.
7. PERIKSA MIL
(a) MIL nyala bila kunci kontak diputar keposisi ON dan me-
sin tidak hidup.
PETUNJUK:
Jika MIL tidak nyala, troubleshooting rangkaian MIL (Lihat hal.
05--158).
(b) Jika mesin distart, MIL harus OFF. Jika lampu tetap ON,
sistem diagnosis telah mendeteksi malafungsi atau keti-
A93827 dak normalan pada sistem.
05--22
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
05JIN--02
PEMERIKSAAN/MENGHAPUS DTC
CATATAN:
Intelligent tester II saja:
Bila sistem diagnosis dirubah dari normal mode ke check mode, atau sebaliknya, semua DTC dan
freeze frame data yang terekam pada normal mode akan terhapus. Sebelum merubah mode, selalu
memeriksa dan membuat catatan untuk setiap DTC dan freeze frame data.
DLC3 A98433
A90409
TC
A97716
(c) Baca DTC dengan mengamati MIL. Jika tidak ada DTC
0.25 det.
yang terdeteksi, MIL akan berkedip seperti ditunjukan
pada ilustrasi.
ON
OFF
0.25 det.
A73556
05--23
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
TABEL FAIL--SAFE
JIka ada kode berikut terekam, ECM masuk ke mode fail--safe.
No. DTC Item Yang Terdeteksi Kerja Fail--safe Kondisi Peng aktifan Fail--safe
P0100/31
Jika mesin hidup lebih dari 3000 rpm, ECM mela-
P0102/31 Mass Air Flow Meter ”Pass” kondisi terdeteksi
kukan fuel cut.
P0103/31
P0110/24
ECM membuat temperatur udara fix pada20˚C
P0112/24 Intake Air Temperature Sensor ”Pass” kondisi terdeteksi
(68˚F).
P0113/24
P0115/22
Engine Coolant Temperature ECM membuat temperatur air pendingin fix pada
P0117/22 ”Pass” kondisi terdeteksi
Sensor 80˚C (176˚F).
P0118/22
P0120/41
P0122/41
Jika electronic throttle control system malafungsi,
P0123/41
ECM cuts off arus ke aktuator throttle. Throttle
P0220/41 control valve kembali menentukan posisi throttle
P0222/41 (kira kira 6.5_) dengan gaya pegas pembalik.
P0223/41 Kemudian, kebutuhan tenaga mesin di hitung ”Pass” kondisi terdeteksi dan ke-
P2102/41 Electronic Throttle Control System dengan menggunakan saat pengapian dan posisi mudian kunci kontak diputar ke
P2103/41 pedal gas. Mesin dikontril dengan intermitten OFF
P2111/41 fuel--cut. Jika pedal gas ditekan lembut dan perla-
P2112/41 han, kendaraan dapat dikendarai pada kecepatan
P2118/89 minimum. Jika pedal gas ditekan kencang, ken-
daraan dapat cepat dan pelan tidak teratur.
P2119/89
P2135/41
P0325/52
P0327/52 Knock Sensor ECM set delay saat pengapian ke maksimum. Kunci kontak diputar ke OFF
P0328/52
P0351/14 Jika mesin hidup lebih dari 500 rpm, ECM mela-
kukan fuel cut pada silinder yang malafungsi.
P0352/15
Ignitor Mesin melakukan fuel cut pada semua silinder ”Pass” kondisi terdeteksi
P0353/14
jika: 1) mesin hidup lebih dari 1500 rpm, dan 2)
P0354/15
beban mesin rata rata 20 sampai 89% atau lebih.
P2120/19
P2121/19
P2122/19
”Pass” kondisi terdeteksi dan ke-
P2123/19
Accelerator Pedal Position Sensor Mesin berhenti pada idle atau tenaga terbatas. mudian kunci kontak diputar ke
P2125/19
OFF
P2127/19
P2128/19
P2138/19
05--26
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
05JIQ--03
S Idling: 10 sampai 30 %
Calculate Load Perhitungan beban ECM/
S Hidup tanpa beban (2,500 rpm): 10 —
(perhitungan beban) Min.: 0 %, Maks.: 100 %
sampai 40 %
Idling:
Engine Speed Kecepatan mesin/
M/T 650 sampai 750 rpm —
(kecepatan mesin) Min.: 0 rpm, Maks.: 16,383.75 rpm
A/T 550 sampai 750 rpm
Vehicle Speed Kecepatan kendaraan/ Kecepatan ditunjukan pada
Kecepatan kendaraan aktual
(kecepatan kendaraan) Min.: 0 km/h, Maks.: 255 km/h speedometer
Knock Correct Learn Value Koreksi harga learning knocking/ 0 sampai 22 _CA
Service data
(Knock Crrt Val) Min.: --64 CA, Maks.: 1,984 CA Pengendaraan : 70 km/h (44 mph)
Fail Safe Drive (Main CPU) Ya atau tidak fungsi fail--safe ter-
ETCS telah rusak: ON —
(FAIL #2) laksana/ ON atau OFF
Throttle Require Position Posisi throttle yang dibutuhkan/ Idling: 0.4 sampai 4.5 V
(Throttle Req Pos) Min.: 0 V, Maks.: 5 V (mode pemeriksaan)
05--28
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Throttle Sensor Position Throttle sensor positioning/ Idling 10 sampai 18 % Perhitungan data verdasarkan
(Throttle Pos) Min.: 0 %, Maks.: 100 % (mode pemeriksaan) VTA1
Throttle Sensor Position #2 Throttle sensor positioning #2/ Perhitungan data verdasarkan
(Throttle Pos #2) Min.: 0 %, Maks.: 100 % VTA2
Throttle Motor Open Duty Duty rasio pembukaan motor Saat pedal gas ditekan, duty ratio
Selama idling: 0 sampai 40 %
(Throtl Opn Duty) throttle/ Min.: 0 %, Maks.: 100 % naik.
Throttle Motor Close Duty Duty rasio penutupen motor Saat pedal gas dilepas dengan
Selama idling: 0 sampai 40 %
(Throtl Cls Duty) throttle/ Min.: 0 %, Maks.: 100 % cepat, duty ratio naik.
Injection Volume (Cylinder 1) Volume injeksi (silinder 1)/ Jumlah volume injeksi bahan ba-
0 sampai 0.5 ml
(Inj Vol) Min.: 0 ml, Maks.: 2.048 ml kar selama 10 kali
Starter Signal
Signal stater : ON atau OFF ON: Cranking
(Starter Sig)
Power Steering Switch Power steering signal: ON atau ON: Saat roda steering pertama dibe- Status signal ini biasanya ON
(PS Signal) OFF lokan setelah kunci kontak ON sampai kunci kontak diputar OFF
Tegangan +BM /
+BM Voltage Idling: 10 sampai 15 V ETCS service data
Min.: 0, Maks.: 19.92
#Kode/
#Codes Jumlah pendeteksian DTC
Min.: 0, Maks.: 255
Check Mode Check mode/ ON atau OFF Check mode ON: ON Lihat hal. XX--XXX
Check mode hasilnya pada ve-
SPD Test hicle speed sensor: Lihat hal. XX--XXX
0: COMPL, 1:INCOMPL
MIL*2 Status CHK ENG / ON atau OFF CHK ENG ON: ON
Engine run time/
Engine Run Time
Min.: 0 detik, Waktu setelah mesin start Service data
(Eng Run Time)
Maks.: 65,535 detik
Distance from DTC Cleared Jarak setelah DTC terhapus/ Sama dengan jarak pengendaraan se-
(Dist DTC Clear) Min.: 0 km/h, Maks.: 65,535 km/h telah DTCs dihapus
Identifikasi tujuan:
Destination Tujuan
W
PETUNJUK:
*: Jika tidak ada kondisi secara spesifik untuk ”ldling”, tongkat transmisi pada N atau P, Switch A/C OFF dan
semua switch asesories OFF.
05--31
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
No. DTC
Item Yang Terdeteksi Area yang dicurigai MIL*1 Memori
(Lihat hal.)
S Throttle position sensor (built into throttle body)
P0122/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Hubungan singkat pada rangkaian VTA1
f f
(05--74) Sensor/Switch ”A” Input Rendah S Hubungan terbuka pada rangkaian VC
S ECM
S Throttle position sensor (built into throttle body)
S Hubungan terbuka pada rangkaian VTA1
P0123/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position
S Hubungan terbuka pada rangkaian E2 f f
(05--74) Sensor/Switch ”A” Input Tinggi
S Rangkaian VC danVTA1 hubungan singkat
S ECM
P0220/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Throttle position sensor (built into throttle body)
f f
(05--74) Sensor/Switch ”B” S ECM
S Throttle position sensor (built into throttle body)
P0222/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Hubungan singkat pada rangkaianVTA2
f f
(05--74) Sensor/Switch ”B” Input Rendah S Hubungan terbuka pada rangkaianVC
S ECM
S Throttle position sensor (built into throttle body)
S Hubungan terbuka pada rangkaianVTA2
P0223/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position
S Hubungan atau terbuka pada rangkaian E2 f f
(05--74) Sensor/Switch ”B” Input Tinggi
S Rangkaian VC dan VTA2 hubungan singkat
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian knock sensor
P0325/52 Rangkaian Knock Sensor 1 (Bank 1
S Knock sensor (under--torqued or loose) — f
(05--84) atau Single Sensor)
S ECM
Rangkaian Knock Sensor 1 Input S Hubungan singkat pada rangkaian knock sensor
P0327/52
Rendah (Bank 1 atau Single Sen- S Knock sensor f f
(05--84)
sor) S ECM
S Hubungan terbuka pada rangkaian knock sensor
P0328/52 Rangkaian Knock Sensor 1 Input
S Knock sensor f f
(05--84) Tinggi (Bank 1 atau Single Sensor)
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaiancrankshaft position
P0335/12, sensor
Rangkaian Crankshaft Position
13 S Crankshaft position sensor f f
Sensor ”A”
(05--88) S Sensor plate (crankshaft)
S ECM
P0339/13 Rangkaian Crankshaft Position
Sama seperti DTC P0335/12, 13 — f
(05--88) Sensor ”A” Intermittent
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaiancamshaft position
sensor
P0340/12 Rangkaian Camshaft Position Sen- S Camshaft position sensor
f f
(05--92) sor ”A” (Bank 1 atau Single Sensor) S Camshaft timing pulley
S Gigi timing chain lompat
S ECM
Rangkaian Camshaft Position Sen-
P0341/12
sor ”A” Range/Performance (Bank Sama seperti DTC P0340/12 f f
(05--92)
1 atau Single Sensor)
S Sistem Pengapian
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian IGF atau IGT 1 dari
P0351/14*2 Rangkaian Ignition Coil ”A” Primary/
ignition coil dengan igniter ke ECM f f
(05--95) Secondary
S No. 1 ignition coil dengan igniter
S ECM
S Sistem Pengapian
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian IGF atau IGT 2 dari
P0352/15*2 Rangkaian Ignition Coil ”B” Primary/
ignition coil dengan igniter ke ECM f f
(05--95) Secondary
S No. 2 ignition coil dengan igniter
S ECM
05--34
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
No. DTC
Item Yang Terdeteksi Area yang dicurigai MIL*1 Memori
(Lihat hal.)
S Sistem Pengapian
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian IGF atau IGT 3 dari
P0353/14*2 Rangkaian Ignition Coil ”C” Primary/
ignition coil dengan igniter ke ECM f f
(05--95) Secondary
S No. 3 ignition coil dengan igniter
S ECM
S Sistem Pengapian
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian IGF atau IGT 4 dari
P0354/15*2 Rangkaian Ignition Coil ”D” Primary/
ignition coil dengan igniter ke ECM f f
(05--95) Secondary
S No. 4 ignition coil dengan igniter
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian vehicle speed sen-
sor
P0500/42 S Vehicle speed sensor
Vehicle Speed Sensor ”A” f f
(05--102) S Kombinasi meter
S ECM
S Skid control ECU
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian signal switch lampu
rem
P0504/51
Hubungan Switch Rem ”A”/”B” S Fuse STOP — f
(05--105)
S Switch Lampu rem
S ECM
P0604/89 Internal Control Module Random
ECM f f
(05--111) Access Memory (RAM) Error
P0606/89
Processor ECM/PCM ECM f f
(05--111)
P0607/89
Performa Control Module ECM f f
(05--111)
P0657/89 Rangkaian Tegangan SupplayAk-
ECM f f
(05--111) tuator Terbuka
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian ATF temperature sensor
P0710/38 Rangkaian Fluid Temperature Sen-
S ATF temperature sensor f f
(05--578) sor ”A”
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian ATF temperature sensor
P0712/38 Rangkaian Transmission Fluid Tem-
S ATF temperature sensor f f
(05--578) perature Sensor ”A” Input Rendah
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian ATF temperature sensor
P0713/38 Rangkaian Transmission Fluid Tem-
S ATF temperature sensor f f
(05--578) perature Sensor ”A” Input Tinggi
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian speed sensor (NCO)
P0717/67 Rangkaian Input/Turbine Speed
S O/D direct clutch speed sensor (NCO) f f
(05--581) Sensor ”A” Tidak Ada Signal
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian speed sensor (SP2)
P0722/61 Output Rangkian Speed Sensor Ti-
S No. 2 vehicle speed sensor (SP2) f f
(05--584) dak Ada Signal
S ECM
Rangkaian Kontrol Shift Solenoid S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve S1
P0973/62
”A” Rendah (Shift Solenoid Valve S Shift solenoid valve S1 f f
(05--587)
S1) S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve S1
P0974/62 Rangkaian Kontrol Shift Solenoid
S Shift solenoid valve S1 f f
(05--587) ”A” Tinggi (Shift Solenoid Valve S1)
S ECM
Rangkaian Kontrol Shift Solenoid S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve S2
P0976/63
”B” Rendah (Shift Solenoid Valve S Shift solenoid valve S2 f f
(05--587)
S2) S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve S2
P0977/63 Rangkaian Kontrol Shift Solenoid
S Shift solenoid valve S2 f f
(05--587) ”B” Tinggi (Shift Solenoid Valve S2)
S ECM
05--35
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
No. DTC
Item Yang Terdeteksi Area yang dicurigai MIL*1 Memori
(Lihat hal.)
S Hubungan terbuka pada rangkaian throttle control motor
P2102/41 Rangkaian Throttle Actuator Control
S Throttle actuator f f
(05--112) Motor Rendah
S ECM
S Hubungan singkat pada rangkaian throttle control motor
S Throttle actuator
P2103/41 Rangkaian Throttle Actuator Control
S Throttle valve f f
(05--112) Motor Tinggi
S Throttle body assembly
S ECM
P2111/41 Throttle Actuator Control System -- S Throttle control motor
f f
(05--115) Macet Terbuka S Throttle body
P2112/41 Throttle Actuator Control System --
Sama seperti DTC P2111/41 f f
(05--115) Macet Tertutup
S Hubungan terbuka pada rangkaian catu daya ETCS
P2118/89 Arus Throttle Actuator Control Mo-
S Fuse ETCS f f
(05--117) tor Range/Performance
S ECM
P2119/89 Throttle Actuator Control Throttle S Electronic throttle control system
f f
(05--120) Body Range/Performance S ECM
P2120/19 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Accelerator pedal position sensor
f f
(05--122) Sensor/Switch ”D” S ECM
Rangkaian Throttle/Pedal Position S Rangkaian Accelerator pedal position sensor
P2121/19
Sensor/Switch ”D” Range/Perfor- S Accelerator pedal position sensor f f
(05--130)
mance S ECM
S Accelerator pedal position sensor
P2122/19 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Hubungan terbuka pada rangkaian VCP1
f f
(05--122) Sensor/Switch ”D”Input Rendah S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ground VPA1
S ECM
S Accelerator pedal position sensor
P2123/19 Rangkaian Throttle/Pedal Position
S Hubungan terbuka pada rangkaian EPA f f
(05--122) Sensor/Switch ”D” Input Tinggi
S ECM
P2125/19 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Accelerator pedal position sensor
f f
(05--122) Sensor/Switch ”E” S ECM
S Accelerator pedal position sensor
P2127/19 Rangkaian Throttle/Pedal Position S Hubungan terbuka pada rangakaianVCP2
f f
(05--122) Sensor/Switch ”E” Input Rendah S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian groungVPA2
S ECM
S Accelerator pedal position sensor
P2128/19 Rangkaian Throttle/Pedal Position
S Hubungan terbuka pada rangkaian EPA f f
(05--122) Sensor/Switch ”E” Input Tinggi
S ECM
S VTA1 and VTA2 circuits are short--circuited
P2135/41 Hubungan Tegangan Throttle/Pedal
S Throttle position sensor (built into throttle body) f f
(05--74) Position Sensor/Switch ”A”/”B”
S ECM
S Rangkaian VPA dan VPA2 terhubunga singkat
P2138/19 Hubungan Tegangan Throttle/Pedal
S Accelerator pedal position sensor f f
(05--122) Position Sensor/Switch ”D”/”E”
S ECM
Kelistrikan Pressure Control Sole- S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve SLT
P2716/77
noid ”D” S Shift solenoid valve SLT — f
(05--591)
(Shift Solenoid Valve SLT) S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve SLT
P2769/64
Kontrol Solenoid DSL Rendah S Shift solenoid valve SL — f
(05--594)
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian shift solenoid valve SLT
P2770/64
Kontrol Solenoid DSL Tinggi S Shift solenoid valve SL — f
(05--594)
S ECM
05--36
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
*1: MIL (Malfunction Indicator Lamp) nyala.
*2: DTC ini menunjukan malafungsi yang berhubungan dengan rangkaian primer.
05--37
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE) 05M8P--01
URAIAN RANGKAIAN
Sistem Variable Valve Timing (VVT) termasuk pada ECM, Oil Control Valve (OCV) dan VVT controller. ECM
mengirim target signal kontrol ”duty--cycle” ke OCV. Signal kontrol ini, digunakan untuk OCV, Mengatur teka-
nan oli untuk VVT controller. Camshaft timing control dilakukan berdasarkan kondisi kerja mesin seperti vol-
ume udara masuk, posisi throttle dan temperatur air pendingin.
ECM mengontrol OCV berdasarkan signal dari beberapa sensor. VVT controller mengatur sudut intake cam-
shaft menggunakan tekanan oli melalui OCV. Hasilnya, posisi relatif optimum antara camshaft dan crank-
shaft, Memperbaiki momen mesin dan pemakaian bahan bakar, dan menurunkan emisi gas buang. ECM
mendeteksi valve timing aktual menggunakan signal dari camshaft position sensor dan crankshaft position
sensor. ECM melakukan kontrol umpan balik dan meyakinkan target valve timing.
ECM
Feedback
Duty Control
ECT Sensor
Koreksi
Vehicle Speed Signal
A71007
URAIAN MONITOR
Setelah ECM mengirim signal signal dyty--cycle ”target” ke OCV, ECM memonitor arus OCV untuk menetap-
kan ”actual” duty--cycle. ECM mendeteksi malafungsi dan set DTC saat aktual duty--cycle rasio bervariasi
dari target duty--cycle rasio.
Monitor ini jalan selama 2 detik (pertama kedua dari mesin idle) setelah mesin start.
05--38
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
ECM
C2
OCV
13
2 P--L OC1+
E12
1 12 OC1--
Y
E12
A87978
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data dengan menggunakan hand--held tester, Sesuai freeze frame data terekam kondisi
mesin saat malafungsi terdeteksi. Pada saat troubleshooting, hal ini sangat membantu untuk menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, mesin sedang dipanaskan atau tidak, rasio udara bahan bakar kurus
atau gemuk dll. pada saat yang sama saat malafungsi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 LAKUKAN ACTIVE TEST (KERJA OCV)
NG
05--39
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
GND
NG
OC1+ OC1--
Bentuk Gelombang Signal OCV
5 V/
Divisi
GND
1 mdet./Divisi
G34684
NG GANTI ECM (Lihat hal 10--12)
OK
OK
OC1+ OC1--
Bentuk Gelombang Signal OCV
5 V/
Divisi
GND
1 mdet./Divisi
G34684
NG GANTI ECM (Lihat hal 10--12)
OK
05--41
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E12
ECM
OC1+ OC1--
A54386
NG PERBAIKI ATAU GANTI HARNESS DAN KO-
A65743 A99460 NEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
mengacu pada DTC P0010/39 pada halaman 05--37.
No DTC . Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
Pemajuan timing cam: S Valve timing
Setelah mesin dipanaskan, valve timing tidak dapat berubah S OCV
P0011/59
dari arus valve timing sambil pengandaraan dengan kecepatan S Camshaft timing gear assy
mesin 500 sampai 4,000 rpm (1 trip detection logic) S ECM
Pengunduran timing cam: S Valve timing
Setelah mesin dipanaskan, valve timing tidak dapat berubah S OCV
P0012/59
dari arus valve timing sambil pengandaraan dengan kecepatan S Camshaft timing gear assy
mesin 500 sampai 4,000 rpm (2 trip detection logic) S ECM
URAIAN MONITOR
ECM mengoptimalkan valve timing menggunakan sistem VVT untuk mengontrol intake valve camshaft. Sis-
tem VVT terdiri dari ECM, Aktuator OCV dan VVT. ECM mengirim kontrol target ”duty--cycle” signal kontrol
ke OCV. Signal kontrol ini, digunakan ke OCV, mengatur pengiriman tekanan oli ke VVT controller. VVT con-
troller dapat memajukan atau memundurkan intake valve camshaft.
Contoh:
Sebuah DTC akan di set jika: 1) Ada perbedaan antara target dan aktual valve timing lebih dari 5 derajat
Crankshaft Angle (CA) dan kondisi ini terus menerus lebih dari 4.5 detik; atau 2) OCV memaksa mengaktif-
kan lebih dari 63 kali.
Pemajuan cam DTC menggunakan 1 trip detection logic.
Pemunduran cam DTC menggunakan 2 trip detection logic.
Monitor jalan jika semua kondisi dibawah ini terpenuhi:
S Setelah mesin pemanasan (temperatur pendingin mesin 75_C (167_F) atau lebih).
S Jika pengendaraan kendaraan lebih dari 40 km/h (25 mph) selama 3 menit.
S Setelah idling mesin selama 3 menit.
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P0010/39 lihat hal. 05--37.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Pemajuan timing lebih
P0011/59
(valve timing diluar range spesifikasi)
Pemunduran timing lebih
P0012/59
(valve timing diluar range spesifikasi)
S Jika DTC P0011/59 atau P0012/59 keluar, periksa rangkaian sistem VVT.
S Baca freeze frame data dengan menggunakan hand--held tester, Sesuai freeze frame data terekam
kondisi mesin saat malafungsi terdeteksi. Pada saat troubleshooting, hal ini sangat membantu untuk
menentukan apakah kendaraan jalan atau berhenti, mesin sedang dipanaskan atau tidak, rasio udara
bahan bakar kurus atau gemuk dll. Pada saat yang sama saat malafungsi.
05--43
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
CATATAN:
DTC P0011/59 atau P0012/59 keluar saat benda asing masuk pada sistem oli mesin. Kode ini akan
tetap walau jika sistem kembali ke normal setelah waktu yang pendek. Benda asing dikeluarkan oleh
oil filter.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 LAKUKAN ACTIVE TEST (KERJA OCV)
NG Lanjut ke step 3
OK
(a) Hapus DTC dengan menggunakan intelligent tester II (Lihat hal. 05--22).
(b) Hidupkan mesin dan panaskan.
(c) Kendarai kendaraan selama 10 menit atau lebih.
(d) Baca keluaran DTC dengan menggunakan intelligent tester II.
OK:DTC tidak keluar.
OK SISTEM VVT OK
PETUNJUK:
DTC P0011/59 atau P0012/59 keluar saat benda asing pada oli
mesin menyangkut pada beberapa part pada sistem. DTC ini
akan tetap teregister walau saat sistem kembali ke normal sete-
lah beberapa saat. Benda asing di saring pada oil filter.
NG
05--44
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Tonjolan
OK
OC1+ OC1--
GND
1 mdet./Divisi
G34684
OK
05--45
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
(a)
Ukur tegangan antara terminal pada OCV.
Baterai (+) Baterai (--) Standard: 6.9 sampai 7.9 : pada 20_C (68_F)
(b) Lepas OCV.
Valve (c) Pasang tegangan positif (+)baterai ke terminal 2 dan te-
gangan negatif (--) baterai keterminal 1. Periksa kerja
valve.
OK: Valve bergerak cepat.
G38005
OK Lanjut ke step 8
NG
LANJUT
NG
LANJUT
05--46
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
(a) Hapus DTC dengan menggunakan intelligent tester II (lihat hal 05--22).
(b) Hidupkan mesin dan panaskan.
(c) Jalankan kendaraan selama 10 menit atau lebih.
(d) Baca keluaran DTC dengan menggunakan intelligent tester II.
OK: DTC tidak keluar
OK SISTEM VVT OK
PETUNJUK:
DTC P0011/59 atau P0012/59 keluar saat benda asing pada oli
mesin menyangkut pada beberapa part pada sistem. DTC ini
akan tetap teregister walau saat sistem kembali ke normal sete-
lah beberapa saat. Benda asing di saring pada oil filter.
NG
Notch
OK
B Lanjut ke step 4
A
05--48
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
DTC P0011/59 atau P0012/59 keluar saat benda asing pada oli
mesin menyangkut pada beberapa part pada sistem. DTC ini
akan tetap teregister walau saat sistem kembali ke normal sete-
lah beberapa saat. Benda asing di saring pada oil filter.
NG
OC1+ OC1--
GND
1 mdet./Divisi
G34684
NG GANTI ECM (Lihat hal 10--12)
OK
OK
05--49
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
A31449 A88857
OK Lanjut ke step 8
NG
LANJUT
NG
LANJUT
OK
05--50
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
DTC P0011/59 atau P0012/59 keluar saat benda asing pada oli
mesin menyangkut pada beberapa part pada sistem. DTC ini
akan tetap teregister walau saat sistem kembali ke normal sete-
lah beberapa saat. Benda asing di saring pada oil filter.
NG
URAIAN RANGKAIAN
Mengacu pada DTC P0335/12, 13 dan P0339/13 pada halaman 05--88.
No DTC. Kondisi DTC yang terdeteksi Area Yang Dicurigai
S Sistem mekanikal (gigi loncat pada rantai timing atau rantai
Penyimpangan pada signal crankshaft position sensor signal
P0016/18 rusak)
dan signal camshaft position (2 trip detection logic)
S ECM
URAIAN MONITOR
ECM mengoptimalkan valve timing dengan menggunakan sistem VVT untuk mengontrol intake valve cam-
shaft. Sistem VVT ikut kedalam ECM, Oil Control Valve (OCV) dan pengontrol VVT. ECM melihat target sig-
nal kontrol duty--cycle ke OCV. Signal kontrol ini, digunakan ke OCV, mengatur tekanan oli yang dialirkan
ke pengontrol VVT. Pengontrol VVT dapat memajukan atau memundurkan intake valve camshaft. ECM
meng kalibrasi valve timing dari sistem VVT dengan mengeset camshaft ke sudut mundur maksimum saat
mesin idling. ECM menutup OCV untuk memundurkan cam. ECM menyimpan harga ini sebagai harga yang
dipelajari VVT. Saat ada perbedaan antara target valve timing dan aktual actual valve timing lebih dari 5_Su-
dut Crankshaft (CA) ECM akan mempelajarinya.
Jika harga yang dipelajari sesuai dengan kedua kondisi dibawah ini (”a” dan ”b”), ECM mengartikan sebagai
kerusakan pada sistem VVT dan mengeset DTC.
(a) VVT Harga yang dipelajari kurang dari 20_CA atau lebih dari 39_CA.
(b) Kondisi diatas berlanjut selama 18 detik atau lebih.
DTC ini memperlihatkan bahwa camshaft terpasang terlalu maju dari crankshaft pada sudut yang tidak be-
nar (contohnya: gigi timing belt lompat).
Monitor ini jalan setelah mesin idling selama 5 menit.
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P0335/12, 13 dan P0339/13 pada halaman 05--88.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
05--52
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
1 PERIKSA VALVE TIMING (PERIKSA APAKAH KENDUR DAN GIGI YANG LONCAT
PADA TIMING CHAIN)
Coakan
OK
URAIAN RANGKAIAN
Mass Air Flow (MAF) meter mengukur jumlah aliran udara yang masuk melalui throttle valve. ECM menggu-
nakan informasi ini untuk menentukan lamanya injeksi bahan bakar dan menghasilkan perbandingan cam-
puran udara dan bahan bakar yang benar. Didalam MAF meter, terdapat wire platinum pemanas yang dia-
rahkan untuk aliran udara masuk.
Dengan menggunakan arus yang spesifik pada wire, ECM memanaskan wire ini untuk menaikan tempera-
tur. Aliran udara yang masuk mendinginkan wire dan internal thermistor, membuat efek pada tahanan nya.
Untuk menjaga harga arus yang constan, ECM merubah rubah tegangan pada komponen ini pada MAF
meter. Level tegangan sesuai dengan udara yang mengalir pada sensor. ECM mengartikan tegangan ini
sebagai jumlah udara yang masuk.
Rangkaian konstruksi yang terdiri dari platinum hot wire dan temperature sensor merupakan rangkaian jem-
batan, dengan power transistor yang mengontrol tegangan pada A dan B tetap sama oleh karna temperatur.
B+
Temperature Sensor
Power Transistor
Platinum Hot Wire
(Heater)
A B Tegangan
Keluaran Temperature
Sensor
Platinum Hot Wire (Heater)
FI6929
A09074 A94565
URAIAN MONITOR
Jika terjadi kerusakan pada MAF meter atau hubungan singkat atau terbuka, level tegangan akan menyim-
pang keluar range kerja normal. ECM mengartikan penyimpangan ini sebagai kerusakan pada MAF meter
dan DTC di set.
Contoh:
Jika tegangan keluaran sensor kurang dari 0.2 V atau lebih dari 4.9 V dan jika kedua kondisi terus menerus
lebih dari 3 detik.
Monitor ini akan jalan selama 3 detik (3 detik pertama pada mesin idle) setelah mesin start (1 trip detection
logic).
PETUNJUK:
Jika DTC P0100/31, P0102/31 atau P0103/31 terdeteksi, periksa campuran udara dan bahan bakar den-
gan masuk ke menu pada intelligent tester II: Powertrain / Engine and ECT / Data List / MAF.
Harga Air Flow (gm/detik) Malafungsi
S Hubungan terbuka pada rangkaian catu daya MAF meter
Kira kira 0.0
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangakaian VG
271.0 atau lebih Hubungan terbuka pada rangkaian EVG
05--55
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
A4
ECM
MAF Meter
J/C
12 D E
B 28
EA1 J13 J12 1 3 VG
B L--W E11
B
30
2 E2G
1J 5 1J 2 E11
L--R
Integration
Relay J/B Ruang
(Unit B) Mesin
MAIN 3
1J
Relay
W--G
1
2 EFI 1 1H
BATT
W--L W--B
1 P/I 3
1A 1B
14 8
W--G
II4 E9
MREL
W
A
J1
J/C
A
W--B
Baterai EB
G37760
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
05--56
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
*: Harga harus berubah saat throttle valve terbuka atau tertutup.
B Lanjut ke step 6
+B (+)
A54396
NG Lanjut ke step 5
OK
05--57
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
NG
E11
ECM
VG
E2G
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34714 KONEKTOR
OK
1J
Konektor Integration Relay
OK
E2G VG
OK
05--59
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E11
ECM
VG
E2G
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34714 KONEKTOR
OK
NG
+B (+)
A54396
NG Lanjut ke step 4
OK
05--61
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E11
ECM
VG
E2G
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34714 KONEKTOR
OK
1J
Konektor Integration Relay
OK
URAIAN RANGKAIAN
Intake Air Temperature (IAT) sensor berada didalam mass air
(Figure 1) flow (MAF) meter, dan memonitor temperatur udara masuk. IAT
sensor mempunyai built--in thermistor menghasilkan variasi ta-
30
hanan tergantung pada temperatur udara masuk. Jika temper-
20
atur udara rendah, tahanan pada thermistor naik. Jika tempera-
10
tur tinggi, tahanan akan turun. Variasi tahanan ini di kirimkan ke
ٛ Diterima ECM menjadi perubahan tegangan (Lihat gbr. 1).
ٛ IAT sensor terhubung ke ECM. Tegangan sumber 5 Volt pada
Tahanan k:
ٛ
ECM digunakan ke IAT sensor dari terminal THA melalui taha-
ٛ nan R.
0.5 Tahanan R dan IAT sensor dihubungkan secara seri. Jika harga
0.3 tahanan pada IAT sensor berubah berdasarkan perubahan
0.2 pada temperatur udara masuk, tegangan pada terminal THA
0.1 juga berubah. Berdasarkan dari signal ini ECM menambah vol-
ume injeksi bahan bakar untuk memperbaiki pengendaraan se-
--20 ٛ 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104) (140) (176) (212) lama kerja mesin masih dingin.
F14741
Temperatur _C (_F)
A56276
Hubungan singkat pada rang- S Hubungan singkat pada rangkaian IAT sensor
P0112/24 Step 4 kaian intake air temperature S IAT sensor (built into MAF meter)
sensor selama 0.5 detik S ECM
Hubungan terbuka pada S Hubungan terbuka pada rangkaian IAT sensor
P0113/24 Step 2 rangkaian intake air tempera- S IAT sensor (built into MAF meter)
ture sensor selama 0.5 detik S ECM
PETUNJUK:
Jika DTC P0110/24, P0112/24 atau P0113/24 terdeteksi, periksa temperatur udara masuk dengan masuk
ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine and ECT / Data List / Intake Air.
Tampilan Temperatur Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan Terbuka
140˚C (284˚F) atau lebih Hubungan Singkat
05--64
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
URAIAN MONITOR
ECM memonitor tegangan sensor dan menggunakan harga ini untuk menghitung IAT. Jika tegangan kelua-
ran sensor berubah dari range kerja normal, ECM mengartikan ini sebagai kerusakan pada IAT sensor dan
DTC di set.
Contoh:
Jika tegangan keluaran sensor --40_C (--40_F) (P0113/24) atau lebih dari 140_C (284_F) (P0112/24) dan
jika kedua kondisi terus menerus selama 0.5 detik atau lebih.
Monitor ini berjalan selama 0.5 detik setelah kunci kontak diputar ke ON (1 trip detection logic).
WIRING DIAGRAM
A4
IAT Sensor ECM
(Built into MAF Meter) 5V
29
THA 4 L--B THA R
E11
28
E2 5 BR E2
E12
A98514
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
05--65
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
S Jika terjadi rangkaian terbuka, intelligent tester II menunjukan --40˚C (--40˚F).
S Jika terjadi hubungan singkat, intelligent tester II menunjukan 140˚C (284˚F) atau lebih
B Lanjut ke step 4
THA E2
A98511
NG
05--66
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E2 THA
NG
PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA ECM. JIKA OK, GANTI ECM (Lihat hal.10--12)
A96475
OK GANTI MASS AIR FLOW METER
NG
05--67
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E11
ECM
NG
NG
OK
THA E2
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
G34687
OK
URAIAN RANGKAIAN
Thermistor yang berada didalam sensor temperatur pendingin mesin (ECT) dan akan berubah nilai taha-
nannya tergantung dari temperatur pendingin mesin.
Struktur sensor dan hubungan ke ECM sama seperti air temperature sensor dan hubungannya
PETUNJUK:
Jika ECM mendeteksi DTC P0115/22, P0117/22 atau P0118/22, ECM akan masuk ke fungsi fail--safe dima-
na ECT diasumsikan menjadi 80_C (176_F).
No DTC. Melangkah ke Kondisi DTC yang terdeteksi Suspected Area
Hubungan singkat atau terbu- S Hubungan terbuka atau singkat pada rangkaian sensor ECT.
P0115/22 Step 1 ka pada rangkaian sensor- S Sensor ECT
ECT selama 0.5 detik S ECM
Hubungan singkat pada rang- S Hubungan terbuka pada rangkaian sensor ECT.
P0117/22 Step 4 kaian sensor ECT selama 0.5 S Sensor ECT
detik S ECM
Hubungan terbuka pada S Hubungan terbuka pada rangkaian sensor ECT.
P0118/22 Step 2 rangkaian sensor ECT sela- S Sensor ECT
ma 0.5 detik S ECM
PETUNJUK:
Jika DTC mendeteksi P0115/22, P0117/22 atau P0118/22, periksa temperatur pendingin mesin dengan me-
masukkan menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine dan ECT / Data List / Coolant Temp.
Tampilan Temperatur Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan terbuka
140˚C (284˚F) atau lebih Hubungan singkat
URAIAN MONITOR
ECT sensor digunakan untuk memonitor temperatur pendingin mesin. ECT sensor terdiri dari thermistor di-
mana perubahan tahanan tergantung pada temperatur air pendingin mesin. Jika temperatur pendingin ren-
dah, tahanan pada thermistor naik. Jika temperatur tinggi, tahanan turun. Variasi harga tahanan ini mencer-
minkan tegangan keluaran dari sensor. ECM memonitor tegangan sensor dan menggunakan harga ini
untuk memperhitungkan ECT. Saat perubahan tegangan keluaran sensor dari harga kerja normal, ECM
mengartikan hal ini kerusakan pada ECT sensor dan DTC di set.
Contoh:
Jika ECM menghitung bahwa ECT --40_C (--40_F) (P0118/22) atau lebih dari 140_C (284_F) (P0117/22) dan
kedua kondisi ini terus menerus selama 0.5 detik atau lebih, ECM akan mengeset DTC.
Monitor ini berjalan selama 0.5 detik setelah kunci kontak diputar ke ON (1 trip detection logic).
05--70
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
W1 ECM
ECT Sensor
5V
32 R
THW 2 B THW
E12
28
E2 1 BR E2
E12
A98514
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
Bila menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (TEMPERATUR PENDINGIN MESIN)
A
05--71
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
NG
THW E2
OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34688 KONEKTOR
NG
PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA ECM. JIKA OK, GANTI ECM (Lihat hal. 10--12)
05--72
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
NG
W1
Konektor ECT Sensor NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34689 KONEKTOR
OK
NG
OK
W1
ECT Sensor
OK
URAIAN RANGKAIAN
PETUNJUK:
S Electronic Throttle Control System (ETCS) tidak menggunakan kabel throttle.
S Throttle position sensor ini tipe non--contact.
Throttle position sensor dipasang pada throttle bodi dan mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. Sen-
sor ini dikontrol secara elektronik dan menggunakan Hall--effect element hingga pengontrolan akurat dan
berkemampuan tinggi dapat dicapai. Throttle position sensor mempunyai 2 sensor element/signal output:
VTA1 dan VTA2. VTA1 digunakan untuk mendeteksi sudut pembukaan throttle dan VTA2 digunakan untuk
mendeteksi malafungsi pada VTA1. Tegangan yang digunakan ke VTA1 dan VTA2 berubah antara 0 V dan
5 V sesuai dengan sudut pembukaan throttle valve. ECM melakukan beberapa pemeriksaan untuk memas-
tikan kerja yang benar pada throttle position sensor dan VTA1.
ECM menentukan sudut pembukaan aktual dar throttle valve dari signal ini masuk dari terminal VTA1 dan
VTA2, dan ECM mengontrol throttle motor, dimana mengontrol sudut throttle valve dengan benar sesuai
respon dari pengemudi.
Sudut Fail--safe
*1
VTA2
2.58
2.25
Throttle Position Sensor VTA
Magnet 0.95
ECM 0.69
IC No.1 6.5
VTA2
E2
Throttle Valve Tertutup Penuh, VTA1 10 sampai 20 %
Throttle Valve Terbuka Penuh, VTA1 64 sampai 96 %
IC No.2
*1: Sudut Fail--safe (6.5˚), VTA1 kira kira 16 %
Magnet
PETUNJUK:
Sudut pembukaan throttle valve di deteksi oleh sensor
terminal VTA1 di gambarkan dengan persen.
A19755 A19802
05--76
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Tegangan keluaran VTA1 cepat berfluktuasi naik dan turun S Throttle position sensor (built into throttle body)
P0120/41
melebihi paling atas dan paling bawah malafungsi ambang S ECM
CATATAN:
Jika malafungsi terdeteksi, throttle valve terkunci pada sudut pembukaan tertentu. Juga, semua ker-
ja pengontrolan secara elektreonik dibatalkan sampai sistem kembali normal dan kunci kontak dipu-
tar ke posisi OFF.
PETUNJUK:
S Jika ada DTC ini terdeteksi, periksa sudut pembukaan throttle valve (Throttle POS dan Throttle POS
No. 2) dengan menggunakan intelligent tester ll.
S Throttle POS adalah signal VTA1 (diperlihatkan dengan persen), dan Throttle POS No. 2 adalah signal
VTA2 (diperlihatkan dengan tegangan).
Referensi (Kondisi Normal):
Tampilan Tester Pedal gas dilepas penuh Pedal gas ditekan penuh
Posisi Throttle 10 sampai 22 % 66 sampai 98 %
Posisi Throttle No. 2 2.1 sampai 3.1 V 4.5 sampai 5.0 V
05--77
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
URAIAN MONITOR
ECM menggunakan throttle position sensor untuk memonitor sudut pembukaan throttle valve.
(a) Ada perbedaan tegangan spesifikasi yang diperlukan antara VTA1 dan VTA2 untuk setiap sudut pem-
bukaan throttle.
Jika perbedaan antara VTA1 dan VTA2 tidak benar, ECM mengartikan hal ini sebagai kesalahan dan akan
mengeset DTC.
(b) VTA1 dan VTA2 masing masing mempunyai range tegangan kerja spesifik.
Jika VTA1 atau VTA2 diluar range kerja normal, ECM mengartikan sebagai kesalahan dan akan mengeset
DTC.
(c) VTA1 dan VTA2 harus tidak pernah mempunyai level tegangan yang hampir sama.
Jika VTA1 diantara 0.02 V dari VTA2, ECM mengartikan sebagai hubungan singkat pada sistem throttle
position sensor dan akan mengeset DTC.
Monitor ini berjalan selama 2 detik (2 detik pertama mesin idle) setelah mesin start (1 trip detection logic).
FAIL--SAFE
Jika ETCS malafungsi, ECM memutuskan arus ke aktuator throttle. throttle control valve kembali ke posisi
throttle yang sudah ditentukan (kira kira 16_) dengan gaya pegas pembalik.
Kemudian, perhitungan kebutuhan power mesin dengan menggunakan saat pengapian dan posisi pedal
gas. Mesin dikontrol dengan fuel--cut secara intermiten.
Jika pedal gas ditekan perlahan keras dan perlahan, kendaraan dapat dikendarai dengan kecepatan mini-
mum. Jika pedal gas ditekan cepat, kendaraan dapat cepat dan perlahan secara tidak teratur.
WIRING DIAGRAM
T1
Throttle Position Sensor
(Terdapat pada Throttle Body) ECM
J/C
C A 18
5 LG--B J13 LG--B VC
VC J12 E12
20
6 B--R VTA1
VTA1 E12
19
4 LG VTA2
VTA2 E12
28
3 BR E2
E2 E12
A99745
05--78
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
Bila menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (THROTTLE POS DAN THROTTLE POS NO.2)
PETUNJUK:
S TP singkatan dari Throttle Position, dan AP singkatan dari Accelerator Pedal.
S VTA1 digambarkan dalam persen dan, VTA2 digambarkan dalam tegangan.
B Lanjut ke step 5
A
05--79
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
VC
E2
VTA VTA2 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34690 KONEKTOR
OK
E12
ECM VC (+)
E2 (--)
OK
05--80
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
LANJUT
B SISTEM OK
VC
E2
VTA VTA2 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34690
KONEKTOR
OK
E2 VTA
VTA2 VC
E12
ECM VC (+)
E2 (--)
OK
05--82
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
LANJUT
B SISTEM OK
URAIAN MONITOR
ECM menggunakan throttle position sensor untuk memonitor sudut pembukaan throttle valve.
Sensor ini terdiri dari 2 signal: VTA1 dan VTA2. VTA1 digunakan untuk sudut pembukaan throttle opening
dan VTA2 digunakan untuk mendeteksi malafungsi pada VTA1. ECM melakukan beberapa pemeriksaan
untuk memastikan kerja yang benar dari throttle position sensor dan VTA1.
Ada perbedaan tegangan spesifikasi yang diperlukan antara VTA1 dan VTA2 untuk setiap sudut pembu-
kaan throttle.
Jika tegangan keluar berbeda pada VTA1 dan VTA2 menyimpang dari harga range kerja normal, ECM men-
gartikan hal ini sebagai malafungsi pada throttle position sensor. ECM akan menyalakan MIL dan mengeset
DTC. Monitor ini berjalan selama 2 detik (2 detik pertama mesin idle) setelah mesin start (1 trip detection
logic).
FAIL--SAFE
Jika Electronic Throttle Control System (ETCS) malafungsi, ECM memutuskan arus ke aktuator throttle.
throttle control valve kembali ke posisi throttle yang sudah ditentukan (kira kira 16_) dengan gaya pegas
pembalik.
Kemudian, perhitungan kebutuhan power mesin dengan menggunakan saat pengapian dan posisi pedal
gas. Mesin dikontrol dengan fuel--cut secara intermiten.
Jika pedal gas ditekan perlahan keras dan perlahan, kendaraan dapat dikendarai dengan kecepatan mini-
mum. Jika pedal gas ditekan cepat, kendaraan dapat cepat dan perlahan secara tidak teratur.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
GANTI THROTTLE BODY ASSY (Lihat hal. 10--8)
05--84
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE) 05JIS--03
URAIAN RANGKAIAN
Knock sensor tip plat (tipe non--resonant) struktur nya dapat mendeteksi vibrasi pada jalur yang lebar pada
frekwensi dari kira kira 6 sampai 15 kHz dan fitur nya sebagai berikut:
S Knock sensor dipasangkan pada blok silinder untuk mendeteksi knocking pada mesin.
S Sensor terdiri dari piezoelectric element yang menghasilkan tegangan bila bergetar. Hal ini menye-
babkan saat blok silinder bervibrasi yang disebabkan knocking. Jika knocking mesin terjadi, ignition
timing di mundurkan untuk menghilangkan knoking.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian knock sensor
P0325/52 Level signal knock sensor tetap rendah lebih dari 10 detik S Knock sensor (kurang momen atau kendur)
S ECM
S Hubungan singkat pada rangkaian knock sensor
P0327/52 Tegangan keluaran knock sensor 0.5 V atau kurang S Knock sensor
S ECM
S Hubungan terbuka pada rangkaian knock sensor
P0328/52 Tegangan keluaran knock sensor 4.5 V atau lebih. S Knock sensor
S ECM
URAIAN MONITOR
Jika signal keluaran tetap rendah atau tinggi lebih dari 10 detik, ECM mengartikan hal ini sebagai kesalahan
pada knock sensor dan mengeset DTC.
Monitor untuk DTC P0328/52 berjalan setelah mesin di start dan 5 detik setelah itu.
Monitor untuk DTC P0325/52 dan P0328/52 berjalan setelah mesin pemanasan (ECT 60_C (140_F ) atau
lebih) dan kendaraan dikendarai lebih dari 40 km/h (25 mph) selama 1 menit.
05--85
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
ECM
5V
Shielded
2 B 29
B KNK1
2 EB1 E12
K1
Knock Sensor
1 30
1 W W EKNK
EB1 E12
BR
A
J7 3
A BR
J/C E12 E1
A BR
ED
A99744
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca data rangka diam dengan menggunakan intelligent tester II. Sesuai data rangka diam terekam kondisi
mesin saat malafungsi terdeteksi. Pada saat troubleshooting, hal ini sangat membantu untuk menentukan
apakah kendaraan jalan atau stasioner, mesin sedang dipanaskan atau tidak, rasio udara bahan bakar ku-
rus atau gemuk dll. Pada saat yang sama saat malafungsi.
1 BACA KELUARAN DTC
B Lanjut ke step 3
A
05--86
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
KNK1
EKNK
OK
KNK1(+)
EKNK (--)
NG GANTI ECM (Lihat hal 10--12)
A66060
OK
CATATAN:
Kesalahan mungkin terjadi sekali sekali. Periksa wire harness dan konektor secara hati hati.
05--87
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
A65174
PETUNJUK:
E12 Referensi: Periksa menggunakan oscilloscope.
ECM Periksa bentuk gelombang pada konektor ECM.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Bentuk gelombang yang benar ditunjuk-
E12--29 (KNK1) -- E12--30 (EKNK)
kan di samping
KNK1 (+) Setting Tool 0.01 sampai 10 V/Divisi, 0.01 sampai 10 mdet./Divisi
EKNK (--) Setelah mesin pemanasan, jaga kecepatan mesin pada
Kondisi
4,000 rpm
Bentuk Gelombang Signal KNK1
GND
G37757
OK
URAIAN RANGKAIAN
Sistem crankshaft position sensor terdiri dari plat crankshaft position sensor dan pickup coil. Plat sensor
mempunyai 34 gigi dan terpasang pada crankshaft. Pickup coil terbuat dari inti besi dan magnet. Plat sensor
berputar dan setiap gigi melewati pickup coil, signal pulsa akan terbentuk. Pickup coil menghasilkan 34 sig-
nal untuk setiap putaran mesin. Berdasarkan signal ini, ECM menghitung posisi crankshaft dan rpm mesin.
Menggunakan perhitungan ini, fuel injection time dan ignition timing dikontrol.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian crankshaft
position sensor
Tidak ada signal crankshaft position sensor ke ECM selama
P0335/12 S Crankshaft position sensor
cranking (2 trip detection logic)
S Sensor plate (crankshaft)
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian crankshaft
position sensor
Tidak ada signal crankshaft position sensor ke ECMpada ke-
P0335/13 S Crankshaft position sensor
cepatan mesin 600 rpm atau lebih (2 trip detection logic)
S Sensor plate (crankshaft)
S ECM
Pada kondisi (a), (b) dan (c), saat tidak ada signal crankshaft
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian crankshaft
position sensor ke ECM selama 0.05 detik atau lebih.
position sensor
(a) Putaran mesin 1,000 rpm atau lebih
P0339/13 S Crankshaft position sensor
(b) Starter signal OFF
S Sensor plate (crankshaft)
(c) 3 detik atau lebih telah berlalu setelah starter signal telah di
S ECM
switch dari ON ke OFF
URAIAN MONITOR
Jika tidak ada signal dari crankshaft position sensor walau mesin berputar, ECM mengartikan hal ini mal-
afungsi pada sensor.
Monitor ini jalan selama 10 detik (10 detik pertama setelah mesin idle) setelah mesin distart.
05--89
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
C1 ECM
Camshaft Position Sensor Shielded 26
1 G2+
Signal Rotor on E12
R
Intake Camshaft
J/C
A C 34
2 G G
J12 J13 E12
NE--
C5
Crankshaft Position Sensor Shielded
A
2 Y J12
Crankshaft Angle 27
1 L E12 NE+
Sensor Plate
3
W--B
A A
J7 3
A BR E12 E1
J/C
A
BR
ED
G34977
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika tidak menemukan troble pada prosedur diagnostik troubleshooting pada DTC P0335, trouble-
shooting pada sistem mekanikal mesin.
S Baca nilai pada intelligent tester II.
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Hidupkan mesin dan hidupkan intelligent tester II.
(c) Masukkan menu menu berikut: Powertrain / Engine dan ECT / Data List / Engine Spd.
S Kecepatan mesin dapat dikonfirmasi pada Data List menggunakan intelligent tester II. Jika tidak ada
signal NE dari crankshaft position sensor selain mesin hidup, kecepatan mesin akan diperlihatkan
menjadi nol. Jika tegangan keluaran crankshaft position sensor tidak mencukupi, kecepatan mesin
akan ditunjukan lebih rendah dari rpm mesin sebenarnya.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
05--90
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
CH1
(G2+) GND
CH2
GND
(NE+)
G37758
OK
05--91
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E12
ECM
NE+
NE--
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34692
KONEKTOR
OK
OK
NG
BR3795 NG PASANG KEMBALI SENSOR DENGAN BENAR
OK
(a) Periksa apakah gigi sensor plate tidak pecah atau bengkok.
OK: Gigi sensor plat tidak pecah atau bengkok.
NG GANTI CRANKSHAFT POSITION SENSOR
PLATE (CRANKSHAFT)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Camshaft position sensor terdiri dari magnet dan inti besi yang dililiti dengan kabel tembaga, dan dipasang
pada silinder head. Saat camshaft berputar, setiap 3 gigi pada camshaft melalui camshaft position sensor.
Hal ini akan mengaktifkan magnet didalam sensor, yang menghasilkan tegangan pada wire tembaga. Cam-
shaft berputar sesuai dengan putaran crankshaft. Bila crankshaft berputar dua kali, tegangan akan dihasil-
kan 3 kali pada camshaft position sensor. Keluaran tegangan pada sensor membuat menjadi signal, mem-
buat ECM dapat melihat posisi camshaft position. Signal ini kemudian digunakan untuk mengontrol ignition
timing, fuel injection timing, dan sistem VVT.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian camshaft
S Tidak ada signal camshaft position sensor ke ECM selama position sensor
cranking (2 trip detection logic) S Camshaft position sensor
P0340/12
S Tidak ada signal camshaft position sensor ke ECM pada S Camshaft timing pulley
kecepatan mesin 600 rpm atau lebih (1 trip detection logic) S Gigi loncat pada timing chain
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian camshaft
position sensor
Saat crankshaft berputar dua kali, signal camshaft position S Camshaft position sensor
P0341/12
sensor masuk ke ECM 12 kali atau lebih (1 trip detection logic) S Camshaft timing pulley
S Gigi loncat pada timing chain
S ECM
PETUNJUK:
S DTC P0340/12 menunjukan malafungsi berhubungan pada rangkaian camshaft position sensor sen-
sor (+) (wire harness antara ECM dan sensor camshaft position sensor, dan camshaft position sensor
itu sendiri).
S DTC P0341/12 menunjukan malafungsi berhubungan pada rangkaian camshaft position sensor sen-
sor (--) (wire harness antara ECM dan sensor camshaft position sensor, dan camshaft position sensor
itu sendiri).
URAIAN MONITOR
Jika tidak ada signal dari sensor VVT walau mesin berjalan, atau jika putaran camshaft dan crankshaft tidak
sesuai, ECM mengartikan sebagai malafungsi pada sensor.
Monitor ini jalan selama 10 detik (10 detik pertama mesin idle) setelah mesin start.
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P0335/12, 13 pada hal 05--88.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
05--93
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
CH1
(G2+) GND
CH2
GND
(NE+)
G37758
NG GANTI CAMSHAFT POSITION SENSOR
OK
05--94
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E12
ECM
G2+
NE-- NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
G34693
OK
OK
NG
BR3795 NG PASANG KEMBALI SENSOR DENGAN BENAR
OK
4 PERIKSA CAMSHAFT
OK
Dari Baterai
ECM
Igniter
Ignition Coil
IGT1 dengan Igniter No. 1
Crankshaft Busi No. 1
Position IGF1
Sensor
Ignition Coil
Sensor Lainnya
IGT4 No. 4 Ignition Busi No. 4
S Sensor ECT
S MAF Meter
Coil with Igniter
S Sensor TP
S Dll.
TAC
Ke Tachometer
A85099
URAIAN MONITOR
IGT
Ignition Coil
ECM Igniter
IGF
Ignition Signal
(IGT)
Signal Normal
Konfirmasi
Pengapian (IGF) Terbuka
Terbuka
Waktu
A82388
Jika ECM tidak menerima IGF setelah mengirim IGT, hal ini diartikan sebagai kesalahan pada igniter dan
mengeset DTC. Monitor berjalan selama 1 detik (detik pertama dari mesin idle) setelah mesin start.
05--98
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
ECM
I1
Ignition Coil
5 17
R R 1 3 R IGT1
ID1 E12
W--B 4 2 G--R
R
I2
2D 10 Ignition Coil 16 IGT2
R 1 3 R--L
J/B E12
Instrument W--B 4 2 G--R
INJ
Panel
Assy D
2C 6 J12
J/C D
B J12
6 D 23
G--R IGF1
R J12 E12
IG2 I9
E
Kunci J13
AM2 Kontak Assy E
W--B J13
5
W--R I3
G--R
15
1 II2 2 3 Ignition Coil IGT3
G--B E12
R 1 4
W--R W--B
14
1B 4 R G--R 2 3 G IGT4
I4 E12
A94234
05--99
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
1 LAKUKAN TEST SIMULASI
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor I1, I2, I3 dan I4 ignition coil dengan igniter
I1, I2, I3, I4 (b) Ukur tahanan konektor sisi wire harness.
Ignition Coil dengan Igniter Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
I1--4 (GND) -- Body ground Dibawah 1 :
I2--4 (GND) -- Body ground Dibawah 1 :
I3--4 (GND) -- Body ground Dibawah 1 :
+B (+) GND (--) I4--4 (GND) -- Body ground Dibawah 1 :
OK GANTI BUSI
(Lihat hal 18--3)
NG
05--100
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Sisi Wire Harness I1, I2, I3, I4 (a) Lepas konektor I1, I2, I3 dan I4 ignition coil dengan igniter
Ignition Coil (b) Lepas konektor E12 ECM.
dengan Igniter (c) UKur tahanan konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
I1--2 -- E12--23 (IGF1) Dibawah 1 :
I2--2 -- E12--23 (IGF1) Dibawah 1 :
I3--2 -- E12--23 (IGF1) Dibawah 1 :
I4--2 -- E12--23 (IGF1) Dibawah 1 :
I1--3 -- E12--17 (IGT1) Dibawah 1 :
I2--3 -- E12--16 (IGT2) Dibawah 1 :
E12 I3--3 -- E12--15 (IGT3) Dibawah 1 :
ECM I4--3 -- E12--14 (IGT4) Dibawah 1 :
IGT3 I1--2 atau E12--23 (IGF1) -- Body ground 10 k: atau lebih
I2--2 atau E12--23 (IGF1) -- Body ground 10 k: atau lebih
I3--2 atau E12--23 (IGF1) -- Body ground 10 k: atau lebih
IGT4
I4--2 atau E12--23 (IGF1) -- Body ground 10 k: atau lebih
IGF1 I1--3 atau E12--17 (IGT1) -- Body ground 10 k: atau lebih
IGT1 IGT2 I2--3 atau E12--16 (IGT2) -- Body ground 10 k: atau lebih
G34694 I3--3 atau E12--15 (IGT3) -- Body ground 10 k: atau lebih
I4--3 atau E12--14 (IGT4) -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
20 mdet/Divisi G34695
05--101
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
5 PERIKSA APAKAH DTC KELUAR KEMBALI (IGNITION COIL ASSY -- INJ FUSE)
B SISTEM OK
URAIAN RANGKAIAN
Vehicle speed sensor menghasilkan signal 4--pulsa untuk setiap putaran rotor shaft, dengan putaran dari
output shaft tranmisi melaui gigi penggerak. Setelah signal ini di rubah menjadi bentuk gelombang persegi
empat yang lebih presisi oleh rangkaian pembentuk gelombang didalam kombinasi meter, Hal ini kemudian
dikirimkan ke ECM. ECM menentukan kecepatan kendaraan berdasarkan frekwensi dari signal pulsa ini.
4--pulsa 4--pulsa
MONITOR DESCRIPTION
ECM mengasumsikan bahwa kendaraan sedang dikendarai saat kecepatan mesin lebih dari 2,000 rpm dan
posisi switch Park/Neutral Position (PNP) OFF selama 30 detik. Jika tidak ada signal dari vehicle speed sen-
sor saat kendaraan sedang dikendarai, ECM mengartikan ini sebagai malafungsi pada vehicle speed sen-
sor. ECM menyalakan Malfunction Indicator Lamp (MIL) dan mengeset DTC.
WIRING DIAGRAM
ECM
3
BR A A BR
E12 E1
J7
ED J/C
G34645
05--103
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
1 PERIKSA KERJA SPEEDOMETER
OK
4.5
to 5.5V
0V
Turning Wheel
G34703
OK GANTI ECM
NG
05--104
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E10
ECM
SPD
OK
URAIAN RANGKAIAN
Pada sistem ini, signal switch lampu rem menggunakan sistem rangkap (STP dan ST1--) untuk menuntukan
apakah sistem rem normal atau tidak. Bila signal menekan dan melepas pedal rem terdeteksi secara bersa-
maan, ECM mengartikan sebagai malafungsi pada switch lampu rem.
Signal Pedal Rem Dilepas Saat Transisi Pedal Rem Ditekan
STP OFF ON ON
ST1-- ON ON OFF
PETUNJUK:
Kondisi normal ditunjukan pada tabel dibawah.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
Kondisi (a), (b) dan (c) berlanjut sampai 0.5 detik atau lebih: S Hubungan singkat pada rangkaian signal switch lampu rem
(a) Kunci kontak ON S STOP fuse
P0504/51
(b) Pedal Rem Dilepas S Switch lampu rem
(c) Signal STP OFF saat signal ST1-- OFF S ECM
05--106
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
S13
Switch Lampu
J/B Instrument Panel Assy ECM
Rem Assy
5 21 4
2 1 G--W G--W STP
2M 2S E10
G--B 6 2K
3 4
Ke Lampu Rem
R--L
2 2F 4 16
R--L
II4 E9 ST1--
J/B
STOP Instrument B--O
Panel Assy
1 2G
B
1
W--R
II2
1 1F 4 1B 6 2M J/B
Instrument
Panel Assy 3
J/B E12 E1
ALT AM2 IGN
Ruang
Mesin W--R
1 1A BR
6 2C
W B A
J7
5 6 J/C
AM2 IG2 A
BR
Baterai I9 ED
Kunci
Kontak Assy
A94232
05--107
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
Bila menggunakan intelligent tester II:
1 PERIKSA LAMPU REM (KERJA)
(a) Periksa apakah lampu rem ON dan OFF secara normal saat pedal rem ditekan dan dilepas, secara
spontan.
OK: Lampu rem ON dan OFF saat pedal rem ditekan dan dilepas, secara spontan.
NG PERBAIKI ATAU GANTI RANGKAIAN SWITCH
LAMPU REM
OK
NG
05--108
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
4 3
A72924 NG GANTI SWITCH LAMPU REM ASSY
OK
E10 E9
ECM ECM
STP ST1--
G34706
OK
(a) Periksa apakah lampu rem ON dan OFF secara normal saat pedal rem ditekan dan dilepas, secara
spontan.
OK: Lampu rem ON dan OFF saat pedal rem ditekan dan dilepas, secara spontan.
NG PERBAIKI ATAU GANTI RANGKAIAN SWITCH
LAMPU REM
OK
NG
4 3
A72924
NG GANTI SWITCH LAMPU REM ASSY
OK
05--110
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
E10 E9
ECM ECM
STP ST1--
OK
URAIAN MONITOR
ECM secara terus menerus memonitor status internal memori nya, rangkaian internal, dan signal keluaran
yang dikirim ke aktuator throttle. Self--check ini menjamin bahwa ECM berfungsi secara benar. Jika ada
malafungsi terdeteksi, ECM akan mengeset DTC yang tepat dan menyalakan MIL.
Status memori ECM di diagnosa dengan internal ”mirroring” dari CPU utama dan sub CPU untuk mendeteksi
Random Access Memory (RAM) dari error. 2 CPU juga melakukan terus menerus memonitor ganda. ECM
menyalakan MIL dan mengeset DTC jika: 1) keluaran dari 2 CPU berbeda dan menyimpang dari standard,
2) signal dikirimkan ke aktuator throttle menyimpang dari standard, 3) malafungsi ditemukan pada tegangan
sumber aktuator throttle, dan 4) ada yang lain malafungsi ECM ditemukan.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
P0604/89
P0606/89
Internal ECM error ECM
P0607/89
P0657/89
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
GANTI ECM (Lihat hal. 10--12)
05--112
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE) 05M8Z--01
URAIAN RANGKAIAN
Aktuator throttle bekerja oleh ECM dan membuka dan menutup throttle valve.
Sudut pembukaan throttle valve dideteksi oleh throttle position sensor yang dipasangkan pada throttle body.
Sensor membuat umpan balik ke ECM untuk mengontrol aktuator throttle, yang menyetel sudut pembukaan
throttle valve dengan respon kondisi pengendaraan.
Jika DTC ini terdeteksi, ECM mematikan power ke aktuator throttle, dan throttle valve terkunci pada sudut
pembukaan yang ditentukan dengan pegas pembalik. Juga, semua kontrol secara elektronik dari kerja
throttle di batalkan sampai sistem kembali normal dan kunci kontak diputar ke OFF.
PETUNJUK:
Electronic Throttle Control System (ETCS) tidak menggunakan kabel throttle.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
Kondisi (a) dan (b) terus menerus selama 2.0 detik (1 trip
S Hubungan terbuka pada rangkaian aktuator throttle
detection logic):
P2102/41 S Aktuator throttle
(a) Aktuator throttle menghasilkan duty rasio 80 % atau lebih
S ECM
(b) Arus aktuator throttle 0.5 A atau kurang
URAIAN MONITOR
ECM memonitor aliran arus listrik yang melalui alektronik aktuator throttle, dan mendeteksi malafungsi atau
hubungan terbuka pada aktuator throttle berdasarkan harga arus listrik. Jika arus menyimpang dari harga
standard, ECM menyimpulkan bahwa terjadi kesalahan pada aktuator throttle. ATAU, jika throttle valve tidak
berfungsi secara benar (Contoh, macet pada ON) ECM menyimpulkan bahwa terjadi kesalahan dan menya-
lakan MIL dan mengeset DTC.
Contoh:
Arus lebih dari 10 A, atau arus kurang dari 0.5 A saat aktuator diaktifkan duty rasio melebihi 80 %. ECM
menyimpulkan bahwa penyimpangan arus dari harga standard, meng on kan MIL dan DTC di set.
Monitor ini berjalan setelah mesin start, idle selama 5 detik dan kemudian secara cepat di gas ke rpm tinggi
beberapa kali.
FAIL--SAFE
Jika ETCS malafungsi, ECM memutuskan arus ke aktuator throttle. throttle control valve kembali ke posisi
throttle yang sudah ditentukan (kira kira 16_) dengan gaya pegas pembalik.
Kemudian, perhitungan kebutuhan power mesin dengan menggunakan saat pengapian dan posisi pedal
gas. Mesin dikontrol dengan fuel--cut secara intermiten.
Jika pedal gas ditekan perlahan keras dan perlahan, kendaraan dapat dikendarai dengan kecepatan mini-
mum. Jika pedal gas ditekan cepat, kendaraan dapat cepat dan perlahan secara tidak teratur.
05--113
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
ECM
J/C
E H 7
R--W R--W +BM
J4 J5 E9
T1
1 Shielded
Throttle Body
5
2 B M+
E12
2
R/B
ETCS Ruang
1 Mesin, J/B 4
1 W M--
E12
1A 1
8 GE01
W BR
E12
W--B 3 ME01
E11
Baterai
ED
A99743
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
05--114
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
E12
ECM
M+ M--
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34716 KONEKTOR
OK
(a) Periksa secara visual dari benda asing antara throttle valve dan housing.
Juga, periksa apakah valve dapat terbuka dan tertutup secara lembut.
OK: Throttle valve tidak kemasukan benda asing dan dapat bergerak dengan lembut.
NG BUANG BENDA ASING DAN BERSIHKAN
THROTTLE BODY
OK
URAIAN RANGKAIAN
Aktuator throttle bekerja oleh ECM dan untuk membuka dan menutup throttle valve menggunakan gigi. Su-
dut pembukaan throttle valve dideteksi oleh throttle position sensor yang dipasangkan pada throttle body..
Sensor membuat umpan balik ke ECM untuk mengontrol aktuator throttle, yang menyetel sudut pembukaan
throttle valve dengan respon kondisi pengendaraan.
Jika DTC ini terdeteksi, ECM mematikan power ke aktuator throttle, dan throttle valve terkunci pada sudut
pembukaan yang ditentukan dengan pegas pembalik. Juga, semua kontrol secara elektronik dari kerja
throttle di batalkan sampai sistem kembali normal dan kunci kontak diputar ke OFF.
PETUNJUK:
ETCS (Electronic Throttle Control System) tidak menggunakan kabel throttle.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
S Aktuator throttle
Aktuator throttle terkunci saat menutup perintah dikirimkan dari
P2111/41 S Throttle body assy
ECM (1 trip detection logic)
S Throttle valve
S Aktuator throttle
Aktuator throttle terkunci saat membuka perintah dikirimkan
P2112/41 S Throttle body assy
dari ECM (1 trip detection logic)
S Throttle valve
URAIAN MONITOR
ECM menyimpulkan bahwa terjadi malafungsi pada ETCS saat throttle valve tetap pada sudut yang tetap
disamping arus tinggi dari ECM. ECM akan menyalakan MIL dan mengeset DTC.
Untuk mengaktifkan monitor: 1) hidupkan mesin, 2) tekan penuh dan lepas pedal gas secara cepat ke mem-
buka penuh dan menutup penuh throttle valve, secara spontan.
FAIL--SAFE
Jika ETCS malafungsi, ECM memutuskan arus ke aktuator throttle. throttle control valve kembali ke posisi
throttle yang sudah ditentukan (kira kira 16_) dengan gaya pegas pembalik.
Kemudian, perhitungan kebutuhan power mesin dengan menggunakan saat pengapian dan posisi pedal
gas. Mesin dikontrol dengan fuel--cut secara intermiten.
Jika pedal gas ditekan perlahan keras dan perlahan, kendaraan dapat dikendarai dengan kecepatan mini-
mum. Jika pedal gas ditekan cepat, kendaraan dapat cepat dan perlahan secara tidak teratur.
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P2102/41 pada halaman 05--112.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
05--116
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
Jika ada DTC lain selain P2111/41 or P2112/41 keluar, lakukan troubleshooting untuk DTC ini dahulu.
B Lanjut ke TABEL DTC YANG RELEVAN
(Lihat hal 05--32)
(a) Periksa secara visual dari benda asing antara throttle valve dan housing.
Juga, periksa apakah valve dapat membuka dan menutup dengan lembut.
OK: Throttle valve tidak kemasukan benda asing dan dapat bergerak secara halus.
NG GANTI THROTTLE BODY ASSY
(Lihat hal. 10--8)
URAIAN RANGKAIAN
Electronic Throttle Control System (ETCS) mempunyai rangkaian pemberi catu daya, dimana tegangan
(+BM) di monitor saat tegangan rendah (kurang dari 4 V), ECM menyimpulkan bahwa ETCS terjadi kesala-
han, dan arus ke motor kontrol throttle diputus.
Jika tegangan menjadi tidak stabil, ETCS mengkondisikan hal ini menjadi tidak stabil. Untuk alasan ini, saat
tegangan rendah, arus ke motor diputus. Jika perbaikan dilakukan dan sistem kembali normal, putar kunci
kontak OFF. ECM kemudian akan memberikan arus mengalir ke aktuator dan motor akan kembali bekerja.
PETUNJUK:
ETCS ini tidak menggunakan throttle kabel.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
S Rangkaian terbuka pada catu daya ETCS
P2118/89 Rangkaian terbuka pada catu daya ETCS S Fuse ETCS
S ECM
URAIAN MONITOR
ECM memonitor sumber tegangan baterai yang digunakan ke aktuator throttle.
Saat sumber tegangan baterai (+BM) turun dibawah 4 V selama 0.8 detik atau lebih, ECM mengartikan hal
ini sebagai hubungan terbuka pada rangkaian catu daya (+BM). ECM menyalakan MIL dan mengeset DTC.
Monitor ini berjalan selama 5 detik (5 detik pertama dari mesin start) setelah mesin start.
FAIL--SAFE
Jika ETCS malafungsi, ECM memutuskan arus ke aktuator throttle. throttle control valve kembali ke posisi
throttle yang sudah ditentukan (kira kira 16_) dengan gaya pegas pembalik.
Kemudian, perhitungan kebutuhan power mesin dengan menggunakan saat pengapian dan posisi pedal
gas. Mesin dikontrol dengan fuel--cut secara intermiten.
Jika pedal gas ditekan perlahan keras dan perlahan, kendaraan dapat dikendarai dengan kecepatan mini-
mum. Jika pedal gas ditekan cepat, kendaraan dapat cepat dan perlahan secara tidak teratur.
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P2102/41 pada halaman 05--112.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
05--118
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
R/B Ruang Mesin (a) Lepas fuse ETCS dari engine room R/B.
(b) Ukur tahanan pada fuse.
Standard: Dibawah 1 :
OK
A66060
NG
05--119
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Sisi Wire Harness (a) Periksa wire harness antara fuse ETCS dan ECM.
R/B Ruang Mesin (1) Lepas fuse ETCS dari engine room R/B.
Fuse ETCS (2) Lepas konektor E9 ECM.
(3) Ukur tahanan konektor sisi wire harness.
2 Standard:
1 Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
R/B ETCS fuse terminal 2 -- E9--7 (+BM) Dibawah 1 :
R/B ETCS fuse terminal 2 atau E9--7 (+BM) -- Body ground 10 k: atau lebih
G36444
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Electronic Throttle Control System (ETCS) terdiri dari aktuator throttle , throttle position sensor, accelerator
pedal position sensor, dan ECM.
Sistem ini adalah satu dari tipe valve throttle body.
Untuk mendapatkan sudut pembukaan yang benar pada throttle valve dengan respon sesuai kondisi peng
endaraan, throttle position sensor dipasangkan pada throttle body mendeteksi sudut pembukaan throttle
valve yang sebenarnya. Kemudian sensor memberikan umpan balik ke ECM sehingga ECM dapat mengon-
trol aktuator.
Jika ETCS menjadi malafungsi, ECM memutuskan power untuk aktuator, dan throttle valve akan terkunci
pada sudut tertentu dengan pegas pembalik. Juga, semua kontrol secara elektronik dari kerja throttle di ba-
talkan sampai sistem kembali normal dan kunci kontak diputar ke OFF.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Yang Dicurigai
Sudut pembukaan throttle terus menerus mengganti dari target S ETCS
P2119/89
sudut pembukaan S ECM
URAIAN MONITOR
ECM menentukan ”aktual” sudut throttle berdasarkan signal throttle position sensor. ”Aktual” posisi throttle
dibandingkan ke ”target” posisi throttle di perintah oleh ECM. Jika perbedaan dari kedua harga melebihi limit
spesifikasi, ECM mengartikan hal ini sebagai kesalahan pada sistem ETCS. ECM meng on kan MIL dan
mengeset DTC.
Hidupkan mesin, tekan penuh pedal gas sampai rpm mesin mencapai 5,000 rpm (throttle valve paling terbu-
ka), dan cepat lepas pedal gas (throttle valve paling tertutup).
FAIL--SAFE
Jika ETCS malafungsi, ECM memutuskan arus ke aktuator throttle. throttle control valve kembali ke posisi
throttle yang sudah ditentukan (kira kira 16_) dengan gaya pegas pembalik.
Kemudian, perhitungan kebutuhan power mesin dengan menggunakan saat pengapian dan posisi pedal
gas. Mesin dikontrol dengan fuel--cut secara intermiten.
Jika pedal gas ditekan perlahan keras dan perlahan, kendaraan dapat dikendarai dengan kecepatan mini-
mum. Jika pedal gas ditekan cepat, kendaraan dapat cepat dan perlahan secara tidak teratur.
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P2102/41 pada halaman 05--112.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
05--121
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PETUNJUK:
Jika ada DTC lain keluar selain P2119/89 keluar, lakukan troubleshooting untuk DTC ini dahulu.
B Lanjut ke TABEL DTC YANG RELEVAN
(Lihat hal. 05--30)
OK
NORMAL
05--122
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE) 05M91--01
PETUNJUK:
DTC ini dihubungkan dengan sensor posisi pedal gas.
05--123
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
URAIAN RANGKAIAN
PETUNJUK:
S Electronic Throttle Control System (ETCS) tidak menggunakan kabel throttle.
S Perosedur ini untuk accelerator pedal position sensor.
Accelerator Pedal Position (APP) sensor dipasang pada pedal gas untuk mendeteksi sudut pedal gas. Sen-
sor ini dikontrol secara elektronik dan menggunakan Hall--effect element.
Pada accelerator pedal position sensor, tegangan digunakan ke terminal VPA dan VPA2 pada ECM berubah
antara 0 V dan 5 V proposional dengan sudut pembukaan pedal gas. VPA adalah signal yang menunjukan
sudut pembukaan pedal gas yang sebenarnya dan digunakan untuk kontrol mesin. VPA2 digunakan untuk
mendeteksi malafungsi pada sensor itu sendiri.
ECM memonitor sudut pembukaan pedal gas dari keluaran signal VPA dan VPA2, dan mengontrol motor
throttle berdasarkan signal signal ini.
*1 *2
Accelerator Pedal 5
Position Sensor
Magnet ECM 3.4 to 5.3
VPA
IC No. 1 2.6 to 4.5
EPA
VCPA 1.6
0.8
VPA2
EPA2
Range Yang Digunakan
VCP2 0 25
IC No. 2
Sudut Perputaran Pedal Gas (_)
Magnet
A19694 A19803
05--124
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
VPA1 Cepat berubah naik dan turun melebihi batas atas dan S Accelerator pedal position sensor
P2120/19
bawah malafungsi selama 0.5 detik S ECM
S Accelerator pedal position sensor
Kondisi (a) terus menerus selama 0.5 detik atau lebih saat ped-
S Hubungan terbuka pada rangkaian VCP1
P2122/19 al gas dilepas penuh:
S Terbuka atau ground hubungan singkat pada rangkaian VPA1
(a) VPA1 0.2 V atau kurang
S ECM
PETUNJUK:
S Posisi pedal gas di gambarkan dengan bentuk tegangan.
S AP singkatan untuk Accelerator Position.
URAIAN MONITOR
Bila kedua tegangan keluaran VPA1 atau VPA2 menyimpang dari range standard, atau perbedaan antara
tegangan keluaran kedua sensor kurang dari batas, ECM menyimpulkan terdapat kerusakan sensor APP.
ECM menyalakan MIL dan mengeset DTC.
Contoh:
Tegangan keluaran VPA1 dibawah 0.2 V atau melebihi 4.8 V.
Monitor ini jalan 2 detik (2 detik pertama mesin idle) setelah mesin start (1 trip detection logic).
FAIL--SAFE
Accelerator pedal position sensor mempunyai rangkaian utama dan rangkaian penghubung. Bila satu rang-
kaian malafungsi, posisi pedal gas dihitung dari rangkaian lain. Bila kedua rangkaian malafungsi, diartikan
pedal gas dilepas. Hasilnya, throttle valve tertutup dan mesin idle.
05--125
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
A17
Accelerator Pedal
Position Sensor ECM
21
2 BR--Y EPA2
EP2 E9
19
3 GR--G VPA2
VPA2 E9
BR--R 27
1 VCP2
VCP2 E9
20
5 BR--W EPA
EP1 E9
18
6 W--L
VPA1 E9 VPA
26
4 LG--R VCPA
VCP1 E9
A80021
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (ACCEL POS #1, ACCEL POS #2)
OK Lanjut ke step 5
NG
05--126
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
NG
05--127
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
VPA2 A17--4 (VCP1) atau E9--26 (VCPA) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--3 (VPA2) atau E9--19 (VPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--2 (EP2) atau E9--21 (EPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA2 VPA
A17--1 (VCP2) atau E9--27 (VCP2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA
VCPA
VCP2 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
G34948
OK
B NORMAL
OK
NG
05--129
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor A17 accelerator pedal position sensor
(b) Lepas konektor E9 ECM.
VPA2 VCP1 (c) Ukur tahanan sisi konektor wire harness.
EP2 EP1
Standard:
VCP2 VPA1
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
A17--6 (VPA1) -- E9--18 (VPA) Dibawah 1 :
A17--5 (EP1) -- E9--20 (EPA) Dibawah 1 :
A17 A17--4 (VCP1) -- E9--26 (VCPA) Dibawah 1 :
Accelerator Pedal Position A17--3 (VPA2) -- E9--19 (VPA2) Dibawah 1 :
Sensor A17--2 (EP2) -- E9--21 (EPA2) Dibawah 1 :
E9 A17--1 (VCP2) -- E9--27 (VCP2) Dibawah 1 :
ECM A17--6 (VPA1) atau E9--18 (VPA) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--5 (EP1) atau E9--20 (EPA) -- Body ground 10 k: atau lebih
VPA2 A17--4 (VCP1) atau E9--26 (VCPA) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--3 (VPA2) atau E9--19 (VPA2) -- Body ground 10 k: atau lebihr
A17--2 (EP2) atau E9--21 (EPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA2 VPA
A17--1 (VCP2) atau E9--27 (VCP2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA
VCPA
VCP2 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
G34948
OK
B NORMAL
URAIAN MONITOR
Bila perbedaan antara tegangan keluaran dari VPA1 atau VPA2 menyimpang dari range standard, ECM
menyimpulkan terjadi kerusakan pada sensor APP. ECM menyalakan MIL dan mengeset DTC.
Monitor ini jalan selama 1 detik ( detik pertama mesin idle) setelah mesin start.
FAIL--SAFE
Accelerator pedal position sensor mempunyai rangkaian utama dan rangkaian penghubung. Bila satu rang-
kaian malafungsi, posisi pedal gas dihitung dari rangkaian lain. Bila kedua rangkaian malafungsi, diartikan
pedal gas dilepas. Hasilnya, throttle valve tertutup dan mesin idle.
WIRING DIAGRAM
DTC ini mengacu pada P2120/19 pada halaman 05--122.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau stasioner, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi
terjadi.
05--131
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
NG
VPA2 A17--4 (VCP1) atau E9--26 (VCPA) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--3 (VPA2) atau E9--19 (VPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--2 (EP2) atau E9--21 (EPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA2 VPA
A17--1 (VCP2) atau E9--27 (VCP2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA
VCPA
VCP2 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
G34948
OK
NG
VPA2 A17--4 (VCP1) atau E9--26 (VCPA) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--3 (VPA2) atau E9--19 (VPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
A17--2 (EP2) atau E9--21 (EPA2) -- Body ground 10 k: atau lebih
VPA
EPA2 A17--1 (VCP2) atau E9--27 (VCP2) -- Body ground 10 k: atau lebih
EPA
VCPA
VCP2 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
G34948
OK
URAIAN RANGKAIAN
Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, tegangan baterai masuk ke terminal IGSW pada ECM. ECM kelua-
ran signal ”MREL” menyebabkan arus mengalir ke koil MAIN relay, menutup kontak dari relay EFI dan mem-
berikan power ke terminal +B pada ECM.
WIRING DIAGRAM
I9 ECM
Kunci Kontak J/B Instrument Panel Assy
6 6 IGN 22 9
W--R 5 B B--O
2C 2S E9 IGSW
AM2 IG2
1 II2 W--L
W--R J/B Ruang Mesin
1B 4 1B 3 1H 1
4 1 1
1 EFI 2 1J
B B
E9 +B
II4
BATT 2 14 8
AM2 W--G
P/I II4 W--G
1J E9 MREL
MAIN Relay
1A 1 3 1J Integration Relay (Unit B)
3
BR
W--B E12 E1
A A
J1 J7
J/C J/C
A A
W--B BR
Baterai EB ED
G37762
05--134
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA ECM (+B VOLTAGE)
NG
E1
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
Konektor ECM A65159
KONEKTOR
OK
NG
05--135
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
J/B Instrument Panel Assy (a) Lepas fuse IGN dari J/B instrument panel .
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
IGN Fuse
G34718 NG GANTI FUSE
OK
IG2
A87913 NG GANTI KUNCI KONTAK ATAU SWITCH START-
ER ASSY
OK
PERBAIKI ATAU GANTI HARNESS DAN KONEKTOR (BATTERY -- KUNCI KONTAK, KUNCI KON-
TAK -- ECM)
A66060
OK
05--136
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
J/B Ruang Mesin (a) Lepas fuse EFI dari J/B ruang mesin.
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
OK
OK
05--137
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
9 PERIKSA WIRE HARNESS (MAIN RELAY -- ECM, MAIN RELAY -- BODY GROUND)
OK
PERBAIKI ATAU GANTI HARNESS DAN KONEKTOR (TERMINAL +B ECM -- TERMINAL POSITIF
BATERAI)
05--138
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE) 05M94--01
URAIAN RANGKAIAN
Saat mesin cranking, arus mengalir dari terminal ST2 pada kunci kontak ke koil relay starter (Tanda: ST),
dan arus juga mengalir ke terminal STA pada ECM (signal STA).
Saat signal STA dan signal NE dikirim ke ECM, power transistor (Tr) menjadi ON, arus mengalir ke koil circuit
opening relay (Tanda: C/OPN), relay akan on, power diberikan ke pompa bahan bakar dan pompa bahan
bakar bekerja.
Saat signal NE dihasilkan (saat mesin hidup), ECM tetap meng on kan Tr (circuit opening relay ON) dan
pompa bahan bakar tetap bekerja.
IGN
IG2 ECM
ST2
AM2 FC Tr
Kunci Kontak
MREL
EFI ST
*1 STA
*2
BATT
P/I AM2
*1 Switch PNP
*2
*2
Relay ST
(Signal NE)
Baterai
*1: M/T
Starter *2: A/T
A99732
05--139
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
I9
Kunci
ECM
Kontak Assy J/B Instrument Panel Assy
6 IGN 6
5 6 B B--O
2C 2L
AM2 IG2
W--R
14 8
W--G W--G
1 II2 II4 E9 MREL
1 1A 3 1B 1 1H 3 1J 8 1J 7 1J
5 25
B--R LG--B
W--L II4 E9 FC
1 IJ1 LG--B
W--B
B--R
6 BA1
A B--R
J1
W J/C 4 F13
A Pompa 3
BR
5 Bahan E12 E1
Bakar
W--B
5 BA1
W--B
W--B A
A
J20 J7
J/C J/C
A
BR
Baterai
EB IF ED
G37761
05--140
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 LAKUKAN ACTIVE TEST (KERJAKAN RELAY C/OPN)
NG
OK
E1 (--) FC (+)
NG
05--141
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
(a) Lepas integration relay dari J/B ruang mesin (lihat hal.
1J 10--3).
Integration Relay (b) Ukur tegangan pada C/OPN relay.
Standard:
Hubungan Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
1J--8 -- Body ground Ignition Switch ON 10 sampai 14 V
8
NG GANTI INTEGRATION RELAY
A99733
OK
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor 1J integration relay dari J/B ruang mesin
(lihat hal. 10--3).
(b) Lepas konektor E9 ECM.
(c) Ukur tahanan sisi konektor wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1J--2 -- E9--8 (MREL) Dibawah 1 :
1J--7 -- E9--25 (FC) Dibawah 1 :
MREL
OK
OK
05--142
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
7 PERIKSA WIRE HARNESS (RELAY C/OPN -- POMPA BAHAN BAKAR, POMPA BA-
HAN BAKAR -- BODY GROUND)
OK
NG
OK
E1 (--) FC (+)
A66060
OK Lanjut ke step 6
NG
8
NG GANTI INTEGRATION RELAY
A99733
OK
05--144
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor 1J integration relay dari J/B ruang mesin
(lihat hal 10--3).
(b) Lepas konektor E9 ECM.
(c) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Koindisi Spesifikasi
1J--2 -- E9--8 (MREL) Dibawah 1 :
1J--7 -- E9--25 (FC) Dibawah 1 :
MREL
FC
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34949 KONEKTOR
OK
OK
05--145
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
7 PERIKSA WIRE HARNESS (RELAY C/OPN -- POMPA BAHAN BAKAR, POMPA BA-
HAN BAKAR -- BODY GROUND)
F13
Pompa Bahan Bakar NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34951
KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Saat mesin cranking, aliran intake air flow masih pelan, hingga pengabutan bahan bakar masih jelek. Cam-
puran gemuk diperlukan untuk mendapatkan kemampuan start yang baik. Saat mesin sedang cranking, te-
gangan baterai masuk ke terminal STA pada ECM. signal starter terutama digunakan untuk menaikan vol-
ume injeksi bahan bakar untuk starting dan kontrol injeksi setelah start.
05--147
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
WIRING DIAGRAM
J/B Instrument
Panel Assy
19 L--Y*2
2O
3 1
L--Y*1
2O ID2 N1
L--Y
4 Switch PNP
ST ECM
P
N J/C
5 B B 14 12
7 2C J14 J15 ID2 E9 STA
L--Y*2 B--Y*1
B--Y*1 B--Y*1
B--W
6
B
ST2 I9 B--Y*1
J14
Kunci
AM2 Kontak Assy
5 4 EA1 *1: A/T 3
W--R W--R *2: M/T E12 E1
B--Y *3: w/ Theft Deterrent System
*4: M/T w/o Theft Deterrent System
1 II2 1 1
*5: A/T w/o Theft Deterrent System
BR
W--R 3 2
R/B
ST T9
Ruang A
Relay Mesin Theft waring
4 1B J7
ECU Assy
5 1 J/C
S11 A
Short Pin
1 1
AM2 10 12 12
J/B W--B SRLY*3 W--B*4
II4 T9 S11
Ruang L *4
W--B*3,4
Mesin
1 1A 2 EA2 B--W*5 BR
1 E*3 1
T9 S11
L B--W*3,4 *4
1 B J27
W
1 S6
B--R
S7 Starter J/C
B J28
W--B
Baterai IG ED
A99742
05--148
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (SIGNAL STA)
NG
I9
Kunci Kontak Assy
1 2 3 4
5 6 7 8
OK
NG
I9
Kunci Kontak connector
1 2 3 4
5 6 7 8
OK
URAIAN RANGKAIAN
Saat kunci kontak OFF, tegangan baterai diberikan ke terminal BATT pada ECM untuk memori DTC, memori
harga kontrol adaptasi rasio campuran udara dan bahan bakar, dll.
WIRING DIAGRAM
J7
J/C 3
1B 3 A BR
E12 E1
J/B
BATT Ruang A
P/I Mesin
1A 1
BR
W
Baterai ED
A94237
05--151
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (EFI)
Fuse EFI
G34711 NG GANTI FUSE
OK
NG
05--152
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Injektor bahan bakar berada pada intake manifold. Injektor menginjeksikan bahan bakar kedalam silinder
berdasarkan pada signal dari ECM.
WIRING DIAGRAM
J/B Instrument
Panel Assy F4 ECM
Injektor J/C
6 INJ 11 4 B B 6
B B--R B--R 1 2 #10
2C 2D ID4 J12 J13 E11
B--R L L
6 B--R
IG2
I9 F5
Kunci Injektor
5
AM2 Kontak Assy 1 2 G #20
E11
5 B--R
W--R
B--R
F6
1 II2
Injektor
2
1 2 R #30
E11
W--R B--R
4 1B
B--R
F7
Injektor
J/B 1
AM2 1 2 W E11
#40
Ruang Mesin
1 1A
J/C
A 7
W--B E01
W J14 E12
C A 6
W--B J15 J14
W--B E12 E02
Baterai
EC
A99747
05--154
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA ECM (TEGANGAN #10, #20, #30, #40)
A66060
PETUNJUK:
Referensi: Periksa dengan menggunakan oscilloscope.
Periksa konektor gelombang ECM.
GND GND
OK Lanjut ke step 6
NG
OK
05--155
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
J/B Instrument Panel Assy (a) Lepas fuse INJ dari J/B instrument panel .
INJ Fuse (b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
G34710
OK
Sisi Wire Harness (a) Periksa wire harness antara injektor dan ECM.
E11 ECM (1) Lepas konektor F4, F5, F6 dan/atau F7 injektor.
(2) Lepas konektor E11 ECM.
(3) Ukur tahanan konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
F4--2 -- E11--6 (#10) Dibawah 1 :
F5--2 -- E11--5 (#20) Dibawah 1 :
#10 #20 #30 #40 F6--2 -- E11--2 (#30) Dibawah 1 :
F7--2 -- E11--1 (#40) Dibawah 1 :
F4--2 atau E11--6 (#10) -- Body ground 10 k: atau lebih
F5--2 atau E11--5 (#20) -- Body ground 10 k: atau lebih
F6--2 atau E11--2 (#30) -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--2 atau E11--1 (#40) -- Body ground 10 k: atau lebih
1 2
(b) Periksa wire harness antara injektor dan fuse INJ.
(1) Lepas konektor F4, F5, F6 dan F7 injektor.
F4, F5, F6, F7 (2) Lepas fuse INJ dari J/B instrument panel.
Injektor (3) Ukur tahanan konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 Fuse INJ F4--1 -- J/B fuse INJ terminal 2 Dibawah 1 :
2 F5--1 -- J/B fuse INJ terminal 2 Dibawah 1 :
F6--1 -- J/B fuse INJ terminal 2 Dibawah 1 :
F7--1 -- J/B fuse INJ terminal 2 Dibawah 1 :
F4--1 atau J/B fuse INJ terminal 2 -- Body ground 10 k: atau lebih
F5--1 atau J/B fuse INJ terminal 2 -- Body ground 10 k: atau lebih
F6--1 atau J/B fuse INJ terminal 2 -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--1 atau J/B fuse INJ terminal 2 -- Body ground 10 k: atau lebih
J/B Instrument
Panel Assy
G34950
05--156
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
1 Fuse INJ
2
J/B Instrument
Panel Assy NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34709 KONEKTOR
OK
6 PERIKSA ECM
OK
05--157
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
OK
RANGKAIAN MIL
URAIAN RANGKAIAN
MIL digunakan untuk memberitahukan pengemudi saat ECM mendeteksi malafungsi pada kendaraan.
Dengan memutar kunci kontak ke posisi ON, power diberikan ke rangkaian MIL, dan ECM memberikan rang-
kaian ground yang dapat menyalakan MIL.
Kerja dari MIL harus diperiksa secara visual:
Saat kunci kontak pertama diputar ke ON, MIL harus nyala. Jika selalu OFF atau ON, gunakan intelligent
tester II dan ikuti prosedur dibawah untuk menentukan penyebab problem.
WIRING DIAGRAM
C10
J/B Instrument ECM
Kombinasi
Panel Assy Meter Assy
6 MET 1 1 30
21 39 IE1 R--B
2C 2D E10 W
B--O MIL R--B
I9
B
Kunci Kontak Assy
1
6 5 W--R
II2
IG2 AM2
W--R
J/B Ruang Mesin
1 AM2 4
1A 1B
W
Baterai
A99736
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Lakukan troubleshooting menurut tabel dibawah.
MIL tetap ON Mulai pemeriksaan dari step 1
MIL tidak nyala Mulai pemeriksaan dari step 3
05--159
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
NG
NG
E10
ECM
W
OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34708 KONEKTOR
NG
05--160
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
(a) Periksa apakah MIL nyala saat kunci kontak diputar ke posisi ON.
OK: MIL nyala.
OK NORMAL
NG
OK
RANGKAIAN TERMINAL TC
URAIAN RANGKAIAN
Terminal TC dan CG berada pada DLC3. Bila terminal ini dihubungkan, DTC pada normal mode atau check
mode dapat dilihat dari bentuk kedipan MIL pada kombinasi meter.
WIRING DIAGRAM
D3
DLC3 J/B Instrument Panel Assy ECM
21 5 17
13 P--B P--B
TC 2Q 2Q E10 TC
4 G
CG
A
J28
J/C
A
W--B
IH
A99746
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Jika kedua gejala berikut ini tampil, hal ini menunjukan hubungan singkat atau terbuka pada wire harness
terjadi, atau terjadi malafungsi pada ECM.
S MIL menampilkan fungsi tidak bekerja walau terminal TC dan CG pada DLC3 dihubungkan.
S MIL berkedip walau terminal TC dan CG pada DLC3 sedang dihubungkan.
1 PERIKSA DLC3 (TEGANGAN TC)
DLC3
D3
DLC3
A04550 OK Lanjut ke step 3
NG
05--162
DIAGNOSTIK -- SISTEM SFI (KIJANG INNOVA/1TR--FE)
D3
DLC3
E10
ECM
TC
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34707
KONEKTOR
OK
OK
TINDAKAN PENCEGAHAN
Contoh: Kode Konpensasi 1. KODE KONPENSASI INJEKTOR
Injektor (a) Setiap injektor mempunyai karakteristik injeksi bahan ba-
kar yang berbeda. Untuk mengoptimalkan daya injeksi
bahan bakar, ECM mengkonpensasi perbedaan tersebut
dengan mengeset durasi injeksi bahan bakar setiap in-
jektor berdasarkan kode konpensasi tersebut. Harga
kode konpensasi injektor unik, 30 digit, harga alpanomer-
ik tercetak pada bagian kepala setiap injektor.
A85701 (b) Bila ingin mengganti injektor, kode konpensasi injektor
harus dimasukan ke ECM. Bila ECM diganti, semua kode
konpensasi harus dimasukan ke ECM baru.
(c) Bila kode konpensasi injektor tidak benar dimasukan ke-
dalam ECM, Mesin akan kasar atau mesin idling bisa ka-
sar. Sebagai tambahan, kerusakan mesin dapat terjadi
dan umur mesin akan lebih pendek.
2. MESIN SUSAH DI START, MESIN MATI, ATAU ASAP
HITAM
(a) Periksa jika problem pelanggan yang dijelaskan diba-
wah. Jika demikian, mengacu pada seksi troubleshooting
pada halaman yang disediakan.
(1) Mesin susah di start atau mati (lihat hal.
05--344).
(2) Asap hitam (lihat hal. 05--358).
05--164
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
054JE--27
LOKASI
Instrument Panel J/B Assy (Driver Side J/B)
Kombinasi Meter Assy
F H--fuse AM1 F Fuse ST
DLC3 F Fuse ECU--IG & GAUGE F Fuse MET
F Fuse STOP F Fuse OBD
Accelerator Pedal Rod Assy F Fuse IGN
F Accelerator Pedal Position Sensor ECM
Transmission Control
Module (TCM)
EDU
URAIAN SISTEM
1. SISTEM ENGINE CONTROL
Sistem Diagram
Suction Control
Pompa Supply Valve
Accelerator Pedal
Position Sensor
Alternator
Signal
Kunci Kontak
Pressure Limiter
Signal Starter
Signal Vehicle Speed Common Rail
ECM
DLC3
Tegangan Baterai Fuel Pressure Sensor
Signal Lainnya Relay EDU
EGR Valve
Injektor
Glow Plug
Sensor ECT
Pompa
Vakum
G34662
05--166
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
ST1-- BATERAI
COM2
IGSW
Kombinasi Meter GND
MET
IGN
MIL
W IREL
ST
NSW E--VRV untuk EGR
*2 EGR
IG2 Switch PNP Camshaft Position Sensor
ST2 *1
Kunci G+
AM2
Kontak G--
*2
Crankshaft Position Sensor
STA NE+
Relay ST
NE+
Acceleration Pedal
Theft Warning ECU
Position Sensor
*3 SRLY
VCPA VCP1
BATT P/I
Starter
AM2
ALT
VPA VPA1
*3 E
EPA EP1
VCP2 VCP2
*1: M/T
*2: A/T VPA2 VPA2
Baterai
*3: w/ Theft Deterrent EPA2 EP2
System
A
G34654
05--167
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
To
ECM ECM +B A
Throttle Body Assy
From
Battery Manifold Absolute
Pressure Sensor
PIM PIM
E2
Kombinasi Meter SPD
VC
ECT Sensor
Suction Control Valve THW
PCV+
IAT Sensor
PCV--
THA
E01
E02 E2
G34655
05--168
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Sensor
Sensor ECM EDU
Common Rail
Pressure Limiter
(c) TABEL KODE TROUBLE DIAGNOSTIK (DTC) UNTUK SISTEM COMMON RAIL:
PETUNJUK:
Tabel ini menunjukan tipikal kombinasi DTC untuk setiap malafungsi yang terjadi.
( ): Potensial DTC
DTC No. A B C D E F G H I J K
P0087/49 (lihat hal. 05--217) F
P0088/78 (lihat hal. 05--224) (F) (F) (F)
P0093/78 (lihat hal. 05--230) (F) F F (F) F
P0190/49 (lihat hal. 05--217) F
P0192/49 (lihat hal. 05--217) F
P0193/49 (lihat hal. 05--217) F
P0200/97 (lihat hal. 05--266) F (F)
P0627/78 (lihat hal. 05--308) F
P1229/78 (lihat hal. 05--217) F F
EDU
TWV
Common Rail
Suction Control
Control Check Valve Chamber
Valve
Plunger Piston
Sensor Sensor
lainnya Feed
Pump
Eccentric
Cam
Nozzle
Needle
A81479
05--171
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Suction Plunger A
Control
Valve
Eccentric Cam
Ke
Common Rail
Ring Cam
Plunger B
A96633
05--172
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Pembukaan
Kecil
(1) (3)
(2)
A81483
Langkah
Cam
Pembukaan
Lebar
(1) (3)
(2)
A81484
05--173
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
054JB--33
LANJUT
LANJUT
PETUNJUK:
Jika menampilkan kesalahan komunikasi pada alat, periksa DLC3.
LANJUT
PETUNJUK:
Catat atau print DTC dan freeze frame data jika diperlukan.
LANJUT
LANJUT
LANJUT
LANJUT
05--174
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika mesin tidak dapat start, lakukan dahulu step 10 dan 12.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Malafungsi terjadi A
Malafungsi tidak terjadi B
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kode Malafungsai A
Tidak ada kode B
B Lanjut ke step 12
LANJUT
Lanjut ke step 14
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak malafungsi part A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 17
A
05--175
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
S Mesin susah distart atau mati (lihat hal. 05--344).
S Asap hitam (lihat hal. 05--354).
S Idling kasar atau getaran mesin berlebihan (lihat hal 05--366).
S Mesin knocking atau kasar (lihat hal. 05--377).
S Kurang tenaga atau tersendat sendat (lihat hal. 05--389).
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan malafungsi rangkaian A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 17
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak ada malafungsi A
Dipastikan ada malafungsi B
B Lanjut ke step 18
LANJUT
Lanjut ke step 18
LANJUT
LANJUT
LANJUT
05--176
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
LANJUT
SELESAI
05--177
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
S Gunakan prosedur ini untuk troubleshooting sistem ECD.
Bila tidak menggunakan intelligent tester II:
1 KENDARAAN DIBAWA KE BENGKEL
LANJUT
LANJUT
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Malafungsi terjadi A
Malafungsi tidak terjadi B
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kode Malafungsai A
Tidak ada kode B
B Lanjut ke step 7
LANJUT
Lanjut ke step 9
05--178
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak malafungsi part A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 12
PETUNJUK:
S Mesin susah distart atau mati (lihat hal. 05--344).
S Asap hitam (lihat hal. 05--354).
S Idling kasar atau getaran mesin berlebihan (lihat hal 05--366).
S Mesin knocking atau kasar (lihat hal. 05--377).
S Kurang tenaga atau tersendat sendat (lihat hal. 05--389).
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan malafungsi rangkaian A
Dipastikan malafungsi part B
B Lanjut ke step 12
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Dipastikan tidak malafungsi A
Dipastikan malafungsi B
B Lanjut ke step 13
LANJUT
Lanjut ke step 13
05--179
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
LANJUT
LANJUT
LANJUT
LANJUT
SELESAI
05--180
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
054JC--35
Tgl. Kendaraan
Dibawa masuk Tgl. Produksi
No. Polisi km
Pembacaan Odometer mil
Mesin tidak Mesin tidak dapat crank Tidak ada inisial pembakaran Tidak ada pembakaran sempurna
dapat Start
Idle awal salah Idling rpm tidak normal Tinggi ( rpm) Rendah ( rpm)
Idling jelek
Idling kasar Lain lain
Gejala problem
Lain lain
Data Problem
terjadi
konstan Kadang kadang ( kali per hari/bulan) Hanya sekali
Frekwensi problem
Lain lain
Kira kira.
Kondisi saat
Temp. mesin Dingin Pemanasan Setelah pemanasan Temp. tertentu Lain lain
PEMERIKSAAN DASAR
Jika malafungsi tidak dapat dipastikan dengan pemeriksaan DTC, troubleshooting harus dilakukan pada
semua rangkaian yang kemungkinan menjadi penyebab problem. Walau demikian, dalam kebanyakan ka-
sus, melakukan pemeriksaan dasar mesin yang diperlihatkan dibawah akan sangat membantu untuk mene-
mukan problem dengan cepat dan efesien. Selalu melakukan pemeriksaan ini pertama saat troubleshooting
mesin.
1 PERIKSA TEGANGAN BATERAI
CATATAN:
Lakukan pemeriksaan tegangan baterai dengan mesin mati dan kunci kontak pada posisi OFF.
Standard:
OK NG
Tegangan 11 V atau lebih Kurang dari 11 V
OK
OK
(a) Secara visual periksa apakah saringan udara tidak terlalu banyak tersumbat kotoran atau oli.
NG BERSIHKAN ATAU GANTI SARINGAN UDARA
OK
OK
OK
05--183
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Periksa apakah pipa dan selang bahan bakar tidak tersumbat, rusak, terlepas atau bengkok.
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
1. Setelah mengganti injektor dengan yang baru, masukan kode konpensasi injektor kedalam
ECM sebagai berikut:
(a) Masukan kode konpensasi, dengan yang tercatat pada bagian kepala injektor baru, ke intelligent tes-
ter II.
(b) Masukan kode konpensasi baru ke ECM dengan menggunakan tester (Lihat hal 05--189).
(c) Matikan tester dan kemudian putar kunci kontak ke posisi OFF.
(d) Tunggu paling tidak 30 detik.
(e) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan tester.
(f) Hapus DTC P1601/89 yang tersimpan dalam ECM dengan menggunakan tester (Lihat hal. 05--207).
2. Bila mengganti ECM dengan yang baru, masukan semua kode konpensasi injektor kedalam
ECM baru sebagai berikut:
(a) Terlebih dahulu ganti ECM, gunakan intelligent tester II baca dan simpan semua kode konpensasi in-
jektor. Kode akan tersimpan ke ECM yang original (Lihat hal.05--189).
(b) Setelah memasang ECM baru, masukan simpan kode konpensasi ke dalam ECM baru dengan meng-
gunakan tester (Lihat hal. 05--189).
(c) Matikan tester dan kemudian putar kunci kontak ke posisi OFF.
(d) Tunggu paling tidak 30 detik.
(e) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan tester.
(f) Hapus DTC P1601/89 yang tersimpan didalam ECM dengan menggunakan tester (Lihat hal. 05--207).
PETUNJUK:
S Setiap injektor mempunyai karakteristik injeksi bahan bakar yang berbeda. Untuk mengoptimalkan
daya injeksi bahan bakar, ECM menggunakan kode konpensasi untuk membalance perbedaan injeksi
bahan bakar antara setiap injektor.
S Saat pertama kali memutar kunci kontak ke ON setelah mengganti ECM atau injektor, DTC P1601/89
ter set. Hal ini memberitahukan bahwa kode konpensasi injektor harus di registrasi. Secara manual
hapus DTC setelah menyelesaikan registrasi kode konpensasi.
05--185
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Bagaimana membaca dan menyimpan kode konpensasi injektor menggunakan intelligent tester ll
(Setelah melakukan penggantian ECM)
MULAI
Pilih Fungsi
Baca
Simpan
SELESAI
A93042
05--186
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Opersi berikut terdapat dengan ECM bahwa dapat di kirim registrasi kode konpensasi ke intelligent tester
II.
G36522
G36523
05--187
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
G36524
G36525
G36526
05--188
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
A96470
(n) Jika kode konpensasi injektor lain sudah ada pada tester:
(1) Periksa apakah kode konpensasi yang ditampilkan
pada layar tester sudah benar.
PETUNJUK:
Kode konpensasi yang ada dapat di tulis ulang dengan kode
konpensasi yang baru dan yang lama akan terhapus dari tester.
(2) Tekan Replace.
PETUNJUK:
Proses membaca dapat terjadi kesalahan oleh karna terjadi
problem dengan wire harness atau bad connection dengan
DLC3. Periksa wire harness dan hubungan dengan DLC3. Jika
tidak ditemukan problem dikeduanya, ECM mungkin terjadi
malafungsi. Periksa ECM dan restart kerjanya.
A93040
G36526
05--189
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
05L6O--05
REGISTRASI
CATATAN:
S Jika injektor diganti, kode konpensasi injektor harus dimasukan kedalam ECM. Bila ECM di-
ganti, semua kode konpensasi injektor yang terpasang harus dimasukan kedalam ECM baru.
S Kode konpensasi injektor unik, 30--digit, harga alpanumerik tercetak pada bagian kepala setiap
injektor. Jika kode konpensasi injektor salah dimasukan kedalam ECM, Mesin bisa kasar atau
idling menjadi kasar.Sebagai tambahan, kerusakan mesin dapat terjadi dan umur mesin akan
lebih pendek.
1. Bila mengganti ECM dengan yang baru, masukan semua kode konpensasi injektor kedalam
ECM baru sebagai berikut:
(a) Terlebih dahulu ganti ECM, gunakan intelligent tester II baca dan simpan semua kode konpensasi in-
jektor. Kode akan tersimpan ke ECM yang original (Lihat hal. 05--184).
(b) Setelah memasang ECM baru, masukan simpan kode konpensasi ke dalam ECM baru dengan meng-
gunakan tester (Lihat hal. 05--189).
(c) Matikan tester dan kemudian putar kunci kontak ke posisi OFF.
(d) Tunggu paling tidak 30 detik.
(e) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan tester.
(f) Hapus DTC P1601/89 yang tersimpan didalam ECM dengan menggunakan tester (Lihat hal. 05--207).
PETUNJUK:
S Setiap injektor mempunyai karakteristik injeksi bahan bakar yang berbeda. Untuk mengoptimalkan
daya injeksi bahan bakar, ECM menggunakan kode konpensasi untuk membalance perbedaan injeksi
bahan bakar antara setiap injektor.
S Saat pertama kali memutar kunci kontak ke ON setelah mengganti ECM atau injektor, DTC P1601/89
ter set. Hal ini memberitahukan bahwa kode konpensasi injektor harus di registrasi. Secara manual
hapus DTC setelah menyelesaikan registrasi kode konpensasi.
05--190
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Pilih Fungsi
Normal Abnormal
Ulangi error
SELESAI
A93043
05--191
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
G36522
G36523
05--192
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
G36528
G36525
G36529
05--193
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
A96465
G36529
A93041
05--194
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
G36532
05--195
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
05M9Y--01
INISIALISASI
PETUNJUK:
Setelah mengganti supply pump dan/atau ECM.
S Jika mesin rusak atau mati begitu setelah start, ECM mempelajari harga yang harus di inisialisasi. Me-
sin dapat di inisialisasi melalui intelligent tester II atau dengan men jumper terminal DLC3.
S Jika mesin start normal, tidak perlu di inisialisasi. Panaskan mesin.
Bila menggunakan intelligent tester II:
1. INISIALISASI SUPPLY PUMP
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Putar kunci kontak ke posisi ON.
(c) Hidupkan intelligent tester II.
CATATAN:
Jangan men start mesin.
(d) Masuk ke menu berikut: Enter / Powertrain / Engine /
Utility.
(e) Tekan Next.
A99237
A99238
CG
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumper terminal DLC3.
9 10 11 12 1314 1516
TC
Tunggu 3 menit
TIDAK
Start mesin
YA
Idle mesin
Catatan:
Mesin jangan di gas tiba tiba stelah mesin start
Setelah mesin idling, boleh di gas
Inisialisasi lengkap
G36459
05--197
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
054JF--36
TERMINAL ECM
E8 E7 E6 E5
A66714
PETUNJUK:
Setiap terminal ECM standard tegangan normal diperlihatkan pada tabel dibawah.
Pada tabel, pertama periksa informasi pada “Kondisi”. Lihat pada “Simbol (No. Terminal” untuk
terminal yang diperiksa. Tegangan standard antara terminal diperlihatkan pada ”Kondisi Spesifikasi”.
Gunakan ilustrasi diatas sebagai referensi untuk terminal ECM.
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Baterai (untuk penguku-
BATT (E6--2) -- E1 (E7--7) L -- BR ran tegangan baterai dan Selalu 9 sampai 14 V
untuk memori ECM)
IGSW (E5--9) -- E1 (E7--7) B--O -- BR Kunci kontak Kunci kontak ON 9 sampai 14 V
+B (E5--1) -- E1 (E7--7) B -- BR Catu daya ECM Kunci kontak ON 9 sampai 14 V
MREL (E5--8) -- E1 (E7--7) W--G -- BR MAIN relay Kunci kontak ON 9 sampai 14 V
10 detik berlalu setelah Kunci
MREL (E5--8) -- E1 (E7--7) W--G -- BR MAIN relay 0 sampai 1.5 V
kontak OFF
Power source of sensor
VC (E8--18) -- E2 (E8--28) R--W -- BR Kunci kontak ON 4.5 sampai 5.5 V
(a specific voltage)
Accelerator pedal position
Kunci kontak ON, pedal akseler-
VPA (E5--22) -- EPA (E5--28) W--L -- BR--W sensor (for engine con- 0.6 sampai 1.0 V
asi dilepas penuh
trol)
Accelerator pedal position
Kunci kontak ON, pedal akseler-
VPA (E5--22) -- EPA (E5--28) W--L -- BR--W sensor (for engine con- 3.0 sampai 4.6 V
asi ditekan penuh
trol)
Accelerator pedal position
Kunci kontak ON, pedal akseler-
VPA2 (E5--23) -- EPA2 (E5--29) GR--G -- BR--Y sensor (for sensor mal- 1.4 sampai 1.8 V
asi dilepas penuh
function detection)
Accelerator pedal position
Kunci kontak ON, pedal akseler-
VPA2 (E5--23) -- EPA2 (E5--29) GR--G -- BR--Y sensor (for sensor mal- 3.7 sampai 5.0 V
asi ditekan penuh
function detection)
Power source of acceler-
VCPA (E5--26) -- EPA (E5--28) LG--R -- BR--W ator pedal position sensor Kunci kontak ON 4.5 sampai 5.5 V
(for VPA1)
Power source of acceler-
VCP2 (E5--27) -- EPA2 (E5--29) BR--R -- BR--Y ator pedal position sensor Kunci kontak ON 4.5 sampai 5.5 V
(for VPA2)
Idling, temperatur air pendingin
THA (E8--31) -- E2 (E8--28) Y--G -- BR IAT sensor 0.5 sampai 3.4 V
20˚C (68˚F)
Idling, temperatur air pendingin
THW (E8--19) -- E2 (E8--28) R--L -- BR ECT sensor 0.2 sampai 1.0 V
80˚C (176˚F)
05--201
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
B--Y -- BR (A/T)
STA (E5--7) -- E1 (E7--7) Starter signal Cranking 6.0 V atau lebih
L--Y -- BR (M/T)
#1 (E8--24) -- E1 (E7--7) B--W -- BR
#2 (E8--23) -- E1 (E7--7) R -- BR Menghasilkan pulsa
Injector Idling
#3 (E8--22) -- E1 (E7--7) V -- BR (Lihat bentuk gelombang 2)
#4 (E8--21) -- E1 (E7--7) Y--R -- BR
Menghasilkan pulsa
G+ (E7--23) -- G-- (E7--31) Y -- L Camshaft position sensor Idling
(Lihat bentuk gelombang 4)
Crankshaft position sen- Menghasilkan pulsa
NE+ (E8--27) -- NE-- (E8--34) Y -- L Idling
sor (Lihat bentuk gelombang 4)
Kunci kontak ON, Pedal rem di-
STP (E6--15) -- E1 (E7--7) G--W -- BR Switch lampu rem 7.5 sampai 14 V
tekan
Kunci kontak ON, pedal rem dile-
STP (E6--15) -- E1 (E7--7) G--W -- BR Switch lampu rem 0 sampai 1.5 V
pas
Switch lampu rem Kunci kontak ON, Pedal rem di-
ST1-- (E6--14) -- E1 (E7--7) R--L -- BR 0 sampai 1.5 V
(berlawanan STP) tekan
Switch lampu rem Kunci kontak ON, pedal rem dile-
ST1-- (E6--14) -- E1 (E7--7) R--L -- BR 7.5 sampai 14 V
(berlawanan STP) pas
TC (E5--11) -- E1 (E7--7) P--B -- BR Terminal TC pada DLC3 Kunci kontak ON 9 sampai 14 V
W (E5--12) -- E1 (E7--7) R--B -- BR MIL MIL nyala 0 sampai 3 V
W (E5--12) -- E1 (E7--7) R--B -- BR MIL MIL tidak nyala 9 sampai 14 V
Speed signal dari kombi- Kunci kontak ON, roda berputar Menghasilkan pulsa
SPD (E6--17) -- E1 (E7--7) V--R -- BR
nasi meter perlahan (Lihat bentuk gelombang 7)
Hubungkan intelligent tester II ke
SIL (E5--18) -- E1 (E7--7) R--Y -- BR Terminal SIL pada DLC3 Menghasilkan pulsa
DLC3
Manifold absolute pres- Gunakan kevakuman pada 40
PIM (E7--28) -- E2 (E8--28) L--B -- BR 1.4 sampai 2.0 V
sure sensor kPa (300 mmHg, 11.8 in.Hg)
Manifold absolute pres-
PIM (E7--28) -- E2 (E8--28) L--B -- BR Sama dengan tekanan atmosfir 2.0 sampai 2.6 V
sure sensor
Manifold absolute pres- Gunakan tekanan pada 69 kPa
PIM (E7--28) -- E2 (E8--28) L--B -- BR 2.9 sampai 3.5 V
sure sensor (518 mmHg, 20.4 in.Hg)
IREL (E5--10) -- E1 (E7--7) B--W -- BR Relay EDU Kunci kontak OFF 9 sampai 14 V
IREL (E5--10) -- E1 (E7--7) B--W -- BR Relay EDU Idling 0 sampai 1.5 V
TACH (E5--4) -- E1 (E7--7) B--W -- BR Kecepatan mesin Idling Menghasilkan pulsa
Common rail pressure
PCR1 (E8--26) -- E2 (E8--28) R--Y -- BR Idling 1.3 sampai 1.8 V
sensor (main)
GREL (E5--15) -- E1 (E7--7) R -- BR Glow plug relay Cranking 9 sampai 14 V
GREL (E5--15) -- E1 (E7--7) R -- BR Glow plug relay Idling 0 sampai 1.5 V
THF (E8--29) -- E2 (E8--28) G--B -- BR Fuel temperature sensor Kunci kontak ON 0.5 sampai 3.4 V
Generator (Alternator)
ALT (E8--8) -- E1 (E7--7) G -- BR Idling Menghasilkan pulsa
duty ratio
Menghasilkan pulsa
PCV+ (E8--2) -- PCV-- (E8--1) G--W -- G--Y Suction control valve Idling
(Lihat bentuk gelombang 1)
Menghasilkan pulsa
INJF (E8--25) -- E1 (E7--7) P -- BR EDU Idling
(Lihat bentuk gelombang 3)
Kunci kontak ON, throttle valve
VLU (E7--29) -- E2 (E8--28) B -- BR Throttle position sensor 3.6 sampai 4.2 V
terbula penuh
Kunci kontak ON, throttle valve
VLU (E7--29) -- E2 (E8--28) B -- BR Throttle position sensor 0.4 sampai 1.0 V
tertutup penuh
Menghasilkan pulsa
LUSL (E7--4) -- E1 (E7--7) GR -- BR Throttle valve duty signal Mesin dipanaskan, gas mesin
(Lihat bentuk gelombang 6)
Menghasilkan pulsa
EGR (E7--9) -- E1 (E7--7) L--R -- BR E--VRV for EGR Kunci kontak ON
(Lihat bentuk gelombang 1)
EGR valve position sen-
EGLS (E7--33) -- E2 (E8--28) L--Y -- BR Kunci kontak ON 0.3 to 1.3 V
sor
05--202
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Menghasilkan pulsa
CAN+ (E6--22) -- E1 (E7--1) V* -- BR Jalur komunikasi CAN Kunci kontakKunci kontak ON
(Lihat bentuk gelombang 8)
Menghasilkan pulsa
CAN-- (E6--21) -- E1 (E7--1) P* -- BR Jalur komunikasi CAN Kunci kontak ON
(Lihat bentuk gelombang 9)
PETUNJUK:
*: Hanya untuk A/T
BENTUK GELOMBANG 1
(a) Suction control valve signal
Nama Terminal ECM Antara PCV+ dan PCV--
Range Tester 10 V/Divisi, 5 mdet./Divisi
10V/ Kondisi Idling atau cranking pada mesin panas
PCV+ Divisi PENTUJUK:
Bentuk gelombang bervariasi tergantung pada kerja suction
control valve.
5 mmdet./Divisi A97624
BENTUK GELOMBANG 2
(a) Injektor No. 1 signal injeksi
(a) #1 (b) Injektor No. 2 signal injeksi
(c) Injektor No. 3 signal injeksi
(b) #3 5 V/ (d) Injektor No. 4 signal injeksi
Divisi
(c) Antara #1 dan E1
(c) #4
(d) Antara #3 dan E1
Nama Terminal ECM
(d) #2 (e) Antara #4 dan E1
(f) Antara #2 dan E1
20 mdet./Divisi A09438
Tester Range 5 V/Divisi, 20 mdet./Divisi
Kondisi Idling dengan mesin panas
PENTUJUK:
Bentuk gelombang bervariasi tergantung pada injeksi injektor.
BENTUK GELOMBANG 3
(a) Signal konfirmasi injeksi injektor
Nama Terminal ECM Antara INJF dan E1
Range Tester 5 V/Divisi, 20 mdet./Divisi
2 V/
INJF Kondisi Idling dengan mesin panas
Divisi
PENTUJUK:
Bentuk gelombang bervariasi tergantung pada injeksi injektor.
20 mdet./Divisi A09437
05--203
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
BENTUK GELOMBANG 4
(a) Signal crankshaft position sensor
(b) Signal camshaft position sensor
(a) NE
(a) Antara NE+ dan NE--
5 V/ Nama Terminal ECM
(b) Antara G1 and G--
Divisi
Range Tester 5 V/Divisi, 20 mdet./Divisi
(b) G Kondisi Idling dengan mesin panas
PENTUJUK:
20 mdet./Divisi (Idling) A98437 Bentuk gelombang bervariasi tergantung pada kecepatan me-
sin.
BENTUK GELOMBANG 5
5V/
(a) E--VRV untuk signal EGR
Divisi Nama Terminal ECM Antara EGR dan E1
Range Tester 5 V/Divisi, 1 mdet./Divisi
Kondisi Idling dengan mesin panas
GND PENTUJUK:
Bentuk gelombang berubah tergantung pada electric vacuum
regulating valve untuk kerja EGR.
1 mdet./Divisi A96634
BENTUK GELOMBANG 6
(a) Signal diesel throttle
Nama Terminal ECM Antara LUSL dan E1
Range Tester 1 V/Divisi, 2 mdet./Divisi
1 V/ Kondisi Panas dengan mesin di gas
LUSL Divisi
PENTUJUK:
Bentuk gelombang bervariasi tergantung pada kerja throttle
valve.
2 mdet./Divisi A91225
BENTUK GELOMBANG 7
5 V/
Divisi (a) Signal vehicle speed
Nama Terminal ECM Antara SPD dan E1
Range Tester 1 V/Divisi, 10 mdet./Divisi
Kondisi Dikendarai dengan kecepatan kendaraan 40 km/h (25 mph)
GND PENTUJUK:
Panjang gelombang akan semakin pendek sesuai dengan naik
nya kecepatan mesin.
20 mdet./Divisi G34872
05--204
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
BENTUK GELOMBANG 8
1 V/DIV (a) Signal komunikasiCAN
Nama Terminal ECM Antara CAN+ dan E1
Range Tester 1 V/Divisi, 10 mdet./Divisi
Kondisi Mesin mati, kunci kontak ON.
PENTUJUK:
GND
Panjang gelombang akan semakin pendek sesuai dengan sig-
nal komunikasi CAN.
10 mdet/DIV
G36660
BENTUK GELOMBANG 9
1 V/DIV (a) Signal komunikasiCAN
Nama Terminal ECM Antara CAN-- dan E1
Range Tester 1 V/Divisi, 10 mdet./Divisi
Kondisi Mesin mati, kunci kontak ON.
GND
PENTUJUK:
Bentuk gelombang bervariasi tergantung pada signal komuni-
kasi CAN.
10 mdet/DIV
G36661
05--205
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
05M9Z--01
SISTEM DIAGNOSIS
1. URAIAN
Bila troubleshooting kendaraan Multiplex OBD (M--OBD), ken-
daraan harus dihubungkan dengan intelligent tester II. Berba-
gai data keluaran dari Engine Control Module (ECM) kenda-
raan dapat dibaca.
F50096
Intelligent Tester II Untuk memeriksa DTC, hubungkan intelligent tester II ke Data
Link Connector 3 (DLC3) pada kendaraan atai hubungkan ter-
minal TC dan CG pada DLC3 (DTC akan ditampilkan pada
kombinasi meter).
DLC3
G34663
5. PERIKSA DLC3
ECM kendaraan menggunakan ISO 14230 (M--OBD) protokol
CG SG SIL
komunikasi. Susunan terminal pada DLC3 sesuai dengan ISO
15031--3 dan sesuai format ISO 14230.
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 1314 1516
BAT A82779
PETUNJUK:
Hubungkan kabel dari intelligent tester II ke DLC3, putar kunci
kontak ke posisi ON dan usahakan menggunakan intelligent
tester II. Jika tampilan menginformasikan bahwa terjadi kesala-
han komunikasi, terdpat problem pada kendaraan atau pada
tester.
S Jika komunikasi normal saat tester dihubungkan pada
kendaraan lain, periksa DLC3 pada kendaraan yang
akan ditest.
S JIka komunikasi masih tidak memungkinkan saat tester
dihubungkan ke kendaraan lain, kemungkinan tester itu
sendiri terjadi problem. Konsultasikan kepada Service Di-
vision PT. TOYOTA--ASTRA MOTOR
6. PEMERIKSAAN TEGANGAN BATERAI
Tegangan baterai: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, isi dahulu baterai sebelum mengerjakan.
7. PERIKSA MIL
(a) MIL nyala bila kunci kontak diputar keposisi ON dan me-
sin tidak hidup.
PETUNJUK:
Jika MIL tidak nyala, periksa rangkaian MIL (lihat ke RANG-
KAIAN MIL pada halaman 05--345).
(b) Jika mesin distart, MIL harus OFF. Jika lampu tetap ON,
sistem diagnosis telah mendeteksi malafungsi atau keti-
A93827 dak normalan pada sistem.
05--207
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
05MA0--01
PEMERIKSAAN/MENGHAPUS DTC
CATATAN:
Hanya Intelligent tester II:
Bila sistem diagnosis dirubah dari normal mode ke check mode, atau sebaliknya, semua DTC dan
freeze frame data yang terekam pada normal mode akan terhapus. Sebelum merubah mode, selalu
memeriksa dan membuat catatan untuk setiap DTC dan freeze frame data.
F50096
Intelligent Tester II 1. PERIKSA DTC DAN FREEZE FRAME DATA
(menggunakan intelligent tester II)
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester
II.
DLC3
G34663
ECT
Engine
DTC
G37465
TC A82779
(c) Baca DTC dengan mengamati MIL. Jika tidak ada DTC
0.25 det.
yang terdeteksi, MIL akan berkedip seperti ditunjukan
pada ilustrasi.
ON
OFF
0.25 det.
A73556
05--208
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
F50096
Intelligent Tester ll 1. PROSEDUR CHECK MODE
(a) Pastikan apakah kendaraan pada kondisi berikut:
(1) Tegangan baterai 11 V atau lebih.
(2) Throttle valve tertutup penuh.
(3) Tongkat transmisi pada posisi N.
(4) Switch A/C di OFF.
(b) Putar kunci kontak ke OFF.
DLC3 (c) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
G34663 (d) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester
II.
(e) Masuk ke menu berikut: Powertrain / Engine / Check
Mode.
0.13 sec. (f) Pastikan MIL berkedip seperti diperlihatkan pada ilustrasi
ON (g) Hidupkan mesin (MIL harus OFF).
(h) Simulasikan kondisi malafungsi yang diuraikan pelang-
gan.
OFF (i) Periksa DTC dan freeze frame data dengan mengguna-
kan intelligent tester II.
0.13 sec.
A76900 (j) Setelah memeriksa DTC, periksa rangkaian yang berhu-
bungan dengan DTC (lihat hal. 05--217).
05--210
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
05DVX--09
TABEL FAIL--SAFE
1. TABEL FAIL--SAFE
Jika ada DTC berikut ter set, ECM masuk ke mode fail--safe agar kendaraan dapat di kendarai sementara.
No. DTC Item Yang Terdeteksi Kerja Fail--safe Kondisi Peng aktifan Fail--safe
Fuel Rail/System Pressure -- Terlalu ran-
P0087/49
dah Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--221)
[Sistem Fuel pressure sensormalafungsi]
Fuel Rail/System Pressure -- Telalu ting-
P0088/78
gi Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--228)
[Sistem Common rail malafungsi]
Fuel System Leak Detected -- Bocor be-
P0093/78 sar Power mesin terbatas selama 1 menit dan mesin
Kunci kontak OFF
(05--234) [Kebocoran bahan bakar pada sistem mati
common rail]
Rangkaian Manifold Absolute Pressure/
P0105/35
Barometric Pressure Tekanan turbo tetap pada harga spesifikasi Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--238)
[Intake air pressure sensor]
Rangkaian Manifold Absolute Pressure/
P0107/35
Barometric Pressure input rendah Tekanan turbo tetap pada harga spesifikasi Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--238)
[Intake air pressure sensor input rendah]
Rangkaian Manifold Absolute Pressure/
P0108/35
Barometric Pressure input tinggi Tekanan turbo tetap pada harga spesifikasi Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--238)
[Intake air pressure sensor input tinggi]
P0110/24 Rangkaian Intake Air Temperature
Harga intake air temperature tetap Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--244) [Intake air temperature sensor]
Rangkaian Intake Air Temperature input
P0112/24
rendah Harga intake air temperature tetap Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--244)
[Intake air temperature sensor low input]
Rangkaian Intake Air Temperature input
P0113/24 tinggi
Harga intake air temperature tetap Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--244) [Intake air temperature sensor input ting-
gi]
Keluaran fuel temperature sensor tetap pada harga
P0115/22 Rangkaian Engine Coolant Temperature
spesifikasi (Harga tetap bervariasi tergantung kondi- Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--250) [Engine coolant temperature sensor]
si)
Rangkaian Engine Coolant Temperature
Keluaran fuel temperature sensor tetap pada harga
P0117/22 input rendah
spesifikasi (Harga tetap bervariasi tergantung kondi- Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--250) [Engine coolant temperature sensor low
si)
input]
Rangkaian Engine Coolant Temperature
Keluaran fuel temperature sensor tetap pada harga
P0118/22 input tinggi
spesifikasi (Harga tetap bervariasi tergantung kondi- Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--250) [Engine coolant temperature sensor in-
si)
put tinggi]
P0120/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--257) sor/Switch ”A”
P0122/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--257) sor/Switch ”A” input rendah
P0123/41 Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--257) sor/Switch ”A” input tinggi
P0168/39 Fuel Temperature terlalu tinggi
Power mesin terbatas Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--262) [Fuel temperature sensor rationality]
P0180/39 Rangkaian Fuel Temperature Sensor ”A”
Fuel temperature tetap pada 40_C (104_F)
(05--263) [Fuel temperature sensor]
Rangkaian Fuel Temperature Sensor ”A” Kondisi yang lalu terdeteksi
P0182/39
input rendah Fuel temperature tetap pada 40_C (104_F)
(05--263)
[Fuel temperature sensor input rendah]
05--211
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
No. DTC Item Yang Terdeteksi Kerja Fail--safe Kondisi Peng aktifan Fail--safe
Rangkaian Fuel Temperature Sensor ”A”
P0183/39
input tinggi Fuel temperature tetap pada 40_C (104_F) Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--263)
[Fuel temperature sensor input tinggi]
P0190/49 Rangkaian Fuel Rail Pressure Sensor
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--221) [Fuel pressure sensor]
Rangkaian Fuel Rail Pressure Sensor
P0192/49
input rendah Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--221)
[Fuel pressure sensor input rendah]
Rangkaian Fuel Rail Pressure Sensor
P0193/49
input tinggi Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--221)
[Fuel pressure sensor input tinggi]
P0200/97 Rangkaian/terbuka injektor
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--270) [Sistem EDU untuk injekto malafungsi]
Rangkaian Crankshaft Position Sensor
P0335/12
”A” Power mesin terbatas Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--278)
[Crankshaft position sensor]
Rangkaian Camshaft Position Sensor
P0340/12
”A” (Bank 1 atau Single Sensor) Power mesin terbatas Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--283)
[Camshaft position sensor]
Exhaust Gas Recirculation Throttle Posi-
P0488/15
tion Control Range/Performance Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--296)
[Intake shutter]
P0500/42 Vehicle Speed Sensor ”A”
Vehicle speed fixed at 0 km/h (0 mph) Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--301) [Vehicle speed sensor]
P0627/78 Rangkaian/terbuka Fuel Pump Control
Power mesin terbatas Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--312) [Sistem Common rail malafungsi]
P1229/78 Sistem Fuel Pump
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--228) [Sistem Common rail malafungsi]
P1611/17 RUN PULSE
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--311) [ECM]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2120/19 sor/Switch ”D”
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor (sen-
sor 1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2121/19 sor/Switch ”D” Range/Performance
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--325) [Accelerator pedal position sensor ratio-
nality (sensor 1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2122/19 sor/Rangkaian Switch ”D” input rendah
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor input
rendah (sensor 1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2123/19 sor/Switch ”D” input tinggi
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor input
tinggi (sensor 1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2125/19 sor/Switch ”E”
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor (sen-
sor 2)]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2127/19 sor/Switch ”E” input rendah
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor low
input (sensor 2)]
Rangkaian Throttle/Pedal Position Sen-
P2128/19 sor/Switch ”E” input tinggi
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor input
tinggi (sensor 2)]
05--212
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
No. DTC Item Yang Terdeteksi Kerja Fail--safe Kondisi Peng aktifan Fail--safe
Throttle/Pedal Position Sensor/Switch
P2138/19 ”D”/”E” korelasi tegangan
Power mesin terbatas Kunci kontak OFF
(05--317) [Accelerator pedal position sensor mal-
afungsi]
P2226/A5 Rangkaian Barometric Pressure
Atmospheric pressure tetap Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--328) [ECM]
Rangkaian Barometric Pressure input
P2228/A5
rendah Atmospheric pressure tetap Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--328)
[ECM]
Rangkaian Barometric Pressure input
P2229/A5
tinggi Atmospheric pressure tetap Kondisi yang lalu terdeteksi
(05--328)
[ECM]
05--213
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
05DVU--09
Kecepatan Mesin/
Engine Speed 700 sampai 800 rpm: Idling
Min.: 0 rpm, Maks: 16383.75 rpm
Posisi EGR/
EGR Position
Min.: 0 %, Maks.: 100 %
Pilot 1 injeksi/
Pilot 1 Injection 350 sampai 450 Ps: Idling
Min.: 0 Ps, Maks.: 65,535 Ps
Pilot 2 injeksi/
Pilot 2 Injection 350 sampai 450 Ps: Idling
Min.: 0 Ps, Maks.: 65,535 Ps
Injeksi utama/
Main Injection 525 sampai 675 us: Idling
Min.: 0 Ps, Maks.: 65,535 Ps
Setelah injeksi/
After Injection
Min.: 0 Ps, Maks.: 65,535 Ps
Volume injeksi/
Injection Volume 3 sampai 10 mm3: Idling
Min.: 0 mm3, Maks.: 1279.98 mm3
Starter signal/
Starter Signal ON: Cranking
ON or OFF
A/C signal/
A/C Signal ON: A/C ON
ON or OFF
Tegangan baterai/
Battery Voltage Min.: 0 V 9 sampai 14 V: Idling
Max.: 65.535 V
#Kode/
#Code Jumlah DTC yang terdeteksi
Min.: 0, Maks.: 255
Check mode/
Check Mode ON: Check mode ON
ON atau OFF
PETUNJUK:
*: Jika tidak terjadi kondisi idling sesuai spesifikasi, pindah tongkat transmisi ke posisi neutral, dan switch
A/C dan semua asesoris di OFF kan.
No. DTC *1 *2
Item Yang terdeteksi Area Trouble
(Lihat hal.) MIL Memori
Rangkaian Engine Coolant Tem-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ECT sensor
P0115/22 perature
S ECT sensor f f
(05--250) [Engine coolant temperature
S ECM
sensor]
Rangkaian Engine Coolant Tem-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ECT sensor
P0117/22 perature Input Rendah
S ECT sensor f f
(05--250) [Engine coolant temperature
S ECM
sensor input rendah]
Rangkaian Engine Coolant Tem-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ECT sensor
P0118/22 perature Input Tinggi
S ECT sensor f f
(05--250) [Engine coolant temperature
S ECM
sensor input tinggi]
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian throttle valve
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
P0120/41 position sensor
tion Sensor/Switch ”A” f f
(05--257) S Throttle position sensor
[Throttle position sensor]
S ECM
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
S Throttle position sensor
tion Sensor/Switch ”A” input ren-
P0122/41 S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian VLU
dah f f
(05--257) S Hubungan terbuka pada rangkaian VC
[Throttle position sensor input
S ECM
rendah]
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
S Throttle position sensor
tion Sensor/Switch ”A” Input
P0123/41 S Hubungan terbuka pada rangkaian E2
Tinggi f f
(05--257) S Rangkaian VC dan VTA hubungan singkat
[Throttle position sensor input
S ECM
tinggi]
Temperatur Bahan Bakar Terlalu
P0168/39 Tinggi
Fuel temperature sensor f f
(05--262) [Fuel temperature sensor ratio-
nality]
Rangkaian Fuel Temperature S Hub. singkat atau terbuka rangkaian fuel temperature sensor
P0180/39
Sensor ”A” S Fuel temperature sensor f f
(05--263)
[Fuel temperature sensor] S ECM
Rangkaian Fuel Temperature S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel tempera-
P0182/39 Sensor ”A” Input Rendah ture sensor
f f
(05--263) [Fuel temperature sensor input S Fuel temperature sensor
rendah] S ECM
Rangkaian Fuel Temperature S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel tempera-
P0183/39 Sensor ”A” Input Tinggi ture sensor
f f
(05--263) [Fuel temperature sensor input S Fuel temperature sensor
tinggi] S ECM
Rangkaian Fuel Rail Pressure S Hub. singkat atau terbuka rangkaian fuel pressure sensor
P0190/49
Sensor S Fuel pressure sensor f f
(05--221)
[Fuel pressure sensor] S ECM
Rangkaian Fuel Rail Pressure S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel pressure
P0192/49 Sensor Input rendah sensor
f f
(05--221) [Fuel pressure sensor input ren- S Fuel pressure sensor
dah] S ECM
Rangkaian Fuel Rail Pressure S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel pressure
P0193/49 Sensor Input Tinggi sensor
f f
(05--221) [Fuel pressure sensor input ting- S Fuel pressure sensor
gi] S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EDU
Rangkaian injektor /terbuka
P0200/97 S Injektor
[Sistem EDU untuk injektor mal- f f
(05--270) S EDU
afungsi]
S ECM
05--219
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
No. DTC *1 *2
Item Yang terdeteksi Area Trouble
(Lihat hal.) MIL Memori
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian crankshaft
Rangkaian Crankshaft Position position sensor
P0335/12
Sensor ”A” S Crankshaft position sensor f f
(05--278)
[Crankshaft position sensor] S Crankshaft position sensor plate No. 1
S ECM
Rangkaian Crankshaft Position S Hub singkat atau terbuka rangkaian crankshaft position sensor
P0339/13 Sensor ”A” sekali sekali S Crankshaft position sensor
-- f
(05--278) [Crankshaft position sensorpro- S Crankshaft position sensor plate No. 1
blem sekali sekali] S ECM
Rangkaian Camshaft Position S Hub. singkat atau terbuka rangkaian camshaft position sensor
P0340/12 Sensor ”A” (Bank 1 atau Single S Camshaft position sensor
f f
(05--283) Sensor) S Pump drive shaft pully
[Camshaft position sensor] S ECM
S EGR valve assembly
P0400/71 Aliran Exhaust Gas Recirculation S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EGR
f f
(05--287) [Sistem EGR malafungsi] S Saluran EGR
S ECM
Rangkaian Exhaust Gas Recir- S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EGR valve
P0405/96 culation Sensor ”A” Rendah position sensor
f f
(05--293) [EGR valve position sensor mal- S EGR valve position sensor
afungsi] S ECM
Rangkaian Exhaust Gas Recir- S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EGR valve
P0406/96 culation Sensor ”A” Tinggi position sensor
f f
(05--293) [EGR valve position sensor mal- S EGR valve position sensor
afungsi] S ECM
S Hub singkat atau terbuka rangkaian throttle valve control motor
Exhaust Gas Recirculation
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian switch throttle
P0488/15 Throttle Position Control Range/
valve terbuka penuh f f
(05--296) Performance
S Diesel throttle body assy
[Diesel throttle valve assy]
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian speed sensor
S Speed sensor
P0500/42 Vehicle Speed Sensor ”A”
S Kombinasi meter f f
(05--301) [Vehicle speed sensor]
S ECM
S Skid control ECU
S Hubungan singkat pada rangkaian signal switch lampu rem
P0504/51 Switch Rem ”A”/”B” Korelasi
S Switch lampu rem -- f
(05--305) [Lampu Rem Rasionalitas]
S ECM
P0606 Processor ECM/PCM
ECM f --
(05--311) [ECM]
P0607/89 Performance Kontrol Module
ECM f f
(05--311) [ECM]
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian suction control
Rangkaian Kontrol Fuel Pump/
P0627/78 valve
Terbuka f f
(05--312) S Suction control valve
[Sistem Common rail malafungsi]
S ECM
S Short in supply pump (suction control valve) circuit
P1229/78 Sistem Fuel Pump
S Supply pump (suction control valve) f f
(05--228) [Sistem Common rail malafungsi]
S ECM
Rangkaian Koreksi Injektor Mal-
P1601/89 S Kode konpensasi injektor
afungsi (EEPROM) f f
(05--315) S ECM
[ECM]
P1611/17 Run Pulse
ECM f f
(05--311) [ECM]
Rangkaian Throttle/Pedal Posi- S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
P2120/19 tion Sensor/Switch ”D” pedal position sensor
f f
(05--317) [Accelerator pedal position sen- S Accelerator pedal position sensor
sor (sensor1)] S ECM
05--220
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
No. DTC *1 *2
Item Yang terdeteksi Area Trouble
(Lihat hal.) MIL Memori
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
tion Sensor/Switch ”D” Range/ S Rangkaian accelerator pedal position sensor
P2121/19
Performance S Accelerator pedal position sensor f f
(05--325)
[Accelerator pedal position sen- S ECM
sor rasionalitas (sensor1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
tion Sensor/Switch ”D” Input
P2122/19 pedal position sensor
Rendah f f
(05--317) S Accelerator pedal position sensor
[Accelerator pedal position sen-
S ECM
sor input rendah (sensor1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
tion Sensor/Switch ”D” Input
P2123/19 pedal position sensor
Tinggi f f
(05--317) S Accelerator pedal position sensor
[Accelerator pedal position sen-
S ECM
sor input tinggi (sensor1)]
Rangkaian Throttle/Pedal Posi- S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
P2125/19 tion Sensor/Switch ”E” pedal position sensor
f f
(05--317) [Accelerator pedal position sen- S Accelerator pedal position sensor
sor (sensor2)] S ECM
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
tion Sensor/Switch ”E” Input
P2127/19 pedal position sensor
Rendah f f
(05--317) S Accelerator pedal position sensor
[Accelerator pedal position sen-
S ECM
sor input rendah (sensor2)]
Rangkaian Throttle/Pedal Posi-
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
tion Sensor/Switch ”E” Input
P2128/19 pedal position sensor
Tinggi f f
(05--317) S Accelerator pedal position sensor
[Accelerator pedal position sen-
S ECM
sor input tinggi (sensor2)]
Korelasi Tegangan Throttle/Pedal S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian accelerator
P2138/19 Position Sensor/Switch ”D”/”E” pedal position sensor
f f
(05--317) [Accelerator pedal position sen- S Accelerator pedal position sensor
sor malafungsi] S ECM
P2226/A5*3 Rangkaian Barometric Pressure
ECM f f
(05--328) [ECM]
Rangkaian Barometric Pressure
P2228/A5*3
Input Rendah ECM f f
(05--328)
[ECM]
Rangkaian Barometric Pressure
P2229/A5*3
Input tinggi ECM f f
(05--328)
[ECM]
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian TCM and
U0001/A2*3 Kecepatan Tinggi CAN Commu- ECM
f f
(05--329) nication Bus S TCM
S ECM
Sistem Engine Immobiliser mal-
B2799/99 Sistem Immobilizer -- f
afungsi
PETUNJUK:
*1: ”f”: MIL (Malfunction Indicator Lamp) nyala.
””: MIL tidak nyala.
2
* : ”f”: DTC tersimpan didalam ECM.
””: DTC tidak tersimpan didalam ECM.
*3: ”A” tabel diatas menunjukan bahwa MIL berkedip 10 kali.
05--221
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA1--01
A84827
Tegangan keluaran fuel pressure sensor 0.55 V atau S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel pressure sensor
P0192/49 kurang untuk 0.5 detik S Fuel pressure sensor
(1 trip detection logic) S ECM
Tegangan keluaran fuel pressure sensor 4.9 V atau S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel pressure sensor
P0193/49 lebih untuk 0.5 detik S Fuel pressure sensor
(1 trip detection logic) S ECM
05--222
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika DTC P0087/49, P0190/49, P0192/49 dan/atau P0193/49 di set, periksa tekanan bahan bakar internal
pada common rail dengan masuk ke menu berikut pada intelligent tester II : Powertrain / Engine / Data List
/ Fuel Press.
Kecepatan mesin Tekanan Bahan Bakar (MPa)
Idling Kira kira 25 sampai 35
3,000 rpm (tidak ada beban mesin) Kira kira 35 sampai 55
URAIAN MONITOR
P0087/49 (Keluaran fuel pressure sensor tetap pada harga konstan):
Pada kondisi normal, tekanan bahan bakar internal pada common rail biasanya berfluktuasi 1 sampai 2 MPa
(10 sampai 20 kgf/cm2, 145 sampai 290 psi) walau dalam keadaan kondisi dikendarai konstan. tekanan ba-
han bakar internal kira kira 25 sampai 35 MPa (255 sampai 357 kgf/cm2, 3,626 sampai 5,076 psi) saat idling,
dan naik menjadi kira kira 35 sampai 55 MPa (357 sampai 562 kgf/cm2, 5,076 sampai 7,991 psi) saat mesin
berputar pada 3,000 rpm. DTC ini di set jika tidak terdapat fluktuasi pada tekanan bahan bakar internal.
Jika DTC ini di set, ECM masuk ke mode fail--safe dan membatasi power mesin. Mode fail--safe berlanjut
hingga kunci kontak di OFF kan.
P0190/49, P0192/49 dan P0193/49 (Hubungan singkat atau terbuka rangkaian fuel pressure sensor):
DTC ini di set jika tegangan keluaran fuel pressure sensor keluar pada range standard. DTC untuk hubung--
an singkat atau terbuka pada rangkaian sensor malafungsi.
Jika DTC DTC ini di set, ECM masuk ke mode fail--safe dan membatasi power mesin. Mode fail--safe berlan-
jut hingga kunci kontak di OFF kan.
Abnormal
Kecepatan Mesin
Terbuka Abnormal
STRATEGI MONITOR
P0087/49:
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 1 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
P0190/49:
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 0.5 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
P0192/49:
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 0.5 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
P0193/49:
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 0.5 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
P0190/49:
Kriteria pendeteksian Ambang
Tegangan keluaran fuel pressure sensor Kurang dari 0.55 V atau lebih dari 4.9 V
P0192/49:
Kriteria pendeteksian Ambang
Fuel pressure sensor output voltage Kurang dari 0.55 V
P0193/49:
Kriteria pendeteksian Ambang
Tegangan keluaran fuel pressure sensor Lebih dari 4.9 V
05--224
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
F8 ECM
Fuel Pressure Sensor J6
J/C
18
VC 3 R--W E E R--W VC
E8
PR 2 26 PCR1
R--Y
E8
B J/C B 28
E2 1 BR BR E2
J8 J9 E8
A99769
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Setelah selesai perbaikan, periksa apakah P0087/49, P0190/49, P0192/49 dan/atau P0193/49 di ada
lagi.
S Jika ada DTC yang berbeda berkaitan dengan sistem yang berbeda yang mempunyai terminal E2 se-
bagai ground yang sama keluar secara bersamaan, terminal E2 kemungkinan hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (FUEL PRESS)
NG Lanjut ke step 3
OK
05--225
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, membiarkan ECM untuk memperlajari start mesin dan idle sampai mesin
panas.
3 PERIKSA WIRE HARNESS (ECM -- FUEL PRESSURE SENSOR)
OK
GANTI COMMON RAIL ASSY (FUEL PRESSURE SENSOR) (Lihat hal. 11--61)
05--226
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
A66060
NG Lanjut ke step 2
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, membiarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin
panas.
2 PERIKSA COMMON RAIL ASSY (FUEL PRESSURE SENSOR)
VC E2
NG GANTI COMMON RAIL ASSY (FUEL PRESSURE
PR A62213 SENSOR) (Lihat hal. 11--61)
OK
05--227
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
A81089
A56170
GND PR VC NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS ATAU
A99798 KONEKTOR
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, membiarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin
panas.
05--228
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA2--01
PETUNJUK:
Jika DTC P0088/49 dan/atau P1229/78 di set, periksa tekanan bahan bakar internal pada common rail den-
gan masuk ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Fuel Press.
Referensi:
Kecepatan Mesin Tekanan Bahan Bakar
Idling Kira kira 25 sampai 35 MPa
3,000 rpm (mesin tidak ada beban) Kira kira 35 sampai 55 MPa
URAIAN MONITOR
P0088/78 (Tekanan bahan bakar internal terlalu tinggi):
ECM men set DTC ini jika tekanan bahan bakar didalam common rail melebihi 200 MPa (2,039 kgf/cm2,
29,007 psi). DTC ini menunjukan bahwa: 1) suction control valve mungkin macet terbuka, 2) Kemungkinan
bisa hubungan singkat pada rangkaiannya, dan/atau 3) Mungkin rangkaiannya terbuka.
Jika DTC di set, ECM masuk ke mode fail--safe dan power mesin dibatasi. Mode fail--safe berlanjut sampai
kunci kontak diputar ke OFF.
STRATEGI MONITOR
P0088/78:
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 1 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
P1229/78:
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 1 menit
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
P1229/78:
Kriteria pendeteksian Ambang
Tekanan bahan bakar internal pada common rail saat suction control valve
Tetap tinggi dari target tekanan bahan bakar
tertutup
05--230
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
ECM
S8
Suction Control Valve
1 G--W 2
E8 PCV+
1
2 G--Y
E8 PCV--
A99786
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
1 PERIKSA KELUARAN DTC LAIN (SEBAGAI TAMBAHAN UNTUK DTC P0088/49
DAN/ATAU P1229/78)
B Lanjut ke step 3
LANJUT
05--231
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Setelah menghapus DTC, kendarai kendaraan pada 50 km/h (31 mph) selama 5 menit, dan kemudian pasti-
kan bahwa P0088/49 dan/atau P1229/78 tidak keluar lagi.
3 PERIKSA SUPPLY PUMP ASSY (SUCTION CONTROL VALVE)
OK
A
05--232
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E8
ECM
PCV--
OK
05--233
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
10V/
PCV+ Divisi
NG GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
CATATAN:
5 mdet./Divisi
A66060
A99840
Setelah mengganti ECM, membiarkan ECM untuk mempe-
A97624
lajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
PETUNJUK:
Setelah menghapus DTC, kendarai kendaraan pada 50 km/h (31 mph) selama 5 menit, dan kemudian pasti-
kan bahwa P0088/49 dan/atau P1229/78 tidak keluar lagi.
05--234
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05CPF--12
PETUNJUK:
Jika DTC P0093/78 di set, periksa tekanan bahan bakar internal pada common rail dengan masuk ke menu
berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Fuel Press.
Referensi:
Kecepatan Mesin Tekanan Bahan Bakar
Idling Kira kira 25 sampai 35 MPa
3,000 rpm (tidak ada beban mesin) Kira kira 35 sampai 55 MPa
URAIAN MONITOR
P0093/78 (Kebocoran bahan bakar pada area tekanan tinggi):
DTC ini menunjukan terjadi kebocoran bahan bakar pada area tekanan tinggi pada sistem common rail.
ECM secara konstan memonitor tekanan bahan bakar internal pada common rail setelah mesin start. ECM
men set DTC ini jika tekanan bahan bakar internal turun sekali saat penginjeksian bahan bakar.
Pada sistem common rail, tekanan tinggi bahan bakar, kira kira 20 sampai 135 MPa (204 sampai 1,337 kgf/
cm2, 2,901 sampai 19,581 psi), selalu di supply ke area tekanan tinggi pada supply pump, common rail, in-
jektor dan pipa pipa. ECM menyetel sudut pembukaan suction control valve untuk menjaga target tekanan
bahan bakar internal.
Jika DTC di set, ECM masuk ke mode fail--safe. Mode fail--safe menangguhkan kerja injeksi bahan bakar
dan supply pump, dan kemudian mematikan mesin. Sebelum menghentikan mesin, ECM membiarkan ken-
daraan untuk dapat jalan selama 1 menit. Mode fail--safe berlanjut sampai kunci kontak di OFF.
STRATEGI MONITOR
Sensor yang dibutuhkan Fuel pressure sensor
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 1 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
05--235
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 PERIKSA KELUARAN DTC LAIN (SEBAGAI TAMBAHAN UNTUK DTC P0093/78)
2 PERIKSA KEBOCORAN BAHAN BAKAR (DI AREA DAN PART TEKANAN TINGGI)
(a) Secara visual periksa supply pump, semua injektor dan jalur bahan bakar antara supply pump dan
common rail dari kebocoran atau kebocoran tekanan bahan bakar. Juga, lakukan hal yang sama pada
jalur bahan bakar antara common rail dan semua injektor (Lihat hal. 11--7).
PETUNJUK:
Ada kemungkinan bahwa terjadi kebocoran bahan bakar didalam komponen (supply pump, dll.).
OK: Tidak ada kebocoran.
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
05--236
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
PETUNJUK:
S Setelah menghapus DTC, biarkan mesin idle selama 1 menit dan kemudian jalankan 2,500 rpm sela-
ma 30 detik.
S Pada saat yang sama, periksa tekanan bahan bakar internal didalam common rail dengan memilih
Powertrain / Engine / Data List / Fuel Press pada intelligent tester II.
S Tekanan bahan bakar internal pada common rail harus stabil pada setiap kondisi pengendaraan.
Referensi:
Kecepatan mesin Tekanan bahan bakar
Idling Kira kira 25 sampai 35 MPa
3,000 rpm (Tidak ada beban mesin) Kira kira 35 sampai 55 MPa
05--237
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Periksa secara visual kebocoran bahan bakar pada supply pump, setiap injektor dan jalur bahan bakar
antara supply pump dan common rail atau kebocoran tekanan bahan bakar. Juga lakukan hal yang
sama pada jalur bahan bakar antara common rail dan setiap injektor (Lihat hal. 11--7).
OK: Tidak ada kebocoran.
PETUNJUK:
Ada kemungkinan bahwa terjadi kebocoran bahan bakar didalam komponen (supply pump, dll.).
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
URAIAN RANGKAIAN
Manifold absolute pressure sensor mendeteksi tekanan pada
intake manifold dengan menggunakan unit sensor built--in.
V ECM menentukan basic injection duration dan injection ad-
4.5 vance timing berdasarkan tegangan keluaran dari manifold ab-
solute pressure sensor.
Manifold absolute pressure sensor memonitor absolute pres-
sure didalam intake manifold (Dasar 0 kPa (0 mmHg, 0 in.Hg)),
hingga ECM mengontrol rasio campuran udara dan bahan ba-
1.0
kar pada level yang tepat sesuai dengan kondisi pengenda-
kPa raan, tanpa terpengaruh pada perbedaan tekanan atmosfir
13.3 253.3
mmHg yang disebabkan faktor faktor seperti ketinggian dll.
100 1,900
(3.9) (74.8) (in.Hg)
Tekanan Udara
A06532
PETUNJUK:
Jika DTC P0105/35, P0107/35 atau P0108/35 terdeteksi, periksa tekanan intake manifold dengan masuk
ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / MAP.
Tekanan Intake Manifold Malafungsi
Kira kira 0 kPa Hubungan singkat pada rangkaian PIM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian VC
250 kPa (1,875 mmHg, 73.8 in.Hg) atau lebih S Hubungan terbuka pada rangkaian PIM.
S Hubungan terbukat pada rangkaian E2
05--239
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
T6
Manifold Absolute ECM
J6
Pressure Sensor J/C 5V
18
3 R--W E E R--W VC
VC E8
28
2 L--B PIM
PIM E7
J9
J/C
28
1 BR B B BR E2
E2 E8
A99770
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (MAP)
NG
05--240
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
05--241
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
VC
PIM
OK
OK
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
05--243
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
VC
PIM
OK
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Intake Air Temperature (IAT) sensor, dipasang didalam rumah
(Fig. 1) saringan udara, memonitor IAT.
IAT sensor terdiri dari thermistor menghasilkan variasi tahanan
tergantung pada temperatur udara masuk. Jika temperatur
30
udara rendah, tahanan pada thermistor naik. Jika temperatur
20
tinggi, tahanan akan turun. Variasi tahanan ini di kirimkan ke
10
Diterima ECM menjadi perubahan tegangan (Lihat gbr. 1).
ٛ IAT sensor terhubung ke ECM (lihat dibawah). Tegangan sum-
Tahanan k:
ٛ
ٛ ber 5 Volt pada ECM digunakan ke IAT sensor dari terminal
ٛ
THA melalui tahanan R.
Tahanan R dan IAT sensor dihubungkan secara seri. Jika harga
0.5
0.3
tahanan pada IAT sensor berubah berdasarkan perubahan
0.2 pada IAT, tegangan pada terminal THA juga berubah. Berda-
0.1 sarkan dari signal ini ECM menambah volume injeksi bahan ba-
kar untuk memperbaiki pengendaraan selama kerja mesin ma-
--20 ٛ 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104)(140) (176) (212) sih dingin.
Temperatur ˚C (˚F)
G36559
PETUNJUK:
Jika DTC P0110/24, P0112/24 atau P0113/24 terdeteksi, periksa temperatur udara masuk dengan masuk
ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Intake Air.
Tampilan Temperatur Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan Terbuka
140˚C (284˚F) atau lebih Hubungan Singkat
05--245
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
ECM
I7
5V
IAT Sensor
31 R
THA 2 Y--G THA
E8
J9
J/C
28
E2 1 BR B B BR E2
E8
A99771
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (INTAKE AIR TEMPERATURE)
PETUNJUK:
S Jika terjadi rangkaian terbuka, intelligent tester II menunjukan --40˚C (--40˚F).
S Jika terjadi hubungan singkat, intelligent tester II menunjukan 140˚C (284˚F) atau lebih
B Lanjut ke step 4
A
05--246
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
THA E2
A83862
A80455 OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99842 KONEKTOR
NG
05--247
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA ECM. JIKA OK, GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
4 BACA DATA LIST (PERIKSA DARI HUBUNGAN SINGKAT PADA WIRE HARNESS)
NG
E8
ECM
E2
A83864
A80456 THA
A99843
OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
NG
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--248
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
CATATAN :
30 Jika pemeriksaan IAT sensor didalam air, jaga terminal te-
20
tap kering. Setelah pemeriksaan, lap sensor hingga kering.
10
5
3
Tahanan k:
2
1
0.5
0.3
0.2
0.1
--20 0 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104) (140) (176) (212)
Temperatur_C (_F) A98859 NG GANTI INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR
OK
05--249
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--250
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05CPM--12
URAIAN RANGKAIAN
Thermistor berada didalam Engine Coolant Temperature (ECT) sensor dan harga tahanan berubah berda-
sarkan temperatur air pendingin mesin.
Struktur sensor dan hubungan ke ECM sama seperti air temperature sensor.
PETUNJUK:
Jika ECM mendeteksi DTC P0115/22, P0117/22 atau P0118/22, akan bekerja fungsi fail--safe dimana ECT
mengasumsikan temperatur menjadi 80_C (176_F).
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble Kerjakan ke
Hubungan singkat atau terbuka pada S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ECT sensor
P0115/22 rangkaian ECT sensor selama 0.5 detik S ECT sensor Step 1
(1 trip detection logic) S ECM
Hubungan singkat pada rangkaian ECT
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ECT sensor.
sensor selama 0.5 detik
P0117/22 S ECT sensor Step 4
(Harga tahanan sensor kurang dari 79 :
S ECM
(1 trip detection logic)
PETUNJUK:
Jika DTC P0115/22, P0117/22 dan/atau P0118/22 terdeteksi, periksa engine coolant temperature dengan
masuk ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Coolant Temp.
Tampilan Temperatur Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan Terbuka
140˚C (284˚F) atau lebih Hubungan Singkat
05--251
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
ECM
W1
5V
ECT Sensor
19 R
THW 2 R--L THW
E8
J/C
B B 28
E2 1 BR BR E2
J8 J9 E8
A99772
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (ENGINE COOLANT TEMPERATURE)
A
05--252
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
THW
E2
OK PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA SENSOR.
JIKA OK, GANTI ENGINE COOLANT
A66104
A96620
TEMPERATURE SENSOR
A75743
NG
THW E2
A83862
A80455
A99842
OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
NG
05--253
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA ECM. JIKA OK, GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
4 READ DATA LIST (PERIKSA DARI HUBUNGAN SINGKAT PADA WIRE HARNESS)
W1 ECM
ECT Sensor
THW
E2
OK PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA SENSOR.
JIKA OK, GANTI ENGINE COOLANT
A66104
A96620
TEMPERATURE SENSOR
A75743
NG
05--254
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E8
ECM
THW E2
A83862
A80455 OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99842 KONEKTOR
NG
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--255
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
3 PETUNJUK:
2
Prosedur alternatif: Hubungkan ohmmeter pada ECT sensor
1 yang terpasang dan baca tananan. Gunakan termometer in-
0.5 framerah untuk mengukur temperatur mesin dekatkan cepat
0.3 pada sensor. Bandingkan harga tadi terhadap grafik tahanan/
0.2 temperatur. Rubah temperatur mesin (panaskan atau biarkan
0.1 dingin) dan ulangi test.
OK
05--256
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--257
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA4--01
5V
VC VC
VTA VLU
E2 E2
Magnet
G37167
05--258
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
URAIAN MONITOR
Pada saat tegangan keluaran dari throttle position sensor menyimpang dari range kerja normal (antara 0.2
V dan 4.8 V) lebih dari 3 detik, ECM mengartikan hal ini sebagai malafungsi pada rangkaian sensor dan MIL
akan nyala.
Tegangan Keluaran Throttle Position Sensor (V)
0.69
0.20
0
Range Kerja
Terdeteksi P0120/41 atau P0122/41
0 70_
WIRING DIAGRAM
T3 ECM
Throttle Position Sensor J6 5V
J/C
18
1 R--W E E R--W VC
VC E8
29
3 B VLU
VTA E7
J9
J/C
28
2 BR B B BR E2
E2 E8
E1
A99773
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
05--260
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
1 2 3
OK
VC E2 VTA
E8 VC
ECM
LANJUT
B SISTEM OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--262
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV. 05CPO--08
URAIAN RANGKAIAN
Mengacu pada DTC P0180/39 pada halaman 05--263.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
Jika temperatur bahan bakar antara 35˚C (95˚F) dan 60˚C
(140˚F) pada saat mesin start, dan kondisi (a) dan (b) ditemu-
kan:
(2 trip detection logic)
P0168/39 Fuel temperature sensor
(a) Kendaraan dikendarai dengan berbagai kondisi kecepatan
(akselerasi dan deselerasi)
(b) Temperatur bahan bakar tetap diantara 3˚C (5.4˚F) saat
temperatur mesin start
JIka temperatur bahan bakar lebih dari 60˚C (140˚F) saat
mesin start, dan kondisi (a) dan (b) ditemukan:
(6 trip detection logic)
P0168/39 (a) Kendaraan dikendarai dengan berbagai kondisi kecepatan Fuel temperature sensor
(akselerasi dan deselerasi)
(b) Temperatur bahan bakar tetap diantara 1˚C (1.8˚F) saat
temperatur mesin start, dan kelebihan ini terekam 6 kali
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika P0180/39, P0182/39 atau P0183/39 di set secara bersamaan dengan P0168/39, fuel tempera-
ture sensor bisa terjadi rangkaian terbuka atau hubungan singkat. Kerjakan troubleshooting DTC ini
terlebih dahulu.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
1 PERIKSA APAKAH DTC LAIN KELUAR (TAMBAHAN UNTUK DTC P0168/39)
PETUNJUK:
Jika ada DTC lain selain P0168/39 keluar, lakukan troubleshooting untuk kode ini terlebih dahulu.
B Lanjut ke TABEL DTC YANG RELEVAN
(Lihat hal. 05--217)
URAIAN RANGKAIAN
Fuel temperature sensor memonitor temperatur bahan bakar.
(Fig. 1) Fuel temperature sensor merupakan thermistor mempunyai ta-
hanan yang bervariasi tergantung pada temperatur bahan ba-
kar. Jika temperatur bahan bakar rendah, tahanan pada therm-
30
istor naik. Jika temperatur tinggi, tahanan turun. Variasi
20
tahanan di informasikan ke ECM sebagai perubahan tegangan
10
Diterima (Lihat Gbr. 1).
ٛ Fuel temperature sensor dihubungkan ke ECM (Lihat bawah).
Tahanan k:
ٛ
ٛ Tegangan supply 5 volt pada ECM digunakan ke fuel tempera-
ٛ
ture sensor dari terminal THF melalui tahanan R.
Tahanan R dan fuel temperature sensor berhubungan secara
0.5
0.3
seri. Jika harga tahanan pada fuel temperature sensor berubah
0.2 berdasarkan perubahan temperatur bahan bakar, tegangan
0.1 pada terminal THF juga berubah. Berdasarkan pada signal ini,
ECM membenarkan konpensasi kontrol tekanan pada supply
--20 ٛ 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104)(140) (176) (212) pump dan kesalahan.
Temperatur ˚C (˚F)
G36559
Hubungan singkat pada rangkaian fuel S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian fuel temperature
temperature sensor circuit selama 0,5 de- sensor.
P0182/39 Step 4
tik S Fuel temperature sensor
(1 trip detection logic) S ECM
PETUNJUK:
Jika DTC P0180/39, P0182/39 dan/atau P0183/39 terdeteksi, periksa temperatur bahan bakar dengan ma-
suk ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Fuel Temp.
Tampilan Temperatur Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan terbuka
140˚C (284˚F) atau lebih Hubungan singkat
WIRING DIAGRAM
ECM
F10
5V
Fuel Temperature Sensor
29 R
2 G--B THF
E8
J/C
B B 28
1 BR BR E2
J8 J9 E8
A99774
05--265
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika DTC yang berbeda sistem tetapi mempunyai terminal E2 sebagai ground yang sama keluar seca-
ra bersamaan, terminal E2 bisa terjadi hubungan terbuka.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
CATATAN:
Sebelum memulai prosedur diagnosis, periksa apakah Data List “Fuel Temperature” intelligent tes-
ter II ditampilkan. Masuk ikuti menu: Powertrain / Engine / Data List.
Hasil:
Tampilan Tester Kerjakan ke
”Fuel Temperature” ditampilkan ”Jika menggunakan intelligent tester II” prosedur diagnosis
”Fuel Temperature” tidak ditampilkan ”Jika tidak menggunakan intelligent tester II” prosedur diagnosis
PETUNJUK:
S Jika terjadi rangkaian terbuka, intelligent tester II menunjukan --40˚C (--40˚F).
S Jika terjadi hubungan singkat, intelligent tester II menunjukan 140˚C (284˚F) atau lebih.
B Lanjut ke step 4
A
05--266
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor F10 fuel temperature sensor.
F10 (b) Hubungkan terminal1 dan 2 of the fuel temperature sen-
Fuel Temperature Sensor sor sisi konektor wire harness.
(c) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(d) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan intelligent
tester II.
(e) Masuk ke menu menu berikut: Powertrain / Engine /
Data List / Fuel Temp.
(f) Baca harga.
Standard: 140qC (284qF) atau lebih
F10 ECM
Fuel Temperature Sensor
THF
E2
NG
THF E2
A83862
A80455
A99842
NG
05--267
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PASTIKAN HUBUNGAN BAIK PADA ECM. JIKA OK, GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
4 READ DATA LIST (PERIKSA DARI HUBUNGAN SINGKAT PADA WIRE HARNESS)
NG
E8
ECM
THF
A83864 E2
A80456
A99843 OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
NG
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--268
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
--20 0 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104) (140) (176) (212)
S01196
S01699
Temperatur _C (_F) Z17274 NG GANTI FUEL TEMPERATURE SENSOR
OK
05--269
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
F10
Fuel Temperature Sensor
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--270
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA5--01
EDU
Dari
Baterai
Konverter COM2
DC/DC
Maksimum 150 V
Command
Pulse
COM1
Injektor
IJT#1 INJ#1
IJT#4 INJ#4
ECM IJT#2 INJ#2
Rangkaian
IJT#3 Kontrol INJ#3
INJF (IJF)
Pulsa
Konfirmasi
GND
Konektor EDU
I5 I6
URAIAN MONITOR
P0200/97 (Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EDU atau injektor):
ECM secara terus menerus memonitor kedua signal perintah injeksi (IJT) dan signal konfirmasi injeksi (IJF).
DTCini akan di set jika ECM menentukan apakah jumlah signal IJT dan signal IJF apakah tidak konsisten.
Injektor dimasukan melalui Field Effect Transistor (FET) dan tahanan seri. Tahanan ini membuat tegangan
drop, dan dimonitor oleh EDU (Rangkaian pengendali injektor), yang berhubungan dengan arus yang
mengalir pada injektor. Bila arus pada injektor menjadi besar, tegangan drop yang melewati tahanan melebi-
hi batas spesifikasi dan tidak ada signal IJF untuk silider itu yang dikirim ke ECM.
P0200/97 mengacu pada malafungsi EDU atau rangkaian injektor.
Jika DTC ini di set, ECM masuk ke mode fail--safe dan membatasi power mesin. Mode fail--safe ini terus
menerus sampai kunci kontak mesin di putar ke OFF.
Malafungsi Terdeteksi:
Signal Perintah (IJT)
ECM EDU
Signal Konfirmasi (IJF)
ON
Signal Perintah
OFF
Injeksi IJT
Signal konfirmasi Abnormal
Injeksil IJF
A81495
Y
Normal G37535
STRATEGI MONITOR
Sensor yang dibutuhkan IJF signal dari EDU
Frekwensi kerja Terus menerus
Durasi 10 detik
Kerja MIL 1 siklus pengemudian
WIRING DIAGRAM
ECM
1 1
B B
II4 E5 +B
C J/C A
J/B Ruang Mesin 2
L
J4 J5 E6 BATT
Integration Relay (Unit B) 8
W--G
MAIN Relay E5 MREL
4 1 12 10
L B--W
1J 1J II3 E5 IREL
3 2 14 EDU
W--G 7 25
1J 1J II4 P
IJF I6 E8 INJF
6 24
EDU Relay B--W
IJT#1 I6 E8 #1
7 3 23
B--W R
1J IJT#2 I6 E8 #2
8 2 22
B V
1J IJT#3 I6 E8 #3
5 21
Y--R
1 EFI IJT#4 I6 E8 #4
W--L
1H *
1 2 F4
4 * Injektor No. 1 *
3 BATT P/I W B
1B INJ#1 I5
2 1
2 EA1
F7 J11
1 1A
W--B 3 * Injektor No. 4 * J/C B
3 EA1 B G R B
INJ#4 I5
2 1
5
R--B B
COM1 I5
* F5
2 * Injektor No. 2 *
A 8 P L
INJ#2 I5
J1 I5 BATTERY 2 1
J/C J11
A F6
W 1 * Injektor No. 3 * J/C C
L Y C
INJ#3 I5
2 1
6
L--W C
COM2 I5
1
W--B
W--B GND I6 A A
A J9 J10 J10
J/C
A J8 J/C J11
W--B A B--R
EB Baterai *: EE
Shielded
A99776
05--273
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Peringatan: Terminal COM1, COM2, dan INJ#1 Sampai 4 Adalah Tegangan Tinggi
Area Tegangan Tinggi
ECM EDU
COM1 Injektor
#1 IJT#1 INJ#1
#4 IJT#4 INJ#4
A B
#2 IJT#2 INJ#2
#3 IJT#3 INJ#3
A81508
PETUNJUK:
Dalam hal untuk menghemat waktu selama pemeriksaan, ikuti instruksi berikut. Pada saat memeriksa ECM
terlebih dahulu, periksa area trouble yang di list di kanan A sampai D (pada urutanya).
Titik Malafungsi Area Trouble
A ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada ”#1 sampai #4 (ECM)” -- ”IJT#1 sampai IJT#4 (EDU)”
B (Jika normal)
harness atau konektor
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ”INJ#1 sampai INJ#4 (EDU)” -- ”COM1
dan/atau COM2” (EDU).
C (Jika A dan B normal)
S Injektor
S EDU
D (Jika A, B dan C normal) S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ”INJ (EDU)” -- ”INJF (ECM)”
#2
20 mdet./Divisi A09438
05--274
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(b) Referensi:
Bentuk Gelombang Signal
Saat mesin idling, bentuk gelombang yang benar ditun-
jukkan pada diagram kiri menggunakan oscilloscope.
Titik Pemeriksaan Kondisi Spesifikasi
2 V/
INJF C dan D Bentuk gelombang yang benar ditunjukan
Divisi
20 mdet./Divisi A09437
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
1 PERIKSA INJEKTOR ASSY
A81503
NG GANTI INJEKTOR ASSY (Lihat hal. 11--45)
OK
05--275
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Sisi Wire Harness (a) Periksa wire harness antara injektor dan EDU (Terminal
INJ).
F4 (1) Lepas konektor F4, F5, F6 dan F7.
F5 (2) Lepas konektor I5 EDU.
F6 1 2 (3) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
F7 Standard:
Injektor
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
F4--2 -- I5--4 (INJ#1) Dibawah 1 :
F5--2 -- I5--2 (INJ#2) Dibawah 1 :
F6--2 -- I5--1 (INJ#3) Dibawah 1 :
F7--2 -- I5--3 (INJ#4) Dibawah 1 :
F4--1 -- I5--5 (COM1) Dibawah 1 :
INJ#2 INJ#4 INJ#1 COM1 F5--1 -- I5--6 (COM2) Dibawah 1 :
F6--1 -- I5--6 (COM2) Dibawah 1 :
F7--1 -- I5--5 (COM1) Dibawah 1 :
I5
F4--2 atau I5--4 (INJ#1) -- Body ground 10 k: atau lebih
EDU
F5--2 atau I5--2 (INJ#2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F6--2 atau I5--1 (INJ#3) -- Body ground 10 k: atau lebih
INJ#3 COM2 F7--2 atau I5--3 (INJ#4) -- Body ground 10 k: atau lebih
A80992
A84815 A99847
F4--1 atau I5--5 (COM1) -- Body ground 10 k: atau lebih
F5--1 atau I5--6 (COM2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F6--1 atau I5--6 (COM2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--1 atau I5--5 (COM1) -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
05--276
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
#1
#3 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS ATAU
A80994
A80456 A99849 KONEKTOR
OK
GND (--)
I6
EDU
A81845
A80994 NG PERIKSA RANGKAIAN CATU DAYA DRIVER IN-
A99850 JEKTOR (BATERAI -- EDU)
OK
05--277
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
#1
#3 5 V/
Divisi
#4
#2
20 mdet./Divisi
2 V/
INJF
Divisi
NG GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
A66060
A09438
A09437 20 mdet./Divisi CATATAN:
A99851 Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari
start mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
LANJUT
(a) Setelah menghapus DTC, start mesin dan biarkan idle selama 30 detik. Konfirmasi apakah P0200/97
tidak keluar lagi.
05--278
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05B5I--20
URAIAN RANGKAIAN
Sistem crankshaft position sensor terdiri dari plat crankshaft position sensor dan pickup coil. Plat sensor
mempunyai 34 gigi dan terpasang pada crankshaft. Pickup coil terbuat dari inti besi dan magnet. Plat sensor
berputar dan setiap gigi melewati pickup coil, signal pulsa akan terbentuk. Pickup coil menghasilkan 34 sig-
nal untuk setiap putaran mesin. Berdasarkan signal ini, ECM menghitung posisi crankshaft dan rpm mesin.
Menggunakan perhitungan ini, sistem common rail dikontrol.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian crankshaft
S Tidak ada signal crankshaft position ke ECM saat cranking
position sensor
(1 trip detection logic)
P0335/12 S Crankshaft position sensor
S Tidak ada signal crankshaft position ke ECM saat kecepatan
S Plat crankshaft position sensor No. 1
mesin 600 rpm atau lebih (1 trip detection logic)
S ECM
Tidak ada signal crankshaft position ke ECM masuk untuk 0.05
detik atau lebih, dan kondisi (a), (b) dan (c) bertemu S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian crankshaft
(1 trip detection logic): position sensor
P0339/13 (a) Mesin pada 1,000 rpm atau lebih S Crankshaft position sensor
(b) Signal STA OFF S Plat crankshaft position sensor No. 1
(c) 3 detik atau lebih setelah berlalu signal STA dipindahkan S ECM
dari ON ke OFF
05--279
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
ECM
C5
Crankshaft Position Sensor
Shielded 23
1 Y G+
E7
31
2 L G--
Pump Drive E7
Shaft Pulley
C1
Camshaft Position Sensor
Shielded 27
1 Y NE+
E8
34
2 L NE--
Crankshaft E8
Position Sensor
3 W--B E1
Plate No. 1
A J10
J/C
A J11 J11 A
BR
EE
A99777
05--280
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Jika tidak menemukan trouble pada prosedur diagnostik troubleshooting pada DTC P0335, trouble-
shooting pada sistem mekanikal mesin.
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
1 PERIKSA CRANKSHAFT POSITION SENSOR (TAHANAN)
CATATAN:
Pada tabel diatas, pernyataan “Dingin” dan “Panas” men-
A72395 gacu pada temperatur coil. ”Dingin” artinya kira kira --10_
sampai 50_C (14_ sampai 122_F). ”Panas” artinya kira kira
50_ sampai 100_C (122_ sampai 212_F).
PETUNJUK:
E8 E7 Saat cranking atau mesin idling, periksa bentuk gelombang
NE+ ECM ECM pada konektor ECM dengan menggunakan oscilloscope.
Referensi:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
E7--23 (G+) -- E7--31 (G--) Bentuk gelombang yang benar ditunjuk-
NE--
E8--27 (NE+) -- E8--34 (NE--) kan
G+ G--
2 V/
/ Divisi
NE
A66060
A98437 20 mdet./Divisi (Idling) G34661
NG GANTI CRANKSHAFT POSITION SENSOR
OK
05--281
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E8
ECM
NE+
NE--
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS ATAU
A73541
KONEKTOR
A80459 A99852
OK
Celah
OK NG
BR3795
NG PASANG KEMBALI SENSOR DENGAN BENAR
OK
05--282
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk memperlajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--283
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05B5J--19
URAIAN RANGKAIAN
Camshaft position sensor (signal G) terdiri dari magnet, inti besi, dan pickup coil.
Plat signal G mempunyai satu gigi pada bagian luar lingkarannya dan dipasang pada pump drive shaft
pulley. Saat pump drive shaft pulley berputar, tonjolan pada signal plat dan celah udara pada pickup coil
berubah, menyebabkan fluktuasi medan magnet dan menyebabkan timbulnya electromotive force pada
pickup coil.
Plat signal NE mempunyai 34 gigi dan terpasang pada sudut plat sensor. NE signal sensor menghasilkan
34 signal setiap putaran mesin. ECM mendeteksi standard sudut crankshaft berdasarkan signal G dan su-
dut crankshaft aktual dan kecepatan mesin dengan signal NE.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Tidak ada signal camshaft position sensor ke ECM saat
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian camshaft
cranking
position sensor
(1 trip detection logic)
P0340/12 S Camshaft position sensor
S Tidak ada signal camshaft position sensor ke ECM pada
S Pump drive shaft pulley
putaran mesin 650 rpm atau lebih
S ECM
(1 trip detection logic)
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P0335/12 pada halaman 05--278.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
05--284
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
2 V/
/ Divisi
NE
A66060
A98437 20 mdet./Divisi (Idling) G34661 NG GANTI CAMSHAFT POSITION SENSOR
OK
05--285
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E7
ECM
G+
OK
Clearance
OK NG
BR3795
NG PASANG KEMBALI SENSOR DENGAN BENAR
OK
05--286
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--287
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05L6X--05
URAIAN RANGKAIAN
Sistem EGR sirkulasi kembali gas buang, dan mengontrol volume yang tepat yang menjadikan kondisi pen-
gendaraan benar. Campuran gas yang di sirkulasikan kembali dengan udara yang di hisap, sistem EGR
membuat pembakaran mesin menjadi melambat dan temperatur pembakaran menjadi turun. Hal ini dapat
membantu menurunkan emisi NOx.
Dalam menaikan efesiensi, ECM menyetel kenaikan valve EGR dan throttle valve.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Valve EGR macet
S Valve EGR tidak dapat bergerak dengan benar
S Perbedaan antara target dan posisi aktual valve EGR lebih S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian E--VRV untuk
besar dari 10 % atau lebih selama 10 detik atau lebih EGR
(1 trip detection logic) S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EGR valve
P0400/71
S Perbedaan antara target dan posisi aktual valve EGR lebih position sensor
besar dari 25 % atau lebih selama 10 detik atau lebih S EGR valve position sensor
(1 trip detection logic) S Vacuum pump
S Hubungan selang vakum kendur
S ECM
PETUNJUK:
DTC mendeteksi tidak bekerja selama 4 detik setelah switch rem ON atau OFF.
05--288
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
URAIAN MONITOR
Pada saat target dan aktual posisi valve EGR berbeda, ECM mengartikan hal ini malafungsi pada valve EGR
dan MIL nyala.
Malafungsi Terdeteksi
Buka
Posisi Pembukaan
Valve EGR (Target) Tutup
Normal
Buka
Abnormal
(Tidak dapat bergerak dengan benar)
Abnormal
(Macet)
Perhitungan Malafungsi
Waktu
A93020
05--289
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
V2
E--VRV untuk EGR ECM
12 9
B B L--R
EA1 E7 EGRS
1 2
J/B Ruang Mesin
Integration Relay (Unit B)
MAIN Relay
5
1J
3 2 14 8
W--B W--G W--G
1J 1J II4 E5 MREL
1 EFI 7
W--L
1H E7 E1
1 2
3 BATT P/I 1
BR
1B 1A
A A
J1 J11
W J/C
J/C
A A
W--B BR
EB Baterai EE
A99778
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
S Setelah memanaskan mesin, DTC P0400/71 di set 1 detik atau lebih setelah mesin di gas dengan ce-
pat dari idling.
05--290
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika ada kode lain selain DTC P0400/71 keluar, lakukan troubleshooting untuk DTC itu dahulu.
B Lanjut ke TABEL DTC YANG RELEVAN (Lihat
hal. 05--217)
OK
EGR
5 V/
Divisi
EGR
GND
NG GANTI ECM (Lihat hal. 10--12)
CATATAN:
A66060 1 mdet./Divisi
A96634 G34909 Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
05--291
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
E7
ECM
EGR
OK
05--292
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
1J (a) Lepas integration relay dari J/B ruang mesin (lihat hal.
Integration Relay (Unit B) 10--18).
(b) Lepas konektor 1J integration relay.
(c) Lepas konektor V2 E--VRV.
(d) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan tester Kondisi spesifikasi
1J--5 -- V2--1 Dibawah 1 :
1J--5 atau V2--1 -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--293
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA6--01
URAIAN RANGKAIAN
EGR valve position sensor dipasang pada valve EGR dan digunakan untuk mendeteksi pengangkatan
valve. Pengangkatan valve dideteksi dengan sensor yang disediakan untuk ECM sebagai feedback, ECM
kemudian mengatur besarnya pengangkatan valve tergantung pada kondisi putaran mesin.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EGR valve
Tegangan keluaran EGR valve position sensor kurang dari 0.1
position sensor
P0405/96 V untuk lebih dari 0.5 detik
S EGR valve position sensor
(1 trip detection logic)
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian EGR valve
Tegangan keluaran EGR valve position sensor kurang dari 4.9 V position sensor
P0406/96 untuk lebih dari 0.5 detik
(1 trip detection logic) S EGR valve position sensor
S ECM
PETUNJUK:
Setelah melakukan DTC P0405/96 dan P0406/96, periksa kondisi sudut pembukaan valve EGR valve den-
gan masuk ke menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / EGR Position.
Hasil Kondisi
Berubah antara 0.3 V dan 4.2 V Normal
Kurang dari 0.1 V P0405/96 (Tegangan input rendah)
Lebih dari 4.9 V P0406/96 (Tegangan input tinggi)
PETUNJUK:
Hasil tegangan adalah untuk saat kunci kontak di ON (mesin mati), atau saat mesin pemanasan idling.
URAIAN MONITOR
Tegangan Keluarannya Saat tegangan keluaran EGR valve position sensor berubah
Terdeteksi P0406/96 dari range kerja normal (antara 0.1 V dan 4.9 V) untuk lebih dari
5.0 0.5 detik, ECM mengartikan sebagai malafungsi pada rang-
4.9 kaian sensor, dan MIL akan nyala.
Tegangan Keluaran (V)
4.0
2.1
Terdeteksi P0405
0.1
0
0 100
Sudut Pembukaan Valve EGR (%)
A91223
05--294
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
E2
ECM
EGR Valve Position Sensor J6 5V
J/C 18
VC 1 R--W E E R--W VC
E8
33
EGLS 3 L--Y EGLS
E7
J9
J/C
28
E2 2 BR B B BR E2
E8
E1
A99779
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
1 PERIKSA WIRE HARNESS (TEGANGAN EGR VALVE POSITION SENSOR (VC))
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor E2 EGR valve position sensor.
E2 (b) Ukur tegangan pada konektor sisi wire harness.
EGR Valve Standard:
Position Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Sensor 1 2 3 E2--1 (VC) -- E2--2 (E2) 4.5 sampai 5.5 V
VC E2
A85350
NG Lanjut ke step 3
OK
OK
05--295
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E8 E7
ECM ECM
A85350
A81088
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS ATAU
E2 EGLS G34912 KONEKTOR
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--296
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA7--01
URAIAN RANGKAIAN
ECM membuka dan menutup throttle valve dengan menggunakan aktuator tipe rotary solenoid. Saat mem-
buka dan menutup valve, volume exhaust gas recirculation dikontrol dengan benar. Juga, vibrasi mesin dan
noise akan teredam dengan menutup valve saat mesin dimatikan.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Throttle valve macet
S Bila throttle valve tetap menutup walaupun signal ECM untuk
S Throttle valve tidak bergerak sebagaimana mestinya
membuka valve
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian throttle valve
(1 trip detection logic)
P0488/15 S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian throttle valve
S Bila throttle valve tetap membuka walaupun signal ECM un-
position sensor
tuk menutup valve
S Throttle position sensor (didalam diesel throttle body assy)
(1 trip detection logic)
S ECM
PETUNJUK:
Setelah melakukan DTC P0488/15, periksa kondisi sudut pembukaan valve EGR valve dengan masuk ke
menu berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Throttle Position.
Referensi:
Kondisi Throttle Valve Position
Mesin di gas secara tiba tiba dari idling ke 3,000 rpm Sudut pembukaan bervariasi sebagaimana seharusnya
05--297
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
URAIAN MONITOR
ECM membuka dan menutup throttle valve dengan menyetel durasi dari arus yang mengalir pada rotary
solenoid dengan sebuah duty ratio. Jika throttle valve tidak bergerak sebagaimana mestinya atau macet,
duty ratio saat valve bergerak kontrol naik atau turun sangat besar, ECM menentukan throttle valve terjadi
malafungsi dan lampu MIL akan nyala.
Malafungsi Terdeteksi
Buka
Buka
Abnormal
100 %
Waktu
A93021
05--298
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
T2
Throttle Control Motor ECM
W--B 3
GND 4
1 GR
12 DUTY E7 LUSL
B B 2
EA1 +B
A 3 2 14 8
W--B W--G W--G
J8 1J 1J II4 E5 MREL
J/C
A 1 EFI 7
1H E7 E1
1 2
W--L
W--B BR
3 BATT P/I 1
A 1B 1A A
J1 J11
J/C J/C
A W A
W--B BR
Baterai EE
EE EB
A99780
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
S Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin
saat malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan
apakah kendaraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari
saat malafungsi terjadi.
S Setelah pemanasan mesin, DTC P0488/15 di set 1 detik atau lebih setelah mesin digas secara tiba
tiba dari idling.
05--299
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika ada kode lain selain P0488/15 keluar, lakukan troubleshooting untuk DTC ini terlebih dahulu.
B Lanjut ke TABEL DTC YANG RELEVAN
(Lihat hal. 05--217)
PETUNJUK:
Kerja normal throttle valve sebagai berikut.
Referensi:
Kondisi Posisi Throttle
Di gas tiba tiba dari idling ke 3,000 rpm Sudut pembukaan bervariasi sebagaimana mestinya
A
05--300
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
1 V/
LUSL Division
CATATAN:
2 msec./Division
A81086
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
A91225 A99857
mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
DUTY
E7
ECM
LUSL
A91227 OK PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A81087
A99858 KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Keluaran vehicle speed sensor menghasilkan signal 4--pulsa setiap putaran dari rotor shaft, yang diputar
oleh output shaft transmisi melalui driven gear. Setelah signal dirubah menjadi bentuk gelombang segi em-
pat yang presisi dengan rangkaian pembentuk bentuk gelombang didalam kombinasi meter, kemudian dit-
eruskan ke ECM. ECM menentukan dasar kecepatan kendaraan oleh frekwensi dari signal pulsa ini.
4--Pulsa 4--Pulsa
Speed
ECM
Sensor Kombinasi
Meter
G36461
WIRING DIAGRAM
ECM
C10
Kombinasi Meter
5V
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
26 26 17
6 V--R V--R SPD
2Q 2P E6
A99781
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 PERIKSA KERJA SPEEDOMETER
OK
05--303
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
GND
20 mdet./DIV
A80462
G34872 G36576 NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--304
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
GND
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--305
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA8--01
URAIAN RANGKAIAN
Pada sistem ini, signal switch lampu rem menggunakan sistem rangkap (STP dan ST1--) untuk menuntukan
apakah sistem rem normal atau tidak. Bila signal menekan dan melepas pedal rem terdeteksi secara bersa-
maan, ECM mengartikan sebagai malafungsi pada switch lampu rem.
PETUNJUK:
Kondisi normal ditunjukan pada tabel dibawah.
Signal Pedal Rem Dilepas Saat Transisi Pedal Rem Ditekan
STP OFF ON ON
ST1-- ON ON OFF
WIRING DIAGRAM
Instrument Panel J/B Assy (J/B Sisi Pengemudi) ECM
21 15
G--W STP
2S E6
5 5
G--W
2K 2M
S13
Switch Lampu Rem
1 STOP 2
B G--B
2G 2F
2 1
6 IGN 6 4 14
B--O R--L R--L
2C 2M II4 E6 ST1--
3 4
B
R6
G--W
Lampu Kombinasi
6
Belakang (LH)
IG2 J/C
I9 D E Stop
G--W G--W W--B
Kunci J35 J36
3 6
AM2 Kontak 7
D E
5 R7 E7 E1
J35 J36
W--R Lampu Kombinasi
G--W*
G--W Belakang (RH)
11 II4 Stop
1 BD2 G--W W--B BR
W--R 3 6
C15
1 1F 1B 4 Lampu Ren Tengah
G--W* W--B W--B
1 2
A
J/B
AM2
ALT
J11
Ruang J/C
Mesin W--B* A
1 1A BR
W
Baterai BK BJ EE
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 PERIKSA LAMPU REM (KERJA)
(a) Periksa apakah lampu rem ON dan OFF secara normal saat pedal rem ditekan dan dilepas.
OK: Lampu rem ON dan OFF saat pedal rem ditekan dan dilepas.
NG PERBAIKI ATAU GANTI RANGKAIAN SWITCH
LAMPU REM
OK
NG
05--308
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor S13 switch lampu rem.
(b) Lepas konektor E6 ECM.
S13 (c) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Switch Standard
Lampu rem
Hubungan tester Kondisi spesifikasi
S13--1 -- E6--15 (STP) Dibawah 1 :
S13--4 -- E6--14 (ST1--) Dibawah 1 :
S13--1 atau E6--15 (STP) -- Body ground 10 k: atau lebih
S13--4 atau E6--14 (ST1--) -- Body ground 10 k: atau lebih
E6
ECM
A56986
STP ST1-- NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A81090
A99860 KONEKTOR
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--309
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Periksa apakah lampu rem ON dan OFF secara normal saat pedal rem ditekan dan dilepas.
OK: Lampu rem ON dan OFF saat pedal rem ditekan dan dilepas.
NG PERBAIKI ATAU GANTI RANGKAIAN SWITCH
LAMPU REM
OK
E7 E6
ECM ECM
NG
OK
05--310
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E6
ECM
A56986
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A81090 STP ST1-- KONEKTOR
A99860
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--311
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05CPY--11
URAIAN RANGKAIAN
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
P0606
Error didalam
E did l ECM
P0607/89 S ECM
(1 trip detection logic)
P1611/17
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--312
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MA9--01
PETUNJUK:
Saat DTC P0627/78 di set, periksa tekanan bahan bakar internal pada common rail dengan masuk ke menu
berikut pada intelligent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Fuel Press.
Referensi:
Kecepatan mesin Tekanan bahan bakar (MPa)
Idling Kira kira 25 sampai 35
2,500 rpm (mesin tanpa beban) Kira kira 35 sampai 55
WIRING DIAGRAM
ECM
S8
Suction Control Valve
1 G--W 2
E8 PCV+
1
2 G--Y
E8 PCV--
A99786
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
05--313
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
E8
ECM
PCV+
PCV--
A81460
A81089
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99839 KONEKTOR
OK
05--314
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PCV+ PCV--
10V/
Divisi
PCV+
A66060
5 mdet./Divisi CATATAN:
A97624 A99840
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
PERIKSA UNTUK PROBLEM YANG TERJADI SEKALI SEKALI (Lihat hal. 05--181)
05--315
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05CQ2--09
1. Bila mengganti ECM dengan yang baru, masukan semua kode kompensasi injektor kedalam
ECM baru sebagai berikut:
(a) Sebelum mengganti ECM, gunakan intelligent tester II untuk membaca dan menyimpan kode kom-
pensasi setiap injektor dari ECM yang lama (Lihat hal. 05--184).
(b) Setelah pemasangan ECM baru, masukan kode kompensasi yang tersimpan ke dalam ECM baru
dengan menggunakan tester (Lihat hal. 05--189).
(c) Putar kunci kontak ke OFF dan matikan intelligent tester II.
(d) Tunggu paling tidak 30 detik.
(e) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hidupkan tester.
(f) Hapus DTC P1601/89 yang tersimpan didalam ECM dengan menggunakan tester (Lihat hal. 05--207).
PETUNJUK:
S Setiap injektor mempunyai karakteristik injeksi bahan bakar yang berbeda beda. Untuk meng optimal-
kan injeksi bahan bakar, ECM menggunakan kode kompensasi untuk penyeimbang perbedaan injeksi
bahan bakar pada setiap injektor.
S Pada saat pertama kali meng ON kan mesin setelah mengganti ECM atau injektor, DTC P1601/89 di
set. Hal ini untuk memberitahukan bahwa kode kompensasi injektor perlu untuk di register. Hapus DTC
secara manual setelah menyelesaikan registrasi kode kompensasi.
URAIAN RANGKAIAN
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Kode kompensasi injektor tidak diregister
(1 trip detection logic) S Kode kompensasi injektor
P1601/89
S Kode kompensasi injektor salah registrasi S ECM
(1 trip detection logic)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
05--316
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK: Kode kompensasi yang tersimpan didalam ECM sesuai dengan kode kompensasi pada in-
jektor yang terpasang.
NG REGISTER KODE KOMPENSASI INJEKTOR
(Lihat hal. 05--189)
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--317
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAA--01
URAIAN RANGKAIAN
PETUNJUK:
S Sistem electrical throttle tidak menggunakan throttle cable.
S Sensor posisi pedal gas ini tipe tidak menghubungi.
accelerator pedal position sensor dipasangkan pada pedal akselerasi dan mendeteksi sudut pembukaan
pedal akselerasi. Sensor ini dikontrol secara elektronik dan menggunakan Hall--effect element, kontrol yang
akurat dan accurate control dan sangat handal. Terdapat 2 sensor untuk mendeteksi posisi akselerator dan
malafungsi untuk accelerator pedal position sensor
Pada accelerator pedal position sensor, tegangan diberikan ke terminal VPA dan VPA2 pada ECM berubah
antara 0 V dan 5 V sesuai dengan sudut pembukaan pedal akselerasi. VPA adalah signal untuk menunjukan
sudut pembukaan pedal akselerator aktual yang digunakan dalam pengontrolan mesin, dan VPA2 adalah
signal yang menunjukan informasi mengenai sudut pembukaan dimana digunakan untuk mendeteksi mal-
afungsi.
ECM menentukan arus sudut pembukaan pedal akselerator dari signal signal input ini dari terminal VPA dan
VPA2 dan, ECM mengontrol motor throttle berdasarkan signal signal ini.
Tegangan keluaran Accelerator Pedal Position Sensor (V)
*1 *2
Accelerator Pedal 5
Position Sensor VPA2
Magnet 3.7 to 5.0
ECM
VPA 2.9 to 4.2
IC No. 1
VPA
EPA
EPA2
Range Yang Digunakan
VCP2 0 20.67
IC No. 2
Sudut Putaran Pedal Akselerator (derajat)
Magnet
A19694 G36462
05--319
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Saat DTC P2120/19, P2122/19, P2123/19, P2125/19, P2127/19, P2128/19 atau P2138/19 terdeteksi, Per-
iksa tegangan keluaran accelerator pedal position sensor dengan masuk ke menu menu berikut pada intelli-
gent tester II: Powertrain / Engine / Data List / Accelerator Position No. 1 and Accelerator Position No. 2.
Posisi pedal Posisi pedal Posisi pedal Posisi pedal
akselerator akselerator akselerator akselerator
digambarkandengan digambarkan dengan digambarkan dengan digambarkan dengan
tegangan keluaran tegangan keluaran tegangan keluaran tegangan keluaran
pedal akselerator pedal akselerator pedal akselerator pedal akselerator
Dilepas Dilepas Ditekan Ditekan
Accelerator Position Accelerator Position Accelerator Position Accelerator Position
Area Trouble
No.1 No. 2 No. 1 No. 2
Rangkaian VCP terbuka 0 sampai 0.2 V 0 sampai 0.2 V 0 sampai 0.2 V 0 sampai 0.2 V
Rangkaian VPA terbuka atau hubungan singkat 0 sampai 0.2 V 1.4 sampai 1.8 V 0 sampai 0.2 V 3.7 sampai 5.0 V
Rangkaian VPA2 terbuka atau hubungan singkat 0.6 sampai 1.0 V 0 sampai 0.2 V 2.9 sampai 4.2 V 0 sampai 0.2 V
Rangkaian EP terbuka 4.5 sampai 5.0 V 4.5 sampai 5.0 V 4.5 sampai 5.0 V 4.5 sampai 5.0 V
05--320
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Posisi pedal akselerator di gambarkan dengan tegangan.
WIRING DIAGRAM
A17
Accelerator Pedal Position Sensor ECM
27
VCP2 1 BR--R
E5 VCP2
29
EP2 2 BR--Y
E5 EPA2
23
VPA2 3 GR--G
E5 VPA2
26
VCP1 4 LG--R
E5 VCPA
28
EP1 5 BR--W
E5 EPA
22
VPA1 6 W--L
E5 VPA
G34665
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
05--321
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK Lanjut ke step 5
NG
OK
05--322
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E5
VCP2 ECM
NEXT
B SISTEM OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--323
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
VPA2 VCPA
EPA2 EPA NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99833 KONEKTOR
OK
05--324
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
E5
VCP2 ECM
NEXT
B SISTEM OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--325
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAB--01
WIRING DIAGRAM
Mengacu pada DTC P2120/19 pada halaman 05--317.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (ACCEL POSITION 1, ACCEL POSITION 2)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
NG
05--326
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
VPA2 VCPA
EPA2 EPA NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99833 KONEKTOR
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
NG
VPA2 VCPA
EPA2 EPA NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99833 KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Untuk mendeteksi tekanan atmosfir, built--in atmospheric pressure sensor pada ECM digunakan untuk sis-
tem common rail. Perubahan berikut pada tekanan atmosfir, ECM mengkoreksi volume injeksi bahan bakar,
timing dan durasi, dan menyetel tekanan bahan bakar internal common rail agar supaya pembakaran di
ruang bakar optimal.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
P2226/A5
Atmospheric pressure sensor malafungsi
P2228/A5 ECM
(1 trip detection logic)
P2229/A5
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
GANTI ECM (Lihat hal. 10--26)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--329
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAC--01
URAIAN RANGKAIAN
Transmission Control Module (TCM) dan ECM bekerja dengan komunikasi dua arah satu dengan lainnya
melalui Controller Area Network (CAN). TCM mengirim signal signal ke ECM mengenai kebutuhan rpm me-
sin, kebutuhan torsi mesin, lampu peringatan pada kombinasi meter, DTC dan data lainnya. ECM mengirim-
kan signal ke TCM mengenai kebutuhan rpm mesin, sudut pembukaan throttle valve, temperatur intake air,
temperatur air pendingin mesin, torsi mesin dan data lainnya.
Jika TCM tidak dapat berkomunikasi dengan ECM, TCM akan menyimpulkan bahwa ada terjadi malafungsi
pada sistem CAN, menyalakan MIL dan men set DTC.
No. DTC Kondisi DTC yang Terdeteksi Area Trouble
S Hubungan singkat atau terbuka rangkaian TCM dan ECM
U0001/A2 Tidak ada komunikasi dari TCM terus menerus S TCM
S ECM
WIRING DIAGRAM
TCM To ECM
Manifold Absolute 18
R--W
6 Pressure Sensor E8 VC
From B--O
IGN Fuse T10 IG2 From 1
B--O
MAIN Relay E5 +B
21 22
V*
CAN+ T10 E6 CAN+
20 P* 21
J11 CAN-- T10 E6 CAN--
J/B 1 7
BR BR BR BR
T12 E1 E7 E1
A A A A
J11
EE EE J/B
*: A/T G34648
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
1 PERIKSA WIRE HARNESS
(a) Ukur tahanan dan tegangan seperti pada tabel berikut ini.
Standard (untuk ECM):
Hubungan tester Posisi kunci kontak Kondisi spesifikasi
E5--1 (+B) -- Body ground ON 9 sampai 14 V
E8--18 (VC) -- Body ground ON 4.5 sampai 5.5 V
E7--7 (E1) -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
T10
TCM
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--331
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAD--01
Baterai GLOW
ECM
Relay
Duty Ratio
Glow Plug
Alternator
A81017
PETUNJUK:
Setelah mesin start, ECM melakukan ”after--glow” untuk beberapa saat. Sesuai dengan temperatur air pen-
dingin mesin, periode waktu bervariasi. After--glow mengurangi diesel engine knocking, emisi asap putih
dan noise mesin saat mesin dingin.
Sistem After--glow
Waktu After--glow (detik)
120
0
0 30 40
(86) (104)
Temperatur Air Pendingin _C (_F)
ON
OFF
Kunci Kontak
ON
OFF OFF
Glow Plug
Mesin Start
A81018
05--332
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
ECM
2
Dari L
E6 BATT
Fuse EFI
11 15
B R R
II3 E5 GREL
1 1
5 2
GLOW R/B
Relay Ruang mesin 7
E7 E1
3 1
1 1G
1 1
GLOW
2 J/B
Ruang Mesin B--R
1 W--B W--B
1 1A 1 EA2
G1
B--R A A
Glow Plug 1
J1 J11
W J/C J/C
A A
W W
Baterai EB EE
A99791
05--333
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Wiring Diagram Sistem Glow
ECM
GLOW
Dari
GREL
Baterai 5 2
Relay GLOW
3 1
Glow Plug
G34667
OK
J/B Ruang Mesin (a) Lepas fuse GLOW H-- dari J/B ruang mesin.
(b) Ukur tahanan pada fuse H--.
Standard: Dibawah1 :
OK
05--334
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika ada satu glow plug terjadi malafungsi terbuka, power me-
sin tidak mencukupi apabila mesin masih dingin.
A99235 CATATAN:
S Sangatlah berhati hati jangan sampai merusak pipa
glow plug. Apabila merusaknya akan menyebabkan
putus, atau memperpendek umur glow plug.
S Jaga agar glow plug terbebas dari oli dan bahan ba-
kar saat membersihkannya.
S Bersihkan oli terminal dan Bakelite washer dengan
lap yang bersih dan kering saat memeriksanya.
S Jangan berikan tegangan lebih dari 11 V ke glow plug
yang akan menyebabkan putus.
NG PERIKSA GLOW PLUG ASSY
(Lihat hal. 19--32)
OK
OK
05--335
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Relay GLOW
OK
Sisi Wire Harness (a) Lepas relay GLOW dari R/B ruang mesin.
R/B Rang Mesin Relay
(b) Lepas konektor G1 glow plug.
GLOW
(c) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan tester Kondisi spesifikasi
R/B GLOW relay terminal 3 -- Glow plug wire connector Dibawah 1 :
R/B GLOW relay terminal 5 --
Dibawah 1 :
Positif (+) kabel terminal baterai
G1
Kabel Glow Plug
OK
05--336
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
PERIKSA DARI PROBLEM YANG TERJADI SEKALI SEKALI (Lihat hal. 05--181)
05--337
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAE--01
URAIAN RANGKAIAN
Pada saat kunci kontak ON, tegangan baterai mengalir ke terminal IGSW pada ECM. ECM signal keluaran
”MREL” menyebabkan arus mengalir ke coil, kontak menutup pada MAIN relay dan memberikan catu daya
ke terminal +B pada ECM.
05--338
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
ECM
1 1
B B
II4 E5 +B
J/B Ruang Mesin
Integration Relay (Unit B)
MAIN Relay J/C
4 1 C A 2
L L
1J 1J J4 J5 E6 BATT
3 2 14 8
W--G W--G
1J 1J II4 E5 MREL
EDU Relay
7 12 10
B--W B--W
1J II3 E5 IREL
8 J/B Instrument Panel Assy (J/B Sisi Pengemudi)
1J
6 IGN 22 9
B--O
2C 2S E5 IGSW
1 EFI
W--L
1H
1 2
B
3 AM2 4 I9
BATT P/I
1B 1B W--R Kunci Kontak
11
W--R
II4
1 1A 5 AM2 IG2 6
B
7
Shielded E7 E1
W--B
Shielded EDU
2 8
B
EA1 I5 BATERAI
1
BR
3 EA1 I6 GND
W
W--B
A A J10 A J9 A
J1 J11
J/C J/C
J/C J/C
A A J11 A J8 A
W--B
W--B BR BR
Baterai
EB EE
A99784
W B
05--339
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA ECM (TEGANGAN +B)
NG
E1
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A65745 KONEKTOR
OK
NG
05--340
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
J/B Instrument Panel Assy (a) Lepas fuse IGN dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan pada fuse.
Fuse Standard: Dibawah 1 :
IGN
OK
A18294 CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM mempelajari start
mesin dan idle sampai mesin panas.
OK
Engine Room J/B (a) Lepas fuse EFI dari J/B ruang mesin.
(b) Ukur tahanan pada fuse.
Standard: Dibawah 1 :
OK
05--341
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Lepas integration relay dari J/B ruang mesin. (Lihat hal.
1J 10--18).
Integration Relay (b) Lepas konektor 1J integration relay.
(c) Ukur tegangan pada MAIN relay.
Standard:
Hubungan tester Kondisi Kondisi spesifikasi
1J--4 -- Body ground Kunci kontak ON 10 sampai 14 V
4
A99733
OK
(b) Periksa wire harness antara MAIN relay dan body ground
E5 (1) Lepas integration relay dari J/B ruang mesin. (Lihat
ECM hal. 10--18).
MREL (2) Lepas konektor 1J integration relay.
(3) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
THubungan tester Kondisi spesifikasi
G34722 1J--3 -- Body ground Dibawah 1 :
A81091
G34918
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN KONEKTOR (TERMINAL +B OF ECM -- TERMINAL
POSITIF BATERAI)
05--342
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAF--01
URAIAN RANGKAIAN
Pada saat mesin sedang cranking, arus mengalir dari terminal ST2 pada kunci kontak ke fuse ST dan juga
mengalir ke terminal STA pada ECM (signal STA).
05--343
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
WIRING DIAGRAM
L--Y *3
L--Y*2
4 ECM
B L N1
P Switch PNP
N B--Y*2
D J/C F 7
5 B--Y*2 J16 L--Y*1
J17 E5 STA
B--Y*2 D
J16
19 2O 2O 3 5 3
1 1
J/B Instrument
ST Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi) L
2C 7
B--W
7 W--B
BR
ST2 I9
Kunci
AM2 Kontak
5
W--R
T8
11 II4 2 EA2 10 II4
Theft Warning
W--R
W--R ECU
W--B*3
SRLY A
4 1B 12 J11
B--W J/C
L B--W*3 A
J/B E
AM2 1
Ruang Mesin B
J27
1 1A 1 J/C
1 S6 BR
W B J28
S7
Starter B
W--B
Baterai IG EE
*1: M/T
*2: A/T
*3: dengan Sistem Theft Deterrent
A99787
05--344
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Pada tabel ini dianggap bahwa mesin dapat crank secara normal. Jika mesin tidak dapat crank secara nor-
mal, kerjakan ke tabel gejala problem (Lihat hal. 05--197).
1 BACA DATA LIST (SIGNAL STARTER)
NG
Relay ST
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--345
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05B62--22
RANGKAIAN MIL
URAIAN RANGKAIAN
Jika ECM mendeteksi malafungsi, lampu indikator malafungsi (MIL) nyala. kemudian ECM merekam DTC
didalam memori.
WIRING DIAGRAM
C10
Kombinasi
J/B Instrument Panel Assy Meter Assy
I9 (J/B Sisi Pengemudi) ECM
Kunci Kontak Assy MIL
6 MET 1 1 12
5 B B--O R--B R--B
2C 2D IE1 E5 W
AM2 IG2 6 21 39
W--R
11 II4
W--R J11
4 1B J/C 7
A A BR
E7 E1
J/B
AM2
Ruang
Mesin
1 1A BR
Baterai EE
A99788
05--346
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan tabel dibawah untuk troubleshoot setiap gejala trouble.
Reference:
Kondisi Kerjakan ke
MIL tetap ON Mulai pemeriksaan dari step 1
MIL tidak nyala Mulai pemeriksaan dari step 3
NG
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--347
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Periksa apakah MIL nyala saat kunci kontak di putar ke ON.
OK: MIL nyala.
OK NORMAL
NG
OK
PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS ATAU KONEKTOR (KOMBINASI METER -- ECM)
05--348
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAG--01
PETUNJUK:
Periksa apakah saringan bahan bakar tidak tersumbat.
OK: Saringan bahan bakar tidak tersumbat.
NG GANTI SARINGAN BAHAN BAKAR (Lihat hal.
11--18)
OK
OK
05--349
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
B Lanjut ke step 7
C Lanjut ke step 8
6 PERIKSA LAMPU INDIKATOR WAKTU DAN SETELAH WAKTU GLOW (Lihat hal.
05--331)
OK
05--350
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG Lanjut ke step 13
OK
OK
05--351
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
OK
05--352
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
DTC P0200/97 di set jika terjadi malafungsi hubungan terbuka
atau singkat pada rangkaian EDU (1 trip detection logic).
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor F4, F5, F6 dan F7 injektor.
(b) Lepas konektor I5 EDU.
F4 (c) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
F5 Standard:
F6 1 2
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
F7 F4--1 -- I5--4 (INJ#1) Dibawah 1 :
Injektor F5--1 -- I5--2 (INJ#2) Dibawah 1 :
F6--1 -- I5--1 (INJ#3) Dibawah 1 :
F7--1 -- I5--3 (INJ#4) Dibawah 1 :
F4--2 -- I5--5 (COM1) Dibawah 1 :
I5 F5--2 -- I5--6 (COM2) Dibawah 1 :
EDU F6--2 -- I5--6 (COM2) Dibawah 1 :
INJ#2 INJ#4 INJ#1 COM1 F7--2 -- I5--5 (COM1) Dibawah 1 :
F4--1 atau I5--4 (INJ#1) -- Body ground 10 k: atau lebih
F5--1 atau I5--2 (INJ#2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F6--1 atau I5--1 (INJ#3) -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--1 atau I5--3 (INJ#4) -- Body ground 10 k: atau lebih
F4--2 atau I5--5 (COM1) -- Body ground 10 k: atau lebih
INJ#3 COM2 F5--2 atau I5--6 (COM2) -- Body ground 10 k: atau lebih
A80992
A84815 A99847
F6--2 atau I5--6 (COM2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--2 atau I5--5 (COM1) -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
PETUNJUK:
Ganti injektor yang dipasangkan pada silinder yang menyebabkan idling kasar.
B GANTI INJEKTOR (Lihat hal. 11--45)
NG
PERIKSA DAN PERBAIKI PIPA BAHAN BAKAR YANG TERSUMBAT (TERMASUK PEMBEKUAN
BAHAN BAKAR) (TANGKI BAHAN BAKAR -- SUPPLY PUMP)
OK
5 V/
Divisi
NE
OK
05--354
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
Relay ST
OK
E2 (--)
PCR1 (+)
A66060 NG Lanjut ke step 20
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--355
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
3 ing.
2
PETUNJUK:
1 Prosedur alternatif: Hubungkan ohmmeter untuk pemasangan
0.5 sensor ECT dan membaca tahanan. Gunakan thermometer in-
0.3 framerah untuk mengukur temperatur mesin yang mendekati
0.2 dari sensor. Bandingkan harganya terhadap grafik tahanan/
0.1 temperatur. Perubahan temperatur mesin (pemanasan atau
membiarkan dingin) dan ulangi test.
--20 0 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104) (140) (176) (212) NG GANTI ENGINE COOLANT TEMPERATURE
S01196
S01699 Temperatur _C (_F) A81700 SENSOR
OK
CATATAN:
Pada tabel diatas, pernyataan “dingin” dan “panas” men-
A72395 gacu pada temperatur coil. ”Dingin” artinya kira kira --10_
sampai 50_C (14_ sampai 122_F). ”Panas” artinya kira kira
50_ sampai 100_C (122_ sampai 212_F).
NG GANTI CRANKSHAFT POSITION SENSOR
OK
VC E2
PR A62213
NG GANTI COMMON RAIL ASSY
(Lihat hal. 11--61)
OK
A81089 E2 VC
A56170 PR NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99798 KONEKTOR
OK
05--357
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
NG GANTI SUPPLY PUMP ASSY (Lihat hal.
11--55)
OK
SELESAI
05--358
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAH--01
ASAP HITAM
PETUNJUK:
Harga spesifikasi pada flowchart troubleshooting berikut hanya untuk referensi. Variasi pada hasil harga
Data List dapat terjadi tergantung pada kondisi pengukuran atau umur kendaraan. Jangan memutuskan
kendaraan normal walau saat harga Data List menunjukan level standard. Kemungkinannya ada faktor fak-
tor yang tidak ditampilkan pada malafungsi.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 BACA KELUARAN DTC (BERHUBUNGAN DENGAN MESIN)
2 BACA DATA LIST (VOLUME INJEKSI, INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4)
PETUNJUK:
*: Jika tidak ada kondisi spesifik saat idling, tongkat transmisi harus pada posisi netral, switch A/C dan semua
asesories harus di OFF.
NG Lanjut ke step 11
OK
05--359
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika gas buang terlalu hitam, lakukan operasi berikut.
(a) Akselerasi kecepatan mesin naik sampai maksimum RPM dengan tanpa beban sebanyak 20 kali.
(b) Periksa volume asap hitam pada gas buang.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Asap hitam memudar OK
Asap hitam masih ada pada gas buang NG
PETUNJUK:
Jelaga yang melekat pada sistem gas buang dapat merupakan sumber banyaknya asap hitam.
NG Lanjut ke step 4
OK
SELESAI
OK
PETUNJUK:
Ketinggian naiknya valve EGR dapat diperiksa dengan menggunakan keluaran EGR position sensor.
(a) Putar kunci kontak ke posisi ON.
E8 E7 (b) Ukur tegangan pada konektor ECM.
ECM ECM Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
E7--33 (EGLS) -- E8--28 (E2) Ignition Switch ON A (0.3 sampai 1.3 V)
(c) Putar kunci kontak ke posisi ON.
(d) Hidupkan mesin.
E2 (--) EGLS (+)
(e) Ukur tegangan pada konektor ECM.
A66060 Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
E7--33 (EGLS) -- E8--28 (E2) Idling: 750 rpm A + (1.91 sampai 2.70 V)
PETUNJUK:
Mesin idling, matikan switch A/C dan pindahkan tongkat trans-
misi ke N. Mesin harus tanpa beban.
NG GANTI EGR VALVE ASSY (Lihat hal.
12--12)
OK
OK
05--361
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
*: Jika tidak ada kondisi spesifik saat idling, tongkat transmisi harus pada posisi netral, switch A/C dan semua
asesories harus di OFF.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Diantara Harga Referensi A
Salah satu Injection Feedback Val #1 sampai #4 imenunjukan diluar harga referensi B
Other result C
C Lanjut ke step 11
OK
05--362
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
DTC P0200/97 di set jika ada hubungan singkat atau terbuka
pada rangkaian EDU malafungsi (1 trip detection logic).
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor F4, F5, F6, atau F7 injektor.
(b) Lepas konektor I5 EDU.
F4 (c) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
F5 Standard:
F6 1 2
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
F7
F4--1 -- I5--4 (INJ#1) Dibawah 1 :
Injektor
F5--1 -- I5--2 (INJ#2) Dibawah 1 :
F6--1 -- I5--1 (INJ#3) Dibawah 1 :
F7--1 -- I5--3 (INJ#4) Dibawah 1 :
F4--2 -- I5--5 (COM1) Dibawah 1 :
I5
F5--2 -- I5--6 (COM2) Dibawah 1 :
EDU
F6--2 -- I5--6 (COM2) Dibawah 1 :
INJ#2 INJ#4 INJ#1 COM1 F7--2 -- I5--5 (COM1) Dibawah 1 :
F4--1 atau I5--4 (INJ#1) -- Body ground 10 k: atau lebih
F5--1 atau I5--2 (INJ#2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F6--1 atau I5--1 (INJ#3) -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--1 atau I5--3 (INJ#4) -- Body ground 10 k: atau lebih
F4--2 atau I5--5 (COM1) -- Body ground 10 k: atau lebih
INJ#3 COM2 F5--2 atau I5--6 (COM2) -- Body ground 10 k: atau lebih
A80992
A84815 A99847
F6--2 atau I5--6 (COM2) -- Body ground 10 k: atau lebih
F7--2 atau I5--5 (COM1) -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
05--363
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
A66060
NG Lanjut ke step 17
OK
05--364
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Walau saat tegangan keluaran dari manifold absolute pressure
sensor diantara level spesifikasi, kemungkinan bisa terjadi
problem pada sensor yang disebabkan getas karena usia.
NG Lanjut ke step 18
OK
NE--
5 V/
Divisi
NE
20 mdet./Divisi (Idling)
A66060 G34646
A98437
NG Lanjut ke step 19
OK
05--365
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG Lanjut ke step 20
OK
A66060
NG Lanjut ke step 21
OK
A66060
NG Lanjut ke step 22
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
05--366
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
3 kering.
2
PETUNJUK:
1 Prosedur alternatif: Hubungkan ohmmeter untuk pemasangan
0.5 sensor ECT dan membaca tahanan. Gunakan thermometer in-
0.3 framerah untuk mengukur temperatur mesin yang mendekati
0.2 dari sensor. Bandingkan harganya terhadap grafik tahanan/
0.1 temperatur. Perubahan temperatur mesin (pemanasan atau
membiarkan dingin) dan ulangi test.
--20 0 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104) (140) (176) (212) NG GANTI ENGINE COOLANT TEMPERATURE
S01196
S01699 Temperatur _C (_F) A81700 SENSOR
OK
PIM
OK
05--367
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
CATATAN:
Pada tabel diatas, pernyataan “dingin” dan “panas” men-
A72395 gacu pada temperatur coil. ”Dingin” artinya kira kira --10_
sampai 50_C (14_ sampai 122_F). ”Panas” artinya kira kira
50_ sampai 100_C (122_ sampai 212_F).
NG GANTI CRANKSHAFT POSITION SENSOR
OK
VPA2 VCPA
EPA2 EPA NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99833 KONEKTOR
OK
CATATAN:
30 Saat memeriksa sensor didalam air, terminalnya harus te-
20
tap kering. Setelah memeriksa, lap sensor sampai kering.
10
5
3
Tahanan k:
2
1
0.5
0.3
0.2
0.1
--20 0 20 40 60 80 100
(--4) (32) (68) (104) (140) (176) (212)
Temperatur_C (_F) A98859 NG GANTI INTAKE AIR TEMPERATURE SENSOR
OK
VC E2
NG GANTI COMMON RAIL ASSY (Lihat hal.
PR A62213 11--61)
OK
05--369
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
A81089
A56170
GND PR VC NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
A99798 KONEKTOR
OK
CATATAN:
Setelah mengganti ECM, biarkan ECM untuk mempelajari start mesin dan idle sampai mesin panas.
NG GANTI SUPPLY PUMP ASSY (Lihat hal.
11--55)
OK
SELESAI
05--370
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV) 05MAI--01
PETUNJUK:
S Harga spesifikasi pada flowchart troubleshooting berikut hanya untuk referensi. Variasi pada hasil har-
ga Data List dapat terjadi tergantung pada kondisi pengukuran atau umur kendaraan. Jangan memu-
tuskan kendaraan normal walau saat harga Data List menunjukan level standard. Kemungkinannya
ada faktor faktor yang tidak ditampilkan pada malafungsi.
S Memeriksa apakah kendaraan sudah dimodifikasi merupakan keharusan dalam pemeriksaan kenda-
raan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KONDISI MALAFUNGSI
OK
05--371
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Kendarai kendaraan berdasarkan driving pattern dibawah agar ECM mengeset DTC yang berhubungan
dengan malafungsi pada sistem bahan bakar, sistem EGR dan throttle valve. jika ada DTC di set, area prob-
lem dapat teridentifikasi.
(a) Masuk ke CHECK MODE (lihat hal. 05--209).
(b) Panaskan mesin.
(c) Biarkan mesin idle selama 5 menit atau lebih.
(d) Kendarai kendaraan lebih dari 40 km/h (25 mph) selama beberapa puluh detik.
(e) Kurangi kecepatan dan hentikan kendaraan.
(f) Ulangi step (f) dan (g) 4 kali atau lebih.
(g) Matikan mesin dan tunggu paling tidak 10 detik.
(h) Ulangi step (f) dan (h) dijelaskan diatas (untuk mengeset DTC yang berhubungan dengan sistem EGR
dan throttle valve).
(i) Kendarai kendaraan lebih dari 70 km/h (43 mph) selama paling tidak 1 menit (untuk mengeset DTC
yang berhubungan dengan supply pump).
LANJUT
PETUNJUK:
Dengan melakukan Active Test ini, kecepatan mesin dijaga 2,000 rpm dan tekanan bahan bakar internal
common rail naik ke tekanan kerja maksimum. Hasilnya, pemeriksaan kebocoran bahan bakar dapat dilaku-
kan dengan menahan tekanan tinggi pada common rail.
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Start mesin dan hidupkan intelligent tester II.
(c) Masuk ke menu menu berikut: Powertrain / Engine / Active Test / Fuel Leak Test.
(d) Secara visual periksa supply pump, injejtor dan selang bahan bakar antara supply pump dan common
rail untuk kebocorak bahan bakar dan kebocoran tekanan bahan bakar. Juga, lakukan pemeriksaan
yang sama pada pipa saluran bahan bakar antara common rail dan injektor (Lihat hal. 11--36).
PETUNJUK:
Kemungkinan terjadi kebocoran didalam komponen, seperti supply pump.
OK: Tidak ada kebocoran bahan bakar.
05--372
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
B LANJUT KE DTC P0105/31, P0107/31 DAN
P0108/31 (BERHUBUNGAN DENGAN MAN-
IFOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR)
(Lihat hal. 05--238)
C Lanjut ke step 25
A
05--373
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
7 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
(a) Pilih item menu berikut sesuai urutan dan baca harga.
S Injection Feedback Val #1, #2, #3 and #4
S Volume injeksi
Standard:
Item Kecepatan mesin* Range Standard Kerjakan ke Uraian
Harga konpensasi volume
Injection Feedback Val #1 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 injeksi bahan bakar injektor
untuk kondisi pembakaran
silinder yang berbeda
S Harga positif menunjukan
Injection Feedback Val #2 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 kontrol dimana penurunan
pembakaran terkoreksi
SHHarga negatif
tif menunju-
j
kan dimana tekanan pem-
Injection Feedback Val #3 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 bakaran berlebihan terko-
reksi
S Jika problem keluar, ko-
S A (range standard)
reksi volume injeksi akan
Injection Feedback Val #4 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 S B (Koreksi volume injeksi
menyimpang dari range
dan/atau volume injeksi
--4.9 mm dan 4.9 mm
diluar range standard)
Volume injeksi bahan ba-
kar dikontrol oleh ECU
S Kontrol signal NE, tem-
peratur bahan bakar, tem-
peratur air pendingin me-
sin, temperatur udara ma-
Volume injeksi Idling 3.0 sampai 10.0 mm3
suk, boost pressure, te-
kanan atmosfir dan vol-
ume EGR.
S Jika problem keluar, vol-
ume injeksi diluar range
standard
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
B Lanjut ke step 15
PETUNJUK:
Jika kode konpensasi injektor di register tidak benar, malafungsi akan terjadi (lihat hal. 05--189).
OK: Kode konpensasi pada injektor yang terpasang dan ECM sama.
NG REGISTRASI KODE KONPENSASI INJEKTOR
(Lihat hal. 05--189)
OK
05--374
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
9 HAPUS BATERAI
(a) Lepas kabel dari terminal negatif (--) baterai paling tidak 2 menit.
(b) Pasang kembali kabel ke terminal negatif (--) baterai.
(c) Periksa apakah malafungsi sudah berhasil diperbaiki dengan melakukan test jalan menggunakan
freeze frame data yang terekam pada saat malafungsi terjadi.
OK: Malafungsi sudah dapat diperbaiki dengan benar.
OK PERIKSA UNTUK PROBLEM YANG TERJADI
SEKALI SEKALI (Lihat hal. 05--181)
NG
OK
(a) Secara visual periksa engine mounting insulator terpasang dengan benar dan sudah tua atau terpelin-
tir.
OK: Semuanya normal.
NG PERBAIKI ATAU GANTI (Lihat hal. 14--87)
OK
(a) Periksa dari kebocoran dan bila ada tersumbat antara saringan udara dan turbocharger.
(b) Periksa dari kebocoran dan bila ada tersumbat antara turbocharger dan intake manifold.
OK: Tidak ada kebocoran udara atau tersumbat.
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
05--375
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
OK
05--376
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Ikuti instruksi pada tabel dibawah ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan saat menggunakan intelli-
gent tester II.
PETUNJUK:
Operasi ini berdasarkan pada pendapat bahwa tekanan common rail normal.
Standard:
Item Kecepatan mesin* Harga referensi
Injection Feedback Val #1 sampai #4 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3
Volume injeksi Idling 3.0 sampai 10.0mm3
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Hasil:
Volume Injeksi
Antara 3.0 sampai 10.0 mm3
Kurang Dari 3.0 mm3 Lebih Dari 10.0 mm3
(Normal)
Injection Feedback Val #1 sampai #4
PETUNJUK:
*: Saat volume injeksi ditampilkan pada intelligent tester II besar disamping tekanan Tekanan bahan bakar
dan Injection Feedback Val #1 sampai #4 pada Data List menjadi normal, injektor dapat malafungsi macet.
Dalam hal ini, bisa terdapat kotoran pada bagian luar injektor.
S Injektor yang kotor berfungsi secara normal, menunjukan harga Injection Feedback Val #1 sampai #4
menjadi diluar range normal oleh karena konpensasi untuk problem yang lain (seperti kompresi terlalu
rendah).
S Injection Feedback Val adalah harga yang digunakan untuk koreksi volume injeksi bahan bakar setiap
silinder, untuk meng optimalkan (konpensasi ketidakrataan) semua kondisi pembakaran silinder. Jika
ada silinder yang malafungsi, volume injeksi untuk silinder normal terkoreksi secara serentak. Hasil-
nya, Injection Feedback Val dapat berbeda dari standard range.
05--377
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
B Lanjut ke step 17
C Lanjut ke step 22
OK
05--378
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika injektor terdapat kotoran, volume injeksi bahan bakar menyimpang dari range standard. Hal ini dapat
menyebabkan malafungsi.
(a) Periksa injektor dari kotoran.
Hasil:
Kondisi Injektor Kerjakan ke
Kotoran A
Tidak ada kotoran B
20 BERSIHKAN INJEKTOR
LANJUT
21 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Bila harga diluar range standard, kotoran didalam injektor dapat menyebabkan problem.
OK: Harga masuk dalam range standard.
NG GANTI INJEKTOR DARI SILINDER YANG MALA
FUNGSI (Lihat hal. 11--45)
OK
SELESAI
05--379
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika injektor terdapat kotoran, volume injeksi bahan bakar menyimpang dari range standard. Hal ini dapat
menyebabkan malafungsi.
(a) Periksa injektor bila ada kotoran
Hasil:
Kondisi Injektor Kerjakan ke
Kotoran A
Tidak ada kotoran B
23 BERSIHKAN INJEKTOR
LANJUT
24 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Bila harga diluar range standard, kotoran didalam injektor dapat menyebabkan problem.
OK: Harga masuk dalam range standard.
NG GANTI INJEKTOR DARI SILINDER YANG MALA
FUNGSI (Lihat hal. 11--45)
OK
SELESAI
05--380
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
VC E2
NG GANTI COMMON RAIL ASSY (Lihat hal.
PR A62213 11--61)
OK
PETUNJUK:
S Harga spesifikasi pada flowchart troubleshooting berikut hanya untuk referensi. Variasi pada hasil har-
ga Data List dapat terjadi tergantung pada kondisi pengukuran atau umur kendaraan. Jangan memu-
tuskan kendaraan normal walau saat harga Data List menunjukan level standard. Kemungkinannya
ada faktor faktor yang tidak ditampilkan pada malafungsi.
S Memeriksa apakah kendaraan sudah dimodifikasi merupakan keharusan dalam pemeriksaan kenda-
raan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA DARI MANA SUMBER SUARA
OK
05--382
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Kendarai kendaraan berdasarkan driving pattern dibawah agar ECM mengeset DTC yang berhubungan
dengan malafungsi pada sistem bahan bakar, sistem EGR dan throttle valve. jika ada DTC di set, area prob-
lem dapat teridentifikasi.
(a) Masuk ke CHECK MODE (lihat hal. 05--209).
(b) Panaskan mesin.
(c) Biarkan mesin idle selama 5 menit atau lebih.
(d) Kendarai kendaraan lebih dari 40 km/h (25 mph) selama beberapa puluh detik.
(e) Kurangi kecepatan dan hentikan kendaraan.
(f) Ulangi step (f) dan (g) 4 kali atau lebih.
(g) Matikan mesin dan tunggu paling tidak 10 detik.
(h) Ulangi step (f) dan (h) dijelaskan diatas (untuk mengeset DTC yang berhubungan dengan sistem EGR
dan throttle valve)
(i) Kendarai kendaraan lebih dari 70 km/h (43 mph) selama paling tidak 1 menit (untuk mengeset DTC
yang berhubungan dengan supply pump).
LANJUT
PETUNJUK:
Dengan melakukan Active Test ini, kecepatan mesin dijaga 2,000 rpm dan tekanan bahan bakar internal
common rail naik ke tekanan kerja maksimum. Hasilnya, pemeriksaan kebocoran bahan bakar dapat dilaku-
kan dengan menahan tekanan tinggi pada common rail.
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Start mesin dan hidupkan intelligent tester II.
(c) Masuk ke menu menu berikut: Powertrain / Engine / Active Test / Test the Fuel Leak.
(d) Secara visual periksa supply pump, injektor dan selang bahan bakar antara supply pump dan common
rail untuk kebocoran bahan bakar dan kebocoran tekanan bahan bakar. Juga, lakukan pemeriksaan
yang sama pada pipa saluran bahan bakar antara common rail dan injektor (Lihat hal. 11--36).
PETUNJUK:
Kemungkinan terjadi kebocoran didalam komponen, seperti supply pump.
OK: Tidak ada kebocoran bahan bakar.
05--383
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
B LANJUT KE DTC P0105/35, P0107/35 DAN
P0108/35 (BERHUBUNGAN DENGAN MAN-
IFOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR)
(Lihat hal. 05--238)
C Lanjut ke step 28
A
05--384
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
7 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
(a) Pilih item menu berikut sesuai urutan dan baca harga.
S Injection Feedback Val #1, #2, #3 dan #4
S Volume injeksi
Standard:
Item Kecepatan mesin* Range Standard Kerjakan ke Uraian
Harga konpensasi volume
Injection Feedback Val #1 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 injeksi bahan bakar injektor
untuk kondisi pembakaran
silinder yang berbeda
S Harga positif menunjukan
Injection Feedback Val #2 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 kontrol dimana penurunan
pembakaran terkoreksi
SHHarga negatif
tif menunju-
j
kan dimana tekanan pem-
Injection Feedback Val #3 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 bakaran berlebihan terko-
reksi
S Jika problem keluar, ko-
S A (range standard)
reksi volume injeksi akan
Injection Feedback Val #4 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 S B (Koreksi volume injeksi
menyimpang dari range
dan/atau volume injeksi
--4.9 mm dan 4.9 mm
diluar range standard)
Volume injeksi bahan ba-
kar dikontrol oleh ECU
S Kontrol signal NE, tem-
peratur bahan bakar, tem-
peratur air pendingin me-
sin, temperatur udara ma-
Volume injeksi Idling 3.0 sampai 10.0 mm3
suk, boost pressure, te-
kanan atmosfir dan vol-
ume EGR.
S Jika problem keluar, vol-
ume injeksi diluar range
standard
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
B Lanjut ke step 20
PETUNJUK:
Jika kode konpensasi injektor di register tidak benar, malafungsi akan terjadi (lihat hal. 05--186).
OK: Kode konpensasi pada injektor yang terpasang dan ECM sama.
NG REGISTRASI KODE KONPENSASI INJEKTOR
(Lihat hal. 05--189)
OK
05--385
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
9 HAPUS BATERAI
(a) Lepas kabel dari terminal negatif (--) baterai paling tidak 2 menit.
(b) Pasang kembali kabel ke terminal negatif (--) baterai.
(c) Periksa apakah malafungsi sudah berhasil diperbaiki dengan melakukan test jalan menggunakan
freeze frame data yang terekam pada saat malafungsi terjadi.
OK: Malafungsi sudah dapat diperbaiki dengan benar.
OK PERIKSA UNTUK PROBLEM YANG TERJADI
SEKALI SEKALI (Lihat hal. 05--181)
NG
OK
(a) Periksa dari kebocoran dan bila ada tersumbat antara saringan udara dan turbocharger.
(b) Periksa dari kebocoran dan bila ada tersumbat antara turbocharger dan intake manifold.
OK: Tidak ada kebocoran udara atau tersumbat.
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
05--386
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Ketinggian angkatan valve EGR dapat di periksa dengan menggunakan keluaran dari EGR position sensor.
(a) Putar kunci kontak ON.
E8 E7 (b) Ukur tegangan pada konektor ECM.
ECM ECM Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
E7--33 (EGLS) -- E8--28 (E2) kunci kontak ON A (0.3 sampai 1.3 V)
(c) Putar kunci kontak ON.
(d) Hidupkan mesin.
E2 (--) EGLS (+)
(e) Ukur tegangan pada konektor ECM.
A66060 Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
E7--33 (EGLS) -- E8--28 (E2) Idling: 750 rpm A + (1.91 sampai 2.70 V)
PETUNJUK:
Mesin idle, switch A/C OFF dan gerakan tongkat transmisi ke
N. Setelah memanaskan mesin, mesin harus tanpa beban.
NG GANTI EGR VALVE ASSY
(Lihat hal. 12--12)
OK
OK
B Lanjut ke step 25
A
05--387
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
PETUNJUK:
Jika injektor terdapat kotoran, volume injeksi bahan bakar menyimpang dari range standard. Hal ini dapat
menyebabkan malafungsi.
(a) Periksa injektor dari kotoran.
Hasil:
Kondisi Injektor Kerjakan ke
Kotoran A
Tidak ada kotoran B
18 BERSIHKAN INJEKTOR
LANJUT
05--388
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
19 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Bila harga diluar range standard, kotoran didalam injektor dapat menyebabkan problem.
OK: Harga masuk dalam range standard.
NG GANTI INJEKTOR DARI SILINDER YANG MALA
FUNGSI (Lihat hal. 11--45)
OK
SELESAI
05--389
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Ikuti instruksi pada tabel dibawah ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan saat menggunakan intelli-
gent tester II.
PETUNJUK:
Operasi ini berdasarkan pada pendapat bahwa tekanan common rail normal.
Standard:
Item Kecepatan mesin* Harga referensi
Injection Feedback Val #1 sampai #4 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3
Volume injeksi Idling 3.0 sampai 10.0mm3
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Hasil:
Volume Injeksi
Antara 3.0 sampai 10.0 mm3
Kurang Dari 3.0 mm3 Lebih Dari 10.0 mm3
(Normal)
Injection Feedback Val #1 sampai #4
PETUNJUK:
*: Saat volume injeksi ditampilkan pada intelligent tester II besar disamping tekanan Tekanan bahan bakar
dan Injection Feedback Val #1 sampai #4 pada Data List menjadi normal, injektor dapat malafungsi macet.
Dalam hal ini, bisa terdapat kotoran pada bagian luar injektor.
S Injektor yang kotor berfungsi secara normal, menunjukan harga Injection Feedback Val #1 sampai #4
menjadi diluar range normal oleh karena konpensasi untuk problem yang lain (seperti kompresi terlalu
rendah).
S Injection Feedback Val #1 sampai #4adalah harga yang digunakan untuk koreksi volume injeksi bahan
bakar setiap silinder, untuk meng optimalkan (konpensasi ketidakrataan) semua kondisi pembakaran
silinder. Jika ada silinder yang malafungsi, volume injeksi untuk silinder normal terkoreksi secara ser-
entak. Hasilnya, Injection Feedback Val #1 sampai #4 dapat berbeda dari standard range.
05--390
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
B Lanjut ke step 17
C Lanjut ke step 22
PETUNJUK:
Jika injektor terdapat kotoran, volume injeksi bahan bakar menyimpang dari range standard. Hal ini dapat
menyebabkan malafungsi.
(a) Periksa injektor dari kotoran.
Hasil:
Kondisi Injektor Kerjakan ke
Kotoran A
Tidak ada kotoran B
23 BERSIHKAN INJEKTOR
LANJUT
05--391
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
24 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Bila harga diluar range standard, kotoran didalam injektor dapat menyebabkan problem.
OK: Harga masuk dalam range standard.
NG GANTI INJEKTOR DARI SEMUA SILINDER
(Lihat hal. 11--45)
OK
SELESAI
(a) Untuk membuang angin dari priming pump, Pompa priming pump sampai menjadi keras dan tidak da-
pat dipompakan lagi.
LANJUT
05--392
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Periksa apakah knocking telah diperbaiki dengan benar dengan melakukan test jalan.
OK: Malafungsi sudah diperbaiki dengan benar.
LANJUT
OK
VC E2
PR A62213
NG GANTI COMMON RAIL ASSY (Lihat hal.
11--61)
OK
PETUNJUK:
S Harga spesifikasi pada flowchart troubleshooting berikut hanya untuk referensi. Variasi pada hasil har-
ga Data List dapat terjadi tergantung pada kondisi pengukuran atau umur kendaraan. Jangan memu-
tuskan kendaraan normal walau saat harga Data List menunjukan level standard. Kemungkinannya
ada faktor faktor yang tidak ditampilkan pada malafungsi.
S Memeriksa apakah kendaraan sudah dimodifikasi merupakan keharusan dalam pemeriksaan kenda-
raan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA WIRE HARNESS DAN KONEKTOR PADA RUANG MESIN
OK
05--394
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Kendarai kendaraan berdasarkan driving pattern dibawah agar ECM mengeset DTC yang berhubungan
dengan malafungsi pada sistem bahan bakar, sistem EGR dan throttle valve. jika ada DTC di set, area prob-
lem dapat teridentifikasi.
(a) Masuk ke CHECK MODE (lihat hal. 05--209).
(b) Panaskan mesin.
(c) Biarkan mesin idle selama 5 menit atau lebih.
(d) Kendarai kendaraan lebih dari 40 km/h (25 mph) selama beberapa puluh detik.
(e) Kurangi kecepatan dan hentikan kendaraan.
(f) Ulangi step (f) dan (g) 4 kali atau lebih.
(g) Matikan mesin dan tunggu paling tidak 10 detik.
(h) Ulangi step (f) dan (h) dijelaskan diatas (untuk mengeset DTC yang berhubungan dengan sistem EGR
dan throttle valve).
(i) Kendarai kendaraan lebih dari 70 km/h (43 mph) selama paling tidak 1 menit (untuk mengeset DTC
yang berhubungan dengan supply pump).
LANJUT
PETUNJUK:
Dengan melakukan Active Test ini, kecepatan mesin dijaga 2,000 rpm dan tekanan bahan bakar internal
common rail naik ke tekanan kerja maksimum. Hasilnya, pemeriksaan kebocoran bahan bakar dapat dilaku-
kan dengan menahan tekanan tinggi pada common rail.
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Start mesin dan hidupkan intelligent tester II.
(c) Masuk ke menu menu berikut: Powertrain / Engine / Active Test / Test the Fuel Leak.
(d) Secara visual periksa supply pump, injejtor dan selang bahan bakar antara supply pump dan common
rail untuk kebocorak bahan bakar dan kebocoran tekanan bahan bakar. Juga, lakukan pemeriksaan
yang sama pada pipa saluran bahan bakar antara common rail dan injektor (Lihat hal. 11--36).
PETUNJUK:
Kemungkinan terjadi kebocoran didalam komponen, seperti supply pump.
OK: Tidak ada kebocoran bahan bakar.
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
05--395
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Gas mesin dari idling sampai kecepatan mesin 3,000 rpm beberapa kali untuk memeriksa apakah
asap kutih keluar dari knalpot.
(b) Periksa apakah pipa sistem intake dan selang selang tidak terlalu banyak terkena oli.
PETUNJUK:
Jika asap putih keluar dari sistem intake, pipa pipa nya dan selang selang terlalu banyak terkena oli.
Jika asap putih yang dihasilkan pada gas buang terlalu banyak, kemungkinan besar terjadi problem pada
mekanikal pada turbocharger atau mesin.
Hasil Proceed to
Problem tidak ada seperti dijelaskan diatas A
Asap putih keluar, atau sistem pipa intake dan selang selang terlalu banyak
B
kena oli
B Lanjut ke step 27
A
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
B LANJUT KE DTC P0105/35, P0107/35 DAN
P0108/35 (BERHUBUNGAN DENGAN MAN-
IFOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR)
(Lihat hal. 05--238)
C Lanjut ke step 30
A
05--396
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
7 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
(a) Pilih item menu berikut sesuai urutan dan baca harga.
S Injection Feedback Val #1, #2, #3 dan #4
S Volume injeksi
Standard:
Item Kecepatan mesin* Range Standard Kerjakan ke Uraian
Harga konpensasi volume
Injection Feedback Val #1 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 injeksi bahan bakar injektor
untuk kondisi pembakaran
silinder yang berbeda
S Harga positif menunjukan
Injection Feedback Val #2 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 kontrol dimana penurunan
pembakaran terkoreksi
SHHarga negatif
tif menunju-
j
kan dimana tekanan pem-
Injection Feedback Val #3 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 bakaran berlebihan terko-
reksi
S Jika problem keluar, ko-
S A (range standard)
reksi volume injeksi akan
Injection Feedback Val #4 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3 S B (Injection Feedback Val
menyimpang dari range
dan/atau volume injeksi
--4.9 mm dan 4.9 mm
diluar range standard)
Volume injeksi bahan ba-
kar dikontrol oleh ECU
S Kontrol signal NE, tem-
peratur bahan bakar, tem-
peratur air pendingin me-
sin, temperatur udara ma-
Volume injeksi Idling 3.0 sampai 10.0 mm3
suk, boost pressure, te-
kanan atmosfir dan vol-
ume EGR.
S Jika problem keluar, vol-
ume injeksi diluar range
standard
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
B Lanjut ke step 17
PETUNJUK:
Jika kode konpensasi injektor di register tidak benar, malafungsi akan terjadi (lihat hal. 05--186).
OK: Kode konpensasi pada injektor yang terpasang dan ECM sama.
NG REGISTRASI KODE KONPENSASI INJEKTOR
(Lihat hal. 05--189)
OK
05--397
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
9 HAPUS BATERAI
(a) Lepas kabel dari terminal negatif (--) baterai paling tidak 2 menit.
(b) Pasang kembali kabel ke terminal negatif (--) baterai.
(c) Periksa apakah malafungsi sudah berhasil diperbaiki dengan melakukan test jalan menggunakan
freeze frame data yang terekam pada saat malafungsi terjadi.
OK: Malafungsi sudah dapat diperbaiki dengan benar.
OK PERIKSA UNTUK PROBLEM YANG TERJADI
SEKALI SEKALI (Lihat hal. 05--181)
NG
(a) Untuk membuang angin dari priming pump, Pompa priming pump sampai menjadi keras dan tidak da-
pat dipompakan lagi.
LANJUT
(a) Periksa apakah kekurangan tenaga sudah dapat diperbaiki dengan benar dengan melakukan test ja-
lan. Gunakan freeze frame data yang terekam pada saat malafungsi terjadi.
OK: Malafungsi sudah diperbaiki dengan benar.
OK SELESAI
NG
05--398
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
OK
(a) Periksa dari kebocoran dan bila ada tersumbat antara saringan udara dan turbocharger.
(b) Periksa dari kebocoran dan bila ada tersumbat antara turbocharger dan intake manifold.
OK: Tidak ada kebocoran udara atau tersumbat.
NG PERBAIKI ATAU GANTI
OK
05--399
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Ketinggian angkatan valve EGR dapat di periksa dengan menggunakan keluaran dari EGR position sensor.
(a) Putar kunci kontak ON.
E8 E7 (b) Ukur tegangan pada konektor ECM.
ECM ECM Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
E7--33 (EGLS) -- E8--28 (E2) Kunci kontak ON A (0.3 sampai 1.3 V)
(c) Putar kunci kontak ON.
(d) Hidupkan mesin.
E2 (--) EGLS (+)
(e) Ukur tegangan pada konektor ECM.
A66060 Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
E7--33 (EGLS) -- E8--28 (E2) Idling: 750 rpm A + (1.91 sampai 2.70 V)
PETUNJUK:
Mesin idle, switch A/C OFF dan gerakan tongkat transmisi ke
N. Setelah memanaskan mesin, mesin harus tanpa beban.
NG GANTI EGR VALVE ASSY
(Lihat hal. 12--12)
OK
OK
05--400
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
(a) Ikuti instruksi pada tabel dibawah ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan saat menggunakan intelli-
gent tester II.
PETUNJUK:
Operasi ini berdasarkan pada pendapat bahwa tekanan common rail normal.
Standard:
Item Kecepatan mesin* Harga referensi
Injection Feedback Val #1 to #4 Idling --4.9 sampai 4.9 mm3
Volume injeksi Idling 3.0 sampai 10.0mm3
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Hasil:
Volume Injeksi
Antara 3.0 sampai 10.0 mm3
Kurang Dari 3.0 mm3 Lebih Dari 10.0 mm3
(Normal)
Injection Feedback Val #1 sampai #4
PETUNJUK:
*: Saat volume injeksi ditampilkan pada intelligent tester II besar disamping tekanan bahan bakar dan Injec-
tion Feedback Val #1 sampai #4 pada Data List menjadi normal, injektor dapat malafungsi macet. Dalam
hal ini, bisa terdapat kotoran pada bagian luar injektor.
S Injektor yang kotor berfungsi secara normal, menunjukan harga Injection Feedback Val #1 sampai #4
menjadi diluar range normal oleh karena konpensasi untuk problem yang lain (seperti kompresi terlalu
rendah).
S Injection Feedback Val #1 sampai #4 adalah harga yang digunakan untuk koreksi volume injeksi ba-
han bakar setiap silinder, untuk meng optimalkan (konpensasi ketidak reataan) semua kondisi pemba-
karan silinder. Jika ada silinder yang malafungsi, volume injeksi untuk silinder normal terkoreksi secara
serentak. Hasilnya, Injection Feedback Val #1 sampai #4 dapat berbeda dari standard range.
05--401
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
C Lanjut ke step 24
OK
05--402
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika injektor terdapat kotoran, volume injeksi bahan bakar menyimpang dari range standard. Hal ini dapat
menyebabkan malafungsi.
(a) Periksa injektor dari kotoran.
Hasil:
Kondisi Injektor Kerjakan ke
Kotoran A
Tidak ada kotoran B
22 BERSIHKAN INJEKTOR
LANJUT
23 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1, #2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Bila harga diluar range standard, kotoran didalam injektor dapat menyebabkan problem.
OK: Harga masuk dalam range standard.
NG GANTI INJEKTOR DARI SILINDER YANG MALA
FUNGSI (Lihat hal. 11--45)
OK
SELESAI
05--403
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
PETUNJUK:
Jika injektor terdapat kotoran, volume injeksi bahan bakar menyimpang dari range standard. Hal ini dapat
menyebabkan malafungsi.
(a) Periksa injektor dari kotoran.
Hasil:
Kondisi Injektor Kerjakan ke
Kotoran A
Tidak ada kotoran B
25 BERSIHKAN INJEKTOR
LANJUT
26 BACA DATA LIST (INJECTION FEEDBACK VAL #1,#2, #3, #4, VOLUME INJEKSI)
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
Bila harga diluar range standard, kotoran didalam injektor dapat menyebabkan problem.
OK: Harga masuk dalam range standard.
NG GANTI INJEKTOR DARI SEMUA SILINDER
(Lihat hal. 11--45)
OK
SELESAI
05--404
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
OK
OK
PETUNJUK:
*: Switch A/C dan semua switch asesories harus OFF, dan mesin sudah dipanaskan.
OK: Harga masuk dalam range standard dan malafungsi sudah diperbaiki dengan benar.
NG GANTI TURBOCHARGER SUB--ASSY
(Lihat hal. 13--11)
OK
SELESAI
LANJUT
05--405
DIAGNOSTIK -- SISTEM ECD (KIJANG INNOVA/2KD--FTV)
NG
OK
VC E2
NG GANTI COMMON RAIL ASSY (Lihat hal.
PR A62213 11--61)
OK
TINDAKAN PENCEGAHAN
S Jika ada problem dengan kontak point pada terminal dan pemasangan part yang tidak benar,
pemasangan/pembongkaran pada part yang dicurigai dapat kembali ke sistem yang normal
atau dapat hanya sementara kembali ke sistem untuk normal.
S Untuk menentukan area malafungsi, gunakan DTC, freeze frame data dan data lainnya untuk
membantu menentukan kondisi pada saat malafungsi. Catat data sebelum melepas konektor
atau memasang/melepas part.
S Sistem Anti--lock Brake System (ABS) mungkin terpengaruh oleh malafungsi pada sistem yang
lain dan, jika ada, troubleshooting DTC itu dahulu.
S Bila tidak spesifik, kunci kontak harud OFF saat memasang/membongkar aktuator rem dan ko-
nektor ABS.
S Setelah melepas atau memasang aktuator rem atau konektor ABS, pastikan untuk memeriksa
DTC. Juga, lakukan pemeriksaan test mode untuk memastikan part berfungsi dengan normal.
CATATAN:
Pada saat melepas kabel terminal negatif (--) baterai, set kembali sistem sistem berikut setelah kabel
dipasang kembali.
Nama Sistem Lihat hal.
Kombinasi Meter 05--883
Sistem Kontrol power Window 05--831
05--407
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
050XD--20
LOKASI
Speed Sensor
Belakang LH
Switch
Lampu Rem
SISTEM DIAGRAM
Speed Sensor
(dengan Setiap Motor Relay Motor
Roda)
Switch
Solenoid Relay Solenoid
Lampu rem
Skid Control
ECU
Switch
Rem Parkir
Data Link
Connector 3
(DLC3)
Lampu Peringatan ABS
Kombinasi Meter
F50123
05--409
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
05M69--01
URAIAN SISTEM
1. URAIAN SISTEM
PETUNJUK:
Skid control ECU berada didalam aktuator rem.
(a) ABS membatu mencegah roda roda terkunci saat pengereman secara mendadak atau pada saat pen-
gereman di permukaan yang licin.
2. KERJA ABS
(a) Dengan menggunakan speed sensor signal pada setiap rodanya, skid control ECU memperhitungkan
kecepatan roda dan deselerasi untuk memeriksa kondisi selip pada setiap roda. Tergantung pada ko-
disi selip, ECU akan mengontrol pressure holding valve dan pressure reduction valve untuk mengatur
tekanan fluida ke setiap silinder roda.
3. FUNGSI FAIL--SAFE
(a) Saat terjadi kerusakan pada ABS, lapu peringatan ABS akan ON dan menghentikan operasinya.
05--410
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
050YD--25
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali baterai sebelum bekerja.
LANJUT
LANJUT
hasil:
Hasil Kerjakan ke
Gejala tidak terjadi A
Gejala terjadi B
B Lanjut ke step 7
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B Lanjut ke step 10
A
05--411
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kerusakan tidak ada pada tabel gejala problem A
Kerusakan ada pada tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 10
Lanjut ke step 11
LANJUT
LANJUT
12 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
05--412
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
050X4--24
No. Registrasi
No. Rangka
Tgl. Kendaraan km
Dibawa Masuk / / Pembacaan Odometer mil
PERIKSA KERJA
F50095
OFF
BR3904
05--414
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PETUNJUK:
Pemeriksaan sensor signal dapat tidak benar jika roda kenda-
raan selip atau roda kemudi diputar selama pemeriksaan.
(2) Hentikan kendaraan
ON
OFF
1.5 det. 2.5 det. 4 det.
0.5 det. 0.5 det.
0.5 det. 0.5 det. Mengulang
Kode 72 Kode 76 BR3893
Lampu Peringatan ABS (6) Periksa apakah lampu peringatan ABS berkedip.
PETUNJUK:
0.13 det. 0.13 det. Jika lampu peringatan ABS tidak berkedip, periksa rangkaian
lampu peringatan ABS (Lihat hal. 05--459).
ON
(b) Periksa speed sensor.
(1) Kendarai kendaraan lurus kedepan dengan kece-
patan seperti berikut. Kemudian periksa lampu pe
OFF ringatan ABS.
BR3904 Kecepatn Kendaraan Periksa Lampu Peringatan ABS
3 sampai 5 km/h (2 sam-
Respon sensor Berkedip
pai 3 mph)
45km/h (28 mph) atau
Perubahan signal sensor Mati
lebih
PETUNJUK:
Pemeriksaan sensor signal dapat tidak benar jika roda kenda-
raan selip atau roda kemudi diputar selama pemeriksaan.
(2) Hentikan kendaraan
(c) Baca DTC.
(1) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(2) Putar kunci kontak ON.
(3) Baca DTC dengan mengikuti urutan pada layar
tester.
05--416
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
050XH--24
1. Rangkaian terminal TS --
Pemeriksaan signal speed sensor tidak dapat dilakaukan.
2. Skid control ECU --
05--417
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
050XF--24
TERMINAL ECU
1. PERIKSA SKID CONTROL ECU ASSY DENGAN AKTUATOR (AKTUATOR REM ASSY)
S2
F07812
(a) Ukur tegangan dan tahanan pada sisi konektor wire harness.
Standard:
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Solenoid relay power sup-
+BS (S2--1) -- GND (S2--2, 24) W--R -- W--B Selalu 10 sampai 14 V
ply
STP (S2--10) -- GND (S2--2, 24) G--W -- W--B Input switch lampu rem Stop lamp switch ON 8 sampai 14 V
STP (S2--10) -- GND (S2--2, 24) G--W -- W--B Input switch lampu rem Stop lamp switch OFF Dibawah 1.5 V
Input wheel speed sen- Kunci Kontak ON,
RL+ (S2--11) -- RL-- (S2--12) P -- L Menghasilkan pulsa
sorbelakang LH perlahan putar kekiri roda belakang
TS (S2--15) -- GND (S2--2, 24) W -- W--B Terminal TS pada DLC3 Kunci Kontak OFF Dibawah 1.5 V
TS (S2--15) -- GND (S2--2, 24) W -- W--B Terminal TS pada DLC3 Kunci Kontak ON 10 sampai 14 V
TC (S2--16) -- GND (S2--2, 24) P--L -- W--B Terminal TC pada DLC3 Kunci Kontak OFF Dibawah 1.5 V
TC (S2--16) -- GND (S2--2, 24) P--L -- W--B Terminal TC pada DLC3 Kunci Kontak ON 10 sampai 14 V
Kunci Kontak ON, switch rem parkir
PKB (S2--18) -- GND (S2--2, 24) L--O -- W--B Input switch rem parkir Dibawah 1.5 V
ON
+BM (S2--23) -- GND (S2--2, 24) R -- W--B Motor relay power supply Selalu 10 sampai 14 V
IG1 (S2--25) -- GND (S2--2, 24) B -- W--B Power supply IG1 Kunci Kontak ON 10 sampai 14 V
Input wheel speed sensor Kunci Kontak ON,
FR+ (S2--31) -- FR-- (S2--30) L -- W--O Menghasilkan pulsa
depan LH perlahan putar kekanan roda depan
SISTEM DIAGNOSIS
1. URAIAN
(a) Data Anti--lock Brake System (ABS) dapat dibaca pada Data Link Connector 3 (DLC3) pada kenda-
raan. Saat sistem terlihat adanya malafungsi, gunakan intelligent tester II untuk memeriksa malafungsi
dan lakukan perbaikan.
F50095
05--419
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
2. PERIKSA DLC3
SG ECM kendaraan menggunakan komunikasi ISO 14230
CG SIL
(M--OBD) protokol. Susunan terminal DLC3 berdasarkan den-
gan ISO 15031--03 dan sesuai format ISO 14230.
1 23 4 5 6 78
9 10111213141516 BAT
A97716
Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, DLC3 bisa terjadi malafungsi. Perbaiki atau ganti harness dan
konektor.
PETUNJUK:
Intelligent Tester II
Hubungkan kabel intelligent tester II ke DLC3, putar kunci kon-
tak ON dan Gunakan tester. JIka tampilan menunjukan bahwa
komunikasi error terjadi, problem ini dapat terjadi pada kenda-
raan atau pada tester sendiri.
Jika komunikasi normal saat tester dihubungkan ke kendaraan
lain, periksa DLC3 pada kendaraan yang terjadi error.
Jika komunikasi tetap tidak dapat dilakukan saat tester dihu-
DLC3 bungkan ke kendaraan lain, problem kemungkinan terjadi pada
F50096
MEMERIKSA/MENGHAPUS DTC
OFF
Kode 11 dan 21
0.5 det. 0.5 det.
1.5 det.
4 det. 2.5 det.
ON
OFF
Kode 11 Kode 21
R01346
05--421
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
TC
A97716
PETUNJUK:
*: Jika tidak ada kondisi sesuai spesifikasi selama ”Idling”, hal ini artinya tongkat transmisi pada posisi N,
TABEL FAIL--SAFE
1. KERJA FAIL SAFE
Malafungsi Hasil
ABS Kontrol ABS tidak dijalankan
PETUNJUK:
Jika ABS menghadapi malafungsi, sistem rem akan beroperasi secara normal tanpa kontrol ABS.
05--424
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
05M6F--01
S Baterai
C1241/41
Tegangan positif baterai rendah S Charging system
(05--445)
S Rangkaian catu daya
S Bohlam lampu rem
C1249/49
Hubungan terbuka pada rangkaian switch lampu rem S Switch lampu rem
(05--448)
S Rangkaian switch lampu rem
C1251/51 Motor ponpa terkunci S Brake actuator
(05--451) Hubungan terbuka pada rangkaian motor pompa S Rangkaian brake actuator
C1337/37
Ukuran ban berbeda Ukuran ban
(05--453)
Always ON S Baterai
Malafungsi pada ABS ECU
(05--454) S Skid control ECU
PETUNJUK:
Kode pada tabel ini akan keluar hanya pada TEST MODE.
05--428
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA) 05M6G--01
URAIAN RANGKAIAN
Speed sensor mendeteksi kecepatan roda dan mengirimkan
Speed Sensor signal yang benar ke ECU. Signal signal ini digunakan untuk
Rotor N S Magnet mengontrol sistem kontrol ABS.
Coil
Setiap rotor depan dan belakang mempunyai 48 gerigi. Bila ro-
ke ECU tor berputar, medan magnet yang dihasilkan magnet permanen
pada speed sensor menginduksikan tegangan AC. Oleh kare-
Kecepatan Rendah
na frekwensi tegangan AC berubah sesuai dengan kecepatan
putaran rotor, frekwensinya digunakan oleh ECU untuk mende-
Kecepatan Tinggi teksi kecepatan setiap roda.
+V
BR3583 --V
BR3582 F00010
PETUNJUK:
S DTC No. C0200/31 dan C1235/35 adalah untuk speed sensor depan RH.
S DTC No. C0205/32 dan C1236/36 adalah untuk speed sensor depan LH.
05--429
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
WIRING DIAGRAM
Skid Control ECU
S4 denagan Aktuator
Speed Sensor Depan LH
9
W R
S2 FL+
FL+ 1
8
B G
S2 FL--
FL-- 2
S5
Speed Sensor Depan RH
L--W 31
W
S2 FR+
FR+ 1
30
B O
S2 FR--
FR-- 2
F50763
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 dengan menggunakan intelligent tester II dan mulai dari step 3 dengan tidak
menggunakan intelligent tester II.
1 BACA DATA LIST (SPEED SENSOR DEPAN)
(a) Periksa Data List dengan fungsi yang benar pada speed sensor depan.
Skid control ECU:
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Range (Tampilan)
Pembacaan speed sensor roda
Sesuai dengan kecepatan yang
Kecepatan Roda FR (FR) / min.: 0 km/h (0 mph), Kecepatan roda sebenarnya
ditunjukan pada speedometer
maks.: 326 km/h (202 mph)
Pembacaan speed sensor roda
Sesuai dengan kecepatan yang
Kecepatan Roda FL (FL) / min.: 0 km/h (0 mph), Kecepatan roda sebenarnya
ditunjukan pada speedometer
maks.: 326 km/h (202 mph)
OK
05--430
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
OK
PETUNJUK:
Periksa signal speed sensor setelah mengganti speed sensor
(lihat hal. 05--413).
OK
05--431
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
FL+ FL-- FR+ FR-- NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
F50098
F50097 F50752
OK
NG Lanjut ke step 6
OK
05--432
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PETUNJUK:
Periksa signal speed sensor setelah membersihkan atau
mengganti speed sensor (lihat hal. 05--413).
OK
PETUNJUK:
S Jika benda asing menempel, lepaskan dan, periksa ben-
tuk gelombang setelah memasang kembali.
S Periksa signal speed sensor setelah membersihkan rotor
speed sensor (lihat hal. 05--413).
OK
URAIAN RANGKAIAN
Mengacu pada DTC C0200/31, C0205/32, C1235/35 dan C1236/36 pada halaman 05--428.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
1. Dengan kecepatan kendaraan 10 km/h (6 mph) atau
lebih, rangkaian sensor signal dari roda yang rusak hu-
S Speed sensor belakang
bungan singkat atau terbuka selama 1 detik atau lebih.
C0210/33 S Rangkaian speed sensor belakang
C0215/34 S Sekali sekali sensor signal tidak mengirimlan signal dari S Rotor speed sensor
roda yang rudak terjadi 7 kali atau lebih. S Pemasangan sensor
S Rangkaian sensor signal hubungan terbuka selama 0,5
detik atau lebih.
Dengan kecepatan kendaraan pada 20 km/h (12 mph) atau S Speed sensor belakang
C1238/38
lebih, terjadi noise juga pada signal speed sensor terus S Rangkaian speed sensor
C1239/39
menerus selama 5 detik atau lebih. S Pemasangan sensor
PETUNJUK:
S DTC No. C0210/33 dan C1238/38 adalah untuk speed sensor belakang kanan
S DTC No. C0215/34 dan C1239/39 adalah untuk speed sensor belakang kiri
WIRING DIAGRAM
Skid Control ECU
dengan Aktuator
7 4 12
B L L L
BA1 IJ2 S2 RL--
RL-- 1
S18
Speed Sensor
Belakang LH 8 3 11
W Y P P
BA1 IJ2 S2 RL+
RL+ 2
3 2 34
B R R R
BA1 IJ2 S2 RR--
S19 RR-- 1
Speed Sensor
Belakang RH 4 1 33
W G G G
BA1 IJ2 S2 RR+
RR+ 2
F50764
05--434
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 dengan menggunakan intelligent tester II dan mulai dari step 3 dengan tidak
menggunakan intelligent tester II.
(a) Periksa Data List dengan fungsi yang benar pada speed sensor belakang.
Skid control ECU:
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Range (Tampilan)
Pembacaan speed sensor roda
Sesuai dengan kecepatan yang
Kecepatan Roda RL (RR) / min.: 0 km/h (0 mph), Kecepatan roda sebenarnya
ditunjukan pada speedometer
maks.: 326 km/h (202 mph)
Pembacaan speed sensor roda
Sesuai dengan kecepatan yang
Kecepatan Roda RR (RL) / min.: 0 km/h (0 mph), Kecepatan roda sebenarnya
ditunjukan pada speedometer
maks.: 326 km/h (202 mph)
OK
RR-- RR+
W04200
F07812 F51459
NG Go to step 6
OK
S18 S19 RH
Speed Sensor Speed Sensor Hubungan tester Kondisi spesifikasi
Belakang LH Belakang RH S2--33 (RR+) -- S19--2 (RR+) Dibawah 1 :
S2--34 (RR--) -- S19--1 (RR--) Dibawah 1 :
S19--2 (RR+) -- Body ground 10 k: atau lebih
S19--1 (RR--) -- Body ground 10 k: atau lebih
OK
05--436
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
RR-- RR+
W04200
F07812 F51459
NG Lanjut ke step 6
OK
PETUNJUK:
Periksa signal speed sensor setelah membersihkan atau
mengganti speed sensor (lihat hal. 05--413).
OK
PETUNJUK:
S Jika benda asing menempel, lepaskan dan, periksa ben-
tuk gelombang setelah memasang kembali.
S Periksa signal speed sensor setelah membersihkan atau
mengganti rotor speed sensor belakang (lihat hal.
05--413).
OK
URAIAN RANGKAIAN
Solenoid ini akan menjadi ON saat menerima signal dari ECU dan mengontrol tekanan yang digunakan un-
tuk silinder roda yang mengontrol gaya tekanan.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian solenoid
S Rangkaian SFRR atau SFRH
C0226/21 kanan depan (SFRR atau SFRH) terus menerus selama
S Aktuator rem assy
0.05 det atau lebih.
Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian solenoid
S Rangkaian SFLR atau SFLH
C0236/22 kiri depan (SFLR atau SFLH) terus menerus selama 0.05
S Aktuator rem assy
det atau lebih.
WIRING DIAGRAM
Skid Control ECU
dengan Aktuator
J/B Ruang Mesin
2
W--B
S2 GND1
24
W--B
S2 GND2
Baterai
EA
F50102
05--439
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 KONFIRMASI KEMBALI DTC
PETUNJUK:
Kode ini keluar jika problem terdeteksi pada aktuator rem assy.
Rangkaian solenoid terdapat didalam aktuator rem assy, dan pemeriksaan rangkaian solenoid dan pemerik-
saan unit solenoid tidak dapat dilakukan. Pastikan untuk memeriksa jika ada kode DTC yang keluar sebelum
mengganti aktuator rem assy.
(a) Hapus DTC (lihat hal. 05--420).
(b) Putar kunci kontak ON dan periksa apakah lampu peringatan ABS nyala untuk selama kira kira 3 detik.
(c) Periksa DTC (lihat hal. 05--420).
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
(a) Pilih Active Test, gunakan intelligent tester II untuk menghasilkan komando kontrol, dan kemudian pe
riksa apakah solenoid ABS bekerja.
Skid control ECU:
Item Kondisi kendaraan/Detail Test Catatan Diagnostik
Kerja dari solenoid (Suara
Solenoid ABS (SRRR) Buat solenoid ABS (SRRR) ON/OFF
klik) dapat terdengar
Kerja dari solenoid (Suara
Solenoid ABS (SRRH) Buat solenoid ABS (SRRH) ON/OFF
klik) dapat terdengar
Kerja dari solenoid (Suara
Solenoid ABS (SFLR) Buat solenoid ABS (SFLR) ON/OFF
klik) dapat terdengar
Kerja dari solenoid (Suara
Solenoid ABS (SFLH) Buat solenoid ABS (SFLH) ON/OFF
klik) dapat terdengar
Kerja dari solenoid (Suara
Solenoid ABS (SFRR) Buat solenoid ABS (SFRR) ON/OFF
klik) dapat terdengar
Kerja dari solenoid (Suara
Solenoid ABS (SFRH) Buat solenoid ABS (SFRH) ON/OFF
klik) dapat terdengar
OK
SELESAI
05--440
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA) 05M6H--01
URAIAN RANGKAIAN
Relay motor ABS menghasilkan daya ke pompa motor ABS. Saat ABS diaktifkan, ECU meng switch relay
motor ON dan pompa motor ABS bekerja.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Jika yang manapun berikut terdeteksi:
1. Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 0,2 det.
S Tegangan IG1 antara 10 dan 16 V.
S Rangkaian ponpa motor S Aktuator rem assy (relay motor ABS)
C0273/13
S Kontak relay terbuka saat relay ON. S Rangkaian relay motor ABS
2. Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 0,2 det.
S Tegangan IG1 kurang dari 10 V.
S Kontak relay tetap terbuka saat relay ON.
Kontak relay tertutup saat relay OFF untuk paling tidak 4 S Aktuator rem assy (relay motor ABS)
C0274/14
detik. S Rangkaian relay motor ABS
WIRING DIAGRAM
Skid Control ECU
dengan Aktuator
J/B Ruang Mesin
2
W--B
S2 GND1
24
W--B
S2 GND2
Baterai
EA
F50102
05--441
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 dengan menggunakan intelligent tester II dan mulai dari step 2 dengan tidak
menggunakan intelligent tester II.
(a) Pilih Active Test, gunakan intelligent tester II untuk menghasilkan komando kontrol, dan kemudian pe
riksa apakah relay motor ABS bekerja.
Skid control ECU:
Item Kondisi kendaraan/Detail Test Catatan Diagnostik
Relay Motor ABS Buat relay motor ABS ON / OFF Kerja suara motor dapat terdengar
OK: Kerja suara motor dapat terdengar.
NG Lanjut ke step 4
OK
OK
PETUNJUK:
Kode ini keluar jika problem terdeteksi pada aktuator rem assy.
Relay motor ABS terdapat didalam aktuator rem assy, dan pemeriksaan rangkaian relay motor ABS dan
periksa unit solenoid tidak dapat dilakukan. Pastikan untuk memeriksa jika ada kode DTC yang keluar sebe-
lum mengganti aktuator rem assy.
(a) Hapus DTC (lihat hal. 05--420).
(b) Kendarai kendaraan dengan 6 km/h (4 mph) atau lebih.
(c) Periksa DTC (lihat hal. 05--420).
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B SELESAI
(a) Lepas fuse ALT dan ABS NO.1 H--fuses dari J/B ruang mesin.
(b) Ukur tahanan H--fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
PETUNJUK:
Kode ini keluar jika problem terdeteksi pada aktuator rem assy.
Relay motor ABS terdapat didalam aktuator rem assy, dan pemeriksaan rangkaian relay motor ABS dan
periksa unit solenoid tidak dapat dilakukan. Pastikan untuk memeriksa jika ada kode DTC yang keluar sebe-
lum mengganti aktuator rem assy.
(a) Hapus DTC (lihat hal. 05--420).
(b) Kendarai kendaraan dengan 6 km/h (4 mph) atau lebih.
(c) Periksa DTC (lihat hal. 05--420).
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B SELESAI
URAIAN RANGKAIAN
Relay ini menghasilkan daya untuk setiap solenoid ABS . Setelah kunci kontak diputar ke ON, Jika initial
check ABS berlalu, skid control ECU membuat relay solenoid ABS menjadi ON.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Jika yang manapun berikut terdeteksi:
1. Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 0,2 det.
S Tegangan IG1 antara 10 dan 16 V.
S Aktuator rem assy (relay solenoid ABS)
C0278/11 S Kontak relay terbuka saat relay ON.
S Rangkaian relay solenoid ABS
2. Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 0,2 det.
S Tegangan IG1 kurang dari 10 V saat relay ON
S Kontak relay tetap terbuka
WIRING DIAGRAM
Skid Control ECU
dengan Aktuator
J/B Ruang Mesin
1 2 1
W ALT ABS NO. 2 W--R
1A 1C S2 +BS
2
W--B
S2 GND1
24
W--B
S2 GND2
Baterai
EA
F50102
05--444
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE
(a) Lepas H--fuse ALT dan ABS NO. 2 dari J/B ruang mesin.
(b) Ukur tahanan H--fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
PETUNJUK:
Kode ini keluar jika problem terdeteksi pada aktuator rem assy.
Relay motor ABS terdapat didalam aktuator rem assy, dan pemeriksaan rangkaian relay motor ABS dan
periksa unit solenoid tidak dapat dilakukan. Pastikan untuk memeriksa jika ada kode DTC yang keluar sebe-
lum mengganti aktuator rem assy.
(a) Hapus DTC (lihat hal. 05--420).
(b) Kendarai kendaraan dengan 6 km/h (4 mph) atau lebih.
(c) Periksa DTC (lihat hal. 05--420).
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B SELESAI
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian sumber daya skid control ECU.
Aktuator rem pada skid control ECU.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Jika yang manapun berikut (1 sampai 2) terdeteksi:
1. Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 10 det.
S Kecepatan kendaraan lebih dari 3 km/h (2 mph).
S Baterai
S Tegangan terminal IG1 terminal kurang dari 10 V.
C1241/41 S Sistem pengisian
2. Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 0,2 det.
S Rangkaian sumber daya
S Relay solenoid tetap ON.
S Kontak relay terbuka
S Tegangan terminal IG1 terminal kurang dari 10 V.
WIRING DIAGRAM
1 ALT 1
W
1A 1F
2
W--B
S2 GND1
24
W--B
S2 GND2
Baterai
EA
F50103
05--446
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
2 PERIKSA BATTERY
B Lanjut ke step 4
(a) Periksa Data List untuk fungsi yang benar pada tegangan sumber ECU IG.
Skid control ECU:
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Range (Tampilan)
Tegangan sumber daya ECU/ TERLALU TUNGGI: 14.0 V atau lebih
Tegangan sumber ECU IG TERLALU RENDAH/NORMAL/ NORMAL: 10 V atau 14.0 V --
TERLALU TUNGGI TERLALU RENDAH: Dibawah 10 V
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Tampilan NORMAL A
Tampilan tidak NORMAL B
B Lanjut ke step 4
SELESAI
05--447
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian ini mengenai kerja rem dengan mengirim signal lampu rem ke skid control ECU.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Semua kondisi berlanjut selama paling tidak 0.3 detik. S Bohlamp lampu rem
C1249/49 S Tegangan terminal IG1 antara 10 dan 16 V. S Switch lampu rem
S Rangkaian switch lampu rem terbuka S Rangkaian switch lampu rem
WIRING DIAGRAM
2K 5
2F 2
J/B
Instrument Panel Assy
STOP
(J/B Sisi Pengemudi)
Ke
2G 1 Lampu rem
1F 1
1A 1
Baterai
F50754
05--449
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KERJA SWITCH LAMPU REM
(a) Periksa apakah lampu rem nyala bila pedal rem ditekan dan padam bila pedal rem dilepas.
OK:
Kondisi Kondisi lampu rem
Pedal rem ditekan Nyala
Pedal rem dilepas Padam
NG Lanjut ke step 3
OK
S13
Switch Lampu Rem
STP
OK
2 1
B86809 NG GANTI SWITCH LAMPU REM ASSY
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Motor pompa ABS berada didalam aktuator rem.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
S Aktuator motor pompa tidak dapat bekerja dengan benar.
S Aktuator Rem
C1251/51 S Rangkaian motor pompa aktuator terbuka terus menerus
S Rangkaian aktuator rem
selama paling tidak 2 detik.
WIRING DIAGRAM
2
W--B
S2 GND1
24
W--B
S2 GND2
Baterai
EA
F50102
05--452
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 dengan menggunakan intelligent tester II dan mulai dari step 2 dengan tidak
menggunakan intelligent tester II.
1 LAKUKAN ACTIVE TEST (RELAY MOTOR ABS)
(a) Pilih Active Test, gunakan intelligent tester II untuk menghasilkan komando kontrol, dan kemudian pe
riksa apakah relay motor ABS bekerja.
Skid control ECU:
Item Kondisi kendaraan/Detail Test Catatan Diagnostik
Relay Motor ABS Buat relay motor ABS ON/OFF Kerja suara motor dapat terdengar
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Kondisi berikut berlanjut selama paling tidak 60 detik.
C1237/37 S Kecepatan kendaraan lebih dari 30 km/h (19 mph). Ukuran ban
S Ban dengan ukuran berbeda digunakan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA UKURAN BAN
OK
URAIAN RANGKAIAN
Saat memeriksa 2 digit DTC, lampu peringatan ABS dapat tetap on. Jika terjadi, ikuti prosedur berikut.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
S Baterai
Selalu ON Internal control unit of skid control ECU failure S Skid control ECU
S Wire harness
PETUNJUK:
Kasus ini dimana intelligent tester II tidak dapat digunakan saat ECU abnormal.
WIRING DIAGRAM
Skid Control ECU
dengan Aktuator
3 13
R--G
II3 S2 WA
Kombinasi Meter Assy
38 21
R--G
C10 C10
ABS
J/B Instrument Panel Assy
(Sisi pengemudi J/B)
6 1
MET B--O
2C 6 2D
1 11
B W--R
II2 II4
6 IG2 AM2 5
*1 *2
J/B Ruang Mesin
1 4
W AM2 W--R
1A 1B
2
W--B
S2 GND1
ALT 1
B 24
1F W--B
S2 GND2
Baterai EA
*1: 1TR--FE
*2: 2KD--FTV
F50113
05--455
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KONEKTOR SKID CONTROL ECU
OK
2 PERIKSA BATERAI
OK
3 PERIKSA DTC
B Lanjut ke step 7
D SELESAI
A
05--456
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
(a) periksa Data List untuk fungsi yang benar tegangan sumber ECU IG.
Skid control ECU:
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Range (Tampilan)
Tegangan catu daya ECU /TER- TERLALU TINGGI: 14.0 V atau lebih
ECU IG Power Voltage LALU RENDAH/NORMAL/TER- NORMAL: 10 sampai 14.0 V --
LALU TINGGI TERLALU RENDAH: Dibawah 10 V
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Tampilan NORMAL A
Tampilan tidak NORMAL B
B Lanjut ke step 5
WA
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
05--457
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
OK
OK
OK
05--458
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
WA
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika skid control ECU mendeteksi malafungsi, hal ini akan menghentikan kerja kontrol ABS, menyalakan
lampu peringatan ABS, dan menyimpan DTC. Menghubungkan terminal TC dan CG pada DLC3 akan mem-
buat lampu peringatan ABS berkedip dan mengeluarkan DTC.
WIRING DIAGRAM
W--R
Baterai
*1: 1TR--FE EA
*2: 2KD--FTV
F50756
05--460
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 dengan menggunakan intelligent tester II dan mulai dari step 2 dengan tidak
menggunakan intelligent tester II.
1 LAKUKAN ACTIVE TEST (LAMPU PERINGATAN ABS)
(a) Pilih Active Test, gunakan intelligent tester II untuk menghasilkan komando kontrol, dan kemudian pe
riksa apakah lampu peringatan ABS bekerja.
Skid control ECU:
Item Kondisi kendaraan/Detail Test Catatan Diagnostik
Lampu Peringatan ABS Buat lampu peringatan ABS ON/OFF Perhatikan kombinasi meter
OK: Lampu peringatan ABS nyala atau padam tergantung pada intelligent tester II.
NG Lanjut ke step 3
OK
NG Lanjut ke step 3
OK
WA
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
(a) Periksa jika indikator dan lampu peringatan (SRS, dll.) lain dari lampu peringatan ABS bekerja normal.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Indikator dan lampu peringatan bekerja secara normal A
Indikator dan lampu peringatan tidak bekerja secara normal B
RANGKAIAN TERMINAL TC
URAIAN RANGKAIAN
Dengan menghubungkan terminal TC dan CG pada DLC3 menyebabkan ECU untuk menampilkan DTC
melalui lampu peringatan ABS berkedip dengan suatu bentuk kode.
WIRING DIAGRAM
21 5 16
P--B P--L
TC 2Q 2J S2 TC
13
J28
J/C
G A A W--B
CG
4
IH
F50120
05--463
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA WIRE HARNESS
TC
S2
Skid Control ECU
OK
RANGKAIAN TERMINAL TS
URAIAN RANGKAIAN
Jika kendaraan stationary selama sensor check mode, speed sensor malafungsi tidak dapat terdeteksi.
Kendaraan harus dikendarai untuk malafungsi speed sensor agar dapat terdeteksi.
PETUNJUK:
Rubah ke sensor check mode dengan menghubungkan terminal TC dan CG pada DLC3, dan putar kunci
kontak dari OFF ke ON.
WIRING DIAGRAM
7 15
W W
TS 12 II3 S2 TS
J28
J/C
G A A W--B
CG
4
IH
F50121
05--465
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA WIRE HARNESS (DLC3 -- SKID CONTROL ECU DAN BODY GROUND)
TS
S2
Skid Control ECU
OK
PEMERIKSAAN
F50134
05--467
DIAGNOSTIK -- ABS (KIJANG INNOVA)
2 1
B86809
05--468 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
DEFINISI ISTILAH
Istilah Difinisi
Uraian Monitor Uraian dari apa monitor TCM dan bagaimana mendeteksi malafungsi (Kegunaan monitoring dan detilnya).
DIAGNOSTICS -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--469
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05HMK--03
LOKASI
TCM ECM Kombinasi Meter Assy
F Malfunction Indicator Lamp
DLC3
Shift Solenoid
Valve S1
Shift Solenoid
Shift Solenoid Valve S2
Valve SLT
Shift Solenoid
Valve SL
SISTEM DIAGRAM
Konfigurasi dari electronic control system pada A340E automatic transmission diperlihatkan pada tabel ber-
ikut.
THOC
ATF Temperature Sensor
S1
Shift Solenoid Valve S1
SL
R, D, 2, L, Shift Solenoid Valve SL
Park/Neutral Position Switch
NSW, STA
SP2 SIL
No. 2 Vehicle Speed Sensor DLC3
WFSE
STP
Switch Lampu Rem
CAN+, CAN--
#1
NE No. 1 Injektor
Crankshaft Position Sensor
#2
No. 2 Injektor
#3
VPA1, VPA2 No. 3 Injektor
Accelerator Position Sensor
ECM #4
No. 4 Injektor
Kombinasi Meter
Engine Coolant
THW
Temperature (ECT)
W
Sensor MIL
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--473
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
ALT STOP
Kunci 2
Kontak TCM
IGN Switch
AM2 T10--6
IG2 Lampu Rem
5 6
7 1
T10--14
Switch PNP STP
DLC3
ST T12--11 Lampu 3
T11--23
STA SIL
4 5 7 Kombinasi
T12--12 T11--24 Belakang
NSW WFSE 6
15
BATT P/I EFI T10--5 T11--9 1 ECU--IG
BATT R
T11--8 7 & GAUGE
D 2
Kombinasi Meter T11--11 3
2
Battery 22 6 T10--25 T11--10 8
SP1 L
Shift Lock
Control ECU Sub--assy Switch PNP
Shift Solenoid Valve T11--12
3
3 9 O/D Direct Clutch
Shift Solenoid Valve S1 4 T12--18
S1 Speed Sensor
T12--3 1 2
Shift Solenoid Valve S2 8 T12--17 NCO+
S2
T12--2
NCO-- NCO--
Shift Solenoid Valve SL 7 T12--16
SL T12--24 1 ATF
THOC
Temperature
2 T12--20 T12--23 2
SLT+ E2 Sensor
Shift Solenoid
Valve SLT T12--30 1 No. 2
6 T12--19 SP2+
SLT-- Vehicle
T12--29 2
SP2-- Speed Sensor
ECM
E6--22 T10--21 E01 T12--10
CAN+ CAN+ T12--1
E6--21 T10--20 E1
CAN-- CAN--
G34510
05--474 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05HMO--03
URAIAN SISTEM
1. URAIAN SISTEM
(a) Electronic Controlled Automatic Transmission (ECT) adalah suatu automatik transmisi dimana saat
perpindahan dikontrol secara elektronik dengan menggunakan Transmission Control Module (TCM).
TCM mendeteksi signal elektrik yang menunjukan mesin dan kondisi pengendaraan, pengontrolan
titik perpindahan dan pemilihan bentuk dasar perpindahan yang tepat pada kebiasaan pengemudi
dan kondisi jalan. Hasilnya, efesiensi bahan bakar dan performa tenaga transmisi meningkat.
Shift shock telah dikurangi dengan mengontrol mesin dan transmisi secara bersamaan.
Sebagai tambahan, ECT dengan fitur sebagai berikut:
S Fungsi diagnostik.
S Fungsi Fail--safe saat malafungsi terjadi.
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--475
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
056IH--16
LANJUT
LANJUT
LANJUT
4 PERIKSA DAN HAPUS DTC DAN FREEZE FRAME DATA (Lihat hal. 05--500)
LANJUT
5 PEMERIKSAAN VISUAL
LANJUT
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Gejala tidak terjadi A
Gejala terjadi B
B Lanjut ke step 9
LANJUT
05--476 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B Lanjut ke step 18
NG Lanjut ke step 19
OK
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 15
OK
NG Lanjut ke step 19
OK
NG Lanjut ke step 17
OK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--477
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
NG
17 PEMERIKSAAN PART
LANJUT
19 PEMERIKSAAN RANGKAIAN
LANJUT
LANJUT
21 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
LANJUT
LANJUT
LANJUT
05--478 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Gejala tidak terjadi A
Gejala terjadi B
B Lanjut ke step 6
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B Lanjut ke step 15
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 13
OK
NG Lanjut ke step 13
OK
NG Lanjut ke step 12
OK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--479
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 14
OK
NG
14 PEMERIKSAAN PART
LANJUT
16 PEMERIKSAAN RANGKAIAN
LANJUT
LANJUT
18 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
05--480 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
056II--15
Pemeriksa
Nama :
VIN
Nama Pelanggan Tgl. produksi / /
No. Polisi
Tgl. Kendaraan / / km
Pembacaan Odometer
Dibawa ke Bengkel mil
Tgl. Problem / /
Terjadi
Sesering Apa j Selalu j Sekali sekali ( kali sehari/bln)
Problem Terjadi?
j Tidak bisa pindah naik ( j 1st o 2nd j 2nd o 3rd j 3rd o O/D )
j Tidak bisa pindah turun ( j O/D o 3rd j 3rd o 2nd j 2nd o 1st )
j Lock--up malafungsi
Gejala j Titik perpindahan terlalu tinggi atau terlalu rendah
j Masuk keras ( j N o D j Lock--up j Posisi apapun)
j Slip atau geter
j Tidak ada kick--down
j Lain lain
TEST JALAN
1. KONFIRMASI GEJALA PROBLEM
(a) Berdasarkan hasil analisa pronlem pelanggan, coba untuk membuat gejala. Jika problem adalah
transmisi tidak dapat pindah naik, pindah turun, atau titik perpindahan terlalu tinggi atau terlalu rendah,
lakukan test jalan sebagai berikut berdasarkan perpindahan automatik dan simulasi gejala problem.
2. TEST JALAN
CATATAN:
Lakukan test pada temperatur ATF kerja normal 50 sampai 80˚C (122 sampai 176˚F).
(a) Test posisi D
Pindahkan tingkat transmisi ke D dan tekan pedal gas penuh. Periksa sebagai berikut:
(1) Periksa kerja up--shift.
Periksa apakah 1 o 2, 2 o 3 dan 3 o O/D up--shift berada pada titik perpindahan diperlihatkan
pada automatic shift schedule (lihat hal. 03--40).
PETUNJUK:
S Kontrol menghambat pindah ke gigi O/D aktif bila: 1) temperatur pendingin 50˚C (122˚F) atau kurang,
atau. 2) kecepatan kendaraan 49 km/h (30 mph) atau kurang.
S Kontrol menghambat pindah ke gigi 3 aktif bila: 1) temperatur pendingin 50˚C (122˚F) atau kurang,
atau 2) kecepatan kendaraan 45 km/h (28 mph) atau kurang.
S Kontrol menghambat lock--up pada gigi O/D aktif bila:1) pedal gas ditekan, atau 2) pedal gas dilepas.
(2) Periksa shift shock dan slip.
Periksa shock dan slip pada 1 o 2, 2 o 3 dan 3 o O/D up--shift.
(3) Periksa abnormal noise dan vibrasi.
Kendarai pada D lock--up atau gigi O/D dan periksa abnormal noise dan vibrasi.
CATATAN:
Jika abnormal noise dan/atau vibrasi terjadi, lakukan pemeriksaan pada penyebab. Kesalahan pada
perbaikan problem dapat menyebabkan problem berikut pada differential, torque converter, dll.
(4) Periksa kerja kick--down.
Dengan mengendarai kendaraan pada gigi 2, 3 dan O/D dengan tingkat transmisi pada D, perik-
sa apakah bisa kick--down dengan batasan kecepatan kendaraan untuk kick--down 2 o 1, 3 o
2 dan O/D o 3 pastikan semua ditunjukkan pada automatic shift schedule (lihat hal. 03--40).
(5) Periksa abnormal shock dan slip pada kick--down.
(6) Periksa mekanisme lock--up.
Kendarai kendaraan pada gigi O/D dengan tongkat transmisi pada D. Jaga kecepatan tetap
(lock--up ON) kira kira 80 km/h (50 mph). Perlahan tekan pedal gas dan periksa apakah peruba-
han mesin tidak kasar.
Jika kecepatan mesin tiba tiba naik, tidak ada lock--up.
(b) Test posisi 2
Gerakkan tongkat transmisi ke 2 dan tekan penuh pedal gas. Periksa sebagai berikut:
(1) Periksa kerja up--shift.
Periksa apakah up--shift 1 o 2 terjadi dan pastikan titik perpindahan sesuai automatic shift
schedule (lihat hal. 03--40).
PETUNJUK:
Tidak terjadi up--shift O/D dan lock--up saat tongkat transmisi pada 2.
(2) Periksa engine braking.
Dengan mengendarai kendaraan pada gigi 2 dengan tongkat transmisi pada D, lepas pedal gas
dan periksa efektivitas engine braking.
(3) Periksa abnormal noise saat akselerasi dan deselerasi, dan untuk shock pada up--shift dan
down--shift.
05--482 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PETUNJUK:
*: Jika harga lebih tinggi atau lebih rendah dari harga spesifikasi 600 rpm atau lebih, torque converter mung-
kin malafungsi.
05--484 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
2. MENGUKURTIME LAG
(a) Bila tongkat transmisi dipindahkan saat mesin idling, akan ada sedikit keterlambatan atau time lag se-
belum shock terasa. Hal ini untuk memeriksa kondisi dari O/D direct clutch, forward clutch, dan 1st &
reverse brake.
CATATAN:
S Lakukan test pada temperatur ATF kerja normal 50 sampai 80˚C (122 sampai 176˚F).
S Pastika tunggu satu menit untuk melakukan test berikutnya.
S Lakukan setiap pengukuran 3 kali dan ambil harga rata rata.
(1) Tarik kencang rem parkir.
(2) Start mesin dan periksa kecepatan idling.
Kecepatan idle (Tongkat transmisi di N dan A/C OFF): 700 ± 50 rpm
(3) Pindahkan tongkat transmisi dari N ke D. Gunakan stopwatch, ukur waktu dari saat tongkat
transmisi digerakan sampai shock terasa.
Time lag: N ke D kurang dari 1.2 detik
(4) Dengan hal yang sama, ukur time lag untuk N ke R.
Time lag: N ke R kurang dari 1.5 detik
Evaluasi:
Problem Kemungkinana penyebab
S Line pressure terlalu rendah
Time lag N ke D lebih dari spesifikasi S Forward clutch aus
S O/D one--way clutch tidak bekerja secara benar
S Line pressure terlalu rendah
S Direct clutch aus
Time lag N ke R lebih dari spesifikasi
S 1st & reverse brake aus
S O/D one--way clutch tidak bekerja secara benar
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--485
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05HMS--03
TEST HIDRAULIK
1. PENGUKURAN LINE PRESSURE
CATATAN:
S Lakukan test pada temperatur ATF kerja normal 50
sampai 80˚C (122 sampai 176˚F).
S Test line pressure harus selalu dilakukan paling tidak
2 orang. Satu orang harus mengamati kondisi roda
atau ganjalan roda sedang yang lain melakukan test.
S Hati hati, jaga SST jangan sampai tersentuh dengan
kanalpot.
S Pemeriksaan ini harus dilakukan setelah pemerik-
saan dan penyetelan mesin.
S Lakukan test dengan A/C OFF.
Evaluasi:
Problem Kemungkinan penyebab
S Shift solenoid valve SLT rusak
Jika harga pengukuran pada semua posisi lebih tinggi dari spesifikasi
S Regulator valve rusak
S Shift solenoid valve SLT rusak
S Regulator valve rusak
Jika harga pengukuran pada semua posisi lebih rendah dari spesifikasi
S Poma oli rusak
S O/D direct clutch rusak
S Kebocoran ATF pada rangkaian posisi D
Jika tekanan terlalu rendah saat tongkat transmisi hanya pada D
S Forward clutch rusak
S Kebocoran ATF pada rangkaian posisi R
Jika tekanan terlalu rendah saat tongkat transmisi hanya pada R S Direct clutch rusak
S 1st & reverse brake rusak
05--486 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05HMT--03
Kecepatan kendaraan
Jaga kecepatan konstan atau akselerasi bertahap (dengan throttle terbuka) untuk 3 menit atau lebih.*
Lock--up ON
Kira kira
Kecepatan Kendaraan
100 km/h (62 mph)
Kira kira
80 km/h (50 mph)
0
Panaskan hingga
cukup Berhenti
(Idling)
Normal akselerasi
dengan semua gigi 1 sampai O/D
G31593
PETUNJUK:
*: Pengendaraan seperti dijelaskan pada gigi paling tinggi untuk mulai lock--up. Sekali kondisi lock--up, ken-
daraan dikendarai pada 80 km/h (50 mph).
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--489
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
056IN--16
Kendaraan tidak dapat bergerak saat tingkat transmisi pada 2 1st & reverse (B3) *
1. 2nd brake (B2) *
Kendaraan tidak dapat bergerak saat tingkat transmisi pada L 2. 2nd coast brake (B1) *
3. Direct clutch (C2) *
1. 2nd brake (B2) *
Tidak bisa up--shift (1 o 2)
2. No. 1 one--way clutch (F1) *
TERMINAL ECU
1. ECM
E8 E7 E6 E5
G34261
Simbol (No Terminal.) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON dan posisi tongkat
NSW (E5--6) -- E1 (E7--7) L--Y -- BR Signal switch PNP Dibawah 3 V
transmisi pada P atau N
Menghasilkan pulsa
CAN-- (E6--21) -- E1 (E7--7) P -- BR Jalur komunikasi CAN Kunci kontak ON
(lihat bentuk gelombang 7)
2. TCM
F43241
Simbol (No Terminal.) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON dan posisi tongkat
NSW (T12--12) -- E1 (T12--1) L--Y -- BR Signal switch PNP Dibawah 3 V
transmisi pada P atau N
Kunci kontak ON dan posisi tongkat
NSW (T12--12) -- E1 (T12--1) L--Y -- BR Signal switch PNP 9 sampai 14 V
transmisi tidak pada P atau N
Simbol (No Terminal.) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
S1 (T12--18) -- E1 (T12--1) GR -- BR Signal solenoid S1 Gigi 1 atau 2 9 sampai 14 V
S1 (T12--18) -- E1 (T12--1) GR -- BR Signal solenoid S1 Gigi 3 atau O/D Dibawah 1.5 V
SLT+ (T12--20) --
G--Y -- L--B Signal solenoid SLT Kunci kontak ON Dibawah 3 V
SLT-- (T12--19)
Menghasilkan pulsa
SL (T12--16) -- E1 (T12--1) G -- BR Signal solenoid SL Kunci kontak ON
(lihat bentuk gelombang 2)
Pengendaraan kendaraan pada
SL (T12--16) -- E1 (T12--1) G -- BR Signal solenoid SL 9 sampai 14 V
kondisi lock--up
Simbol (No Terminal.) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Menghasilkan pulsa
CAN+ (T10--21) -- E1 (T12--1) V -- BR Jalur komunikasi CAN Kunci kontak ON
(lihat bentuk gelombang 6)
Menghasilkan pulsa
CAN-- (T10--20) -- E1 (T12--1) P -- BR Jalur komunikasi CAN Kunci kontak ON
(lihat bentuk gelombang 7)
5 V/DIV
Bentuk gelombang 1 (Referensi):
Terminal SLT+ -- SLT--
Setting Tool 5 V/DIV, 1 mdet./DIV
Kondisi Kecepatan mesin idle
GND
1 mdet./DIV
G23426
100 mdet./DIV
G34875
20 mdet./DIV
G34874
0.5 mdet./DIV
G34873
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--497
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
GND
20 mdet./DIV
G34872
GND
10 mdet./DIV
G36660
GND
10 mdet./DIV
G36661
05--498 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05M6U--01
SISTEM DIAGNOSIS
1. URAIAN
Saat troubleshooting kendaraan dengan Multiplex OBD (M--
OBD), kendaraan harus dihubungkan dengan intelligent tester
II. Berbagai keluaran data dari Tansmission Control Module
(TCM) kendaraan dapat dibaca.
DLC3
Intelligent Tester ll A98433
5. PERIKSA DLC3
TCM kendaraan menggunakan protokaol komunikasi ISO
CG SG SIL
14230 (M--OBD). Susunan terminal pada DLC3 berdasarkan
ISO 15031--03 dan sesuai dengan format ISO 14230.
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 1314 1516
BAT A82779
PETUNJUK:
Hubungkan kabel intelligent tester II ke DLC3, putar kunci kon-
tak ON dan lakukan penggunaan intelligent tester II. Jika tampi-
lan memberitahukan bahwa komunikasi error telah terjadi, ter-
dapat problem pada kendaraan atau pada tester.
S Jika komunikasi normal saat tester dihubungkan pada
kendaraan lain, periksa DLC3 pada kendaraan yang
akan diperbaiki.
S Jika komunikasi tetap masih tidak dapat dilakukan saat
tester dihubungkan pada kendaraan lain, problem ke-
mungkinan ada pada tester itu sendiri. Konsultasikan ke
Service Division PT. TOYOTA ASTRA MOTOR.
6. PERIKSA TEGANGAN BATERAI
Tegangan baterai : 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali baterai sebelum bekerja.
7. PERIKSA MIL
(a) MIL nyala bila kunci kontak diputar ke ON dan mesin tidak
hidup.
PETUNJUK:
Jika MIL tidak nyala, periksa rangkaian MIL (mengacu pada
RANGKAIAN MIL pada hal. 05--345).
(b) Saat mesin di start, periksa apakah MIL menjadi OFF.
Jika lampu tetap ON, sistem diagnosis telah mendeteksi
A93827 malafungsi atau ke tidak normalan pada sistem.
05--500 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05M6V--01
MEMERIKSA/MENGHAPUS DTC
CATATAN:
Hanya Intelligent tester II:
Bila sistem diagnosis berubah dari normal mode ke check mode, atau sebaliknya, semua DTC dan
freeze frame data yang terekam pada normal mode akan terhapus. Sebelum merubah mode, selalu
memeriksa dan membuat catatan bila ada DTC dan freeze frame data.
DLC3
Intelligent Tester ll A98433
ECT
ECT
DTC
G37242
TC A82779
(c) Baca DTC dengan mengamati MIL. Jika tidak ada DTC
0.25 det.
yang terdeteksi, MIL akan berkedip seperti ditunjukan
pada ilustrasi.
ON
OFF
0.25 det.
A73556
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--501
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
TABEL FAIL--SAFE
Fungsi ini meminimalkan kehilangan fungsi ECT saat ada malafungsi terjadi pada setiap sensor atau selo-
noid.
Part Malafungsi Fungsi
DTC P0710, P0712, P0713: Pada saat malafungsi ATF temperature sensor, sistem menetapkan ATF pada
ATF Temperature Sensor 80_C (176_F).
DTC P0722: Pada saat malafungsi No. 2 vehicle speed sensor, tongkat transmisi efektif melalui
No. 2 Vehicle Speed Sensor (SP2) input speed sensor signal (NCO) atau engine speed signal (NE).
DTC P0973, P0974, P0976, P0977: Arus yang ke solenoid valve yang rusak du putus dan kontrol efektif dengan kerja
Shift Solenoid Valve S1, S2 solenoid valve lain dengan kerja normal.
Pada saat malafungsi solenoid valve SLT, arus yang ke solenoid valve berhenti.
DTC P2716:
Sebab berhentinya kontrol line pressure, shift shock akan meningkat. Walau demi-
Shift Solenoid Valve SLT
kian, perpindahan efektif melalui kontrol normal clutch pressure.
DTC P2769, P2770: Pada saat malafungsi solenoid valve SL, arus yang ke solenoid valve berhenti.
Shift Solenoid Valve SL Sebab berhentinya kontrol lock--up, pemakaian bahan bakar naik.
Funsi Fail--safe:
Jika salah satu dari rangkaian shift solenoid valve terjadi hubungan singkat atau terbuka, TCM membuat
ON dan OFF shift solenoid lain ke perpindahan ke posisi gigi seperti pada tabel berikut. TCM juga membuat
shift solenoid valve SL OFF pada saat yang sama. Jika kedua solenoids malafungsi, kontrol hidraulik tidak
dapat dilakukan secara elektronik jadi harus dilakukan secara manual. Perpindahan manual seperti diperli-
hatkan pada tabel berikut harus dilakukan. Dalam hal hubungan singkat, TCM berhenti mengirimkan arus
ke rangkaian solenoid yang hubungan singkat.
SHIFT SOLENOID S1 SHIFT SOLENOID S2 BOTH SOLENOIDS
NORMAL MALAFUNGSI MALAFUNGSI MALAFUNGSI
Posisi
Solenoid valve Solenoid valve Solenoid valve Gigi saat tongkat transmisi
Gigi Gigi Gigi bekerja secara manual
S1 S2 S1 S2 S1 S2
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st O/D
ON ON 2nd X ON 3rd OFF X O/D O/D
D
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X O/D O/D
OFF OFF O/D X OFF O/D OFF X O/D O/D
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st 3rd
2 ON ON 2nd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
ON OFF 1st X OFF 1st ON X 1st 1st
L
ON ON 2nd X ON 2nd ON X 1st 1st
X: Malafungsi
05--504 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
05HN4--03
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan(Range)
Pada saat posisi tingkat transmisi
ditampilkan pada intelligent tester
II berbeda dengan posisi sebanar-
Tongkat transmisi pada: nya, setel PNP switch atau shift
PNP switch status/
Shift Switch Status (L Range) Pada L: ON cable mungkin tidak benar.
ON atau OFF
Tidak pada L: OFF PETUNJUK:
Bila masuh terjadi kesalahan wa-
lau sudak menyetel part tsb,
lihat hal. 05--532.
Tongkat transmisi pada:
S Pada L: 1
Posisi gigi aktual/ S Pada 2: 1 atau 2
Shift Status --
1, 2, 3, 4 (O/D) S Pada D: (O/D OFF) 1, 2 atau 3
S Pada D: (O/D ON) 1, 2, 3 atau 4
(O/D)
Lock up solenoid status/ S Lock--up: ON
Lock Solenoid Status --
ON atau OFF S Tidak pada lock--up OFF
S Pedal gas ditekan:
Shift solenoid SLT status/ OFF
SLT Solenoid Status --
ON atau OFF S Pedal gas dilepas:
ON
S Setelah stall test: Jika harga --40_C (--40_F) atau
Harga ATF temperature sensor/
Kira kira 80_C (176_F) 150_C (302_F), rangkaian ATF
A/T Oil Temperature 3 min. : --40_C (--40_F)
S Sama dengan temperatur kamar temperature sensor hubungan
maks. : 150_C (302_F)
saat mesin dingin singkat atau terbuka.
Kendaraan berhenti: 0 km/h (0
Kecepatan Output shaft/
mph)
SPD (SP2) min.: 0 km/h (0 mph) --
(Kecepatan output shaft sama
maks.: 255 km/h (158 mph)
dengan kecepatan kendaraan)
S Lock--up ON (pemanasn mesin,
selain O/D):
Input Turbine Speed (NCO)
sama dengan kecepatan mesin
S Lock--up ON (pemanasan mesin,
O/D):
Kecepatan Input turbine/
SPD (NCO) Input Turbine Speed (NCO) ada- --
dtampilan: 50 r/min
lah 0 rpm
S Lock--up OFF (Idling dengan
tongkat transmisi pada N):
Input Turbine Speed (NCO) ham-
pir sama dengan kecepatan me-
sin
05--506 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PETUNJUK:
*: ”Kontrol Line Pressure Up” pada Active Test dilakukan untuk memeriksa perubahan line pressure dengan
menghubungkan SST ke automatik transmisi, dimana digunakan pada Hydraulic Test (lihat hal. 05--482)
benar benar. Silahkan catat apakah harga tekanan pada Active Test dan Hydraulic Test berbeda satu sama
lain.
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--507
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
056IK--16
URAIAN RANGKAIAN
Keluaran vehicle speed sensor menghasilkan signal 4--pulsa setiap putaran dari rotor shaft, yang diputar
oleh output shaft transmisi melalui driven gear. Setelah signal dirubah menjadi bentuk gelombang segi
empat yang presisi dengan rangkaian pembentuk bentuk gelombang didalam kombinasi meter, kemudian
diteruskan ke ECM. ECM menentukan dasar kecepatan kendaraan oleh frekwensi dari signal pulsa ini.
4--Pulsa 4--Pulsa
Speed
ECM
Sensor Kombinasi
Meter
G36461
WIRING DIAGRAM
TCM
C10
Kombinasi Meter Assy
5V
J/B Instrument Panel Assy
(J/B sisi pengemudi)
26 10 25
6 V--R V--R SP1
2Q 2Q T10
A99781
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester II. Freeze frame data merekam kondisi mesin saat
malafungsi terdeteksi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu menentukan apakah ken-
daraan jalan atau berhenti, apakah mesin dipanaskan atau tidak, dan data lainnya dari saat malafungsi ter-
jadi.
Jika menggunakan intelligent tester II:
1 BACA DATA LIST (KECEPATAN KENDARAAN)
TIDAK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--511
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
OK
T10 (a) Saat mesin idling, periksa bentuk gelombang pada ko-
TCM nektor TCM dengan menggunakan oscilloscope.
(b) Pindahkan tongkat transmisi ke N.
(c) Angkat kendaraan.
(d) Putar kunci kontak ke ON.
(e) Ukur tegangan pada konektor TCM saat roda diputar se-
cara perlahan.
Standard:
SP1
Hubungan tester Kondisi spesifikasi
T10--25 (SP1) -- Body ground Dihasilkan secara intermitent
5 V/DIV
PETUNJUK:
Pada saat roda diputar secara perlahan, tegangan keluaran
secara intermitent.
GND
20 mdet./DIV
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34866 KONEKTOR (Lihat hal. 01--31)
OK
OK
T10 (a) Saat mesin idling, periksa bentuk gelombang pada ko-
TCM nektor TCM dengan menggunakan oscilloscope.
(b) Pindahkan tongkat transmisi ke N.
(c) Angkat kendaraan.
(d) Putar kunci kontak ke ON.
(e) Ukur tegangan pada konektor TCM saat roda diputar se-
cara perlahan.
Standard:
SP1
Tester Connection Specified Condition
T10--25 (SP1) -- Body ground Generated intermittently
5 V/DIV
PETUNJUK:
Pada saat roda diputar secara perlahan, tegangan keluaran
secara intermitent.
GND
20 mdet./DIV
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G34866 KONEKTOR (Lihat hal. 01--31)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Automatic Transmission Fluid (ATF) temperature sensor merubah temperatur fluida menjadi harga tahanan
kemudian masuk kedalam Transmission Control Module (TCM).
TCM menggunakan tegangan ke temperature sensor melalui TCM terminal THOC.
Tahanan sensor berubah dengan temperatur ATF.
Satu terminal di ground kan sehingga tahanan sensor turun dan tegangan ikut turun sesuai dengan naiknya
temperatur.
TCM menghitung temperatur ATF berdasarkan tegangan signal.
No. DTC Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
Tahanan ATF temperature sensor merubah dari (a) ke (b) atau
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ATF temper-
dari (b) ke (a) kurang dari 0,5 detik, dan P0712/38 dan
ature sensor
P0710/38 P0713/38 tidak terdeteksi (1 trip detection logic):
S ATF temperature sensor
(a) Tahanan ATF temperature sensor kurang dari 79 :
S TCM
(b) Tahanan ATF temperature sensor lebih dari 156 k:
S Hubungan singkat pada rangkaian ATF temperature sensor
Tahanan ATF temperature sensor kurang dari 79 : selama 0,5
P0712/38 S ATF temperature sensor
detik atau lebih (1 trip detection logic)
S TCM
S Tahanan ATF temperature sensor lebih dari 156 k: selama S Hubungan terbuka pada rangkaian ATF temperature sensor
P0713/38 15 menit atau lebih setelah mesin start S ATF temperature sensor
S DTCterdeteksi selama 0.5 det atai lebih (1 trip detection logic) S TCM
URAIAN MONITOR
ATF temperature sensor merubah temperatur ATF menjadi harga tahanan listrik. Berdasarkan tahanan,
TCM menentukan temperatur ATF, dan TCM mendeteksi hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian
temperatur ATF. Jika harga tahanan dari temperatur ATF kurang dari 79 :*1 atau lebih dari 156 k:*2, TCM
mengartikan sebagai kesalahan pada sensor ATF atau wiring. TCM akan meng on kan MIL dan menyimpan
DTC.
PETUNJUK:
S *1: 150_C (302_F) atau lebih menunjukan tanpa melihat temperatur aktual ATF.
S *2: --40_C (--40_F) menunjukan tanpa melihat temperatur aktual ATF.
S Temperatur ATF dapat diperiksa pada tampilan intelligent tester II.
05--514 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
WIRING DIAGRAM
TCM
A3
ATF Temperature Sensor 24
BR
T12
2 1 THOC
23
B--Y E2
T12
G36552
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan intelligent tester II Data List akan menunjukan kondisi switch, sensor, aktuator, dan item item lain-
nya yang dapat dibaca tanpa melepas part. Membaca Data List lebih cepat dalam melakukan troubleshoot-
ing adalah salah satu cara untuk menghemat waktu.
(a) Panaskan mesin.
(b) Putar kunci kontak ke OFF.
(c) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(d) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester II.
(e) Masuk ke menu menu berikut: Power train / ECT / Data List.
(f) Ikuti instruksi pada tester dan baca Data List.
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan(Range)
S Setelah stall test: Jika harga --40_C (--40_F) atau
Harga ATF temperature sensor/
Kira kira 80_C (176_F) 150_C (302_F), rangkaian ATF
Temperatur oli A/T 3 min. : --40_C (--40_F)
S Sama dengan temperatur kamar temperature sensor hubungan
maks. : 150_C (302_F)
saat mesin dingin singkat atau terbuka.
CATATAN:
Pada tabel dibawah ini, harga pada ”Kondisi Normal” adalah harga referensi. Jangan tergantung se-
mata mata pada harga referensi ini saat memutuskan apakah part rusak atau tidak.
PETUNJUK:
Jika DTC P0712/38 keluar dan intelligent tester II keluar 150_C (302_F) atau lebih, terjadi hubungan singkat.
Jika DTC P0713/38 keluar dan intelligent tester II keluar is --40_C (--40_F), Terjadi hubungan terbuka.
Ukur tahanan antara terminal THOC dan body ground.
Temperatur yang ditampilkan Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan terbuka
150˚C (302˚F) atau lebih Hubungan singkat
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--515
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
2 1
NG GANTI ATF TEMPERATURE SENSOR
G22837 (Lihat hal. 40--27)
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
O/D Direct Clutch Drum O/D direct clutch speed sensor (NCO) mendeteksi kecepatan
putar dari O/D input shaft dari putaran O/D direct clutch drum.
Konstruksinya sama seperti No. 2 vehicle speed sensor (SP2).
Dengan membandingkan signal kecepatan O/D direct clutch
dan signal No. 2 vehicle speed sensor (SP2), TCM mendeteksi
saat perpindahan gigi dan dapat mengontrol dengan benar tor-
si mesin dan tekanan hidraulik dengan respon dari berbagai
O/D Direct Clutch
kondisi, yang akhirnya akan mendapatkan perpindahan gigi
Speed Sensor (NCO)
G23741 yang sangat halus.
URAIAN MONITOR
Input speed sensor mendeteksi kecepatan input shaft transmisi. TCM menentukan saat perpindahan gigi
berdasarkan perbandingan input speed sensor (kecepatan input shaft) dengan output speed sensor (kece-
patan output shaft).
Jika kecepatan output shaft lebih tinggi dari harga yang diharapkan dan kecepatan input shaft 300 rpm atau
kurang saat berjalan dengan tongkat transmisi pada D, TCM akan menyimpulkan bahwa terjadi malafungsi
pada input speed sensor (NCO). TCM akan menyalakan MIL dan DTC di set.
WIRING DIAGRAM
T4
O/D Direct Clutch Speed Sensor TCM
(Transmission Revolution Sensor (Input)) 3
V NCO+
T12
2 1
2
P NCO--
T12
G31763
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--517
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA PEMASANGAN O/D DIRECT CLUTCH SPEED SENSOR
BENAR SALAH
BR3795 NG GANTI O/D DIRECT CLUTCH SPEED SENSOR
OK
2 1
C58536
T12 PETUNJUK:
TCM Referensi: Pemeriksaan menggunakan oscilloscope.
Periksa bentuk gelombang antara terminal NCO+ dan NCO--
pada konektor TCM.
Standard: Mengacu pada ilustrasi
Hubungan Tester T12--3 (NCO+) -- T12--2 (NCO--)
Setting Tool 5 V/DIV, 0.5 mdet./DIV
NCO+ NCO-- Kondisi Kecepatan kendaraan 20 km/h (12 mph)
5 V/DIV
GND
0.5 mdet./DIV
G34867
NG GANTI O/D DIRECT CLUTCH SPEED SENSOR
OK
05--518 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
OK
URAIAN RANGKAIAN
No. 2 vehicle speed sensor mendeteksi kecepatan putaran output shaft transmisi dan mengirimkan signal
ini ke TCM. TCM menentukan kecepatan kendaraan berdasarkan dari signal ini.
Tegangan AC dihasilkan pada coil speed sensor SP2 sesuai dengan putaran rotor yang dipasangkan pada
output shaft, dan tegangan ini dikirimkan ke TCM.
Titik perpindahan gigi dan lock--up timing dikontrol oleh TCM berdasarkan pada signal dari speed sensor
ini dan throttle position sensor.
No. DTC Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
Semua kondisi dibawah terdeteksi 500 kali atau lebih terus
menerus. (2 trip detection logic):
(a) Tidak ada signal dari speed sensor (SP2) masuk ke TCM S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian No. 2 vehicle
speed sensor
P0722/61 sambil 4 pulsa dari signal No.2 vehicle speed sensor dikirim
S No. 2 vehicle speed sensor
(b) Kecepatan kendaraan 9 km/h (6 mph) atau lebihuntuk pal-
S TCM
ing tidak 4 detik.
(c) Park/neutral position switch OFF
URAIAN MONITOR
Output speed sensor memonitor kecepatan output shaft. TCM mengontrol titik perpindahan gigi dan up tim-
ing berdasarkan signal dari output speed sensor dan throttle position sensor.
Jika TCM mendeteksi tidak ada signal dari output speed sensor walau kendaraan sedang bergerak, hal ini
akan disimpulkan bahwa output speed sensor malafungsi. TCM akan menyala MIL dan DTC di set.
WIRING DIAGRAM
T5
No. 2 Vehicle Speed Sensor TCM
(Transmission Revolution Sensor (Output))
30
R SP2+
T12
2 1
29
G SP2--
T12
G31763
05--520 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA PEMASANGAN NO. 2 VEHICLE SPEED SENSOR
OK
2 1
C58536
PETUNJUK:
T12
Referensi: Pemeriksaan menggunakan oscilloscope.
TCM
Periksa bentuk gelombang antara terminal SP2+ dan SP2--
pada konektor TCM.
Standard: Mengacu pada ilustrasi
Hubungan Tester T12--30 (SP2+) -- T12--29 (SP2--)
Setting Tool 5 V/DIV, 0.5 mdet./DIV
Kondisi Kecepatan kendaraan 20 km/h (12 mph)
SP2+ SP2--
2 V/DIV
GND
20 mdet./DIV
G36609 NG GANTI NO. 2 VEHICLE SPEED SENSOR
OK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--521
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
T12
(a) Lepas konektor T12 TCM.
TCM (b) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
T12--30 (SP2+) --
20_C (68_F) 560 sampai 680 :
T12--29 (SP2--)
T12--30 (SP2+) --
20_C (68_F) 10 k: atau lebih
Body ground
T12--29 (SP2--) --
SP2+ SP2-- F45523
Body ground
20_C (68_F) 10 k: atau lebih
OK
URAIAN RANGKAIAN
Perpindahan dari gigi 1 sampai O/D dilakukan dengan kombinasi ON dan OFF dari shift solenoid valve No.
1 dan No. 2 yang dikontrol oleh TCM. Jika terjadi hubungan singkat atau terbuka salah satu atau keduanya
shift solenoid valve, TCM tetap mengontrol secara normal shift solenoid valve agar kendaraan dapat berope
rasi secara aman (fail--safe function).
Funsi Fail--safe:
Jika salah satu dari rangkaian shift solenoid valve terjadi hubungan singkat atau terbuka, TCM membuat
ON dan OFF shift solenoid lain ke perpindahan ke posisi gigi seperti pada tabel berikut. TCM juga membuat
shift solenoid valve SL OFF pada saat yang sama. Jika kedua solenoids malafungsi, kontrol hidraulik tidak
dapat dilakukan secara elektronik jadi harus dilakukan secara manual. Perpindahan manual seperti diperli-
hatkan pada tabel berikut harus dilakukan. Dalam hal hubungan singkat, TCM berhenti mengirimkan arus
ke rangkaian solenoid yang hubungan singkat.
SHIFT SOLENOID S1 SHIFT SOLENOID S2 BOTH SOLENOIDS
NORMAL MALAFUNGSI MALAFUNGSI MALAFUNGSI
Posisi
Solenoid valve Solenoid valve Solenoid valve Gigi saat tongkat transmisi
Gigi Gigi Gigi bekerja secara manual
S1 S2 S1 S2 S1 S2
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st O/D
ON ON 2nd X ON 3rd OFF X O/D O/D
D
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X O/D O/D
OFF OFF O/D X OFF O/D OFF X O/D O/D
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st 3rd
2 ON ON 2nd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
ON OFF 1st X OFF 1st ON X 1st 1st
L
ON ON 2nd X ON 2nd ON X 1st 1st
X: Malafungsi
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--523
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
URAIAN MONITOR
TCM memerintahkan perpindahan gigi dengan membuat shift solenoid valve ”ON/OFF”. Bila terjadi hubun-
gan singkat atau terbuka pada rangkaian pada shift solenoid valve, TCM mendeteksi problem dan menyala-
kan MIL dan menyimpan DTC. Dan TCM melakukan fungsi fail--safe dan membuat shift solenoid valve lain-
nya pada kondisi baik ”ON/OFF”. Dalam hal hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian, TCM
menghentikan arus ke rangkaian.
WIRING DIAGRAM
E1
Shift Solenoid Valve TCM
(ECT Solenoid)
18
W GR
T12 S1
S1 4
17
B W--L
T12 S2
S2 8
G22782
05--524 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TRANSMISSION WIRE (S1/S2)
S2
OK
T12
(a) Lepas konektor T12 TCM.
TCM (b) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
T12--18 (S1) --
20_C (68_F) 11 sampai 15 :
Body ground
T12--17 (S2) --
20_C (68_F) 11 sampai 15 :
Body ground
OK
(+)
P
NG GANTI SHIFT SOLENOID VALVE S1/S2
G34611
(Lihat hal. 40--28)
G34612 G34855
OK
URAIAN RANGKAIAN
Throttle pressure yang digunakan pada primary regulator valve
(yang memodulasi line pressure) membuat solenoid valve SLT,
harus dikontrol secara elektronik, secara presisi dan cepat mo-
Line Pressure dulasi dan menghasilkan line pressure berdasarkan seberapa
Control Pressure lebar pedal gas di tekan atau output dari power mesin.
Pengontrolan line pressure ini dan menghasilkan karakteristik
perpindahan yang lembut.
Begitu menerima signal dari throttle valve opening angle, TCM
Arus Mengalir ke Solenoid D02290 mengontrol line pressure dengan mengirim duty rasio yang su-
dah ditentukan* ke solenoid valve, modulasi line pressure dan
menghasilkan throttle pressure.
PETUNJUK:
*: Duty rasio adalah perbandingan arus saat ON (A) ke total dari
ON arus saat ON dan OFF (A+B).
Duty Rasio (%) = A/(A+B) x 100
OFF
1 siklus
BE4056
WIRING DIAGRAM
E1
Shift Solenoid Valve SLT
(ECT Solenoid) TCM
20
O G--Y
T12
SLT+ 2 SLT+
19
G L--B SLT--
T12
SLT-- 6
G35181
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--527
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TRANSMISSION WIRE (SLT)
OK
T12
(a) Lepas konektor T12 TCM.
TCM (b) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
T12--20 (SLT+) --
20_C (68_F) 5.0 sampai 5.6 :
T12--19 (SLT--)
T12--20 (SLT+) --
20_C (68_F) 10 k: atau lebih
Body ground
T12--19 (SLT--) --
SLT+ SLT-- F45523
Body ground
20_C (68_F) 10 k: atau lebih
OK
G36604
(--) (+)
G36605
PETUNJUK:
T12
TCM Referensi: Pemeriksaan menggunakan oscilloscope.
Periksa bentuk gelombang antara terminal SLT+dan SLT--
pada konektor TCM.
Standard: Mengacu pada ilustrasi
Hubungan Tester T12--20 (SLT+) -- T12--19 (SLT--)
Setting Tool 5 V/DIV, 1 mdet./DIV
SLT+ SLT-- Kondisi Kecepatan idle mesin
5 V/DIV
GND
OK
URAIAN RANGKAIAN
Shift solenoid valve SL akan ON dan OFF oleh signal dari TCM untuk mengontrol kerja tekanan hidraulik
pada lock--up relay valve, dimana kemudian mengontrol kerja lock--up clutch.
No. DTC Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
TCM mendeteksi hubungan singkat pada rangkaian solenoid S Hubungan singkat pada rangkaian shift solenoid valve SL
P2769/64 valve SL (sekali) saat solenoid valve SL bekerja (1 trip detec- S Shift solenoid valve SL
tion logic) S TCM
TCM mendeteksi hubungan terbuka pada rangkaian solenoid S Hubungan terbuka pada rangkaian shift solenoid valve SL
P2770/64 valve SL (sekali) saat solenoid valve SL tidak bekerja (1 trip S Shift solenoid valve SL
detection logic) S TCM
Fungsi Fail--safe:
Jika TCM mendeteksi malafungsi, akan membuat shift solenoid valve SL OFF.
URAIAN MONITOR
Lock--up torque converter dikontrol oleh TCM berdasarkan rpm mesin, beban mesin, temperatur mesin, ke-
cepatan kendaraan, temperatur transmisi, dan posisi pemilihan gigi. TCM menentukan status lock--up pada
torque converter dengan membandingkan rpm mesin (NE) ke rpm input (NCO). TCM mengkalkulasi gigi
transmisi aktual dengan membandingkan rpm input (NCO) ke rpm output (SP2). Bila kondisi yang sebenar-
nya, TCM memutuskan ”lock--up” dengan mengontrol tegangan ke shift solenoid SL. Jika SL terbuka, sole-
noid SL menghasilkan tekanan ke lock--up relay valve dan mengunci torque converter clutch. Jika TCM men-
deteksi hubungan singkat atau terbuka padarangkaian solenoid SL, TCM mengartikan hal ini sebagai
kerusakan pada solenoid SL atau rangkaian. TCM akan menyalakan MIL dan menyimpan DTC.
WIRING DIAGRAM
TCM
E1
Shift Solenoid Valve SL
(ECT Solenoid)
16
Y G
T12 SL
S3 7
G22672
05--530 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TRANSMISSION WIRE (SL)
SL
NG Lanjut ke step 3
G22892
OK
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Switch Posisi Park/Neutral (PNP) mendeteksi posisi tongkat transmisi dan mengirimkan signal ke TCM.
WIRING DIAGRAM
TCM
D J/C F 7 11
B--Y B--Y B--Y
J16 J17 ID2 T12 STA
J/C
2 RB G--Y A C G--Y 8
J16 J17 T11 D
R--L DL 7
C
J17
L B B L 11
J16 J17 T11 2
2L 3
G--R C A G--R 10
J16 J17 T11 L
LL 8
S10
Shift Lock Control ECU Sub--assy J/B Instrument Panel Assy
G--Y (J/B Sisi Pengemudi)
NSSD
9
G--O 18 18 G--O 12
AT3 2O 2N T11 3
3
ECU--IG &
2 25 GAUGE 6 B B
R--L B--Y
ID1 2S 2A J24 J23
Baterai
G37160
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--533
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan intelligent tester II Data List akan menunjukan kondisi switch, sensor, aktuator, dan item item lain-
nya yang dapat dibaca tanpa melepas part. Membaca Data List lebih cepat dalam melakukan troubleshoot-
ing adalah salah satu cara untuk menghemat waktu.
(a) Putar kunci kontak ke OFF
(b) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(c) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester II.
(d) Masuk ke menu menu berikut: Power train / ECT / Data List.
(e) Ikuti instruksi pada tester dan baca Data List.
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan (Range)
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Signal Neutral Position Switch Pada P and N: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON atau OFF
Tidak pada P atau N: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Shift Switch Status (R Range) Pada R: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON atau OFF
Tidak pada R: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
Shift Switch Status (4 atau D PNP switch status/
Pada D and 3: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
Range) ON atau OFF
Tidak pada D atau 3: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Shift Switch Status (2 Range) Pada 2 and L: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON atau OFF
Tidak pada 2 atau L: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Shift Switch Status (L Range) Pada L: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON atau OFF
Tidak pada L: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
CATATAN:
Pada tabel diatas ini, harga pada ”Kondisi Normal” adalah harga referensi. Jangan tergantung sema-
ta mata pada harga referensi ini saat memutuskan apakah part rusak atau tidak.
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 jika malafungsi ditemukan saat tongkat transmisi pada posisi 3, dan mulai
dari step 2 jika malafungsi ditemukan saat tongkat transmisi tidak pada posisi 3.
05--534 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
NSSD
F42943 D29380
NG GANTI SHIFT LOCK CONTROL ECU SUB--ASSY
(Lihat hal. 40--52)
OK
OK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--535
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PETUNJUK:
*: Tegangan akan turun perlahan oleh karena nyalanya lampu
mundur.
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR (Lihat hal. 01--31)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Penggunaan rangkaian ini adalah untuk mencegah mesin mati saat pengendaraan kondisi lock--up dan
pengereman yang tiba tiba.
Saat pedal rem ditekan, switch ini mengirimkan signal ke TCM. Kemudian TCM meng cancel kerja lock--up
clutch saat pengereman terjadi.
WIRING DIAGRAM
G--W 5 21 14
G--W
2M 2R T10 STP
S13
Switch Lampu rem
2 1
G--B STOP B
2F 2G
1 2
1 ALT 1
W
1A 1F
Baterai
G34504
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--537
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan intelligent tester II Data List akan menunjukan kondisi switch, sensor, aktuator, dan item item lain-
nya yang dapat dibaca tanpa melepas part. Membaca Data List lebih cepat dalam melakukan troubleshoot-
ing adalah salah satu cara untuk menghemat waktu.
(a) Panaskan mesin.
(b) Putar kunci kontak OFF
(c) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(d) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester II.
(e) Masuk ke menu menu berikut: Power train / ECT / Data List.
(f) Ikuti instruksi pada tester dan baca Data List.
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan (Range)
Status switch lampu rem/ S Pedal rem ditekan: ON
Switch rem --
ON atau OFF S Pedal rem dilepas: OFF
CATATAN:
Pada tabel diatas ini, harga pada ”Kondisi Normal” adalah harga referensi. Jangan tergantung sema-
ta mata pada harga referensi ini saat memutuskan apakah part rusak atau tidak.
1 PERIKSA SWITCH SWITCH LAMPU REM ASSY
OK
05--538 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A340E)
T10--14 (STP) --
Pedal rem dilepas Dibawah 1 V
Body ground
STP G37243
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR (Lihat hal. 01--31)
OK
DEFINISI ISTILAH
Istilah Difinisi
Uraian Monitor Uraian dari apa monitor TCM dan bagaimana mendeteksi malafungsi (Kegunaan monitoring dan detilnya).
05--540 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
05HMK--04
LOKASI
Kombinasi Meter Assy
ECM
F Lampu Indikator Malafungsi
DLC3
Shift Solenoid
Valve S1
Shift Solenoid
Valve S2
Shift Solenoid
Shift Solenoid Valve SL
Valve SLT
SISTEM DIAGRAM
Konfigurasi dari electronic control system pada transmisi automatik A45DE diperlihatkan pada tabel berikut.
THOC
ATF Temperature Sensor S1
Shift Solenoid Valve S1
SPD
Combination Meter
SL
Shift Solenoid Valve SL
NSW, STA,
R, 2, L
Park/Neutral Position Switch
SLT
Shift Lock Control ECU Shift Solenoid Valve SLT
3
Transmission Control Switch
SP2
No. 2 Vehicle Speed Sensor
#10
No. 1 Injektor
STP
Switch Lampu Rem #20
No. 2 Injektor
#30
NE No. 3 Injektor
Crankshaft Position Sensor
#40
No. 4 Injektor
VPA, VPA2
Accelerator Position Sensor
Kombinasi Meter
W
Engine Coolant MIL
THW
Temperature (ECT)
Sensor
05--544 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
ECM
ETCS E9--7 E9--3
+BM BATT MAIN Relay
E9--8 1 2
Kunci MREL
AM2 E9--1 3 5
Kontak +B
IGN E9--9
5 6 IGSW
Relay ST
Kombinasi Meter To 5 3 AM2
Baterai
22 6 E10--8 Starter
SPD 1 2
E9--12
Shift Solenoid Valve STA
Switch PNP
E9--30 4 5
Shift Solenoid Valve S1 4 NSW
E11--9 E10--11 1
S1 R
E10--19 7 ECU--IG
3 2 & GAUGE
2 E10--10 3
Shift Solenoid Valve S2 L E10--9 8
8 E11--8
S2
NCO+ E11--34 O/D Direct
2 Clutch Speed
E11--26
Shift Solenoid Valve SL 7 NCO-- Sensor
E11--11 1
SL E12--22
THOC ATF
2 Temperature
E2 E12--28
2 E11--12 1 Sensor
SLT+
Shift Solenoid E11--35 No. 2
SP2+
Valve SLT 6 E11--13 2 Vehicle
SLT-- E11--27
SP2-- Speed Sensor
1
Switch lampu rem DLC3
STOP E10--13
2 1 E10--4 SIL
STP 7
3 E10--35
WFSE
15
Lampu
E12--3
Kombinasi E1
6
Belakang G34509
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--545
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
05HMO--04
URAIAN SISTEM
1. URAIAN SISTEM
(a) Electronic Controlled Automatic Transmission (ECT) adalah suatu automatik transmisi dimana saat
perpindahan dikontrol secara elektronik dengan menggunakan Transmission Control Module (TCM).
TCM mendeteksi signal elektrik yang menunjukan mesin dan kondisi pengendaraan, pengontrolan
titik perpindahan dan pemilihan bentuk dasar perpindahan yang tepat pada kebiasaan pengemudi
dan kondisi jalan. Hasilnya, efesiensi bahan bakar dan performa tenaga transmisi meningkat.
Shift shock telah dikurangi dengan mengontrol mesin dan transmisi secara bersamaan.
Sebagai tambahan, ECT dengan fitur sebagai berikut:
S Fungsi diagnostik.
S Fungsi Fail--safe saat malafungsi terjadi.
05--546 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
056IH--17
LANJUT
LANJUT
LANJUT
4 PERIKSA DAN HAPUS DTC DAN FREEZE FRAME DATA (Lihat hal. 05--570)
LANJUT
5 PEMERIKSAAN VISUAL
LANJUT
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Gejala tidak terjadi A
Gejala terjadi B
B Lanjut ke step 9
LANJUT
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--547
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B Lanjut ke step 18
NG Lanjut ke step 19
OK
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 15
OK
NG Lanjut ke step 19
OK
NG Lanjut ke step 17
OK
05--548 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
NG
17 PEMERIKSAAN PART
LANJUT
19 PEMERIKSAAN RANGKAIAN
LANJUT
LANJUT
21 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
LANJUT
LANJUT
LANJUT
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--549
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Gejala tidak terjadi A
Gejala terjadi B
B Lanjut ke step 6
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B Lanjut ke step 15
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 13
OK
NG Lanjut ke step 13
OK
NG Lanjut ke step 12
OK
05--550 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
NG Lanjut ke step 16
OK
NG Lanjut ke step 14
OK
NG
14 PEMERIKSAAN PART
LANJUT
LANJUT
LANJUT
18 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--551
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
056II--16
Pemeriksa
Nama :
VIN
Nama Pelanggan Tgl. produksi / /
No. Polisi
Tgl. Kendaraan / / km
Pembacaan Odometer
Dibawa ke Bengkel mil
Tgl. Problem / /
Terjadi
Sesering Apa j Selalu j Sekali sekali ( kali sehari/bln)
Problem Terjadi?
j Tidak bisa pindah naik ( j 1st o 2nd j 2nd o 3rd j 3rd o O/D )
j Tidak bisa pindah turun ( j O/D o 3rd j 3rd o 2nd j 2nd o 1st )
j Lock--up malafungsi
Gejala j Titik perpindahan terlalu tinggi atau terlalu rendah
j Masuk keras ( j N o D j Lock--up j Posisi apapun)
j Slip atau geter
j Tidak ada kick--down
j Lain lain
TEST JALAN
1. KONFIRMASI GEJALA PROBLEM
(a) Berdasarkan hasil analisa problem pelanggan, coba untuk membuat gejala. Jika problem adalah
transmisi tidak dapat pindah naik, pindah turum, atau titik perpindahan terlalu tinggi atau terlalu ren-
dah, lakukan test jalan sebagai berikut berdasarkan perpindahan automatik dan simulasi gejala prob-
lem.
2. TEST JALAN
CATATAN:
Lakukan test pada temperatur ATF kerja normal 50 sampai 80˚C (122 sampai 176˚F).
(a) Test posisi D
Pindahkan tingkat transmisi ke D dan tekan pedal gas penuh. Periksa sebagai berikut:
(1) Periksa kerja up--shift.
Periksa apakah 1 o 2, 2 o 3 dan 3 o O/D up--shift berada pada titik perpindahan diperlihatkan
pada automatic shift schedule (lihat hal. 03--40).
PETUNJUK:
S Kontrol menghambat pindah ke gigi O/D aktif bila: 1) temperatur pendingin 55˚C (131˚F) atau kurang,
atau. 2) kecepatan kendaraan 49 km/h (30 mph) atau kurang.
S Kontrol menghambat lock--up pada gigi O/D aktif bila:1) pedal gas ditekan, atau 2) pedal gas dilepas.
(2) Periksa shift shock dan slip.
Periksa shock dan slip pada 1 o 2, 2 o 3 dan 3 o O/D up--shift.
(3) Periksa abnormal noise dan vibrasi.
Kendarai pada D lock--up atau gigi O/D dan periksa abnormal noise dan vibrasi.
CATATAN:
Jika abnormal noise dan/atau vibrasi terjadi, lakukan pemeriksaan pada penyebab. Kesalahan pada
perbaikan problem dapat menyebabkan problem berikut pada differential, torque converter, dll.
(4) Periksa kerja kick--down.
Dengan mengendarai kendaraan pada gigi 2, 3 dan O/D dengan tingkat transmisi pada D, perik-
sa apakah bisa kick--down dengan batasan kecepatan kendaraan untuk kick--down 2 o 1, 3 o
2 dan O/D o 3 pastikan semua ditunjukkan pada automatic shift schedule (lihat hal. 03--40).
(5) Periksa abnormal shock dan slip pada kick--down.
(6) Periksa mekanisme lock--up.
Kendarai kendaraan pada gigi O/D dengan tongkat transmisi pada D. Jaga kecepatan tetap
(lock--up ON) kira kira 80 km/h (50 mph). Perlahan tekan pedal gas dan periksa apakah peruba-
han mesin tidak kasar.
Jika kecepatan mesin tiba tiba naik, tidak ada lock--up.
(b) Test posisi 2
Gerakkan tongkat transmisi ke 2 dan tekan penuh pedal gas. Periksa sebagai berikut:
(1) Periksa kerja up--shift.
Periksa apakah up--shift 1 o 2 terjadi dan pastikan titik perpindahan sesuai automatic shift
schedule (lihat hal. 03--40).
PETUNJUK:
Tidak terjadi up--shift O/D dan lock--up saat tongkat transmisi pada 2.
(2) Periksa engine braking.
Dengan mengendarai kendaraan pada gigi 2 dengan tongkat transmisi pada D, lepas pedal gas
dan periksa efektivitas engine braking.
(3) Periksa abnormal noise saat akselerasi dan deselerasi, dan untuk shock pada up--shift dan
down--shift.
(c) Test posisi L
Pindahkan tongkat transmisi ke L dan tekan penuh pedal gas. Periksa sebagai berikut:
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--553
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PETUNJUK:
*: Jika harga lebih tinggi atau lebih rendah dari harga spesifikasi 600 rpm atau lebih, torque converter mung-
kin malafungsi.
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--555
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
TEST HIDRAULIK
1. PENGUKURAN LINE PRESSURE
CATATAN:
S Lakukan test pada temperatur ATF kerja normal 50
sampai 80˚C (122 sampai 176˚F).
S Test line pressure harus selalu dilakukan paling tidak
2 orang. Satu orang harus mengamati kondisi roda
atau ganjalan roda sedang yang lain melakukan test.
S Hati hati, jaga SST jangan sampai tersentuh dengan
kanalpot.
S Pemeriksaan ini harus dilakukan setelah pemerik-
saan dan penyetelan mesin.
S Lakukan test dengan A/C OFF.
Evaluasi:
Problem Kemungkinan penyebab
S Shift solenoid valve SLT rusak
Jika harga pengukuran pada semua posisi lebih tinggi dari spesifikasi
S Regulator valve rusak
S Shift solenoid valve SLT rusak
S Regulator valve rusak
Jika harga pengukuran pada semua posisi lebih rendah dari spesifikasi
S Poma oli rusak
S O/D direct clutch rusak
S Kebocoran ATF pada rangkaian posisi D
Jika tekanan terlalu rendah saat tongkat transmisi hanya pada D
S Forward clutch rusak
S Kebocoran ATF pada rangkaian posisi R
Jika tekanan terlalu rendah saat tongkat transmisi hanya pada R S Direct clutch rusak
S 1st & reverse brake rusak
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--557
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
05HMT--04
Kecepatan kendaraan
Jaga kecepatan konstan atau akselerasi bertahap (dengan throttle terbuka) untuk 3 menit atau lebih.*
Lock--up ON
Kira kira
Kecepatan Kendaraan
100 km/h (62 mph)
Kira kira
80 km/h (50 mph)
0
Panaskan hingga
cukup Berhenti
(Idling)
Normal akselerasi
dengan semua gigi 1 sampai O/D
G31593
PETUNJUK:
*: Pengendaraan seperti dijelaskan pada gigi paling tinggi untuk mulai lock--up. Sekali kondisi lock--up, ken-
daraan dikendarai pada 80 km/h (50 mph).
05--560 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
056IN--17
Kendaraan tidak dapat bergerak pada satu atau lebih posisi selain
Off--vehicle repair matrix chart --
P, N dan R
1. C0 exhaust valve *
Akselerasi jelek
2. Tabel matrik perbaikan Off--vehicle --
Mesin mati saat starting off atau berhenti Tabel matrik perbaikan Off--vehicle --
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--563
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
Kendaraan tidak dapat bergerak saat tingkat transmisi pada D, 2 1. O/D direct clutch (C0) *
dan L 2. Front clutch (C1) *
Kendaraan tidak dapat bergerak saat tingkat transmisi pada D
Front clutch (C1) *
dan 2
Kendaraan tidak dapat bergerak saat tingkat transmisi pada 2 2nd brake (B2) *
Kendaraan tidak dapat bergerak saat tingkat transmisi pada L 1st & reverse brake (B3) *
1. O/D direct clutch (C0) *
Tidak bisa up--shift (1 o 2)
2. 2nd brake (B2) *
Tidak bisa up--shift (2 o 3) Direct clutch (C2) *
1. O/D brake (B0) *
Tidak bisa up--shift (3 o O/D) 2. O/D direct clutch (C0) *
3. O/D one--way clutch (F0) *
1. 2nd brake (B2) *
Tidak bisa down--shift (2 o 1) 2. 1st & reverse brake (B3) *
3. No. 1 one--way clutch (F1) *
Tidak bisa lock--up atau tidak bisalock--up off Torque converter clutch 40--22
1. Front clutch (C1) *
Hentakan keras (N o D)
2. No. 1 one--way clutch (F1) *
Tidak bisa engine braking (1/tongkat transmisi pada L) O/D direct clutch (C1) *
Tidak bisa engine braking (2/tongkat transmisi pada 2) 2nd coast brake (B1) *
Akselerasi jelek (semua posisi tongkat transmisi) Torque converter clutch 40--22
1. O/D direct clutch (C0) *
Akselerasi jelek (O/D)
2. O/D planetary gear unit *
TERMINAL ECM
E12 E11 E10 E9
G34261
Simbol (No Terminal.) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON dan posisi tongkat
NSW (E9--30) -- E1 (E12--3) L--Y -- BR Signal switch PNP Dibawah 3 V
transmisi pada P atau N
Menghasilkan pulsa
SL (E11--11) -- E1 (E12--3) L--Y -- BR Signal solenoid SL Kunci kontak ON
(lihat bentuk gelombang 2)
Pengendaraan kendaraan pada
SL (E11--11) -- E1 (E12--3) L--Y -- BR Signal solenoid SL 9 sampai 14 V
kondisi lock--up
Simbol (No Terminal.) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON dan pedal rem di-
STP (E10--4) -- E1 (E12--3) G--W -- BR Signal STP lamp switch 7.5 sampai 14 V
tekan
Kunci kontak ON dan pedal rem di-
STP (E10--4) -- E1 (E12--3) G--W -- BR Signal STP lamp switch Dibawah 1.5 V
lepas
WFSE (E10--35) -- E1 (E12--3) W -- BR Terminal SIL pada DLC3 Kunci kontak ON 9 sampai 14 V
5 V/DIV
Bentuk gelombang 1 (Referensi):
Terminal SLT+ -- SLT--
Setting Tool 5 V/DIV, 1 mdet./DIV
Kondisi Kecepatan mesin idle
GND
1 mdet./DIV
G23426
100 mdet./DIV
G34875
20 mdet./DIV
G34874
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--567
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
0.5 mdet./DIV
G34873
GND
20 mdet./DIV
G34872
05--568 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
05M79--01
SISTEM DIAGNOSIS
1. DESCRIPTION
Saat troubleshooting kendaraan dengan Multiplex OBD (M--
OBD), kendaraan harus dihubungkan dengan intelligent tester
II. Berbagai keluaran data dari Engine Control Module (ECM)
kendaraan dapat dibaca.
DLC3
Intelligent Tester ll A98433
5. PERIKSA DLC3
TTCM kendaraan menggunakan protokaol komunikasi ISO
CG SG SIL
14230 (M--OBD). Susunan terminal pada DLC3 berdasarkan
ISO 15031--03 dan sesuai dengan format ISO 14230.
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 1314 1516
BAT A82779
PETUNJUK:
Hubungkan kabel intelligent tester II ke DLC3, putar kunci kon-
tak ON dan lakukan penggunaan intelligent tester II. Jika tampi-
lan memberitahukan bahwa komunikasi error telah terjadi, ter-
dapat problem pada kendaraan atau pada tester.
S Jika komunikasi normal saat tester dihubungkan pada
kendaraan lain, periksa DLC3 pada kendaraan yang
akan diperbaiki.
S Jika komunikasi tetap masih tidak dapat dilakukan saat
tester dihubungkan pada kendaraan lain, problem ke-
mungkinan ada pada tester itu sendiri. Konsultasikan ke
Service Division PT. TOYOTA ASTRA MOTOR.
6. PERIKSA TEGANGAN BATERAI
Tegangan baterai : 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali baterai sebelum bekerja.
7. PERIKSA MIL
(a) MIL nyala bila kunci kontak diputar ke ON dan mesin tidak
hidup.
PETUNJUK:
Jika MIL tidak nyala, periksa rangkaian MIL (mengacu pada
RANGKAIAN MIL pada hal. 05--158).
(b) Saat mesin di start, periksa apakah MIL menjadi OFF.
Jika lampu tetap ON, sistem diagnosis telah mendeteksi
A93827 malafungsi atau ke tidak normalan pada sistem.
05--570 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
05M7A--01
MEMERIKSA/MENGHAPUS DTC
CATATAN:
Hanya Intelligent tester II:
Bila sistem diagnosis berubah dari normal mode ke check mode, atau sebaliknya, semua DTC dan
freeze frame data yang terekam pada normal mode akan terhapus. Sebelum merubah mode, selalu
memeriksa dan membuat catatan bila ada DTC dan freeze frame data.
DLC3
Intelligent Tester ll A98433
DTC
A90409
TC A82779
(c) Baca DTC dengan mengamati MIL. Jika tidak ada DTC
0.25 det.
yang terdeteksi, MIL akan berkedip seperti ditunjukan
pada ilustrasi.
ON
OFF
0.25 det.
A73556
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--571
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
Fungsi ini meminimalkan kehilangan fungsi ECT saat ada malafungsi terjadi pada setiap sensor atau selo-
noid.
Part Malafungsi Fungsi
DTC P0710, P0712, P0713: Pada saat malafungsi ATF temperature sensor, sistem menetapkan ATF pada
ATF Temperature Sensor 80_C (176_F).
DTC P0722: Pada saat malafungsi No. 2 vehicle speed sensor, tongkat transmisi efektif melalui
No. 2 Vehicle Speed Sensor (SP2) input speed sensor signal (NCO) atau engine speed signal (NE).
DTC P0973, P0974, P0976, P0977: Arus yang ke solenoid valve yang rusak du putus dan kontrol efektif dengan kerja
Shift Solenoid Valve S1, S2 solenoid valve lain dengan kerja normal.
Pada saat malafungsi solenoid valve SLT, arus yang ke solenoid valve berhenti.
DTC P2716:
Sebab berhentinya kontrol line pressure, shift shock akan meningkat. Walau demi-
Shift Solenoid Valve SLT
kian, perpindahan efektif melalui kontrol normal clutch pressure.
DTC P2769, P2770: Pada saat malafungsi solenoid valve SL, arus yang ke solenoid valve berhenti.
Shift Solenoid Valve SL Sebab berhentinya kontrol lock--up, pemakaian bahan bakar naik.
Funsi Fail--safe:
Jika salah satu dari rangkaian shift solenoid valve terjadi hubungan singkat atau terbuka, TCM membuat
ON dan OFF shift solenoid lain ke perpindahan ke posisi gigi seperti pada tabel berikut. TCM juga membuat
shift solenoid valve SL OFF pada saat yang sama. Jika kedua solenoids malafungsi, kontrol hidraulik tidak
dapat dilakukan secara elektronik jadi harus dilakukan secara manual. Perpindahan manual seperti diperli-
hatkan pada tabel berikut harus dilakukan. Dalam hal hubungan singkat, TCM berhenti mengirimkan arus
ke rangkaian solenoid yang hubungan singkat.
SHIFT SOLENOID S1 SHIFT SOLENOID S2 BOTH SOLENOIDS
NORMAL MALAFUNGSI MALAFUNGSI MALAFUNGSI
Posisi
Solenoid valve Solenoid valve Solenoid valve Gigi saat tongkat transmisi
Gigi Gigi Gigi bekerja secara manual
S1 S2 S1 S2 S1 S2
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st O/D
ON ON 2nd X ON 3rd OFF X O/D O/D
D
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X O/D O/D
OFF OFF O/D X OFF O/D OFF X O/D O/D
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st 3rd
2 ON ON 2nd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
ON OFF 1st X OFF 1st ON X 1st 1st
L
ON ON 2nd X ON 2nd ON X 1st 1st
X: Malafungsi
05--574 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
05HN4--04
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan(Range)
Tongkat transmisi pada:
S Pada L: 1st
Posisi gigi aktual/ S Pada 2: 1st atau 2nd
Shift Status --
1, 2, 3, 4 (O/D) S Pada D: (O/D OFF) 1, 2 atau 3
S Pada D: (O/D ON) 1, 2, 3 atau
4(O/D)
Lock up solenoid status/ S Lock--up: ON
Lock Up Solenoid Status --
ON atau OFF S Tidak pada lock--up OFF
S Pedal gas ditekan:
Shift solenoid SLT status/ OFF
SLT Solenoid Status --
ON atau OFF S Pedal gas dilepas:
ON
S Setelah stall test: Jika harga --40_C (--40_F) atau
Harga ATF temperature sensor//
Kira kira 80_C (176_F) 215_C (302_F), rangkaian ATF
A/T Oil Temperature 3 min. : --40_C (--40_F)
S Sama dengan temperatur kamar temperature sensor hubungan
maks. : 215_C (419_F)
saat mesin dingin singkat atau terbuka.
Kendaraan berhenti: 0 km/h (0
Output shaft speed/
mph)
SPD (SP2) min.: 0 km/h (0 mph) --
(Kecepatan output shaft sama
maks.: 255 km/h (158 mph)
dengan kecepatan kendaraan)
S Lock--up ON (pemanasn mesin,
selain O/D):
Input Turbine Speed (NCO)
sama dengan kecepatan mesin
S Lock--up ON (pemanasan mesin,
O/D):
Kecepatan Input turbine/
SPD (NCO) Input Turbine Speed (NCO) ada- --
dtampilan: 50 r/min
lah 0 rpm
S Lock--up OFF (Idling dengan
tongkat transmisi pada N):
Input Turbine Speed (NCO) ham-
pir sama dengan kecepatan me-
sin
05--576 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PETUNJUK:
*: ”Kontrol Line Pressure Up” pada Active Test dilakukan untuk memeriksa perubahan line pressure dengan
menghubungkan SST ke automatik transmisi, dimana digunakan pada Hydraulic Test (lihat hal. 05--556)
benar benar. Silahkan catat apakah harga tekanan pada Active Test dan Hydraulic Test berbeda satu sama
lain.
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--577
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
056IK--16
Rangkaian transmission S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ATF temperature sensor
P0710/38
Fluid Temperature Sensor S ATF temperature sensor F f
(05--578)
”A” S ECM
Rangkaian Transmission S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ATF temperature sensor
P0712/38
Fluid Temperature Sensor S ATF temperature sensor F f
(05--578)
”A” Input Rendah S ECM
Rangkaian Transmission S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ATF temperature sensor
P0713/38
Fluid Temperature Sensor S ATF temperature sensor F f
(05--578)
”A” Input Tinggi S ECM
Rangkaian Input/Turbine S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian speed sensor (NCO)
P0717/67
Speed Sensor ”A”tidak ada S O/D direct clutch speed sensor (NCO) F f
(05--581)
signal S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian speed sensor (SP2)
P0722/61 Rangkaian Output Speed
S No. 2 vehicle speed sensor (SP2) F f
(05--584) Sensor Tidak Ada Signal
S ECM
Rangkaian Shift Solenoid ”A” S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve S1
P0973/62
Control Rendah (Shift Sole- S Shift solenoid valve S1 F f
(05--587)
noid Valve S1) S ECM
Rangkaian Shift Solenoid ”A” S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve S1
P0974/62
Control Tinggi (Shift Sole- S Shift solenoid valve S1 F f
(05--587)
noid Valve S1) S ECM
Rangkaian Shift Solenoid ”B” S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve S2
P0976/63
Control Rendah (Shift Sole- S Shift solenoid valve S2 F f
(05--587)
noid Valve S2) S ECM
Rangkaian Shift Solenoid ”B” S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve S2
P0977/63
Control Tinggi (Shift Sole- S Shift solenoid valve S2 F f
(05--587)
noid Valve S2) S ECM
Pressure Control Solenoid S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve SLT
P2716/77
”D” Electrical S Shift solenoid valve SLT -- f
(05--591)
(Shift Solenoid Valve SLT) S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve SLT
P2769/64 Kontrol Solenoid DSL Ren-
S Shift solenoid valve SL -- f
(05--594) dah
S ECM
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian shift solenoid valve SLT
P2770/64
Kontrol Solenoid DSL Tinggi S Shift solenoid valve SL -- f
(05--594)
S ECM
05--578 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE) 05M6Y--01
URAIAN RANGKAIAN
Automatic Transmission Fluid (ATF) temperature sensor merubah temperatur fluida menjadi harga tahanan
kemudian masuk kedalam Transmission Control Module (TCM).
TCM menggunakan tegangan ke temperature sensor melalui TCM terminal THOC.
Tahanan sensor berubah dengan temperatur ATF.
Satu terminal di ground kan sehingga tahanan sensor turun dan tegangan ikut turun sesuai dengan naiknya
temperatur.
TCM menghitung temperatur ATF berdasarkan tegangan signal.
No. DTC Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
Tahanan ATF temperature sensor merubah dari (a) ke (b) atau
S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian ATF temper-
dari (b) ke (a) kurang dari 0,5 detik, dan P0712/38 dan
ature sensor
P0710/38 P0713/38 tidak terdeteksi (1 trip detection logic):
S ATF temperature sensor
(a) Tahanan ATF temperature sensor kurang dari 79 :
S TCM
(b) Tahanan ATF temperature sensor lebih dari 156 k:
S Hubungan singkat pada rangkaian ATF temperature sensor
Tahanan ATF temperature sensor kurang dari 79 : selama 0,5
P0712/38 S ATF temperature sensor
detik atau lebih (1 trip detection logic)
S TCM
S Tahanan ATF temperature sensor lebih dari 156 k: selama S Hubungan terbuka pada rangkaian ATF temperature sensor
P0713/38 15 menit atau lebih setelah mesin start S ATF temperature sensor
S DTCterdeteksi selama 0.5 det atai lebih (1 trip detection logic) S TCM
URAIAN MONITOR
ATF temperature sensor merubah temperatur ATF menjadi harga tahanan listrik. Berdasarkan tahanan,
TCM menentukan temperatur ATF, dan TCM mendeteksi hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian
temperatur ATF. Jika harga tahanan dari temperatur ATF kurang dari 79 :*1 atau lebih dari 156 k:*2, TCM
mengartikan sebagai kesalahan pada sensor ATF atau wiring. TCM akan meng on kan MIL dan menyimpan
DTC.
PETUNJUK:
S *1: 150_C (302_F) atau lebih menunjukan tanpa melihat temperatur aktual ATF.
S *2: --40_C (--40_F) menunjukan tanpa melihat temperatur aktual ATF.
S Temperatur ATF dapat diperiksa pada tampilan intelligent tester II.
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--579
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
WIRING DIAGRAM
A3 ECM
ATF Temperature Sensor
22
W--L
E12
1 2 THOC
28
BR E2
E12
G36552
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan intelligent tester II Data List akan menunjukan kondisi switch, sensor, aktuator, dan item item lain-
nya yang dapat dibaca tanpa melepas part. Membaca Data List lebih cepat dalam melakukan troubleshoot-
ing adalah salah satu cara untuk menghemat waktu.
(a) Panaskan mesin.
(b) Putar kunci kontak ke OFF.
(c) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(d) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester II.
(e) Masuk ke menu menu berikut: Power train / Engine and ECT / Data List.
(f) Ikuti instruksi pada tester dan baca Data List.
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan(Range)
S Setelah stall test: Jika harga --40_C (--40_F) atau
Harga ATF temperature sensor/
Kira kira 80_C (176_F) 215_C (419_F), rangkaian ATF
A/T Oil Temperature 3 min. : --40_C (--40_F)
S Sama dengan temperatur kamar temperature sensor hubungan
maks. : 215_C (419_F)
saat mesin dingin singkat atau terbuka.
CATATAN:
Pada tabel dibawah ini, harga pada ”Kondisi Normal” adalah harga referensi. Jangan tergantung se-
mata mata pada harga referensi ini saat memutuskan apakah part rusak atau tidak.
PETUNJUK:
S Jika DTC P0712/38 keluar dan intelligent tester II keluar 150_C (302_F) atau lebih, terjadi hubungan
singkat.
S Jika DTC P0713/38 keluar dan intelligent tester II keluar is --40_C (--40_F), Terjadi hubungan terbuka.
Ukur tahanan antara terminal THOC dan body ground.
Temperatur yang ditampilkan Malafungsi
--40˚C (--40˚F) Hubungan terbuka
150˚C (302˚F) atau lebih Hubungan singkat
05--580 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
2 1
NG GANTI ATF TEMPERATURE SENSOR
G22837 (Lihat hal. 40--27)
OK
THOC E2
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
G38006 KONEKTOR (Lihat hal. 01--31)
OK
URAIAN RANGKAIAN
O/D Direct Clutch Drum O/D direct clutch speed sensor (NCO) mendeteksi kecepatan
putar dari O/D input shaft dari putaran O/D direct clutch drum.
Konstruksinya sama seperti No. 2 vehicle speed sensor (SP2).
Dengan membandingkan signal kecepatan O/D direct clutch
dan signal No. 2 vehicle speed sensor (SP2), TCM mendeteksi
saat perpindahan gigi dan dapat mengontrol dengan benar tor-
si mesin dan tekanan hidraulik dengan respon dari berbagai
O/D Direct Clutch
kondisi, yang akhirnya akan mendapatkan perpindahan gigi
Speed Sensor (NCO)
G23741 yang sangat halus.
URAIAN MONITOR
Input speed sensor mendeteksi kecepatan input shaft transmisi. TCM menentukan saat perpindahan gigi
berdasarkan perbandingan input speed sensor (kecepatan input shaft) dengan output speed sensor (kece-
patan output shaft).
Jika kecepatan output shaft lebih tinggi dari harga yang diharapkan dan kecepatan input shaft 300 rpm atau
kurang saat berjalan dengan tongkat transmisi pada D, TCM akan menyimpulkan bahwa terjadi malafungsi
pada input speed sensor (NCO). TCM akan menyalakan MIL dan DTC di set.
WIRING DIAGRAM
T4
O/D Direct Clutch Speed Sensor ECM
(Transmission Revolution Sensor (Input)) 34
V NCO+
1 2 E11
26
P NCO--
E11
G31763
05--582 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA PEMASANGAN O/D DIRECT CLUTCH SPEED SENSOR
BENAR SALAH
BR3795 NG GANTI O/D DIRECT CLUTCH SPEED SENSOR
OK
2 1
C58536
PETUNJUK:
E11 Referensi: Pemeriksaan menggunakan oscilloscope.
ECM Periksa bentuk gelombang antara terminal NCO+ dan NCO--
pada konektor TCM.
Standard: R Mengacu pada ilustrasi
Hubungan Tester E11--34 (NCO+) -- E11--26 (NCO--)
Setting Tool 5 V/DIV, 0.5 mdet./DIV
5 V/DIV
GND
0.5 mdet./DIV
G36608
NG GANTI O/D DIRECT CLUTCH SPEED SENSOR
OK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--583
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
OK
URAIAN RANGKAIAN
No. 2 vehicle speed sensor mendeteksi kecepatan putaran output shaft transmisi dan mengirimkan signal
ini ke TCM. TCM menentukan kecepatan kendaraan berdasarkan dari signal ini.
Tegangan AC dihasilkan pada coil speed sensor SP2 sesuai dengan putaran rotor yang dipasangkan pada
output shaft, dan tegangan ini dikirimkan ke TCM.
Titik perpindahan gigi dan lock--up timing dikontrol oleh TCM berdasarkan pada signal dari speed sensor
ini dan throttle position sensor.
No. DTC Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
Semua kondisi dibawah terdeteksi 500 kali atau lebih terus
menerus. (2 trip detection logic):
(a) Tidak ada signal dari speed sensor (SP2) masuk ke TCM S Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian No. 2 vehicle
speed sensor
P0722/61 sambil 4 pulsa dari signal No.2 vehicle speed sensor dikirim
S No. 2 vehicle speed sensor
(b) Kecepatan kendaraan 9 km/h (6 mph) atau lebihuntuk pal-
S TCM
ing tidak 4 detik.
(c) Park/neutral position switch OFF
URAIAN MONITOR
Output speed sensor memonitor kecepatan output shaft. TCM mengontrol titik perpindahan gigi dan up tim-
ing berdasarkan signal dari output speed sensor dan throttle position sensor.
Jika TCM mendeteksi tidak ada signal dari output speed sensor walau kendaraan sedang bergerak, hal ini
akan disimpulkan bahwa output speed sensor malafungsi. TCM akan menyala MIL dan DTC di set.
WIRING DIAGRAM
T5
ECM
No. 2 Vehicle Speed Sensor
(Transmission Revolution Sensor (Output)) 35
G SP2+
E11
1 2
27
R SP2--
E11
G31763
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--585
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA PEMASANGAN NO. 2 VEHICLE SPEED SENSOR
OK
2 1
C58536
PETUNJUK:
E11 Referensi: Pemeriksaan menggunakan oscilloscope.
ECM Periksa bentuk gelombang antara terminal SP2+ dan SP2--
pada konektor TCM.
Standard: Mengacu pada ilustrasi
Hubungan Tester E11--35 (SP2+) -- E11--27 (SP2--)
Setting Tool 5 V/DIV, 0.5 mdet./DIV
Kondisi Kecepatan kendaraan 20 km/h (12 mph)
SP2+ SP2--
2 V/DIV
GND
20 mdet./DIV
G36611 NG GANTI NO. 2 VEHICLE SPEED SENSOR
OK
05--586 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Perpindahan dari gigi 1 sampai O/D dilakukan dengan kombinasi ON dan OFF dari shift solenoid valve No.
1 dan No. 2 yang dikontrol oleh ECM. Jika terjadi hubungan singkat atau terbuka salah satu atau keduanya
shift solenoid valve, ECM tetap mengontrol secara normal shift solenoid valve agar kendaraan dapat berope
rasi secara aman (fail--safe function).
Funsi Fail--safe:
Jika salah satu dari rangkaian shift solenoid valve terjadi hubungan singkat atau terbuka, ECM membuat
ON dan OFF shift solenoid lain ke perpindahan ke posisi gigi seperti pada tabel berikut. ECM juga membuat
shift solenoid valve SL OFF pada saat yang sama. Jika kedua solenoids malafungsi, kontrol hidraulik tidak
dapat dilakukan secara elektronik jadi harus dilakukan secara manual. Perpindahan manual seperti diperli-
hatkan pada tabel berikut harus dilakukan. Dalam hal hubungan singkat, ECM berhenti mengirimkan arus
ke rangkaian solenoid yang hubungan singkat.
SHIFT SOLENOID S1 SHIFT SOLENOID S2 BOTH SOLENOIDS
NORMAL MALAFUNGSI MALAFUNGSI MALAFUNGSI
Posisi
Solenoid valve Solenoid valve Solenoid valve Gigi saat tongkat transmisi
Gigi Gigi Gigi bekerja secara manual
S1 S2 S1 S2 S1 S2
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st O/D
ON ON 2nd X ON 3rd OFF X O/D O/D
D
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X O/D O/D
OFF OFF O/D X OFF O/D OFF X O/D O/D
ON OFF 1st X ON 3rd ON X 1st 3rd
2 ON ON 2nd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
OFF ON 3rd X ON 3rd OFF X 3rd 3rd
ON OFF 1st X OFF 1st ON X 1st 1st
L
ON ON 2nd X ON 2nd ON X 1st 1st
X: Malafungsi
05--588 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
URAIAN MONITOR
ECM memerintahkan perpindahan gigi dengan membuat shift solenoid valve ”ON/OFF”. Bila terjadi hubun-
gan singkat atau terbuka pada rangkaian pada shift solenoid valve, ECM mendeteksi problem dan menyala-
kan MIL dan menyimpan DTC. Dan ECM melakukan fungsi fail--safe dan membuat shift solenoid valve lain-
nya pada kondisi baik ”ON/OFF”. Dalam hal hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian, ECM
menghentikan arus ke rangkaian.
WIRING DIAGRAM
E1
ECM
Shift Solenoid Valve
(ECT Solenoid)
W B--W 9
E11 S1
S1 4
8
B B--R
E11 S2
S2 8
G22782
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--589
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TRANSMISSION WIRE (S1/S2)
S2
OK
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Throttle pressure yang digunakan pada primary regulator valve
(yang memodulasi line pressure) membuat solenoid valve SLT,
harus dikontrol secara elektronik, secara presisi dan cepat mo-
Line Pressure dulasi dan menghasilkan line pressure berdasarkan seberapa
Control Pressure lebar pedal gas di tekan atau output dari power mesin.
Pengontrolan line pressure ini dan menghasilkan karakteristik
perpindahan yang lembut.
Begitu menerima sognal dari throttle valve opening angle, ECM
Arus Mengalir ke Solenoid D02290 mengontrol line pressure dengan mengirim duty rasio yang su-
dah ditentukan* ke solenoid valve, modulasi line pressure dan
menghasilkan throttle pressure.
PETUNJUK:
*: Duty rasio adalah perbandingan arus saat ON (A) ke total dari
ON arus saat ON dan OFF (A+B).
Duty Rasio (%) = A/(A+B) x 100
OFF
1 siklus
BE4056
WIRING DIAGRAM
E1
Shift Solenoid Valve SLT
(ECT Solenoid) ECM
12
G B--L
E11
SLT+ 2 SLT+
13
G--R B--Y SLT--
E11
SLT-- 6
G35181
05--592 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TRANSMISSION WIRE (SLT)
OK
OK
G36604
(--) (+)
G36605
PETUNJUK:
Referensi: Pemeriksaan menggunakan oscilloscope.
E11 Periksa bentuk gelombang antara terminal SLT+dan SLT--
ECM pada konektor ECM.
Standard: Mengacu pada ilustrasi
Hubungan Tester E11--12 (SLT+) -- E11--13 (SLT--)
Setting Tool 5 V/DIV, 1 mdet./DIV
Kondisi Kecepatan idle mesin
SLT+ SLT--
5 V/DIV
GND
OK
URAIAN RANGKAIAN
Shift solenoid valve SL akan ON dan OFF oleh signal dari ECM untuk mengontrol kerja tekanan hidraulik
pada lock--up relay valve, dimana kemudian mengontrol kerja lock--up clutch.
No. DTC Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
ECM mendeteksi hubungan singkat pada rangkaian solenoid S Hubungan singkat pada rangkaian shift solenoid valve SL
P2769/64 valve SL (sekali) saat solenoid valve SL bekerja (1 trip detec- S Shift solenoid valve SL
tion logic) S ECM
ECM mendeteksi hubungan terbuka pada rangkaian solenoid S Hubungan terbuka pada rangkaian shift solenoid valve SL
P2770/64 valve SL (sekali) saat solenoid valve SL tidak bekerja (1 trip S Shift solenoid valve SL
detection logic) S ECM
Fungsi Fail--safe:
Jika ECM mendeteksi malafungsi, akan membuat shift solenoid valve SL OFF.
URAIAN MONITOR
Lock--up torque converter dikontrol oleh ECM berdasarkan rpm mesin, beban mesin, temperatur mesin, ke-
cepatan kendaraan, temperatur transmisi, dan posisi pemilihan gigi. ECM menentukan status lock--up pada
torque converter dengan membandingkan rpm mesin (NE) ke rpm input (NCO). ECM mengkalkulasi gigi
transmisi aktual dengan membandingkan rpm input (NCO) ke rpm output (SP2). Bila kondisi yang sebenar-
nya, ECM memutuskan ”lock--up” dengan mengontrol tegangan ke shift solenoid SL. Jika SL terbuka, sole-
noid SL menghasilkan tekanan ke lock--up relay valve dan mengunci torque converter clutch. Jika ECM
mendeteksi hubungan singkat atau terbuka padarangkaian solenoid SL, ECM mengartikan hal ini sebagai
kerusakan pada solenoid SL atau rangkaian. ECM akan menyalakan MIL dan menyimpan DTC.
WIRING DIAGRAM
E1 ECM
Shift Solenoid Valve SL
(ECT Solenoid)
11
Y L--Y
E11 SL
SL 7
G22672
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--595
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TRANSMISSION WIRE (SL)
SL
OK
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Switch Posisi Park/Neutral (PNP) mendeteksi posisi tongkat transmisi dan mengirimkan signal ke ECM.
WIRING DIAGRAM
ECM
J/C
B--Y B B B--Y 14 B--Y 12
J14 J15 ID2 E9 STA
R--L
J/C
2 RB A C
G--Y
J16 J17
DL 7
B B 10
L L
J16 J17 E10 2
2L 3
C A 9
G--R G--R
J16 J17 E10 L
LL 8
S11
Shift Lock Control ECU Sub--assy J/B Instrument Panel Assy
NSSD G--Y (J/B Sisi Pengemudi)
9
18 18 19
G--O G--O
AT3 2O 2N E10 3
3
ECU--IG &
2 25 GAUGE 6 B B
R--L B--Y B--Y
ID1 2S 2A J24 J23
Baterai
G37159
05--598 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan intelligent tester II Data List akan menunjukan kondisi switch, sensor, aktuator, dan item item lain-
nya yang dapat dibaca tanpa melepas part. Membaca Data List lebih cepat dalam melakukan troubleshoot-
ing adalah salah satu cara untuk menghemat waktu.
(a) Putar kunci kontak ke OFF
(b) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(c) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester II.
(d) Masuk ke menu menu berikut: Power train / Engine and ECT / Data List.
(e) Ikuti instruksi pada tester dan baca Data List.
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan (Range)
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Signal Neutral Position Switch Pada P and N: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON or OFF
Tidak pada P atau N: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Shift Switch Status (R Range) Pada R: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON or OFF
Tidak pada R: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
Shift Switch Status (4 atau D PNP switch status/
Pada 2 and L: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
Range) ON or OFF
Not on 2 or L: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
Pada saat posisi tingkat transmisi
Tongkat transmisi pada: ditampilkan pada intelligent tester
PNP switch status/
Shift Switch Status (L Range) Pada L: ON II berbeda dengan posisi sebanar-
ON or OFF
Tidak padan L: OFF nya, setel PNP switch atau shift
cable mungkin tidak benar.
CATATAN:
Pada tabel diatas ini, harga pada ”Kondisi Normal” adalah harga referensi. Jangan tergantung sema-
ta mata pada harga referensi ini saat memutuskan apakah part rusak atau tidak.
PETUNJUK:
Mulai pemeriksaan dari step 1 jika malafungsi ditemukan saat tongkat transmisi pada posisi 3, dan mulai
dari step 2 jika malafungsi ditemukan saat tongkat transmisi tidak pada posisi 3.
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--599
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
NSSD
F42943 D29380
NG GANTI SHIFT LOCK CONTROL ECU SUB--ASSY
(Lihat hal. 40--52)
OK
OK
05--600 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Penggunaan rangkaian ini adalah untuk mencegah mesin mati saat pengendaraan kondisi lock--up dan
pengereman yang tiba tiba.
Saat pedal rem ditekan, switch ini mengirimkan signal ke ECM. Kemudian ECM meng cancel kerja lock--up
clutch saat pengereman terjadi.
WIRING DIAGRAM
S13
Switch Lampu rem
2 1
G--B STOP B
2F 2G
1 2
1 ALT 1
W
1A 1F
Baterai
G34504
05--602 DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Gunakan intelligent tester II Data List akan menunjukan kondisi switch, sensor, aktuator, dan item item lain-
nya yang dapat dibaca tanpa melepas part. Membaca Data List lebih cepat dalam melakukan troubleshoot-
ing adalah salah satu cara untuk menghemat waktu.
(a) Panaskan mesin.
(b) Putar kunci kontak OFF
(c) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(d) Putar kunci kontak ke ON dan hidupkan intelligent tester II.
(e) Masuk ke menu menu berikut: Power train / Engine and ECT / Data List.
(f) Ikuti instruksi pada tester dan baca Data List.
Item Pengukuran/
Item Kondisi Normal Catatan Diagnostik
Tampilan (Range)
Status switch lampu rem/ S Pedal rem ditekan: ON
Switch lampu rem --
ON atau OFF S Pedal rem dilepas: OFF
CATATAN:
Pada tabel diatas ini, harga pada ”Kondisi Normal” adalah harga referensi. Jangan tergantung sema-
ta mata pada harga referensi ini saat memutuskan apakah part rusak atau tidak.
1 PERIKSA SWITCH SWITCH LAMPU REM ASSY
OK
DIAGNOSTIK -- ELECTRONIC CONTROLLED AUTOMATIC 05--603
TRANSMISSION [ECT] (KIJANG INNOVA/A45DE)
E10--4 (STP) --
Pedal rem dilepas Dibawah 1 V
Body ground
STP G37740
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR (Lihat hal. 01--31)
OK
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN:
Bila melepas kabel dari terminal negatif (--) baterai, initialisasi sistem berikut setelah kabel dipasang
kembali.
Nama sistem Lihat hal.
Sistem Kontrol Power Window 05--823
Kombinasi Meter 05--872
AC2810
LOKASI
1TR--FE
Thermistor Assy
(A/C Ambient Temperature Sensor)
Magnet Clutch Assy
2KD--FTV
Thermistor Assy
(A/C Ambient Temperature Sensor)
E75739
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--607
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
J/B Instrument
Panel Assy
(J/B Sisi pengemudi)
F Fuse ECU--IG
ECM
& GAUGE
F H--fuse AM1
F Relay HTR
Cooler Thermistor
(A/C Room Temperature Sensor)
E75745
05--608 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
05M9C--01
SISTEM DIAGRAM
IG1 DEF
ALT
FR HTR
Kunci Kontak Assy
AM1
ECU--IG
DCC ECU--B & GAUGE
Relay DEF
Baterai Defogger
+B IG Jendela Belakang
Relay RDFG
HTR
Blower w/ Fan Pressure No. 1 Switch
Motor Sub--assy
HR PSW
A/C Amplifier
Assy
Relay
BLW (A/C Control
Blower Motor Magnet Clutch
Assembly)
Control ILL+ Switch Kontrol lampu
Cooler Thermistor TR
(A/C Room
Temperature SW1 Flasher Lampu Sein
Sensor) SG--3
TE
Cooler Thermistor MGC
No. 1 Magnet
(A/C Thermistor) SG--4 Clutch
AC1
S5--3 Assy
A/C Solar Sensor
ECM
TS
ACT
Mode Damper
AOF
Servo Sub--assy
AOD Kombinasi Meter
(Air Vent Mode POB SPD Assy
Damper Servomo- POA
tor) SG--2
Thermistor Assy
Damper Servo AIF Accessory (A/C Ambient
TAMO Meter Assy
Sub--assy AIR Temperature
(Air Inlet Damper PIB Sensor)
Servomotor) PIA GND
SG--7
E75695
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--609
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
Defroster Tengah
G
IH
Udara
Udara Fresh Recycle
CD F
A B E
Kontrol Posisi
Kontrol Posisi Kerja
Damper Damper
Kontrol FRESH A Memasukan udara fresh
Damper
Udara Masuk RECIRCULATION B Resirkulasi udara internal
Membersihkan kaca depan melalui de-
DEF F, I
froster tengah dan register samping
Membersihkan kaca depan melalui de-
froster tengah dan register samping.
FOOT/DEF E, I
Udara juga meniup keluar dari footwell
Mode register duct.
Kontrol
Damper Udara mengalir dari footwell register duct
FOOT D, I dan register samping. Udara mengalir
perlahan dari defroster tengah.
E75679
05--610 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
D
D
D
A
A
B
A B C D
FACE
BI--LEVEL
FOOT
FOOT/DEF
DEF
E75678
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--611
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
05M9D--01
URAIAN SISTEM
1. UMUM
(a) Sistem air conditioning dengan fitur sebagai berikut:
S Kompresor compact, ringan, noise rendah, tipe swash plate.
S A/C amplifier digunakan dengan fungsi self--diagnosis. Jika terjadi malafungsi pada sistem, DTC
akan tersimpan didalam memori dan indikator switch air conditioning berkedip.
S ECT sensor dihubungakan ke ECM.
S A/C amplifier menerima signal vehicle speed dari kombinasi meter.
S Slim--structure evaporator digunakan.
S Damper servo (damper servomotor udara masuk) dan mode damper servo (damper servomotor
ventilasi udara) berdasarkan pada built--in pulse sensor nya untuk mendeteksi masing masing
sudut putaran motor. Kalibrasi titik nol diperlukan untuk servomotor. Jika servomotor menyim-
pang dari posisi kalibrasi, A/C amplifier mengunggu sampai kunci kontak OFF dan kemudian
secara automatik melakukan kalibrasi titik nol.
Jika back up power A/C amplifier mati, A/C amplifier akan menggantikan atau servomotor digan-
ti, kalibrasi titik nol akan diperlukan. Jika backup power kembali ke A/C amplifier, putar kunci kon-
tak ke ON dan kalibrasi titik nol akan terjadi.
Jika kalibrasi titik nol terjadi: 1) DEF indikator akan berkedip pada kira kira 1 Hz tetapi tidak ada
selain keluaran A/C amplifier terjadi, dan 2) Switch A/C sistem akan tidak berfungsi.
05--612 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
0540L--05
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai14 V
Jika tegangan dibawah 11V, charge kembali baterai sebelum melakukan kerja.
LANJUT
(a) Periksa DTC dan catat jika ada kode yang keluar.
(b) Hapus DTC.
(c) Periksa kembali DTC. Berdasarkan keluaran DTC pada (a), coba untuk memaksa keluar DTC sistem
audio dengan simulasi kerja yang ditunjukan DTC.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
DTC tidak keluar A
DTC keluar B
B Lanjut ke step 7
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kesalahan tidak ada dalam daftar tabel gejala problem A
Kesalahan ada dalam daftar tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 7
A
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--613
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
LANJUT
SELESAI
05--614 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
0540M--05
VIN
No. Polisi
PEMERIKSAAN AKTUATOR
1. PERIKSA AKTUATOR
(a) Putar kunci kontak ke ON sambil menekan switch kontrol
A/C AUTO dan switch selektor Recirculation/Fresh (R/F)
secara serentak.
E75680
3 2 16 FACE FRESH ON
4 3 16 FACE FRESH ON
5 4 16 FACE RECIRCULATION ON
6 5 16 BI--LEVEL RECIRCULATION ON
7 6 16 FOOT RECIRCULATION ON
8 7 16 FOOT RECIRCULATION ON
9 8 16 FOOT/DEF RECIRCULATION ON
10 9 31 DEF RECIRCULATION ON
05--616 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
0540Q--05
TERMINAL ECU
1. PERIKSA AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY)
A11 A10
E75741
Kunci kontak ON
Tegangan kerja air inlet R/F switch:
AIF (A11--23) -- GND (A11--1) G--Y -- L
damper servomotor 1: RECIRCULATION o 1: Dibawah 1.0 V o
2: FRESH 2: 10 sampai 14 V
Kunci kontak ON
Tegangan kerja air vent Mode switch:
AOF (A11--3) -- GND (A11--1) Y--B -- L
mode damper servomotor 1: DEF o 1: Dibawah 1.0 V o
2: FACE 2: 10 sampai 14 V
Kunci kontak ON
Tegangan kerja air vent Mode switch:
AOD (A11--4) -- GND (A11--1) R--B -- L
mode damper servomotor 1: FACE o 1: Dibawah 1.0 V o
2: DEF 2: 10 sampai 14 V
Kunci kontak ON
A/C evaporator temperature Evaporator temperature:
TE (A10--1) -- SG--4 (A10--14) G -- P
sensor signal 1: 0_C (32_F) o 1: 2.0 sampai 2.4 V o
2: 15_C (59_F) 2: 1.4 sampai 1.8 V
05--618 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Ground for A/C
SG--4 (A10--4) -- Body ground P -- Body ground evaporator temperature sen- Selalu Dibawah 1.0 :
sor
Kunci kontak:
IG (A11--6) -- GND (A11--1) R--L -- L Catu daya (IG) 1: LOCK or ACC o 1: 0 V o
2: ON 2: 10 sampai 14 V
+B (A11--5) -- GND (A11--1) L--Y -- L Catu daya (Back--up) Selalu 10 sampai 14V
Ground untuk tegangan
GND (A11--1) -- Body ground L -- Body ground Selalu Dibawah 1.0 :
supply
Menghasilkan pulsa
Tegangan kontrol blower mo- Kunci kontak ON
BLW (A11--2) -- GND (A11--1) L--B -- L (lihat bentuk gelom-
tor speed Blower switch ON (Lo)
bang 2)
Kunci kontak ON
TS (A10--7) -- S5--3 (A10--2) L--W -- W--R A/C solar sensor signal 0.8 sampai 4.3 V
Kunci kontak ON
Blower switch:
HR (A11--14) -- GND (A11--1) L--W -- L HTR relay signal
1: OFF o 1: 10 sampai 14 V o
2: ON 2: Dibawah 1.0 V
Kunci kontak ON
A/C room temperature sen- Cabin temperature:
TR (A10--18) -- SG--3 (A10--13) GR -- BR--Y
sor signal 1: 25_C (77_F) o 1: 1.8 sampai 2.2 V o
2: 40_C (104_F) 2: 1.2 sampai 1.6 V
Kunci kontak ON
Signal switch defoger bela- Defogger switch belakang:
RDEF (A11--12) -- GND (A11--1) R--L -- L
kang 1: OFF o 1: 10 sampai 14 V o
2: ON 2: Dibawah 1.0 V
Menghasilkan pulsa
Kunci kontak ON
SPD (A11--9) -- GND (A11--1) V--W -- L Vehicle speed signal (lihat bentuk gelom-
Putar roda depan perlahan
bang 2)
Kunci kontak START
Tekanan refrigerant:
1: Normal o 1: Dibawah 1.0 V o
PSW (A10--5) -- GND (A11--1) Y--B -- L Pressure switch signal
2: Kurang dari 0.196 MPa (2.0 2: 10 sampai 14V
kgf/cm2, 28 psi) atau lebih dari
3.14 MPa (32.0 kgf/cm2, 455 psi)
TAMO (A11--18) -- A/C ambient temperature
P -- L Kunci kontak ON Menghasilkan pulsa
GND (A11--1) signal
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Hazard warning signal switch:
SW1 (A11--16) -- GND (A11--1) G--O -- L Siganl switch lampu hazard 1: OFF o 1: 10 sampai 14 V o
2: ON 2: Dibawah 1.0 V
Kombinasi switch:
ILL+ (A11--15) -- GND (A11--1) G -- L Catu daya untuk iluminasi 1: OFF o 1: Dibawah 1.0 o
2: Tail 2: 10 sampai 14V
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, A/C amplifier dapat malafungsi.
PETUNJUK:
ٛٛٛ
GND Sesuai kecepatan kendaraan naik, panjang gelombang akan
semakin pendek.
A05135
I31456
05--620 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
2. PERIKSA ECM
1 *1 *1
E11 *
1
E12 * E10 E9
*2 *2 *2 *2
E8 E7 E6 E5
*1: 1TR--FE
*2: 2KD--FTV
A66714
PETUNJUK:
*1: 1TR--FE
*2: 2KD--FTV
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ECM dapat malafungsi.
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--621
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
A18
E75740
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, asesories meter dapat malafungsi.
4. PERIKSA KOMBINASI METER ASSY
C10
E75746
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kombinasi meter dapat malafungsi.
05--622 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
05M9G--01
SISTEM DIAGNOSIS
1. LIST METODE KERJA
Dengan mengoperasikan switch kontrol A/C seperti diperlihatkan pada diagram dibawah, memungkinkan
untuk masuk ke diagnostik check mode.
2. PERIKSA DLC3
SG SIL
CG ECM kendaraan menggunakan protokaol komunikasi ISO
14230 (M--OBD). Susunan terminal pada DLC3 berdasarkan
1 23 4 5 6 78 ISO 15031--03 dan sesuai dengan format ISO 14230.
9 10111213141516 BAT
B50154
Intelligent Tester II
PETUNJUK:
Hubungkan kabel intelligent tester II ke DLC3, putar kunci kon-
tak ON dan lakukan penggunaan intelligent tester II. Jika tampi-
lan memberitahukan bahwa komunikasi error telah terjadi, ter-
dapat problem pada kendaraan atau pada tester.
Jika komunikasi normal saat intelligent tester II dihubungkan
pada kendaraan lain, periksa DLC3 pada kendaraan yang
akan diperbaiki.
DLC3 F50096 Jika komunikasi tetap masih tidak dapat dilakukan saat tester
dihubungkan pada kendaraan lain, problem kemungkinan ada
pada tester itu sendiri. Konsultasikan ke Service Division PT.
TOYOTA ASTRA MOTOR.
05--624 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
05M9H--01
MEMERIKSA/MENGHAPUS DTC
1. MEMERIKSA INDIKATOR
(a) Putar kunci kontak ON sambil menekan switch kontrol
A/C AUTO dan Recirculation/Fresh (R/F) select switch
secara serentak.
E75680
E75681
1 det. 1 det.
ON
OFF
I36113
E75683
3. HAPUS DTC
(a) Terdapat 2 metode untuk menghapus memori DTC.
(1) Saat pemeriksaan sensor, tekan switch DEF dan
switch DEF belakang secara bersamaan.
E75684
Fuse ECU--B
E75685
05--626 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
05M9I--01
00 Normal -- --
Rangkaian sensor temperatur ruangan S Cooler Thermistor (A/C room temperature sensor)
11*1 f
(hubungan singkat atau terbuka) S Wire harness
(05--628) (8.5 men. atau lebih)
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
Rangkaian sensor temperatur ambient S Thermistor assy (A/C ambient temperature sensor)
12 (hubungan singkat atau terbuka) S Wire harness
--
(05--632) S Accessory meter assy
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
Rangkaian air inlet damper control ser- S Damper servo sub--assy (Air inlet damper servomotor)
42 f
vomotor S Wire harness
(05--649) (30 det. atau lebih)
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
Rangkaian air outlet damper control S Mode damper servo sub--assy (Air vent mode damper ser-
43 servomotor vomotor) f
(05--652) S Wire harness (30 det.. atau lebih)
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
PETUNJUK:
S *1: Jika temperatur ruangan kira kira --18.6˚C (--3.7˚F) atau lebih rendah, kode trouble 11 mungkin saja
keluar.
S *3: A/C amplifier memeori DTC (dari masing masing malafungsi yang telah terjadi) untuk periode waktu
yang ditunjukan braket.
05--628 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9J--01
URAIAN RANGKAIAN
Cooler thermistor (A/C room temperature sensor) dipasang pada instrument panel untuk mendeteksi tem-
peratur ruangan dan kontrol heater dan fungsi AUTO A/C. tahanan cooler thermistor berubah tergantung
pada temperatur ruangan. Bila temperatur turun, tahanan naik. Bila temperatur naik, tahanan turun.
A/C amplifier menggunakan tegangan 5V ke cooler thermistor dan membaca perubahan tegangan sesuai
dengan perubahan tahanan cooler thermistor. Thermistor ini juga mengirim signal yang tepat ke A/ C amplifi-
er.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
S Cooler thermistor (A/C room temperature sensor)
Hubungan singkat atau terbuka pada rangakaian room temper-
11 S Wire harness
ature sensor
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
WIRING DIAGRAM
A/C Amplifier Assy
(A/C Control Assembly)
18
GR
A10 TR
A12 2
Cooler Thermistor
(A/C Room Temperature Sensor)
1 13
BR--Y
A10 SG--3
I36176
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--629
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA COOLER THERMISTOR (A/C ROOM TEMPERATURE SENSOR)
OK
05--630 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
A
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--631
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
TR
SG--3
OK
GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
05--632 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9K--01
URAIAN RANGKAIAN
Sensor berhubungan dengan asesories meter untuk mendeteksi fluktuasi temperatur ambient dimana digu-
nakan untuk mengontrol temperatur interior. Thermistor (A/C ambient temperature sensor) mengirimkan sig-
nal ke A/C amplifier melalui asesories meter.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
S Thermistor assy (A/C ambient temperature sensor)
Hubungan singkat atau terbuka pada rangakaian ambient tem- S Wire harness
12
perature sensor S Asoseries meter assy
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
WIRING DIAGRAM
A18 A/C Amplifier Assy
Asoseries Meter Assy (A/C Control Assembly)
18
P
DATA A11 TAMO
9
6
W--G W--G
TH+ II4
3
2
A1
Thermistor Assy
(A/C Ambient
3 1 Temperature Sensor)
BR--Y BR--Y
SG II4
2
E75689
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--633
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA ASOSERIES METER ASSY
OK
Lanjut ke step 5
05--634 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PETUNJUK:
Dengan naiknya temperatur, tegangan turun.
Hasil:
NG A
OK
(Saat troubleshooting berdasarkan pada Tabel Gejala Pro- B
blem)
OK
C
(Saat troubleshooting berdasarkan tabel DTC)
C Lanjut ke step 5
A
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--635
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
OK
05--636 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
A18
Asoseries Meter Assy
TH+
SG
OK
A11
A/C Amplifier Assy
(A/C Control Assembly)
TAMO
OK
GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
05--638 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9L--01
URAIAN RANGKAIAN
Cooler thermistor No.1 (A/C thermistor) dipasang pada evaporator pada unit air conditioner untuk mende-
teksi temperatur udara dingin yang melalui evaporator dan mengontrol air conditioning. Sensor ini mengirim
signal yang benar ke A/C amplifier. Tahanan dari cooler thermistor No.1 berubah berdasarkan temperatur
udara dingin yang melalui evaporator. sesuai dengan penurunan temperatur, tahanan akan naik. Sesuai
temperatur naik, tahanan turun.
A/C amplifier menggunakan tegangan 5 V ke cooler thermistor No.1 dan membaca perubahan tegangan
sesuai perubahan tahanan pada cooler thermistor No.1. Thermistor ini menggunakan pencegah beku.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
S Cooler thermistor No.1 (A/C thermistor)
Hubungan singkat atau terbuka pada rangkaian evaporator
13 S Wire harness
temperature sensor
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
WIRING DIAGRAM
A/C Amplifier Assy
(A/C Control Assembly)
1
G
A10 TE
A14 1
Cooler Thermistor No. 1
(A/C Thermistor)
14
2 P
A10 SG--4
I36176
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--639
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY)
A
05--640 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
I40677
A14--1 -- A14--2 20_C (68_F) 1.71 sampai 2.05 k:
A14--1 -- A14--2 25_C (77_F) 1.38 sampai 1.64 k:
Tahanan (k:)
A14--1 -- A14--2 30_C (86_F) 1.11 sampai 1.32 k:
10.0
9.0
CATATAN:
8.0 S Walau di sentuh secara lembut harga tahanan therm-
7.0 istor dapat berubah. Pastikan untuk memegang ko-
6.0 nektor thermistor.
5.0 S Saat mengukur tahanan, temperatur thermistor harus
4.0 sama dengan temperatur kamar.
3.0
2.0
PETUNJUK:
1.0 Dengan naiknya temperatur, tahanan turun(lihat grafik).
0.0
--10 0 10 20 30 (_C)
14 32 50 68 86 (_F) NG GANTI COOLER THERMISTOR NO.1 (A/C
I42557 Temperatur E75752
THERMISTOR)
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--641
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
TE SG--4
OK
GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
05--642 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9M--01
URAIAN RANGKAIAN
A/C solar sensor dipasang pada bagian atas instrument panel.
Tahanan photo dioda Sensor ini menggunakan photo dioda untuk mendeteksi besar
Tinggi radiasi cahaya dan mengontrol heater dan fungsi AUTO air
conditioner. Sensor ini mengirim signal yang benar ke A/C am-
plifier. Tegangan keluaran dari A/C solar sensor berubah berda-
sarkan besarnya radiasi cahaya. Sesuai radiasi bertambah, te-
gangan naik. Sesuai radiasi berkurang, tegangan turun. A/C
amplifier membaca tegangan keluaran dari A/C solar sensor.
Rendah
Lemah Kuat
Kekuatan Radiasi Cahaya
WIRING DIAGRAM
A13 A/C Amplifier Assy
A/C Solar Sensor (A/C Control Assembly)
2
W--R
A10 S5--3
2 1
7
L--W
A10 TS
I36179
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--643
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY)
PETUNJUK:
S Gunakan cahaya lampu untuk pemeriksaan. dekatkan
pada 30 cm (11.8 in.) dari A/C solar sensor.
S Tegangan akan naik jika lampu didekatkan ke sensor.
Hasil:
NG A
OK
(Saat troubleshooting berdasarkan pada Tabel Gejala Pro- B
blem)
OK (Saat troubleshooting berdasarkan tabel DTC) C
A
05--644 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
CATATAN:
Prosedur hubungan untuk digital tester, seperti TOYOTA
electrical tester, seperti diperlihatkan diatas. Saat meng-
gunakan analog tester, hubungkan lead negatif (--) ke ter-
minal 2 dan lead positif (+) ke terminal 1.
PETUNJUK:
S Jika lampu pemeriksaan dijauhkan dari sensor, tahanan
naik.
S Gunakan cahaya lampu untuk pemeriksaan. Dekatkan
pada 30 cm (11.8 in.) dari A/C solar sensor.
NG GANTI A/C SOLAR SENSOR
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--645
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
S5--3
TS
E75688
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
05--646 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9N--01
URAIAN RANGKAIAN
Pressure No. 1 switch mengirim signal ke A/C amplifier saat te-
kanan refrigerant A/C turun terlalu rendah atau naik terlalu ting-
Sisi Tekanan Rendah Sisi Tekanan Tinggi
gi. Saat A/C amplifier menerima signal ini, mengeluarkan signal
ON (dibawah1.0 :)
ke relay magnet clutch untuk meng off kan magnet clutch.
WIRING DIAGRAM
A J28
W--B
IH
E75700
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--647
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA TEKANAN REFRIGERANT
OK
OK
E75702
B LAKUKAN KE PEMERIKSAAN RANGKAIAN
BERIKUTNYA SEPERTI DIPERLIHATKAN PADA
TABEL GEJALA PROBLEM (Lihat hal. 05--616)
GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--649
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9O--01
URAIAN RANGKAIAN
Reserkulasi udara segar dikontrol sebagai berikut. Damper servo (Damper servomotor udara masuk) me
ngirim posisi damper udara masuk (sebagai signal pulsa) ke A/C amplifier. A/C amplifier kemudian menggu-
nakan signal pulsa menentukan seberapa besar servomotor harus berputar maju/mundur, dan menggerak-
kan damper udara masuk dengan posisi yang benar.
PETUNJUK:
DTC ini keluar jika damper dan link damper macet atau tidak dapat bergerak. Bila DTC ini keluar, memberita-
hukan bahwa bagian mekanikal dari damper dan link damper tidak rusak.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
Servomotor kontrol udara masuk diaktifkan sesuai permintaan S Damper servo sub--assy (damper servomotor udara masuk)
42 signal, tetapi data posisi servomotor tidak berubah atau tidak S Wire harness
akurat S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
WIRING DIAGRAM
D1
Damper servo sub--assy A/C Amplifier Assy
(Damper Servomotor Udara Masuk) (A/C Control Assembly)
17
2 P--B
A10 PIA
16
3 R--L
A10 PIB
21
1 LG--R
A10 SG--7
23
5 G--Y
A11 AIF
22
4 L--W
A11 AIR
E75848
05--650 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 LAKUKAN PEMERIKSAAN AKTUATOR (ACTUATOR CHECK)
(a) Lepas glove box agar kerja damper servo dapat diperiksa secara visual (damper servomotor udara
masuk).
(b) Masuk ke mode actuator check (lihat hal. 05--615).
(c) Tekan switch DEF untuk merubah ke step kerja.
(d) Tekan switch DEF untuk memeriksa kerja damper servo (damper servomotor udara masuk).
Kode Tampilan Posisi Kontrol Damper Udara masuk
0 FRESH
1 FRESH
2 FRESH
3 FRESH
4 RECIRCULATION
5 RECIRCULATION
6 RECIRCULATION
7 RECIRCULATION
8 RECIRCULATION
9 RECIRCULATION
OK:
Posisi kontrol damper udara masuk berubah berdasarkan dengan setiap kode tampilan
Hasil:
NG A
OK (Saat troubleshooting berdasarkan pada Tabel Gejala Problem) B
OK (Saat troubleshooting berdasarkan tabel DTC) C
A
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--651
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
AIF
AIR
A10
A/C Amplifier Assy
(A/C Control Assembly)
PIB
PIA
OK
(a) Periksa apakah malafungsi hilang saat memfungsikan damper servo (damper servomotor udara ma-
suk) dipasang.
OK: Kontrol damper udara masuk bekerja dengan normal.
NG GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY
(A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Seting udara keluar adalah dikontrol sebagai berikut. Mode damper servo (mode damper servomotor venti-
lasi udara) mengirim setiap posisi mode damper (sebagai signal pulsa) ke A/C amplifier. A/C amplifier kemu-
dian menggunakan signal pulsa ini untuk menentukan berapa besar servomotor harus berputar maju/mun-
dur, dan menggerakkan mode damper ke posisi yang benar.
PETUNJUK:
DTC ini keluar jika damper dan link damper macet atau tidak dapat bergerak. Bila DTC ini keluar, memberita-
hukan bahwa bagian mekanikal dari damper dan link damper tidak rusak.
No. DTC Kondisi DTC Yang Terdeteksi Area Trouble
S Mode damper servo sub--assy (mode damper servomotor
Servomotor kontrol keluaran udara diaktifkan sesuai permin-
ventilasi udara)
43 taan signal, tetapi data posisi servomotor tidak berubah atau
S Wire harness
tidak akurat
S A/C amplifier assy (A/C control assembly)
WIRING DIAGRAM
D2
Mode Damper Servo Sub--assy A/C Amplifier Assy
(Mode Damper Servomotor Ventilasi Udara) (A/C Control Assembly)
26
2 L--O
A10 POA
25
3 LG A10 POB
11
1 L--Y
A10 SG--2
3
5 Y--B
A11 AOF
4
4 R--B
A11 AOD
E75703
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--653
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 LAKUKAN PEMERIKSAAN AKTUATOR (ACTUATOR CHECK)
OK:
Posisi aliran udara berubah berdasarkan setiap kode tampilan.
Hasil:
NG A
OK (Saat troubleshooting berdasarkan pada Tabel Gejala Problem) B
OK (Saat troubleshooting berdasarkan tabel DTC) C
A
05--654 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
A10
A/C Amplifier Assy
(A/C Control Assembly)
SG--2
POA
OK
(a) Periksa apakah malafungsi hilang saat memfungsikan damper servo (damper servomotor ventilasi
udara) dipasang.
OK: Mode kontrol damper bekerja dengan normal.
NG GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY
(A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
OK
GANTI MODE DAMPER SERVO SUB--ASSY (MODE DAMPER SERVOMOTOR VENTILASI UDARA)
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--655
INNOVA/AUTOMATIC A/C) 05M9Q--01
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian back--up catu daya ini untuk A/C amplifier. Power di suplay walau saat kunci kontak diputar ke
OFF dan digunakan untuk memori diagnostic trouble code, dll.
WIRING DIAGRAM
E75696
05--656 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (DCC, ECU--B)
(a) Lepas fuse DCC dan ECU--B dari R/B ruang mesin.
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Catu daya utama ini digunakan ke A/C amplifier saat kunci kontak ON. Catu daya mensuplay digunakan
untuk mengoperasikan A/C amplifier, servomotor, dll.
WIRING DIAGRAM
B
J/B Ruang Mesin
1 ALT 1
W
1A 1F
J/C 1
A A
W--B L
J26 J25 A11 GND
Baterai
IG
E75697
05--658 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--IG & GAUGE)
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Relay heater di on kan oleh signal dari A/C amplifier. Relay ini mensuplay power ke kontrol blower motor.
WIRING DIAGRAM
Baterai IG IH
E75698
05--660 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--IG & GAUGE, FR HTR)
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dari J/B instrument panel.
(b) Lepas H--fuse FR HTR dari J/B ruang mesin.
(c) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--661
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Level Blower Motor blower di operasikan oleh signal dari A/C amplifier.Sig-
nal kecepatan motor blower ditentukan dengan perubahan
HI duty ratio*.
M3 Kontrol motor blower mengontrol kecepatan motor blower.
Kontrol motor blower membaca signal dari A/C amplifier dan
M2
mengontrol putaran dan kecepatan.
M1 PETUNJUK:
LO *: Duty ratio adalah rasio waktu ON motor blower (B) sampai
waktu total motor blower ON dan OFF (A+B).
B
Duty Ratio = x 100 (%)
A+B
A
ON
OFF B
1 siklus
WIRING DIAGRAM
B5 B6 A/C Amplifier Assy
J/B Instrument Panel Assy
Blower w/ Fan (A/C Control Assembly)
(J/B Sisi Pengemudi) Blower Motor Control
Motor Sub--assy 2
Dari 5
B B--W L--B
2A VM SI A11 BLW
HTR 2 1 4 2
Relay 3
L--B W--B
2A +B GND
3 1
IH
E75707
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--663
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 LAKUKAN PEMERIKSAAN AKTUATOR (ACTUATOR CHECK
OK
A11 SI
A/C Amplifier Assy
(A/C Control Assembly)
BLW
OK
05--664 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
OK
Counterclockwise
E75749 NG GANTI BLOWER W/ FAN MOTOR SUB--ASSY
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--665
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
+B VM
B5
Blower w/ Fan Motor Sub--assy
2A
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
E75742
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
05--666 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PETUNJUK:
Bentuk gelombang tergantung pada seting switch blower.
GND
OK
6 26 10 9
V--R V--W
C10 2Q 2P A11 SPD
5 16
P--L P--L Dari
C10 ID2
Vehicle Speed Sensor
E75736
05--668 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY)
PETUNJUK:
Sesuai kecepatan kendaraan bertambah, panjang gelombang
GND semakin pendek.
A05135 E75949
NG Lanjut ke step 2
OK
A11
A/C Amplifier
SPD
OK
RANGKAIAN KOMPRESOR
URAIAN RANGKAIAN
Keluaran A/C amplifier signal magnet clutch ON dari terminal AC1 ke ECM. ECM menerima signal ini dan
mengirimkan signal dari terminal ACT ke relay magnet clutch, dan meng ON kan magnet clutch.
WIRING DIAGRAM
A/C Amplifier Assy
ECM (A/C Control Assembly)
24 18 21
Y
AC1 E10 E6 A11 AC1
*1 *2
25 19 7
R--L
ACT E10 E6 A11 ACT
M1
*1 *2
Magnet Clutch
Relay
13
2 1 B
A11 MGC
L--O
1
5 3 L--W
ID1
L--W
L--O
1
A2
Magnet Clutch Assy
Dari (Kompresor A/C)
ECU--IG
*1: 1TR--FE & GAUGE
*2: 2KD--FTV
E75734
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--671
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 BACA DATA LIST (A/C)
OK
3
B60778
NG GANTI MAGNET CLUTCH RELAY
OK
OK
05--672 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
E75694
NG Go to step 7
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--673
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
M1
Magnet Clutch Relay
OK
OK
05--674 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
Sisi Wire Harness (a) Lepas A/C amplifier tetapi jangan melepas konektor.
A11 (b) Hidupkan mesin dan tekan switch AUTO.
A/C Amplifier (c) Ukur tegangan konektor.
Assy Standard:
(A/C Control
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
Assembly)
A11--21 (AC1) -- Magnet clutch
Dibawah 1 V
Body ground Menempel
AC1 A11--21 (AC1) -- Magnet clutch
10 sampai 14 V
Body ground tidak menempel
E75694
OK
Sisi Wire Harness (a) Lepas A/C amplifier tetapi jangan melepas konektor.
A11 (b) Hidupkan mesin dan tekan switch AUTO.
A/C Amplifier (c) Ukur tegangan konektor.
Assy Standard:
ACT
(A/C Control
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Assembly)
A11--7 (ACT) --Body ground 10 sampai 14 V
E75694
NG GANTI ECM
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG 05--675
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
ACT AC1
2KD--FTV E6
ECM
ACT AC1
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
E75743
KONEKTOR
OK
GANTI AIR CONDITIONING AMPLIFIER ASSY (A/C CONTROL ASSEMBLY) (Lihat hal.
55--31)
05--676 DIAGNOSTIK -- SISTEM AIR CONDITIONING (KIJANG
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
05M9W--01
PEMERIKSAAN
I30111
1 -- 2 25_C (77_F) 1.60 sampai 1.80 k:
1 -- 2 30_C (86_F) 1.28 sampai 1.47 k:
1 -- 2 35_C (95_F) 1.00 sampai 1.22 k:
1 -- 2 40_C (104_F) 0.80 sampai 1.00 k:
Tahanan (k:) 1 -- 2 45_C (113_F) 0.65 sampai 0.85 k:
1 -- 2 50_C (122_F) 0.50 sampai 0.70 k:
4.0
1 -- 2 55_C (131_F) 0.44 sampai 0.60 k:
3.5
1 -- 2 60_C (140_F) 0.36 sampai 0.50 k:
3.0
2.5 Jika hasil tidak sesuai spesifikasi, ganti thermistor.
CATATAN:
2.0
S Walau di sentuh secara lembut harga tahanan therm-
1.5
istor dapat berubah. Pastikan untuk memegang ko-
1.0
nektor thermistor.
0.5 S Saat mengukur tahanan, temperatur thermistor harus
0.0 sama dengan temperatur kamar.
10 20 30 40 50 60 (_C)
50 68 86 104 122 140 (_F) PETUNJUK:
I42622
Temperatur Dengan naiknya temperatur, tahanan turun(lihat grafik).
E75750
DIAGNOSTIK -- AIR CONDITIONING SYSTEM (KIJANG 05--679
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
I40677
1 -- 2 20_C (68_F) 1.71 sampai 2.05 k:
1 -- 2 25_C (77_F) 1.38 sampai 1.64 k:
Tahanan (k:)
1 -- 2 30_C (86_F) 1.11 sampai 1.32 k:
10.0
9.0
Jika hasil tidak sesuai spesifikasi, ganti thermistor.
8.0 CATATAN:
7.0 S Walau di sentuh secara lembut harga tahanan therm-
6.0 istor dapat berubah. Pastikan untuk memegang ko-
5.0 nektor thermistor.
4.0 S Saat mengukur tahanan, temperatur thermistor harus
3.0
sama dengan temperatur kamar.
2.0
1.0 PETUNJUK:
0.0 Dengan naiknya temperatur, tahanan turun (lihat grafik).
--10 0 10 20 30 (_C)
14 32 50 68 86 (_F)
I42557 Temperatur E75752
DIAGNOSTIK -- AIR CONDITIONING SYSTEM (KIJANG 05--681
INNOVA/AUTOMATIC A/C)
7. PERIKSA RELAY
4
1 (a) Lepas relay HTR dari J/B instrument panel.
5 (b) Ukur tahanan relay.
5 3 Standard:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
3 -- 4 Dibawah 1 :
3 -- 5 10 k: atau lebih
1 2
3 4 10 k: atau lebih
2 3 -- 4
(saat tegangan baterai digunakan pada terminal 1 dan 2)
B83458
Dibawah 1 :
3 -- 5
(saat tegangan baterai digunakan pada terminal 1 dan 2)
PEMERIKSAAN AWAL
CATATAN:
Saat melepas kabel dari terminal negatif (--) baterai, initialisasi sistem berikut setelah kabel dipasang
kembali.
Nama sistem Lihat hal
Sistem kontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
LOKASI
J/B Instrument
Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
F Fuse IGN
F Fuse MET
DLC3
Tombol Klakson Assy
Airbag Sensor Assy Center
H45634
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--685
INNOVA )
05M7P--01
SISTEM DIAGRAM
ECM
DLC3
H45628
05--686 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA )
05M7Q--01
URAIAN SISTEM
1. URAIAN PADA SISTEM SUPPLEMENTAL RESTRAINT
(a) Uraian umum.
(1) Airbag Sensor menggunakan pusat benturan menerima signal dari setiap sensor untuk menen-
tukan SRS airbag aktif atau tidak( airbag pengemudi dan airbag penumpang). Ketika ada masa-
lah didalam sistem, airbag pusat sensor menyalakan lampu peringatan SRS pada kombinasi
meter untuk menginformasikan ke pengemudi.
(2) Airbag sensor center dipasang dilantai bawah A/C unit.
(b) Uraian pada check mode (signal check).
(1) Airbag sensor tengah mempunyai check mode yang dapat diaktipkan melalui intelligent tester
II. Pada check mode , DTC dapat dideteksi dan keluaran
Jika malafungsi tidak dapat dihasilkan selama troubleshooting atau sekali sekali, lakukan simu-
lasi untuk membantu menentukan penyebab malafungsi. Ubah airbag sensor ke check mode.
Kemudian goyang setiap konektor , atau jalan pada jalan keras atau kasar.
2. IGNITION JUDGEMENT DAN KONDISI
(a) Lakukan dalam hal benturan medan.
(1) Ketika suatu benturan adalah lebih besar dari suatu tingkatan ditentukan terjadi pada area yang
digaris bawahi di gambar. 1, airbag mengembang secara otomatis.
(2) Airbag Sensor tengah turunnya kecepatan pusat menggunakan medan airbag isyarat sensor
turunnya kecepatan sensor untuk menentukan airbag diaktifkan atau tidak .
(3) Airbag Sensor tengah safing sensor dirancang untuk mengaktipkan pada suatu tingkat naik tu-
runnya kecepatan yang adalah lebih rendah dari airbag sensor sensor turunnya kecepatan pu-
sat. Ketika safing sensor dan sensor turunnya kecepatan nyala secara serempak, arus mengalir
ke squib dan airbag mengembang.
Fig. 1 Fig. 2
H44048
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--687
INNOVA)
050YF--39
LANJUT
LANJUT
Standar: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali baterai sebelum melakukan.
LANJUT
B Lanjut ke step 7
Hasil:
Hasil Melangkah ke
Kesalahan tidak terlihat pada tabel gejala problem A
Kesalahan terlihat pada tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 7
LANJUT
8 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--689
INNOVA)
05D5X--08
VIN
No. Polisi
Tgl. Kendaraan Pembacaan km
/ /
dibawa masuk Odometer mil
Starting Idling
Lain lain ]
Kondisi Jalan
Rincian Problem
SISTEM DIAGNOSIS
1. URAIAN
(a) Sensor airbag tengah berfungsi mengontrol sistem supplemental restraint pada kendaraan. Data sis-
tem supplemental restraint terdapat diatas Data Link Connector 3 (DLC3) pada kendaraan. Jika sis-
tem kelihatan malafungsi, gunakan intelligent tester II untuk memeriksa malafungsi dan lakukan per-
baikan.
2. PERIKSA DLC3
PETUNJUK:
CG
SG SIL ECM kendaraan sesuai dengan ISO 14230 (M--OBD) untuk
protokol komunikasi. Susunan terminal dari DLC3 mengikuti
1 2 3 4 5 6 7 8 ISO 15031--03 dan sesuai dengan format ISO 14230.
9 10 11 12131415 16
BAT A82779
Jika hasil tidak seperti spesifikasi, DLC3 mungkin malafungsi. Perbaiki atau ganti harness dan konektor.
PETUNJUK:
Hubungkan kabel intelligent tester II ke DLC3, Putar kunci kontak ke posisi ON dan operasikan intelligent
tester II. Jika tampilan menunjukkan adanya komunikasi yang rusak, ada problem lain dengan kendaraan
atau dengan tester.
S Jika komunikasi normal saat alat dipasangkan ke lain kendaraan, periksa DLC3 pada kendaraan bia-
sa.
S Jika komunikasi masih tidak memungkinkan saat tester dihubungkan ke lain kendaraan, problem
mungkin pada tester itu sendiri. Konsultasikan ke Service Department yang tertulis pada tester’s
instrument manual.
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--691
INNOVA)
3. SIMULASI GEJALA
PETUNJUK:
Hal yang sulit terjadi didalam troubleshooting saat tidak terjadi gejala. Dalam hal demikian, harus dilakukan
analisa problem pelanggan. Kemudian lingkungan dan kondisi--kondisi yang sama di mana masalah yang
terjadi harus dibuat. Tidak masaalah bagaimana banyak ketrampilan atau pengalaman yang dimiliki teknisi,
troubleshoot tanpa menetapkan gejala problem akan meninggalkan pembetulan penting, kekeliruan dan
keterlambatan.
Getarkan Perlahan (a) Metode vibrasi: Saat vobrasi menjadi penyebab utama.
PETUNJUK:
Lakukan metode simulasi selama primary check kira kira 6 detik
setelah kunci kontakdiputar ke ON).
(1) Getarkan sedikit dengan satu jari pada bagian dari
sensor yang menjadi porblem dan periksa apakah
malafungsi terjadi atau tidak.
CATATAN:
Lakukan getaran kuat ke relay supaya relay terbuka.
(2) Goyangkan konektor dengan tegak lurus dan seca-
ra horisontal.
Goyangkan Perlahan (3) Goyangkan wire harness dengan tegak lurus dan
secara horisontal.
PETUNJUK:
Konektor Sambungan Dan Titik tumpu getaran adalah area
yang utama yang harus dicek secara menyeluruh.
PETUNJUK:
C93955 Jika terdapat gejala , silahkan mengacu pada tabel gejala Prob-
lem (lihat hal 05--700).
S Lampu peringatan SRS terkadang berkedip, setelah
periode primary check berlalu
S Lampu peringatan SRS berkedip tetapi DTC tidak keluar.
S Kunci kontak diputar dari posisi OFF ke ON tetapi Lampu
peringatan SRS tidak berkedip.
6. METODE MELEPAS MEKANISME MENCEGAH PENGAKTIFAN.
(a) Mekanisme mencegah pengaktifan terpasang pada konektor rangkaian squib dari SRS.
Seperti akan dijelaskan pada troubleshooting nanti, masukkan kertas pada ketebalan yang sama den-
gan terminal jantan antara terminal dan short spring untuk melepas mekanisme (lihat illustrasi pada
2 halaman berikut).
PERINGATAN:
Jangan melepas mekanisme pada sisi konektor squib.
CATATAN:
S Jangan melepas mekanisme jika tidak secara spesifik mengikuti prosedur troubleshooting.
S Untuk mencegah terminal dan short spring dari kerusakan, gunakan selalu kertas dengan kete-
balan yang sama dengan terminal jantan.
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--693
INNOVA)
3
4
Airbag Sesor
Depan RH
14
13 Kombinasi Meter
(SRS warning Lamp)
1 12
2 11
Airbag Sesor Airbag (P Squib)
Assy Center Penumpang Depan
5 6
10
8
Spiral 9
7 Tombol klakson
Cable
(D Squib)
Sub--assy
4
Airbag Sesor
Depan LH
H45626
05--694 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
Pegas Penghubung
Sebelum dilepas Setelah dilepas
Kertas Kertas
Pegas Penghubunga
Konektor 7
Sebelum dilepas Setelah dilepas
Kertas Kertas
H45623
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--695
INNOVA)
05M7S--01
Kunci kontak ON
OFF
DLC3 Terbuka
TC
OFF
1.5 det.
4. HAPUS DTC
(a) Hubungkan intelligent tester II ke DLC3.
(b) Putar kunci kontak ke ON.
(c) Hapus DTC dengan mengikuti petunjuk pada layar tester.
PETUNJUK:
Silahkan mengikuti intelligent tester II operator manual untuk penjelasan lebih lanjut.
05--698 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
05M7T--01
TERMINAL ECU
1. SENSOR AIRBAG ASSY CENTER
A19
H45630
URAIAN RANGKAIAN
Sensor airbag tengah terdiri dari sensor airbag, sensor deceleration, sensor safing , rangkaian drive, rang-
kaian diagnostik, dan ignition control.
Sensor airbag center menerima signal dari sensor airbag, dan akan menentukan apakah SRS akan aktif
atau tidak.
B1000/31 akan tercatat saat malafungsi mendeteksi airbag sensor center.
No. DTC. Kondisi DTC yang terdeteksi Trouble Area
B1000/31 S Airbag sensor center malafungsi S Airbag sensor assy center
PETUNJUK:
DTC lain selain DTC B1000/31, mungkin akan keluar. maka , pertama troubleshoot DTC .
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA AIR BAG SENSOR ASSY CENTER
OK
URAIAN RANGKAIAN
Sensor airbag depan RH terdiri dari rangkaian diagnostik, sensor frontal deceleration.
Jika sensor airbag tengah menerima signal dari sensor frontal deceleration, akan menentukan apakah SRS
akan aktif atau tidak
DTC B1610/13 akan tercatat saat malafungsi terdetaksi pada rangkaian sensor airbag depan RH.
No DTC. Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
S Saat sensor airbag center menerima signal hubungan
singkat, signal terbuka, hubungan singkat ke ground sig- S Sensor Airbag depan RH
nal atau B+ signal hubungan singkat pada rangkaian air- S Airbag sensor assy center
B1610/13
bag sensor front RH selama 2 detik. S Instrument panel wire
S Sensor Airbag depan RH malafungsi S Wire utama ruang mesin
S Sensor Airbag tengah malafungsi
WIRING DIAGRAM
A7
Airbag Sensor Depan RH Airbag Sensor Assy Center
1 29
2 B--W B--W
II1 A19 +SR
2 27
1 BR--W BR--W
II1 A19 --SR
H02750
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--705
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
CATATAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari sensor airbag tengah.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari airbag penumpang depan.
1 PERIKSA DTC
OK
OK
05--706 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
Service Wire
+SR
H03353
H08016 G27651
--SR H45737
NG Lanjut ke step 8
OK
+SR
H03355 --SR NG Lanjut ke step 9
G27651 H45738
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--707
INNOVA)
+SR
H03355 --SR
G27651 H45738 NG Lanjut ke step 10
OK
+SR
H03355 --SR
G27651 H45738
NG Lanjut ke step 11
OK
05--708 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
OK
--SR 21 +SR
43
OK
05--710 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
OK
--SR 21 +SR
43
OK
URAIAN RANGKAIAN
Sensor airbag depan LH terdiri dari rangkaian diagnostik, sensor frontal deceleration.
Sensor airbag tengah menerima signal dari sensor frontal deceleration, dan menentukan apakah SRS akan
aktif atau tidak.
DTC B1615/14 akan tercatat saat malafungsi terdeteksi pada rangkaian sensor airbag depan LH.
No DTC. Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
S When airbag sensor center receives a line short signal,
S Airbag sensor depan LH
open signal, short to ground signal or B+ short signal in
S Airbag sensor assy center
B1615/14 airbag sensor front LH circuit for 2 seconds.
S Instrument panel wire
S Sensor Airbag depan LH malafungsi
S Wire utama ruang mesin
S Sensor Airbag tengah malafungsi
WIRING DIAGRAM
A5
Airbag Sensor Depan LH Airbag Sensor Assy Center
2 3 30
W--R W--R
II1 A19 +SL
4 28
1 BR BR
II1 A19 --SL
H02750
05--712 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
CATATAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari sensor airbag tengah.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari airbag penumpang depan.
1 PERIKSA DTC
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--713
INNOVA)
Service Wire
+SL
H03353
H08016 G27651
--SL H45737
NG Lanjut ke step 8
OK
A19
+SL
H03355 --SL NG Lanjut ke step 9
G27651 H45738
OK
05--714 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
+SL
H03355 --SL
G27651 H45738 NG Lanjut ke step 10
OK
+SL
H03355 --SL
G27651 H45738 NG Lanjut ke step 11
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--715
INNOVA)
OK
05--716 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
21
--SL 43
+SL
OK
OK
Wire Utama (a) Lepas konektor engine room main wire dari instrument
Instrument Panel Wire
Ruang Mesin panel wire.
Airbag Airbag
(b) Ukur tahanan sisi konektor wire harness.
Sensor Sensor
A Standard:
Depan Assy
LH F E D C B Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Center
II1--3 (+SL) -- Body ground 1 M: atau lebih
II1 II1--4 (--SL) -- Body ground 1 M: atau lebih
21
43
--SL +SL
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE UTAMA RUANG
H03354
C81305 H43447 MESIN
OK
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian D squib terdiri dari sensor airbag tengah, spiral cable dan horn button.
SRS dapat mengembang jika kondisi pengembangan SRS terpenuhi.
DTC akan tercatat bila malafungsi terdeteksi pada rangkaian D squib.
No.DTC. Kondisi DTC yang terdeteksi Area Trouble
S Tombol Klakson assy (D squib)
Saat airbag sensor assy center menerima signal hubungan S Spiral cable sub--assy
B1800/51
terbuka 5 kali pada rangkaian squib selama primary check. S Airbag sensor assy center
S Instrument panel wire
S Tombol Klakson assy (D squib)
Saat airbag sensor center menerima signal hubungan ter- S Spiral cable sub--assy
B1801/51
buka pada rangkaian D squib selama 2 detik. S Airbag sensor assy center
S Instrument panel wire
S Tombol Klakson assy (D squib)
Saat airbag sensor center menerima signal hubungan sing-
S Spiral cable sub--assy
B1802/51 kat ke signal masa pada rangkaian D squib selama 0.5
S Airbag sensor assy center
detik.
S Instrument panel wire
S Tombol Klakson assy (D squib)
Saat airbag sensor center menerima signal hubungan ter- S Spiral cable sub--assy
B1803/51
buka B+pada rangkaian D squib selama 0.5 detik. S Airbag sensor assy center
S Instrument panel wire
WIRING DIAGRAM
A21
Tombol Klakson Assy Spiral Cable
(D Squib) Sub--assy
Y--B 5
D+
A19 D+
D+ 1
6
D-- Y
A19 D--
D-- 2
H46135
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--719
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERHATIAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari sensor airbag assy center.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari airbag penumpang depan.
1 PERIKSA DTC
B Lanjut ke step 4
C Lanjut ke step 5
D Lanjut ke step 6
E Lanjut ke step 7
2 PERIKSA KONEKTOR
(a) Periksa apakah konektor spiral cable (pada sisi horn button) tidak rusak.
OK: Tombol kunci tidak dilepas, atau kunci claw tidak berubah bentuk atau rusak.
NG GANTI KABEL SPIRAL SUB--ASSY
(Lihat hal 60--25)
OK
05--720 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
D-- D+
Warna: Oranye
H41475 H45743
NG Lanjut ke step 13
OK
LANJUT KE STEP 10
D-- D+
Color: Orange
H41475 H45743
NG Lanjut ke step 15
OK
LANJUT KE STEP 11
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--721
INNOVA)
D-- D+
Color: Orange
H41475 H45743
NG Lanjut ke step 17
OK
LANJUT KE STEP 11
Warna: Oranye
H41475 H45743
NG Lanjut ke step 19
OK
LANJUT KE STEP 11
05--722 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
7 PERIKSA KONEKTOR
(a) Periksa apakah konektor spiral cable (pada sisi tombol klakson) tidak rusak.
OK: Tombol kunci tidak dilepas, atau kunci claw tidak berubah bentuk atau rusak.
NG GANTI KABEL SPIRAL SUB--ASSY
(Lihat hal 60--25)
OK
NG Lanjut ke step 21
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--723
INNOVA)
OK
SELESAI
OK
LANJUT KE STEP 12
05--724 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--725
INNOVA)
OK
Instrument Panel Wire (a) Lepas konektor instrument panel wire dari spiral cable
D Squib Airbag sub--assy.
Spiral Sensor
A
PETUNJUK:
Cable
Assy Mekanisme prevention pada konektor ”B” sudah siap dilepas.
F E Sub--assy D C B
Center (b) Ukur tahanan sisi konektor wire harness.
Standard:
A21 Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
A21--1 (D+) -- A21--2 (D--) 1 M: atau lebih
D--
D+
OK
D-- D+
Color: Orange
OK
Instrument Panel Wire (a) Lepas konektor instrument panel wire dari spiral kabel
D Squib Airbag sub--assy.
Spiral Sensor
A
(b) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
Cable
Assy Standard:
F E Sub--assy D C B
Center Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
A21--1 (D+) -- A21--2 (D--) Dibawah 1 :
A21
D--
D+
OK
D-- D+
Color: Orange
NG GANTI SPIRAL CABLE SUB--ASSY
(Lihat hal 60--25)
H41479 H45749
OK
Instrument Panel Wire (a) Lepas konektor instrument panel wire dari spiral cable
D Squib Airbag sub--assy.
Spiral Sensor
A
(b) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
Cable
Assy Standard:
F E Sub--assy D C B
Center Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
A21--1 (D+) -- Body ground 1 M: atau lebih
A21 A21--2 (D--) -- Body ground 1 M: atau lebih
D--
D+
OK
D-- D+
Warna : Oranye
OK
OK
D-- D+
Warna : Oranye
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--731
INNOVA)
(a) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu
paling tidak 2 detik.
(b) Putar kunci kontak ke ON.
D Squib Airbag
Spiral
Sensor (c) Ukur tegangan pada sisi konektor wire harness.
Cable A Standard:
Assy
Sub--assy
F E D C B Center Tester Connection Specified Condition
D+ -- Body ground Below 1 V
D-- -- Body ground Below 1 V
D-- D+
(d) Putar kunci kontak ke OFF.
(e) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu
Warna: Oranye paling tidak 90 detik.
(f) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
Standard:
H41479 H43071 Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
D+ -- D-- Dibawah 1 :
D+ -- Body ground 1 M: atau lebih
D-- -- Body ground 1 M: atau lebih
OK
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian P squib terdiri dari sensor airbag tengah dan airbag penumpang depan.
Rangkaian SRS mengembang jika kondisi pengembangan terpenuhi.
DTC akan tercatat bila malafungsi terdeteksi pada rangkaian P squib.
No.DTC. Kondisi DTC yang terdeteksi Trouble Area
S Airbag penumpang depan assy (P squib)
Saat airbag sensor center menerima signal hubungan sing-
B1805/52 S Airbag sensor assy center
kat ke rangkaian P squib 5 kali selama primary check.
S Instrument panel wire
S Airbag penumpang depan assy (P squib)
Saat airbag sensor center menerima signal hubungan ter-
B1806/52 S Airbag sensor assy center
buka pada rangkaian P squib selama 2 detik.
S Instrument panel wire
WIRING DIAGRAM
A20
Airbag Penumpang Depan Assy
(P Squib) Airbag Sensor Assy Center
1 4
2 Y Y--R
IH1 A19 P+
1 2 3
Y--B Y--G
IH1 A19 P--
H44070 H44548
05--734 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERHATIAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai , dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari sensor airbag assy center.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari front passenger airbag.
1 PERIKSA METODE PEMBACAAN PADA DTC
B Lanjut ke step 4
C Lanjut ke step 5
D Lanjut ke step 6
E Lanjut ke step 7
2 PERIKSA KONEKTOR
(a) Periksa apakah konektor instrument panel wire (pada sisi airbag penumpang depan) tidak rusak.
OK: Tombol kunci tidak lepas, dan claw dari kunci tidak berubah bentuk atau rusak.
NG PERBAIKI ATAU GANTI INSTRUMENT PANEL
WIRE
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--735
INNOVA)
A19
P+ P--
Warna: Oranye
H43653
C89244 H45750
NG Lanjut ke step 13
OK
LANJUT KE STEP 10
P+ P--
Warna: Oranye
OK
LANJUT KE STEP 11
05--736 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
P+ P--
Warna: Oranye
H43653
C89244 H45750
NG Lanjut ke step 17
OK
LANJUT KE STEP 11
H43653
C89244 H45750 NG Lanjut ke step 19
OK
LANJUT KE STEP 11
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--737
INNOVA)
7 PERIKSA KONEKTOR
(a) Periksa apakah konektor instrument panel wire (pada sisi airbag front passenger assy) tidak rusak
OK: Tombol kunci tidak lepas, dan claw dari kunci tidak berubah bentuk atau rusak.
NG PERBAIKI ATAU GANTI INSTRUMENT PANEL
WIRE
OK
OK
05--738 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
OK
SELESAI
OK
LANJUT KE STEP 12
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--739
INNOVA)
OK
05--740 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
OK
2 1
H43657
NG GANTI AIR BAG SENSOR ASSY CENTER
C85277 H45755 (Lihat hal 60--36)
OK
P+ P--
Warna: Oranye
H43658
C89244 H45756 NG GANTI ATAU GANTI INSTRUMENT PANEL
WIRE NO. 2
OK
IH1
2 1
H43657
NG GANTI ATAU GANTI INSTRUMENT PANEL
C85277 H45755 WIRE
OK
P+ P--
Warna: Oranye
OK
2 1
H43657
NG GANTI ATAU GANTI INSTRUMENT PANEL
C85277 H45755 WIRE
OK
P+ P--
Warna: Oranye
OK
OK
P+ P--
Warna: Oranye
H43658
C89244 H45756 NG GANTI ATAU GANTI INSTRUMENT PANEL
WIRE NO. 2
OK
OK
05--746 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
OK
URAIAN RANGKAIAN
SRS yang dilengkapi dengan rangkaian penaik--tegangan (Konventer DC--DC) didalam sensor airbag assy
center bila terjadi tegangan sumber drops. Bila tegangan baterai drop, rangkaian penaik--tegangan (Kon-
venter DC--DC) berfungsi untuk menaikkan tegangan pada tegangan normal SRS.
Malafungsi pada rangkaian ini tidak terekam didalam sensor airbag assy tengah. Sumber tegangan drop
menunjukkan lampu peringatan SRS berkedip tanpa menunjukkan adanya DTC. Lampu peringatan SRS
akan otomatis padam saat sumber tegangan kembali normal.
DTC No. Diagnosa
(Normal) Penurunan sumber tegangan
WIRING DIAGRAM
1 11
W--R W--R
II2 II4
*1 *2
J/B Ruang Mesin
AM2
1A 1B
19 1 25
W--B W--B
2D 2B A19 E1
W
9 2 26
W--B W--B
2D 2B A19 E2
Baterai
IG IH
*1: 1TR--FE
*2: 2KD--FTV
H45631
05--748 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERHATIAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari airbag sensor center.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari front passenger airbag.
1 PERIKSA WIRE HARNESS (AIRBAG SOURCE ASSY CENTER -- BATTERY DAN
BODY GROUND)
Sisi Wire Harness (a) Hubungkan kabel terminal negatif (--) baterai, dan tunggu
paling tidak 2 detik.
A19 (b) Putar kunci kontak ke posisi ON.
(c) Ukur tegangan pada sisi konektor wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
A19--21 (IG2) --
IG2 Kunci kontak ON 10 sampai 14 V
Body ground
B79312
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS (BA
TERAI -- AIRBAG SENSOR ASSY CENTER), SIS-
TEM PENGISIAN DAN BATERAI
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--749
INNOVA)
OK
SELESAI
05--750 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA) 05M7Z--01
URAIAN RANGKAIAN
Lokasi dari lampu peringatan SRS pada kombinasi meter.
Pada saat SRS normal, lampu peringatan SRS akan nyala kira--kira 6 detik setelah kunci kontak diputar dari
posisi LOCK ke posisi ON, dan kemudian secara otomatis padam.
Jika terjadi malafungsi pada SRS, lampu peringatan SRS akan nyala untuk memberitahukan pengemudi
Bila terminal TC dan CG pada DLC3 dihubungkan, DTC akan ditampilkan dengan kedipan lampu peringa-
tan SRS.
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--751
INNOVA)
WIRING DIAGRAM
MET 1
I9
2D
Kunci Kontak Assy
6 8 21
5 AM2 IG2 6 B IGN B--O
2C 2B A19 IG2
1 11
W--R
II4 II4
*1
*2
J/B Ruang Mesin
1 AM2 4
W--R
1A 1B
Y
18 1 25
W--B W--B
B J27 2D 2B A19 E1
W
J/C 9 2 26
W--B W--B
2D 2B A19 E2
B J28
W--B
*1: 1TR--FE
Baterai
IG IH *2: 2KD--FTV
H45633
05--752 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA BATERAI
OK
(a) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(b) Periksa apakah konektor terhubung dengan benar ke airbag sensor center.
OK:Konektor terhubung.
NG HUBUNGKAN KONEKTOR
OK
Sisi Wire Harness (a) Hubungkan kabel terminal negatif (--) baterai, dan tunggu
paling tidak 2 detik.
C10
(b) Putar kunci kontak ke posisi ON.
Kombinasi Meter Assy
(c) Lepas konektor C10 meter.
(d) Ukur tegangan pada sisi konektor wire harness.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
C10--14 -- Body ground Kunci kontak ON 8 sampai 14 V
B79298
NG Lanjut ke step 4
OK
Lanjut ke step 6
PERHATIAN:
Pastikan melakukan menurut procedure sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari airbag sensor center.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari front passenger airbag.
LANJUT
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--753
INNOVA)
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
(a) Setelah mengganti airbag sensor center, periksa apakah lampu SRS warning illuminates normal.
OK: Lampu peringatan SRS nyala normal.
NG GANTI KOMBINASI METER ASSY
(Lihat hal 71--19)
OK
SELESAI
05--754 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA) 05M80--01
URAIAN RANGKAIAN
Lokasi dari lampu peringatan SRS pada kombinasi meter.
Pada saat SRS normal, lampu peringatan SRS akan nyala kira--kira 6 detik setelah kunci kontak diputar dari
posisi LOCK ke posisi ON, dan kemudian secara otomatis padam.
Jika terjadi malafungsi pada SRS, lampu peringatan SRS akan nyala untuk memberitahukan pengemudi.
Bila terminal TC dan CG pada DLC3 dihubungkan, DTC akan ditampilkan dengan kedipan lampu peringa-
tan SRS.
WIRING DIAGRAM
Lihat hal 05--750.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERHATIAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari airbag sensor center.
(d) Lepas konektor dari horn button.
1 PERIKSA BATERAI
OK
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--755
INNOVA)
OK
(a) Setelah memasang sensor airbag center, periksa apakah lampu peringatan SRS berkedip secara nor-
mal.
OK: Lampu peringatan SRS berkedip normal.
NG GANTI KOMBINASI METER ASSY
(Lihat hal 71--19)
OK
SELESAI
05--756 DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG
INNOVA) 05M81--01
RANGKAIAN TERMINAL TC
URAIAN RANGKAIAN
Mode Keluaran DTC dipasang dengan menghubungkan terminal TC dan CG pada DLC3.
DTC akan ditampilkan dengan kedipan melalui lampu peringatan SRS.
WIRING DIAGRAM
16 5 4 15
P--L P--B
TC S2 2J 2B A19 TC
ECM
17 11 5
P--B
TC E10 E5 2Q
*1 *2
D3
DLC3
21
P--B
TC 2Q
13
G
CG
4
A
J28
J/C
A
H45632
PERHATIAN:
Saat setiap lampu peringatan berkedip, mungkin disebabkan masa hubungan singkat ke wiring pada termi-
nal TC ke DLC3 atau internal hubungan singkat pada setiap ECU.
DIAGNOSTIK -- SUPPLEMENTAL RESTRAINT SYSTEM (KIJANG 05--757
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PERHATIAN:
Pastikan melakukan menurut prosedur sebelum troubleshooting untuk mencegah airbag mengem-
bang.
(a) Putar kunci kontak ke posisi OFF.
(b) Lepas kabel terminal negatif (--) dari baterai, dan tunggu paling tidak 90 detik.
(c) Lepas konektor dari airbag sensor center.
(d) Lepas konektor dari horn button.
(e) Lepas konektor dari front passenger airbag.
1 PERIKSA WIRE HARNESS (DLC3 -- AIRBAG SENSOR ASSY CENTER DAN BODY
GROUND)
Sisi Wire Harness (a) Ukur tahanan pada sisi konektor wire harness.
Standard:
D3
DLC3 Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
D3--13 (TC) -- A19--15 (TC) Dibawah 1 :
TC
A19
Airbag Sensor Assy Center
TC
OK
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN:
Saat menghubungkan kabel dari terminal negatif (--) baterai, inisialisasi sistem sistem berikut sete-
lah memasang kabel kembali.
Nama sistem Lihat hal
Sistem kontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
05--759
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
05M85--01
LOKASI
I43612
05--761
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
05M86--01
SISTEM DIAGRAM
Speaker Belakang
Assy LH
Speaker Depan
No. 2 Assy LH
Radio Penerima Assy
Speaker Depan
No. 2 Assy RH
Speaker Depan
No. 1 Assy RH Spiral Cable
Sub--assy*
URAIAN SISTEM
PERHATIAN:
CD player menggunakan sinar laser yang tidak kelihatan dimana dapat menyebabkan radiasi yang
sangat berbahaya bila dibuka. Pastikan menggunakan player dengan benar sesuai instruksi.
1. COMPACT DISC PLAYER
(a) Compact Disc (yang sering disebut ”CD”) Player menggunakan pick--up sinar laser untuk membaca
signal digital yang terekam pada CD dan dirubah kedalam signal analog musik, dll. Terdapat 12 cm
(4.7 in.) dan 8 cm (3.2 in.) discs.
CATATAN:
S Jangan membongkar atau melumasi bagian dari part unit player.
S Jangan memasukkan benda lain selain disc kedalam CD player.
Contoh 2. PERAWATAN
(a) Pemutar pita / Pembersih head:
Head Penuntun
(1) Angkat pintu kaset dengan jari. Gunakan pinsil atau
benda kecil, dorong kedalam penuntun.
(2) Gunakan pena pembersih atau coton basah den-
gan pembersih, bersihkan permukaan head, Roda
penjepit dan putaran.
BE4331
3. SISTEM KOMUNIKASI
(a) Komponen didalam sistem audio berkomunikasi dengan yang lain melalui AVC--LAN. (Audio Visual
Communication--Local Area Network).
(b) Penerima radio dengan tahanan 60 sampai 80 :, dimana diperlukan komunikasi
(c) Bila terjadi hubungan singkat atau rangkaian rusak pada rangkaian AVC--LAN, sistem audio tidak bek-
erja secara normal oleh karena komunikasi terputus.
4. FUNGSI DIAGNOSIS
(a) Sistem audio mempunyai fungsi diagnosis. Hasil diagnosis ditampilkan pada LCD dari penerima radio
assy.
(b) Kode komponen (alamat fisik), atau nomer tiga digit (dalam hexadecimal) diset terdiri dari setiap kom-
ponen AVC--LAN.
(c) Alamat logikal, atau nomer dua digit (dalam hexadecimal)diset untuk setiap fungsi dan unit komponen
dalam setiap komponen. AVC--LAN.
05--763
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
0549G--19
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11V, charge kembali baterai sebelum melakukan.
LANJUT
4 PEMERIKSAAN DASAR
5 PERIKSA DTC
B Melangkah ke step 7
A
05--764
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
Hasil:
Hasil Melangkah ke
Kesalahan tidak ada di list tabel gejala problem A
Kesalahan ada di list tabel gejala problem B
B Melangkah ke step 8
LANJUT
SELESAI
05--765
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
05M83--01
VIN
No.Polisi
Tgl kendaraan / / Pembacaan Odometer km
Dibawa ke bengkel mil
j Switch
j Radio
Gejala
j CD
j Noise
Lain lain
I32867
05--766
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
05M88--01
Digunakan LF MF HF VHF
AM FM
Gelombang Radio
PETUNJUK:
LF: Frekwensi rendah
MF: Frekwensi Menengah
HF: Frekwensi tinggi
VHF: Frekwensi sangat tinggi
2. SERVICE AREA
(a) Ada perbedaan yang sangat besar didalam luas service
area dari siaran radio AM dan FM. Kadang kadang siaran
radio FM stereo tidak dapat diterima walau AM dapat dit-
erima sangat jelas. Bukan hanya FM stereo yang mem-
FM (Stereo) punyai service area yang kurang luas, tetapi juga penga-
FM (Monaural) ruh statik dan interferensi tipe tipe lain (contoh, suara).
AM 3. PROBLEM PENERIMAAN
BE2818 PETUNJUK:
Selain problem statik, ada juga problem yang disebut “pha-
sing”, “multipath” dan “fade out”. Problem--problem ini tentu
saja bukan disebabkan noise elektrikal tetapi oleh gelombang
radio natural itu sendiri.
BE2819
05--767
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
BE2820
Fade Out (c) Fade out adalah disebabkan oleh benda ( bangunan, pe-
gunungan, dll.) yang dibelokkan menyimpang dari ba-
gian signal, hasilnya signal yang lemah saat benda anta-
ra pemancar dan kendaraan. Gelombang Radio
Frekwensi Tinggi, seperti pemancar FM, mudah dibelok-
kan oleh penghalang. Gelombang Radio Frekwensi ren-
dah, seperti siaran AM, jauh lebih susah untuk membe-
lokkan.
BE2821
4. PROBLEM NOISE
(a) Teknisi harus mempunyai pengetahuan yang baik menghadapi keluhan pelanggan tentang niose. Gu-
nakan tabel berikut untuk mendiagnosis problem.
Gelombang Radio Kondisi dimanan noise terjadi Penyebab yang dapat di duga
AM Noise terjadi pada area tertentu Kemunginan besar naise lain
S Program yang sama dapat dipancarkan dari
Noise terjadi saat mendengarkan pemancar yang beberapa stasion lokal
AM
jauh S Jika program yang sama, satu dari mereka ha-
rus di tune
Kemunginan besar kerusakan dari jarak peman-
AM Noise terjadi hanya pada saat malam
car
Noise terjadi pada tempat tertentu saat pengen- Kemungkinan besar noise multipath dan noise
FM
daraan fading disebabkan oleh perubahan frekwensi FM
PETUNJUK:
Saat noise yang terjadi tidak sesuai dengan contoh diatas, mengacu kembali pada ”Problem Penerimaan”
(step 3). Mengacu pada uraian mengenai phasing dan multipath.
05--768
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
0549M--23
TERMINAL ECU
1. PERIKSA RADIO PENERIMA ASSY
R4
R2 R3
I43600
I43606 I43626
PETUNJUK:
*1: dengan CD changer
*2: tanpa CD changer
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, mungkin malfunction pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali R2 dan R2 konektor receiver.
(d) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Simbol (No.Terminal) Warna kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Signal suara (belakang ka- Bentuk gelombang bersa-
RR+ (R2--1) -- GND (R2--7) R -- BR Sistem Audio bekerja
nan) maan dengan suara keluar
Bentuk gelombang bersa-
RL+ (R2--2) -- GND (R2--7) B -- BR Signal suara (belakang kiri) Sistem Audio bekerja
maan dengan suara keluar
Signal suara (belakang ka- Bentuk gelombang bersa-
RR-- (R2--3) -- GND (R2--7) W -- BR Sistem Audio bekerja
nan) maan dengan suara keluar
Bentuk gelombang bersa-
RL-- (R2--6) -- GND (R2--7) Y -- BR Signal suara (belakang kiri) Sistem Audio bekerja
maan dengan suara keluar
Bentuk gelombang bersa-
FR+ (R2--1) -- GND (R2--7) LG -- BR Signal suara (depan kanan) ASistem Audio bekerja
maan dengan suara keluar
Bentuk gelombang bersa-
FL+ (R2--2) -- GND (R2--7) P -- BR Signal suara (depan kiri) Sistem Audio bekerja
maan dengan suara keluar
Bentuk gelombang bersa-
FR-- (R2--5) -- GND (R2--7) L -- BR Signal suara (depan kanan) Sistem Audio bekerja
maan dengan suara keluar
Bentuk gelombang bersa-
FL-- (R2--6) -- GND (R2--7) V -- BR Signal suara (depan kiri) Sistem Audio bekerja
maan dengan suara keluar
ANT+ (R2--8) --
B--W -- BR Catu daya antenna Switch radio ON dan AM atau FM 8 sampai 14 V
GND (R2--7)*1
05--770
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PETUNJUK:
*1: dengan steering pad switch
*2: tanpa steering pad switch
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, receiver assy mungkin malafungsi.
05--771
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
05M89--01
MEMERIKSA/MENGHAPUS DTC
1. PERIKSA KODE DIAGNOSIS
SEEK TRACK UP
(a) Mulai mode diagnosis (Semua elemen akan nyala selama mode pemeriksaan SW)
(1) Matikan sistem audio dan putar kunci kontak ke ACC.Sambil menekan switch preset ”1” dan ”6”
secara bersamaan, tekan switch ”DISC” 3 kali.
PERUNJUK:
S Bila masuk ke sistem mode diagnosis, suara beep akan dihasilkan 3 kali dan semua elemen akan nya-
la saat mode pemeriksaan SW.
S Ini akan memakan waktu kira kira 40 detik sampai pemeriksaan selesai.
S Putar semua elemen pada LCD on.
S Saat menekan switch, pastikan bahwa suara beep terdengar.
(b) Service Check Screen
(1) Tekan switch ”SEEK TRACK UP” untuk masuk ”Service Check Screen”.
(2) Pada mode service check, pemeriksaan sistem dan pemeriksaan memori diagnosis dilakukan,
dan hasil pemeriksaan ditampilkan berurutan naik dari kode komponen (physical address).
Terminologi Arti
Kode tiga--digit (dengan heksadesimal) mengartikan setiap komponen dari AVC--
Kode komponen (physical address)
LAN. Yang berhubungan dengan fungsi, simbil individu yang disediakan.
Kode dua--digit (dengan heksadesimal) mengartikan setiap fungsi dan unit kompo-
Alamat logika
nen pada setiap komponen dari AVC--LAN.
(d) Mode service check ditampilkan (untuk pemeriksaan arus dan kondisi sistem yang lalu)
(1) Tekan switch ”SEEK TRACK” untuk memeriksa hasil dari setiap komponen.
CHEC------”Memerlukan pemeriksaan”
Contoh yang diperlihatkan bahwa 2 komponen, satu dengan kode 190 dan yang lain dengan 360, dihasilkan.
Komponen dengan kode 190 adalah berfungsi normal tetapi kode komponen 360 memerlukan pemeriksaan.
Hasil pemeriksaan ditampilkan dari physical address yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Jika dealer tidak mempunyai pemasangan komponen ekstra yang menggunakan sistem AVC--LAN, hanya
kode P 190 akan di tampilkan.
I34696
05--773
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
(3) Untuk melakukan Service Check lagi, tekan switch preset ”1”.
(e) Mode informasi rinci (Pada saat menampilkan DTC trouble perangkat)
(1) Dengan ”CHEC” atau ”ECHN” saat ditampilkan, tekan switch preset ”2” untuk melanjutkan ke
mode informasi rinci.
(2) Tekan switch ”SEEK” untuk menampilkan ”Hasil Pemeriksaan Sistem (SYS)” dan ”Respon Me-
mori Diagnosis (CODE)”.”.
05--774
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
1------Kode pertama
Informasi rinci 62------Alamat logik
dari kode pertama
ditampilkan
47------DTC
CODE------Memori diagnosis
hasil respon
2------kode kedua
01------alamat logika
DC------DTC
Informasi rinci
dari kode pertama P------menunjukan alamat fisik
ditampilkan 360------sub kode
6F------hubungan
periksa nomor*
*: Tampilan ini akan hilang jika DTC tidak mempunyai sub kode.
I34695
05--775
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PETUNJUK:
Judul untuk masing--masing unit dinyatakan dengan urutan berikut: physical address (nama parts).
1. 190 (RADIO PENERIMA ASSY)
(a) Logical address: 01 (Kontrol komunikasi)
DTC Item diagnosis Isi Diagnosis Penyelesaian dan pemeriksaan part
D6 Absen Master S Periksa harness untuk sistem catu daya-
Dengan kunci kontak ACC atau ON, kompo-
*1 dari penerima radio assy.
nen pada kode ini yang terekam sudah dipu-
S Periksa harness untuk sistem komunikasi
tur dari sistem atau mater komponen.
dari penerima radio assy.
D9 Mode yang lalu Error Dengan kunci kontak ACC atau ON, audio S Periksa harness sistem sumber daya pada
*1 atau komponen visual bekerj sebelum mesin komponen yang ditunjukan sub--kode
stop atau telah dilepas. S Periksa harness sistem komunikasi yang
dari komponen ditunjukan sub--kode
DA Tidak ada respon pada instruksi ON/OFF Tidak ada respon ter identifikasi saat mode S Periksa harness sistem sumber daya pada
pengisian (mode audio dan visual berubah). komponen yang ditunjukan sub--kode
Suara dan gambar tidak berubah dengan S Periksa harness sistem komunikasi yang
tombol operasi. dari komponen ditunjukan sub--kode
S Jika error ini terjadi berulang. ganti kompo-
nen yang diperlihatkan sub--kode
DB Mode Status Error Dual alarm terdeteksi. S Periksa harness sistem sumber daya pada
*1 komponen yang ditunjukan sub--kode
S Periksa harness sistem komunikasi yang
dari komponen ditunjukan sub--kode
DC Transmisi Error Transmisi untuk komponen diperlihatkan Jika sub--kode yang sama terekam pada
*3 dengan sub kode telah salah. komponen yang sesuai, periksa harness
(Pendeteksian DTC ini tidak berarti kesala- sumber daya dan sistem komunikasi semua
han aktual). komponen yang ditunjukan kode. Jika tidak,
hapus DTC dan periksa kembali
DD Master Reset (interupsi sebentar) Setelah mesin start, master komponen telah S Periksa harness untuk sistem catu daya-
dilepas dari sistem. dari penerima radio assy.
*4
S Periksa harness untuk sistem komunikasi
dari penerima radio assy.
S Jika error ini terjadi berulang. ganti peneri-
ma radio assy.
Setelah mesin start, komponen yang diperli-
DE Reset Slave (interupsi sebentar) S Periksa harness sistem sumber daya pada
hatkan dengan sub kode telah dilepas dari
*4 komponen yang ditunjukan sub--kode
sistem.
S Periksa harness sistem komunikasi yang
dari komponen ditunjukan sub--kode
05--777
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PETUNJUK:
*1: Kode ini dapat terekam tergantung pada kondisi baterai atau tegangan mesin start walau tidak terdeteksi
kesalahan.
*2: Jika hubungan power dilepas setelah mesin start, kode ini terekam setelah 180 detik.
*3: DTC DC dapat tersimpan jika kunci kontak diputar ke posisi START lagi dengan mesin hidup.
*4: Kode ini dapat tersimpan jika kunci kontak berada pada posisi START selama satu menit atau lebih sebe-
lum kembali ke posisi ON.
(b) Logical address: 61 (Switch kaset)
DTC Item diagnosis Isi Diagnosis Penyelesaian dan pemeriksaan part
40 Mekanikal Error Dari Media Malafungsi oleh karena kesalahan mekani- S Periksa pita kaset.
kal teridentifikasi, atau pita kaset putus atau S Ganti radio penerima assy (lihat hal.
kusut. 67--5).
44 CD Player Error Error terdeteksi pada CD player. S Periksa CD (retak, benda asing)
S Ganti radio penerima assy (lihat hal.
67--5).
45 EJECT Error Magazine tidak dapat di eject. Ganti radio penerima assy (lihat hal.
67--5).
46 Tergores/terbalik Disc Tergores atau debu terdapat pada permu- Periksa CD.
kaan CD atau CD terbalik.
44 CD Player Error Errorterdeteksi pada CD player. Ganti radio penerima assy (lihat hal. 67--5).
45 EJECT Error Magazine tidak dapat di eject. Ganti radio penerima assy (lihat hal. 67--5).
46 Tergores/terbalik Disc Tergores atau debu terdapat pada permu- Periksa CD.
kaan CD atau CD terbalik.
PETUNJUK:
*: dengan CD changer
05--779
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA) 05AZF--03
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian provides power ke radio penerima.
WIRING DIAGRAM
Radio Penerima
R/B Ruang Mesin, J/B Assy
2 4
DCC RAD L--Y L--Y
1 II3 R2 +B
1 2 1 2
1 ALT 1
W B
1A 1F
12 24 3
L--R ACC GR
2C 2N R2 ACC
7
BR
R2 GND
Baterai
IG
I43602
05--780
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (DCC, RAD, ACC)
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Radio penerima panel illuminasi saat kontrol switch lampu pada posisi TAIL atau HEAD.
WIRING DIAGRAM
12 24 10
G G
2Q 2P R2 ILL+*1
ILL*2
C12
Switch
Kombinasi
7 7
G
2S 2R
8
1 TAIL 5
B G--W
2G 2C
5
1 1F
1 1A 7
BR
R2 GND
Baterai IG
*1: w/ CD Changer
*2: w/o CD Changer
I43601
05--782
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA NIGHTTIME ILLUMINASI
(a) Hidupkan switch lampu dan periksa nighttime illuminasi pada interior kendaraan.
Hasil:
Hasil Lanjut ke
Only radio penerima nighttime illumination tidak aktif A
nighttime illuminasi tidak aktif semua B
OK
URAIAN RANGKAIAN
Radio receiver mengirim signal suara ke speaker.
WIRING DIAGRAM
Radio Penerima
Assy
Dari L--Y 4
Baterai R2 +B
Dari GR 3
Kunci Kontak R2 ACC
T14
Speaker Depan No. 2
Assy LH 6 2
P P P
S14 IB1 R2 FL+
1 3 4
Speaker Depan
No. 1 Assy 5 6
2 V V V
LH IB1 R2 FL--
1 2
T15
Front No. 2 Speaker
Assy RH 8 9 1
S15 LG LG LG LG
IL1 IK1 R2 FR+
Speaker Depan 1 3 4
No. 1 Assy 7 4 5
RH 2 L L L L
IL1 IK1 R2 FR--
1 2
1 2 2
R B B
S16 BB1 IK1 R3 RL+
1
Speaker Belakang
Assy LH 2 1 6
2 W Y Y
BB1 IK1 R3 RL--
1 6 1
R R R
S17 BC1 IK1 R3 RR+
1
Speaker Belakang
Assy RH 2 5 3
2 W W W
BC1 IK1 R3 RR--
7
BR
R2 GND
IG
I43615
05--784
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA SPEAKER
B Lanjut ke step 2
C Lanjut ke step 6
D Lanjut ke step 10
E Lanjut ke step 12
F Lanjut ke step 14
G Lanjut ke step 16
Lanjut ke step 18
OK
05--785
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
T15
Speaker Depan No. 2 Assy RH
OK
I43617
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY RH
(Lihat hal 67--9)
OK
05--786
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
OK
OK
T14
Speaker Depan No. 2 Assy LH
OK
05--787
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
I43617
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY LH
(Lihat hal 67--9)
OK
OK
T15
Speaker Depan No. 2 Assy RH
OK
(a) Periksa apakah malfunction ditunjukkan saat speaker lain pada kondisi yang bagus dipasang.
OK: Menunjukkan malafungsi.
PETUNJUK:
S Hubungkan semua konektor ke speakers.
S Bila kemungkinan bagian kanan atau kiri speaker depan rusak, periksa dengan mempertukarkan ba-
gian kiri dan bagian kanan.
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY RH
(Lihat hal 67--9)
OK
FL--
T14
Speaker Depan No. 2 Assy LH
OK
(a) Periksa apakah malafungsi ditunjukkan saat speaker lain pada kondisi yang bagus dipasang.
OK: Menunjukkan malafungsi.
PETUNJUK:
S Hubungkan semua konektor.
S Bila kemungkinan bagian kanan atau kiri speaker depan rusak, periksa dengan mempertukarkan ba-
gian kiri dan bagian kanan
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY
OK
S17
Speaker Depan No. 1 Assy RH
OK
OK
S16
Speaker Belakang Assy LH
OK
OK
OK
URAIAN RANGKIAN
Radio penerima mengirim signal suara ke speaker.
WIRING DIAGRAM
Radio Receiver
Assy
Dari L--Y 4
Baterai R2 +B
Dari GR 3
Kunci Kontak R2 ACC
T14
Speaker Depan
No. 2 Assy LH 6 2
P P P
S14 IB1 R2 FL+
1 3 4
Speaker Depan
No. 1 Assy LH 5 6
2 V V V
IB1 R2 FL--
1 2
T15
Speaker Depan
No. 2 Assy RH 8 9 1
LG LG LG LG
S15 IL1 IK1 R2 FR+
1 3 4
Speaker Depan
No. 1 Assy RH 7 4 5
2 L L L L
IL1 IK1 R2 FR--
1 2
1 2 2
R B B
S16 BB1 IK1 R3 RL+
1
Speaker Belakang
Assy LH 2 1 6
2 W Y Y
BB1 IK1 R3 RL--
1 6 1
S17 R R R
BC1 IK1 R3 RR+
Speaker Belakang 1
Assy RH 2 5 3
2 W W W
BC1 IK1 R3 RR--
7
BR
R2 GND
IG
I43615
05--794
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 STEL KUASLITAS SUARA
OK
(a) Bandingkan dengan kendaraan lain yang mempunyai fungsi normal sistem audio. Periksa jika terda-
pat perbedaan problem.
OK: Tidak ada perbedaan.
NG Lanjut ke step 3
OK
3 PERIKSA SPEAKER
B Lanjut ke step 4
C Lanjut ke step 8
D Lanjut ke step 12
E Lanjut ke step 14
F Lanjut ke step 16
G Lanjut ke step 18
Lanjut ke step 20
OK
05--796
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
T15
Speaker Depan No. 2 Assy RH
OK
I43617
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY RH
(Lihat hal 67--9)
OK
05--797
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
OK
OK
T14
Speaker Depan No. 2 Assy LH
OK
05--798
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
I43617
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY LH
(Lihat hal 67--9)
OK
OK
T15
Speaker Depan No. 2 Assy RH
OK
(a) Periksa apakah malafungsi ditunjukkan saat speaker lain dipasang pada kondisi yang bagus.
OK: Menunjukkan Malafungsi.
PETUNJUK:
S Hubungkan semua konektor ke speaker.
S Bila kemungkinan bagian kanan atau kiri front speaker rusak, periksa dengan mempertukarkan ba-
gian kiri dan bagian kanan
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY RH
(Lihat hal 67--9)
OK
FL--
T14
Speaker Depan No. 2 Assy LH
OK
(a) Periksa apakah malafungsi ditunjukkan saat speaker lain dipasang pada kondisi yang bagus.
OK: Menunjukkan Malafungsi.
PETUNJUK:
S Hubungkan semua konektor ke speaker.
S Bila kemungkinan bagian kanan atau kiri front speaker rusak, periksa dengan mempertukarkan ba-
gian kiri dan bagian kanan
NG GANTI SPEAKER DEPAN NO.2 ASSY LH
(Lihat hal 67--9)
OK
S17
Speaker No. 1 Assy RH
OK
OK
S16
Speaker Belakang Assy LH
OK
OK
OK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA JIKA AUTO--SEARCH RADIO BERFUNGSI DENGAN BENAR
(a) Lakukan auto--search pada radio dan periksa apakah berfungsi normal.
OK:Auto--search radio berfungsi normal.
NG Lanjut ke step 2
OK
(a) Periksa apakah sun shade film, telephone antenna, dan/atau komponen tambahan lain terpasang.
OK: Komponen tambahan terpasang.
NG Lanjut ke step 3
OK
(a) Dengan kunci kontak posisi ACC, hidupkan radio dan pilih mode AM.
(b) Tempelkan obeng atau antena dari antena assy dengan holder periksa apakah noise terdengan dari
speaker.
OK: Noise terjadi.
NG Lanjut ke step 4
OK
OK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA APAKAH ADA BENDA ASING
(a) Periksa apakah ada benda asing atau kerusakan terdeteksi didalam kaset player atau radio penerima
assy.
OK: Tidak ada benda asing atau kerusakan terdeteksi.
NG BUANG BENDA ASING
OK
(a) Periksa apakah pita kaset normal untuk musik dan suara yang direkam.
OK: Pita kaset yang benar untuk musik dan suara yang direkam.
NG PITA KASET RUSAK
OK
(a) Ganti pita kaset yang rusak dengan yang normal untuk melihat apakah trouble yang sama masih terja-
di lagi.
OK: Problem yang sama tidak terjadi.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 TEKAN “EJECT” DAN PERIKSA KERJANYA
(a) Tekan tombol EJECT pita kaset pada penerima radio assy selama 2 detik atau lebih dan periksa apa-
kah pita kaset keluar.
OK: Pita kaset keluar.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
(a) Periksa apakah pita kaset yang keluar tidak terkelupas lebelnya, body kaset bengkok dan lain--lain
nya.
OK: Pita kaset tidak terjadi kerusakan.
NG PITA KASET RUSAK
OK
(a) Ganti pita kaset yang rusak dengan yang normal untuk melihat jika ada trouble yang sama terjadi lagi.
OK: Malafungsi hilang.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 GANTI PITA KASET DENGAN YANG LAIN DAN PERIKSA KEMBALI
(a) Ganti pita kaset rusak dengan yang normal dan lihat apakah trouble yang sama terjadi lagi.
OK: Malafungsi hilang.
NG PERIKSA BILA ADA BENDA LAIN
OK
(a) Periksa apakah tidak ada benda apapun dan trouble terdeteksi pada player pita kaset radio penerima
OK: Tidak ada benda asing atau trouble terdeteksi.
OK
OK
HEAD KOTOR
05--809
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA) 0549V--19
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA BILA ADA BENDA LAIN
(a) Periksa apakah tidak ada benda lain dan trouble terdeteksi pada player pita kaset penerima radio
OK: Tidak ada benda lain dan trouble terdeteksi.
NG BUANG BENDA ASING
OK
(a) Ganti pita kaset rusak dengan yang lain (90 menit atau kurang) untuk melihat apakah trouble yang
sama terjadi lagi.
OK: Malafungsi hilang.
NG Lanjut ke step 3
OK
OK
HEAD KOTOR
05--810
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA) 05M8G--01
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA CD YANG DIMASUKAN BENAR
(a) Pastikan CD adalah untuk audio CD, dan apakah tidak ada kebengkokan, cacat, noda, berbulu dan
cacat lain.
OK: Normal audio CD.
PETUNJUK:
S CD yang tembus pandang atau bentuk yang berbeda tidak dapat di mainkan.
S CD 8--cm (3.2 in.) diputar tanpa memerlukan adaptor.
NG CD RUSAK
OK
OK
3 BERSIHKAN CD
E50013
NG Lanjut ke step 4
OK
CD KOTOR
05--811
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
(a) Ganti CD yang rusak dengan yang normal dan lihat apakah trouble yang sama terjadi lagi.
OK: Malafungsi hilang.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
CD RUSAK
05--812
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA) 05M8H--01
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 TEKAN ”EJECT” DAN PERIKSA OPERATION
(a) Tekan tombol CD EJECT pada switch penerima radio selama 2 detik atau lebih dan periksa apakah
CD keluar.
OK: CD keluar.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
OK
CD RUSAK
05--813
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA) 05M8I--01
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA CD YANG DIMASUKAN BENAR
(a) Pastikan CD adalah untuk normal audio CD, dan apakah tidak ada kebengkokan, cacat, noda, berbulu
dan cacat lain.
OK: Normal audio CD.
PETUNJUK:
S CD yang tembus pandang atau bentuk yang berbeda tidak dapat di mainkan.
S CD--ROM untuk komputer (dengan musik yang direkam) dan rekaman CD--R tidak dapat dimainkan.
S CD 8--cm (3.2 in.) diputar tanpa memerlukan adaptor.
NG CD RUSAK
OK
OK
3 MEMBERSIHKAN CD
E50013
NG Lanjut ke step 4
OK
CD KOTOR
05--814
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
(a) Ganti CD yang rusak dengan yang normal dan lihat apakah trouble yang sama terjadi lagi.
OK: Malafungsi hilang.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
CD RUSAK
(a) Periksa apakah didalam kabin temperatur berubah secara drastis atau tidak.
OK: Perubahan temperatur drastis terjadi..
PETUNJUK:
Perubahan temperatur drastis membuat pengembunan didalam CD player, membuat CD tidak mungkin di-
mainkan.
OK
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 GANTI CD DENGAN YANG LAIN DAN PERIKSA KEMBALI
(a) Ganti CD yang rusak dengan yang normal dan lihat apakah trouble yang sama terjadi lagi
OK: Malafungsi hilang.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
CD RUSAK
05--816
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA) 05M8L--01
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 MEMBERSIHKAN
E50013
NG Lanjut ke step 2
OK
CD KOTOR
(a) Ganti CD yang rusak dengan yang normal dan lihat apakah trouble yang sama terjadi lagi.
OK: Malafungsi hilang.
NG Lanjut ke step 3
OK
CD RUSAK
OK
Lanjut ke step 5
05--817
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
(a) Bandingkan dengan kendaraan lain yang mempunyai fungsi audio system normal. Periksa apakah
ada perbedaan problem.
OK: Tidak ada perbedaan.
NG Lanjut ka step 5
OK
SETTING
OK
(a) Periksa apakah temperatur didalam kabin berubah secara drastis atau tidak.
OK: Perubahan temperatur secara drastis terjadi.
PETUNJUK:
Perubahan temperatur secara drastis membuat pengembunan didalam CD player, dimana tidak dapat me-
mutar CD.
NG GANTI RADIO PENERIMA ASSY (Lihat hal
67--5)
OK
NOISE TERJADI
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA PEMASANGAN SPEAKER
OK
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian ini mengirim kerja signal dari steering pad switch ke radio penerima.
WIRING DIAGRAM
MODE
8
7 AU2 9 5 W
R4 SW2
I43623
05--820
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA STEERING PAD SWITCH ASSY
OK
AU1
AU2
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
I43606 EAU KONEKTOR
I43608 I43625
OK
05--821
DIAGNOSTIK -- SISTEM AUDIO (KIJANG INNOVA)
Sisi Kendaraan
S12
Spiral Cable Sub--assy
AU1
EAU AU2
I39337 NG GANTI SPIRAL CABLE SUB--ASSY (Lihat hal
67--16)
OK
PEMERIKSAAN
Switch mode
Hubungan Tester Kondisi Switch Kondisi Spsifikasi
7 (AU2) -- 8 (EAU) MODE switch ditekan Dibawah 2.5 :
7 (AU2) -- 8 (EAU) Dilepas 10 k: atau lebih
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti switch assy.
5 3 -- 5 10 k: atau lebih
Dibawah 1 :
2 1 3 -- 5
(saat tegangan baterai dipasang ke terminals 1 dan 2)
3
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti relay.
B60778
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--823
INNOVA)
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN UNTUK INISIALISASI:
Pada saat melepas kabel dari terminal negatif (--) baterai, inisialisasi sistem berikut setelah mema-
sang kabel kembali.
Nama sistem Lihat hal.
Sistem kontrol Power Window 05--831
Meter kombinasi 05--883
LOKASI
Regulator Jendela
Pintu Depan Sub--assy LH
Regulator Jendela
Pintu Belakang Sub--assy RH
B85843
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--825
INNOVA)
R/B No. 3
F Relay IG1
F H--fuse PWR
F Fuse DOOR
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
F H--fuse AM1
F H--fuse IG1
F Fuse ECU--IG & GAUGE
B86129
05--826 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
05ID1--02
SISTEM DIAGRAM
IG1
Motor Regulator
Relay
Power Window
Assy (Sisi
Hall IC
Pengemudi)
Hall IC
ECU--IG &
GAUGE
Motor Regulator
Kunci
PWR Power Window
Kontak
Assy (Sisi
Penumpang)
Motor Regulator
ALT
Power Window
Assy
Belakang LH)
Baterai
B85832
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--827
INNOVA)
05ID3--02
URAIAN SISTEM
1. URAIAN SISTEM KONTROL POWER WINDOW.
Sistem kontrol power window mengontrol power window fungsi UP/DOWN dengan menggunakan motor re-
gulator.
Pengontrolan utama dari sistem ini adalah: switch master regulator power window, berada pada pintu sisi
pengemudi, dan switch regulator power window, berada pada pintu sisi penumpang dan pintu belakang.
Dengan menekan switch regulator atau ada switch pada master switch mengirimkan signal UP/DOWN ke
motor regulator power window yang berhubungan.
Bila ada jendela yang tertahan ada mekanisme pendeteksi yang terdiri dari magnet pada worm gear pada
motor power window dan IC pada konektor.
2. FUNGSI KOMPONEN UTAMA
Komponen Garis besar
Switch Master Regulator Power Window Mengontrol kerja jendela untuk semua jendela. Juga, bila switch lock jendela pada posisi lock, kerja
Assy jendela hanya bisa dengan master switch saja.
Berada pada pintu penumpang dan pintu belakang. Semua switch regulator mengontrol kerja jendela
Switch Regulator Power Window Assy
untuk masing masing jendela.
Menerima signal switch dan merubah signal menjadi mengaktifkan motor. Hasilnya, posisi jendela
Motor Regulator Power Window Assy berubah. Juga, motor regulator sisi pengemudi menggunakan sensor pulsa untuk mendeteksi posisi
jendela.
3. FUNGSI SISTEM
Sistem kontrol power window berfungsi sebagai berikut.
Fungsi Garis besar
Power window sisi pengemudi: Berfungsi menaikan jendela saat switch power window ditekan naik setengah,
dan menurunkan jendela saat ditekan kebawah setengah. Jendela akan berhenti seketika saat switch dilepas.
Fungsi manual UP/DOWN
Other power windows: Function that raises window while power window switch is pulled up and lowers window
while pushed down. Window stops as soon as switch is released.
Berfungsi membuat jendela sisi pengemudi terbuka penuh atau tertutup penuh hanya dengan sekali tekan pe-
Fungsi AUTO UP/DOWN nuh kearah bawah atau menair keatas penuh switch power window, masing masin. Fungsi AUTO UP/DOWN
hanya bisa pada power window sisi pengemudi.
Berfungsi membuat power window sisi pengemudi berhenti seketika dan bergerak turun bila ada benda terjepit
Fungsi Jam protection pada power window sisi pengemudi selama kerja AUTO UP. Jam protection berfungsi hanya bisa pada power
window sisi pengemudi.
Berfungsi membuat master switch power window untuk mengontrol kerja manual UP/DOWN pada power win-
Fungsi Remote UP/DOWN
dow sisi penumpang dan power window belakang.
Berfungsi dimana power window sisi penumpang dan power window belakang tidak dapat di operasikan bila
Fungsi Window lock switch window lock pada master switch ditekan. Power window sisi penumpang dan power window belakang
dapat di operasikan bila switch window lock ditekan sekali lagi.
Berfungsi dimana switch power window dapat mendeteksi malafungsi pada sistem power window dan membuat
Diagnosis diagnosa. Lampu switch power window (lampu AUTO) nyala atau mulai berkedip untuk memberitahukan penge-
mudi.
Fungsi dimana tidak memungkinkan power window sisi pengemudi AUTO UP/DOWN berfungsi jika sensor
Fail--safe pulsa (Hall IC) pada motor regulator power window terdapat malafungsi. Kerja manual dapat dilakukan melalui
switch power window.
05--828 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
05ID5--02
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali baterai sebelum melakukan.
LANJUT
Hasil:
Hasil Lanjut ke
Jika kesalahan tidak ada di list pada tabel gejala problem A
Jika kesalahan ada di list pada tabel gejala problem B
B Melangkah ke step 6
LANJUT
7 TEST KONFIRMASI
LANJUT
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--829
INNOVA)
(a) Jika switch lampu power window berkedip, reset power window (lihat hal. 05--831).
LANJUT
SELESAI
05--830 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
05ID7--02
Nama Pemeriksa:
VIN
No. Polisi
Tgl.Kendaraan km
/ / Pembacaan Odometer
Dibawa ke bengkel mil
INITIALISASI
1. RESET (INITIALISASI) MOTOR REGULATOR POWER WINDOW (SISI PENGEMUDI)
CATATAN:
Mereset motor regulator power window (initialisasi pulsa sensor) diperlukan jika: 1) kabel baterai
dilepas; 2) master switch regulator power window , wire harness, switch regulator power window,
regulator power window dan motor regulator power window diganti atau dilepas/dipasang; atau 3)
fuse ALT, fuse AM1, fuse IG1, fuse PWR, fuse DOOR, fuse ECU--IG & GAUGE dan relay IG1 diganti.
Jika mereset tidak dilakukan, master switch tidak akan dapat mengoperasikan fungsi AUTO UP/
DOWN, fungsi jam protection dan fungsi remote UP/DOWN.
(a) Putar kunci kontak ke ON.
(b) Buka power window setengah dengan menekan switch power window.
(c) Tarik ke atas penuh switch sampai power window tertutup penuh dan tahan terus switch untuk paling
tidak 1 detik.
(d) Periksa apakah fungsi AUTO UP/DOWN bekerja normal.
Jika fungsi AUTO UP/DOWN bekerja secara normal, kerja reset telah selesai. Jika abnormal, ikut step (e)
sampai (g) dibawah ini.
(e) Lepas kabel negatif (--) baterai selama 10 detik.
(f) Hubungkan kabel baterai.
(g) Kerjakan step (a) sampai (d) lagi.
Jika fungsi AUTO UP/DOWN bekerja secara normal, kerja reset telah selesai pada saat ini. Jika tidak nor-
mal, ikuti step (h) sampai (k) berikut.
(h) Putar kunci kontak ke ON.
(i) Buka power window setengah dengan menekan switch power window.
(j) Tarik ke atas penuh switch sampai power window tertutup penuh dan tahan terus switch untuk kira kira
12 detik setelah power window tertutup penuh.
(k) Periksa apakah fungsi AUTO UP/DOWN bekerja normal.
05--832 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
05IDB--02
TERMINAL ECU
1. PERIKSA POWER WINDOW REGULATOR MASTER SWITCH
P5
B87841
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, dapat terjadi malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungakan kembali konektor P5 switch.
(d) Reset motor power window (lihat halaman 05--831).
(e) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Kondisi Spesifika-
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi
si
1: Kunci kontak ON, switch power window sisi 1: 0 V o
Motor power window UP
DU (P5--4) -- E (P5--1) B -- W--B pengemudi OFF o
keluar
2: UP (kerja manual) 2: 10 sampai 14 V
1:Kunci kontak ON, power window sisi penge- 1: 0 V o
mudi terbuka penuh o
Motor power window UP
DU (P5--4) -- E (P5--1) B -- W--B 2: Switch power window sisi pengemudi UP 2: 10 sampai 14 V
keluar
(kerja AUTO) o o
3: Power window sisi pengemudi tertutup penuh 3: 0 V
1: Kunci kontak ON, switch power window sisi 1: 0 V o
Motor power window
DD (P5--9) -- E (P5--1) L--R -- W--B pengemudi OFF o
DOWN keluar
2: DOWN (kerja manual) 2: 10 sampai 14 V
1: Kunci kontak ON, power window sisi penge- 1: 0 V o
mudi tertutup penuh o
Motor power window
DD (P5--9) -- E (P5--1) L--R -- W--B 2: Switch power window sisi pengemudi DOWN 2: 10 sampai 14 V
DOWN keluar
(kerja AUTO) o o
3: Power window sisi pengemudi terbuka penuh 3: 0 V
S Catu daya motor power
VCC (P5--3) -- window
BR -- L--O Selalu 10 sampai 14 V
GND (P5--2) S Ground sensor motor
power window
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, dapat terjadi malafungsi pada master switch.
(f) Periksa lampu iluminasi AUTO.
(1) Saat memutar kunci kontak ON, periksa apakah lampu iluminasi AUTO (hijau).
05--834 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA) 05IDJ--02
URAIAN RANGKAIAN
Jika fungsi AUTO UP/DOWN tidak dapat bekerja, ada beberapa penyebab seperti berikut:
S Posisi power window tertutup penuh yang tercatat, yang disimpan pada master switch regulator power
window , terhapus oleh karena: 1) fuse DOOR, fuse ECU--IG & GAUGE atau relay IG1 diganti; atau
2) kabel baterai dan konektor master switch dilepas.
S Master switch terdapat malafungsi.
S Sensor pulsa pada motor power window sisi pengemudi terdapat malafungsi.
S Terjadi hubungan singkat atau terbuka pada wiring antara power window master switch dan power
window motor sisi pengemudi.
WIRING DIAGRAM
P7 P5
Motor Regulator Power Master Switch Regulator
Window Assy (sisi pengemudi) Power Window Assy
BR
VCC
4 3
P--G
PLS PLS
5 14
B
PLS2 PLS2
3 17
L--O
GND
6 2
B62902
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUNGSI MANUAL UP/DOWN (SISI PENGEMUDI)
(a) Periksa apakah manual UP/DOWN kaca jendela dapat bekerja dengan normal.
OK: Manual UP/DOWN bekerja dengan normal.
NG PROBLEM LAIN (Lihat hal 05--832)
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--835
INNOVA)
B85829
OFF 1.5
1.5 0.5
(det.)
(Lampu) 2.0 (det.)
1.0 1.0 2.0
(det.)
0.5
B64880
Hasil:
Bentuk kedipan Kerjakan ke
1 A
2 atau 3 B
4 C
B Lanjut ke step 4
OK
SELESAI
05--836 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Dengan kunci kontak ON, master switch regulator power window mengirimkan signal remote switch ke
switch regulator pada power window pintu penumpang dan power window pintu belakang. Kemudian, setiap
switch regulator mengendalikan motor regulator power window masing masing.
WIRING DIAGRAM
P5
P10
Master Switch Regulator
Switch Regulator Power
Power Window Assy
Window Assy (Sisi Penumpang)
3 10
R--L R--L R--L
IC1 IL1 PU
1 13
4 3
G--W G--W G--W
IC1 IL1 PD
4 15
P12
Switch Regulator Power
Window Assy (belakang RH)
6 6
R--B R--B R--B
BC1 IL1 RRU
1 18
7 5
G--B G--B G--B RRD
BC1 IL1
4 16
P11
Switch Regulator Power
Window Assy (Belakang LH)
R--B 6 R--Y 2 R--Y
BB1 IL1 RLU
1 12
7 1
G--B G--Y G--Y
BB1 IL1 RLD
4 10
Dari L
B
Baterai 6
Ke W--B
E
Body Ground 1
B85838
05--838 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA MASTER SWITCH REGULATOR POWER WINDOW ASSY (WINDOW
LOCK SWITCH)
B66761
NG Lanjut ke step 2
OK
SELESAI
(a) Periksa apakah fungsi power window pintu penumpang dan power window pintu belakang manual UP/
DOWN bekerja secara noemal.
OK: Fungsi manual UP/DOWN bekerja secara normal.
NG PROBLEM LAIN (Lihat hal. 05--832)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika fungsi manual UP/DOWN tidak beroperasi, malafungsi dapat terjadi pada master switch regulator po
wer window, regulator power window atau wire harness.
WIRING DIAGRAM
P7 P5
Motor Regulator Power Master Regulator
Window Assy (Sisi pengemudi) Switch Power Window Assy
B
DU
2 4
L--R
1 9 DD
Dari L
Relay IG1 B
6
Dari L--B
BW
Baterai 7
Ke W--B
E
Body Ground 1
B75892
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA MASTER SWITCH REGULATOR POWER WINDOW ASSY (BW, TEGANG
AN B )
B B62895
OK
05--840 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
NG Go to step 3
OK
E DU BW DD B85831
Standard:
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Selalu 1 (E) -- 9 (DD)
UP Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 4 (DU) -- 7 (BW)
Selalu 1 (E) -- 9 (DD)
AUTO UP Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 4 (DU) -- 7 (BW)
Selalu 1 (E) -- 4 (DU)
OFF Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 1 (E) -- 9 (DD)
Selalu 1 (E) -- 4 (DU)
DOWN Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 7 (BW) -- 9 (DD)
Selalu 1 (E) -- 4 (DU)
AUTO DOWN Dibawah 1 :
(ON/OFF) 7 (BW) -- 9 (DD)
OK
05--842 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
DU
P7
Motor Regulator Power
Window Assy (Sisi Pengemudi)
B52069
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika fungsi manual UP/DOWN sisi penumpang tidak beroperasi, malafungsi dapat terjadi pada master
switch regulator po wer window, regulator power window atau wire harness.
WIRING DIAGRAM
P10
Switch Regulator
P6
Power Window Assy
Motor Regulator Power
(Sisi Penumpang)
Window Assy (Sisi Penumpang)
L--R
1 5
R
2 2
J/C J/C
From A A A C
L L L
IG1 Relay J21 J21 J18 J19
3
P5
Master Switch Regulator
Power Window Assy
10 3
R--L R--L R--L
PU IL1 IC1
13 1
3 4
G--W G--W G--W
PD IL1 IC1
15 4
L Dari
B
6 Relay IG1
W--B Ke
E
1 Body Ground
B86130
05--844 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA SWITCH REGULATOR POWER WINDOW ASSY (SISI PENUMPANG)
(CATU DAYA)
B62901
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR (R/B NO. 3 -- SWITCH REGULATOR
POWER WINDOW ASSY)
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--845
INNOVA)
P6
Motor Regulator Power
Window Assy (Sisi Penumpang)
OK
OK
05--846 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
PU PD
P10
Switch Regulator Power
Window Assy (Sisi Pengemudi)
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--847
INNOVA)
Switch
Penumpang
Depan
PU PD
E B B85831
Standard:
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 (E) -- 15 (PD)
OFF UP Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 13 (PU)
1 (E) -- 13 (PU)
OFF OFF Dib h1:
Dibawah
1 (E) -- 15 (PD)
1 (E) -- 13 (PU)
OFF DOWN Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 15 (PD)
1 (E) -- 15 (PD) 10 k: atau lebih
ON UP
6 (B) -- 13 (PU) Dibawah 1 :
ON OFF 13 (PU) -- 15 (PD) Dibawah 1 :
1 (E) -- 13 (PU) 10 k: atau lebih
ON DOWN
6 (B) -- 15 (PD) Dibawah 1 :
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika fungsi manual UP/DOWN belakang RH tidak beroperasi, malafungsi dapat terjadi pada master switch
regulator po wer window, regulator power window atau wire harness.
WIRING DIAGRAM
P9 P12
Motor Regulator Power Switch Regulator Power
Window Assy (Belakang RH) Window Assy (Belakang RH)
L--R
1 5
R
2 2
J/C J/C 8
A C A A
Dari L L L L
J21 J22 J31 J31 BC1
Relay IG1 3
P5
Master Switch Regulator
Power Window Assy
6 6
R--B R--B R--B
RRU IL1 BC1
18 1
5 7
G--B G--B G--B
RRD IL1 BC1
16 4
L Dari
B
6 Relay IG1
W--B Ke
E
1 Body Ground
B86417
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--849
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA SWITCH REGULATOR POWER WINDOW ASSY (BELAKANG RH) (CATU
DAYA)
B62901
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR (R/B NO. 3 -- SWITCH REGULATOR
POWER WINDOW ASSY)
OK
OK
05--850 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
P9
Motor Regulator Power
Window Assy (Belakang RH)
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--851
INNOVA)
RRD RRU
P12
Switch Regulator Power
Window Assy (Belakang RH)
OK
05--852 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
Switch
Belakang
RH
RRD
RRU
E B B85831
Standard:
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 (E) -- 16 (RRD)
OFF UP Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 18 (RRU)
1 (E) -- 18 (RRU)
OFF OFF Dib h1:
Dibawah
1 (E) -- 16 (RRD)
1 (E) -- 18 (RRU)
OFF DOWN Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 16 (RRD)
1 (E) -- 16 (RRD) 10 k: atau lebih
ON UP
6 (B) -- 18 (RRU) Dibawah 1 :
ON OFF 18 (RRU) -- 16 (RRD) Dibawah 1 :
1 (E) -- 18 (RRU) 10 k: atau lebih
ON DOWN
6 (B) -- 16 (RRD) Dibawah 1 :
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika fungsi manual UP/DOWN belakang LH tidak beroperasi, malafungsi dapat terjadi pada master switch
regulator po wer window, regulator power window atau wire harness.
WIRING DIAGRAM
P11
P8
Switch Regulator Power
Motor Regulator Power
Window Assy (Belakang LH)
Window Assy (Belakang LH)
L--R
1 5
R
2 2
J/C J/C
A A A A 8
Dari L L L L
J21 J21 J18 J18 BB1
Relay IG1 3
P5
Master Switch Regulator
Power Window Assy
2 6
R--Y R--Y R--B
RLU IL1 BB1
12 1
1 7
G--Y G--Y G--B
RLD IL1 BB1
10 4
L Dari
B
6 Relay IG1
W--B Ke
E
1 Body Ground
B86417
05--854 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA SWITCH REGULATOR POWER WINDOW ASSY (BELAKANG LH) (CATU
DAYA)
B62901
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR (R/B NO. 3 -- SWITCH REGULATOR
POWER WINDOW ASSY)
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--855
INNOVA)
P8
Motor Regulator Power
Window Assy (Belakang LH)
B62901
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
B86131 B86132
KONEKTOR
OK
OK
05--856 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
RLD RLU
P11
Switch Regulator Power
Window Assy (Belakang LH)
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--857
INNOVA)
Switch Belakang
LH
RLU
RLD
E B B85831
Standard:
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 (E) -- 10 (RLD)
OFF UP Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 12 (RLU)
1 (E) -- 12 (RLU)
OFF OFF Dib h1:
Dibawah
1 (E) -- 10 (RLD)
1 (E) -- 12 (RLU)
OFF DOWN Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 10 (RLD)
1 (E) -- 10 (RLD) 10 k: atau lebih
ON UP
6 (B) -- 12 (RLU) Dibawah 1 :
ON OFF 12 (RLU) -- 10 (RLD) Dibawah 1 :
1 (E) -- 12 (RLU) 10 k: atau lebih
ON DOWN
6 (B) -- 10 (RLD) Dibawah 1 :
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika semua power windows tidak dapat bekerja, master switch regulator power window assembly tidak men-
dapat power atau dapat malafungsi.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--859
INNOVA)
WIRING DIAGRAM
J/C
I9 D E
R--L R--L
J21 J22
Kunci Kontak Assy
J/C
B B
B--Y
J23 J24
4 AM1 IG1 1
B--Y R/B No. 3
Relay
J/B Instrument Panl Assy IG1
(Sisi Pengemudi) W--R
3 3
1 2
6 ECU--IG & GAUGE 8
W--R
2A 2K 3 3
3 5
2 W--R
B--R W--R
2A 3
2 DOOR
AM1 LG
3 1
1 2
1 IG1 2 PWR
B L
2G 2H 3 3
1 2 2 1
J/C J/C
A C A C
Integration Relay L
J21 J22 J31 J32
4
L
ALTB 2H
5 P5
Master Switch Regulator
Power Window Assy
1 1F
B
6
9
L--B L--B
ALT J/B Ruang Mesin IL1 BW
7
4
W--B
IL1 E
1 1A 1
W--B
W A
A J33
J/C
Baterai
II
B85066
05--860 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (DOOR, ECU--IG & GAUGE)
OK
OK
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--861
INNOVA)
OK
URAIAN RANGKAIAN
Jika kaca jendela atau motor regulator power window tidak bekerja dengan lembut, fungsi jam protection
dapat terpicu secara otomatis, hasilnya pada fungsi AUTO UP tidak memungkinkan untuk menutup penuh
jendela.
PETUNJUK:
Fungsi jam protection hanya ada pada power window sisi pengemudi.
WIRING DIAGRAM
P7 P5
Motor Regulator Power Master Switch Regulator
Window Assy (Sisi Pengemudi) Power Window Assy
BR
VCC
4 3
P--G
PLS PLS
5 14
B PLS2
PLS2
3 17
L--O
GND
6 2
B62902
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--863
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 RESET MOTOR REGULATOR POWER WINDOW ASSY DEPAN RH
OK
SELESAI
OK
Gigi Motor
(a) Lepas motor (lihat halaman 75--7).
Searah Jarum jam (b) Gunakan tegangan baterai ke konektor terminal 1 dan 2.
CATATAN:
Jangan menggunakan tegangan baterai ke terminal lain
selain terminal 1 dan 2.
(c) Periksa apakah gigi motor berputar secara halus.
OK:
Berlawanan Jarum Jam Konsisi Pengukuran Kondisi Spesifikasi
B86400 Positif Baterai (+) o 1
Gigi motor berputar searah jarum jam
Negatif baterai (--) o 2
Positif Baterai (+) o 2 Gigi motor berputar berlawanan arah ja-
Negatif baterai (--) o 1 rum jam
OK
URAIAN RANGKAIAN
Master switch regulator power window assembly mengontrol motor regulator power window sisi pengemudi.
Fungsi jam protection hanya bekerja dalam range spesifik selama AUTO UP bekerja.
PETUNJUK:
Fungsi jam protection hanya ada pada power window sisi pengemudi.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 RESET MOTOR REGULATOR POWER WINDOW ASSY (SISI PENGEMUDI)
OK
(a) Periksa apakah fungsi jam protection bekerja secara normal (lihat halaman 05--865).
PETUNJUK:
Fungsi jam protection tidak dapat bekerja dari posisi tertutup penuh pada kaca jendela sampai 4 mm (0.16
in.) dibawah nya.
NG GANTI MASTER SWITCH REGULATOR POWER
WINDOW ASSY
OK
SELESAI
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--865
INNOVA)
05M64--01
PEMERIKSAAN
PD
RRD
PU RRU
RLU
RLD
E DU B BW DD B85831
Standard:
Switch pengemudi
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Hanya 1 (E) -- 9 (DD)
UP Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 4 (DU) -- 7 (BW)
Hanya 1 (E) -- 9 (DD)
AUTO UP Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 4 (DU) -- 7 (BW)
Hanya 1 (E) -- 4 (DU)
OFF Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 1 (E) -- 9 (DD)
Hanya 1 (E) -- 4 (DU)
DOWN Dib h1:
Dibawah
(ON/OFF) 7 (BW) -- 9 (DD)
Hanya 1 (E) -- 4 (DU)
AUTO DOWN Dibawah 1 :
(ON/OFF) 7 (BW) -- 9 (DD)
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER WINDOW (KIJANG 05--869
INNOVA)
Switch belakang RH
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 (E) -- 16 (RRD)
OFF UP Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 18 (RRU)
1 (E) -- 18 (RRU)
OFF OFF Dib h1:
Dibawah
1 (E) -- 16 (RRD)
1 (E) -- 18 (RRU)
OFF DOWN Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 16 (RRD)
1 (E) -- 16 (RRD) 10 k: atau lebih
ON UP
6 (B) -- 18 (RRU) Dibawah 1 :
ON OFF 18 (RRU) -- 16 (RRD) Dibawah 1 :
1 (E) -- 18 (RRU) 10 k: atau lebih
ON DOWN
6 (B) -- 16 (RRD) Dibawah 1 :
Switch belakang LH
Kondisi Switch Window Lock Kondisi Switch Power Window Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 (E) -- 10 (RLD)
OFF UP Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 12 (RLU)
1 (E) -- 12 (RLU)
OFF OFF Dib h1:
Dibawah
1 (E) -- 10 (RLD)
1 (E) -- 12 (RLU)
OFF DOWN Dib h1:
Dibawah
6 (B) -- 10 (RLD)
1 (E) -- 10 (RLD) 10 k: atau lebih
ON UP
6 (B) -- 12 (RLU) Dibawah 1 :
ON OFF 12 (RLU) -- 10 (RLD) Dibawah 1 :
1 (E) -- 12 (RLU) 10 k: atau lebih
ON DOWN
6 (B) -- 10 (RLD) Dibawah 1 :
Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti master switch assy.
Gigi Motor
3. PERIKSA MOTOR REGULATOR POWER WINDOW
Searah Jarum jam ASSY (SISI PENGEMUDI)
(a) Gunakan tegangan baterai ke konektor terminal 1 dan 2.
CATATAN:
Jangan menggunakan tegangan baterai ke terminal lain
selain terminal 1 dan 2.
(b) Periksa apakah gigi motor berputar secara halus.
OK:
Berlawanan Jarum Jam
B86400 Konsisi Pengukuran Kondisi Spesifikasi
Positif Baterai (+) o 1
Gigi motor berputar searah jarum jam
Negatif baterai (--) o 2
Positif Baterai (+) o 2 Gigi motor berputar berlawanan arah ja-
Negatif baterai (--) o 1 rum jam
Gigi Motor Berlawanan Jarum Jam 6. PERIKSA MOTOR REGULATOR POWER WINDOW
ASSY (BELAKANG LH)
(a) Gunakan tegangan baterai ke konektor terminal 1 dan 2.
Searah Jarum
(b) Periksa apakah gigi motor berputar secara halus.
jam
OK:
Konsisi Pengukuran Kondisi Spesifikasi
Positif Baterai (+) o 1 Gigi motor berputar berlawanan arah ja-
Negatif baterai (--) o 2 rum jam
Positif Baterai (+) o 2
B85065 Gigi motor berputar searah jarum jam
Negatif baterai (--) o 1
TINDAKAN PENCEGAHAN
Cable 1. MEMASANG DAN MELEPAS KABEL DARI TERMINAL
NEGATIF (--) BATERAI
(a) Sebelum melakukan pekerjaan elektrikal, lepas kabel
dari terminal negatif (--) baterai untuk mencegah terjadi-
D33496
nya hubungan singkat atau terbakar.
(b) Pada saat melepas dan memasang kembali kabel, ken-
durkan mur kabel. Jangan memutar atau menarik kabel.
Juga, kunci kontak OFF dan switch kontrol lampu OFF.
(c) Sebelum melepas kabel, catat jika perlu memori jam, set-
ing sistem audio, DTC dll. Saat kabel dilepas, semua me-
mori akan terhapus. Setelah memasang kabel, reset me-
mori jika perlu.
CATATAN:
Saat melepas kabel dari terminal negati (--) baterai, initiali-
sasi sistem berikut setelah kabel dipasang kembali.
Nama Sistem Lihat hal.
Kombinasi Meter 05--883
Sistem Kontrol Power Window 05--831
05--873
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAN--01
LOKASI
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
F MET Fuse
F ECU--IG & GAUGE Fuse Relay Flasher Lampu Sein
F INJ Fuse
ECM
Steering Pad Switch Assy
Rheostat Knob
1TR--FE
Switch Courtesy Back Door Lock Assy
Lampu Pintu Depan Assy RH F Switch Courtesy Lampu Pintu Belakang
Switch Courtesy
Lampu Pintu Depan Assy LH
Alternator Assy
Park/Neutral Position
Vehicle Speed Sensor
R/B Ruang Mesin, J/B (PNP) Switch Assy*1
F Fuse DOME
F Fuse DCC
*1: A/T
*2: w/ ABS
E75823
05--875
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
2KD--FTV
Switch Courtesy
Lampu Pintu Depan Assy RH Back Door Lock Assy
F Switch Courtesy Lampu Pintu Belakang
Switch Courtesy Lampu
Brake Master Cylinder Pintu Belakang Assy RH Switch Courtesy Lampu
Reservoir Sub--assy Pintu Belakang Assy LH
F Switch Peringatan Level Minyak Rem
Brake Booster Assy
F Vacuum Warning
Switch
1TR--FE
Switch Tekanan Oli Assy
Engine Coolant
Temperature (ECT)
Sensor
2KD--FTV
Engine Coolant
Temperature (ECT)
Sensor Switch Tekanan Oli Assy
E75837
05--877
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAO--01
SISTEM DIAGRAM
Kombinasi Meter Assy
TCM*2
Switch Pringatan Level Minyak rem
Integration Relay
Theft Deterrent ECU Assy*7
*: w/ Automatic A/C
05--879
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAP--01
URAIAN SISTEM
1. METER GAUGE DAN INDIKATOR/PERINGATAN
Gauge:
Item Uraian Signal
Speedometer Menghitung kecepatan kendaraan berdasarkan signal dari speed sensor.
Tachometer Menghitung kecepatan mesin berdasarkan signal dari ECM.
ODO/TRIP Meter Menghitung jarak tempuh kendaraan atau jarak dari sejak tombol trip ditekan.
Menunjukan jumlah bahan bakar yang tinggal berdasarkan signal dari fuel sender
Fuel
gauge.
Engine Coolant Temperature Menunjukan temperatur air pendingin mesin berdasarkan signal dari ECM.
Peringatan/Indikator:
Item Uraian Signal
Berkedip bila menerima signal dari switch lampu sein atau switch peringatan lampu
TURN
hazard ON.
BEAM Nyala bila switch dimmer headlamp pada posisi HI beam atau FLASH.
CHARGE Nyala bila menerima signal malafungsi dari alternator.
OIL PRESSURE Nyala bila menerima ”tekanan tidak normal oli rendah (switch tekanan ON)”.
MIL Nyala bila menerima signal malafungsi dari ECM.
DOOR Nyala bila menerima signal setiap switch courtesy lampu.
SEAT BELT Berkedip jika driver’s seat belt buckle switch is ON (tidak dikenakan).
Nyala bila menerima signal bahwa parking brake switch ON, switch level minyak
BRAKE
rem ON, atau switch vakum ON.
ABS*1 Nyala bila menerima signal malafungsi dari aktuator ABS dengan ECU.
FRONT FOG*2 Nyala bila menerima signal ”switch lampu fog ON”.
GLOW*3 Nyala bila menerima signal ”start mesin terlalu dingin” dari ECM.
Nyala bila filter bahan bakar tersumbat dan berkedip bila ada sejumlah air
FUEL FILTER/FUEL SEDIMENTER
dibawah filter bahan bakar.
AIRBAG*4 Nyala bila menerima signal malafungsi dari airbag sensor assy center.
FUEL Nyala bila menerima signal bahan bakar habis dari fuel sender gauge.
A/T P*5 Nyala bila menerima signal P dari switch posisi park/neutral.
A/T R*5 Nyala bila menerima signal R dari switch posisi park/neutral.
A/T N*5 Nyala bila menerima signal N dari switch posisi park/neutral.
A/T D*5 Nyala bila menerima signal D dari shift lock control ECU.
A/T 3*5 Nyala bila menerima signal 3 dari shift lock control ECU.
A/T 2*5 Nyala bila menerima signal 2 dari switch posisi park/neutral.
A/T L*5 Nyala bila menerima signal L dari switch posisi park/neutral.
T--BELT*3 Nyala bila tampilan odometer 150,000 km.
05--880
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
Buzzer:
Item Uraian Signal
Key Reminder Buzzer ON bila kunci kontak OFF, kunci masuk dan pintu pengemudi dibuka.
Buzzer ON bila kunci kontak OFF, switch kontrol lampu pada posisi TAIL atau
Lamp Reminder
HEAD dan pintu pengemudi terbuka.
A/T Reverse Buzzer*6 Buzzer ON bila tongkat transmisi digerakan ke posisi R.
PETUNJUK:
*1: w/ ABS
*2: w/ Fog Lamp
*3: 2KD--FTV
*4: w/ AIrbag
*5: w/ Shift Indicator
*6: A/T
2. KOMBINASI METER MEMPUNYAI FITUR SEBAGAI BERIKUT:
(a) Built--in buzzer untuk sistem reminder (lampu, kunci dan A/T mundur)
S Peringatan buzzer bersuara bila: 1) kunci didalam ignition key cylinder, kunci kontak OFF dan
pintu pengemudi dibuka; 2) jika switch kontrol lampu pada posisi TAIL atau HEAD, kunci kontak
OFF dan pintu pengemudi dibuka; dan 3) jika tongkat transmisi A/T digerakan ke posisi R.
(b) Odometer dan tombol trip.
S Tekan dan lepas tombol untuk pindah ke ”A”, trip ”B” dan gambar odometer.
S Tekan dan tahan tombol trip untuk fungsi me reset trip meter.
(c) Asesories meter assy (multi--display)*1
S Asesories meter (multi--display) menyediakan informasi sebagai berikut: 1) temperatur luar*2;
2) konsumsi rata rata bahan bakar untuk jarak tertentu; 3) konsumsi bahan bakar yang pendek;
4) rata rata kecepatan untuk jarak tertentu; 5) Jarak tempuh dengan bahan bakar yang ada; 6)
kompas; dan 7) waktu tempuh sejak kunci kontak ON.
S Multi--display dapat juga dikontrol dengan menggunakan steering switch.
S Tekan INFO untuk mengganti item tampilan.
S Tekan RESET untuk menghapus data yang tersimpan.
S Tekan H untuk menyetel jam.
S Tekan M untuk menyetel menit.
S Tekan 00 untuk mengeset menit menjadi 00.
PETUNJUK:
*1: Kendaraan dengan multi--display
*2: Kendaraan dengan automatic A/C
05--881
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAQ--01
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali sebelum melakukan.
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kesalahan tidak ada di list pada tabel gejala problem A
Kesalahan ada di list pada tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 6
LANJUT
7 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
05--882
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAR--01
VIN
Nama Pelanggan Tgl. Produksi
No. Polisi
Tgl. Kendaraan km
/ / Pembacaan Odometer
Dibawa ke bengkel mil
V Buzzer tidak bersuara (reminder peringatan kunci, lampu peringatan reminder, A/T mundur)
Gejala Problem
V
05--883
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAS--01
INITIALISASI
PETUNJUK:
Prosedur yang diuraikan dibawah untuk kendaraan dengan mesin 2KD--FTV.
1. URAIAN
(a) Lampu peringatan T--BELT.
(1) Lampu peringatan T--BELT akan on bila tampilan odometer mencapai 150,000 km untuk mem-
beritahukan bahwa timing belt harus diganti.
(b) Lampu peringatan filter/sedimenter bahan bakar.
(1) Lampu peringatan filter/sedimenter bahan bakar nyala bila terdeteksi pada filter bahan bakar
tersumbat.
(2) Lampu peringatan filter/sedimenter bahan bakar berkedip bila terdapat sejumlah air didasar filter
bahan bakar.
2. RESET LAMPU PERINGATAN T--BELT
(a) Jika lampu peringatan T--BELT nyala, prosedur berikut adalah untuk mereset kombinasi meter.
(1) Tekan dan lepas tombol meter untuk merubah tampilan mode ODO.
(2) Putar kunci kontak OFF.
(3) Tekan dan tahan tombol meter, dan putar kunci kontak ON.
(4) Tekan terus tombol meter lebih dari 5 detik.
(5) Lepas tombol dan kemudian tekan lagi selama 5 detik.
(6) Lepas tombol.
(7) Tekan dan lepas untuk memilih interval sebelum lampu peringatan berikut nyala*.
(8) Setelah memilih interval, tahan tombol selama 5 detik atau lebih.
(9) Tampilan meter kembali ke mode ODO dan lampu peringatan off.
PETUNJUK:
*: Interval sebelum lampu peringatan berikutnya nyala dapat dihitung dengan menggunakan harga 2 digit
dari tampilan meter dan pengalian dengan 10,000. 150,000 km adalah harga tetapan saat kendaraan dika-
palkan. Jika step (7) tidak dapat dilakukan selama 30 detik atau lebih setelah step (6), interval tidak berubah
dan tampilan kembali ke mode ODO secara otomatis.
3. RESET LAMPU PERINGATAN FILTER/SEDIMENTER BAHAN BAKAR
(a) Jika lampu peringatan filter/sedimenter bahan bakar berkedip:
(1) Buang air yang tertampung.
(b) Jika lampu peringatan filter/sedimenter nyala, ikuti prosedur berikut untuk me reset kombinasi meter:
(1) Ganti filter bahan bakar(lihat hal. 11--18).
(2) Lepas konektor F3 switch peringatan filter.
(3) Putar kunci kontak ON.
(4) Tunggu 3 detik.
(5) Hubungkan kembali konektor F3 dalam 57 detik.
(6) Pastikan bahwa lampu peringatan filter/sedimenter bahan bakar off 3 detik setelah konektor di-
pasang kembali.
05--884
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAT--01
KALIBRASI
1. URAIAN
CATATAN:
Jangan menempatkan magnet atau benda metal atau dekat pada asesories meter.
PETUNJUK:
Prosedur yang diuraikan dibawah untuk kendaraan yang dilengkapi dengan asesories meter (multi--dis-
play).
(a) Lokasi utara magnet dan utara yang sebenarnya berbeda tergantung lokasi. Penyetelan kemagnetan
kompas diperlukan untuk kemungkinan penyimpangan kompas yang benar dari utara yang sebenar-
nya.
(b) Fungsi kalibrasi kompas diperlukan bila: 1) pembelian kendaraan, 2) kabel terminal negatif (--) baterai
dilepas dan dipasang kembali, 3) penggantian baterai, 4) kendaraan berpindah keluar zona yang di-
tentukan (lihat peta zona pada halaman berikut), 5) benda magnet atau metal ditempatkan atau dekat
ke asesories meter (arah diperlihatkan pada kedipan tampilan).
2. MELAKUKAN KALIBRASI
PERHATIAN:
S Perhatikan benar limit kecepatan lebih, peraturan lalu lintas dan baca kondisi.
S Pastikan tidak ada orang dekat kendaraan.
CATATAN:
S Melakukan siklus kalibrasi pada suatu area luas yang tidak mempunyai pengaruh magnetis ti-
ruan. Sebagai contoh, suatu arena parkir bawah tanah, suatu area di bawah suatu menara baja
dan suatu area diantar bangunan jangkung tidaklah bisa dilaksanakan.
S Ketika melakukan kalibrasi, jangan menghidupkan A/C, power window, atau perlengkapan
elektrik lain.
S Kompas boleh menjadi bermagnet selama pengapalan atau gerbong muatan. Jaga supaya pe-
laksanaan kalibrasi dan memastikan bahwa kalibrasi dilakukan dengan baik. Jika kalibrasi ti-
dak bisa diselesaikan kendati melakukan siklus kalibrasi seperti diuraikan di bawah, medan
magnet sarana angkut mungkin mempengaruhi kalibrasi. demagnetik sarana angkut menggu-
nakan demagnetiser dan laksanakan kalibrasi lagi.
(a) Siklus kalibrasi
(1) Pilih mode kompas.
(2) Tekan dan tahan INFO selama 3 detik untuk masuk ke mode koreksi kompas.
(3) Tekan RESET.
(4) Kendarai kendaraan perlahan pada satu siklus pada 128 detik.
PETUNJUK:
S Jika siklus kalibrasi selesai, arah yang benar secara otomatis ditampilkan.
S Jika INFO ditekan pada step (4), mode koreksi kompas dibatalkan.
S Jika koreksi arah tidak ditampilkan setelah mengendarai kendaraan sesuai spesifikasi, ganti lokasi
kendaraan.
(5) Jika tidak cukup tempat yang tersedia untuk mengendarai pada siklus, lakukan sebagai berikut:
S Kendarai kendaraan maju dengan roda kemudi diputar kekanan penuh, dan kemudian pu-
tar kebalikan roda kemudi diputar kekiri penuh.
S Ulangi cara diatas 2 kali dalam 128 detik.
PETUNJUK:
S Jika siklus kalibrasi selesai, arah yang benar secara otomatis ditampilkan.
S Jika INFO ditekan pada step (5), mode koreksi kompas dibatalkan.
S Jika koreksi arah tidak ditampilkan setelah mengendarai kendaraan sesuai spesifikasi, ganti lokasi
kendaraan.
(b) Mode koreksi kompas dibatalkan.
05--885
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
02 01
03
04
05 12
02
06 03
15
07 11 04
05 14
08
10 13
08
06
09 12
08
11
07
10
09
10
11
06
05
04
03
02
E75824
05--886
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
05MAU--01
LAMPU PERINGATAN
Gejala Area Yang Dicurigai Lihat hal.
1. ECM --
MIL tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi Meter Assy --
1. Alternator assy 19--11
Lampu peringatan discharge tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
1. Switch peringatan level minyak rem 05--922
2. Parking Brake Switch Assy --
Lampu peringatan rem tidak dapat on
3. Wire harness --
4. Kombinasi meter assy --
1. Skid control ECU dengan aktuator
Lampu peringatan ABS tidak dapat on 2. Wire harness 05--459
3. Kombinasi meter assy
1. Airbag sensor assy center
Lampu peringatan SRS tidak dapat on 2. Wire harness 05--754
3. Kombinasi meter assy
1. Switch courtesy lampu assy pintu 05--916
Lampu peringatan pintu terbuka tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
1. Fuel sender gauge assy 05--925
Lampu peringatan level bahan bakar tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
1. Switch tekanan oli assy 05--922
Lampu peringatan tekanan oli rendah tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
Lampu peringatan T--Belt tidak dapat on 1. Kombinasi meter assy --
Lampu peringatan seat belt untuk sisi pengemudi tidak dapat on 1. Mengacu pada troubleshooting 05--913
1. Wire Harness --
Lampu peringatan filter/sedimen bahan bakar tidak dapat on 2. Filter bahan bakar Assy 05--925
3. Kombinasi meter assy --
05--887
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
LAMPU INDIKATOR
Gejala Area Yang Dicurigai Lihat hal.
1. Switch dimmer Headlamp assy (switch lampu sein) 65--11
2. Relay fasher lampu sein 65--9
Lampu indikator belok tidak dapat on
3. Wire harness --
4. Kombinasi meter assy --
1. Headlamp dimmer switch assy 65--11
Lampu indikator high beam tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
1. Switch dimmer Headlamp assy (switch lampu fog) 65--11
Lampu indikator fog tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
1. Switch posisi Park/neutral assy 05--532
2. Transmission control ECU sub--assy 05--532
Lampu indikator A/T tidak dapat on
3. Wire harness --
4. Kombinasi meter assy --
1. ECM --
Lampu indikator glow tidak dapat on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter assy --
1. Switch dimmer Headlamp assy 65--11
Taillamp indicator lamp does not turn on 2. Wire harness --
3. Kombinasi meter Assy --
PERINGATAN BUZZER
Gejala Area Yang Dicurigai Lihat hal.
1. Unlock warning switch assy
2. Switch courtesy lampu assy pintu depan RH
Key reminder peringatan buzzer tidak bersuara 05--916
3. Wire harness
4. Kombinasi meter assy
1. Switch dimmer Headlamp assy
2. Switch courtesy lampu assy pintu depan RH
Light reminder peringatan buzzer tidak bersuara 05--916
3. Wire harness
4. Kombinasi meter assy
1. Switch posisi Park/neutral assy
A/T mundur peringatan buzzer tidak bersuara 2. Wire harness 05--916
3. Kombinasi meter assy
ASESORIES METER (MULTI--DISPLAY)
Gejala Area Yang Dicurigai Lihat hal.
1. Asesories meter assy (multi--display) --
2. ECM (2KD--FTV) 05--163
Tampilan harga range pengendaraan keluaran dari normal 3. Injector bahan bakar assy (No. 1) (1TR--FE) 05--1
4. Kombinasi meter assy --
5. Wire harness --
1. Asesories meter assy (multi--display) --
2. ECM (2KD--FTV) 05--163
Tampilan rata rata konsumsi bahan bakar dan harga konsumsi
3. Injector bahan bakar assy (No. 1) (1TR--FE) 05--1
bahan bakar saat itu keluar dari normal
4. Kombinasi meter assy --
5. Wire harness --
Tampilan tidak dapat bekerja sama sekali 1. Asesories meter assy (multi--display) --
1. A/C ambient temperature sensor --
Temperatur luar tidak dapat ditampilkan 2. Wire harness --
3. Asesories meter assy (multi--display) --
Tampilan waktu pengendaraan tidak normal 1. Asesories meter assy (multi--display) --
05--888
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
TERMINAL ECU
1. PERIKSA KOMBINASI METER ASSY
C10 C11
E75652
05--890
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
Kunci kontak
B--R -- Body Catu daya perhitungan
C11--11 -- Body ground*2 1: OFF o 1: Dibawah 1 V o
ground konsumsi bahan bakar
2: ON 2: 10 sampai 14 V
PETUNJUK:
*1: w/o Airbag
*2: w/ Asesories meter (multi--display), 1TR--FE
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, dapat terjadi malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor C10 dan C11 meter.
(d) Ukur tegangan dan tahanan pada konektor.
Standard:
No. Terminal Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON,
level bahan bakar
C10--2 -- C10--3 BR -- BR--Y Signal level bahan bakar
1: F o 1: Dibawah 1 V o
2: E 2: 4 sampai 5 V
Pintu sembarang
R--L --
C10--17 -- Body ground Signal pintu 1: Ditutupo 1: 10 sampai 14 V o
Body ground
2: Dibuka 2: Dibawah 1 V
C11--10 -- Body ground*1, *8 L -- Body ground Signal injektor Mesin berputar Menghasilkan pulsa
P--G -- Signal komuniskasi ase-
C11--12 -- Body ground -- --
Body ground sories meter (input)
PETUNJUK:
*1: w/ Asesories meter (multi--display)
*2: 2KD--FTV
*3: w/ Airbag
*4: w/ Rheostat
*5: w/ Fog lamp
*6: w/ ABS
*7: A/T
*8: 1TR--FE
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, dapat terjadi malafungsi pada meter.
05--893
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
I42329
PETUNJUK:
GND Sesuai kenaikan kecepatan mesin, bentuk gelombang me-
mendek.
I42330
05--894
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
A18
E75938
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor A18 meter.
(d) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON,
SG (A18--2) -- Signal A/C ambient tem- Temperatur kamar
BR--Y -- W--G
TH+ (A18--3) perature sensor 1: 25_C (77 F_) o 1: 1.35 sampai 1.75 V o
2: 40_C (104 F_) 2: 0.85 sampai 2.34 V
DMIN (A18--4) -- Signal komunikasi multi--
P--G -- Body ground -- --
Body ground display (input)
SWOT (A18--5) -- Signal komunikasi multi--
L--B -- Body ground -- --
Body ground display (output)
Kunci kontak ON,
TAIL (A18--6) -- switch kontrol lampu
G -- Body ground Signal iluminasi
Body ground 1: OFF o 1: Dibawah 1 V o
2: Except OFF 2: 10 sampai 14 V
DATA (A18--9) --
P -- Body ground Signal komunikasi A/C -- --
Body ground
Kunci kontak ON,
switch steering pad
SN+ (A18--11) --
B -- Body ground Signal switch steering pad 1: Tidak bekerja o 1: 4 V atau lebih o
Body ground
2: Tekan INFO o 2: Dibawah 1 V
3: Tekan RESET 3: 2 sampai 3 V
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, dapat terjadi malafungsi pada meter.
05--895
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
TURN L
C10--22 C10--24
TURN R
C10--25
FR FOG
C10--30 C10--8
C11--9*2, *5
C10--5 4 PULSE C10--6
C11--11*1, *2
SPEED
TACHO
C10--3
TEMP FUEL
C10--2
C10--7
C10--10
FUEL LEVEL
T--BELT
C10--4
D SEAT BELT
C10--11 BLINK
C10--20*3 SRS
SERIAL
C10--19*4
FUEL FILTER/
C10--23*5 BLINK/
SEDIMENTER
C10--14*5 LIGHT
ILLUMINATION*6
E75816
05--896
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
C11--12*2
C11--13*2
IG
C10--21
C11--10*1, *2
+B C10--1
BUZZER
ODO/TRIP
C10--9*6
C10--16
DOOR
C10--17
C10--15
CHARGE
C10--37
ABS
C10--38
C10--40 BRAKE
MIL
C10--39
BRAKE
C10--36
OIL
PRESSURE
C10--35
TAIL*6
ILLUMINATION*7
LCD
ILLUMINATION*7
HIGH BEAM
C10--27
E75817
05--897
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
P
C10--12
R
C11--14
N
C11--6
D
C11--5
3 C11--4
2
C11--3
*1: 1TR--FE
*2: w/ Asesories Meter
*3: SRS L C11--2
*4: w/o SRS
*5: 2KD--FTV
*6: w/ Rheostat
*7: w/o Rheostat
E75818
05--898
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
17 Switch Courtesy Lampu Assy Pintu, Integration Relay, Theft Warning ECU Assy*4
18 --
19 Body Ground*5
20 Airbag Sensor Assy Center *6
21 Fuse MET
22 Body Ground
23 Filter Bahan Bakar Assy (Switch Sedimenter Bahan Bakar)*7
24 Relay Flasher Tanda Belok
25 Relay Flasher Tanda Belok
26 --
27 Switch Dimmer Headlamp Assy
28 --
29 --
31 --
32 --
33 --
34 --
Switch Rem Parkir Assy, Switch Level Minyak Rem Assy, Switch Vakum *6, Skid Control ECU dgn
36
Aktuator*9
37 Alternator Assy
38 Skid Control ECU dgn aktuator*9, Body Ground*10
39 ECM (MIL)
40 ECM (GLOW)*7
C11 1 --
2 Switch Posisi Park/Neutral *1
3 Switch Posisi Park/Neutral*1
7 --
8 --
9 ECM*2, *3
10 Injektor Bahan Bakar Assy*3, *4
11 Fuse INJ *3, *4
12 Multi--display*3
13 Multi--display*3
16 --
SISTEM DIAGNOSIS
1. PERIKSA DLC3
ECM kendaraan sesuai dengan ISO 14230 (M--OBD) untuk
CG SG protokol komunikasi. Susunan terminal dari DLC3 mengikuti
SIL
ISO 15031--03 dan sesuai dengan format ISO 14230.
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 1314 1516
BAT
A82779
WIRING DIAGRAM
INJ 12 11
B--R*1, *2
2D C11
1 II2 *1
11 II4 *3
8 25 1
W--R R R
2J 2Q C10
4 1B 1
2 B J/C B 22
DOME Y
1 J28 J27 C10
R/B Ruang Mesin, J/B
AM2
2
DCC W--B
1
IG
1 1A
E75655
05--903
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (DCC, DOME, MET, INJ)
(a) Lepas fuse DCC dan DOME dari R/B ruang mesin.
(b) Lepas fuse MET dan INJ dari J/B instrument panel.
(c) Ukur tahanan.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
C11
Kombinasi Meter Assy*
B79298
*: w/ Asesories Meter NG GANTI ATAU PERBAIKI WIRE HARNESS DAN
B83255 (Multi--display), 1TR--FE E75939 KONEKTOR
OK
WIRING DIAGRAM
C10
S3
Kombinasi Meter Assy
Vehicle Speed Sensor
B 15 R--B P--L 16 P--L
R--B
ID2 ID2
1 3 5
J/B BR*1
Ruang Mesin
1 1F 1 2G 30 2S BR*2
2
1 A
ECU--IG & J/B Instrument Panel Assy J7
ALT AM1
2 GAUGE (J/B Sisi Pengemudi) J/C
A
1 1A 2 2A 6 2A BR*1
EE ED
B J/C B
B--Y
W J24 J23
I9
Kunci Kontak Assy B--Y
Baterai
B--R AM1 IG1
4 1
*1: 1TR--FTV
*2: 2KD--FTV
E75657
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--IG & GAUGE)
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
05--905
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
PETUNJUK:
Hubungkan lead positif (+) tester ke terminal 3, lead negatif (--)
ke terminal 2.
10 sampai 14V
0V
E75829
A62954 E76238 NG GANTI VEHICLE SPEED SENSOR
(Lihat hal. 40--24)
OK
GND
E76236
NG Lanjut ke step 4
OK
C10
Kombinasi Meter Assy
E75651
B79298
NG GANTI ATAU PERBAIKI WIRE HARNESS DAN
E75936 KONEKTOR
OK
WIRING DIAGRAM
*1: 1TR--FE
*2: 2KD--FTV
E75658
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KOMBINASI METER ASSY
GND
E76237
NG Lanjut ke step 2
OK
E5
ECM*1
TACH
E10
TACH ECM*2
B79298
B84065
NG GANTI ATAU PERBAIKI WIRE HARNESS DAN
B84070 E75940 KONEKTOR
OK
Lanjut ke SISTEM SFI ATAU SISTEM ECD (Lihat hal. 05--1 atau 05--163)
05--909
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA) 05MB1--01
WIRING DIAGRAM
F12*1
C10
F13*2
Kombinasi Meter Assy
Masukan Bahan Bakar dengan Pompa &
Selang Gauge Assy
(Fuel Sender Gauge Assy)
BR--Y 2 8
BR--Y BR--Y
BA1 IA1
3 2 3
1 9
BR BR BR
BA1 IA1
2
*1 : 2KD--FTV
*2 : 1TR--FE
E75644
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA WIRE HARNESS (SELANG MASUKAN BAHAN BAKAR ASSY DENGAN
POMPA & GAUGE (FUEL SENDER GAUGE ASSY) -- KOMBINASI METER ASSY)
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor F12*1 atau F13*2 pompa bahan bakar.
F12*1 (b) Putar kunci kontak ON, dan kemudian periksa posisi ja-
F13*2 rum receiver gauge.
Masukan Bahan Bakar dengan Pompa & OK: Fuel receiver gauge menunjukan E.
Selang Gauge Assy (Fuel Sender Gauge (c) Hubungkan terminal 2 dan 3 pada konektor sisi wire
Assy)
harness.
(d) Putar kunci kontak ON, dan kemudian periksa posisi ja-
*1: 2KD--FTV rum receiver gauge.
*2: 1TR--FE
E76234 OK: Fuel receiver gauge menunjukan F.
NG Lanjut ke step 2
OK
F12*1
F13*2
Masukan Bahan Bakar dengan Pompa &
Selang Gauge Assy (Fuel Sender Gauge
Assy)
*1: 2KD--FTV
B79298
*2: 1TR--FE
E75651 E75934
NG GANTI ATAU PERBAIKI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
WIRING DIAGRAM
*1: 1TR--FE
*2: 2KD--FTV
E75656
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA DTC
A
05--912
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
E10 THWO
ECM*1
THWO E5
ECM*2
OK
WIRING DIAGRAM
J31 C10
J/C Kombinasi Meter Assy
19
R--Y R--Y
IA1
B 11
R--Y
B
1 F11
Seat Inner
Belt Assy
Depan RH
(Sisi Pengemudi)
2
W--B
A
J33 W--B J20
J/C A A J/C
II IF
E75654
05--914
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA SEAT INNER BELT DEPAN ASSY RH (SISI PENGEMUDI)
OK
05--915
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
2 PERIKSA WIRE HARNESS (SEAT INNER BELT DEPAN ASSY RH (SISI PENGEMU-
DI) -- KOMBINASI METER ASSY DAN BODY GROUND)
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
WIRING DIAGRAM
N1 Kombinasi
Switch Posisi Park/ J/B Instrument Panel Assy
Meter Assy
Neutral Assy (J/B Sisi Pengemudi)
2 27 11 14
R--L R--L R--Y R--Y
ID1 2Q 2Q C11
2 RB RL 1
ECU--IG J/C
25 8 B B
& GAUGE B--Y
2S 2A J24 J23
I9 B--Y
Kunci Kontak Assy
1 AM1 2 B--R
2G 2A
4 AM1 IG1 1
TAIL 5 G--W
2C
7 23 G 8
2R 2S C10
10 28 G--Y 10
2O 2O C10
3 16
G R--B
IA1 C10
G--Y
R--B
8 5
1 U1 B1
Control Switch
Lamp
1 1F T1 1
Unlock D4
Warning Switch Lampu
J/B
ALT Switch Depan Assy RH
Ruang Mesin
Assy (Sisi Pengemudi)
1 1A 2
GR
B C12
W J28 Switch Dimmer
J/C Headlamp Assy
B W--B
Baterai
IG
E75910
05--917
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--IG & GAUGE, TAIL)
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dan TAIL dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan pada fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
B Lanjut ke step 5
C Lanjut ke step 9
A
05--918
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
B83342
B85913 NG GANTI UNLOCK WARNING SWITCH ASSY
(Lihat hal. 50--6)
OK
C12
Kombinasi Meter Assy
E75651
NG GANTI ATAU PERBAIKI WIRE HARNESS DAN
B79298 E75834 KONEKTOR
OK
Lanjut ke step 7
05--919
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
T1 B1
E59482 NG GANTI SWITCH DIMMER HEADLAMP ASSY
(Lihat hal. 05--925)
OK
B1 T1
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
05--920
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
Body Ground
NG GANTI SWITCH COURTESY LAMPU DEPAN
B82879 ASSY
OK
C10
Kombinasi Meter Assy
OK
C11
Kombinasi Meter Assy
OK
9 8 7 6
OK
CATATAN:
Keausan, kurang angin atau kekerasan ban akan menambah tingkat kesalahan pada speedometer.
(2) Periksa lebar penyimpangan penujukan speedometer.
Referensi: Range toleransi á 0.5 km/h
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, speedometer bisa malafungsi.
GND
B85652
I42329 E76240
05--923
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
3. PERIKSA TACHOMETER
(a) Periksa kerja.
(1) Hubungkan tune--up test tachometer, dan hidupkan mesin.
CATATAN:
S Hubungan terbalik pada tachometer akan merusak transistor dan dioda.
S Saat melepas dan memasang tachometer, hati hati jangan menjatuhkan atau membenturkan
dengan benturan yang keras.
(2) Bandingkan harga test tachometer dan harga tachometer kendaraan.
DC 13.5 V, 25_C (77_F)
Range toleransi (rpm)
Indikasi Standard tachometer (rpm)
Data masuk ( ) untuk referensi
700 630 sampai 770
1,000 (900 sampai 1100)
2,000 (1850 sampai 2150)
3,000 2800 sampai 3200
4,000 (3800 sampai 4200)
5,000 4800 sampai 5200
PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
E75912 Tekanan oli melebihi 24.5 kPa (0.25 kgh/cm2, 3.55 psi).
Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti switch assy.
05--926
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
G26238 Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti switch rem
parkir assy.
Tidak Ada Vakum Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti switch va-
F50761 kum assy.
05--927
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
5 Diterima
3 Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor.
2
1
0.5
0.3
0.2
0.1
--20 0 20 40 60 80 100
(--4) (23) (68) (104)(140) (176)(212)
Temperatur _C (_F) A72396
E75913
05--928
DIAGNOSTIK -- KOMBINASI METER (KIJANG INNOVA)
E75838
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--929
INNOVA)
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN UNTUK INITIALISASI:
Jika melepas kabel terminal negatif (--) baterai, initialisasi sistem setelah kabel dipasang kembali.
Nama Sistem Lihat halaman
Sistem Kontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
05--930 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
05MD8--01
LOKASI
B86251
05--932 DIAGNOSTIK -- POWER DOOR LOCK CONTROL SYSTEM (KIJANG
INNOVA)
05IF7--03
SISTEM DIAGRAM
DCTY ACT+
KSW
URAIAN SISTEM
1. URAIAN SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK
Sistem power door lock mengunci/membuka semua pintu secara serentak.
Master switch mengirimkan signal permintaan lock/unlock ke integration relay. Kemudian integration relay
mengirimkan permintaan ini ke lock motor pada setiap pintu untuk lock/unlock semua pintu secara serentak.
Kerja door lock sisi pengemudi menggunakan kunci mengirimkan signal permintaan lock/unlock ke integra-
tion relay.
2. FUNGSI KOMPONEN UTAMA
Komponen Fungsi
Master switch Switch kontrol door pada master switch assembly locks/unlocks semua pintu.
Yang ditempatkan pada setiap pintu. Mendeteksi status pintu ( membuka atau me-
Door courtesy switch nutup) dan data keluaran ke integration relay. Akan on jika pintu terbuka dan off jika
pintu tertutup.
S Built--in motor locks/unlocks door.
Lock pintu pengemudi S Built--In switch kontrol pintu ( key--linked) mendeteksi status kerja kunci pintu
pintu (terkunci atau tidak dikunci) dan data keluaran ke integration relay.
Door lock Penumpang, RL, RR dan belakang Built--in motor locks/unlocks door.
3. URAIAN
S Sistem ini dikontrol oleh integration relay. integration relay mengeluarkan signal ke masing--masing
door lock motor.
S Sistem kontrol door pada kendaraan berfungsi sebagai berikut:
Fungsi Garis besar
Fungsi manual lock dan unlock Locks/unlocks semua pintu dengan kerja switch door control (kerja manual).
Linked dengan door key cylinder. Locks/unlocks semua pintu saat kerja lock/unlock
Fungsi key--linked lock dan unlock memungkinkan. Walau demikian, fungsi door key--linked lock/unlock pada sisi pen-
gemudi tidak akan bekerja saat seat belt dipasang.
Fungsi yang mengunci pintu sekali saat kecepatan kendaraan naik melebihi 25
Fungsi speed--sensitive automatic door lock*1
km/h (16 mph).
Setelah fungsi speed--sensitive automatic door lock terjadi, memutar kunci kontak
Fungsi kunci kontak--linked automatic door unlock*1
OFF akan menyebabkan pintu pintu secara otomatis unlock.
Mengunci semua pintu dengan transmitter*2 Dengan menekan switch lock pada transmitter akan menguci semua pintu.
Membuka semua pintu dengan transmitter*2 Dengan menekan switch unlock pada transmitter akan membuka semua pintu.
PETUNJUK:
*1: Hanya untuk model dengan sistem theft deterrent
*2: Hanya untuk model dengan sistem wireless door lock
05--934 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
05IFA--04
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali sebelum melakukan.
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kesalahan tidak ada di list pada tabel gejala problem A
Kesalahan ada di list pada tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 5
LANJUT
7 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--935
INNOVA)
05IFB--04
VIN
No. Polisi
Tgl. Kendaraan km
/ / Pembacaan Odometer
Dibawa ke bengkel mil
j Malafungsi pada kerja door lock/ j Switch kontrol door j Pintu sisi pengemudi
unlock menggunakan switch sisi pengemudi j Pintu sisi penumpang
kontrol door lock j Pintu belakang kanan
j Pintu belakang kiri
j Pintu belakang
j Malafungsi pada kerja door lock/ j Switch kontrol door key lock j Pintu sisi pengemudi
unlock menggunakan kunci dan unlock sisi pengemudi j Pintu sisi penumpang
j Pintu belakang kanan
j Pintu belakang kiri
j Pintu belakang
Gejala Problem
j Lain lain
05--936 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
05M3R--02
PEMBERDAYAAN PARAMETER
PETUNJUK:
Item berikut dapat diberdayakan.
CATATAN:
S Setelah menetapkan apakah materi yang diminta oleh pelanggan adalah bisa diterapkan atau
bukan untuk pemberdayaan, lakukan operasi pemberdayaan.
S Pastikan mencatat seting yang ada sebelum memberdayakan.
Theft warning ECU assy:
Item Kesalahan Isi Seting
Fungsi Speed--sensitive automatic Fungsi yang mengunci pintu sekali saat kecepatan kendaraan naik mele-
ON*2 ON/OFF
door lock *1 bihi 25 km/h (16 mph).
Fungsi kunci kontak--linked automatic Setelah fungsi speed--sensitive automatic door lock terjadi, memutar kunci
ON*2 ON/OFF
door unlock *1 kontak OFF akan menyebabkan pintu pintu secara otomatis unlock.
PETUNJUK:
*1: Hanya untuk model dengan sistem theft deterrent
*2: Ketika seting pemberdayaan ON/OFFfungsi speed--sensitive automatic door lock dan fungsi kunci kon-
tak--linked automatic door unlock, silahkan catat bahwa keduanya seting fungsi disamakan. Untuk informasi
bagaimana cara pemberdayaan, mengacu pada flowchart pada halaman yang berikut.
1. METODE FLOWCHART PEMBERDAYAAN DARI FUNGSI SPEED--SENSITIVE AUTOMATIC
DOOR LOCK DAN FUNGSI KUNCI KONTAK--LINKED AUTOMATIC DOOR UNLOCK
S Mode selama pemberdayaan, fungsi kontrol alarm dihentikan.
S Mode selama pemberdayaan, fungsi kontrol wireless berikut dihentikan: fungsi remote panic, fungsi
automatic locking, fungsi berhenti bekerja dan fungsi penyalaan masuk.
S Pada flowchart, “kerja lock” dan “kerja unlock” mengacu pada kerja lock dan kerja unlock pada wireless
transmitter.
S Mode selama pemberdayaan, ECU tidak akan mengeluarkan signal lock/unlock.
S Pada beberapa waktu saat mode pemberdayaan, memasukan kunci ke ignition key cylinder akan
mengakhiri mode pemberdayaan.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--937
INNOVA)
MULAI
Tekan dan tahan kedua switch lock dan unlock selama 3 det.
Lakukan kerja lock dua kali dalam 2 detik. Jika kerja lock dilakukan lebih
5 kali atau switch unlock ditekan, mode pemberdayaan akan selesai.
Dalam 2 det.
Dalam 10 det. Setelah lampu hazard berkedip 2 kali, pengguna dapat memastikan seting
pemberdayaan, pemberdayaan atau mode pemberdayaan selesai.
TERMINAL ECU
1. PERIKSA J/B INSTRUMENT PANEL ASSY (INTEGRATION RELAY)
2A
2O
2D
2K 2L 2R
2H
Integration Relay
2A
2O
2R
2D
2K 2L
2H
B85014
B84046
05--940 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor 2A, 2D, 2H dan 2L J/B.
(d) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Simbol
Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
(No. Terminal)
Door lock motor LOCK drive out- Switch kontrol door atau door key cylin- 1: Dibawah 1 V o
ACT+ (2R--28) -- L --
put (pintu pengemudi dan pintu be- der pengemudi 2: 10 sampai 14 V o
Body ground Body ground
lakang RH) 1: OFF o 2: LOCK o 3: OFF 3: Dibawah 1 V
Door lock motor LOCK drive out- Switch kontrol door atau door key cylin- 1: Dibawah 1 V o
ACT+ (2K--11) -- L --
put (passenger door and rear LH der pengemudi 2: 10 sampai 14 V o
Body ground Body ground
door) 1: OFF o 2: LOCK o 3: OFF 3: Dibawah 1 V
Door lock motor UNLOCK drive Switch kontrol door atau door key cylin- 1: Dibawah 1 V o
ACT-- (2R--27) -- L--Y --
output (pintu pengemudi dan pintu der pengemudi 2: 10 sampai 14 V o
Body ground Body ground
belakang RH) 1: OFF o 2: UNLOCK o 3: OFF 3: Dibawah 1 V
Door lock motor UNLOCK drive Switch kontrol door atau door key cylin- 1: Dibawah 1 V o
ACT-- (2K--10) -- L--Y --
output (pintu penumpang dan pintu der pengemudi 2: 10 sampai 14 V o
Body ground Body ground
belakang LH) 1: OFF o 2: UNLOCK o 3: OFF 3: Dibawah 1 V
DCTY (2O--27) -- R--B -- Input dari switch courtesy sisi pen- Pintu sisi pengemudi 1: Dibawah 1 V o
Body ground Body ground gemudi 1: Tertutup o 2: Terbuka 2: 10 sampai 14 V
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada relay.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--941
INNOVA) 05M3T--02
URAIAN RANGKAIAN
Relay door control mengemudikan door lock motor berdasarkan signal switch dari switch door control pada
power window regulator master switch dan door key cylinder sisi pengemudi.
Walau demikian, fungsi door key--linked lock/unlock sisi pengemudi akan tidak bekerja saat seat belt di ke-
nakan.
WIRING DIAGRAM
Wiring diagram dapat dilihat pada halaman berikut.
05--942 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
R/B Ruang Mesin J/B Instrument Panel Assy (J/B Sisi Pengemudi)
Dari DCC ECU--B 12
L 4
1 2L BECU
Baterai 1 2 1 2
R/B No. 3
Dari DOOR 4
LG 5
3 2H ALTB
Baterai 1 2
P4
Power Window Regulator Master Switch Assy
(Switch Kontrol Door) J/C
G G 4
5 L L 14
LOCK J30 J29 2A L1
4 L
W--B 1 E
IL1 H F 4
W--B UL 8 L--W L--W 11
UNLOCK J30 J29 2D UL1
D8 G
L
J30
Door Lock Depan Assy RH Integration
LOCK 6 H Relay
L--W
J30
5
UNLOCK
F J/C D 3 28
4 L L L 3
J32 J31 IK1 2R ACT+
D F 8 27
1 L--Y 2
J32 J31 L--Y IK1 L--Y
2R ACT--
8 D
D11 J31 L
F
R--Y Door Lock Belakang Assy RH L--Y
5 J31
1
L--Y
BC1
4
4
L
BC1
J32 B D9
Door Lock Depan Assy LH J/C
J/C E D 11
4 R L
J19 J18 2K
J31 B D E 10
1 R--Y L--Y
J19 J18 2K
R--Y D
D10 R
J18
Door Lock Belakang Assy LH E
1 5 R--Y
F11
1 J18
Seat Inner
L--Y BB1
Belt Depan
D R
(Sisi Pengemudi) 4 4 J18
B9 BB1 E
L R--Y
Door Lock Belakang Assy 4 J18
2 3
R--Y BD1
W--B 3
4
A BD1 18
R W--B 1
A 2D GND
9
J33 W--B
2D
J/B
II IG IH
B86242
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--943
INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUNGSI LOCK/UNLOCK PINTU
(a) Lakukan ke step berikut berdasarkan gejala yang di list pada tabel berikut.
Gejala Kerjakan ke
Semua pintu tidak dapat di lock/unlock serentak menggunakan switch kontrol
door on A
master switch (kerja switch).
Semua pintu tidak dapat di lock/unlock serentak dengan menggunakan door
key cylinder on B
sisi pengemudi (kerja kunci)
Hanya satu kunci tidak dapat di lock/unlock. C
Semua item yang di list diatas malafungsi. D
B Lanjut ke step 4
C Lanjut ke step 7
D Lanjut ke step 9
A
05--944 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--945
INNOVA)
2A
J/B Instrument Panel Assy
L1
2D
UL1
J/B Instrument Panel Assy
OK
4 PERIKSA DOOR LOCK DEPAN ASSY RH (DOOR LOCK MOTOR, DOOR LOCK
DAN SWITCH UNLOCK)
Unlock
Lock
B65429
B65430
NG GANTI DOOR LOCK DEPAN ASSY RH
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--947
INNOVA)
Dipasang
1 2
OK
05--948 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
2R
J/B Instrument Panel Assy
OK
(a) Gunakan tegangan baterai ke door lock dan periksa door lock motor.
OK:
Pintu pengemudi, pintu penumpang, belakang RH, belakang LH
Kondisi Pengukuran Kondisi Spesifikasi
Positif baterai (+) o Terminal 4
Lock
Negatif baterai (--) o Terminal 1
Positif baterai (+) o Terminal 1
Unlock
Negatif baterai (--) o Terminal 4
Pintu belakang
Kondisi Pengukuran Kondisi Spesifikasi
Positif baterai (+) o Terminal 4
Lock
Negatif baterai (--) o Terminal 3
Positif baterai (+) o Terminal 3
Unlock
Negatif baterai (--) o Terminal 4
Unlock Unlock
Lock Lock
Belakang LH Belakang RH
Kondisi Pengunci
Mengunci
Terbuka
OK
05--950 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
8 PERIKSA WIRE HARNESS (DOOR LOCK ASSY -- J/B INSTRUMENT PANEL ASSY
(INTEGRATION RELAY) DAN BODY GROUND)
Sisi Wire Harness (a) Lepas konektor D8, D9, D10, D11 dan B9 door lock.
(b) Lepas konektor 2K dan 2R J/B.
(c) Ukur tahanan pada konektor sisi wire harness.
D8, D9, D10, D11 Standard:
Door Lock Assy Depan dan Belakang
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
D8--4 -- 2R--28 (ACT+) Dibawah 1 :
D8--1 -- 2R--27 (ACT--) Dibawah 1 :
D9--4 -- 2K--11 (ACT+) Dibawah 1 :
D9--1 -- 2K--10 (ACT--) Dibawah 1 :
D11--4 -- 2R--28 (ACT+) Dibawah 1 :
D11--1 -- 2R--27 (ACT--) Dibawah 1 :
D10--4 -- 2K--11 (ACT+) Dibawah 1 :
D10--1 -- 2R--10 (ACT--) Dibawah 1 :
B9 B9--4 -- 2K--11 (ACT+) Dibawah 1 :
Door Lock Assy Beklakang B9--3 -- 2R--10 (ACT--) Dibawah 1 :
D8--4 atau 2R--28 (ACT+) -- Body ground 10 k: atau lebih
D8--1 atau 2R--27 (ACT--) -- Body ground 10 k: atau lebih
D9--4 atau 2K--11 (ACT+) -- Body ground 10 k: atau lebih
D9--1 atau 2K--10 (ACT--) -- Body ground 10 k: atau lebih
D11--4 atau 2R--28 (ACT+) -- Body ground 10 k: atau lebih
D11--1 atau 2R--27 (ACT--) -- Body ground 10 k: atau lebih
D10--4 atau 2K--11 (ACT+) -- Body ground 10 k: atau lebih
D10--1 atau 2R--10 (ACT--) -- Body ground 10 k: atau lebih
2K B9--4 atau 2K--11 (ACT+) -- Body ground 10 k: atau lebih
J/B Instrument Panel Assy B9--3 atau 2R--10 (ACT--) -- Body ground 10 k: atau lebih
ACT-- ACT+
2R
J/B Instrument Panel Assy
ACT-- ACT+
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
B86802 KONEKTOR
OK
(a) Lepas fuse ECU--B dan DCC dari R/B ruang mesin.
(b) Lepas fuse DOOR dari R/B No. 3.
(c) Ukur tahanan pada fuse
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
GND
2H
J/B Instrument Panel Assy
ALTB
2L
J/B Instrument Panel Assy
OK
05--952 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
2A
J/B Instrument Panel Assy
L1
2D
UL1
J/B Instrument Panel Assy
OK
PEMERIKSAAN
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti door lock assy.
Unlock
Lock
B65429
B65430
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--955
INNOVA)
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti door lock assy.
Unlock
Lock
B65427
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti door lock assy.
Unlock Lock
B64704
05--956 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti door lock assy.
Lock Unlock
B64474
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG 05--957
INNOVA)
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti door lock assy.
(b) Ukur tahanan pada switch courtesy.
Standard:
Kondisi Latch
Kondisi Pengunci Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
(Kondisi Switch courtesy)
1 -- 2 Kunci terbuka (ON) Dibawah 1 :
1 -- 2 Kunci setengah (ON) Dibawah 1 :
1 -- 2 Kunci penuh (OFF) 10 k: atau lebih
Kunci Terbuka
1 -- 2 Kunci lebih (OFF) 10 k: atau lebih
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti door lock assy.
Kunci Setengah
Kunci Penuh
Kunci Lebih
B86244
05--958 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL POWER DOOR LOCK (KIJANG
INNOVA)
Switch KOntrol Door Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti switch assy.
B86800
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--959
(KIJANG INNOVA)
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN:
Saat menghubungkan kabel dari terminal negatif (--) baterai, inisialisasi sistem sistem berikut sete-
lah memasang kembali.
Nama Sistem Lihat hal.
SistemKontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
05--960 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
05M3B--01
LOKASI
R/B No. 3
F Fuse Door
Turn Signal Flasher Relay
Unlock Warning
Switch Assy
J/B Instrument Panel Assy
B84864
(J/B Sisi Pengemudi)
F Integration Relay
F H--fuse IG1
B84864
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--961
(KIJANG INNOVA)
LED
Panic Switch
Unlock Switch
Door Lock Depan Assy RH
Switch Lampu Door
Courtesy Depan Assy
(Sisi Pengemudi)
Door Lock Belakang
Assy RH
Lampu Door Courtesy
Switch Belakang Assy
RH
Door Lock
Depan Assy LH
Lampu Door Courtesy
Switch Depan Assy
(Sisi Penumpang)
Door Lock
Belakang Assy LH
Rear Combination
Lampu Door Courtesy
Lamp Assy RH
Switch Belakang Assy Lampu Kombinasi
F Hazard Warning Lamp RH
LH Belakang Assy LH
F Lampu Peringatan Hazard LH
Door Lock Belakang Assy
FLampu Door Courtesy Switch Belakang Assy
B84865
05--962 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
05M3C--02
SISTEM DIAGRAM
Key
(Door Control Transmitter)
Unlock Warning
Switch Assy
Instrument Panel J/B
Door Lock Depan Assy
Assy (Driver Side J/B)
(Sisi Pengemudi
Integration Relay Sisi Penumpang)
Theft Warning
Door Courtesy ECU Assy
Lamp Switch (Sisi (Built--in
Pengemudi, Sisi Door Control
Penumpang Receiver) Door Lock Belakang
Assy (LH, RH)
B85902
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--963
(KIJANG INNOVA)
05M3L--01
URAIAN SISTEM
1. URAIAN WIRELESS DOOR CONTROL SYSTEM
(a) Sistem lock and unlock pintu kendaraan dengan remot. wireless control system mempunyai fitur seba-
gai berikut:
S Door control receiver berada pada theft warning ECU. ECU melakukan proses identifikasi kode
dan kerja kontrol door lock. Serial data link melengkapi komunikasi pada ECU.
S Menggunakan transmiter tipe key--integrated dan berisi 3 switch sebagai berikut: door lock
switch, door unlock switch dan remote panic switch.
S LED dipasangkan pada transmitter sehingga status baterai dapat diperiksa.
2. FUNGSI KOMPONEN KOMPONEN UTAMA
Komponen Fungsi
S Berisi switch LOCK, UNLOCK dan PANIC.
S Mengirimkan gelombang elektrik lemah (Kode pengenal dan kode fungsi) ke theft
Door control transmitter
warning ECU.
S Lampu indikator iluminasi (LED) selama pengiriman.
Unlock warning switch Mendeteksi jika ignition key cylinder dimasukan kunci atau tidak.
Door courtesy lamp switch depan assy
Akan ON bila pintu dibuka dan akan OFF jika pintu ditutup. Keluaran status pintu
Dourtesy lamp switch tengah assy
(terbuka atau tertutup) ke theft warning ECU.
Door courtesy lamp switch belakang assy
Door lock Depan assy
Door lock assy tengah Mengirim posisi door lock setiap pintu ke theft warning ECU.
Door lock belakang assy
3. FUNGSI SISTEM
(a) Fungsi Door lock/unlock:
Tidak ada kunci pada ignition key cylinder (unlock warning switch OFF) dan semua door courtesy
switch lampu OFF, tekan switch door control transmitter LOCK/UNLOCK akan membuat transmitter
menghasilkan gelombang elektrik lemah. Gelombang kemudian masuk ke theft warning ECU. ECU
merubah gelombang ini menjadi data kode pada rangkaian frekwensi tinggi internal dan mengeluar-
kan kode data (kode pengenal dan kode fungsi). Ketika menerima signal permintaan door lock/unlock,
ECU mengeluarkan signal kontrol door lock/unlock ke semua door lock assy. Setiap door lock assy
kemudian locks/unlock masing masing pintu dan akan ON/OFF switch posisi door lock berdasarkan
signal.
(b) FUNGSI Answer--back:
Theft warning ECU menerima signal switch deteksi door unlock dan menggunakan signal ini untuk
konfirmasi apakah door control bekerja dengan sempurna. ECU kemudian mengeluarkan lampu per-
ingatan hazard keluaran signal kontrol untuk mengedipkan lampu peringatan hazard dan klakson se-
curity signal keluaran kontrol ke suara klakson security sebagai answer--back.
PETUNJUK:
Klakson security hanya digunakan jika fungsi wireless answer--back telah bekerja hingga lampu peringatan
hazard berkedip dan klakson security bersuara.
(c) Fungsi remote panic:
Jika door control transmitter switch PANIC ditekan, theft warning ECU menerima data kode (data peng
enal dan data fungsi) dari door control transmitter sama caranya dengan saat swith LOCK/UNLOCK
ditekan. switch is pressed. Ketika menerima signal kontrol alarm theft deterrent, ECU mengirim signal
suara klakson security, dan mengirim beberapa macam dari signal peringatan (signal kontrol lampu
peringatan hazard, signal kontrol peringatan klakson kendaraan, dan signal kontrol lampu dome) un-
tuk keluaran alarm theft deterrent.
05--964 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
(d) Sistem kontrol wireless door lock mempunyai fungsi sebagai berikut.
Fungsi Garis Besar
Fungsi semua door lock Tekan switch LOCK untuk mengunci semua pintu
Fungsi semua door unlock Tekan switch UNLOCK untuk mengunci semua pintu
S Lampu peringatan hazard berkedip sekali saat semua pintu terkunci, dan berkedip
dua kali saat pintu unlock untuk memberitahukan bahwa pekerjaan telah selesai.
Fungsi Answer--back*
S Klakson security bersuara sekali saat pintu terkunci, dan suara dua kali saat pintu
unlock untuk memberiktahukan bahwa pekerjaan telah selesai.
Tahan kebawah switch PANIC untuk mematikan alarm theft deterrent, dimana terdi-
Fungsi remote panic ri dari suara klakson kendaraan, klakson security dan kedipan lampu peringatan
hazard dan lampu dome.
Jika tidak ada pintu yang terbuka selama 30 detik setelah di unlock dengan remote
Fungsi automatic locking
kontrol wireless door lock, semua pintu alan terkunci lagi secara otomatis.
Jika ada pintu terbuka atau terbuka sedikit, tekan switch LOCK akan menyebabkan
Fungsi peringatan pintu terbuka sedikit
klakson security untuk bersuara kira kira 1 detik.
Dengan pintu terkunci, jika pintu unlock dengan kerja wireless, lampu ignition key
cylinder dan lampu iluminasi dome. Jika satu dari situasi berikut ini terjadi, lampu
akan padam:
S Dalam 15 detik, pintu tidak terbuka dan pintu terkunci dengan kerja wireless.
Fungsi iluminasi masuk
S Dalam 15 detik, kunci dimasukan ke ignition key cylinder dan kunci kontak diputar
ke ON.
S Tidak ada kerja atau aksi dilakukan selama 15 detik (pintu juga akan mengunci
kembali).
Fungsi security Mengirim signal dan rolling code.
Memungkinkan meregistrasi 4 mode (mencatat dan menyimpan) kode pengenal
Fungsi pengiriman registrasi kode pengenal
pemancar dalam EEPROM, yang ada didalam theft warning ECU.
PETUNJUK:
*: Klakson security digunakan hanya jika fungsi wireless answer--back sudah melakukan hinggalampu pe
ringatan hazard berkedip dan klakson security bersuara.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--965
(KIJANG INNOVA)
05M3D--01
LANJUT
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Kesalahan tidak ada di list pada ta-
A
bel gejala problem
Kesalahan ada di list pada tabel ge-
B
jala problem
B Lanjut ke step 6
LANJUT
05--966 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
7 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--967
(KIJANG INNOVA)
05M3E--01
VIN
No. Polisi
Tgl. Kendaraan km
/ / Pembacaan Odometer
Dibawa ke bengkel mil
Lain lain
05--968 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
05M3F--01
REGISTRASI
PETUNJUK:
S Registrasi kode pengenal diperlukan pada door control transmitter atau theft warning ECU (door con-
trol receiver).
S Mode penambahan digunakan untuk meregistrasi kode pengenalan baru walau masih ada kode yang
sudah teregistrasi. Mode ini digunakan bila ada penambahan transmitter baru. Jika jumlah kode yang
teregistrasi lebih dari 4, kode yang telah diregistrasi akan terhapus sesuai urutan , mulai dari kode
yang pertama diregistrasi.
S Mode rewrite digunakan untuk menghapus semua kode pengenal yang telah diregistrasi dengan uru-
tan untuk meregistrasi kode pengenal yang baru. Mode ini digunakan saat transmitter atau theft warn-
ing ECU diganti.
S Mode ssingkronisasi digunakan untuk memperbaharui kode sequential (rolling code) pada transmitter
dan meng singkronisasi dengan meregister kode pengenal. Kode ini digunakan saat transmitter tidak
berfungsi yang disebabkan mereka tidak singkron (Jika switch transmitter ditekan pada diluar range
theft warning ECU, sistem tidak akan singkronisasi kode sequential (rolling code) dengan meregister
kode pengenal. Pada saat yang sama, sistem akan secara otomatis menyamakannya; begitupun
singkronisasi otomatis dapat dilakukan hanya 500 kali. Begitupun, jika perlu gunakan mode ini setelah
melakukan singkronisasi 500 kali). Sampai 4 transmitter dapat disingkronisasi menjadi satu.
S Mode menghapus digunakan untuk menghapus semua kode pengenal yang telah diregistrasi dan
membatalkan fungsi wireless door lock. Mode ini digunakan saat transmitter hilang.
S Semua prosedur registrasi berikut harus dilakukan sesuai dengan urut urutannya.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--969
(KIJANG INNOVA)
2. Putar kunci kontak dari OFF ke ON 5 kali dalam 10 detik, kemudian indikator
security ON.
PETUNJUK:
Jika kunci ditarik keluar dari ignition key cylinder mode registrasi akan dibatalkan.
3. Buka dan tutup pintu sisi pengemudi sekali dan putar kunci kontak dari ON ke OFF.
Dalam PETUNJUK:
30 detik Jika kunci ditarik keluar dari ignition key cylinder atau pintu sisi pengemudi dibuka
dan ditutup dua kali atau lebih mode registrasi akan dibatalkan.
Mode Seleksi:
4. Setelah kunci kontak diputar dari ON ke OFF, lakukan membuka menutup
pintu pengemudi menurut rincian berikut.
Jumlah kerja melepas--memasang kunci kontak:
Mode Penambahan Mode Rewrite
Kerja membuka--menutup: Sekali Kerja membuka--menutup: Dua kali
Dalam Mode Singkronisasi Mode Menghapus
30 detik
Kerja membuka--menutup: Tiga kali Kerja membuka--menutup: Empat kali
PETUNJUK:
Jika kunci dilepas dari ignition key cylinder, pintu sisi pengemudi dibuka dan ditutup
5 kali atau lebih, atau kunci kontak diputar ke ON tanpa membuka dan menutup pintu
sisi pengemudi, mode registrasi akan dibatalkan.
Mode Rewrite
Klakson Security bersuara dan lampu peringatan hazard berkedip: Dua kali
Kerja Klakson Security Kerja Lampu Peringatan Hazard
T1 T3 T2 T2
ON ON
OFF OFF
Mode Singkronisasi
Klakson Security bersuara dan lampu peringatan hazard berkedip: Tiga kali
Kerja Klakson Security
T1 T3
ON
OFF
Mode penghapusan
Klakson Security bersuara dan lampu peringatan hazard berkedip: Lima kali
Kerja Klakson Security
T1 T3
ON
OFF
5. Secara bersamaan tekan switch LOCK dan UNLOCK pada transmitter sekali.
Dalam Respon
Registrasi
3 detik Selesai:
Theft warning ECU secara otomatis klakson security bersuara dan lampu peringatan haz-
ard berkedip.
LOCK--UNLOCK dan Klakson Security bersuara sekali
Registrasi kode pengenalan telah selesai.
Kerja LOCK--UNLOCK Kerja Lampu Peringatan Hazard
T1 T2 T1
LOCK T1
OFF ON
UNLOCK OFF
LOCK
OFF
UNLOCK
Kerja Lampu Peringatan Hazard
T1 T3 T1
ON
OFF
PETUNJUK:Proceed to flow chart to finish
Jika kerja LOCK--UNLOCK
registration. dan klakson security bersuara dua kali, registrasi
kode pengenal telah salah. Lakukan prosedur registrasi lagi dari mula.
Dalam 40 detik
Jika menginginkan meregistrasi transmitter lain, ikuti panah berikut.
PETUNJUK:
Ke 4 kode pengenal dapat diregistrasi secara teratur.
Lakukan kedua kerja berikut.
F Buka pintu.
F Tarik kunci dari ignition key cylinder.
F Putar kunci kontak ke ON
PEMBERDAYAAN PARAMETER
PETUNJUK:
Item berikut dapat diberdayakan.
CATATAN:
S Saat permintaan pelanggan perubahan fungsi, pertama pastikan bahwa fungsi fungsi dapat
diberdayakan.
S Pastikan mencatat seting yang ada sebelum memberdayakan.
S Saat troubleshooting difungsikan, pertama pastikan bahwa fungsi tidak di set ke OFF.
Wireless door lock:
Item Kesalahan Isi Seting
Fungsi yang membuat lampu peringatan hazard berke- Hanya lampu peringatan hazard
Fungsi menjawab kembali Lampu peringatan dip dan klakson security bersuara untuk untuk menja- berkedip/lampu peringatan hazard
wireless hazard berkedip sekali wab kembali saat switch LOCK/UNLOCK transmitter berkedip dan klakson security ber-
ditekan. suara/OFF
ON Jika pintu tidak tertutup rapat dan switch LOCK trans-
Fungsi peringatan door
(Klakson security ber- mitter ditekan, fungsi ini klakson bersuara selama 1 ON/OFF
ajar
suara) detik.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--973
(KIJANG INNOVA)
Dalam
5 detik 2. Masukan kunci kedalam ignition key cylinder kemudian tarik kembali.
PETUNJUK:
Jika kunci dimasukan ke dalam ignition key cylinder dan kunci kontak diputar ke
ON, Mode pemberdayaan akan dibatalkan.
3. Tunggu 5 detik.
PETUNJUK:
Jika kunci dimasukan ke dalam ignition key cylinder tanpa menunggu 5 detik,
Mode pemberdayaan akan dibatalkan.
Dalam 4. Tekan switch LOCK dan UNLOCK transmitter secara bersamaan selama 3 detik.
10 detik PETUNJUK:
Jika kunci dimasukan ke dalam ignition key cylinder dan kunci kontak diputar ke
ON, Mode pemberdayaan akan dibatalkan.
Dalam
2 detik
6. Tekan switch UNLOCK transmitter.
Dalam
Lampu peringatan hazard berkedip sekali.
10 detik
Mode Pemilihan:
7. Tekan switch LOCK transmitter berdasarkan berapa kali diperlihatkan dibawah
pilih bentuk menjawab kembali dan fungsi peringatan.
Tekan switch UNLOCK dalam 2 detik dari menekan switch LOCK.
Bentuk 1
Fungsi menjawab kembali wireless: Hanya lampu peringatan hazard
berkedip
Fungsi peringatan door ajar: ON
Bentuk 2
Fungsi menjawab kembali wireless: Hanya lampu peringatan hazard
berkedip dan klakson bersuara
Fungsi peringatan door ajar: ON
(a) Tekan switch LOCK transmitter dua kali.
(b) Tekan switch UNLOCK transmitter sekali
Bentuk 3
Fungsi menjawab kembali wireless: OFF
Fungsi peringatan door ajar: OFF
(a) Tekan switch LOCK transmitter tiga kali.
(b) Tekan switch UNLOCK transmitter sekali
PETUNJUK:
Jika switch LOCK transmitter ditekan 4 kali atau lebih, mode pemberdayaan akan diba-
talkan.
Jika switch UNLOCK transmitter ditekan sekali tanpa menekan switch LOCK transmit-
ter,
mode pemberdayaan akan dibatalkan.
Jika kunci dimasukan kedalam ignition key cylinder, mode pemberdayaan akan dibatal-
kan.
OFF
SELESAI
05--976 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
05M3M--01
PETUNJUK:
*: Klakson security digunakan hanya jika fungsi menjawab kembali wireless telah di berdayakan hingga lam-
pu peringatan hazard berkedip dan klakson security bersuara.
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--977
(KIJANG INNOVA)
05M3H--01
TERMINAL ECU
1. PERIKSA THEFT WARNING ECU ASSY
T9
B85916
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor T9 ECU.
(d) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Lampu peringatan hazard
G--O -- Signal keluaran lampu perin-
HAZD (T9--28) -- Body ground 1: OFF o 1: 0 V o
Body ground gatan hazard
2: ON 2: Menghasilkan pulsa
Klakson security
B -- Signal keluaran klakson se-
SH-- (T9--13) -- Body ground 1: OFF o 1: 0 V o
Body ground curity
2: ON 2: Menghasilkan pulsa
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada ECU.
05--978 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
2A
2D
2R
2L
2L 2R
2A
2D
B83346
B84867
B87931
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--979
(KIJANG INNOVA)
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor 2A, 2D dan 2L J/B.
(d) Ukur tegangan pada konektor sisi wire harness.
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Door control switch (master switch) atau
key cylinder pintu sisi pengemudi
L -- Door lock motor LOCK drive
ACT+ (2R--28) -- Body ground 1: OFF o 1: Dibawah 1 V o
Body ground output (pintu sisi pengemudi)
2: LOCK o 2: 10 sampai 14 V o
3: OFF 3: Dibawah 1 V
Door control switch (master switch) atau
Door lock motor key cylinder pintu sisi pengemudi
L--Y --
ACT-- (2R--27) -- Body ground UNLOCK drive output 1: OFF o 1: Dibawah 1 V o
Body ground
(pintu sisi pengemudi) 2: UNLOCK o 2: 10 sampai 14 V o
3: OFF 3: Dibawah 1 V
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada J/B (relay).
05--980 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA) 05M3N--01
URAIAN RANGKAIAN
Theft warning ECU menerima signal dari transmitter. Theft warning ECU kemudian mengontrol semua pintu
dengan mengirim signal lock/unlock ke semua, signal flasher hazard untuk mengaktifkan relay flasher (lam-
pu peringatan hazard) dan signal klakson security ke klakson security.*
PETUNJUK:
*: Klakson security digunakan hanya bila fungsi menjawab kembali wireless telah diberdayakan hingga lam-
pu peringatan hazard berkedip dan klakson security bersuara.
WIRING DIAGRAM
T9
DOOR 7
W--R 1 2 LG LG 14
3 3 IK1 +B2
L--Y 4
+B1
G--Y 5
KSW
Instrument Panel J/B Assy
(J/B Sisi Pengemudi) J29
J/C
4
14 L G G L 25
L1 2A L2
4
11 L--W F F L--W 26
UL1 2D UL3
Integration
Relay 28 B--W 1
3 E
ACT+ 2R Ke
Door Lock Assy
27
2
ACT-- 2R Ke U1
Door Lock Assy
Unlock Warning Switch Assy
10 10
G--Y 1 2 GR
2N 2O
W
W--B
Baterai
IG
B84862
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--981
(KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUNGSI KONTROL WIRELESS DOOR LOCK (Lihat hal. 05--989)
OK:
Setiap fungsi sistem kontrol wireless door lock bekerja secara normal menggunakan switch
transmitter.
NG Lanjut ke step 2
OK
NORMAL
(a) Periksa apakah LED transmitter nyala 3 kali saat switch ditekan 3 kali.
OK: LED Transmitter nyala 3 kali saat switch ditekan 3 kali.
NG Lanjut ke step 3
OK
Lanjut ke step 4
(a) Setelah mengganti baterai transmitter, periksa apakah pintu dapat dikunci dan dibuka dengan meng-
gunakan switch transmitter.
OK: Pintu dapat dikunci dan dibuka dengan transmitter.
NG GANTI KONTROL MODUL SET DOOR TRANS-
MITTER (Lihat hal. 05--990)
OK
PETUNJUK:
Gunakan prosedur test standard berikut untuk memeriksa transmitter kembali.
(a) Bawa transmitter kira kira 1 m (39.4 in.) dari handle luar pintu sisi pengemudi. Transmitter harus sejajar
dengan tanah dan tegak lurus dengan kendaraan.
(b) Tekan dan tahan kedua switch LOCK atau UNLOCK transmitter selama 1 detik, dan periksa apakah
door lock atau unlock, bekerja.
NG Lanjut ke step 5
OK
05--982 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
NORMAL
(a) Lepas fuse ECU--B dan DCC dari R/B ruang mesin dan J/B.
(b) Lepas fuse DOOR dari R/B No. 3.
(c) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
B83342
B85913
NG GANTI SWITCH PERINGATAN UNLOCK ASSY
OK
T9
Theft Warning ECU Assy
KSW
OK
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--983
(KIJANG INNOVA)
(a) Periksa apakah sistem dapat dipindah ke mode rewrite atau mode penambahan, dan apakah kode
pengenal dapat diregistrasi.
OK: Kode pengenal dapat diregistrasi.
NG Lanjut ke step 9
OK
SELESAI
L2 UL3
2A
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi pengemudi)
L1
2D
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi)
UL1
OK
05--984 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
10 PERIKSA WIRE HARNESS (THEFT WARNING ECU ASSY -- BATERAI DAN BODY
GROUND)
B85914
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Dalam kasus tertentu, fungsi kontrol wireless normal tetapi kejadian berikut dapat terjadi:
S Fungsi jawaban kembali lampu peringatan hazard tidak normal (theft warning ECU membuat keluaran
signal relay flasher menjadi malafungsi).
S Klakson security fungsi jawaban kembali tidak normal (keluaran signal klakson security menjadi mal-
afungsi)*.
PETUNJUK:
*: Klakson security bekerja hanya bila fungsi jawaban kembali wireless telah diberdayakan hingga lampu
peringatan hazard berkedip dan klakson security bersuara.
05--986 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
WIRING DIAGRAM
T9
Theft Warning ECU Assy
13
B B 13
II4 SH--
G--O*1
A11 16 R*2
Kontrol A/C Assy SW1
(Switch Signal GND
Peringatan Hazard ) 1
L*1
A J25 A J27
*1: Auto A/C
J/C J/C
*2: Manual A/C
A J26 A J28
W--B W--B
IG IH
B84863
B86237
DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK 05--987
(KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUNGSI KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(a) Periksa fungsi wireless door lock dengan mengoperasikan switch transmitter.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Fungsi wireless door lock normal tetapi lampu peringatan hazard jawaban kembali tidak terjadi. A
Fungsi wireless door lock normal tetapi klakson security jawaban kembali tidak terjadir*. B
Fungsi wireless door lock abnormal. C
PETUNJUK:
*: Klakson security bekerja hanya bila fungsi jawaban kembali wireless telah diberdayakan hingga lampu
peringatan hazard berkedip dan klakson security bersuara.
B Lanjut ke SISTEM THEFT DETERRENT
(Lihat hal. 05--1023)
(a) Periksa apakah lampu peringatan hazard berkedip saat switch signal lampu peringatan hazard dite-
kan.
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Lampu peringatan hazard berkedip A
Lampu peringatan hazard tidak berkedip (auto A/C). B
Lampu peringatan hazard tidak berkedip (manual A/C). C
A
05--988 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
HAZD
T13
Flasher Relay Lampu Sein
OK
PEMERIKSAAN
1. PERIKSA KONTROL MODUL SET DOOR TRANSMIT-
TER SUB--ASSY
(a) Periksa kerja transmitter.
(1) Lepas baterai (baterai lithium) dari transmitter (lihat
halaman 05--990).
(2) Pasang baterai baru atau yang tidak habis (baterai
lithium).
PETUNJUK:
Saat baterai baru atau yang tidak habis tidak ada, pertama hu-
bungkan 2 baterai baru 1.5 V secara seri. Hubungkan lead ke
baterai dan gunakan lead untuk digunakan 3 V ke transmitter,
seperti diperlihatkan pada ilustrasi.
(3) Dari luar kendaraan, kira kira 1 meter (3.28 ft) dari
handle luar pintu sisi pengemudi, test transmitter
dengan mengarahkan plat kunci ke kendaraan dan
B84603 tekan switch transmitter.
OK:
Door lock dapat bekerja melalui transmitter.
LED nyala lebih dari sekali.
PETUNJUK:
S Area kerja tergantung dari situasi pada pengguna, Jarak
transmitter dilakukan dan lokasi.
S Lemahnya gelombang elektrik transmitter merupakan
efek dari lingkungan yang mempunyai gelombang elek-
trik atau noise yang kuat. Area kerja transmistter dapat
menjadi pendek atau transmitter tidak berfungsi.
(b) Periksa kapasitas baterai.
PETUNJUK:
S Saat memeriksa jumlah energi yang tertinggal di baterai
(baterai lithium), baterai harus diperiksa dengan mema-
sang ke dalam transmitter (tahanan 1.2 k: bila baterai di-
gunakan). Bila energi baterai diperiksa begitu saja (tidak
dipasang), pembacaan tegangan akan terukur lebih dari
2.5 V sampai energi habis.
S Jika transmitter malafungsi, pembacaan tegangan dari
energi yang tertinggal didalam baterai akan tidak akurat.
(1) Lepas baterai(baterai lithium) dari transmitter (lihat
hal. 05--990).
05--992 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
B84604
PENGGANTIAN
CATATAN:
Extra hati hati saat menangani komponen elektronik yang presisi.
1. GANTI KONTROL MODUL SET DOOR TRANSMITTER
SUB--ASSY
PETUNJUK:
Prosedur pemasangan dengan prosedur pembongkaran ada-
lah kebalikan.
(a) Putar obeng dengan arah seperti pada tanda panah pada
ilustrasi, dan buka tutup grip kunci.
PETUNJUK:
Isolasi ujung obeng sebelum digunakan.
CATATAN:
Jangan memaksa membuka tutup.
B88005
Tutup Baterai Transmitter (b) Pisahkan hook pada tutup baterai transmitter dan lepas
tutupnya.
B83984
05--994 DIAGNOSTIK -- SISTEM KONTROL WIRELESS DOOR LOCK
(KIJANG INNOVA)
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN:
Saat menghubungkan kabel dari terminal negatif (--) baterai, inisialisasi sistem sistem berikut sete-
lah memasang kembali.
Nama Sistem Lihat hal.
SistemKontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
05--996
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LB5--03
LOKASI
*1: A/T
*2: M/T
I43584
05--998
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LB6--03
SISTEM DIAGRAM
Buzzer Peringatan
Switch Sonar Mundur Assy
Jarak Assy
ECU
PNP Switch Assy*1 Peringatan Sensor Ultrasonic No.1 (LH)
Jarak Assy
Switch Lampu
Sensor Ultrasonic No.1 (RH)
Mundur Assy*2
*1: A/T
*2: M/T
B85180
05--999
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LB7--03
URAIAN SISTEM
1. URAIAN SISTEM SONAR JARAK
(a) Sistem ini menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi benda didekat belakang kendaraan.
Buzzer akan memberitahukan pengemudi pada jarak sensor dan benda dibelakangnya, dan posisi
dari benda berhubungan dengan jarak sistem sonar.
2. FUNGSI KOMPONEN
Komponen Fungsi
Ultrasonic Sensor Assy Mendeteksi jarak antara kendaraan dan benda dibelakang .
Switch Sonar Mundur Assy Untuk mengaktifkan sistem sonar ON dan OFF.
Menghasilkan suara intermiten untuk memberiktahukan pengemudi bahwa ECU
Buzzer Peringatan Jarak Assy
mendeteksi benda dengan pada jarak yang tertentu.
Menentukan jarak antara kendaraan dan benda berdasarkan signal dari ultrasonic
ECU Assy sensor. Mengirimkan signal indikator dan signal buzzer ke buzzer. ECU membunyi-
kan suara buzzer dengan tombol penyetel.
Switch PNP Assy*1 Mengirim posisi perpindahan penerimaan signal ke ECU peringatan jarak.
Switch Lampu Mundur Assy*2 Mengirim posisi perpindahan penerimaan signal ke ECU peringatan jarak.
PETUNJUK:
*1: A/T
*2: M/T
3. PENJELASAN KERJA
(a) ECU peringatan jarak bekerja berdasarkan dua hal yaitu sistem sonar jarak bekerja atau tidak berda-
sarkan switch peringatan jarak status on/off dan posisi tongkat transmisi.
(b) Pada saat sistem bekerja, ECU peringatan jarak mengirimkan gelombang ultrasonik dari sensor ultra-
sonik. Jika benda terdeteksi pada satu atau lebih range sensor, gelombang akan dipantulkan kembali
ke sensor. Sensor kemudian mengirimkan signal ke ECU peringatan jarak.
Berdasarkan informasi ini, ECU peringatan jarak mengirimkan signal ke buzzer peringatan jarak.
Perkiraan jarak antara kendaraan dengan benda kemudian diberitahukan melalui suara buzzer den-
gan suara yang berbeda tergantung jarak.
PETUNJUK:
Mengacu pada ”PEMERIKSAAN KERJA” untuk kerja lebih rinci(Lihat hal. 05--1003).
4. CATATAN UNTUK SISTEM SONAR JARAK
(a) Pada kondisi berikut, sensor ultrasonik dapat tidak berkerja dengan baik.
(1) Benda asing seperti salju yang menempel pada sensor (fungsi pendeteksian kembali ke normal
jika dibersihkan).
(2) Sensor membeku (fungsi pendeteksian kembali normal jika mencair).
PETUNJUK:
Khususnya pada cuaca dingin, sensor dapat tidak mampu untuk mendeteksi benda jika membeku atau ada
problem lainnya.
(b) Jarak pendeteksian pada sensor ultrasonik dapat memberi efek dengan kondisi sebagai berikut:
(1) Benda asing seperti salju atau lumpur pada sensor.
(2) Pada cuaca sangat panas atau sangat dingin.
05--1000
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
(c) Pada kondisi berikut, sistem sonar jarak dapat mendeteksi error.
(1) Lainya klakson kendaraan, suara mesin motor, yang mendekati suara rem angin, atau hal hal
lain yang menghasilkan gelombang ultrasonik dekat kendaraan.
(2) Kendaraan melewati hujan lebat, atau lumpur atau cipratan air ke body kendaraan.
(3) Kendaraan berat.
(4) Kendaraan yang dilengkapi dengan tiang fender komersial.
(5) Benda asing seperti salju atau lumpur menempel pada sensor.
(6) Kendaraan yang dilengkapi dengan sistem sonar yang berdekatan.
(7) Kendaraan yang dilengkapi dengan towing hook.
(d) Sistem sonar jarak tidak dapat mendeteksi objek sebagai berikut:
(1) Benda tipis seperti wire dan tali.
(2) Material dimana sangat mudah menyerap gelombang ultrasonik seperti katon, salju, dll.
(3) Benda yang berbentuk ujung.
(4) Benda pendek.
(5) Benda tinggi dengan bagian yang dapat memantukkan.
(e) Kondisi lain
(1) Sensor tidak dapat mendeteksi benda dibawah bumper. Juga, sensor dapat mendeteksi benda
dan kemudian kehilangan objek: 1) Objek mulai keluar pada range pendeteksian dan sampai
ujung atas belakang sensor, atau 2) objek tiang pancang tipis.
(2) Sensor mungkin tidak dapat mendeteksi objek saat sensor terlalu dekat dengan objek.
(3) Sensor tidak dapat bekerja dengan benar jika jatuh terbentur dengan keras.
05--1001
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LB8--03
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali sebelum melakukan.
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Jika kesalahan tidak ada di list pada tabel gejala problem A
Jika kesalahan ada di list pada tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 6
LANJUT
LANJUT
SELESAI
05--1002
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LB9--03
VIN
No. Polisi
Tgl. Kendaraan km
/ / Pembacaan Odometer
Dibawa ke bengkel mil
Kekuatan Angin j Tidak ada anginatau beku j Angin sedang j Angin kencang
j Mundur perlahan
Kondisi Pengendaraan
j Berhenti (j Mesin ON j Mesin OFF)
j Jalan aspalt j Jalan tanah j Jalan salju
Permukaan Jalan j Konblok atau tidak rata j Tangga atau rusak
j Lain lain ( )
j 1 sampai 2 orang j 3 sampai 5 orang j lebih dari 5 orang
Kondisi Beban
j Dengan beban berat
j Radio iON j Audio ON j Navigasi ON
Kabin
j Peralatan elektrik lainnya
Detail j Tidak ada suara j Kadang kadang suara PIP--PIP j Kadang kadang suara BEEP
Gejala Problem
PEMERIKSAAN KERJA
1. PENGUKURAN RANGE PENDETEKSIAN
(a) Putar kunci kontak ON.
(b) Pindahkan tongkat transmisi ke R.
CATATAN:
Tarik rem tangan dengan benar kemudian jangan jalankan kendaraan.
(c) Putar kembali switch sonar switch ON.
(d) Gerakan ø 60 mm (2.36 in.) antena sensor ke range pendeteksian sensor.
CATATAN:
Pengukuran range pendeteksian dari antena ø 60 mm (2.36 in.). Range pendeteksian untuk dinding
dan benda lain yang berbeda.
Kira kira.
Kira kira.
700 mm
1,900 mm
(27.5 in.)
(74.80 in.)
Kira kira.
300 mm
(11.8 in.)
B85181
05--1004
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
(e) Periksa kondisi suara buzzer saat sensor ultrasoni mendeteksi benda.
Kondisi kerja:
Kunci kontak Switch sonar mundur Posisi tongkat transmisi
ON ON R
PETUNJUK:
Bila gelombang suara yang digunakan untuk mendeteksi range pengukuran, range pendeteksian bisa ber-
variasi sebab tergantung pada temperatur kamar udara.
Clearance Warning Buzzer
ON
Daerah Pendeteksian
500á50 mm (19.69á1.97 in.)
OFF
T1 T1
ON
Pendeteksian dari
500á50 mm (19.69á1.97 in.) sampai
1000á100 mm (39.37á3.94 in.)
OFF
T1 T2
ON
Pendeteksian dari
1,000á100 mm (39.37á3.94 in.) sam-
pai
1,500á150 mm (59.06á5.91 in.) OFF
B83991
05--1005
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
Bentuk Kesalahan
1.5 á 0.5 detik (1 cycle)
0.25 á 0.025 detik 0.75 á 0.075 detik
Kembali
Normal
ON
Buzzer
OFF
B83996
B83997
05--1006
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LBB--03
TERMINAL ECU
1. PERIKSA CLEARANCE WARNING ECU ASSY
C16
B85167
W--B--
E (C16--10) -- Body ground Ground Selalu Dibawah 1 :
Body ground
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor C16 ECU.
(d) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Kunci kontak ON, switch sonar mun-
dur
BBZ (C16--2) -- E (C16--10) P--G -- W--B Buzzer input
1: OFF o 1: Dibawah 1 V o
2: ON 2: Menghasilkan pulsa
PETUNJUK:
*1: A/T
*2: M/T
Jika hasil tidak sesuai spesifikasi, ECU bisa malafungsi.
05--1007
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05LBC--03
URAIAN RANGKAIAN
Putar kunci kontak dan switch sonar mundur ON. Berdasarkan posisi tongkat transmisi, buzzer akan bersua-
ra setelah kira kira 0.4 detik berlalu. Suara buzzer akan terus menerus selama kira kira 1.0 á 1.3 detik. Jika
bentuk initial check buzzer tidak bersuara, bisa terjadi malafungsi pada kunci kontak, switch sonar mundur,
clearance warning buzzer dan/atau clearance warning ECU.
WIRING DIAGRAM
I9
Kunci kontak Assy
B--R 4 2 B--Y
AM1 IG1
J/C
B B
B--Y J24 J23
C16
2 2A 6 2A Clearance Warning
ECU Assy
J/B Instrument Panel Assy
2 ECU--IG &
(J/B Sisi pengemudi)
AM1 GAUGE
1
1 2G 15 2R 20 2R
C8
Clearance Warning
B R--L R--L
Buzzer Assy
5 4
P--G P--G P--G
J/B Ruang Mesin IA1 BE1 BBZ
1 2 2
1 1F
4 3
B4 L--R L--R L--R
IA1 BE1 +B
ALT Back Sonar Switch 3
3 Assy 4
IG ECU 2
W--B W--B
1 1A BE1 E
10
E
6
W W--B
B J25
A
J/C J33
J/B
B J26
W--B
Baterai
IG II
I43562
05--1009
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--IG & GAUGE)
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
E ECU IG1
B84611 NG GANTI SWITCH SONAR MUNDUR ASSY
OK
05--1010
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
+B
OK
OK
05--1011
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
C16
Clearance Warning ECU Assy
BBZ
OK
(a) Setelah mengganti clearance warning buzzer, periksa apakah suara buzzer normal.
OK: Suara buzzer normal.
NG GANTI CLEARANCE WARNING ECU ASSY
OK
SELESAI
05--1012
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA) 05M7M--01
URAIAN RANGKAIAN
Clearance warning ECU menerima status signal switch sonar mundur dari switch sonar mundur, dan kedua
status signal switch PNP dari switch PNP (A/T) atau signal status switch lampu mundur dari switch lampu
mundur (M/T). Clearence warning ECU menentukan jarak kira kira antara kendaraan dan benda berdasar-
kan dari signal dari sensor ultrasonik dan mengirim signal buzzer ke buzzer.
05--1013
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
WIRING DIAGRAM
C16
Clearance Warning
ECU Assy
U2
Ultrasonic Sensor No. 1 (LH)
1 2 P 12
E S S6
L 11
E1
U3
Ultrasonic Sensor No. 1 (RH)
1 E 2 Y 6
S S5
BR 5
E2
1
BE1 R--W 8
RL
J35
J/C
J/B Instrument Panel Assy R--W
(J/B Sisi Pengemudi) C
3 27 10
Y R--Y R--W
ID1 2Q 2I
C
1
N1
Switch PNP Assy*1
B1
Switch Lampu Mundur*2
2
ECU--IG &
J/C
2 25 GAUGE 6 B B
R--L R--L B--Y B--Y
ID1 2S 2A J24 J23
Baterai
*1: A/T
*2: M/T
I43561
05--1014
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUNGSI INITIAL CHECK
B Lanjut ke step 4
(a) A/T:
Periksa switch PNP.
Switch PNP Assy (1) Lepas konektor N1 switch.
(2) Ukur tahanan pada switch.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Tongkat transmisi Kondisi Spesifikasi
1--2 Tidak atau R 10 k: atau lebih
1--2 R Dibawah 1 :
(b) M/T:
Periksa switch lampu mundur.
(1) Lepas switch lampu mundur.
Switch Lampu Mundur Assy
(2) Ukur tahanan pada switch.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Switch Kondisi Spesifikasi
1--2 Tidak ditekan 10 k: atau lebih
1--2 Ditekan Dibawah 1 :
OK
05--1015
DIAGNOSTIK -- CLEARANCE SONAR SYSTEM (KIJANG INNOVA)
(a) A/T:
Sisi Wire Harness
Lepas konektor N1 switch.
(b) M/T:
N1 Lepas konektor B1 switch.
Switch PNP Assy*1
(c) Lepas konektor C16 ECU.
(d) Ukur tahanan dan tegangan pada konektor sisi wire har-
ness.
Standard:
A/T
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
B1 N1--1 -- C16--8 (RL) Selalu Dibawah 1 :
Switch Lampu Mundur Assy*2 N1--2 -- Body ground Kunci kontak ON 10 sampai 14 V
M/T
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
B1--1 -- C16--8 (RL) Selalu Dibawah 1 :
B1--2 -- Body ground Kunci kontak ON 10 sampai 14 V
C16
Clearance Warning ECU Assy
*1: A/T
RL *2: M/T NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
I43565 KONEKTOR
OK
OK
OK
PEMERIKSAAN
I34997
E ECU IG1 Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti sensor switch
B84611
assy.
05--1018
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
TINDAKAN PENCEGAHAN
CATATAN UNTUK INISIALISASI:
Pada saat melepas kabel dari terminal negatif (--) baterai, inisialisasi sistem berikut setelah mema-
sang kembali.
Nama Sistem Lihat halaman
Sistem Kontrol Power Window 05--831
Kombinasi Meter 05--883
05--1019
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05M3V--02
LOKASI
Headlamp Assy RH
F Lampu Peringatan Hazard
B85027
05--1020
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
Relay Flasher
Theft Warning ECU Assy
R/B No. 3
F Fuse DOOR
B85029
05--1021
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
B85026
05--1022
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05ICC--03
SISTEM DIAGRAM
L2 IG
Integration Relay Kunci Kontak Assy
UL2
Door Courtesy
HONE DTY Switch Lampu Assy
Relay HORN
(Sisi Pengemudi,
Sisi Penumpang,
Belakang RH, LH)
SH--
Horn Security
DSWH Courtesy Switch
Kap Mesin
SRLY
Relay ST
SPD
Kombinasi Meter Assy
HAZD
Relay Flasher
Vehicle Speed Sensor
B86257
05--1023
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05ICD--03
URAIAN SISTEM
S Theft deterrent system menggunakan part remote kontrol sistem kontrol door lock dan wireless door
lock. Theft deterrent system akan aktif saat mendeteksi: 1) seseorang mencoba masuk dengan paksa
ke kendaraan, 2) Seseorang telah membuka kap mesin, 3) Kendaraan menerima benturan secara
fisik, atau 4) kabel baterai dilepas dan dipasang kembali.
S Sensor shock sensing triggering berada didalam theft warning ECU.
S Theft warning ECU mengontrol sistem ini.
S Spesifikasi peringatan pada sistem ini adalah sebagai berikut.
Spesifikasi Peringatan:
Klakson kendaraan
Bersuara
Security Horn (pada kira kira. 0.4 det. interval)
Metode Peringatan
Lampu interior Nyala
Nyala
Lampu Peringatan Hazard
(pada kira kira 0.35 det. interval)
LANJUT
LANJUT
Standard: 11 sampai 14 V
Jika tegangan dibawah 11 V, charge kembali sebelum melakukan.
LANJUT
Hasil:
Hasil Kerjakan ke
Jika kesalahan tidak ada di list pada tabel gejala problem A
Jika kesalahan ada di list pada tabel gejala problem B
B Lanjut ke step 6
LANJUT
7 TEST KONFIRMASI
LANJUT
SELESAI
05--1025
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05ICF--03
VIN
No. Polisi
Tgl. Kendaraan km
/ / Pembacaan Odometer
Dibawa ke bengkel mil
Gejala Problem
j Theft deterrent system tidak dapat di set.
j Lampu indikator security tidak dapat berkedip saat theft deterrent system di set (tetap ON atau tidak dapat
nyala sama sekali).
j Theft deterrent system j Saat pintu dibuka. j Hanya lampu peringatan hazard
tidak bekerja j Saat kap mesin j Hanya lampu interior
dibuka. j Hanya klakson kendaraan
j Hanya horn security
j Theft deterrent system j Saat pintu unlock dengan menggunakan kerja wireless.
tidak dapat dibatalkan, j Saat kunci kontak diputar ke ON.
satu kali set.
j Theft deterrent system j Saat pintu unlock menggunakan kerja wireless.
cannot be canceled j Saat kunci kontak dimasukan ke ignition key cylinder.
during alarm operation. j 27.5 detik berlalu setelah pintu atau kap mesin di buka.
j Alarm tidak mulai bekerja saat theft deterrent system di set dan pintu dibuka dengan kunci.
j Lain lain
05--1026
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05ICH--03
Kondisi bunyi alarm tidak dapat di batalkan saat kunci kontak 1. Rangkaian kunci kontak 05--1033
diputar dari ON ke OFF 10 kali selama 15 detik 2. Peringatan unlock 05--991
Jika area yang dicurigai ditemukan berfungsi dengan normal, ganti theft warning ECU assy.
05--1027
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05MDB--01
TERMINAL ECU
1. PERIKSA THEFT WARNING ECU ASSY
T9
B85916
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor T9 ECU.
(d) Ukur tegangan pada konektor.
Standard:
Simbol (No. Termi-
Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
nal)
Lampu indikator security nyala (akan
IND (T9--27) -- Signal keluaran lampu Dibawah 1 V o 10 sampai 14 V
G--R -- B--W berkedip saat theft deterrent system
E (T9--1) indikator security (Menghasilkan pulsa)
bekerja)
Pintu sisi pengemudi, penumpang, be-
CTY (T9--7) -- Semua signal masuk
R--L -- B--W lakang RH atau LH 1: 10 sampai 14 V o
E (T9--1) switch courtesy
1: Closed o 2: Open 2: Dibawah 1 V
DSWH (T9--9) -- Signal masuk switch Kap mesin 1: 10 k: atau lebih o
G--R -- B--W
E (T9--1) kap mesin courtesy 1: Tertutup o 2: Terbuka 2: Dibawah 1 :
Kedua signal keluaran
1: 10 sampai 14 V o
HORN (T9--11) -- klakson kendaraan 1: Keadaan siaga o 2: Alarm bersua-
W--R -- B--W 2: Dibawah 1 V
E (T9--1) (suara rendah dan sua- ra
(Menghasilkan pulsa)
ra tinggi)
Klakson security bersuara (theft deter-
SH-- (T9--13) -- Signal keluaran klakson 10 sampai 14 V o Dibawah 1 V
B -- B--W rent system dalam keadaan alarm
E (T9--1) security (Menghasilkan pulsa)
bersuara)
Semua signal keluaran Lampu peringatan hazard berkedip
HAZD (T9--28) -- 10 sampai 14 V o Dibawah 1 V
G--O -- B--W lampu peringatan ha (theft deterrent system dalam kondisi
E (T9--1) (Menghasilkan pulsa)
zard alrm bersuara)
05--1028
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
SPD (T9--17) -- Signal kecepatan dari Kunci kontak ON, roda kemudi berpu- Menghasilkan pulsa lihat bentuk
V--R -- B--W
E (T9--1) kombinasi meter tar perlahan gelombang)
PETUNJUK:
Jika hasil tidak sesuai spesifikasi, ECU bisa malafungsi.
BENTUK GELOMBANG
5 V/
Divisi Signal kecepatan kendaraan
Nama Terminal ECU Antara SPD dan E
Range Tester 5 V/Divisi, 20 mdet./Divisi
Kondisi Sambil mengendarai kendaraan
GND PETUNJUK:
Bentuk gelombang akan semakin pendek sesuai dengan naik
nya kecepatan kendaraan.
20 mdet./Divisi G34872
05--1029
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
2A
2O
2D
2L
2R
Integration Relay
2A
2O
2R
2D
2L
B85014
B86808
05--1030
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada sisi wire harness.
(c) Hubungkan kembali konektor 2A, 2D dan 2L J/B.
(d) Ukur tegangan pada konektor sisi wire harness.
Simbol (No. Terminal) Warna Kabel Uraian Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
Door lock motor LOCK Door control switch (master switch) 1: Dibawah 1 V o
L --
ACT+ (2R--28) -- Body ground drive output (driver side or driver side door key cylinder 2: 10 sampai 14 V o
Body ground
doors) 1: OFF o 2: LOCK o 3: OFF 3: Dibawah 1 V
Door lock motor UN- Door control switch (master switch) 1: Dibawah 1 V o
L--Y --
ACT-- (2R--27) -- Body ground LOCK drive output (driver atau driver side door key cylinder 2: 10 sampai 14 V o
Body ground
side doors) 1: OFF o 2: UNLOCK o 3: OFF 3: Dibawah 1 V
R--B -- Driver side courtesy Driver side door 1: 10 sampai 14 V o
DCTY (2O--27) -- Body ground
Body ground switch input 1: Closed o 2: Open 2: Dibawah 1 V
Jika hasil tidak sesuai dengan spesifikasi, kemungkinan malafungsi pada J/B (relay).
05--1031
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA) 05ICL--03
URAIAN RANGKAIAN
Rangkaian ini menghasilkan power untuk bekerjanya theft warning ECU.
WIRING DIAGRAM
R/B No. 3
7 14
W--R DOOR LG LG
3 3 IK1 T9 +B2
1 2
2 2H
1 2G
B
1
B--W
1 1 1F T9 E
2
ECU--B ALT
1
2 R/B Ruang Mesin, J/B
DCC B J27
1
J/C
B J28
1 1A
W W--B
Baterai
IG
B85036
05--1032
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--B, DCC, DOOR)
(a) Lepas fuse ECU--B dan DCC dari R/B instrument panel.
(b) Lepas fuse DOOR dari R/B No. 3.
(c) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
2 PERIKSA WIRE HARNESS (THEFT WARNING ECU ASSY -- BATERAI DAN BODY
GROUND)
B85914
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Bila kunci kontak diputar ke ON, tegangan positif baterai mengalir ke terminal IG pada theft warning ECU.
WIRING DIAGRAM
B
J/B Ruang mesin
1 1
W ALT
1A 1F
Baterai
B85037
05--1034
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA FUSE (ECU--IG & GAUGE)
(a) Lepas fuse ECU--IG & GAUGE dari J/B instrument panel.
(b) Ukur tahanan fuse.
Standard: Dibawah 1 :
NG GANTI FUSE
OK
OK
3 PERIKSA WIRE HARNESS (THEFT WARNING ECU ASSY -- BATERAI DAN BODY
GROUND)
OK
RANGKAIAN KLAKSON
URAIAN RANGKAIAN
Jika theft deterrent system di switch dari keadaan siaga ke keadaan bersuara, ECU menhidupkan relay
HORN, menyebabkan klakson kendaraan bersuara dengan interval 0,4 detik.
WIRING DIAGRAM
12 16 16 11
W--R W--R W--R
II4 2N 2O T9 HORN
32 2O
Ke Switch
Klakson
2 BATT I/P
KLAK-
1 SON
1 1H 3 1B 1 1A
W
W--L
Baterai
B85040
05--1036
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KLAKSON ASSY
B Lanjut ke step 3
2 PERIKSA WIRE HARNESS (THEFT WARNING ECU ASSY -- J/B RUANG MESIN
DAN BODY GROUND)
1I
J/B Ruang Mesin
OK
OK
05--1037
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
NG REPLACE HORN
OK
5 PERIKSA WIRE HARNESS (HORN ASSY -- ENGINE ROOM J/B RUANG MESIN
DAN BODY GROUND)
1I
J/B Ruang Mesin
OK
05--1038
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
6 PERIKSA WIRE HARNESS (THEFT WARNING ECU ASSY -- J/B RUANG MESIN
DAN BODY GROUND)
1I
J/B Ruang mesin
OK
OK
URAIAN RANGKAIAN
Saat theft deterrent system bekerja, relay pada theft warning ECU akan ON dan OFF secara terus menerus
dengan interval 0.4 detik, menyebabkan klakson security bersuara.
WIRING DIAGRAM
13 13
B B
II4 T9 SH--
1
S1
Klakson Security Assy
B85038
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KLAKSON SECURITY ASSY
B86240
NG GANTI KLAKSON SECURITY ASSY
OK
05--1040
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
S1
Klakson Security Assy
OK
URAIAN RANGKAIAN
Saat theft deterrent system pada keadaaan tidak siaga, indikator security akan berkedip terus menerus jika
sistem immobilizer di set, atau tidak nyala jika sistem immobilizer tidak di set.
Saat theft deterrent system pada keadaaan siaga, sistem immobilizer secara otomatis di set dan indikator
security akan berkedip terus menerus.
Saat theft deterrent system pada keadaan persiapan siaga atau keadaan alarm berbunyi, theft warning ECU
menyebabkan indikator security akan nyala.
WIRING DIAGRAM
2
S9
Lampu Indikator
Security Assy
1
L--Y
B J27
J/C
B J28
W--B
IG
B85041
05--1042
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA LAMPU INDIKATOR SECURITY ASSY
CATATAN:
B83340 S Jika positif (+) lead dan negatif (--) lead dihubungkan
dengan tidak benar, lampu indikator security tidak
akan nyala.
S Jika tegangan terlalu rendah, indikator security tidak
akan nyala.
NG GANTI LAMPU INDIKATOR SECURITY ASSY
OK
T9
Theft Warning ECU Assy
OK
URAIAN RANGKAIAN
Courtesy switch security (courtesy switch kap mesin) dipasang bersama dengan kunci kap mesin. Switch
ini akan OFF jika kap mesin dibuka dan akan ON jika kap mesin ditutup.
WIRING DIAGRAM
E3
Courtesy Switch Security Theft Warning ECU Assy
(Courtesy Switch Kap Mesin) 15 9
W--B 2 1 G--R G--R
II4 T9 DSWH
A
J1
J/C
A
W--B
EB
B85039
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA COURTESY SWITCH SECURITY (COURTESY SWITCH KAP MESIN)
Tidak Ditekan (ON) (a) Lepas courtesy switch dari kap mesin.
(b) Ukur tahanan pada switch.
Standard:
Hubungan Tester Kondisi Switch Kondisi Spesifikasi
Ditekan
1 -- 2 Tidak ditekan (ON) Dibawah 1 :
(OFF)
1 -- 2 Ditekan (OFF) 10 k: atau lebih
OK
05--1044
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
T9 DSWH
Theft Warning ECU Assy
OK
URAIAN RANGKAIAN
Theft warning ECU mendeteksi kondisi courtesy switch lampu pintu depan (sisi pengemudi).
WIRING DIAGRAM
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi Pengemudi) Theft Warning ECU Assy
31 14 7
R--L R--L
17 2O 2N T9 CTY
C10
Kombinasi Meter Assy
16
R--B
3 IA1
R--B
1
D4
Courtesy Switch Lampu Pintu Depan Assy (Sisi Pengemudi)
B86252
05--1046
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA KOMBINASI METER ASSY
(a) Saat pintu dibuka/ditutup, periksa indikator pada kombinasi meter bekerja secara normal.
OK: Indikator bekerja normal.
NG Lanjut ke step 3
OK
T9
CTY
Theft Warning ECU Assy
OK
OK
D4
Courtesy Switch Lampu Pintu Depan Assy
(Sisi Pengemudi)
B84063
NG PERBAIKI ATAU GANTI WIRE HARNESS DAN
KONEKTOR
OK
URAIAN RANGKAIAN
Theft warning ECU mendeteksi kondisi courtesy switch lampu pintu depan (sisi penumpang).
WIRING DIAGRAM
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi pengemudi) Theft Warning ECU Assy
13 15 14 7
R--L R--L R--L
IA1 2O 2N T9 CTY
J34
B J/C
B Ke
Courtesy Switch Pintu Belakang Assy (RH)
B B
R--L
Ke
1
Courtesy Switch Pintu Belakang Assy (LH)
D5
Courtesy Switch Lampu Pintu Depan Assy (Sisi Penumpangi)
B86803
05--1049
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA COURTESY SWITCH LAMPU PINTU DEPAN ASSY (SISI PENUMPANG)
Body Ground
NG GANTI COURTESY SWITCH LAMPU PINTU DE-
B82879
PAN ASSY
OK
T9
CTY
Theft Warning ECU Assy
OK
URAIAN RANGKAIAN
Theft warning ECU mendeteksi kondisi dari courtesy switch lampu pintu belakang RH.
WIRING DIAGRAM
D7
Courtesy Switch Pintu Belakang Assy (RH)
B86254
05--1051
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA COURTESY SWITCH LAMPU PINTU BELAKANG ASSY (BELAKANG
RH)
Body Ground
NG GANTI COURTESY SWITCH LAMPU PINTU BE-
B82879
LAKANG ASSY
OK
T9
CTY
Theft Warning ECU Assy
OK
URAIAN RANGKAIAN
Theft warning ECU mendeteksi kondisi dari courtesy switch lampu pintu belakang LH.
WIRING DIAGRAM
J/B Instrument Panel Assy
(J/B Sisi pengemudi) Theft Warning ECU Assy
13 15 14 7
R--L R--L R--L
IA1 2O 2N T9 CTY
J34
B J/C
B Ke
Courtesy Switch Pintu belakang Assy (RH)
B B
R--L Ke
1 Courtesy Switch Pintu depan Assy (Sisi Pengemudi)
D6
Courtesy Switch Pintu Belakang Assy (LH)
B86254
05--1053
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1 PERIKSA COURTESY SWITCH LAMPU PINTU BELAKANG ASSY (BELAKANG LH)
Body Ground
B82879
NG GANTI COURTESY SWITCH LAMPU PINTU BE-
LAKANG ASSY
OK
T9
CTY
Theft Warning ECU Assy
OK
PETUNJUK:
Jika kondisi yang mengaktifkan keadaan alarm bersuara terus menerus melebihi durasi alarm (lihat step (4)
diatas), theft deterrent system akan me reset alarm maksimum 10 kali.
05--1055
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
2. MODE ARMING
Keadaan Tidak Siaga (Kunci tidak dimasukan kedalam ignition key cylinder)
Melakukan hal berikut akan menyebabkan Melakukan hal berikut akan menyebabkan
sistem kembali ke keadaan tidak siaga: sistem masuk ke keadaan siaga:
F Unlock semua pintu dengan kerja wireless F Semua pintu dan kap mesin,
F Unlock semua pintu dengan kerja manual. lock semua pintu.
F Buka kap mesin. biarkan kira kira. 30 det. berlalu.
F Masukkan kunci ke ignition key cylinder.
F Pasang kembali baterai.
Keadaan Siaga
Melakukan hal berikut akan menyebabkan sis- Melakukan hal berikut akan menyebabkan
tem kembali ke keadaan tidak siaga: sistem masuk ke keadaan bersuara:
F Unlock semua pintu dengan kerja wireless F Buka pintu.
F Masukkan kunci ke ignition key cylinder F Buka kap mesin.
dan putar kunci kontak ke ON. F Pasang kembali baterai.
F Hubungkain kabel kunci kontak ke body
PETUNJUK:
ground secara langsung.
Saat memutar kunci kontak ON, indikator
F Kendaraan menerima kejutan fisik
security berkedip 3 kali untuk memberitahu
berlebihan.
bahwatheft deterrent system masuk ke kea-
daan membunyikan alrm.
Bersambung dari
Bersambung dari halaman berikut
halaman berikut
Bersambung ke halaman berikut
05--1056
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
Sambungan dari
Sambungan dari halaman sebelumnya Sambungan dari
halaman sebelumnya
halaman sebelumnya
Melakukan hal berikut akan menyebabkan Saat ada usaha pencurian dideteksi, lampu
sistem kembali ke keadaan tidak siaga: peringatan hazard berkedip dan klakson ber-
F Unlock semua pintu dengan kerja wireless. bunyi. Suara alarm akan berbunyi selama
F Masukan kunci ke ignition key cylinder 27.5 detik.
dan putar kunci kontak ke ON.
*
PETUNJUK:
Saat unlocking semua pintu dengan kerja
wireless, lampu indikator security berkedip
untuk memberitahu bahwa theft deterrent
system telah masuk ke keadaan
membunyikan alarm.
PETUNJUK:
*: Saat alarm berbunyi, tegangan ke starter akan di putus.
05--1057
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
Frekwensi kedipan:
Waktu Indikator Security
0.2 det.. ON
1.8 det.. OFF
4. FUNGSI MEMORI ALARM
(a) Fungsi memori alarm untuk memberitahukan pemilik jika theft deterrent system masuk ke keadaan
alrm berbunyi jika pemilik sudah pergi.
(1) Setelah theft deterrent system di set, jika sistem masuk ke keadaan alarm berbunyi dan keadaan
alrm berbunyi selesai sebelum theft deterrent system dibatalkan oleh pemilik, fungsi memori
alarm akan bekerja. Hasilnya, saat theft deterrent system dibatalkan oleh pemilik, fungsi memori
alarm akan mengedipkan lampu peringatan hazard 3 kali dengan interval 0.35 detik.
5. FUNGSI STARTER CUT
(a) Saat alarm bersuara, tegangan ke stater akan di putus.
05--1058
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
05M47--02
PEMERIKSAAN
B83341
B83340 CATATAN:
S Jika positif (+) lead dan negatif (--) lead dihubungakan
dengan tidak benar, indikator security tidak akan nya-
la.
S Jika tegangan terlalu rendah, indikator security tidak
akan nyala.
Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti lampu assy.
05--1059
DIAGNOSTIK -- THEFT DETERRENT SYSTEM (KIJANG INNOVA)
B82879 Jika hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi, ganti switch assy.