Laporan Pendahuluan RHD (Repaired)
Laporan Pendahuluan RHD (Repaired)
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
Demam reumatik adalah suatu hasil respon imunologi abnormal
yang disebabkan oleh kelompok kuman A beta-hemolitic treptococcus
yang menyerang pada pharynx.
Streptococcus diketahui dapat menghasilkan tidak kurang dari 20
prodak ekstrasel yang terpenting diantaranya ialah streptolisin O,
streptolisin S, hialuronidase, streptokinase, difosforidin nukleotidase,
deoksiribonuklease serta streptococca erythrogenic toxin. Produk-produk
tersebut merangsang timbulnya antibodi. Demam reumatik yang terjadi
diduga akibat kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk
tersebut.
Sensitivitas sel B antibodi memproduksi antistreptococcus yang
membentuk imun kompleks. Reaksi silang imun komleks tersebut dengan
sarcolema kardiak menimbulkan respon peradangan myocardial dan
valvular. Peradangan biasanya terjadi pada katup mitral, yang mana akan
menjadi skar dan kerusakan permanen.
Demam rematik terjadi 2-6 minggu setelah tidak ada pengobatan
atau pengobatan yang tidak tuntas karena infeksi saluran nafas atas oleh
kelompok kuman A betahemolytic.
Mungkin ada predisposisi genetik, dan ruangan yang sesak
khususnya di ruang kelas atau tempat tinggal yang dapat meningkatkan
risiko. Penyebab utama morbiditas dan mortalitas adalah fase akut dan
kronik dengan karditis.
D. PATHWAY
Streptococcus Hemolitikus b Faringitis dan tonsilitis Tubuh mengeluarkan
group A (melepaskan antibody berlebihan dan
endotoksin di faring dan tonsil Respon imunologi tidak dapat membedakan
abnormal antibody dan antigen
SSP RHD
Kulit Persendian Jantung
Nyeri akut
Kerusakan integritas Peningkatan sel
kulit retikuloendotelial, sel
Jaringan parut plasma dan limposif
Mual, anoreksi
Penumpukan darah di paru Penurunan metabolism
terutama perifer
Gangguan fungsi alveoli Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Perfusi jaringan perifer tubuh
Resiko kerusakan tidak efektif
pertukaran gas
E. MANIFESTASI KLINIS
Gejala jantung yang muncul tergantung pada bagian jantung yang
terkena. Katup mitral adalah yang sering terkena, menimbulkan gejala
gagal jantung kiri: sesak napas dengan krekels dan wheezing pada paru.
Beratnya gejala tergantung pada ukuran dan lokasi lesi.
Gejala sistemik yang terjadi akan sesuai dengan virulensi
organisme yang menyerang. Bila ditemukan murmur pada seseorang
yang menderita infeksi sistemik, maka harus dicurigai adanya infeksi
endocarditis
Penderita umumnya megalami sesak nafas yang disebabkan
jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah-
pindah, bercak kemerahan di kulit yang berbatas, gerakan tangan yang
tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah
kulit. Selain itu tanda yang juga turut menyertainya adalah nyeri perut,
kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja demam
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Dari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan ASTO,
peningkatan laju endap darah ( LED ),terjadi leukositosis, dan dapat
terjadi penurunan hemoglobin
Radiologi: Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya
pembesaran pada jantung.
Pemeriksaan Echokardiogram
Menunjukan pembesaran pada jantung dan terdapat lesi
Pemeriksaan Elektrokardiogram
Menunjukan interval P-R memanjang.
Hapusan tenggorokan :ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A
G. KOMPLIKASI
Penyakit jantung rematik merupakan komplikasi dari demam
rematik dan biasanya terjadi setelah serangan demam rematik. Insiden
penyakit jantung rematik telah dikurangi dengan luas penggunaan
antibiotic efektif terhadap streptokokal bakteri yang menyebabkan demam
rematik. Komplikasi yang terjadi meliputi pembesaran jantung atau
kardeomegali serta terjadinya decompensasi cordis.
H. PENATALAKSANAAN
Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu
Tim Medis akan terpikir tentang penanganan kemungkinan terjadinya
komplikasi seperti gagal jantung, endokarditis bakteri atau trombo-emboli.
Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup
vitamin.
Penderita Penyakit Jantung Rematik (PJR) tanpa gejala tidak
memerlukan terapi. Penderita dengan gejala gagal jantung yang ringan
memerlukan terapi medik untuk mengatasi keluhannya. Penderita yang
simtomatis memerlukan terapi surgikal atau intervensi invasif. Tetapi
terapi surgikal dan intervensi ini masih terbatas tersedia serta
memerlukan biaya yang relatif mahal dan memerlukan follow up jangka
panjang.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data fokus:
o Peningkatan suhu tubuh tidak terlalu tinggi kurang dari 39 derajat celcius
namun tidak terpola
o Adanya riwayat infeksi saluran nafas.
o Tekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, dada berdebar-debar..
o Nyeri abdomen, Mual, anoreksia dan penurunan hemoglobin
o Arthralgia, gangguan fungsi sendi
o Kelemahan otot
o Akral dingin
o Mungkin adanya sesak.
o Manifestasi khusus:
Ø Carditis:
takikardia terutama saat tidur ( sleeping pulse )
kardiomegali
suara bising katup ( suara sistolik )
perubahan suara jantung
perubahan ECG (PR memanjang)
Precordial pain
Precardial friction rub
Lab : leukositosis, LED meningkat, peningkatan ASTO,.
Ø Polyarthritis
Nyeri dan nyeri tekan disekitar sendi Menyebar pada sendi lutut, siku,
bahu, lengan ( gangguan fungsi sendi )
Ø Nodul subcutaneous:
Timbul benjolan dibawah kulit, teraba lunak dan bergerak bebas,
Muncul sesaat, pada umumnya langsung diserap.
Terdapat pada permukaan ekstensor persendian
Ø Khorea:
Pergerakan ireguler pada ekstremitas, involunter dan cepat.
Emosi labil
Kelemahan otot
Ø Eritema marginatum:
bercak kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak tangan.
Bercak merah dapat berpindah lokasi tidak permanen
eritema bersifat non pruritus