Anda di halaman 1dari 10

7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

MUHAMMAD ABDUL MALIK

JADILAH MANUSIA YANG UTUH NO MANIFULASI


UNCATEGORIZED

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

POSTED BY IMAM MUSTAQIM ⋅ MARET 21, 2014 ⋅ TINGGALKAN KOMENTAR

oleh : Imam Mustaqim, S.Pd.I.,M.Pd

A. Pengertian Karakteristik Peserta Didik

Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti tabiat/watak,
pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap.

Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta
nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di perhatikan.

Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada
siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.

Menurut Hamzah. B. Uno (2007) Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang
terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki.

Siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang
menjalankan pendidikan. Anak didik adalah unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok persoalan
dalam semua aktifitas pembelajaran (Saiful Bahri Djamarah, 2000)

Menurut kelompok kami karakteristik umum peserta didik ialah karakter/gaya hidup individu secara umum (yang
dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menantukan
kualitas hidupnya.

B. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia Fase- Fase

Perkembangan Manusia

Permulaan kehidupan (konsepsi)

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 1/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Fase prenatal (dalam kandungan) Proses

kelahiran (± 0-9 bulan) Masa bayi/anak

balita (± 0-1 tahun) Masa kanak-kanak (± 1-

5 tahun) Masa anak-anak (± 5-12 tahun)

Masa remaja (± 12-18 tahun)

Masadewasaawal(±18-25tahun) Masa

dewasa (± 25-45)

Masa dewasa akhir (± 45- 55)

Masa akhir kehidupan (± 55 tagu ke atas)

Pada pembahasan ini, kami hanya membahas materi sejak masa kanak-kanak hingga masa dewasa awal saja
sesuai usia pendidikan.

Ada beberapa aspek yang dipengaruhi oleh usia : Aspek

Fisik

· Secara Anatomis

– Perubahan kuantitatif struktur tulang

– Indeks tinggi dan berat badan

– Proporsi antar bagian

· Secara Fisiologi

Pada masa bayi (± 0-1 tahun) tulangnya masih lentur dan berpori, persambungannya masih longgar) dengan BB : 2-4 kg, TB :
50-60 cm

Masa kanak-kanak, BB : 12-15 kg TB : 90-120 cm Masa

remaja awal, BB : 30-40 kg TB : 140-160 cm

Selanjutnya keceptan berangsur menurun bahkan menjadi mapan. Proporsi tinggi kepala, badan bayi dan anak sekita 1:4
menjelang dewasa menjadi 1:8 atau 0.

Aspek Intelektual Menurut

John dan Conrad :

Laju perkembangan intelegensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja awal, setelah itu kepesatannya langsung
menurun.

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 2/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Puncak perkembangan pada umumnya dicapai dipenghujung masa remaja akhir (sekitar usia 20-an), selanjutnya perubahan-
perubahan masa tipis berlangsung sampai dengan usia 50 tahun. Setelah itu terjadi plateau (mapan)sampai usia 60 tahun untuk
selanjutnya berangsur-angsur turun (deklinasi).

Terdapat variasi dalam waktu dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-jenis kecakapan tertentu. Aspek Sosial

Masa kanak-kanak awal (0-3 tahun) : subjektif Masa

krisis (3-4 tahun) : trob alter

Masa kanak-kanak akhir (4-6 tahun) : subjektif menuju objktif Masa anak

sekolah (6-12 tahun) : objektif

Masa kritis II (12-13 tahun) : pre-puber (anak tanggung) Aspek

Psikososial

Menurut Eric Erikson :

Anak adalah makhluk yang aktif dan penjelajah yang adaptif Ego berfungsi

untuk memahami realitas dunia sosial

Secara mendasar manusia adalah makhluk yang rasional, pikiran, perasaan, dan tindakannya sebagian besar dikontrol
ole ego

Prinsip epigenetik

Delapan tahap perkembangan psikososial : Basic trust

Vs Mistrust (± sejak lahir – 1 tahun) Autonomy Vs Shame

Doubt (± 2-3 tahun) Initiative Vs Guilt (± 4-5 tahun)

Industry Vs Inferiority (± 6 tahun – pubertas)

Identity & Repudiation Vs Identity Diffusion (masa remaja) Intimacy %

Solidarity Vs Isolation (masa muda) Generativity Vs Stagnation & Self

Absorption (masa dewasa) Integrity Vs Despair (masa tua)

Aspek Perspektif Kognitif

Menurut Jean Piaget :

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 3/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Suatu fungsi kehidupan yang mendasar yang membantu organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Tujuan aktivitas intelektual adalah untuk mencapai keseimbangan.

Lingkungan adalah suatu tempat yang menarik 7 penuh dengan berbagai rangsangan baru yang tidak segera dapat dipahami anak
yang aktif dengan penuh rasa ingin tahu.

Sutu atribut yang sangat majemuk, yang terdiri dari 3 komponen yang saling berhubungan yaitu isi intelegensi, struktur
kognitif, dan fungsi intelektual.

Tingkat perkembangan Kognitif : Periode

sensori motor (± sejak lahir – 2 tahun) Periode

praoperasional (± 2-7 tahun)

Periode operasional konkret (± 7-11 tahun) Periode

operasional formal (± 11-15 tahun)

Menurut Kurnia (2007) :

Karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap. Berikut ini adalah krakteristik
perkembangan pada masa anak samapai masa puber.

Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)

Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai
mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan
perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang
unik dan menuntut kebebasan. Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan sering membantah dan melawan orang tua. Hal
ini memang sangat menyulitkan para pendidik. Tak heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar dalam
melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup
secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)

Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri periode masa anak awal dengan
memperhatikan sebutan atau label yang digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa
yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya.
Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda
miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di
sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap
penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 4/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)

Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir dan masa remaja awal. Periode ini terbagi atas
tiga tahap, yaitu tahap: prapuber, puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun terakhir masa
anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, di mana ciri kematangan seksual semakin jelas (haid dan
mimpi basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa remaja. Waktu masa puber relatif singkat
(2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga
menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada
menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan
orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri,
emosional, perilaku negative dan lain-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima peran seks dalam kehidupan
bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.

C. Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender

Bebrapa para ahli mengatakan bahwa perbedaan gender dalam kaitannya dengan kognisi dan prestasi mungkin bersifat
situasional. Perbedaan itu bervariasi menurut waktu dan tempat (Biklen &Pollard, 2001) dan mungkin berinteraksi dengan ras
dan kelas sosial (Pollard, 1998). Penulis Boys and Girls Learn Differently mengatakan bahwa perbedaan antara anak laki-laki
dan anak perempuan memang ada akibat perbedaan dalam otak mereka.

Perbedaan Anak Perempuan dengan Anak Laki-Laki

Menurut Diane (1995, 1996), ada beberapa perbedaan anak perempuan dan anak laki-laki, anak perempuan menunjukkan
kinerja yang lebih baik di bidang seni bahasa, pemahaman bacaan, dan komunikasi tertulis dan lisan. Sedangkan anak laki-laki
terlihat sedikit unggul di bidang matematika dan penalaran matematis.

Menurut Ormrod (2000):

Fitur Anak Perempuan Anak Laki-Laki ImplikasiuntukPendidikan

Berharap anak laki-laki dan


Lebih baik dalam
Kemampuan Lebih baik dalam perempuan memiliki
keterampilan visual-
Kognitif tugas-tugas verbal kemampuan kognitif yang sama
spasial

Setelah pubertas, lebih Mengasusmsikan kedua


Sebelum pubertas
unggul dalam hal tinggi gender memiliki potendi untuk
Fisik kapabilitasnya sama
badan dan kekuatan otot mengembangkan berbagai
keterampilan fisik dan motorik

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 5/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Peduli pada
Usaha yang besar di
prestasi sekolah, Mendorong kedua gender
subjek-subjek
Motivasi tetapi kurang unggul disemua subjek.
“stereotipikal laki-
berani mengambil laki” Menghindari stereotip
resiko

Lebih memiliki rasa


Cenderung melihat percaya diri untuk
mrngrndalikan dan Menunjukkan kepada semua siswa
diriny sendiri lebih
mengatasi masalah. bahwa mereka bisa berhasil di
Self-Esteem kompeten di
bidang-bidang yang kontrastereotip
bidang hubungan
Lebih menilai
interpersonal
kinerjanya sendiri secara
positif

Cenderung melihat
dirinya lebih
collage-bound.
Memiliki ekspektasi Menunjukkan otang-orang yang
Cenderung melihat jangka panjang yang sukses dalam karier di semua bidang
Aspirasi Karier
karier yang tidak akan lebih tinggi untuk sekaligus dalam keluarga
dirinya sendiri
mengganggu peran
mereka di masa
depan.

Cenderung lebih
afiliatif dan lebih
banyak membentuk Mengajari kedua gender cara- cara
hubungandekat. berinteraksi dengan baik dan
Cenderung
memeberikan lingkungan yang
Hubungan menunjukkan agresi fisik
Nyaman berada di kooperatif untuk
Interpersonal situasi yang yang lebih
mengakomodasi kecenderungan
tinggi
kompetitif dan afiliatif anak
menyukai lingkungan perempuan.
yang
kooperatif

D. Karakteristik UmumPesertaDidikdariSegiLatarBelakang Budaya, Etnis,

Ras

Budaya mengacu pada bagaimana anggota-anggota suatu kelompok memikirkan tentang tidakan sosial dan resolusi
masalah. Sedangkan etnis mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki warisan budaya yang sama. Ras mengacu
pada kelompok-kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat biologis yang sama.

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 6/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Budaya menggambarkan istilah way of life kelompok secara keseluruhan termasuk sejarah, tradisi, sikap dan nilai-nilai.
Budaya adalah bagiamana anggota-anggota suatu kelompok berpikir dan cara yang mereka lakukan untuk mengatasi masalah
dalam kehidupan kolektif. Budaya adalah sesuatu yang dipelajari dan selalu berubah, tidak pernah statis.

Etnis mengacu pada kelompok yang memiliki bahasa dan identitas yang sama. Misalnya orang- orang yang memiliki suku
yang sama, keturunan jawa, padang, melayu, batak, dll meskipun dalam satu kebangsaan Indonesia. Ras adalah istilah yang
diberikan kepada kelompok-kelompok yang memilki ciri-ciri biologis yang sama.

Dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang beragam budaya, etnis dan ras, dengan demikian terjadilah proses
akulturasi antar siswa. Untuk menangani siswa yang beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas dengan strategi
pembelajaran yang dapat merespon beragam kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau etniknya dan memastikan
bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru harus peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi
siswa dikelas.

Perbedaan Kelas Sosial

Beberapa karakteristik yang menentukan identifikasi kelas sosial seseorang adalah : pekerjaan, penghasilan, kekuasaan
politis, dll. Hal ini mempengaruhi proses belajar siswa. Ada beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu,
pengelompokkan berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas sosialnya rendah.
Sehingga dapat terjadi perbedaan prestasi antara kelas sosial tingga dengan kelas sosial rendah. Namun The Culture of
Education (1996)menunjukkan bagaimana belajar bersifat sosial dan bagaimana intelegensi tumbuh selama orang saling
berinteraksi di masyarakat.

Implikasi Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Faktor Fisik

Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana yang ada jangan sampai
menimbulkan gangguan pada peserta didik. Misalnya: tempat didik yang kurang seuai, ruangan yang gelap dan terlalu sempit
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Disamping itu juga perlu diperhatikan waktu istirahat yang cukup. Penting juga
untuk menjaga supaya fisik tetap sehat adanya jam-jam olah raga bagi peserta didik di luar jam pelajaran. Misalnya: melalui
kegiatan ekstra kurikuler kelompok olah raga, bela diri, dan sejenisnya.

Faktor Psikososial

Perkembangan emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan faktor-faktor: perubahan jasmani, perubahan
dalam hubungannya dengan orang tua, perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman, perubahan pandangan luar (dunia
luar) dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu perbedaan individual dalam perkembangan emosi
sangat dimungkinkan terjadi, bahkan diramalkan pasti dapat terjadi.

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 7/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Dalam rangka menghadapi luapan emosi remaja, sebaiknya ditangani dengan sikap yang tenang dan santai. Orang tua dan
pendidik harus bersikap tenang, bersuasana hati baik dan penuh pengertian. Orang tua dan pendidik sedapat mungkin tidak
memperlihatkan kegelisahannya maupun ikut terbawa emosinya dalam menghadapi emosi remaja.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa untuk mengurangi luapan emosi peserta didik perlu dihindari larangan yang
tidak terlalu penting. Mengurangi pembatasan dan tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka.
Sebaiknya memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi tugas dan peraturan yang tidak mungkin di lakukan.

Faktor Sosial-Kulture

Usia remaja adalah usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, baik
fisik maupun psikisnya. Menganggap dirinya bukan anak-anak lagi, tetapi sekelilingnya menganggap mereka belum dewasa.
Dengan beberapa problem yang dialaminya pada masa ini, akibatnya mereka melepaskan diri dari orang tau dan
mengarahkan perhatiannya pada lingkuan di luar keluarganya untuk bergabung dengan teman sekebudayaannya, guru dan
sebagainya. Lingkungan teman memgang peranan dalam kehidupan remaja.

Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas untuk mendidik, tidak kecil peranannya
dalam rangka mengembangkan hubungan sosial peserta didik. Jika dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai tokoh intelektual dan
tokoh otoritas yang memegang kekuasaan penuh sepeerti ketika anak-anak belum menginjak remaja, maka sikap sosial atau
hubungan sosial anak akan sulit untuk dikembangkan.

Rujukan :

Modul Psikologi Perkembangan, Universitas Negeri Jakarta, 2004 Richard I. Arends,

Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008

htp://www.scribd.com/doc/86538676/Karakteristik-Peserta-Didik-Dalam-Proses-Pembelajaran

htp://guru-ina.blogspot.com/2012/03/karakteristik-siswa.html
htp://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik/

ADVERTISEMENT

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 8/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK

Iklan

REPORT THIS AD

Diskusi

Belum ada komentar.

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 9/10
7/11/2019 KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK | MUHAMMAD ABDUL MALIK
Iklan

REPORT THIS AD

MUHAMMAD ABDUL MALIK

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

https://imammalik11.wordpress.com/2014/03/21/karakteristik-peserta-didik/ 10/10

Anda mungkin juga menyukai