Anda di halaman 1dari 14

BAb 1

“Hakekat dan makna perkembangan peserta didik“


Dosen pengampu : Dra.Suryanti,M.Si
22 september 2023
kelas : 3 D
kelompok 1 :
Annisya Febrima.M (226910308)
Adila zelda Fitri (226910345)
Adinda salsabila (226910347)
1.HAKEKAT DAN MAKNA PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK menurut BERBAGAI PENDAPAT
Ada beberapa pendapat para ahli tentang makna perkembangan
peserta didik yaitu :
1.Menurut Sudarwan Danim (2010: 1)
2.Sudarwan Danim (2010: 2)
3.Oemar Hamalik (2004: 99)
4.Abu Ahmadi (1991: 251)
5.Hartinah dalam Agustina (2018:3)
2.PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
-Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan yang bersifat progresif dan terus menerus.
-Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap seseorang atau sekelompok
orang terhadap perubahan dalam perkembangan adalah:
1.Penampilan diri
2.Perilaku
3.Stereotip budaya
4.Nilai-nilai budaya
5.Perubahan peranan
6.Pengalaman pribadi
3.TAHAPAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Berkembangnya manusia dari satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan
oleh keberhasilannya atau ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap
sebelumnya.Tahap-tahap ini dibagi dalam 8 periode yaitu:
1. Bayi (0-1 tahun)
2. Balita (2-3 tahun)
3. Pra-sekolah (3-6 tahun)
4. Usia sekolah (7-12 tahun)
5. Rermaja (12-18 tahun)
6. Pemuda (usia 20-an)
7. Separuh baya (akhir 20-an hingga 50-an)
8. Manula (usia 50-an dan seterusnya)
3.TAHAPAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Dalam buku "Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran" Hamzah B.Uno dan
Masri Kuadrat membagi tahap perkembangan peserta didik yang terdiri dari:
1. Tahap pertama disebut periode sensorik motorik (sekitar 0-2 tahun).
2. Tahap pra-operasional( usia 2-7 tahun).
3. Tahap operasional kongkret ( usia 7-11 tahun).
4. Tahap operasional formal ( usia 11-15 tahun).
ada 10 tahap perkembangan psiko-sosial
manusia selama hidupnya yakni:
1. Usia 4-6 bulan pra-natal.
2. Usia7-9 bulan pra-natal
3.Bayi (0-1tahun),Trust vs Miss-trust Tahap kepercayaan atas harapan menjadi
bagian tahapan yang sangat kritis bagi manusia.
4.Balita (2-3tahun) Autonomi vs Doubt/Shame Tahap otonomi adalah satu
tahapan dimana manusia memerlukan kesempatan untuk mendapatkan hak
5.Pra-sekolah (3-6tahun) .Initiative Versus Guilt Tahap perkembangan lebih
berfokus pada perkembangan inisiatif diri.
6.Usia sekolah (7-12 tahun). Industry VersusInferioritY Pada tahap ini,manusia
mulai mencoba untuk beraktualisai dengan teman-temannya,
7.Remaja (12-18tahun). Identity VersusC onfusionTahap ini lebih ditekankan
pada proses pencarian jati diri.
8.. Pemuda (usia20-an). Intimacy Versus IsolationTahap perkembangan ini lebih
berfokus pada hubungan heterososial,
9.Usia Paruh Baya (akhir 20-an hingga 50-an). Generativity Versus Stagnation
Tahap perkembangan ini lebih berfokus pada bagaimana manusia mampu
mengatasi problem-problem sosial pada umumnya,
10.Usia 65–meninggal. Integrity Versus Despair Perembangan psikososial pada
tahap ini akan berfokus pada pertanyaan ” Apakah selama ini aku benar-benar
berhasil, bagi diriku dan orang lain?
4.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PRIODE SEKOLAH
DASAR (SD)
Dalam psikologi perkembangan, usia peserta didik di SD berada dalam periode late
childhood (akhir masa kanak-kanak), kira-kira berada dalam rentan usia antara
enam/tujuh tahun sampai tiba saatnya anak menjadi matang secara biologis sekitar
usia tiga belas tahun. Periode ini ditandai dengan kondisi yang sangat mempengaruhi
penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.

Sigmund Freud memberi nama fase usia SD ini fase latent, dimana dorongan-dorongan
seakan-akan mengendap (laten), ridak menggelora seperti masa-masa sebelumnya
dan sesudahnya. Periode SD ini dapat dirinci menjadi dua fase, yaitu :
1. Periode kelas-kelas rendah SD, yaitu umur 6/7 tahun sampai 9 tahun.
2. Periode kelas-kelas tinggi SD, yaitu umur 9/10 tahun sampai 13 tahun.
4.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PRIODE SEKOLAH
DASAR (SD)
Karakteristik anak-anak yang hampir bersifat universal pada periode SD ini antara lain :
1. Meningginya emosi yang intensitasnya sering bergantung pada tingkat perubahan fisik dan
psikologis.
2. Perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dimainkan
dan menimbulkan masalah baru
3. Terjadi perubahan nilai-nilai dikarenakan perubahan minat dan perilakunya. Kesemua
perubahan-perubahan tersebut akhirnya berdampak pada perkembangan aspek kognitif
(kecerdasan), afektif (perasaan), maupun psikomotorik (gerak).

Ada 3 perkembangan aspek pada anak periode Sekolah dasar yaitu


1.Perkembangan aspek kognitif
2.Perkembangan aspek afektif
3.Perkembangan aspek psikomotorik
5.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERIODE SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP)
Dalam tahap perkembangannya, peserta didik usia SMP berada pada periode
perkembangan yang sangat pesat dari segala aspek. Berikut ini disajikan
perkembangan tersebut yang berhubungan dengan pendidikan, yaitu perkembangan
aspek kognitif, afktif, dan psikomotorik.
1.Perkembangan aspek kognitif
Peserta didik pada tahap formal operasional dapat mengintegrasikan apa yang
telah mereka pelajari dengan tantangan di masa mendatang dan membuat rencana
untuk masa depan. Mereka juga mampu berfikir secara sistematik, mampu berfikir
bukan hanya dalam apa yang terjadi tetapi berfikir dalam kerangka apa yang mungkin
terjadi.
2.Perkembangan aspek afektif
Keberhasilan proses pendidikan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam
perkembangan aspek afektif peserta didik. Bloom memberikan definisi tentang aspek
afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang berimplikasi pada peserta didik di
SMP sebagai berikut :
a. Sadar akan situasi, fenomena di masyarakat dan objek di sekitarnya.
b. Responsih terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka.
c. Mampu menilai.
d. Sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem dan
menentukan hubungan di antara nilai-nilai yang ada.
e. Sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut.
5.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERIODE SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA (SMP)
Faktor individu yang lebih spesifik dalam tingkah laku peserta didik yang sangat penting dalam
penguasaan materi pendidikan meliputi :
a. Self-esteem, yaitu penghargaan seseorang yang diberikan seseorang kepada dirinya.
b. Inhibition,yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
c. Anxiety, yaitu kecemasan yang meliputi rasa frustasi, khawatir, tegang, dan
sebagainya.
d. Motivastion, merupakan dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
e. Risk-taking, yaitu keberanian mengambil resiko.
f. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada
perasaan orang lain.
3.Perkembangan aspek psikomotorik
Ada 3 tahap pada aspek ini yaitu
1.Tahap kognitif
2.Tahap asosiatif
3. Tahap otonomi
6.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERIODE SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA)
Psikolog memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap yang tidak jelas dalam
rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada periode transisi,
yaitu dari periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut mereka melalui masa
yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi
jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat sebagai
orang dewasa.
Ada perubahan-perubahan yang bersifat universal pada masa remaja, yaitu meningginya emosi yang
intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikis, perubahan tubuh, perubahan minat
dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial tertentu untuk dimainkannya yang kemudian
menimbulkan masalah, berubahnya minat, perilaku, dan nilai-nilai, bersikap mendua (ambivalen) terhadap
perubahan.
6.PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PERIODE SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA)
Ada 3 perkembangan aspek pada Periode SMA ini yaitu:
1. Perkembangan aspek kognitif
Untuk menunjukkan kematangannya, remaja terutama laki-laki juga sering terdorong untuk menentang otoritas guru di SMA, sehingga
mereka menjadi target dan pemberontakkan mereka. Cara yang paling baik untuk menghadapi pemberontakkan remaja adalah :
a. Mencoba untuk mengerti mereka.
b. Melakukan segala sesuatu untuk membantu mereka agar berprestasi dalam bidang
ilmu yang diajarkan.
2.Perkembangan aspek afektif
Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu terjadinya pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang
pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada masa remaja (usia 12-21 tahun) terdapat beberapa fase, antara lain
A.Fase remaja awal (12-15 tahun)
B.Fase remaja pertengahan (15-18 tahun)
C. Fase remaja akhir (18-21 tahun)
3.Perkembangan aspek prikomotorik
Perkembangan psikomotorik yang dilalui oleh peserta didik SMA memiliki kekhususan yang antara lain ditandai oleh perubahan-
perubahan ukuran tubuh, ciri kelamin yang primer, dan ciri kelamin yang sekunder. Perubahan-perubahan tersebut dikelompokkan dalam
dua kategori besar, yaitu percepatan pertumbuhan dan proses kematangan seksual yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
KESIMPULAN
Peserta didik merupakan komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses
belajar-mengajar. Didalam proses belajarmengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin
meraih cita- cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.
Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang
bersifat progresif dan terus menerus. Untuk mempermudah pemahaman terhadap dua istilah
tersebut, perlu disepakati dahulu apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan apa
pengertian perkembangan serta hubungan dari keduanya.
Tahapan perkembangan peserta didik yaitu : Tahap periode sensorik motorik(0-2
tahun),Tahap pra-operasional(2-7 tahun),Tahap operasional kongkret(7-11 tahun),Tahap
operasional formal(11-15 tahun)
Ada 3 perkembangan peserta didik
1.Perkembangan peserta didik periode sekolah dasar (SD)
2.Perkembangan peserta didik sekolah menengah pertama (SMP)
3.Perkembangan peserta didik sekolah menengah atas (SMA)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai