Kti Pasak Bumi
Kti Pasak Bumi
Diusulkan oleh :
FAKULTAS FARMASI
2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
4. Ketua
a. Nama Lengkap : Nur Fitri
b. NIM : 1500023245
c. Jurusan/Fakultas : Farmasi/Farmasi
5. Dosen Pendamping
b. NIDN : 0511127801
Mengetahui,
Wakil Dekan Fakultas Farmasi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI . .................................................................................................... iv
RINGKASAN .................................................................................................... vi
RINGKASAN
Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) adalah salah satu tanaman
Indonesia yang dapat digunakan sebagai penghambat sel kanker dengan
kandungan zat aktif berupa eurycomanon yang toksik terhadap sel kanker MCF-7
yang merupakan cell line dari jaringan pleural kanker payudara.
Inovasi formulasi karya tulis ilmiah ini yaitu kombinasi nanopartikel
PAMAM G5 dan isolat eurycomanon. PAMAM G5 termasuk dendrimer yang
berfungsi sebagai penghambat sintesis asam folat pada sel kanker MCF-7 yang
mengekspresikan reseptor asam folat. Selain itu, PAMAM G5 dapat berproliferasi
dengan eurycomanon sebagai penghantar eurycomanon pada target sel kanker
MCF-7. Sedangkan, eurycomanon berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan
sel MCF-7 dengan memicu apoptosis melalui jalur sintesis protein Bcl-2.
Mekanisme antara PAMAM G5 dengan eurycomanon secara komplementer dapat
berfungsi untuk pengobatan kanker payudara spesifik sel target MCF-7.
Formulasi PAMANON ini terenkapsulasi dalam bentuk nanopartikel
dengan tujuan agar efek terapi tertarget pada sel kanker payudara MCF-7, dimana
PAMAM G5 tersebut berfungsi sebagai marker ke sel target dan eurycomanon
yang terenkapsulasi dalam PAMAM G5 akan dikeluarkan bila sudah mencapai sel
target.
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui inovasi formulasi
nanopartikel PAMAM G5 dengan isolat eurycomanon dari akar pasak bumi yang
dapat meningkatkan potensi terapi kanker payudara positif MCF-7. Sehingga
diperoleh formulasi yang dapat diperluas untuk terapi kanker payudara di
Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel
jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker kompleks dan melibatkan proses
mikroevolusioner sehingga usaha penyembuhannya sangat sulit. Berdasarkan data
dari Kementrian Kesehatan secara nasional prevalensi penyakit kanker payudara
selama tahun 2010-2013 merupakan penyakit kanker terbanyak di RS Kanker
Dharmais dengan persentase 43.3% dan jumlah kematian akibat kanker payudara
yang terus meningkat sebesar 12.9%. Faktor resiko terjadinya kanker payudara
lebih sering terjadi pada wanita, walaupun pria juga dapat terkena kanker
payudara tetapi dengan rasio 1:1000 (Kemenkes, 2015).
Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan secara kemoterapi, operasi,
radioterapi, terapi hormon dan pengobatan herbal dari bahan alam. Bahan alam
yang secara empiris sudah dibuktikan dengan penelitian dapat digunakan sebagai
terapi kanker payudara adalah akar pasak bumi (Normakiyah, 2010).
Akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan tanaman herba
yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand,
Laos, Kamboja, dan Vietnam. Di Indonesia, Pasak bumi tumbuh subur
dipedalaman Kalimantan yang juga telah dikenal dan digunakan masyarakat
sebagaimana tanaman yang memiliki beragam khasiat. Akar pasak bumi
menunjukan akivitas afrodisiaka, antipiretika, anti inflamasi, anti hipertensi dan
sebagai anti kanker. Akar pasak bumi dapat mencegah terjadinya serangan kanker
dengan kandungan senyawa berupa eurycomanon yang dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker. Eurycomanon memiliki efek sitotoksik terhadap sel
kanker MCF-7, dimana sel kanker tersebut merupakan sel kanker payudara
(Siburian, 2009).
Perkembangan teknologi farmasetis tekrini megacu pada teknologi
nanopartikel. Aplikasi nanopartikel telah menerima banyak perhatian untuk
meningkatkan potensi dalam terapetik, bioengineer dan penemuan obat terapi
(Abhilash, 2010). Tujuan utama dalam pembuatan nanopartikel adalah
memodifikasi ukuran partikel, sifat permukaan dan profil pelepasan obat agar
2
dapat mencapai sel aksi spesifik untuk mengoptimalkan efek terapi (Delie dan
Blanco, 2005). Aplikasi nanopartikel telah digunakan dalam bidang penghantaran
obat, diantaranya adalah pengobatan sel kanker (Mohanraj dan Chen, 2015).
Terapi kanker membutuhkan bahan pembawa yang dapat menghantarkan obat
tepat ke sel kanker karena sifat dari sel kanker yang dapat mengalami metastatis.
Pemanfaatan eurycomanon dapat dimodifikasi dengan penghantar zat aktif yaitu
nanopartikel PAMAM G5. Sistem penghantaran eurycomanon dengan pembawa
PAMAM G5 dapat meningkatkan bioavailabilitas dan efek terapi eurycomanon.
Gugus fungsi permukaan PAMAM G5 dapat dimodifikasi untuk mengatur
sitotoksisitas dan distribusinya melewati barrier biologis. Kemampuan PAMAM
G5 sebagai penghantar obat berdasarkan pada kemampuannya untuk
meningkatkan kelarutan, permeabilitas molekul obat, dan membantu formulasi
obat controlled release. Selain itu, PAMAM G-5 memiliki sifat nontoksik dan
mampu melewati membrane biologis, sehingga memungkinkan PAMAM G5
sebagai pembawa obat untuk berada dalam sirkulasi sistemik selama waktu yang
dibutuhkan untuk dapat memberikan efek klinis dan mencapai sel target(Kumar et
al, 2010).
Nanopartikel PAMAM G5 termasuk dendrimer yang berfungsi sebagai
penghambat sintesis asam folat pada sel kanker MCF-7 yang mengekspresikan
reseptor asam folat. Selain itu, PAMAM G5 dapat berproliferasi dengan
eurycomanon sebagai penghantar eurycomanon pada target sel kanker MCF-7.
Sedangkan, eurycomanon berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan sel MCF-7
dengan memicu apoptosis melalui jalur sintesis protein Bcl-2. Mekanisme antara
PAMAM G5 dengan eurycomanon secara komplementer dapat berfungsi untuk
pengobatan kanker payudara spesifik sel target MCF-7 (Mahfudh, 2008).
Formulasi isolat eurycomanon yang digunakan sebagai terapi kanker
payudara dengan penghantar dendrimer PAMAM G5 secara teoritis dapat lebih
efektif terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan kombinasi komplementer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasak Bumi
Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) adalah tanaman asli
Indonesia yang banyak di temukan di Kalimantan, yang sudah terkenal
degan manfaatnya sebagai afrodisiaka, antipiretika, anti malaria dan anti
kanker (Panjaitan et al, 2009) .
Berikut klasifikasi ilmiah dari pasak bumi :
2.2 Eurycomanon
2.3 Nanopartikel
Nanopartikel didefinisikan sebagai partikel dengan diameter lebih
kecil dari 100 nm, semakin banyak digunakan dalam aplikasi yang berbeda,
termasuk sistem pembawa obat dan untuk melewati hambatan organ seperti
darah-otak penghalang. Karena sifat unik mereka nanocrystals (titik kuantum)
dan nanopartikel lainnya (koloid emas, nanobars, dendrimers dan nanoshells)
telah menerima banyak perhatian untuk menggunakan potensi dalam
Therapeutics, Bioengineering dan penemuan obat terapi. Dalam ulasan ini
potensi penggunaan nanocrystals ini dan Nanopartikel di berbagai bidang
penting telah dibahas. Sifat khusus dari nanopartikel ini mungkin
menawarkan kemajuan baru dalam penemuan obat (Abhilash, 2010).
Nanopartikel adalah partikel berukuran antara 1-100 nanometer.
Nanopartikel dalam bidang farmasi mempunyai dua pengertian yaitu
senyawa obat yang melalui suatu cara tertentu dibuat berukuran nanometer
yang disebut dengan nanokristal dan senyawa obat dienkapsulasi dalam
suatu sistem pembawa tertentu berukuran nanometer yang disebut dengan
nanocarrier (Rachmawati, 2007).
7
2.4 Dendrimer
Dendrimer merupakan polimer dengan rantai bercabang berulang
berbentuk sferis dengan diameter berkisar antara 1 hingga 100 nm. Dendrimer
8
terdiri dari tiga komponen, yaitu gugus inti, rantai cabang, dan gugus fungsi
terminal. Gugus inti terletak di tengah dendrimer dan cabang dendrimer yang
menyusun struktur intradrendimer terikat pada gugus inti. Monomer yang
terikat pada gugus inti (G0) disebut generasi 1 (GI), cabang yang terikat pada
GI dendrimer di sebut generasi 2 (G2), dan seterusnya. Sintesis dendrimer
dapat dilakukan dengan metode divergen dan kovergen (Caminade et al,
2011).
d. Anafase, fase dimana tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari
masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub.
e. Telofase, fase terjadinya kromosom pada tiap kutub mulai mengalami
dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan
sitoplasma perlahan mulai membelah
f. Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi
antara pemintal mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel, dan
menghasilkan dua sel anak yang identik.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Pendekatan Penulisan
Karya tulis ilmiah ini menggunakan pendekatan induktif yaitu
pendekatan dari khusus menuju umum. Metode penulisan disusun dengan
mengumpulkan studipustaka berupa jurnal dan referensi lain seperti buku
resmi, panduan,materi kulah serta hasil diskusi.Data yang terkumpul
kemudian disimpulkan dengan mengkaji dan mempertimbangkan aspek
secara kompherensif sehingga tercipta kesimpulan berupa gagasan yang
inovatif.
PENENTUAN
JUDUL
STUDI PUSTAKA
RUMUSAN
MASALAH
PENULISAN
GAGASAN
KESIMPULAN
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Inovasi pengembangan teknologi formulasi nanopartikel PAMAM G5
sebagai penghantar isolate eurycomanon yang merupakan salah satu zat aktif dari
akar pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) yang dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker MCF-7.
Telah dibuktikan berdasarkan penelitian-penelitian bahwa akar pasak bumi
dapat digunakan untuk penghambat pertumbuhan sel kanker MCF-7. Pada
penelitian Nur Khasanah 2008, sitotoksisitas dari eurycomanon dievaluasi
menggunakan pewarnaan methylen blue dan modus kematian terdeteksi oleh
pewarnaan Hoechst 33258, TUNEL dan aliran cytometry dengan Annexin-V /
propidium iodida ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eurycomanon
sitotoksik pada kanker sel MCF-7 dan kurang toksik pada sel normal (MDBK,
Vero). Studi ini juga membuktikan bahwa proses apoptosis yang dipicu oleh
eurycomanon melibatkan jalur regulasi penghambatan sintesis protein Bcl-2 dan
p53.
Penelitian lain dilakukan oleh Laela Hayu 2010, dengan pemberian ekstrak
etanol akar pasak bumi yang diujikan pada tikus yang telah diinduksi oleh DMBA
20 mg/bb. Diperoleh hasil bahwa ekstrak etanol akar pasak bumi dosis 400 mg/bb
mampu menurunkan ekspresi protein p53 mutant (proapoptosis) dan mampu
menghambat pertumbuhan kanker payudara tikus betina yang diinduksi DMBA
(dimethil benza anthrasen).
PAMAM G5 sebagai penghantar isolate eurycomanon telah dibuktikan
oleh Fatimah 2012, bahwa PAMAM G5 bersifat sitotoksik yang berpotensi
sebagai agen antikanker dan PAMAM dapat dikonjugasikan untuk berbagai
aplikasi dalam pengobatan kanker. Mekanisme PAMAM ini menghambat sintesis
asam folat pada sel kanker MCF-7 yang mengekspresikan reseptor asam folat.
Sistem penghantaran eurycomanon dengan pembawa PAMAM G5 dapat
meningkatkan bioavailabilitas dan efek terapi eurycomanon. Gugus fungsi
permukaan PAMAM G5 dapat dimodifikasi untuk mengatur sitotoksisitas dan
distribusinya melewati barrier biologis. Kemampuan PAMAM G5 sebagai
penghantar obat berdasarkan pada kemampuannya untuk meningkatkan kelarutan,
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Formulasi komplementer nanopartikel PAMANON dapat
meningkatkan potensi terapi kanker payudara pada sel target positif MCF-7.
Dengan sistem penghantaran eurycomanon oleh pembawa PAMAM G5 yang
dapat meningkatkan bioavailabilitas dan efek terapi eurycomanon. Dan
bertujuan agar efek terapi tertarget pada sel kanker payudara MCF-7.
5.2 Saran
Berdasarkan penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan selanjutnya
dapat dilakukan berbagai uji farmakologi, stabilitas dan toksisitas. Formulasi
nanopartikel PAMAM G5-eurycomanon dari akar pasak bumi diharapkan
dapat dilakukan pengembangan penelitian karena dilihat dari prospek
tumbuhan pasak bumi sangat besar kuantitasnya di Indonesia terutama di
Kalimantan, sehingga nantinya diharapkan mampu untuk memproduksi
sediaan nanopartikel PAMANON menjadi produk yang aman dan berguna
untuk digunakan pada masyarakat Indonesia maupun luar negeri.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abilash. 2010. Potential Applications of Nanoparticles. International
Journal of Pharma and Bio Sciences 1: 1
Amundson, S.A., T.G. Myers., D. Scudiero., S. Kitada., J.C. Reed.,
and A.J. Fornace. 2000. An Informatics Approach Identifying Markers of
Chemosensitivity in Human Cancer Cell Lines. Cancer Res 60: 6101-6110.
Aouali, N., H. Morjani., A. Trussardi., E. Soma., B. Giroux., and
M. Manfait. 2003. Enhanced Cytotoxicity and Nuclear Accumulation of
Doxorubicin-loaded Nanospheres in Human Breast Cancer MCF-7 Cells
Expressing MRP1. International Journal of Oncology 23: 1195-1201.
Arifah, A.N. dan Nurkhasanah. 2014. Efek Fraksi Etil Asetat
Ekstak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack) Terhadap
Aktivitas Fagositosis Makrofag Secara In Vitro. Pharmaciana 4: 9-14.
Butt, A.J., S.M. Firth., M.A. King., and R.C. Baxter. 2000. Insulin-
Like Growth Factor-Binding Protein-3 Modulates Expression of Bax and
Bcl-2 and Potentiates P53-Independent Radiation-Induced Apoptosis In
Human Breast Cancer Cells. Journal Biol Chem 275(50): 39174-39181.
Caminade. 2011. Dendrimers : Towards Catalityc, Material and
Biomedical Uses. United Kingdom: John Willley and Son, Ltd.
Fatimah. 2012. Pembuatan dan Uji Sitotoksisitas Nanopartikel
Emas-Dendrimer Poliamidoamin (PAMAM) Generasi 4 Terhadap Sel
Kanker Payudara MCF-7. Jakarta: Universitas Indonesia.
Ginting. 2011. Kajian Ekologi Pasak Bumi (Eurycoma longifolia,
Jack). Medan: Universitas Sumatra Utara.
Infodatin. 2015. Stop Kanker. Jakarta
Itjin, D. dan L. Kuswibawati. 2004. Pengaruh Infusa Akar Pasak
Bumi (Eurycoma longifolia, Jack) Terhadap Lipido Tikus Putih Jantan.
Majalah Farmasi Indonesia 15 (3): 130-135.
Mahfudh, N. dan A.H Lope. 2008. Eurycomanone Induces
Apoptosis through the Up-Regulation of p53 in Human Cervical
Carcinoma Cells. Journal of Cancer Molecules 4 (4) : 109-115.
Menchetner, E., A. Kyshtoobayeva., S. Zonis., H. Kim., R. Stroup.,
R. Garcia., R.J. Parker., and J.P. Fruehauf. 1998. Levels of Multidrug
Resistance (MDR1) P-Glycoprotein Expression by Human Breast Cancer
Correlate with in Vitro Resistance to Taxol and Doxorubicin. Clinical
19
Curiculum vitae
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA
TINGKAT NASIONAL EURYCOMA 2016
Curiculum vitae
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA
TINGKAT NASIONAL EURYCOMA 2016
Curiculum vitae
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA
TINGKAT NASIONAL EURYCOMA 2016