( RMK)
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN PENYEDIAAN SARANA AIR BAKU
KAB. PANDEGLANG
KONSULTAN SUPERVISI :
PT. BUANA CAKRA KONSULTAN
KONTRAKTOR :
PT. KAWAN SEHATI
LEMBAR PENGESAHAN
PERSETUJUAN
TANGGAL
UNIT PENERIMA
1. Kepala Bidang Pelaksanaan BBWS 4. Tim Pelaksana SPM PPK Penyedia Air
Cidanau-Ciujung-Cidurian Tanah dan Air Baku
2. Kepala SNVT PJPA BBWS Cidanau 5. Arsip PPK Penyedia Air Tanah dan Air
Ciujung-Cidurian Baku
3. PPK Penyedia Air Tanah Dan Air Baku
STATUS DOKUMEN
KONTRAK
Nomor : HK.02.03/PPK-ATAB/SNVT-BBWSC3/01/2018
SEJARAH DOKUMEN
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksaan Jaringan
Pemanpaatan Air Cidanau – Ciujung – Cidurian dengan PT. KAWAN SEHATI mengenai pekerjaan
Pembangunan Penyediaan Sarana Air Baku Kab. Pandeglang sebagai kontraktor Pelaksanaan PT. KAWAN
SEHATI berkewajiban menyusun Laporan Renacana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan oleh
kontraktor, termasuk metode pelaksanaan, sarana yang dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Tujuan dari laporan ini untuk evaluasi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh
kontraktor.
Demikian Laporan Renacan Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat digunakan untuk kemajuan
pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik tepat waktu.
Muhamad Sanafi, ST
Direktur
DAFTAR ISI
BAB I
LATAR BELAKANG
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka dipergunakan suatau panduan
pengendalian mutu proses persyaratan-persyaratan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan,
yaitu berupa Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan pekerjaan agar produk akhir
pekerjaan sesuai dengan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak.
Renacana Mutu Kongtrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan / penerapan
spesifikasi teknis yang melekat pada kontrak kerja kontruksi antara PPK Air Tanah dan Air Baku Satuan Kerja
Non Vertikal Tertentu Pelaksaan Jaringan Pemanpaatan Air Cidanau – Ciujung – Cidurian dengan Penyedia
Jasa PT. KAWAN SEHATI.
Renacana Mutu Kongtrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur jaminan mutu pelaksanaan
kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata
cara melaksanakan pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam dokumen
pelaksanaan (dokumen kontrak).
Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat control/pengendalian tarhadap mutu suatu pekerjaan, apakah semua
item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi atau kreteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu
penyimpangan, maka dengan adanya Renacana Mutu Kongtrak (RMK) dapat diketahui dari awal dan kesalahan
yang lebih fatal dapat di hindari, serta kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan yang
diharapkan.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
Terbilang : Delapan Ratus Lima Puluh Empat Juta Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ribu Tujuh Ratus Dua Puluh Delapan Rupiah
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA II
Terbilang : Enam Ratus Emapat Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Dua Ribu Lima Ratus Sebelas Rupiah
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA III
Terbilang : Satu Myliar Delapan Belas Juta Seratus Dua Puluh Lima Ribu Delpan Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA IV
Terbilang : Enam Ratus Tiga Puluh Enam Juta Seratus Empat Puluh Delapan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Tujuh Rupiah
BAB III
SASARAN MUTU
BAB III
SASARAN MUTU
Terselenggaranya kegiatan Air Tanah Dan Air Baku dengan Paket Pekerjaan : PEMBANGUNAN
PENYEDIAAN SARANA AIR BAKU KAB. PANDEGLANG Kode Paket : PPSAB-PDG/2018, tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan pada jadwal pelaksanaan kegiatan, dengan senantiasa memonitor setiap
kegiatan dan mengevaluasi hambatan-hambatan yang mungkin dan telah muncul agar tidak mempengaruhi
kegiatan ini.
Melaksanakan kegiatan Pekerjaan Pembangunan Penyediaan Sarana Air Baku Kab. Pandeglang, Kode
Paket : PPSAB-PDG/2018 dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan prinsip tepat waktu dan mutu.
Sistem jaminan mutu ini diharapkan dapat mengurangi sampai meniadakan akibat yang ditimbulkan
dari kesalahan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, sehingga dapat menghasilkan konstruksi yang memenuhi
spesifikasi teknis dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan menjamin hasil konstruksi yang kuat, kokoh,
dan tahan lama.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan menajemen suatu
kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan efektif, dalam rangka mencapai
tujuan akhir dari suatu kegiatan.
Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar masing-masing
organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses kegiatan berlangsung.
Struktur organisasi untuk melaksanakan Kegiatan Pembangunan Penyediaan Sarana Air Baku Kab.
Pandeglang, terdiri dari struktur organisasi tim pelaksana kegiatan dan struktur organisasi dalam kaitannya
dengan pihak Pengguna Jasa :
Team Monotoring
Keterangan :
: Garis Intruksi
: Garis Koordinasi
No. Dokumen Revisi Ke Kaji Ulang tgl
4.2.5 PUMK
Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran sebelum
pelaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga.
Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran membubuhi tanda tangan
pada kata-kata "lunas dibayar" pada setiap kwitansi.
Menyenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti pengeluaran/penerimaan
yang sah.
Memonitor setiap pengeluaran panjar dan penyiapan teguran tertulis kepada pengambil
panjar tersebut telah melampau batas waktu yang ditetapkan.
Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir diatas kepada pengguna
anggaran.
BAB V
BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowcahart dari urutan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bobot Jumlah Harga Bulan Ke Satu Bulan Ke Dua Bulan Ke Tiga Bulan Ke Empat Bulan Ke Lima Bulan Ke Enam
No Uraian Ket.
% (Rp.) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Photo Dokumentasi 0% , 50% , 100% & MC 50% dan MC 100% 0.13 4,000,000 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.01056 0.0105599
berikut Asbuit Drawing
1.2 Foto copy dan jilid buku laporan 0.23 7,200,000 0.04562 0.04562 0.04562 0.04562 0.04562
1.3 Papan nama proyek 0.03 800,000 0.02534
1.4 Dawatering 0.16 5,200,000 0.08237 0.08237
II PEKERJAAN TANAH
2.1 Tebas tebang dan pembersihan tempat kerja 2.46 77,539,737 0.82 0.82 0.82
2.2 pekerjaan galian tanah berbatu 2.36 74,545,680 0.5904 0.5904 0.5904 0.5904
2.3 pekerjaan galian tanah biasa 3.39 106,920,000 0.67744 0.67744 0.67744 0.67744 0.67744
2.4 pekerjaan urugan pasir dipadatkan 0.01 300,854 0.00477 0.00477
2.5 pekerjaan amparan batu kali dia. 10 - 15 cm 0.02 617,771 0.01957
2.6 pekerjaan urugan tanah kembali dipadatkan 2.64 83,441,600 0.66085 0.66085 0.66085 0.66085
III PEKERJAAN PASANGAN
3.1 Pekerjaan pasangan batu dengan spesi 1 Pc : 4 Psr 2.97 93,716,964 1.48447 1.48447
3.2 Pekerjaan plesteran dengan spesi 1 Pc : 3 Psr 3.95 124,725,606 1.97564 1.97564
3.3 Pekerjaan pasangan batu bata merah 1 Pc : 4 Psr 0.12 3,761,004 0.05957 0.05957
IV PEKERJAAN BETON
4.1 Pekerjaan beton K. 100 1.96 61,937,203 1.96216
4.2 Pekerjaan beton K. 225 3.08 97,285,152 3.08
4.3 Penyediaan, membengkok dan memasang besi tulangan dengan besi polos, 3.63 114,618,900 3.63111
4.4 Penyediaan, pemasangan begisting termasuk bongkarnnya 0.40 12,728,100 0.40
4.5 Penyediaan dan pemasangan perancah dari bahan kayu termasuk 0.12 3,886,960 0.12314
pembongkarannya
4.6 Pemasangan lobang cahaya dari glas blok 0.25 8,032,000 0.25445 Jangka Waktu
V PEKERJAAN BESI Penyelesaian Pekerjaan
180 (seratus delapan
5.1 Pekerjaan pembuatan tutup manhole (60x60) cm dari plat besi tebal 3 mm 0.21 6,561,758 0.10394 0.10394
puluh) hari kalender
lengkap dengan engsel dan kunci gembok
5.2 Pekerjaan pembuatan lubang udara dari pipa GI d = 2" 0.07 2,350,560 0.03723 0.03723
VI PEKERJAAN PERPIPAAN
Meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan lengkap
dengan Accessoriesnya
6.1 Pipa dinding steel GI dia.75 mm, L = 80 cm 0.04 1,335,129 0.04
6.2 Pipa steel dia. 3" 0.05 1,551,768 0.05
6.3 Loose flange GI dia. 3" 0.08 2,466,560 0.07814
6.4 Bend all flange GI dia. 3" 0.25 7,870,720 0.24934
6.5 Brass Valve dia. 3" 0.31 9,721,624 0.30798
6.6 Brass Valve dia. 2" 0.60 18,874,200 0.60
6.7 Brass Valve dia. 1" 0.41 12,900,000 0.41
6.8 Tee all Flange GI dia. 3" x 3" 0.09 2,814,032 0.09
VII PEKERJAAN SALURAN PEMBAWA (FEEDER CANAL)
7.1 Pengad. Dan pemas. Pipa GI dia. 3" & Accessories 9.21 290,846,322 4.60698 4.60698
7.2 Pengad. Dan pemas. Pipa GI dia. 2" berikut Accessories 5.23 165,058,451 5.22903
7.3 Pengad. Dan pemas. Pipa GI dia. 1" berikut Accessories 4.01 126,648,218 4.0122
7.4 Pengad. Dan pemas. Pipa GI dia. 1/2" berikut Accessories 0.22 7,076,564 0.22418
7.5 Pengad. Dan pemas. Pipa HDPE dia. 90 mm berikut Accessories 31.54 995,697,123 6.30871 6.30871 6.30871 6.30871 6.30871
7.6 Pengad. Dan pemas. Pipa HDPE dia. 63 mm berikut Accessories 6.57 207,236,292 1.6413 1.6413 1.6413 1.6413
7.7 Pengad. Dan pemas. Pipa HDPE dia. 50 mm berikut Accessories 2.00 63,215,500 0.50066 0.50066 0.50066 0.50066
7.8 Pengad. Dan pemas. Pipa HDPE dia. 32 mm berikut Accessories 11.13 351,181,405 2.22507 2.22507 2.22507 2.22507 2.22507
VIII PEKERJAAN LAIN-LAIN
8.1 Pengecetan dengan cat besi 0.02 757,259 0.01199 0.01199
8.2 Pengecetan dengan cat tembok 0.04 1,160,543 0.01838 0.01838
Jumlah
Jumlah Bobot Mingguan 100.00 3,156,581,560.51 0.11 0.91 0.83 0.86 0.68 0.79 1.42 1.35 1.27 10.54 15.02 10.29 10.49 15.82 16.30 2.96 2.24 2.24 2.90 2.93 0.02 0.03 0.01
Jumlah Bobot Mingguan 0.11 1.02 1.85 2.71 3.39 4.18 5.60 6.95 8.22 18.76 33.78 44.07 54.56 70.38 86.68 89.64 91.88 94.11 97.01 99.94 99.96 99.99 100.00
BAB VII
JADWAL PERALATAN
JADWAL PELAKSANAAN
NO URAIAN BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6 KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
I ALAT
100%
1 Buut Fusion Welding
O
PH
50%
0%
BAB VIII
JADWAL MATERIAL / BAHAN
NO JADWAL PELAKSANAAN
URAIAN BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6 KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
100%
I Bahan
1 Pasir pasang
2 Pasir urug
3 Sirtu
4 Batu kall / belah
5 Bata merah
6 Besi beton U - 39
7 Semen ( pc )
8 Kayu Kaso 5/7 em
9 Paku rata - rata
10 Thiner 50%
11 Cat besi
12 Cattembok
O
PH
13 Multiplek tebal12 mm
14 Multipleks tebal 9 mm
15 Triplek teba14 mm
II Accessories Pipa
16 Pipa HDPE PN-10 (dia. 90 mm)
17 Pipa HDPE PN-10 (dia. 75 mm)
18 Pipa GI dia 3"
19 Pipa GI dia 2"
20 Reduser dia 3"
21 Reduser dia 2"
22 Gate Valve 3"
23 Gate Valve 2"
24 Pleng dia 3"
25 Pleng dia 2" 0%
BAB IX
JADWAL PERSONIL
JADWAL PELAKSANAAN
NO URAIAN BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6 KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
I PERSONIL INTI
100%
1 Site Manager
2 Pelaksana Kontruksi I
3 Pelaksana Kontruksi II
O 50%
4
5
Pelaksana Kontruksi III
Pelaksana Kontruksi IV
PH
6 Pelaksana K3 Kontruksi
0%
BAB X
JADWAL ALUR KAS
NO JADWAL PELAKSANAAN
URAIAN BULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6 KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
100%
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN PASANGAN
IV PEKERJAAN BETON 50%
O
V PEKERJAAN BESI
PH
VI PEKERJAAN PERPIPAAN
VI PEKERAJAAN SALURAN PEMBAWA (FEEDER CANAL)
VII PEKERJAAN LAIN-LAIN 0%
BAB XI
RENCANA DAN METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING,
EVALUASI, INSPEKSI
Rencana dan metoda verifikasi, validasi,monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian &kriteria penerimaannya m
enguraikan rencana kegiatan pemeriksaan untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan adalah memadai
/sesuai persyaratan , setiap prosesyang dilakukan adalah sesuai dengan rencana/sesuai persyaratan dan produ
k kegiatansesuai dengan rencana/peryaratan beserta metode pemeriksaan dan kriteriapenerimaannya
BAB XII
KRITERIA PENERIMAAN
BAB XII
KRITERIA PENERIMAAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Photo Dokumentasi 0%, 50%, 100% & MC 50% dan MC 100% berikut Asbuit Drawing.
Adalah seluruh dokumen yang dibuat selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang meliputi :
Dokumentasi diambil dengan arah dan tempat yang tetap serta kelihatan latar belakang dengan sudut
pengambilan yang sama dari titik awal menghadap ke titik berikutnya.
Proses penggandaan buku dilaksanakan untuk semua laporan yang dibutuhkan dalam proyek ini,
banyaknya penggandaan sesuai dengan kebututuhan atau sesuai ketentuan kontrak.
Papan Informasi harus disiapkan dan dipasang dilapangan agar semua pihak dapat mengetahui
tentangproyek pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga mudah untuk dilakukan control dean
mudahmendapat informasi seputar pelaksanaan proyek tersebut.
1.4 Dewatering
Pekerjaan Dewatering / pengeringan dilakukan bilamana di lokasi pekerjaan masih terdapat genangan
air sehingga mengganggu terhadap pelaksana pekerjaan pengeringan ini berkaitan erat dengan
pembuatan kisdam.
Selama dalam pelaksanaan pekerjaan harus selalu dalam keadaan kering dan oleh karena itu
pengeringan dapat dilakukan dengan peralatan pompa air.
II PEKERJAAN TANAH
2.1 Tebas Tebang dan pembersihan medan kerja
Pembersihan semak-semak dilakukan pada tahap awal sebelum pekerjaan galaian tanah. Ini
dimaksudkan agar lokasi galian terhindar dari material-material tidak berguna yang dapat menghambat
atau bahkan menggangu jalanya proses pekerjaan.
Pembersihan area galian antara lain adalah semak-semak. Pembersihan semak-semak ini biasanya
dilakukan dengan manual/tenaga manusia (pekerja) dengan menggunakan alat bantu seperti :
1. Cangkul
2. Golok
3. Arit
4. gergaji kayu
5. Balencong
6. Linggis
7. Sumilang
8. Mesin pemotong rumput
9. dll.
Sisa semak dari pembersihan ini kemudian di kumpulkan di satu titik lokasi yang sudah ditentukan
sebelumnya untuk kemudian di bakar atau di buang ke lokasi yang aman. Pembersihan semak-semak
juga bertujuan menghindarkan pekerja dari cidera seperti luka akibat terkena pecahan beling/kaca,
paku, ranting pohon, akar pohon yang tertutup semak-semak. Selain itu juga pembersihan semak-
semak memudahkan dalam pekerjaan pengukuran dan pematokan. Bahan dan Komposisi Tidak ada,
dengan lat bantu pekerjaan dilaksanakan tukang dan diawasi mandor.
PEKERJAAN TANAH
A. Pada tahapan pertama kami harus melaksanakan pekerjaan tanah yang diperlukan untuk
pemasangan pipa, valve chamber, pekerjaan crossing dan pekerjaan lainnya seperti yang
disyaratkan dan tertera di dalam gambar.
B. Kedua harus menjaga dan berhati-hati menggunakan peralatan konstruksi berat di lokasi
pekerjaan di daerah permukiman agar tidak mengganggu linkungan sekitarnya (menimbulkan
kerusakan lingkungan)
PEKERJAAN PENGGALIAN
Sebelum pekerjaan penggalian dilaksanakan maka kami terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan
Direksi lapangan untuk menyesuaikan hasil pengukuran yang dituangkan dalam gambar kerja.
Kecuali bila ditentukan lain, maka galian sudah termasuk penyingkiran bahan (galian) apapun sifatnya
yang dijumpai, rintangan yang bersifat bagaimanapun yang akan mengganggu pelaksanaan dan
penyelesaian yang sebagaimana mestinya.
Pembuangan bahan (galian) tersebut mengikuti garis ketinggian tertera dalam gambar atau yang
diperintahkan.
Bila tidak ditentukan lain, seluruh lapangan pekerjaan harus dikupas (dibersihkan) dari tumbuh-
tumbuhan dan puing-puing, benda tersebut harus disingkirkan sebelum galian atau pengukuran
dilakukan.
harus menyediakan tempat dan turap yang diperlukan pada sisa-sisa galian, serta semua pemompaan,
penggalian atau tindakan lain yang telah disetujui untuk memindahkan atau mengeluarkan air,
termasuk member perhatian terhadap air hujan dan air bangunan yang masuk lokasi pekerjaan hingga
terhindar kerusakan pekerjaan dan sekitarnya. Pekerjaan galian yang sedang berlangsung dimana
tenaga kerja melakukan kegiatan, maka kami harus melindungi tenaga kerja tersebut dengan sarana
dan alat apapun yang disetujui.
Lubang galian maupun lubang-lubang lain tidak diperkenankan dalam keadaan terbuka lebih dari 3 x
24 jam, sehingga mengganggu kelancaran dan berbahaya bagi lalu lintas dan pejalan kaki. Semua
lubang-lubang harus diberi pelindung yang kuat dan diberi tanda peringatan.
2.2 Pekerjaan Galian Tanah Berbatu
Apabila dalam melakukan galian di bawah pengerasan jalan, maka kami harus membongkar lapisan
pengeras tersebut sampai ketebalan pengeras yang ada.
Beberapa peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan galian Pipa/galian tanah biasa anatara lain
yaitu :
Cangkul
Balencong
Garpuh
Sumilang dan
alat bantu lainnya.
Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air merupakan pekerjaan penggalian yang
dilakukan pada jenis tanah biasa yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian
sumber bahan dan galian perkerasan beraspal. Dalam penggalian bila diperoleh material yang
memenuhi syarat maka dapat digunakan kembali sebagai bahan timbunan. Untuk mengangkut material
hasil galian menggunakan tenaga manusia, Prosedur Pelaksanaan sebagai berikut :
Sebelum dilaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu membuat marking area mana saja yang
dilakukan pekerjaan galian dan seberapa dalam pekerjaan galian dilaksanakan.
Setelah dilaksanakan pekerjaan pengukuran maka segera melaksanakan pekerjaan galian
dengan batasan-batasan yang telah dibuat di lapangan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan galian menempatkan hasil galian ke tempat penumpukan
sementara (yang telah disetujui bersama-sama dengan pengawas lapangan).
Sementara di lokasi penumpukan jika material hasil galian tidak dapat digunakan kembali
maka material tersebut dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan tenaga
manusia dan selanjutnya dibawa keluar lokasi.
Bahan dan Komposisi tidak ada, peralatan alat bantu pekerjaan dilaksanakan tukang dan diawasi
mandor.
Setelaha pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus mulai dari dasar
sampai atas pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini disebarkan merata kesetiap penjuru ruangan
dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan dipadatkan dalam keadaan basah.
Dari bagian atas pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm di atas pipa, galian harus
ditimbun dengan pasir dan kerikil halus dan dipadatkan dalamkeadaan basah secara merata.
Pemborong harus bekerja dengan hati-hati dalam penempatan timbunan ini, untuk menghindarkan
terjadinya kerusakan atau pergeseran.
Cara atau metoda penimbuanan kembali harus dilakukan lapisan demi lapisan, dipadatkan disekeliling
dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara tidak merusak pipa. Pemadatan
pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada kedua sisi. Lapisan 5 cm pertama diatas pipa
harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya peralatan yang digerakan oleh tangan yang
boleh digunakan. Semua kerusakan pada pipa-pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki
Pemborong dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 10 cm di atas pipa hingga ke permukaan, galian harus ditimbun dengan tangan atau
metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk mencegah menurunnya
permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan tanah untuk memberi
peluang pengendapan, Direksi/Tenaga Ahli dapat memerintahkan Pemborong, untuk menambah
timbunan pada bagian atas parit, di mana terjadi kesurutan di bawah permukaan tanah yang
bersangkutan.
Urugan Kembali Sekeliling Bangunan, di Bawah Struktur dan di Bawah Daerah Pengerasan Kecuali
ditentukan lain untuk bangunan khusus atau diperintahkan oleh, urugan kembali sekeliling bangunan,
dibawah struktur dan dibawah daerah pengerasan harus ditebarkan secara horizontal tidak lebih 15 cm
tebalnya sebelum dipadatkan, dan pemadatannya dilakukan dengan cara pemadatan gerak tenaga
tangan. Urugan kembali harus dipasang rata lapis demi lapis, dibasahi dan dipadatkan secara mekanis.
Uji Kepadatan
Apabila urugan kembali disyaratkan untuk dipadatakan sampai kepadatan yang telah
ditentukan, pengujian sesuai dilakukan oleh pemberi tugas beserta tanggungan biaya,
menggunakan peraturan pengujian yang ditentukan dalam ” cara pengujian hubungan antara
basah dan kepadatan tanah dengan menggunakan martil 10-lb dan dijatuhkan setinggi 16
inch ( ASTM – D – 1557) dengan menggunakan 3 lapisan berganti-ganti.
Pengujian kepadatan dilapangan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan dalam ” cara
pengujian kepadatan tanah ditempat dengan cara konus pasir (ASTM – D – 1556).
1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran.
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah yang labil, tanah mengembang,
tanah menyusut, efek gempa bumi dan lain sebagainya.
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik maupun non
organik.
4. Mampu menahan tekanan air.
Bahan dan Komposisi Batu, Semen, Pasir dengan peralatan Concrate Mixer, alat bantu pekerjaan
dilaksanakan tukang dan diawasi mandor.
Meteran
Jidar alumunium / jidar kayu kaso
Roskam kayu / roskam besi
Kertas semen/ kertas bekas zak semen
Benang
Proses pekerjaan plesteran batu diawalai dengan selesainya pekerjaan pasangan batu sesuai dengan
gambar rencana yang sudah dibuat sebelumnya, kita pastikan benar-benar tegak dan rapi karena
akan menghemat pekerjaan plesteran. Setelah itu basahi permukaan batu dengan menggunakan air
sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan
perbandingan material yang direncanakan (1 PC : 3 PP). Pasang benang untuk menentukan ketegakan
horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan caplakan atau kepalan plesteran dan cek kembali
ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan
plesteran sesuai dengan gambar. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam
plesteran, pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang
dikemudian hari. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan, selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari
agar tidak terjadi keretakan .Pekerjaan acian baru bisa dimulai setelah plesteran benar-benar kering,
kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi pemanasan yang
menyebabkan finishing menjadi retak-retak rambut.
Alat yang digunakan molen, kotak adukan, ember, sekop, cangkul, keranjang/kotak takar,
cetok, benang, waterpas.
Tenaga yang dipakai pekerja, tukang batu dan mandor.
bahan yang digunakan (bata merah, pasir semen dan air.
1. Untuk pasangan batu bata adukan yang dipergunakan adalah 1PC : 4 Psr
2. Semua bata sebelum dipasang harus direndam dalam air dan bata harus utuh (tidak patah)
sehingga akan diperoleh hasil pasangan yang rata, lurusdengan siar-siar yang sama.
3. Pasangan batu bata tidak diperkenankan memakai batu bata bekas.
4. Pasangan batu bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1 M untuk tiap-tiap hari kerja
dan maksimum setiap 12 m2 harus diberi kolom praktis
5. Pasangan tembok batu bata trasram adukan yang digunakan 1 PC " 4 Psr di pasang diatas
sloop setinggi 40 cm dan dipasang pada semua tembok dan tempat - tempat lain sesuai
dengan gambar atau yang dianggap perlu oleh Direksi.
IV PEKERJAAN BETON
4.1 Pekerjaan beton K. 100 dan Pekerjaan beton K. 225
Proses pembuatan beton harus dilakukan dengan cara yang sedemikian rupa supaya hasilnya
berkualitas bagus. Selain workabilitas-nya tinggi, beton yang baik juga perlu mempunyai sifat kohesi
yang tinggi pula, khususnya ketika masih dalam kondisi plastis. Hal ini dimaksudkan agar beton
tersebut memiliki tingkat kekuatan yang kokoh dan daya tahannya awet. Salah satu caranya adalah
dengan menyesuaikan bahan-bahan penyususn adukan beton terhadap lokasi di mana beton tersebut
akan dibangun.
Pada dasarnya, beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen, agregat, dan air.
Ada dua macam agregat yang biasa digunakan yaitu agregat kasar (kerikil) serta agregat halus (pasir).
Kadang-kadang ditambahkan juga zat aditif ke dalam adukan beton untuk tujuan tertentu. Misalnya
agar beton cepat mengering, tahan terhadap air, memiliki warna, dan sebagainya.
1. Tentukan mutu beton yang akan dibuat apakah K 100, K 125, K 150, K 175, K 200, K 225, K
250, K 275, K 300, K 325, atau K 350.
2. Siapkan semen, pasir, kerikil, dan air dengan komposisi sesuai SNI DT-91-0008-2007 Tata
Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton oleh Departemen Pekerjaan Umum.
1. Masukkan secara berturut-turut ke dalam mesin molen di mulai dari kerikil, lalu pasir, dan
kemudian semen. Pastikan takaran bahan-bahan pembentuk campuran beton tersebut sesuai
rekomendasi di atas. Ingat ukuran semen, pasir, dan kerikil dihitung berdasarkan berat bukan
per sekop. Sedangkan penghitungan air menurut volume.
2. Setelah semen, pasir, dan kerikil masuk ke dalam mesin molen, selanjutnya putar mesin
tersebut untuk mencampurkan bahan-bahan di dalamnya. Tandanya adukan beton ini telah
tercampur rata ialah butiran-butiran pasirnya sudah tidak ada yang kelihatan lagi.
3. Berikutnya tambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam mesin molen hingga takarannya
terpenuhi. Usahakan selama penuangan air ini, mesin tetap dalam keadaan berputar.
Operasikan mesin tersebut hingga adukan beton yang Anda inginkan sudah selesai dibuat.
4. Untuk pekerjaan pembuatan adukan beton skala kecil, Anda boleh memakai sekop dan
cangkul saja tanpa bantuan molen. Namun pastikan seluruh prosesnya dilakuakn di tempat
yang datar dan bersih.
5. Caranya yaitu campurkan semen, pasir, dan kerikil hingga merata. Setelah itu, buat campuran
bahan-bahan ini membentuk gundukan. Pada pucak gundukan lalu digali seperti danau dan
tuangkan air secukupnya. Langkah terakhir adalah mengaduk campuran bahan-bahan ini
hingga menjadi adukan beton.
4.3 Penyediaan, membengkok dan memasang besi tulangan dengan besi polos
Pembesian tulangan harus dengan kualitas baik dan tidak karatan, setiap ujungsambungan
dibengkokkan, sedang bentuk dan jumlah serta dimensi besitulangan harus sesuai dengan gambar dan
bestek yang ada. Pekerjaan beton bertulang Pada pekerjaan ini meliputi.
4.5 Penyediaan dan pemasangan perancah dari bahan kayu termasuk pembongkarannya
Perancah andang kayu cara membuatnya cepat dan dapat dipindah pindahkan. Untuk tinggi perancah
tetap tidak dapat disetel. Biasanya pada pekerjaan yang tingginya tidak lebih dari 3 m, untuk pekerjaan
lebih tinggi dari 3 m menggunakan perancah tiang Perancah andang kayu/bambu dapat dipindah-
pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali ijuk, karena tali ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb.
Pada perancah andang bambu ini sudah disetel terlebih dahulu, sehingga tinggi dan panjangnya tidak
dapat distel kembali. Biasanya andang kayu/bambu dapat dipakai pada ketinggian pekerjaan tidak
lebih dari 3 m, mengenai kaki andang bambu ada yang pakai 2 atau 3 pasang.
4.6 Pemasangan lobang cahaya dari glas blok
1. Langkah pertama adalah membuat pola dengan menggambar didinding yang ingin diterapkan
glass block. Lubang yang dibuat hendaknya lebih lebar dan panjang dari ukuran glass block,
yakni ditambahkan 5 cm. kemudian lubang dibuat lurus jangan sampai dinding – dinding
lubang tidak lurus karena akan menyulitkan pemasangan glass block.
2. Setlah pola dibuat, langkah selanjutnya tentu saja menjebol tembok tersebut sesuai dengan
pola yang dibuat kemudian bersihkan sisi tembok yang akan menjadi tempat bagi glass block.
Jika memang perlu, bisa dilap menggunakan kain yang lembab untuk menghilangkan debu.
3. Langkah selanjutnya adalah membuat adonan semen perekat. Caranya adalah mencampur
semen dengan air secukupnya. Perbandingan air dengan bubuk semen perekat ini adalah 1
banding 3. Setelah perekat jadi, diamkan perekat selama kurang lebih 5 menit kemdian baru
oleskan perekat pada sisi yang akan ditempel glass block tersebut.
4. Langkah selanjutnya adalah mengoleskan perekat pada sisi glass block yang sudah tertempel
di lubang dinding, kemudian menempelkan glass block lainnya untuk ditempelkan pada glass
block dan lbang dinding tersebut. kemudian tekan – tekan hingga menempel semprna. Ulangi
lankah tersebut hingga lubang terisi dengan glass block secara keseluruhan.
5. Langkah selanjutnya adalah membersihkan sisa perekat yang menempel pada bagian glass
block yang tidak seharusnya ada sisa perekat. Pembersihakn ini bisa dilakuakn sebelum
perekat benar – benar mengering sehingga lebih mudah dilakukan.
6. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menunggu perekat benar – ebnar kering dan juga
merapikan tembok diarea bekas lubang yang digunakan untuk glass block tersebut dengan
melakukan penambalan. Setelah tambalan kering barulah pengecatan diarea tembok sekitar
glass block bisa dilakukan agar tembok bisa pulih seperti sedia kala.
Dalam menggunakan glass block harus diperhatikan bagaimana kah arah cahaya yang datang. Jangan
memasang glass block pada dinding yang bagian sisi luarnya tidak terkena cahaya karena akan sia –
sia saja. Oleh karena itu, penentuan lokasi glass block sangatlah penting. Selain itu, ukuran lubang
sebisa mungkin sesuai dan dilebihkan sedikit untuk tempat perekat, hal ini karena biasanya orang akan
membuat lubang yang besarnya sangat pas sekali dengan glass block sehingga glass block tidak bisa
dipasang. Jika pada batu bata bisa dipotong, tetapi ini bahan yang terbuat dari kaca, sehingga tidak
bisa dikurangi ukurannya.
V PEKERJAAN BESI
Pekerjaan pembuatan tutup manhole (60x60) cm dari plat besi tebal 3 mm lengkap dengan
5.1
engsel dan kunci gembok
1. Manhole dibuat dari besi plat baja dan besi siku yang dipabrikasi menurut Gambar kerja.
2. Manhole berfungsi sebagai Tempat untuk memeriksa atau memperbaiki saluran dari kotoran
yang terbawa aliran.
3. Lubang pada bagian atas diberi tutup dan dapat dibuka untuk keperluan pemeliharaan
4. Manhole yang telah terpasang di cat supaya tidak karatan dan diberi gembok agar aman dari
sesuatu yang tidak dinginkan.
Pipa galvanis terbuat dari baja karbon rendah dengan lapisan galvanis , yang mengandung berbagai
macam unsur didalamnya, antara lain :
Unsur seng (Zn) 99,7% dan biasanya diaplikasikan untuk pipa pada air minum.
Unsur karbon sebesar 0,091% sehingga tergolong dalam baja karbon rendah.
Pertama kali diajukan request pekerjaan kepada pengawas lapangan, setelah request disetujui baru
pekerjaan dapat dilaksanakan. Pertama pipa GIP dilas dengan flange pengikat di gudang terlebih
dahulu. Setelah semua flange sudah terpasang pada pipa GIP baru pipa dibawa kelapangan untuk
dilakukan pemasangan pipa. Pasang karet packing terlebih dahulu, baru pipa ditempelkan dan baru
dibaut sesuai ukuran baut yang telah ditentukan. Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan dengan
pengawasan oleh pengawas lapangan agar pekerjaan lancar dan benar.
Semua sambungan harus direncanakan untuk mempunyai karakteristik dan kekuatan yang sama
dengan pipanya, type, material sambungan untuk semua pipa steel dan fittingsnya, harus sesuai
dengan kebutuhan berikut ini dan kecuali ditentukan lain, material sambungan harus sudah
termasuk 5% tambahan.
Bila tidak ditentukan lain kontraktor harus memasang semua pipa, benda khusus, sambungan,
penutup, katub, penyangga baut, mur, paking, bahan penyambungan dan perlengkapan lainnya sesuai
dengan gambar dan persyaratan ini guna menghasilkan pemasangan yang mudah dilakukan serta
menyeluruh. Pada waktu pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka semua lubang pipa dan ujung
pipa harus ditutup rapat-rapat guna menghindari dimasuki oleh binatang atau benda-benda asing. Bila
terjadi kerusakan pada pipa benda sambungan valve atau perlengkapan lainnya selama penanganan,
cepat-cepat kerusakan tersebut ditunjukkan kepada Direksi. Direksi akan menerangkan cara
perbaikannya atau menolak sama sekali bahan yang rusak tersebut.
Pipa GIP harus diserahkan dengan flanges yang sudah terpasang (dilas) pada kedua ujungnya.
Flanges harus sudah berlubang sesuai standar.
Pengelasan flanges pada pipa dilakukan sebagai berikut :
Uliran pipa (drad) dipotong terlebih dahulu, digerinda dan dibentuk hingga
potongan penampang tegak lurus pada as pipa, kemudian flanges dilaskan pada pipa hingga dalam
penyambungannya nanti susunan pipa-pipa lurus benang.dan tidak bengkok-bengkok.
Lubang-lubang kedua flanges harus sinkron, tidak boleh melenceng dari as pipa.
Penyerahan Pipa berflens dilengkapi dengan mur baut dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan.
Pemasangan pipa GIP ≤ 1,00” (25 mm), penyambungan dilakukan dengan socket. Kecuali
ditentukan lain, seperti pada pelintasan jembatan pipa, pipa tergantung di tebing dan lain-lain.
Pada perpipaan instalasi SPL, Reservoir dan lainnya, penyembungan pipa semuanya
menggunakan socket dan uliran. Kecuali bila ditentukan dengan cara lain sesuai gambar.
Dalam melakukan penyambungan pipa, uliran pipa harus dilapis dengan plastic seal yang
cukup, dilapis meni besi atau lem pipa PVC yang bermutu baik untuk menghindari kebocoran.
Bagian terlemah dari pipa GIP adalah bagian ujung ulirnya. Oleh sebab itu bagian ini harus
dijaga agar tidak kena benturan atau pukulan. Kebocoran sering terjadi pada bagian
sambungan yang ulirannya rusak. Dalam pengangkutan perlu dijaga agar penutup uliran dari
plastik jangan sampai terlepas.
Dalam memasang pipa harus diupayakan agar kedua pipa berada pada as yang lurus,
dengan demikian uliran ujung pipa dapat masuk ke dalam socket dengan baik.
Bekas coating yang terkelupas harus ditutup dengan meni besi.
5. Pada sudut-sudut belokan yang kecil dan tidak memungkinkan digunakan bend, maka bila
dipan-dang aman, penggunaan Gibault Joint (dresser) diperbolehkan.
6. Pada pelintasan-pelintasan baik sungai atau yang lain, penyembungan Pipa GIP dilakukan
dengan flanges. Demikian juga untuk semua jalur pipa GIP yang tertanam maupun tidak
tertanam.
7. Apabila pemotongan pipa dilakukan dengan las dan tidak diberikan flanges atau uliran baru,
penyambungan harus dilakukan dengan Gibault Joint (dresser).
8. Semua bagian harus dibersihkan secara seksama.
Packing karet dipotong sesuai ukuran flanges dan ditempatkan secara cermat.
Pada setiap baut harus dilengkapi dengan ring/washer. Baut, mur dan ring, sebelum
dipasang, harus dicelup dalam ter atau solar.
Baut-baut harus dikeraskan pelan-pelan dalam urutan yang tepat hingga tegangan kerja baut
dan packingnya merata.
Packing karet dilumas dengan gasket pada kedua permukaannya.
9. Kecuali kalau ditentukan lain oleh Direksi, nomor, jenis, dan panjang baut-baut harus sesuai
dengan standar yang berlaku dan untuk setiap baut harus dipakai sebuah mur yang dan dua
buah washer/ring.
Khusus :
a. Dipergunakan mesin las khusus (butt fusion welding machine) yang sudah terkalibrasi oleh
lembaga independent.
b. Proses pengelasan harus mempergunakan kaidah atau aturan yang berlaku sesuai aturan
DVS 2207/1.
c. Teknis penyambungan pipa dan pemeriksaan kualitas hasil pengelasan harus mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Proyek dan Konsultan.
d. Dilakukan oleh seorang operator yang sudah berpengalaman dan bersertifikat sesuai kaidah
DVS 22071/1 serta didampingi oleh 2 – 3 fitter.
e. Penyambungan pipa PE sedapat mungkin dilakukan di area fabrikasi untuk mempersingkat
waktu kondisi galian dalam keadaan terbuka.
Peralatan :
a. Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
b. Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas, pompa
hidrolik dan pengatur waktu.
c. Roda penyangga pipa.
d. Tenda pengelasan
e. Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas.
f. Alat ukur sambungan.
g. Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat pemanas.
h. Pipa dan penutupnya
i. Papan landasan
j. Pemotong pipa
k. Thermometer temperatur udara
l. Alat pengukur waktu METODE PENYAMBUNGAN Pemeriksaan awal Sebelum dimulainya
pengelasan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-benar berfungsi
sebelum dihubungkan ke mesin.
2. Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
3. Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila sebelumnya
sudah digunakan.
4. Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan dilakukan.
5. Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
6. Anda harus mengetahui langkah-langkah penyambungan yang benar dan pipa yang akan
disambung.
7. Plat pemanas harus pada temperatur yang benar (sambungkan plat pada sumber listrik
dan biarkan selama 20 menit pada kondisi temperatur yang disarankan).
Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan disambung mempunyai ukuran
diameter SDR dan bahan yang sama. Untuk membersihkan kotoran pada plat pemanas bias dicuci
pada saat dingin dengan sedikit air yang cukup sebelum memulai penyambungan. Gunakan bahan
yang bersih yang tidak meningggalkan bekas. Untuk membersihkan kotoran lapisan minyak atau
pelumas harus menggunakan kain dan bahan pembersih yang sesuai, seperti ISO PROPANOL.
Sambungan percobaan Meskipun pencucian plat pemanas dapat menghilangkan kotoran yang
tertinggal, akan tetapi partikel kecil daripada debu seringkali masih ada. Untuk membersihkannya
diperlukan pembuatan sambungan percobaan pada tiap sesi penyambungan, dimana ketika
temperatur plat mulai menurun atau dibawah 180°C, atau pada saat adanya perubahan ukuran pipa
yang akan disambung. Sambungan percobaan dapat dibuat dengan menggunakan potongan pipa
dengan ukuran, SDR dan bahan yang sama. Hal ini bukan untuk membuat sambungan. Prosedur
tersebut dapat dihentikan setelah proses pemanasan tercapai Prosedur Penyambungan.
Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa berhadapan dengan plat pemotong dalam
posisi lurus.
Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh masuknya udara ke bagian
dalam pipa.
Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga ujung pipa tepat
berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan permukaan pipa yang kontinyu.
Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka untuk menghindari
terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan permukaan pipa, Bersihkan sisa
potongan dari mesin dan pipa. Dilarang menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.
Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses pemotongan. Dekatkan kedua
pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan potongan, Maksimum selisih diameter yang
diijinkan adalah : 1,0 mm untuk pipa ukuran 90 mm s/d 315 mm. 2,0 mm untuk pipa ukuran 316 mm s/d
800 mm. Jika ketidaksesuaian tersebut lebih besar dari batas tadi maka pipa harus diluruskan dan
dipotong lagi.
Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan untuk menggerakkan
pipa bersama-sama secara hidrolik. Tekanan tarik adalah ukuran tekanan minimal yang dibutuhkan
untuk mengatasi gaya gesek akibat tarikan kerja mesin dan berat pipa/fitting yang sedang disambung.
Catatan :
Tekanan tarik (kPa) harus diperkirakan secara tepat sebelum pembuatan sambungan dan harus
ditambahkan tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin.
(Apabila yang digunakan mesin adalah otomatis, maka pekerjaan ini akan terlaksana secara otomatis)
a. Tempatkan alat pemanas pada mesin dan tutup klem supaya bagian permukaan yang akan
disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan menggunakan tekanan
yang ditentukan sebelumnya.
b. Jaga tekanan yang dipakai sampai pipa mulai meleleh dan lelehannya merata 1â 6mm
terbentuk tiap ujungnya.
c. Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas supaya pencatat
tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian sampai pertumbuhan lelehan terkontrol
selama waktu pemanasan. Periksa bahwa pipa tidak bergeser posisinya di klem dan ujung
pipa harus terus di jaga agar tetap kontak dengan plat pemanas.
d. Setelah pemanasan selesai, buka klem dan pindahkan plat pemanas, pastikan bahwa plat
tidak menyentuh permukaan yang meleleh, Segera tutup klem (dengan 8 – 10 detik dari
pemindahan plat) dan rekatkan permukaan yang sudah meleleh.
e. bersama pada tekanan yang sudah ditentukan sebelumnya, Jaga tekanan yang dibutuhkan
untuk waktu pendinginan minimal sampai yang diindikasikan pada tabel.
f. Setelah itu pipa yang disambung dapat dipindahkan dari mesin tetapi tidak boleh dipindahkan
untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas, Periksa sambungan untuk
kebersihan dan keseragamannya dan cek bahwa lelehan sesuai dengan batasan yang
ditentukan, Aturan untuk “butt fusion.
Peralatan :
1. Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa hidrolik.
2. Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas,
pompahidrolik dan pengatur waktu.
3. Roda penyangga pipa
4. Tenda pengelasan
5. Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas.
6. Alat ukur sambungan
7. Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat pemanas
8. Pipa dan penutupnya
9. Papan landasan, Pemotong pipa dan Thermometer temperatur udar.
Pemasangan pipa diatas muka tanah ( dengan penyangga )
Bila detail penyangga pipa tergambar, maka penyangga itu harus dilaksanakan dan terpaksa seperti
yang ditunjukkan sedem ikian rupa sehingga penyangga pipa yang Nampak ( tidak didalam tanah )
harus lengkap dan betul, sekalipun perlengkapan penyangga ada atau tidak tergambar secara khusus.
Harus dipasang pula dimana ditentukan balok bantalan dan penyambungan yang memakai
pengekang. Bahan penyangga tersebut dari beton bertulang yang bagian atasnya disisipkan baut untuk
klaim pipa, ukuran dari penyangga sesuai dengan gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Panjang galian pada setiap tempat maksimum 200 meter atau sepanjang yang diperlukan untuk
menyambung sejumlah pipa yang bisa dilaksanakan dalam sehari,. Pada akhir setiap hari kerja semua
pipa yang baru terpasang harus diurug kembali m inimal 0,15 meter dari bagian atas pipa kecuali pada
sambungan, sisa urugan harus diurug lagi pada hari berikutnya, kecuali bagian sambungan atau
setelah selesai pengujian tekanan.Pelatan, perkakas dan kemudahan yang memadai, yang
memuaskan direksi harus diadakan dan digunakan oleh kontraktor agar aman dan tepat melaksanakan
pekerjaan.
Semua pipa, benda sambungan dan valve diturunkan ke lubang galian harus hati-hati , satu-persatu
dengan cara diderek, dengan tali atau dengan perkakas/alat yang memadai sedem ikian rupa sehingga
dapat menghindari kerusakan bahan pipa dan accesoris lainnya. Dalam keadaan apapun tidak boleh
pipa dijatuhkan atau ditumpuk di dlam lubang galian.
Dem ikian juga dengan spesifikasi desain untuk perlindungan penyangga samping dan urugan harus
sesuai dengan SNI 06-4829-2005.
Dinding parit dengan kondisi tanah kurang baik harus digali tahap dem i tahap untuk menghindari
runtuhnya material dinding parit (lubang galian)
Secara umum lebar galian m inimum harus sesuai dengan syarat konstruksi sehingga proses dapat
terus berlangsung.
Lebar galian untuk keperluan pemasangan Pipa PE dapat berkurang dibandingkan keperluan
pemasangan pipa tipe lain, karena pengelasan “butt” atau electrofusion dilakukan diatas tanah
kemudian pipa yang sudah tersambung diletakan kedalam galian. Dem ikian juga untuk pipa diameter
kec il dalam bentuk coil bias disambung diatas tanah dan kemudian diletakan kedalam galian. Lebar
galian minimum harus mencakup untuk pemadatan beban penyangga samping.
Uji Kepadatan
Apabila urugan kembali disyaratkan untuk dipadatakan sampai kepadatan yang telah ditentukan,
pengujian sesuai dilakukan oleh pemberi tugas beserta tanggungan biaya,
menggunakan peraturan pengujian yang ditentukan dalam cara pengujian hubungan antara basah dan
kepadatan tanah dengan menggunakan martil 10-lb dan dijatuhkan setinggi 16 inch ( ASTM – D –
1557) dengan menggunakan 3 lapisan
berganti-ganti.
Pengujian kepadatan dilapangan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan dalam ” cara
pengujian kepadatan tanah ditempat dengan cara konus pasir (ASTM – D – 1556).
Pekerjaan Pemasangan Accessories
1. Fithing
Semua fitting pipa steel harus mempunyai material dan fabrikasi yang sama seperti ditentukan
dalam bagian 4.3.2. dan harus direncanakan mempunyai kekuatan yang sama seperti
perpipaanya dilengkapi ring pengikat atau sad pada bagian luar jika diperlukan sesuai
dengan manual AWWA Mil atau yang standard disetujui oleh pabrik.
Bend ang mempunyai sudut defleksi 25.5° dan harus yang lebih kecil harus terdiri dari
2 buah bend. Bends yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 22,5° sampai
dengan 45° harus dibuat dipabrik terdiri dari 3 bagian. Bends yang mempunyai sudut
defleksi lebi besar dari 45° harus mempunyai 1 bagian bends.
2. Sambungan Flens
Sambungan Flens Flens harus direncanakan untuk tekanan kerja 0.98 MPa (10.0
kg/cm2). Flens harus merupakan leher flens yang mempunyai permukaan yang
menempel pada pipa atau fitting dengan las butt. Flens steel mempunyai permukaan rata
yang mungkin diperbolehkan untuk menggunakan pipa atau fitting dengan diameter 300
mm dan lebih kecil. Flens pelat steel harus menempel pada pipa atau fittings dengan 2
sambungan. Dimensi flens lainnya yang telah tercantum dalam bagian 4.2.1 harus sesuai
dengan standard ISO, JIS, ANSI, DIN, B atau standard internasional yang berlaku.
3. Beveled End untuk Pengelasan Ujung pipa dalam ukuran 200 mm dan diatasnya dengan
ketebatan pipa 15 mm dan lebih tipis harus mempunyai ujung beveled untuk dapat
“sambungan pengelasan tanggal butt” dari bagian dalam pipa. Ujung pipa diameter 800 mm
dan lebih dengan ketebalan pipa 16 mm dan lebih harus mempunyai ujung pipa 16 mm dan
lebih harus mempunyai ujung pipa beveled untuk mendapatkan “Double Welded butt
joint” dari kedua bagian yaitu bagian dalam dan bagian luar pipa. Bentuk dari ujung
beverd harus untuk “ARC Welding” dan sesuai dengan standard pabrik yang disetujui oleh
pemberi tugas.
4. Sleeves Coupling Sleeves Coupling ditentukan dalam sub bagian 4 bagia 4,3,6 dan sesuai
dengan standard pabrik yang disetujui oleh pemberi tugas.
Pengisian Air Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan
pengisianmaksimum 200 meter / jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar.
Air diisi dititik terendah dari bagian pipa yang akan diuji. Penti udara harus dalam keadaan
terbuka penuh selam pengisian air sampai udara betul-betul habis. Air yang digunakan untuk
mengisi pipa dan pengujian tekanan harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan
memenuhi syarat kualitas air bersih. Biaya Pengadaan air adalah tanggung jawab pemborong.
Urutan Pengujian
Pengujian Awal Setelah diisi air, bagian pipa yang dilapisi semen harus didiamkan paling
sedikit 24 jam, dengan tekanan statis sebesar tekanan kerjanya. Selam 6 jam terakhir dari
periode awal tadi, tekanan harus dinaikkan sesuai tekanan pengujian. Jika terjadi penurunan
volume air atau tidak pengujian awal hannya didasarkan pada pengukuran penambahan
volume.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan
membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan
tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang
diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan.
Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan
pengujian awal. Jika ada pergeseran perpindahan dan kebocoran pipa harus dilakukan
pengujian ulang.
Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian, lama pengujian dan toleransi penurunan tekanan ditentukan
sesuai Tabel 1 yang tercantum pada gambar standar.
Hasil pengujian pipa tidak akan diterima, jika penurunan volume dari setiap bagian pipa yang
diuji lebih besar dari toleransi yang ditentukan (dihitung dengan satuan liter per 100 m
panajang pipa) sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab sebelumnya. Formulir
standar (”Berita Acara Pengujian Pipa”) harus digunakan untuk mencatat hasil pengujian.