Anda di halaman 1dari 4

Jaringan Pipa Transmisi dan

Distribusi Gas Bumi Indonesia

Gas bumi merupakan produk energi yang memiliki karakteristik teknoekonomik dari sumber energi yang paling menarik untuk kebutuhan
industri, konsumsi masyarakatan umum, dan perkotaan [1].
Jaringan pipa transmisi didefinisikan sebagai satu atau lebih ruas pipa,
biasanya saling terkoneksi satu sama lain membentuk jaringan, yang
mentransportasikan gas dari sistem pengumpul, outlet gas processing
plant, atau lapangan penimbun ke jaringan pipa distribusi tekanan tinggi
atau rendah [2]. Sementara jaringan pipa distribusi gas merupakan sarana
untuk mengalirkan gas bumi dari pipa transmisi ke pelanggan industri
atau dari stasiun gas kota (city gate) ke pelanggan di kota atau daerah
tertentu [3] menggunakan pipa induk dan pipa servis [2].

Skematik Sederhana Jaringan Pipa Gas Bumi

Jaringan pipa gas secara umum terdiri dari elemen yang terhubung dan
bekerjasama untuk mentransportasikan gas bumi [4]. Elemen tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut.

Elemen Jaringan Pipa Gas Bumi

1 Sumber: Jolanta Szoplik, 2012

City gate mengukur banyaknya gas yang melalui sistem pipa transmisi untuk keperluan
tagihan dan keseimbangan aliran gas, serta menurunkan tekanan gas sebelum masuk ke
jaringan pipa distribusi gas bumi [4]. Pada jaringan distribusi gas di Indonesia tidak dikenal
stasiun kompresor karena stasiun kompresor hanya diaplikasikan untuk jaringan pipa
transmisi. Sementara ituunderground natural gas storage belum lazim digunakan di
perusahaan distribusi gas Indonesia sebagai fasilitas penyimpanan gas.
Dalam Surat Keputusan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan

Gas Bumi juga dikenal istilah pipa transmisi gas dan pipa induk. Pipa
transmisi gas didefinisikan sebagai pipa untuk menyalurkan gas bumi dari
stasiun pengumpul ke sistem pengukur dan pengatur tekanan, dan atau
ke pelanggan besar. Sedangkan pipa induk adalah pipa untuk
menyalurkan gas bumi dari sistem meter pengukur dan pengatur tekanan
sampai pipa servis. Dalam Surat Keputusan tersebut tidak didefinisikan
secara eksplisit jaringan distribusi gas, tetapi jika dikaitkan dengan
definisi menurut Australian Energy Regulator maka yang dimaksud pipa
distribusi adalah pipa induk.
Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.
300.K/38/M.PE/1997 juga menyatakan bahwa tekanan gas distribusi
dioperasikan antara hingga maksimal 16 barg. Namun jika ingin
dioperasikan > 16 barg, sesuai Pasal 9, maka ada beberapa ketentuan
yang harus diikuti merujuk pada Pasal 7. Hal ini dapat diartikan bahwa
pipa induk (distribusi) juga dapat dioperasikan > 16 barg tetapi harus
memenuhi persyaratan yang dituang dalam Surat Keputusan tersebut.
Menerjemahkan peraturan di atas, beberapa perusahaan menerapkan
klasifikasi tekanan gas menjadi 4 kelas yaitu: tekanan tinggi, menengah,
rendah, dan rumah tangga yang dapat diilustrasikan pada gambar di
bawah.

Klasifikasi Tekanan Jaringan Pipa Gas Bumi

DAFTAR PUSTAKA
1. Krope, J; Trop, P; Gorianec, D., Flow-pressure Analysis of Loop Gas
Networks, International Journal of Systems Applications,

Engineering, & Development Issue 4 Volume 5, Maribor, Slovenia,


2001.
2. ASME B31.8, Gas Transmission and Distribution Piping Systems, The
American Society of Mechanical Engineers, New York, 2003.
3. Australian Energy Regulator, State of the Energy Market, Australian
Competition and Consumer Commission, Melbourne, 2009.
4. Szoplik, Jolanta, The Gas Transportation in a Pipeline Network,
Intechopen, Rijeka, Croatia, 2012.

Anda mungkin juga menyukai