Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SURVEI TERHADAP SALAH SATU UMKM DI SLEMAN

(UMKM Macho Maulana Barbershop di Jl. Bimokurdo, Sapen)

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis

Dosen Pengampu : Achmad Nurdany S.E.I, S.E., M.E.K

Disusun oleh :
Nofia Rofiul Jannah (17108010068)
Alvyn Izzy Radyan (17108010076)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
Usaha yang dirintis oleh Bapak Susuk Haryanto pada tahun 2009 ini diberikan nama
Macho Maulana Barbershop. Sebelum menjadi Macho Maulana Barbershop, dulu pak Susuk ingin
mendirikan sebuah usaha laundry, namun setelah difikir-fikir kembali, usaha laundry
membutuhkan inventory yang lebih banyak dan pendapatannya juga minim tidak secepat yang
diinginkan. Jadi, beliau memutuskan untuk mendirikan usaha barbershop. Di tahun 2009,
pelanggan juga masih sedikit sekitar 12-15 orang/hari, bahkan bisa juga kurang dari 10 orang.
Siklus ini terjadi hingga akhir tahun 2010. Dan akhirnya pada tahun 2011 pelanggan mulai
meningkat dan stabil dengan kurang lebih 40-60 orang/hari.

Dan dikesempatan kali ini, kami mewawancarai mas Budi, ia adalah salah satu karyawan
Macho Maulana Barbershop. Ia adalah karyawan ke 2 di Barbershop ini. Jadi setelah 10 tahun
Macho Maulana Barbershop ini berdiri, mas Budi adalah karyawan yang loyal, sehingga ia bisa
bertahan hingga sekarang. Pergantian karyawan juga sudah sering terjadi selama 9 tahun
barbershop ini berdiri. Ada 9 orang karyawan yang pernah bekerja di Macho Maulana Barbershop
termasuk mas Budi. Dan hingga saat ini yang tersisa hanya mas Budi dan 1 temannya. Dari 9 tahun
ini, di Macho Maulana Barbershop telah menerapkan beberapa metode dengan 3 karyawan dalam
sehari, yang pada akhirnya tidak berjalan dengan efektif. Setelah itu, akhirnya ditetapkan hanya
ada 2 orang karyawan per hari agar efektif.

Berbicara mengenai omset, dimulai dari stabilnya pendapatan dan jumlah pelanggan pada
tahun 2011, omset yang dicapai di Macho Maulana Barbershop mencapai hingga kurang lebih Rp.
15.000.000,00 per bulan. Mas Budi juga menambahkan kalau pendapatan 1 tahun terakhir ini,
pelanggan yang datang menggunakan jasa di Macho Maulana Barbershop kurang lebih 50-60
orang per hari. Dengan omset yang didapat sekitar Rp. 15.000.000 – Rp. 18.000.000,00 per bulan.
Sedangkan kemudahan akses untuk mencari info seputar barbershop ini, Macho Maulana
Barbershop hanya tersedia di GMAP Location saja, selain itu seperti Sosial media, website, dll
tidak tersedia.

Pemilik Macho Maulana Barbershop sendiri sering menemukan barbershop yang sejenis
disekitar lokasi, terdapat sekitar 3 barbershop yang sejenis. Pangsa pasar/target dari Macho
Maulana Barbershop yakni mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dan warga sekitar lokasi. Harga yang
ditetapkan oleh pemilik Macho Maulana Barbershop yakni Rp. 10.000,00/orang. Harga tersebut
juga sesuai dengan kantong mahasiswa.
Dengan harga yang tidak terlalu menguras dompet tersebut, pelanggan yang menggunakan
jasa di Macho Maulana Barbershop dapat merasakan feedback, yakni lingkungan yang bersih,
tatanan ruang yang tersusun rapi, tidak ada sampah sekecil apapun yang ada di ruangan, bahkan
terdapat pendingin ruangan yang bisa membuat pelanggan nyaman. Tidak hanya itu saja, dari
pihak Macho Maulana Barbershop juga memberikan garansi jikalau sewaktu-watu pelanggan
kurang puas dengan jasa yang diberikan. Akan tetapi, sejauh ini karyawan termasuk mas Budi
tidak pernah menemukan kasus semacam ini. Sebab, karyawan disini dituntut untuk selalu
melakukan quality control terhadap alat-alat yang ada diruangan, sehingga bisa tahu mana alat
yang layak pakai maupun tidak layak pakai.

Kemudian untuk ketenagakerjaan, pemilik Macho Maulana Barbershop tidak pernah


membeda-bedakan dalam mencari, merekrut, dan mempekerjakan karyawan mereka. Pemilik
usaha juga memberikan gaji karyawannya sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional). Tidak
pernah membeda-bedakan berdasarkan gender, agama ataupun ras, sekalipun karyawan tersebut
berprestasi ataupun cekatan dalam bekerja. Semua karyawan diperlakukan adil. Pemilik usaha juga
pasti memberikan kompensasi ketika ada salah satu karyawannya mengalami kecelakaan kerja,
tetapi tidak untuk karyawan yang sengaja diberhentikan.

Dengan deskripsi yang sudah dijelaskan diatas tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
usaha Macho Maulana Barbershop milik pak Susuk ini mempunyai kinerja pertumbuhan omset
usaha yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang terjadi dari tahun 2009
dimana tahun tersebut hanya terdapat 10-15 orang per hari, hingga sampai saat ini (tahun 2018)
yang mampu meraup omset sebesar Rp. 15.000.000 – Rp. 18.000.000 per bulan. Hal tersebut
terjadi juga berkat kepercayaan penuh yang diberikaan oleh pelanggan. Dengan kepercayaan tinggi
yang diberikan pelanggan kepada Macho Maulana Barbershop, pemilik usaha yakin dengan
kemungkinan peningkatan baik omset penjualan maupun jumlah pelanggan setahun kedepan akan
melesat tinggi. Melihat lokasi yang lumayan strategis dan masih minimnya saingan dengan usaha
yang sejenis menambah keyakinan pemilik barbershop ini akan mengalami peningkatan yang
cukup tinggi.
Gambar 1 : Izzy melakukan interview kepada salah satu karyawan barbershop.

Gambar 2 : Mas Budi Santoso (salah satu karyawan dari tahun 2009-sekarang)

Anda mungkin juga menyukai