Anda di halaman 1dari 24

ISSN 1829-7978

Analisis Pengaruh Brand, Country of Design dan Country of


Assembly Pada Persepsi Kualitas dan Niat Beli
Oleh:
Syaiko Rosyidi*

Abstract origin). Adanya pengaruh


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan country of origin produk
untuk menguji pengaruh brand, country of design dan country
tersebut muncul atau dibuat,
of assembly pada persepsi kualitas dan niat beli. Responden
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Magister Sains dan hal itu mempunyai
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, pengaruh berupa persepsi
dengan jumlah sampel adalah 128. Hasil penelitian konsumen pada kualitas,
eksperimen menunjukkan bahwa: secara signifikan persepsi
attitude, dan purchase inte-
kualitas pada brand, country of design dan country of
assembly yang dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada ntion. Sedangkan menurut
persepsi kualitas pada brand, country of design dan country Teas dan Argawal, 2001),
of assembly yang dipersepsikan rendah.; secara signifikan bahwa country of origin,
niat beli pada merek brand, country of design dan country of
nama merek dan penga-
assembly yang dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada niat
beli pada brand, country of design dan country of assembly laman konsumen dengan
yang dipersepsikan rendah; secara signifikan persepsi sebuah produk menghasilkan
kualitas pada brand rendah, country of design dan country efek yang utama terhadap
of assembly.yang dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada
perceived product quality.
persepsi kualitas pada brand, country of design dan country
of assembly. yang dipersepsikan rendah.; dan secara Penelitian mengenai co-
signifikan niat beli pada merek brand rendah, country of untry of origin pada saat ini
design dan country of assembly yang dipersepsikan tinggi telah berkembang luas dan
lebih tinggi daripada niat beli pada brand, country of design
telah banyak eksplorasi dan
dan country of assembly yang dipersepsikan rendah.
didokumentasikan. Analisis
mengenai country of origin
PENDAHULUAN (Assael, 2001). Konsumen berfokus pada opini kon-
sering menganggap kualitas sumen mengenai kualitas
Pencarian informasi me- nilai produk didasarkan pada yang relatif dari suatu produk
rupakan salah satu langkah informasi lengkap yang atau pelayanan berdasarkan
dari complex decision dihubungkan dengan produk. negara mana produk tersebut
making yang membutuhkan Informasi tersebut dapat dibuat. Saat ini banyak
keterlibatan tinggi dari berupa informasi yang peneliti yang telah mengem-
konsumen, karena hal bersifat spesifik atau bangkan beberapa model
tersebut berhubungan extrinsic cues seperti harga, untuk menerangkan bagai-
dengan tingkat risiko dan nama merek, nama toko dan mana atribut produk die-
pengorbanan yang tinggi negara asal (country of valuasi dan diintegrasikan ke

*Dosen Tetap STIE YPPI


Rembang POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 10
ISSN 1829-7978

dalam keputusan pembelian Penelitian saat ini telah India (Asian Wall Street
dan penilaian produk secara menyoroti arah akan mening- Journal, 1993a; seperti yang
keseluruhan (Schiffman dan katnya kompleksitas input dikutip oleh Tan dan Leong,
Kanuk, 1994; Green dan multinasional ke dalam pro- 1998). Goldstar dari Korea
Sinivasan, 1990; seperti yang ses manufaktur. Pada era Selatan (yang saat ini
dikutip oleh Acharya dan global saat ini agaknya sudah bernama LG) juga membe-
Elliot 2001). menjadi hal yang umum bagi rikan pengumuman yang
Penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mencari sama bahwa perusahaannya
pada evaluasi produk rasionalisasi. produksinya telah membentuk kerjasama
menduga bahwa negara dengan cara melakukan dengan perusahaan- peru-
yang memproduksi produk kerjasama dengan bagian sahaan di Hong Kong dan
mempengaruhi persepsi perusahaan yang berbeda- China untuk pabrik televisi
penilaian kualitas produk beda di dunia ini. Cara ini dan VCR di China. Semua ini
(Bilkey dan Ness, 1982; Han, dapat dicapai dengan merupakan contoh dari
1988; Hong dan Wyer, 1989; menugaskan perusahaan di beberapa strategi aliansi
Maheswaran, 1994; Papa- negara yang berbeda-beda di yang terbentuk di berbagai
dolous dan Hestop; seperti dunia ini pada spesialisasi belahan dunia. Strategi
yang dikutip oleh Acharya tugas dalam proses produksi aliansi tersebut terbentuk
dan Elliot, 2001). Misalnya seperti pada komponen- melalui keterbatasan yang
citra suatu negara mengenai komponen produk, desain menjadi pandangan umum
kinerjanya, inovasi, teknologi produk dan pada akhirnya sebagai perusahaan multi-
yang berkelanjutan, secara pembuatan produk. Sebagai nasional yang bertujuan untuk
logis akan diperhitungkan ke perusahaan multinasional, mengurangi biaya dan
dalam fitur-fitur produk yang maka perusahaan dituntut meningkatkan pengaruh di
diproduksi oleh negara untuk berproduksi di wilayah pasar internasional. Dampak
tersebut (Acharya dan Elliot, global. Saat ini sudah menja- langsung dari aliansi strategi
2001). Chao (1993), memba- di hal umum untuk peru- ini adalah munculnya “hybrid”
gi konstruk negara asal sahaan memerlukan kom- atau bi-national product yang
(country of origin) ke dalam ponen lain di dunia untuk meliputi lebih dari satu negara
dua komponen yaitu country menampilkan teknik dan asal. Dengan demikian,
of design dan country of kinerja desain. hybrid product dapat
assembly atau country of Pada bulan Juni 1993, didesain di suatu negara
manufacture. Seperti halnya Sony Jepang mengumum- (misalnya peralatan audio
walkman merek Sony yang kan bahwa perusahaannya Sony yang semula di desain
dibuat di Malaysia dan telah memberi lisensi pabrik di Jepang), dan kemudian
produknya didesain di bagi peralatan audio pada dibuat atau dirakit di negara
Jepang. perusahaan-perusahaan di lain (misalnya India).

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 11


ISSN 1829-7978

Munculnya hybrid product dipersepsikan kurang baik menggunakan country of


dengan sendirinya mengha- oleh konsumen. origin dengan menggunakan
silkan bentuk perhatian Beberapa studi empiris dua konstruk yaitu membagi
terhadap konsumen dan telah membuktikan bahwa ke dalam dua komponen
pabrik. country of origin mempunyai yang berupa country of
Studi mengenai pengaruh pengaruh yang dapat design dan country of
country of origin telah dipertimbangkan pada sikap assembly atau country of
berlangsung selama lebih konsumen terhadap merek manufacture. Oleh karena itu,
dari 25 tahun, dan hampir spesifik (Bilkey, dan Ness, peneliti akan menguji pe-
semua penelitian yang 1982; Tse dan Gorn, 1993; ngaruh brand, country of
dilakukan terbatas pada seperti yang dikutip oleh design dan country of
produk yang berasal dari satu Acharya dan Elliot, 2001). assembly pada persepsi
negara saja (Han dan Setiap merek yang terkenal kualitas dan niat beli.
Terpstra, 1988). Akhir-akhir ini meletakkan nilai yang jelas,
beberapa peneliti mulai yang terkenal sebagai brand TINJAUAN PUSTAKA DAN
menguji pengaruh country of equity, yang mana ditentukan PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
origin dalam konteks oleh popularitas, reputasi,
beberapa Negara. Penelitian dan kepercayaan yang Konsep Persepsi
yang dilakukan oleh Chao diasosiakan pada merek Bahwa konsumen akan
(1993) membuktikan bahwa (Aaker, 1991; Kim dan membeli produk sesuai
evaluasi konsumen terhadap Chung, 1997; seperti yang dengan kebutuhan dengan
desain dan kualitas produk dikutip oleh Acharya dan melakukan suatu tindakan
selain dipengaruhi oleh harga Elliot, 2001). comparative shopping.
juga dipengaruhi oleh country Pada penelitian yang akan Persepsi konsumen dapat
of design dan country of dilakukan saat ini menggu- mempengaruhi evaluasi
assembly atau country of nakan variabel independen konsumen terhadap produk
manufacture. Kecen-deru- country of design (COD) dan yang pada akhirnya akan
ngan adanya persepsi country of manufacture atau mempengaruhi pilihan
konsumen pada lokasi pabrik, country of assembly (COA) konsumen terhadap suatu
penting untuk menyimpulkan yang akan dikombinasikan produk. Assael (2001)
kualitas produk, kesuksesan dengan petunjuk produk mendefinisikan persepsi
hybrid product pada akhirnya penting lainnya yaitu brand. sebagai tindakan seleksi,
tergantung pada niat beli Melanjutkan penelitian organisasi, dan intepretasi
konsumen untuk membeli tentang negara asal (country dari stimuli pemasaran dan
produk yang diproduksi of origin) yang sudah lingkungan ke dalam
melalui aliansi strategi, dilakukan di Indonesia, gambaran yang koheren.
terutama ketika lokasi pabrik peneliti tertarik untuk Stimuli pemasaran meru-

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 12


ISSN 1829-7978

pakan komunikasi atau stimuli fisik yang dan bau (Assael, 2001:219). Sementara itu,
didesain untuk mempengaruhi konsumen. yang dimaksud dengan persepsi selektif
Gambar 1. memberikan gambaran mengenai adalah dua orang atau lebih konsumen yang
proses persepsi sebagai berikut : mungkin mempunyai perbedaan dalam
mempersepsikan iklan, kemasan atau
produk yang sama karena setiap individu unik
dalam mengkombinasikan kebutuhan, sikap,
pengalaman, dan karakteristik personal.
Paparan selektif terjadi karena keyakinan
seseorang dalam mempengaruhi pilihan
mereka untuk mendengarkan atau melihat
suatu hal. Organisasi selektif terjadi karena
seseorang mengorganisir informasi supaya
Gambar 1. The Perceptual Process konsisten dengan keyakinan mereka dan
Sumber : Assael (2001, pp. 218) intepretasi selektif terjadi supaya persepsi
yang terbentuk sesuai dengan keyakinan dan
Exposure muncul ketika konsumen sikap sebelumnya. Selain tiga proses selektif
diaktifkan oleh stimulus (penglihatan, diatas, Schiffman dan Kanuk (2000) yang
pendengaran, sentuhan, penciuman). Arti dikutip oleh Suryandari (2006) menam-
stimulus adalah berbagai komunikasi baik bahkan perceptual vilance dan adaptasi.
secara fisik, penglihatan, atau verbal yang Prinsip yang mendasari terjadinya persepsi
dapat mempengaruhi respon individual. selektif adalah konsumen mencari
Attention adalah saat-saat adanya fokus dan keseimbangan perseptual yaitu, konsistensi
kapasitas kognitif konsumen pada stimulus antara informasi yang mereka terima
yang spesifik. Prinsip penting pada proses mengenai suatu merek dan keyakinan
perhatian adalah adaptasi dan kontras mereka sebelumnya tentang merek tersebut.
(perubahan dari kondisi konstan yang telah Konsistensi yang demikian memastikan
menjadi hal biasa bagi konsumen). psycological set konsumen dalam keadaan
Categorization membantu konsumen untuk yang seimbang (Assael, 2001).
memproses informasi yang diketahuinya Langkah kedua dari proses persepsi
secara cepat dan efisien. Sedang inference adalah organisasi perseptual. Organisasi
merupakan keterlibatan dalam pengem- perseptual terjadi ketika konsumen
bangan suatu asosiasi diantara dua stimuli. mengelompokkan informasi dari berbagai
Pemasar berusaha mendapatkan sumber menjadi satu keutuhan (whole)
perhatian konsumen melalui iklan, posisi iklan supaya mereka dapat memahami informasi
dalam media cetak, tampilan interaktif, suara dengan lebih baik dan bertindak atas dasar
(jingle atau suara orang terkenal dalam iklan) pemahaman tersebut. Prinsip dasar dari

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 13


ISSN 1829-7978

organisasi perseptual adalah pada tingkatan yang lebih meyakinkan konsumen, ter-
integrasi, yaitu konsumen rinci (Assael, 2001:229). akhir konsumen mempunyai
mempersepsikan berbagai Prinsip kedua adalah perbedaan dalam mengeva-
stimuli sebagai keutuhan kesimpulan/inferensi. luasi berbagai tip 2 faktor
yang terorganisir (organized Konsumen mengembangkan antecedents of involvement.
whole). inferensi tentang merek, Lebih lanjut faktor
Organisasi yang demikian harga, toko, dan perusahaan. personal mengandung kebu-
menyederhanakan Inferensi tersebut merupakan tuhan dan nilai seseorang,
pengolahan informasi dan keyakinan tentang suatu yang menggambarkan per-
memberikan makna terinte- obyek yang dibentuk kon- bedaan tingkat kognisi
grasi ke dalam stimuli. sumen berdasarkan asosiasi seseorang dalam memper-
Setelah konsumen memilih di masa lalu. Dalam kon- sepsikan stimuli yang
dan mengorganisasi stimuli, sumsi hedonik, inferensi diterima. Pentingnya sebuah
maka langkah selanjutnya perseptual melatarbelakangi produk tergantung pada nilai
adalah mengintepre- hubungan erat antara simbol dan kebutuhan seseorang di
tasikannya. Terdapat dua produk dan sifat proses waktu tertentu. Perbedaan
prinsip dasar yang mem- konsumsi. Simbol yang dalam stimuli suatu produk
bantu konsumen dalam diasosiasikan dengan fantasi mempengaruhi tingkat high
mengintepretasikan dan emosi berkaitan dengan dan low involvement terhadap
informasi pemasaran. konsumsi hedonik, yaitu produk tersebut, juga
Prinsip pertama adalah konsumen merasakan mengenai informasi yang
kecenderungan untuk interaksi yang lebih eks- bersifat negatif atau positif.
menempatkan informasi ke perensial dan emosional Keterlibatan dalam keputu-
dalam kategori logis. dengan produk (Assael, san pembelian, dipengaruhi
Kategorisasi membantu 2001:232). oleh dua hal, yaitu konsumen
konsumen memproses infor- akan rela mencari informasi
masi yang diketahui dengan Konsep Keterlibatan mengenai produk tersebut
cepat dan efisien dan (Involvement) dan pencarian informasi yang
mengklasifikasikan informasi relevan akan lebih lengkap.
Involvement dalam bidang
baru. Konsumen akan Lebih luas dikatakan
periklanan, yaitu bahwa
mengklasifikaikan produk ke bahwa tingkat keterlibatan
relevansi obyek dalam ko-
dalam tingkatan dan semakin merupakan salah satu
munikasi pada suatu iklan
tinggi tingkat keterlibatan determinan dari apakah
adalah penting, selain itu jika
konsumen ke produk, maka faktor content dan non-
telah terjadi personal
akan semakin besar content yang mendominasi
involvement pernyataan
kecenderungan konsumen dalam menghasilkan ajakan.
kualitas secara positif harus
untuk mengklasifikasi stimuli Kemudian relevansi pesan
ditingkatkan dalam rangka

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 14


ISSN 1829-7978

akan memotivasi pemro- rupa kontinum dari proses sama dengan sebuah
sesan isi dari pesan tersebut. sentral ke arah proses yang organisasi yang masuk ke
Iklan yang terlibat secara menyebar. Teori Krugman dalam setiap negara di dunia,
tinggi dengan relevansi (dalam Assael, 2001), tetapi diartikan sebagai
personal subyek, kualitas menyatakan adanya passive perluasan area bisnis yang
argumen harus memiliki learning dari konsumen yang mencakup seluruh isi dunia
dampak lebih besar terhadap menyaksikan suatu iklan dengan mempertimbangkan
sikap subyek kepada produk (learning without invol- keuntungan dan hambatan
tersebut bila dibandingkan vement). yang akan diperoleh.
dengan iklan yang low
b. Lingkungan yang
relevance. Jadi secara Konsep Pemasaran
Berpengaruh Terhadap
ringkas, tingkat keterlibatan Global
Pasar Global
seseorang ditentukan oleh
a. Pemasaran Global
motivasi personal, kemam- Dalam pemasaran global
Keegan (1999) menga- terdapat beberapa lingku-
puan konsumen memproses
takan bahwa setiap negara
pesan, dan rute pemrosesan ngan yang berpengaruh
dalam lingkungan global
pesan oleh individu (central memiliki karakteristik ter- terhadap kesuksesan pe-
dan pheripheral route). sendiri, sehingga organisasi masaran global. Menurut
memerlukan daya dan tujuan Keagan (1999), terdapat
Assael (2001:67) memberi-
yang jelas dalam suatu
kan pembahasan mengenai empat lingkungan yang
lingkungan yang me-
tipe keputusan pembelian nguntungkan bagi pemasar. berpengaruh yaitu:
(dalam hubungannnya de- Hal pertama dan mendasar 1). Ekonomi Global
ngan tingkat keterlibatan dalam suatu pemasaran Lingkungan ekonomi me-
konsumen) yang dibagi global adalah kedisiplinan rupakan faktor utama untuk
dalam dua dimensi, yaitu secara universal. Bahwa- menentukan apakah pasar
dimensi pertama berupa sannya pemasar dihadapkan global tersebut mengun-
kebiasaan dan pembuatan pada Homogenous Global tungkan dan berpotensi bagi
keputusan, sedangkan Village, yaitu organisasi akan organisasi jika melakukan
dimen-si kedua berupa high berkembang melalui stan- bisnis di daerah tersebut. Di
involvement purchase darisasi dan produk yang dunia saat ini berlaku tiga
decision dan low involvement berkualitas tinggi sehingga macam sistem pereko-
purchase decision. Assael konsumen akan menda- nomian yaitu: sistem eko-
(2001:67) juga membahas patkan suatu standarisasi nomi pasar, sistem ekonomi
ELM (Elaboration Likelihood iklan, harga dan distribusi terpusat, dan sistem ekonomi
Model) yang menggam- (Levit, 1983; seperti yang campuran. Perkembangan
barkan bahwa konsumen dikutip oleh Keegan,1999). terakhir saat ini menunjukkan
memproses informasi be- Jadi pemasaran global tidak bahwa sistem ekonomi dunia

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 15


ISSN 1829-7978

semakin menuju ke sistem masyarakat di negara ter- tentunya seorang pemasar


ekonomi pasar yang ditandai sebut. Hal ini mengakibatkan akan mempertimbangkan
dengan akan dimulainya setiap orang yang akan resiko keuangan dengan
beberapa perjanjian perda- terlibat dalam pemasaran menghitung berbagai resiko
gangan bebas oleh banyak global harus mengerti keuangan yang berlaku.
negara. Selain berdasarkan tentang kedaulatan termasuk Faktor keuangan lain yang
sistem ekonomi, negara juga perubahan politik yang terjadi perlu dipertimbangkan dalam
dikategorikan berdasarkan di negara tersebut. Ling- menjalankan bisnis di suatu
tingkat kesejahterahan dan kungan politik yang berane- negara adalah tingkat pajak
penghasilan perkapita, karagam dari suatu negara terhadap usaha dan produk
dimulai dengan kategori low menuntut seorang pemasar yang ditawarkan pada suatu
income, low middle income, agar bisa berhubungan negara, karena semakin
upper middle income, high dengan bagian pemerintah tinggi pajak maka hal
income dan yang terakhir yang menangani hukum dan tersebut akan mempersulit
basket case. peraturan. Selain itu seka- perusahaan untuk mengam-
2). Lingkungan Budaya rang dunia membentuk suatu bil keuntungan di negara
Perilaku pembelian oleh kelompok-kelompok tersebut. Cheron dan
konsumen dipengaruhi oleh ekonomi berdasarkan regio- Propeck (2001) menam-
aturan adat istiadat serta nal seperti APEC dan EU bahkan faktor teknologi juga
budaya yang dianut oleh (Europan Union), negara mempengaruhi pemasaran
konsumen dalam lingkungan yang termasuk dalam global atau negara asal.
mereka. Pemasar secara kelompok ini memiliki suatu
global hendaknya memper- ketentuan bersama dalam Negara Asal (Country of
hatikan lingkungan budaya organisasi, untuk mengan- Origin)
dan mampu menyiapkan tisipasi hal tersebut maka Negara asal atau dalam
respon-respon terhadap hendaknya pemasar mema- bahasa awamnya terkenal
perubahan budaya konsu- hami aturan kerjasama yang dengan nama “made in”
men. disepakati oleh negara-
merupakan salah satu hal
negara anggota organisasi
3). Lingkungan Politik yang menarik yang terdapat
tersebut.
dan Hukum dalam produk yang menan-
4). Lingkungan Keu-
Lingkungan politik dari dakan tempat dimana produk
angan
pemasaran global akan tersebut dibuat. Konsumen
Lingkungan keuangan
berhubungan dengan institusi dapat melihat dan menge-
berpengaruh terhadap ke-
pemerintah negara, partai
putusan tentang kelayakan valuasi produk dengan hanya
politik dan organisasi yang
suatu bisnis di suatu negara. melihat negara asal produk
mengekspresikan kehidupan
Dalam lingkungan keuangan tersebut (Keegan, 1999).

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 16


ISSN 1829-7978

Ellerman (2000) yang dikutip pada konsumen yang tidak yang melaporkan kecen-
oleh Suryandari (2006) peduli terhadap asal negara derungan konsep country of
mengatakan country image produk tersebut. Strategi ini origin sebagai dimensi
mungkin tidak terlalu ber- tunggal (Ozmozer dan
yang sesuai dengan produk
pengaruh bagi perusa-haan Cavusgil 1991; Samiee 1994,
yang bersangkutan dapat
yang mempunyai cost ad- seperti yang dikutip oleh
memberi keuntungan tamba-
vantage; 3) Distribusi. Alter- Chao, 1993). Hal ini dapat
han untuk perusahaan, ketika
natif lain dari strategi pema- dicatat bahwa arus penelitian
suatu produk diproduksi di saran adalah pemilihan tetap relevan, karena label
negara yang mendukung saluran distribusi yang tepat produk dengan petunjuk
citra produk tersebut atau untuk dapat mempengaruhi negara tunggal akan
apabila produk tersebut sikap konsumen terhadap dipertimbangkan legitima-
dipasarkan di luar negara produk; dan 4) Promo- sinya secara hukum. Se-
pembuatnya, yang mana si dan Komunikasi. Berbagai hingga hal tersebut juga
produk domestik negara alternatif komunikasi dapat dapat dipertimbangkan bah-
digunakan oleh pemasar wa konsumen akan percaya
tersebut citranya masih kalah
untuk mempengaruhi konsu- pada informasi lain untuk
jika dibandingkan dengan
men agar mengkonsumsi menduga informasi country
produk luar, maka hal
produk yang ditawarkan. of origin produk tanpa
tersebut akan membantu
Berkaitan dengan negara mempedulikan dimana se-
persepsi konsumen tentang asal maka pemasar dapat sungguhnya produk tersebut
produk tersebut. Kotabe melakukan strategi promosi dibuat (Chao, 1993). Seorang
(2001) menambahkan keun- dengan menonjolkan country konsumen dapat menga-
tungan lain dari negara asal image produk serta sosiakan merek sebagai
tersebut dapat terlihat pada menekankan pada brand pengganti label negara asal
bauran pemasaran peru- image yang dimiliki oleh (country of origin). Oleh
sahaan (4P), yaitu: 1) Pro- produk tersebut (Keegan karena itu konsumen
1999). Strategi ini berman- mengasosikan merek yang
duk, negara asal yang sesuai
faat untuk menekan pesaing terkenal seperti Sony yang
akan menguntungkan dalam
yang menghasilkan produk secara tradisional dipersep-
keputusan produk sebab hal
serupa tetapi tidak memiliki sikan berasal dari Jepang
tersebut dapat mendukung
keunggulan country of origin. (Chao, Rajendran, 1993;
citra barang yang akan Maronick, 1995).
diproduksi di negara ter- Pengaruh Negara Asal Hong dan Wyer (1989)
sebut; 2) Harga, menjual (Country of Origin) Pada pada penelitiannya yang
produk dengan harga yang Konsumen berjudul Effect of Country of
lebih murah dapat dilakukan Telah banyak literatur Origin and Product Eva-

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 17


ISSN 1829-7978

luation: An Information konsumen berusaha mem- raksi antara citra merek dan
Processing Perspective, buat usaha penilaian yang citra Negara.
mengemukakan bahwa ne- minimum dan negara asal Kleppe et al., (2002),
gara asal memberikan efek sebagai dasar tindakan menyatakan bahwa daya
stimulus terhadap konsumen tersebut dan sebaliknya pada tarik nasional tersebut
dalam mengevaluasi produk motivasi tinggi, jenis infor- dihubungkan sebagai inte-
dan secara ekstensif digu- masi mempengaruhi country raksi antara citra merek dan
nakan untuk mencari infor- of origin. Evaluasi negara citra negara. Berbagai
masi lain mengenai produk asal menjadi menonjol ketika informasi dari penelitian
tersebut. Sedangkan Hong konsumen berfokus pada tersebut nantinya akan
dan Wyer (1990) menyatakan negara asal dan ketika bermanfaat dalam mengeta-
bahwa ketika negara asal informasi tersebar diantara hui segala sesuatu yang
dan informasi mengenai beberapa produk dari mendasari sikap-sikap kon-
atribut spesifik produk berbagai negara. Kemudian sumen dalam menilai produk
tersedia, maka pengaruhnya lebih lanjut dibutuhkan berdasarkan negara tertentu.
akan besar terhadap evaluasi mulitiple instances untuk Menurut Keegan (1999),
yang sedang dilakukan, jika lebih menonjolkan negara bagaimanapun juga tidak ada
dibandingkan dengan ba- asal, maksudnya dibutuhkan satu negarapun yang
nyaknya informasi mengenai format informasi yang sesuai mempunyai reputasi baik
negara asal saja tanpa agar berdampak pada atau buruk secara kese-
disertai dengan informasi evaluasi country of origin. luruhan. Masing-masing
atribut lainnya. individu atau penduduk suatu
Sehingga evaluasi kon- Product Country Image negara cenderung berbeda
sumen akan menjadi hal Product country image dalam menanggapi pen-
yang utama (favorable) bila adalah citra merek atau tingnya negara asal suatu
fokus pada penilaian adalah produk dari suatu negara, produk dan persepsi mereka
pada negara asal tersebut, dimana simbol nasional dari terhadap berbagai negara.
jika dibandingkan dengan negara tersebut meliputi Beberapa negara menempati
informasi yang meluas produk yang membentuk posisi yang berbeda-beda
dalam perbandingan produk citra. Beberapa merek dapat dalam benak konsumen,
lainnya (Gurhan-Canli dan diilhami dengan daya tarik misalnya Prancis dengan
Maheswaran, 2000). Menurut nasional yang kuat, yang produk seperti kosmetik dan
Maheswaran (1994; seperti mencerminkan citra negara pakaian, dan Jerman dengan
yang dikutip oleh Gurhan, tersebut (Kleppe et al., 2002). produk mobil mewah.
Canli dan Maheswaran, Kleppe. menyatakan bahwa Terdapat definisi menge-
2000) menyatakan bahwa, di daya tarik nasional tersebut nai country image yang
bawah motivasi rendah dihubungkan sebagai inte- berasal dari literatur pe-

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 18


ISSN 1829-7978

masaran, yaitu merupakan ge pada semua hal menge- akan muncul ketika dimensi
bentuk persepsi secara nai produk dan pemasa- tentang citra dari suatu
menyeluruh dari konsumen rannya. Dengan kata lain negara positif, namun citra
terhadap produk dari negara- bahwa, persepsi konsumen negara tersebut tidak penting
negara tertentu, berdasarkan dibentuk oleh adanya hubu- untuk kategori produk
persepsi utama mereka ngan suatu produk dari se- tertentu. Contohnya: Bir dari
mengenai produksi negara gala sesuatu yan mereka Jepang
tersebut, kekuatan pema- ketahui tentang kemampuan Kategori IV :
saran dan kelemahannya. negara tersebut dalam Ketidakcocokan yang tidak
Definisi tersebut mendekati menghasilkan barang dan disukai akan muncul ketika
arti yang digunakan kon- pelayanan. Kemudian untuk dimensi tentang citra negara
sumen dalam menilai pro- mencocokkan product- bukan merupakan ciri khas
duk. Apa yang konsumen country, Roth dan Romeo yang penting dan bukan
ketahui tentang kemampuan (1992) yang dikutip oleh kekuatan negara yang
memproduksi dari suatu Suryandari (2006) dipersepsikan. Contohnya:
negara (manufacturing), mengajukan empat kategori Bir dari Hongaria
kepandaian dalam gaya dan yang menyatakan:
Terdapat satu hal yang
desain, serta inovasi tek-
Kategori I : menjadi pertimbangan dalam
nologi yang mempunyai
Kecocokan product country penelitian ini adalah
banyak kecocokan dengan
muncul ketika kekuatan kebangsaan responden yang
persepsi informasi produk
negara yang dipersepsikan sangat mempengaruhi pe-
daripada informasi lainnya
merupakan ciri khas atau nilaian terhadap product-
(produksi yang kurang dan
manfaat penting produk country (Nagashima, 1970,
faktor-faktor yang berhu-
untuk kategori produk 1977; Narayana, 1981;
bungan dengan pemasaran).
tertentu. Contohnya: Sepatu seperti yang dikutip oleh Roth
Sehingga yang diteliti lebih
dari Prancis, dan mobil dari dan Romeo, 1992) dalam
dalam adalah hal-hal yang
Jepang. Suryandari (2006). Adapun
menyangkut produksi, keku-
Kategori II : hasil penelitian tersebut
atan pemasaran dan
Kecocokan product-country adalah: (1) kecocokan pro-
kelemahannya.
yang disukai muncul ketika duct-country muncul saat
Untuk operasional dari
ciri khas penting dari produk kekuatan negara yang
country image dapat dilihat
bukan merupakan kekuatan dipersepsikan berhubungan
dari dua hal, yaitu: (1) country
negara yang dipersepsikan. dengan karakteristik produk,
image muncul sebagai kons-
Contohnya: Sepatu dan (2) sebuah kecocokan yang
truk multidimensional dan (2)
mobil dari Jepang. positif akan nampak saat
dimensi-dimensi yang ada
Kategori III : negara dipersepsikan sangat
menempatkan country ima-
Ketidakcocokan yang disukai kuat dalam area tertentu yang

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 19


ISSN 1829-7978

juga merupakan ciri khas tara kelaskelas produk, untuk internasional, yang meru-
penting untuk kategori jenis produk tertentu, dan pakan aset perusahaan
produk, (3) ketidakcocokan diantara merek-merek spe- dalam menyediakan citra
muncul saat negara asal sifik. yang berbeda yang dapat
memiliki dampak kecil pada Tse dan Gorn (1993) pada diterjemahkan ke dalam
niat beli, (4) adanya penelitiannya yang berjudul keunggulan bersaing yang
pengalaman masa lalu An Experimen on the tetap dapat bertahan (sus-
seorang konsumen dengan Salience of Country of Origin tainable competitive advan-
kategori produk atau negara in the Era of Global Brands tage).
tertentu dapat mempe- membahas efek atau dampak
ngaruhi dampak negara asal, yang menonjol dari negara Negara Asal (Country of
dan (5) adanya familiaritas asal saat perusahaan meng- Origin) Sebagai
konsumen dengan negara globalisasi operasinya. Stereotipe
atau produk tertentu yang Penelitian yang dilakukan Pada era globalisasi saat
akan memberikan efek pada dengan prosedur ekspe- ini, pencarian strategis untuk
negara asal (Country of rimen tersebut adalah me- mengelola efek negatif ne-
gara asal menjadi sangat
Origin). ngevaluasi dampak negara
penting bagi para pebisnis,
Hubungan Negara Asal asal pada subyek setelah dan praktisi dan akademisi. Pada
dengan Kualitas yang sebelum mencoba produk lingkungan bisnis, peru-
Dipersepsikan tertentu. Hasil yang dida- sahaan selalu mendasarkan
rencana lokasi pabriknya
Bilkey dan Ness (1982) patkan adalah, adanya efek
pada daerah yang mem-
dengan penelitiannya yang yang menonjol dari negara punyai biaya dan upah yang
berjudul Country of Origin asal dan sifatnya enduring lebih rendah, dan biasanya
Effects on Product Eva- dalam evaluasi produk oleh berada pada bangsa yang
industrinya kurang ber-
luation, meneliti pengaruh konsumen. Porter (1980);
kembang. Beberapa kebi-
negara asal pada evaluasi seperti yang dikutip oleh Tse jakan negara dibuat untuk
produk. Mereka mengangkat dan Gorn, 1993) menyatakan mengurangi dampak negara
masalah mengenai negara bahwa salah satu dasar asal yang kurang disukai
misalnya Taiwan yang telah
asal yang membutuhkan komponen dalam mendesain
berusaha untuk mengurangi
peningkatan ekspor manu- strategi pemasaran global citra negatifnya dengan
faktur dan perusahaan yang yang efektif adalah kekuatan menggunakan konsultan dan
menginginkan perbedaan merek perusahaan tersebut melakukan perjalanan ke
Amerika Serikat yang diper-
produk yang dijualnya. dalam pasar internasional.
kirakan menghabiskan biaya
Berbagai penelitian menya- Arti merek global dalam sebesar $110 juta (Fishbein
takan adanya pengaruh penelitian Tse dan Gorn 1993) yang dikutip oleh Lotz
negara asal pada evaluasi (1993) tersebut adalah dan Hui (2001).
produk secara umum, dian- merek yang terkenal secara Konsumen cenderung

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 20


ISSN 1829-7978

memiliki stereotipe akan reaksi yang positif maupun of origin.


produk dan negara yang negatif dari konsumen. Berdasarkan faktor-faktor
dibentuk oleh pengalaman, Cateora menjelaskan bahwa yang telah disusun oleh
kabar atau cerita orang terdapat berbagai genera- Liefeld (1993) seperti yang
(hearsay) dan mitos. Konsu- lisasi mengenai efek negara dikutip oleh Peterson dan
men memiliki stereotipe akan asal terhadap produk atau Jolibert (1995) dalam
negara dan kategori produk merek. Konsumen cende- Suryandari (2006), kita dapat
tertentu yang “terbaik” rung memiliki stereotipe akan melihat sehingga dapat
misalnya parfum Prancis, produk dan negara yang mengantisipasi dampak
sutera Cina, kulit Itali dan dibentuk oleh pengalaman, dalam literatur country of
produk elektronik Jepang. kabar atau cerita orang origin. Dalam berbagai
Jenis stereotipe ini hanya (hearsay) dan mitos. penelitian juga telah
terbentuk untuk produk disebutkan bahwa penelitian
spesifik saja dan tidak berlaku Penelitian Country of dengan menggunakan bet-
untuk kategori produk lain Origin (Negara Asal) ween subject akan mem-
yang dibuat oleh negara- Untuk mengatasi hasil berikan dampak dalam
negara tersebut. Menurut penelitian yang berbeda dari permintaan, seperti contoh
Keegan (1999), bagaima- berbagai macam penelitian menggunakan barang merek
napun juga tidak ada satu yang telah dilakukan, maka Amerika yang dibuat di
negarapun yang mempunyai faktor yang sepertinya akan Amerika dibandingkan de-
reputasi baik atau buruk mempengaruhi penelitian ngan penggunaan barang
secara keseluruhan. Be- tentang country of origin Amerika yang dibuat di
berapa negara menempati (negara asal) telah dapat Jepang akan memberikan
posisi yang berbeda-beda diidentifikasi, Peterson dan dampak ukuran yang berbeda
dalam benak konsumen, Jolibert (1995) seperti yang dikarenakan subjek penelitian
misalnya Prancis dengan dikutip oleh Subiyanto berbeda, perbedaan infor-
produk seperti kosmetik dan (2002). Beberapa tinjauan masi serta perbedaan eks-
pakaian, dan Jerman dengan pustaka dan hasil penelitian pektasi konsumen, Hans
produk mobil mewah. berbeda dapat disebabkan (1988) yang dikutip oleh
Selama dua dekade, karena sumber informasi, Suryandari (2006).
penggunaan citra negara asal konflik atau perbedaan
menjadi lebih luas dan dalam hasil, dan pengan- Brand, Country of Design
menjadi fenomena. Menurut tisipasian dalam hal per- dan Country of
Cateora dan Graham (2002), bedaan metodologi antar Manufacture
negara asal, tipe produk, dan sesama peneliti untuk
Citra merek merupakan
citra perusahaan serta memilih faktor-faktor yang
bagian dari ekuitas merek.
merek akan menimbulkan akan mempengaruhi country
Sebagaimana yang dike-

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 21


ISSN 1829-7978

mukakan oleh Keller (1993- negara yang dianggap 2001).


:7), ekuitas merek adalah kurang mempunyai prestis Masalah perkembangan
pengaruh diferensial penge- (Johanson dan Nabezahl, hybrid product pada perilaku
tahuan merek pada tang- 1986). Han dan Trepstra konsumen pertama kali
gapan konsumen terhadap (1988) yang dikutip oleh diarahkan oleh Johansson
pemasaran suatu merek. Suryandari (2006) mene- dan Nebehzahl (1986), yang
Komponen dari pengetahuan mukan bahwa baik negara menemukan bahwa pemin-
merek ini adalah brand asal (country of origin) dan dahan letak pabrik (bahkan
awareness dan citra merek. nama merek mempunyai mungkin jauh dari negara
Citra merek mewakili kese- pengaruh terhadap persepsi dimana merek tersebut
luruhan persepsi tentang konsumen akan kualitas berasal) berpengaruh pada
merek dan dibentuk berda- produk dan dengan demikian citra produk. Studi ini
sarkan kesimpulan yang suatu negara mempunyai menyimpulkan bahwa se-
konsumen buat tentang pengaruh yang lebih besar cara umum citra merek
merek, baik berdasarkan daripada nama merek. produk dapat diperbaiki
stimuli eksternal atau fantasi Familiaritas merek dan secara signifikan dengan
(Assael, 2001:234). Semen- pengetahuan produk, secara memindahkan lokasi pabrik
tara Keller (1993:3) mende- bersama-sama mempunyai ke negara yang mempunyai
finisikan citra merek dalam pengaruh yang signifikan citra yang lebih positif dari
ingatan konsumen. terhadap penggunaan pe- negara dimana merek
Asosiasi merek adalah tunjuk country of origin pada tersebut berasal. Han dan
node-node informasional evaluasi produk, meskipun Terpstra (1988) yang dikutip
yang terhubung dengan node kedua-duanya mempunyai oleh Suryandari (2006)
merek dalam ingatan dan pengaruh umum dengan menemukan bahwa selain
berisi makna bagi konsu- sendirinya (Shaefer, 1997; negara yang menghasilkan
men. Kesukaan, kekuatan seperti yang dikutip oleh Hui merek (country of origin of
dan keunikan asosiasi merek dan Zhou, 2001). Nama brand), dan negara yang
merupakan dimensi- dimensi merek yang terkenal membuat produk (country of
yang membedakan pengeta- dihubungkan dengan keper- assembly atau country of
huan merek dan memainkan cayaan produk yang lebih manufacture), nama merek
peran penting dalam pe- kuat jika dibandingkan ternyata juga berpengaruh
nentuan tanggapan diferen- dengan merek yang tidak terhadap kualitas yang
siasi yang membentuk jelas, dan karena perbedaan dipersepsikan, namun stimuli
ekuitas merek. Citra merek tersebut dapat mengalihkan mengenai negara asal
dapat mengurangi dampak pengaruh yang diciptakan ditemukan lebih kuat dari
negatif jika suatu produk oleh informasi country of pada nama merek pada
didesain atau dibuat oleh manufacture (Hui dan Zhou, evaluasi konsumen untuk

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 22


ISSN 1829-7978

produk mobil. of assembly. Berdasarkan uraian di atas,


Diantara studi mengenai multi-cue yang maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai
telah dilakukan, ditunjukkan bahwa telah berikut:
menjadi hal yang umum bahwa pengaruh H1 : Persepsi kualitas pada brand,
citra negara dapat turun ketika informasi country of design dan country of assembly
mengenai atribut produk lainnya tersedia. yang dipersep-sikan tinggi lebih tinggi
Dengan demikian hasil dari perluasan studi daripada persepsi kualitas pada brand,
tersebut dapat membawa pengaruh baru, country of design dan country of assembly
yaitu adanya kemungkinan variasi pada yang dipersep-sikan rendah.
penggunaan country of design dan country H2 : Niat beli pada brand, country of
of assembly (Achar-ya dan Elliot, 2001). design dan country of assembly yang
Pene-litian yang dilakukan oleh Ahmed dan dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada niat
d’Astou (2004), pada penelitiannya yang beli pada brand, country of design dan
menggunakan produk T Shirt dengan sampel country of assembly yang dipersepsikan
mahasisiwa di China, menyimpulkan bahwa rendah.
country of design dan country of assembly Berdasarkan hipotesis yang telah
mempunyai pengaruh ter-hadap kualitas diuraikan, disajikan model penelitian sebagai
yang diper-sepsikan. berikut:
Hasilnya menunjukkan produk yang
didesain dan dibuat dinegara maju diper-
sepsikan mempunyai kualitas yang berbeda
dengan produk yang didesain dan dibuat di
negara industri baru. Pene-litian yang
dilakukan oleh Chao (1993) menyatakan
bahwa evaluasi produk konsumen selain Gambar 2. Model Penelitian untuk
dipengaruhi oleh harga, juga dipengaruhi oleh Hipotesis 1 dan 2
country of design dan country of assembly
atau country of manufacture. Country of
design dan country of assembly juga METODE PENELITIAN
berpengaruh terhadap kualitas yang Desain Penelitian
dipersepsikan pada produk sepatu di Spanyol
Dalam penelitian ini menggunakan
(Ahmed, 1995; seperti yang dikutip oleh
metode eksperimen desain faktorial 2
Ahmed dan d’Astou, 2004). Hasil penelitian
(tingkatan brand) x 2 (tingkatan country of
yang dila-kukan oleh Acharya dan Elliot (2001)
design) x 2 (tingkatan country of assembly)
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
with in subject. Penelitian awal (preliminary
persepsi dan niat beli terhadap tingkatan
research) digunakan untuk menentukan
harga, merek, country of design dan country

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 23


ISSN 1829-7978

tingkatan brand yang gunakan, country of derajat produk luxury dan necessity berbeda
design dan country of assembly. Brand tinggi menurut budaya dan negara setempat.
adalah brand yang dipandang konsumen Misalnya produk HP dipertimbangkan sebagai
memiliki kualitas bagus, dan terpercaya, produk necessity di negara maju, namun
sedangkan brand rendah merupakan brand dipandang sebagai produk luxury di negara
yang dipandang mempunyai kualitas buruk berkembang. Produk yang dikonsumsi
dan meragukan. Citra country of design tinggi secara publik dapat mencerminkan persepsi
merupakan citra negara yang handal dan diri konsumen. Konsumsi publik memberikan
terpercaya dalam membuat desain produk, dampak pada asosiasi konsumen pada
sedangkan citra country of design yang penilaian dalam masyarakat, dan dengan
rendah merupakan citra negara yang tidak demikian dapat menciptakan risiko sosial
handal dan tidak terpercaya dalam membuat yang tinggi (Solomon, 1996; seperti yang
desain produk. Citra country of assembly dikutip oleh Piron, 2001). Sebagaimana yang
tinggi adalah citra negara yang handal dan dikemukakan oleh Siggy et al., (1991) yang
terpercaya dalam membuat produk dan citra dikutip oleh Piron (2001) mengemukakan
country of assembly rendah adalah citra bahwa negara asal (country of origin) secara
negara yang tidak handal dan tidak terpercaya tidak langsung berhubungan dengan citra
dalam membuat produk. konsumen, dalam menciptakan harapan
Kategori produk yang dipilih dalam secara umum supaya bisa terlihat sesuai
penelitian ini adalah handphone (HP). Alasan antara nilai produk dan country of origin
peneliti memilih produk tersebut adalah dengan kepribadian dan ego konsumen.
karena tersebut mempunyai teknologi tinggi
yang berkembang secara terus menerus, Prosedur Eksperimen
dikonsumsi pada ruang publik, sering
1. Penelitian Awal (Preliminary
digunakan, dikenal oleh banyak orang namun
Research)
dalam proses pembeliannya membutuhkan
pertimbangan yang lengkap, dan seringkali Metode pengumpulan data dilakukan
proses pembeliannya dilakukan sendiri. dengan menggunakan kuesioner. Survei yang
Produk yang mempunyai keterlibatan tinggi, dilakukan adalah untuk kepentingan penelitian
keputusan pembelian akan menjadi lebih awal. Dalam penelitian ini menggunakan
terperinci, dan pentingnya country of origin responden mahasiswa MSi UGM sejumlah
akan lebih jelas. Namun, produk dengan 50 responden. Untuk tujuan tersebut
keterlibatan tinggi tidak selalu masuk dalam dilakukan survei untuk mendapatkan data.
produk luxury, beberapa produk yang Survei dilakukan untuk menentukan dua
dikategorikan ke dalam produk necessity juga nama brand (tinggi dan rendah), dua country
bisa menjadi produk dengan keterlibatan of design (tinggi dan rendah) dan dua country
tinggi. Piron (2001) menyatakan bahwa of assembly (tinggi dan rendah).

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 24


ISSN 1829-7978

Survei dilakukan terhadap 3. Pemilihan Sampel variabel yang digunakan


mahasiswa dengan menen- dalam penelitian ini. Struktur
Pemilihan sampel awal-
tukan peringkat brand produk pertanyaan pada kuesioner
nya ditentukan dengan
HP, country of design dan adalah pertanyaan tertutup
metode convenience sam-
country of assembly pada dan terbuka. Penyebaran
pling, kemudian responden
kuesioner yang tersedia. kuesioner dilakukan di dalam
tersebut dijadikan responden
Sedangkan untuk pengam- kelas maupun diluar kelas .
untuk selanjutnya dalam with
bilan sampel digunakan Sebelum responden mengisi
in subject. Responden dalam
dengan metode convinience kuesioner, peneliti menje-
penelitian ini adalah maha-
sampling. Teknik pengum- laskan apa yang dimaksud
siswa MSi UGM. Adapun
pulan data survei tersebut dengan country of design
jumlah sample yang diguna-
dengan cara peneliti dan country of assembly.
kan adalah pada preliminary
membagikan kuesioner se- Deskripsi produk disajikan
research sebanyak 50
cara langsung kepada menyerupai iklan cetak
sample, sedangkan pada
mahasiswa. dengan menggunakan gam-
pengujian eksperimen meng-
bar dan uraian deskriptif
gunakan 128 responden
tentang informasi HP,
2. Penelitian Ekspe- dengan 50% mahasiswa dan
informasi fitur, informasi
rimen 50% mahasiswi.
country of design dan
4. Teknik Pengumpulan informasi country of as-
Penyebaran kuesioner
Data sembly. Selanjutnya respon-
dilakukan pada mahasiswa
MSi UGM pada hari yang Data yang diperlukan den diminta mengisi kue-
berbeda dari delapan model terdiri atas data sekunder sioner yang mengukur
kombinasi brand, country of dan data primer. Data variabel dependen.
design dan country of sekunder dikumpulkan dari
assembly. Setiap responden penelitian kepustakaan Definisi Operasional
mendapatkan satu kuesioner berupa penelitian- penelitian Persepsi kualitas atau
dan satu iklan cetak yang sebelumnya mengenai brand kualitas yang dipersepsikan
berisi tentang produk HP, dan country of origin dan didefinisikan sebagai
informasi fitur, informasi dasar-dasar teori yang penilaian tentang keunggulan
country of design dan sesuai dengan topik pe- atau kelebihan produk secara
informasi country of nelitian. keseluruhan. Variabel ini
assembly. Sebelum respon- Penelitian ini menggu- diukur dengan menggunakan
den mengisi, peneliti membe- nakan kuesioner sebagai lima butir pengukuran yang
rikan penjelasan singkat instrumen pengumpulan data bersumber dari penelitian
tentang country of design primer yang berisi butir-butir Dodds et al., 1991. Skala
dan country of assembly. pengukur konstruk atau yang digunakan dalam

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 25


ISSN 1829-7978

penelitian ini adalah skala Likert poin satu versi 11,5 digu-nakan untuk menguji validitas
sampai lima. dan reliabilitas.
Niat beli menunjukkan kesediaan
Uji Hipotesis
konsumen untuk membeli. Variabel ini diukur
Semua hipotesis pada penelitian ini
dengan menggunakan tiga butir pernyataan
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
yang bersumber dari Doods et al., 1991, yang
ANOVA merupakan metode untuk menguji
diukur dengan skala Likert dengan poin satu
antara variabel dependen (metrik) dengan
sampai tujuh (Sangat Rendah-Sangat
satu atau lebih variabel independen (non
Tinggi).
metrik atau kategorikal) (Ghozali, 2001).
Pemeriksaan Data

Kuesioner dari responden yang tidak


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
lengkap dalam menjawab pertanyaan tidak
diikutsertakan dalam pengo-lahan Hasil Penelitian Awal (Preliminary
selanjutnya. Research)
Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil pene-litian awal yang
Uji validitas konstruk memberikan jaminan menggu-nakan 50 responden untuk
bahwa angka hasil pengukuran yang menentukan tingkatan brand, country of
diperoleh sesuai dengan teori yang menjadi design dan country of assembly, didapatkan
basis peran-cangan alat ukur (Sekaran, bahwa brand yang yang dipersepsikan tinggi
2000:173). Kriteria signi-fikansi factor loading adalah NOKIA, dan brand yang dipersepsikan
adalah 0,4 (Hair et al., 1998:111) rendah adalah BenQ. Untuk citra country of
Reliabilitas suatu ukuran menunjukkan design yang dipersepsikan tinggi adalah
stabilitas dan konsistensi suatu instrumen Finlandia sedangkan yang dipersepsikan
dalam mengukur konsep dan menunjukkan rendah adalah Korea. Sedangkan untuk citra
“kebaikan” (goodness) suatu ukuran. Uji country of assembly yang dipersepsikan
reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini tinggi adalah Japan dan yang dipersepsikan
adalah interitem consistency relia-bility. Uji rendah adalah China.
ini merupakan uji konsistensi tanggapan res-
ponden pada semua item pertanyaan dalam Tabel 1 Hasil Penelitian Awal Untuk
suatu ukuran. Item-item perta-nyaan yang Brand Tinggi
merupakan ukuran independen konsep yang
sama dikorelasikan satu dengan lainnya. Uji
interitem consistency reliability yang paling
banyak digunakan adalah Cronbach’s coeffi-
cient alpha (Sekaran, 2000:174). Batas
Dari hasil penelitian awal yang dilakukan
bawah penerimaan Cronbach’s alpha adalah
pada 50 responden, sebanyak 72 % menilai
0,6 (Hair et al., 1998:118). SPSS for windows

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 26


ISSN 1829-7978

brand NOKIA paling tinggi. Dari hasil penelitian awal yang dilakukan pada
50 responden, sebanyak 42% menilai Korea
Tabel 2 Hasil Penelitian Awal Untuk
sebagai country of design yang mempunyai
Brand Rendah
citra paling rendah.

Tabel 5 Hasil Penelitian Awal Untuk


Country of Assembly (COA) Tinggi

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan


pada 50 responden, sebanyak 56% menilai
brand BenQ paling rendah.

Tabel 3 Hasil Penelitian Awal Untuk Country


Dari hasil penelitian awal yang dilakukan
of Design (COD) Tinggi
pada 50 responden, sebanyak 30% menilai
Japan sebagai country of assembly yang
mempunyai citra paling tinggi.

Tabel 6 Hasil Penelitian Awal Untuk Country


of Assembly (COA) Rendah

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan


pada 50 responden, sebanyak 42% menilai
Finlandia sebagai country of design yang
mempunyai citra paling tinggi.
Tabel 4 Hasil Penelitian Awal Untuk Country
of Design (COD) Rendah
Dari hasil penelitian awal yang dilakukan
pada 50 responden, sebanyak 34% menilai
China sebagai country of assembly yang
mempunyai citra paling rendah.

Hasil Manipulation Check

Manipulation check dilakukan untuk

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 27


ISSN 1829-7978

mengetahui apakah manipulasi variabel demikian respon rate total sebesar 100%.
independen sudah menghasilkan pengaruh Setelah melalui pemeriksaan data,
seperti yang dikehendaki atau belum. keseluruhan kuesioner terisi lengkap dan
Berdasarkan hasil yang dilakukan pada dapat diolah 100%. untuk dapat dianalisis
penelitian awal untuk menentukan tingkatan lebih lanjut.
brand, country of design dan country of
assembly, diperoleh hasil bahwa brand yang Tabel 7 Ukuran Kelompok Perlakuan
dipersepsikan tinggi adalah NOKIA dan brand
yang dipersepsikan rendah adalah BenQ,
untuk country of design yang dipersepsikan
tinggi adalah Finlandia dan country of design
yang dipersepsikan rendah adalah Korea,
dan untuk country of assembly yang
dipersepsikan tinggi adalah Japan dan
country of assembly yang dipersepsikan
rendah adalah China.

Penelitian Eksperimen
Uji Validitas dan Reliabilitas
Penyebaran kuesioner dilakukan di
a. Uji Validitas
kampus MSi UGM pada hari yang berbeda
untuk setiap model kombinasi brand, country Uji validitas konstruk memberikan jaminan
of design dan country of assembly. Setiap bahwa angka hasil pengukuran yang
responden mendapatkan satu kuesioner dan diperoleh sesuai dengan teori yang menjadi
satu iklan cetak setiap kali pertemuan yang basis perancangan alat ukur (Sekaran,
berisi tentang produk HP, informasi fitur, 1992:173). Pengujian validitas menggunakan
informasi country of design dan informasi Confirmatory Factor Analysis pada SPSS for
country of assembly. Sebelum responden Windows 11.5 Kriteria signifikansi factor
mengisi, peneliti memberikan penjelasan loading adalah 0,4 (Hair et al., 1998:11).
singkat tentang country of design dan b. Uji Reliabilitas
country of assembly.
Uji Reliabilitas merupakan uji konsistensi
tanggapan responden pada semua item
Karakteristik Sampel
pertanyaan dalam suatu ukuran. Butir-butir
Kuesioner yang disebar ke 128 responden pertanyaan yang merupakan ukuran
dan masing-masing menerima satu independen konsep yang sama dikorelasikan
kuesioner. Dari seluruh kuesioner yang satu dengan yang lain. Uji iteritem
disebar, 128 kuesioner dapat kembali karena consistency reliability yang paling banyak
langsung ditunggu hasilnya. Dengan digunakan adalah Cronbach’s Alpha

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 28


ISSN 1829-7978

(Sekaran, 1992:74). Batas bawah Reliability (BenQ)


penerimaan Cronbach’s Alpha adalah 0,6 ****** Method 1 (space saver) will be used
(Hair et al., 1998:118). SPSS for Windows for this analysis ******
versi 11.5 digunakan untuk menguji validitas
dan reliabilitas. R E L IAB I L I TY ANALYS I S - S CALE
(A L P H A)
Reliability (NOKIA)
****** Method 1 (space saver) will be used for this
Mean Std Dev Cases
1. PERSEPSI 8.2188 2.6456 64.0
analysis ******
2. NIATBELI 5.4531 2.7998 64.0

R E LIAB I LI TY ANALYS I S - S CALE Statistics for Mean Variance Std Dev N of


(A L P H A) Variables
SCALE 13.6719 25.2398 5.0239 2
Mean Std Dev Cases
1. PERSEPSI 10.2188 2.9733 64.0 Item-total Statistics
2. NIATBELI 7.9219 3.4471 64.0
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item-
Statistics for Mean Variance Std Dev N of Alpha
Variables if Item if Item Total if
SCALE 18.1406 35.2656 5.9385 2 Item
Deleted Deleted Correlation
Item-total Statistics Deleted
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- PERSEPSI 5.4531 7.8390 .7021 .
Alpha NIATBELI 8.2188 6.9990 .7021 .
if Item if Item Total
if Item Reliability Coefficients
Deleted Deleted Correlation
Deleted N of Cases = 64.0 N of Items = 2
PERSEPSI 7.9219 11.8827 .7095 Alpha = .8242
-
NIATBELI 10.2188 8.8403 .7095 Sedangkan dari hasil analisis BenQ
- diketahui reliability persepsi sebesar 0,7021
dan reliability niat beli sebesar 0,7021 dan
Reliability Coefficients
N of Cases = 64.0 N of Items = 2 besarnya alpha 0,8242. Sehinga dapat
Alpha = .8247 disimpulkan reliable dan valid.

Dari hasil analisis NOKIA diketahui Hasil Uji Hipotesis Pada Penelitian
reliability persepsi sebesar 0,7095 dan Eksperimen
reliability niat beli sebesar 0,7095 dan
a. Persepsi kualitas pada brand NOKIA,
besarnya alpha 0,8247. Sehinga dapat
country of design dan country of assembly.
disimpulkan reliable dan valid.

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 29


ISSN 1829-7978

Dari hasil penelitian eksperimen Keterangan :


menunjukkan bahwa secara signifikan Jika p> 0,05 maka Ho diterima
persepsi kualitas pada brand, country of Jika p< 0,05 maka Ho ditolak
design dan country of assembly.yang Ho : Persepsi kualitas pada brand, country
dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada of design dan country of assembly yang
persepsi kualitas pada brand, country of dipersepsikan tinggi dan brand, country of
design dan country of assembly yang design dan country of assembly yang
dipersepsikan rendah. (Xmtinggi = 12,81 dan dipersepsikan rendah adalah sama.
Xmrendah = 8,06, F =13,028, p<0,05). Ha : Persepsi kualitas pada brand, country
Dengan demikian hasil pengujian ini of design dan country of assembly yang
mendukung hipotesis 1. dipersepsikan tinggi akan lebih tinggi daripada
persepsi kualitas pada brand, country of
b. Niat beli pada brand NOKIA, country of
design dan country of assembly yang
design dan country of assembly.
dipersepsikan rendah
Dari hasil penelitian eksperimen menun- Ho : Niat beli pada brand, country of
jukkan bahwa secara signifikan niat beli pada design dan country of assembly yang
merek brand, country of design dan country dipersepsikan tinggi dan brand, country of
of assembly yang dipersepsikan tinggi lebih design dan country of assembly yang
tinggi daripada niat beli pada brand, country dipersepsikan rendah adalah sama.
of design dan country of assembly yang Ha : Niat beli pada brand, country of
dipersepsikan rendah (Xmtinggi =9,88 dan design dan country of assembly yang
Xmrendah = 6,31, F = 3,576, p<0,05). dipersepsikan tinggi akan lebih tinggi daripada
Dengan demikian hasil pengujian ini niat beli pada brand, country of design dan
mendukung hipotesis 2. country of assembly yang dipersepsikan
rendah.
Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis 1
ANOVA NOKIA c. Persepsi kualitas pada brand BenQ,
country of design dan country of assembly.

Dari hasil penelitian eksperimen


menunjukkan bahwa secara signifikan
persepsi kualitas pada brand rendah, country
of design dan country of assembly.yang
dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada
persepsi kualitas pada brand, country of
design dan country of assembly. yang
dipersepsikan rendah. (Xmtinggi = 9,69 dan
Xmrendah = 6,94, F =3,851, p<0,05). Dengan
demikian hasil pengujian ini mendukung

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 30


ISSN 1829-7978

hipotesis 1. manufacture berdampak pada persepsi


kualitas dan niat beli, hal ini sesuai dengan
d. Niat beli pada brand BenQ, country of
penelitian yang dilakukan Dodd et al., (1991).
design dan country of assembly.
Erickson dan Johansson (1985) berpendapat
Dari hasil penelitian eksperimen bahwa terdapat perilaku resiprokal antara.
menunjukkan bahwa secara signifikan niat
beli pada merek brand rendah, country of
design dan country of assembly yang
dipersepsikan tinggi lebih tinggi daripada niat Daftar Pustaka
beli pada brand, country of design dan
country of assembly yang dipersepsikan
Aaker, D.A., Kumar, V., and Day,thG.S,
rendah (Xmtinggi =6,81 dan Xmrendah = (2001), Marketing Research.7 ed.
4,44, F = 2,677, p=0,055). Walau p>0,05, New York :John Wiley & sons, Inc,Inc.
namun demikian hasil pengujian ini kami
anggap tetap mendukung hipotesis 2. Acharya, C., dan Elliot, G., (2001), “An
Examination of the Effects of Country of
Design and Country of Assembly on
Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis 2 Quality Perception and Purchase
ANOVA BENQ Intention”, Australasian Journal of
Marketing, Vol.9, No.1

Ahmed, S.A., and d Ástous, A, (2004),


“Perception of Countries as Producers
of Consumer Goods: A T Shirt Study in
China”, Journal of Fashion Marketing and
Management,Vol.8, No.2, pp187-200.

Argawal, Sanjeev and Teas, R.K., (2001),


“Perceives Values: Mediating Role of
Perceived Risk”, Journal of Markting
Theory and Practice, Vol.9, pp.1-13

Assael, H., (2001), Consumer


th .
Behavior and
Marketing Action, 6 ed Cincinnati, Ohio:
South-Western College Publishing.

Bilkey, W.J., and Erik, N., (1982), “Country of


SIMPULAN Origin Effects On Product Evaluation”,
Journal of Business Study.
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini, yaitu bahwa penilaian Cateora, P.R., Graham, thJ.L., (2002),
konsumen terhadap faktor seperti brand, International Marketing, 11 ed. New York:
country of design dan country of Mc Graw Hill.

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 31


ISSN 1829-7978

Perspective”, Journal of Consumer


Chao, P., (1993), “Partitioning Country of Research, Vol 16.
Origin Effects: Consumer Evaluations of
a Hybrid Product,” Journal of International Hui, K.M., and Zhou, L., (2001), “Country of
Business Studies”, Vol.24, No.2, pp.291- ManufactureEffects fo Known Brands,”
307. European Journal of Marketing, Vol.37,
No.1/2, pp133-155.
Cheron, Emmanuel, Propect, (2001), “The
Effect of Country of Origin On The Iyer, G. R., and Kalita, J.K., (1997), “The
Evaluation Of Product: A State Of The Impact of Country of Origin and Country
Art Review And Research Proportion”, of Manufacture Clues on Consumer
http//www.esq.uqam.ca/esg/crg/papers/ perception of Quality and Value,”Journal
01-97/01-97.htm of Global Marketing.

Cooper, D.R. and P.S, Schindlerth Johansson, J.K., Nebenzahl, I.D., (1996),
(2003),Business Research Methods, 7 “Multinational Production: Effects on
ed. New Jersey: Mc Graw Hill Irwin. Brand Value”, Journal of International
Business Studies, No.17, pp.101-126.
Dodds, W.B. Monroe, K.B., and Grewal, D.,
(1991), “Effects of Price Information on Keegan, W.J., (1999),
th
Global Marketing
Subjective Product Evaluations”, Management, 6 ed. Upper Saddle River,
Advances in Consumer Research, Vol.8 New Jesey: Prentice Hall Inc.
.
Kleppe, I.A., (2002), “Country Images in
Dodds, W.B., Monroe, K.B and Grewal, D., Marketing Strategies: Conceptual Issues
(1991), “Effects Price, Brand and store and An Empirical Asian Illustration,” Henry
Information on Buyer ’s Product Stewart Publication 1350-231X, Brand
Evaluations”, Journal of Marketing Management, Vol.10, No.1, 61-67.
Research, Vol.28, No.3, pp.85-90.
Kotabe, Masaki, and Kristian Helsen (2001),
nd

Ghozali, I., (2001), Aplikasi Analisis Global Marketing Management, 2 ed:


Multivariat dengan Menggunakan New Jersey: Pretice Hall, Inc.
Program SPSS, Penerbit Universitas
Diponegoro, pp 4-18. Kotler, P.and K. Keller
th
(2006), Marketing
Management, 12 ed. Upper Saddle
Gurhan, Canli, Z., and Maheswaran, D., River, NJ: Pearson Education, Inc.
(2000), “Determinan of Country of Origin
Evaluations”, Journal of Consumer Lee, D.H., and Shaninger, C.M., (1996),
Research, Vol.27, June, pp.96-108. “Country of Production/Assembly as New
Hair, JF.Jr., (1998), Mulitivariate Data Country Image Construct: A Conceptual
Analysis, Upper Saddle River, New Aplication to Global Transplant Decision,”
Jersey: Prentice-Hall, Inc. Advances in International Marketing.

Hong, S.T., and Robert, S.W., JR., (1989), Lotz, S.L., and Michael, Y.Hu, (2001), “ Diluting
“Effects of Country of Origin and Product Country of Origin Stereotypes: A Social
Evaluation: An Information Processing Stereotype Approach,”Journal of

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 32


ISSN 1829-7978

M a r k e t i n g Perception Product “Analisis Pengaruh


Management,17, 105- Quality: An Integrative Merek, Country of
135. Review,” Journal of Design dan Country of
Marketing Research, Manufacture Pada
Maheswaran, D., (1994), “ Vol.26, August, pp.351- Persepsi Kualitas dan
Country of Origin as a 357. Niat Beli,” Thesis
Stereotype: Effect of Fakultas Ekonomi
Consumer Expertise and Sekaran, Uma (2000), Universitas Gadjah Mada
Attribute Strength on “Research Methods for (Tidak dipublikasikan).
Product Evaluations”, Business: A Skill-Building
rd
Journal of Consumer Approach”, 3 ed: New Tan, S.J., and Leong, W.Y.,
Research, 21, 354-365. York:John Wiley& Sons, (1998), “Warranty
Inc. Strategy: A Solution on
Piron, F., (2001), Hybrid Product
“ C o n s u m e r ’ s Subiyanto, A., Woes?,”International
Perceptions of the (2002),”Pengaruh Marketing Review,
Country of Origin Effects Negara asal Terhadap Vol.16, No1, pp 40-64.
on Purchasing Intention in Perceived Quality
Conspicuous Products,” Konsumen Produk Tse, D.K., and Gorn, G.J.,
Journal of Consumer Handphone merek (1993), “An Experiment
Marketing, Vol.17, No.4, Sewon Korea Selatan,” on The Salience of
pp308-321. Skripsi Fakultas Country of Origin in the
Ekonomi, Unversitas Era Global Brands,”
Rao, A.R., and Monroe, K.B., Gadjah Mada (Tidak Journal of International
(1989), “The Effect of dipublikasikan). Marketing, Vol.1, No.1,
Price, Brand Name, Store pp.-57-76.
name on Buyer ’s Suryandari, Sofia Y., (2006),

POTENSIO Volume 11 No. 1 Juli 2009 - 33

Anda mungkin juga menyukai