dalam keputusan pembelian Penelitian saat ini telah India (Asian Wall Street
dan penilaian produk secara menyoroti arah akan mening- Journal, 1993a; seperti yang
keseluruhan (Schiffman dan katnya kompleksitas input dikutip oleh Tan dan Leong,
Kanuk, 1994; Green dan multinasional ke dalam pro- 1998). Goldstar dari Korea
Sinivasan, 1990; seperti yang ses manufaktur. Pada era Selatan (yang saat ini
dikutip oleh Acharya dan global saat ini agaknya sudah bernama LG) juga membe-
Elliot 2001). menjadi hal yang umum bagi rikan pengumuman yang
Penelitian yang dilakukan perusahaan untuk mencari sama bahwa perusahaannya
pada evaluasi produk rasionalisasi. produksinya telah membentuk kerjasama
menduga bahwa negara dengan cara melakukan dengan perusahaan- peru-
yang memproduksi produk kerjasama dengan bagian sahaan di Hong Kong dan
mempengaruhi persepsi perusahaan yang berbeda- China untuk pabrik televisi
penilaian kualitas produk beda di dunia ini. Cara ini dan VCR di China. Semua ini
(Bilkey dan Ness, 1982; Han, dapat dicapai dengan merupakan contoh dari
1988; Hong dan Wyer, 1989; menugaskan perusahaan di beberapa strategi aliansi
Maheswaran, 1994; Papa- negara yang berbeda-beda di yang terbentuk di berbagai
dolous dan Hestop; seperti dunia ini pada spesialisasi belahan dunia. Strategi
yang dikutip oleh Acharya tugas dalam proses produksi aliansi tersebut terbentuk
dan Elliot, 2001). Misalnya seperti pada komponen- melalui keterbatasan yang
citra suatu negara mengenai komponen produk, desain menjadi pandangan umum
kinerjanya, inovasi, teknologi produk dan pada akhirnya sebagai perusahaan multi-
yang berkelanjutan, secara pembuatan produk. Sebagai nasional yang bertujuan untuk
logis akan diperhitungkan ke perusahaan multinasional, mengurangi biaya dan
dalam fitur-fitur produk yang maka perusahaan dituntut meningkatkan pengaruh di
diproduksi oleh negara untuk berproduksi di wilayah pasar internasional. Dampak
tersebut (Acharya dan Elliot, global. Saat ini sudah menja- langsung dari aliansi strategi
2001). Chao (1993), memba- di hal umum untuk peru- ini adalah munculnya “hybrid”
gi konstruk negara asal sahaan memerlukan kom- atau bi-national product yang
(country of origin) ke dalam ponen lain di dunia untuk meliputi lebih dari satu negara
dua komponen yaitu country menampilkan teknik dan asal. Dengan demikian,
of design dan country of kinerja desain. hybrid product dapat
assembly atau country of Pada bulan Juni 1993, didesain di suatu negara
manufacture. Seperti halnya Sony Jepang mengumum- (misalnya peralatan audio
walkman merek Sony yang kan bahwa perusahaannya Sony yang semula di desain
dibuat di Malaysia dan telah memberi lisensi pabrik di Jepang), dan kemudian
produknya didesain di bagi peralatan audio pada dibuat atau dirakit di negara
Jepang. perusahaan-perusahaan di lain (misalnya India).
pakan komunikasi atau stimuli fisik yang dan bau (Assael, 2001:219). Sementara itu,
didesain untuk mempengaruhi konsumen. yang dimaksud dengan persepsi selektif
Gambar 1. memberikan gambaran mengenai adalah dua orang atau lebih konsumen yang
proses persepsi sebagai berikut : mungkin mempunyai perbedaan dalam
mempersepsikan iklan, kemasan atau
produk yang sama karena setiap individu unik
dalam mengkombinasikan kebutuhan, sikap,
pengalaman, dan karakteristik personal.
Paparan selektif terjadi karena keyakinan
seseorang dalam mempengaruhi pilihan
mereka untuk mendengarkan atau melihat
suatu hal. Organisasi selektif terjadi karena
seseorang mengorganisir informasi supaya
Gambar 1. The Perceptual Process konsisten dengan keyakinan mereka dan
Sumber : Assael (2001, pp. 218) intepretasi selektif terjadi supaya persepsi
yang terbentuk sesuai dengan keyakinan dan
Exposure muncul ketika konsumen sikap sebelumnya. Selain tiga proses selektif
diaktifkan oleh stimulus (penglihatan, diatas, Schiffman dan Kanuk (2000) yang
pendengaran, sentuhan, penciuman). Arti dikutip oleh Suryandari (2006) menam-
stimulus adalah berbagai komunikasi baik bahkan perceptual vilance dan adaptasi.
secara fisik, penglihatan, atau verbal yang Prinsip yang mendasari terjadinya persepsi
dapat mempengaruhi respon individual. selektif adalah konsumen mencari
Attention adalah saat-saat adanya fokus dan keseimbangan perseptual yaitu, konsistensi
kapasitas kognitif konsumen pada stimulus antara informasi yang mereka terima
yang spesifik. Prinsip penting pada proses mengenai suatu merek dan keyakinan
perhatian adalah adaptasi dan kontras mereka sebelumnya tentang merek tersebut.
(perubahan dari kondisi konstan yang telah Konsistensi yang demikian memastikan
menjadi hal biasa bagi konsumen). psycological set konsumen dalam keadaan
Categorization membantu konsumen untuk yang seimbang (Assael, 2001).
memproses informasi yang diketahuinya Langkah kedua dari proses persepsi
secara cepat dan efisien. Sedang inference adalah organisasi perseptual. Organisasi
merupakan keterlibatan dalam pengem- perseptual terjadi ketika konsumen
bangan suatu asosiasi diantara dua stimuli. mengelompokkan informasi dari berbagai
Pemasar berusaha mendapatkan sumber menjadi satu keutuhan (whole)
perhatian konsumen melalui iklan, posisi iklan supaya mereka dapat memahami informasi
dalam media cetak, tampilan interaktif, suara dengan lebih baik dan bertindak atas dasar
(jingle atau suara orang terkenal dalam iklan) pemahaman tersebut. Prinsip dasar dari
organisasi perseptual adalah pada tingkatan yang lebih meyakinkan konsumen, ter-
integrasi, yaitu konsumen rinci (Assael, 2001:229). akhir konsumen mempunyai
mempersepsikan berbagai Prinsip kedua adalah perbedaan dalam mengeva-
stimuli sebagai keutuhan kesimpulan/inferensi. luasi berbagai tip 2 faktor
yang terorganisir (organized Konsumen mengembangkan antecedents of involvement.
whole). inferensi tentang merek, Lebih lanjut faktor
Organisasi yang demikian harga, toko, dan perusahaan. personal mengandung kebu-
menyederhanakan Inferensi tersebut merupakan tuhan dan nilai seseorang,
pengolahan informasi dan keyakinan tentang suatu yang menggambarkan per-
memberikan makna terinte- obyek yang dibentuk kon- bedaan tingkat kognisi
grasi ke dalam stimuli. sumen berdasarkan asosiasi seseorang dalam memper-
Setelah konsumen memilih di masa lalu. Dalam kon- sepsikan stimuli yang
dan mengorganisasi stimuli, sumsi hedonik, inferensi diterima. Pentingnya sebuah
maka langkah selanjutnya perseptual melatarbelakangi produk tergantung pada nilai
adalah mengintepre- hubungan erat antara simbol dan kebutuhan seseorang di
tasikannya. Terdapat dua produk dan sifat proses waktu tertentu. Perbedaan
prinsip dasar yang mem- konsumsi. Simbol yang dalam stimuli suatu produk
bantu konsumen dalam diasosiasikan dengan fantasi mempengaruhi tingkat high
mengintepretasikan dan emosi berkaitan dengan dan low involvement terhadap
informasi pemasaran. konsumsi hedonik, yaitu produk tersebut, juga
Prinsip pertama adalah konsumen merasakan mengenai informasi yang
kecenderungan untuk interaksi yang lebih eks- bersifat negatif atau positif.
menempatkan informasi ke perensial dan emosional Keterlibatan dalam keputu-
dalam kategori logis. dengan produk (Assael, san pembelian, dipengaruhi
Kategorisasi membantu 2001:232). oleh dua hal, yaitu konsumen
konsumen memproses infor- akan rela mencari informasi
masi yang diketahui dengan Konsep Keterlibatan mengenai produk tersebut
cepat dan efisien dan (Involvement) dan pencarian informasi yang
mengklasifikasikan informasi relevan akan lebih lengkap.
Involvement dalam bidang
baru. Konsumen akan Lebih luas dikatakan
periklanan, yaitu bahwa
mengklasifikaikan produk ke bahwa tingkat keterlibatan
relevansi obyek dalam ko-
dalam tingkatan dan semakin merupakan salah satu
munikasi pada suatu iklan
tinggi tingkat keterlibatan determinan dari apakah
adalah penting, selain itu jika
konsumen ke produk, maka faktor content dan non-
telah terjadi personal
akan semakin besar content yang mendominasi
involvement pernyataan
kecenderungan konsumen dalam menghasilkan ajakan.
kualitas secara positif harus
untuk mengklasifikasi stimuli Kemudian relevansi pesan
ditingkatkan dalam rangka
akan memotivasi pemro- rupa kontinum dari proses sama dengan sebuah
sesan isi dari pesan tersebut. sentral ke arah proses yang organisasi yang masuk ke
Iklan yang terlibat secara menyebar. Teori Krugman dalam setiap negara di dunia,
tinggi dengan relevansi (dalam Assael, 2001), tetapi diartikan sebagai
personal subyek, kualitas menyatakan adanya passive perluasan area bisnis yang
argumen harus memiliki learning dari konsumen yang mencakup seluruh isi dunia
dampak lebih besar terhadap menyaksikan suatu iklan dengan mempertimbangkan
sikap subyek kepada produk (learning without invol- keuntungan dan hambatan
tersebut bila dibandingkan vement). yang akan diperoleh.
dengan iklan yang low
b. Lingkungan yang
relevance. Jadi secara Konsep Pemasaran
Berpengaruh Terhadap
ringkas, tingkat keterlibatan Global
Pasar Global
seseorang ditentukan oleh
a. Pemasaran Global
motivasi personal, kemam- Dalam pemasaran global
Keegan (1999) menga- terdapat beberapa lingku-
puan konsumen memproses
takan bahwa setiap negara
pesan, dan rute pemrosesan ngan yang berpengaruh
dalam lingkungan global
pesan oleh individu (central memiliki karakteristik ter- terhadap kesuksesan pe-
dan pheripheral route). sendiri, sehingga organisasi masaran global. Menurut
memerlukan daya dan tujuan Keagan (1999), terdapat
Assael (2001:67) memberi-
yang jelas dalam suatu
kan pembahasan mengenai empat lingkungan yang
lingkungan yang me-
tipe keputusan pembelian nguntungkan bagi pemasar. berpengaruh yaitu:
(dalam hubungannnya de- Hal pertama dan mendasar 1). Ekonomi Global
ngan tingkat keterlibatan dalam suatu pemasaran Lingkungan ekonomi me-
konsumen) yang dibagi global adalah kedisiplinan rupakan faktor utama untuk
dalam dua dimensi, yaitu secara universal. Bahwa- menentukan apakah pasar
dimensi pertama berupa sannya pemasar dihadapkan global tersebut mengun-
kebiasaan dan pembuatan pada Homogenous Global tungkan dan berpotensi bagi
keputusan, sedangkan Village, yaitu organisasi akan organisasi jika melakukan
dimen-si kedua berupa high berkembang melalui stan- bisnis di daerah tersebut. Di
involvement purchase darisasi dan produk yang dunia saat ini berlaku tiga
decision dan low involvement berkualitas tinggi sehingga macam sistem pereko-
purchase decision. Assael konsumen akan menda- nomian yaitu: sistem eko-
(2001:67) juga membahas patkan suatu standarisasi nomi pasar, sistem ekonomi
ELM (Elaboration Likelihood iklan, harga dan distribusi terpusat, dan sistem ekonomi
Model) yang menggam- (Levit, 1983; seperti yang campuran. Perkembangan
barkan bahwa konsumen dikutip oleh Keegan,1999). terakhir saat ini menunjukkan
memproses informasi be- Jadi pemasaran global tidak bahwa sistem ekonomi dunia
Ellerman (2000) yang dikutip pada konsumen yang tidak yang melaporkan kecen-
oleh Suryandari (2006) peduli terhadap asal negara derungan konsep country of
mengatakan country image produk tersebut. Strategi ini origin sebagai dimensi
mungkin tidak terlalu ber- tunggal (Ozmozer dan
yang sesuai dengan produk
pengaruh bagi perusa-haan Cavusgil 1991; Samiee 1994,
yang bersangkutan dapat
yang mempunyai cost ad- seperti yang dikutip oleh
memberi keuntungan tamba-
vantage; 3) Distribusi. Alter- Chao, 1993). Hal ini dapat
han untuk perusahaan, ketika
natif lain dari strategi pema- dicatat bahwa arus penelitian
suatu produk diproduksi di saran adalah pemilihan tetap relevan, karena label
negara yang mendukung saluran distribusi yang tepat produk dengan petunjuk
citra produk tersebut atau untuk dapat mempengaruhi negara tunggal akan
apabila produk tersebut sikap konsumen terhadap dipertimbangkan legitima-
dipasarkan di luar negara produk; dan 4) Promo- sinya secara hukum. Se-
pembuatnya, yang mana si dan Komunikasi. Berbagai hingga hal tersebut juga
produk domestik negara alternatif komunikasi dapat dapat dipertimbangkan bah-
digunakan oleh pemasar wa konsumen akan percaya
tersebut citranya masih kalah
untuk mempengaruhi konsu- pada informasi lain untuk
jika dibandingkan dengan
men agar mengkonsumsi menduga informasi country
produk luar, maka hal
produk yang ditawarkan. of origin produk tanpa
tersebut akan membantu
Berkaitan dengan negara mempedulikan dimana se-
persepsi konsumen tentang asal maka pemasar dapat sungguhnya produk tersebut
produk tersebut. Kotabe melakukan strategi promosi dibuat (Chao, 1993). Seorang
(2001) menambahkan keun- dengan menonjolkan country konsumen dapat menga-
tungan lain dari negara asal image produk serta sosiakan merek sebagai
tersebut dapat terlihat pada menekankan pada brand pengganti label negara asal
bauran pemasaran peru- image yang dimiliki oleh (country of origin). Oleh
sahaan (4P), yaitu: 1) Pro- produk tersebut (Keegan karena itu konsumen
1999). Strategi ini berman- mengasosikan merek yang
duk, negara asal yang sesuai
faat untuk menekan pesaing terkenal seperti Sony yang
akan menguntungkan dalam
yang menghasilkan produk secara tradisional dipersep-
keputusan produk sebab hal
serupa tetapi tidak memiliki sikan berasal dari Jepang
tersebut dapat mendukung
keunggulan country of origin. (Chao, Rajendran, 1993;
citra barang yang akan Maronick, 1995).
diproduksi di negara ter- Pengaruh Negara Asal Hong dan Wyer (1989)
sebut; 2) Harga, menjual (Country of Origin) Pada pada penelitiannya yang
produk dengan harga yang Konsumen berjudul Effect of Country of
lebih murah dapat dilakukan Telah banyak literatur Origin and Product Eva-
luation: An Information konsumen berusaha mem- raksi antara citra merek dan
Processing Perspective, buat usaha penilaian yang citra Negara.
mengemukakan bahwa ne- minimum dan negara asal Kleppe et al., (2002),
gara asal memberikan efek sebagai dasar tindakan menyatakan bahwa daya
stimulus terhadap konsumen tersebut dan sebaliknya pada tarik nasional tersebut
dalam mengevaluasi produk motivasi tinggi, jenis infor- dihubungkan sebagai inte-
dan secara ekstensif digu- masi mempengaruhi country raksi antara citra merek dan
nakan untuk mencari infor- of origin. Evaluasi negara citra negara. Berbagai
masi lain mengenai produk asal menjadi menonjol ketika informasi dari penelitian
tersebut. Sedangkan Hong konsumen berfokus pada tersebut nantinya akan
dan Wyer (1990) menyatakan negara asal dan ketika bermanfaat dalam mengeta-
bahwa ketika negara asal informasi tersebar diantara hui segala sesuatu yang
dan informasi mengenai beberapa produk dari mendasari sikap-sikap kon-
atribut spesifik produk berbagai negara. Kemudian sumen dalam menilai produk
tersedia, maka pengaruhnya lebih lanjut dibutuhkan berdasarkan negara tertentu.
akan besar terhadap evaluasi mulitiple instances untuk Menurut Keegan (1999),
yang sedang dilakukan, jika lebih menonjolkan negara bagaimanapun juga tidak ada
dibandingkan dengan ba- asal, maksudnya dibutuhkan satu negarapun yang
nyaknya informasi mengenai format informasi yang sesuai mempunyai reputasi baik
negara asal saja tanpa agar berdampak pada atau buruk secara kese-
disertai dengan informasi evaluasi country of origin. luruhan. Masing-masing
atribut lainnya. individu atau penduduk suatu
Sehingga evaluasi kon- Product Country Image negara cenderung berbeda
sumen akan menjadi hal Product country image dalam menanggapi pen-
yang utama (favorable) bila adalah citra merek atau tingnya negara asal suatu
fokus pada penilaian adalah produk dari suatu negara, produk dan persepsi mereka
pada negara asal tersebut, dimana simbol nasional dari terhadap berbagai negara.
jika dibandingkan dengan negara tersebut meliputi Beberapa negara menempati
informasi yang meluas produk yang membentuk posisi yang berbeda-beda
dalam perbandingan produk citra. Beberapa merek dapat dalam benak konsumen,
lainnya (Gurhan-Canli dan diilhami dengan daya tarik misalnya Prancis dengan
Maheswaran, 2000). Menurut nasional yang kuat, yang produk seperti kosmetik dan
Maheswaran (1994; seperti mencerminkan citra negara pakaian, dan Jerman dengan
yang dikutip oleh Gurhan, tersebut (Kleppe et al., 2002). produk mobil mewah.
Canli dan Maheswaran, Kleppe. menyatakan bahwa Terdapat definisi menge-
2000) menyatakan bahwa, di daya tarik nasional tersebut nai country image yang
bawah motivasi rendah dihubungkan sebagai inte- berasal dari literatur pe-
masaran, yaitu merupakan ge pada semua hal menge- akan muncul ketika dimensi
bentuk persepsi secara nai produk dan pemasa- tentang citra dari suatu
menyeluruh dari konsumen rannya. Dengan kata lain negara positif, namun citra
terhadap produk dari negara- bahwa, persepsi konsumen negara tersebut tidak penting
negara tertentu, berdasarkan dibentuk oleh adanya hubu- untuk kategori produk
persepsi utama mereka ngan suatu produk dari se- tertentu. Contohnya: Bir dari
mengenai produksi negara gala sesuatu yan mereka Jepang
tersebut, kekuatan pema- ketahui tentang kemampuan Kategori IV :
saran dan kelemahannya. negara tersebut dalam Ketidakcocokan yang tidak
Definisi tersebut mendekati menghasilkan barang dan disukai akan muncul ketika
arti yang digunakan kon- pelayanan. Kemudian untuk dimensi tentang citra negara
sumen dalam menilai pro- mencocokkan product- bukan merupakan ciri khas
duk. Apa yang konsumen country, Roth dan Romeo yang penting dan bukan
ketahui tentang kemampuan (1992) yang dikutip oleh kekuatan negara yang
memproduksi dari suatu Suryandari (2006) dipersepsikan. Contohnya:
negara (manufacturing), mengajukan empat kategori Bir dari Hongaria
kepandaian dalam gaya dan yang menyatakan:
Terdapat satu hal yang
desain, serta inovasi tek-
Kategori I : menjadi pertimbangan dalam
nologi yang mempunyai
Kecocokan product country penelitian ini adalah
banyak kecocokan dengan
muncul ketika kekuatan kebangsaan responden yang
persepsi informasi produk
negara yang dipersepsikan sangat mempengaruhi pe-
daripada informasi lainnya
merupakan ciri khas atau nilaian terhadap product-
(produksi yang kurang dan
manfaat penting produk country (Nagashima, 1970,
faktor-faktor yang berhu-
untuk kategori produk 1977; Narayana, 1981;
bungan dengan pemasaran).
tertentu. Contohnya: Sepatu seperti yang dikutip oleh Roth
Sehingga yang diteliti lebih
dari Prancis, dan mobil dari dan Romeo, 1992) dalam
dalam adalah hal-hal yang
Jepang. Suryandari (2006). Adapun
menyangkut produksi, keku-
Kategori II : hasil penelitian tersebut
atan pemasaran dan
Kecocokan product-country adalah: (1) kecocokan pro-
kelemahannya.
yang disukai muncul ketika duct-country muncul saat
Untuk operasional dari
ciri khas penting dari produk kekuatan negara yang
country image dapat dilihat
bukan merupakan kekuatan dipersepsikan berhubungan
dari dua hal, yaitu: (1) country
negara yang dipersepsikan. dengan karakteristik produk,
image muncul sebagai kons-
Contohnya: Sepatu dan (2) sebuah kecocokan yang
truk multidimensional dan (2)
mobil dari Jepang. positif akan nampak saat
dimensi-dimensi yang ada
Kategori III : negara dipersepsikan sangat
menempatkan country ima-
Ketidakcocokan yang disukai kuat dalam area tertentu yang
juga merupakan ciri khas tara kelaskelas produk, untuk internasional, yang meru-
penting untuk kategori jenis produk tertentu, dan pakan aset perusahaan
produk, (3) ketidakcocokan diantara merek-merek spe- dalam menyediakan citra
muncul saat negara asal sifik. yang berbeda yang dapat
memiliki dampak kecil pada Tse dan Gorn (1993) pada diterjemahkan ke dalam
niat beli, (4) adanya penelitiannya yang berjudul keunggulan bersaing yang
pengalaman masa lalu An Experimen on the tetap dapat bertahan (sus-
seorang konsumen dengan Salience of Country of Origin tainable competitive advan-
kategori produk atau negara in the Era of Global Brands tage).
tertentu dapat mempe- membahas efek atau dampak
ngaruhi dampak negara asal, yang menonjol dari negara Negara Asal (Country of
dan (5) adanya familiaritas asal saat perusahaan meng- Origin) Sebagai
konsumen dengan negara globalisasi operasinya. Stereotipe
atau produk tertentu yang Penelitian yang dilakukan Pada era globalisasi saat
akan memberikan efek pada dengan prosedur ekspe- ini, pencarian strategis untuk
negara asal (Country of rimen tersebut adalah me- mengelola efek negatif ne-
gara asal menjadi sangat
Origin). ngevaluasi dampak negara
penting bagi para pebisnis,
Hubungan Negara Asal asal pada subyek setelah dan praktisi dan akademisi. Pada
dengan Kualitas yang sebelum mencoba produk lingkungan bisnis, peru-
Dipersepsikan tertentu. Hasil yang dida- sahaan selalu mendasarkan
rencana lokasi pabriknya
Bilkey dan Ness (1982) patkan adalah, adanya efek
pada daerah yang mem-
dengan penelitiannya yang yang menonjol dari negara punyai biaya dan upah yang
berjudul Country of Origin asal dan sifatnya enduring lebih rendah, dan biasanya
Effects on Product Eva- dalam evaluasi produk oleh berada pada bangsa yang
industrinya kurang ber-
luation, meneliti pengaruh konsumen. Porter (1980);
kembang. Beberapa kebi-
negara asal pada evaluasi seperti yang dikutip oleh Tse jakan negara dibuat untuk
produk. Mereka mengangkat dan Gorn, 1993) menyatakan mengurangi dampak negara
masalah mengenai negara bahwa salah satu dasar asal yang kurang disukai
misalnya Taiwan yang telah
asal yang membutuhkan komponen dalam mendesain
berusaha untuk mengurangi
peningkatan ekspor manu- strategi pemasaran global citra negatifnya dengan
faktur dan perusahaan yang yang efektif adalah kekuatan menggunakan konsultan dan
menginginkan perbedaan merek perusahaan tersebut melakukan perjalanan ke
Amerika Serikat yang diper-
produk yang dijualnya. dalam pasar internasional.
kirakan menghabiskan biaya
Berbagai penelitian menya- Arti merek global dalam sebesar $110 juta (Fishbein
takan adanya pengaruh penelitian Tse dan Gorn 1993) yang dikutip oleh Lotz
negara asal pada evaluasi (1993) tersebut adalah dan Hui (2001).
produk secara umum, dian- merek yang terkenal secara Konsumen cenderung
tingkatan brand yang gunakan, country of derajat produk luxury dan necessity berbeda
design dan country of assembly. Brand tinggi menurut budaya dan negara setempat.
adalah brand yang dipandang konsumen Misalnya produk HP dipertimbangkan sebagai
memiliki kualitas bagus, dan terpercaya, produk necessity di negara maju, namun
sedangkan brand rendah merupakan brand dipandang sebagai produk luxury di negara
yang dipandang mempunyai kualitas buruk berkembang. Produk yang dikonsumsi
dan meragukan. Citra country of design tinggi secara publik dapat mencerminkan persepsi
merupakan citra negara yang handal dan diri konsumen. Konsumsi publik memberikan
terpercaya dalam membuat desain produk, dampak pada asosiasi konsumen pada
sedangkan citra country of design yang penilaian dalam masyarakat, dan dengan
rendah merupakan citra negara yang tidak demikian dapat menciptakan risiko sosial
handal dan tidak terpercaya dalam membuat yang tinggi (Solomon, 1996; seperti yang
desain produk. Citra country of assembly dikutip oleh Piron, 2001). Sebagaimana yang
tinggi adalah citra negara yang handal dan dikemukakan oleh Siggy et al., (1991) yang
terpercaya dalam membuat produk dan citra dikutip oleh Piron (2001) mengemukakan
country of assembly rendah adalah citra bahwa negara asal (country of origin) secara
negara yang tidak handal dan tidak terpercaya tidak langsung berhubungan dengan citra
dalam membuat produk. konsumen, dalam menciptakan harapan
Kategori produk yang dipilih dalam secara umum supaya bisa terlihat sesuai
penelitian ini adalah handphone (HP). Alasan antara nilai produk dan country of origin
peneliti memilih produk tersebut adalah dengan kepribadian dan ego konsumen.
karena tersebut mempunyai teknologi tinggi
yang berkembang secara terus menerus, Prosedur Eksperimen
dikonsumsi pada ruang publik, sering
1. Penelitian Awal (Preliminary
digunakan, dikenal oleh banyak orang namun
Research)
dalam proses pembeliannya membutuhkan
pertimbangan yang lengkap, dan seringkali Metode pengumpulan data dilakukan
proses pembeliannya dilakukan sendiri. dengan menggunakan kuesioner. Survei yang
Produk yang mempunyai keterlibatan tinggi, dilakukan adalah untuk kepentingan penelitian
keputusan pembelian akan menjadi lebih awal. Dalam penelitian ini menggunakan
terperinci, dan pentingnya country of origin responden mahasiswa MSi UGM sejumlah
akan lebih jelas. Namun, produk dengan 50 responden. Untuk tujuan tersebut
keterlibatan tinggi tidak selalu masuk dalam dilakukan survei untuk mendapatkan data.
produk luxury, beberapa produk yang Survei dilakukan untuk menentukan dua
dikategorikan ke dalam produk necessity juga nama brand (tinggi dan rendah), dua country
bisa menjadi produk dengan keterlibatan of design (tinggi dan rendah) dan dua country
tinggi. Piron (2001) menyatakan bahwa of assembly (tinggi dan rendah).
penelitian ini adalah skala Likert poin satu versi 11,5 digu-nakan untuk menguji validitas
sampai lima. dan reliabilitas.
Niat beli menunjukkan kesediaan
Uji Hipotesis
konsumen untuk membeli. Variabel ini diukur
Semua hipotesis pada penelitian ini
dengan menggunakan tiga butir pernyataan
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
yang bersumber dari Doods et al., 1991, yang
ANOVA merupakan metode untuk menguji
diukur dengan skala Likert dengan poin satu
antara variabel dependen (metrik) dengan
sampai tujuh (Sangat Rendah-Sangat
satu atau lebih variabel independen (non
Tinggi).
metrik atau kategorikal) (Ghozali, 2001).
Pemeriksaan Data
brand NOKIA paling tinggi. Dari hasil penelitian awal yang dilakukan pada
50 responden, sebanyak 42% menilai Korea
Tabel 2 Hasil Penelitian Awal Untuk
sebagai country of design yang mempunyai
Brand Rendah
citra paling rendah.
mengetahui apakah manipulasi variabel demikian respon rate total sebesar 100%.
independen sudah menghasilkan pengaruh Setelah melalui pemeriksaan data,
seperti yang dikehendaki atau belum. keseluruhan kuesioner terisi lengkap dan
Berdasarkan hasil yang dilakukan pada dapat diolah 100%. untuk dapat dianalisis
penelitian awal untuk menentukan tingkatan lebih lanjut.
brand, country of design dan country of
assembly, diperoleh hasil bahwa brand yang Tabel 7 Ukuran Kelompok Perlakuan
dipersepsikan tinggi adalah NOKIA dan brand
yang dipersepsikan rendah adalah BenQ,
untuk country of design yang dipersepsikan
tinggi adalah Finlandia dan country of design
yang dipersepsikan rendah adalah Korea,
dan untuk country of assembly yang
dipersepsikan tinggi adalah Japan dan
country of assembly yang dipersepsikan
rendah adalah China.
Penelitian Eksperimen
Uji Validitas dan Reliabilitas
Penyebaran kuesioner dilakukan di
a. Uji Validitas
kampus MSi UGM pada hari yang berbeda
untuk setiap model kombinasi brand, country Uji validitas konstruk memberikan jaminan
of design dan country of assembly. Setiap bahwa angka hasil pengukuran yang
responden mendapatkan satu kuesioner dan diperoleh sesuai dengan teori yang menjadi
satu iklan cetak setiap kali pertemuan yang basis perancangan alat ukur (Sekaran,
berisi tentang produk HP, informasi fitur, 1992:173). Pengujian validitas menggunakan
informasi country of design dan informasi Confirmatory Factor Analysis pada SPSS for
country of assembly. Sebelum responden Windows 11.5 Kriteria signifikansi factor
mengisi, peneliti memberikan penjelasan loading adalah 0,4 (Hair et al., 1998:11).
singkat tentang country of design dan b. Uji Reliabilitas
country of assembly.
Uji Reliabilitas merupakan uji konsistensi
tanggapan responden pada semua item
Karakteristik Sampel
pertanyaan dalam suatu ukuran. Butir-butir
Kuesioner yang disebar ke 128 responden pertanyaan yang merupakan ukuran
dan masing-masing menerima satu independen konsep yang sama dikorelasikan
kuesioner. Dari seluruh kuesioner yang satu dengan yang lain. Uji iteritem
disebar, 128 kuesioner dapat kembali karena consistency reliability yang paling banyak
langsung ditunggu hasilnya. Dengan digunakan adalah Cronbach’s Alpha
Dari hasil analisis NOKIA diketahui Hasil Uji Hipotesis Pada Penelitian
reliability persepsi sebesar 0,7095 dan Eksperimen
reliability niat beli sebesar 0,7095 dan
a. Persepsi kualitas pada brand NOKIA,
besarnya alpha 0,8247. Sehinga dapat
country of design dan country of assembly.
disimpulkan reliable dan valid.
Cooper, D.R. and P.S, Schindlerth Johansson, J.K., Nebenzahl, I.D., (1996),
(2003),Business Research Methods, 7 “Multinational Production: Effects on
ed. New Jersey: Mc Graw Hill Irwin. Brand Value”, Journal of International
Business Studies, No.17, pp.101-126.
Dodds, W.B. Monroe, K.B., and Grewal, D.,
(1991), “Effects of Price Information on Keegan, W.J., (1999),
th
Global Marketing
Subjective Product Evaluations”, Management, 6 ed. Upper Saddle River,
Advances in Consumer Research, Vol.8 New Jesey: Prentice Hall Inc.
.
Kleppe, I.A., (2002), “Country Images in
Dodds, W.B., Monroe, K.B and Grewal, D., Marketing Strategies: Conceptual Issues
(1991), “Effects Price, Brand and store and An Empirical Asian Illustration,” Henry
Information on Buyer ’s Product Stewart Publication 1350-231X, Brand
Evaluations”, Journal of Marketing Management, Vol.10, No.1, 61-67.
Research, Vol.28, No.3, pp.85-90.
Kotabe, Masaki, and Kristian Helsen (2001),
nd
Hong, S.T., and Robert, S.W., JR., (1989), Lotz, S.L., and Michael, Y.Hu, (2001), “ Diluting
“Effects of Country of Origin and Product Country of Origin Stereotypes: A Social
Evaluation: An Information Processing Stereotype Approach,”Journal of