Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN STRESS PADA PASIEN HEMODIALISA

DI RUANG HEMODIALISA RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

PEMBIMBING AKADEMIK

ABDUL ROKHMAN, S.Kep., Ns., M.Kep

PEMBIMBING KLINIK :

MUJIATI, S.Kep., Ns.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

DIYAH AYU PUTRI PRATAMA (19.02.03.1631)

IRO MAISAROH (19.02.03.1643)

ELVATIARA AGHNIA ROBBANI (19.02.03.1674)

ENY RACHMAWATI (19.02.03.1680)

HASBI ASHIDIQI (19.02.03.1717)

IKFINA HIMMATI (19.02.03.1722)

MA’UNAH (19.02.03.1722)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Manajemen Stress pada Pasien Hemodialisa

Telah disetujui untuk dilaksanakan pada tanggal Juli 2019. Untuk memenuhi tugas
Praktik Keperawatan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Lamongan
di RS Muhammadiyah Lamongan

Lamongan, Juli 2019

Mengetahui,

Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik Ruang Hemodialisa RSM Lamongan

Abdul Rokhman, S.Kep., Ns., M.Kep. Mujiati, S.Kep., Ns


NIK. NIP.

Kepala Ruangan
Ruang Hemodialisa RSM Lamongan

Mujiati, S.Kep., Ns
NIP.

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MANAJEMEN STRESS PADA PASIEN DENGAN HEMODIALISA

Tempat : Ruang Hemodialisa RS Muhammadiyah Lamongan


Sasaran : Pasien Hemodialisa
Hari / Tanggal : Kamis, 1 Agustus 2019
Alokasiwaktu : 20 menit

I. LATAR BELAKANG
Dialisa adalah suatu tindakan terapi pada perawatan penderita gagal ginjal terminal.
Tindakan ini sering juga disebut sebagai terapi pengganti karena berfungsi menggantikan
sebagian fungsi ginjal (Rahardjo, 1992; Kartono, Darmarini & Roza, 1992). Terapi
pengganti yang sering dilakukan adalah hemodialisa dan peritonealdialisa (Kartono,
Darmarini & Roza, 1992). Diantara kedua jenis tersebut, yang menjadi pilihan utama dan
merupakan metode perawatan yang umum untuk penderita gagal ginjal adalah
hemodialisa (Peterson, 1995; Kartono, Darmarini & Roza, 1992).
Sebagian pasien hemodialisa dirawat di rumah sakit atau unit dialisa dimana
mereka menjadi pasien rawat jalan (Michael, 1986). Sebagian besar pasien membutuhkan
12 – 15 jam Hemodialisa setiap minggunya yang terbagi dalam dua atau tiga sesi dimana
setiap sesi berlangsung antara 3 – 6 jam. Kegiatan ini akan berlangsung terus menerus
selama hidupnya.
Keadaan ketergantungan pada mesin dialisa seumur hidupnya mengakibatkan
terjadinya perubahan dalam kehidupan penderita gagal ginjal terninal yang melakukan
terapi hemodialisa (biasanya disingkat dengan pasien hemodialisa). Moos dan Schaefer
serta Sarason dan Sarason (dalam Sarafino, 1998) mengatakan bahwa perubahan dalam
kehidupan merupakan salah satu pemicu terjadinya stres. Sarafino dan Taylor (dalam
Smet, 1994) mengatakan bahwa keadaan stres dapat menghasilkan perubahan, baik
secara fisiologis maupun psikologis, yang mengakibatkan berkembangnya suatu
penyakit. Stres juga secara tidak langsung dapat mempengaruhi kesakitan dengan cara
merubah pola perilaku individu. Hal ini jelas menunjukkan adanya keadaan stres akan
memperburuk kondisi kesehatan penderita dan menurunkan kualitas hidupnya.

II. TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit di harapkan pasien mampu
mengontrol dan memanajemen stress yang dialami.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit di harapkan pasien mampu
memahami dan mengerti tentang:
a. Menyebutkan pengertian dari stress
b. Menyebutkan penyebab stress
c. Menyebutkan dampak stress terhadap kesehatan dan terapi
d. Mengetahui dan mampu mendemonstrasikan strategi mengatasi stress
3
IV. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi

V. MEDIA
1. Lembar balik
2. Leaflet

VI. PROSES KEGIATAN


No Kegiatan penyuluhan Waktu Respon
1 Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 5 menit 2. Menyepakati waktu yang
2. Perkenalan
telah ditentukan bersama
3. Menjelaskan tujuan
3. Menjawab pertanyaan
4. Kontrak Waktu
5. Brainstorming sesuai kemampuan
2 Isi:
a. Menjelaskantentang: 1. Mendengarkan penjelasan
10 menit 2. Bertanya
1. Definisi stress
2. Penyebab stress
3. Dampak stress bagi kesehatan dan
terapi
4. Strategi mengatasi stress
b. Melakukan Tanya jawab

3 Penutup:
a. Evaluasi 1. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan materi 5 menit 2. Menyimak
c. Membagikan Leaflet 3. Menjawab salam
d. Mengucapkan salam penutup

I. PENGORGANISASIAN
 Pembimbing : Mujiati, S.Kep., Ns.
 Moderator : Hasbi Ashidiqi
 Penyaji : (1) Elvatiara Aghnia Robbani
(2) Eny Rachmawati
 Notulen : Ma’unah
 Observer : Diah Ayu Putri Pratama
 Fasilitator : Iro Maisaroh Keterangan :
: Penyaji
VII. SETTING TEMPAT
: Moderator

: Notulen

: Observer

4
: Fasilitator

: Audience
VIII. EVALUASI
Pesertadapat menjelaskan tentang:
1. Defenisi stress
2. Penyebab stress
3. Dampak stress bagi kesehatan dan terapi HD
4. Strategi mengatasi stress

IX. KRITERIA
a. Struktur
1. Audience hadir ditempat penyuluhan
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang HD RS Muhammadiyah
Lamongan
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

b. Proses
1. Audience antusias terhadap materi penyuluhan.
2. Tidak ada audience yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Audience mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Hasil
1. Audience mampu mengontrol dan memanajemen stress
2. Jumlah hadir dalam penyuluhan 12 orang.

5
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN STRESS
Andersen (2010) berpendapat bahwa stres muncul akibat terjadinya kesenjangan
antara tuntutan yang dihasilkan oleh transaksi antara individu dan lingkungan dengan
sumber daya biologis, psikologis atau sistem sosial yang dimiliki individu tersebut. Pendapat
lain mengungkapkan bahwa stress merupakan gangguan emosional dan perilaku yang terjadi
dalam melakukan respon penyesuaian diri terhadap peristiwa atau situasi karena adanya
perbedaan antara tuntutan yang diakibatkan oleh peristiwa atau situasi tersebut dengan
sumber daya yang dimiliki oleh individu (Michael, 2017).

B. PENYEBAB STRESS
Stress muncul ketika seseorang melakukan penyesuaian diri terhadap suatu peristiwa
atau situasi. Akan tetapi tidak semua peristiwa atau situasi dapat menimbulkan stres. Ada
dua faktor yang mengakibatkan suatu situasi atau peristiwa menimbulkan stres yaitu :
a. Peristiwa yang berhubungan dengan individu (lingkungan yang merusak jaringan dalam
tubuh, seperti hawa panas/dingin yang berlebihan, luka atau penyakit)
b. Peristiwa yang berhubungan dengan situasi yang dialami oleh individu (pertambahan
anggota keluarga, perceraian, kematian dalam keluarga, pekerjaan serta keadaan
lingkungan) (Carpenter, 2013).

C. CIRI-CIRI STRESS
Fisiologis

Peningkatan tekanan darah

Ketegangan otot meningkat

Peningkatan denyut nadi

Keringat dingin

Tangan dan kaki dingin

Sakit kepala

Sakit perut

Nada suara tinggi dan cepat

Frekuensi buang air kecil meningkat

Suka tidur dan sering terbangun

Dilatasi pupil

6
Gula darah meningkat

Perilaku dan Emosi

Cemas

Depresi

Bosan

Pengunaan obat dan zat meningkat

Perasaan tidak mampu

Kelelahan mental

Perubahan pola tidur dan kegiatan

Harga diri hilang atau menurun

Motivasi hilang

Sering menangis

Cendrung melakukan kesalahan/ daya ingat menurun

Pelupa dan sering bloking

Tidak konsentrasi pada tugas

Absen meningkat dan sering sakit

Minat berkurang atau hilang

D. Cara pencegahan dari stres

Selalu melakukan kegiatan positif

Mekanisme koping yang baik jika ada masalah

Mengungkapkan masalah dan bercerita agar lebih tenang

Bersosialisasi yang baik dengan orang lain

Berfikir positif tentang kemampuan diri

Taat beribadah/ meningkatkan ketaqwaan pada Tuhan

Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif

7
E. CARA PENANGANAN STRESS
Mengurangi situasi stres

Kebiasaan

Setiap orang mempunyai kebiasaan yang unik yang dapat membantu dalam
menyelesaikan kegiatan sehari-hari

Nutrisi dan diet

Istirahat

Istirahat dan tidur diperlukan untuk menyegarkan tubuh dan menenangkan mental

Meningkatkan respon prilaku dan emosi terhadap stres Sistim


pendukung

Seperti keluarga, teman, kolega, termasuk disini mencari orang yang berkompeten
misalnya psikolog yang akan mendengarkan, memberi nasehat atau mendorong emosi

Meningkatkan harga diri, membantu strategi penurunan stres secara positif


F. STRATEGI MENGATASI STRESS
a. Yakin dapat melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan
b. Kontrol diri,
c. Mengambil jarak dengan stressor
d. Berusaha untuk melihat dari sudut pandang lain
e. Menerima keadaan
f. Mendapatkan dukungan dari orang terdekat (pasangan hidup, orangtua, saudara, anak,
kerabat, teman, rekan kerja, staf medis serta anggota dalam kelompok kemasyarakatan).
Adapun beberapa bentuk dukungan yang dapat diberikan, yakni :
- Mengantar ketika akan melakukan cuci darah.
- Menjemput setelah selesai cuci darah
- Pemberian informasi tentang penyakit ginjal.
- Pemberian informasi tentang cara perawatan
- Pemberian hiburan.
- Mengunjungi, baik di rumah maupun di tempat cuci darah.
- Menemani pasien ketika sedang cuci darah.
- Memberi semangat .
- Teman mengobrol ketika sedang cuci darah.
- Mengajak mengikuti kegiatan suatu kelompok sosial (Rahardjo,2000).

G. DAMPAK STRESS BAGI KESEHATAN DAN TERAPI HD


a. Rasa ketakutan
b. Perasaan sedih atau depresi
c. Mudah marah, tersinggung
d. Mempengaruhi fungsi fisik sistem tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan
e. Menyebabkan timbulnya penyakit atau memperburuk kondisi yang sudah ada (Michael,
2017).

Manfaat stres dalam kehidupan sehari-hari

8
Melatih individu untuk dapat mengatasi setiap ketegangan atau tuntutan kebutuhan hidup

Keberhasilan individu dalam mengatasi setiap tuntutan pada saat ini akan mempengaruhi individu
tersebut dalam menangani tuntutan yang sama pada saat yang lain

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, M.P. (2010). Stress Management for Chronic Disease : An Overview. Dalam
Russel, M.L. (Ed.), Stress Management for Chronic Disease (hlm 3-13). New
York : Pergamon Press.

Carpenter, C.B. & Lazarus, J.M. (2013). Dyalisis and Transplantation in the Treatment of
Renal Failure. Dalam R.G. Petersdorf, R.D. Adams, E. Braunwald, K.J.
Isselbacher,
Michael, J. (2017, August). Chronic Renal Failure : End-Stage Management, Medicine
International, vol 2, hal 1317-1320.
Rahardjo, J.P. (2000). Strategi Terapi Gagal Ginjal Kronik. Dalam S. Waspadji, R.A. Gani,
S. Setiati & I. Alwi (Eds.), Bunga Rampai Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

9
Lampiiran 2
DAFTAR HADIR

NO NAMA ALAMAT TANDATANGAN


1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.

Lamongan, 1 Agustus 2019


Kepala Ruang Hemdialisa
RS Muhammadiyah Lamongan

Mujiati, S,Kep., Ns.


NIP.

10
SURAT KETERANGAN
TELAH DILAKSANAKAN PENYULUHAN

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Mujiati, S.Kep., Ns.
NIP :
Jabatan : Kepala Ruang Hemdialisa RS Muhammadiyah Lamongan
Menyatakan bahwa yang tersebut dibawah ini :

 Penyaji 1 : Elvatiara Aghnia Rbbani


 Penyaji 2 : Eny Rachmawati
 Notulen : Ma’unah
 Observer : Diah Ayu Putri Pratama
 Fasilitator : Iro Maisaroh
 Moderator : Hasbi Ashidiqi
Telah penyuluhan di Ruang Hemodialisa RS Muhammadiyah Lamongan pada hari
Kamis, 1 Agustus 2019 pukul 08.00 WIB.
Demikian surat ini, harap digunakan sebagaimana mestinya.

Lamongan, 1 Agustus 2019


Kepala Ruang Hemodialisa
RS Muhammadiyah Lamongan

Mujiati, S.Kep., Ns
NIP.

11

Anda mungkin juga menyukai