A. LATAR BELAKANG
Stres bagi banyak orang menjadi musuh utama dalam menjalani kehidupan.
Stres adalah rangsangan dalam bentuk apapun dan dari manapun yang dapat
mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang. Stres dengan frekuensi dan
jumlah yang tinggi akan menimbulkan ketidakseimbangan baik fisik ataupun psikis
pada individu.Ketidakseimbangan tersebut harus segera diselesaikan melalui
pemenuhan kebutuhan berdasarkan jenis stresnya.
Selain itu juga kita dapat mengartikan stress sebagai apa saja yang
menstimulasi dan meningkatkan tingkat kewaspadaan anda. Hidup tanpa stimulus
akan sangat membosankan. Hidup dengan terlalu banyak stimulus menjadi tidak
menyenangkan dan melelahkan, dan dapat merusak kesehatan anda. Terlalu banyak
stress dapat sangat mempengaruhi kinerja.
Stres menurut ilmu psikologi dibutuhkan oleh tubuh untuk mempertahankan
diri dan menjadikan kewaspadaan pada diri seseorang. Stres ketika kita menghadapi
ujian, tindakan yang dilakukan adalah berusaha belajar keras untuk meraih nilai
yang bagus. Stres karena akan ada perampingan jumlah karyawan, segera mungkin
akan mencari lowongan kerja untuk menyelesaikan masalah.
Selain contoh stres di atas ada banyak macam stres dan penyelesaian
disesuaikan dengan jenis stresnya. Pada dasarnya bahwa stres itu harus di kelola,
diatur, dan dikendalikan dalam manajemen stres sehingga, tidak menimbulkan
penyimpangan psikologis.
B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran mampu memahami
tentang manajemen stress.
2) Tujuan Instruksional Khusus
1. Menjelaskan pengertian stress dan manajemen stress .
2. Menjelaskan tanda dan gejala stress.
3. Menjelasakan cara untuk menghindari stress.
4. Menjelaskan strategi untuk mengatasi stress.
C. SASARAN
Pasien Dan Keluarga Yang Berada Di Puskesmas Bareng
D. KEGIATAN
(MENIT)
1. Pembukaa - Memberikan salam 5 menit Ceramah - - Sasaran
n dan perkenalan. menjawab salam.
- Menjelaskan tujuan, - Sasaran
manfaat dan memperhatikan.
cakupan materi.
2. Penjelasan - Menjelaskan 20 menit Leaflet - Sasaran
pengertian stress Ceramah memperhatikan
dan manajemen , penyuluhan
stress . tentang
- Menjelaskan tanda manajemen
dan gejala stress. stress
- Menjelasakan cara - Sasaran
untuk menghindari menanggapi
stress. dengan memberi
- Menjelaskan pertanyaan pada
strategi untuk saat penyuluha.
mengatasi stress.
E. ORGANISASI
1. Moderator :
2. Notulen :
3. Penyaji :
4. Observer :
5. Fasilitator :
Uraian Tugas
1. Pemateri
- Menyajikan materi
2. Moderator
- Mengatur jalannya diskusi
3. Notulen
- Mencatat hasil diskusi
4. Fasilitator :
- Mendampingi peserta penyuluhan
5. Observer
- Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang ketepatan, waktu,
ketepatan masing-masing peran.
F. METODE
Ceramah dan demonstrasi manajemen stress.
G. MEDIA
Power Point, LCD, musik relakasasi
H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Sasaran hadir tepat waktu di tempat penyuluhan.
- Penyuluhan di mulai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
- Penyuluhan selesai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
2. Evaluasi Proses
- Sasaran tertarik dengan materi yang disampaikan.
- Sasraan memperhatikan saat materi sedang diberikan
- Sasaran memberikan tanggapan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
- Setelah diberikan penyuluhan sasaran mampu mengaplikasikan
manajemen stress di kehidupan sehari-hari.
LAMPIRAN :
Materi
Daftar Rujukan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN STRESS
DI PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG
Oleh :
1. Heru Nurmansah 1601460001
2. Asri Purwanti Rahayu 1601460004
3. Herin Fidela R. 1601460006
4. Fadhil Rizqi Rahmatullah 1601460007
5. Syayekti Antini Dwi P 1601460008
6. Trismadani Erlina P 1601460033
7. Ika Linda Agustina 1601460039
8. Emilia Novita Sari 1601460044
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
Februari 2019
LEMBAR PENGESAHAN
SAP PENYULUHAN
DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QURAN NURUL FURQON
SUKOHARJO MALANG
Tanggal .........................2019
Oleh:
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG
Kelompok 3 dan 4
1. 1. Heru Nurmansah 1601460001
2. Asri Purwanti Rahayu 1601460004
3. Herin Fidela R. 1601460006
4. Fadhil Rizqi Rahmatullah 1601460007
5. Syayekti Antini Dwi P 1601460008
6. Trismadani Erlina P 1601460033
7. Ika Linda Agustina 1601460039
8. Emilia Novita Sari 1601460044
Mengetahui,
( ) ( )
DAFTAR HADIR
HARI/TANGGAL :
TOPIK :
TEMPAT :
PETUGAS :
3 3
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
Lampiran 1
Secara umum stres yang kita hadapi dalam kehidupan ada segi positif (stres
baik) dan segi negatifnya (stres buruk). Stres yang baik dapat membuat anda bekerja
lebih giat dan melakukan sesuatu dengan baik. Bahkan kita semua membutuhkan
sedikit stress untuk mengefektifkan fungsi tubuh dan mengoptimalkan potensi diri.
1. Gejala fisik
b. Pusing
d. Gemetaran
a. Gangguan tidur
D. MENGHINDARI STRES
1. Jaga selalu kondisi tubuh dan diperkuat dengan mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat (4 sehat 5 sempurna) secara disiplin (konstan makan pada jam
yang sama). Tambahkan dengan asupan multivitamin dan mineral yang cukup.
2. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan dan kesedihan karena tidur memberikan kesempatan
otak untuk rilex.
3. Olah Raga teratur. Gerak tubuh akan merangsang keluarnya zat ”endorphine”
yaitu zat yang dapat membuat tubuh merasa nyaman selain zat tersebut juga
dikenal sebagai anti rasa sakit pada tubuh. Itulah sebabnya yang berolah raga
teratur umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan hidup yang baik bagi kesehatan dan
ketahanan serta kekebalan tubuh (Hawari. D, 2001).
5. Tidak meminum minuman keras (alkohol). Dampak dari minuman keras dapat
mengakibatkan gangguan mental dan perilaku , dan juga penyakit lever yang
berlanjut pada kematian.
6. Mengontrol berat badan ideal. Orang yang obesitas atau sebaliknya akan
menurunkan daya tahan dan kekebalan tubuh.
7. Selalu berpikir positif karena tindakan atau perasaan negatif pasti berasal dari
pikiran negatif. Sebaliknya tindakan positif pasti berasal dari pikiran positif.
10. Jangan terpaku pada ”rutinitas”, berani berubah, tidak malu dan ragu. Hal
sederhana yang dapat dilakukan adalah mulai dari menata ulang meja kerja,
ruang tidur, rumah, menempuh route yang berbeda ke kantor, sekali waktu
makan siang atau malam di mall sekaligus cuci mata, creambath di salon, pijat
reflexi, berendam di air hangat yang merupakan salah satu cara untuk
memperlancar aliran darah dan meredakan ketegangan. Selain itu bila ada rejeki
lebih kita perlu juga melakukan penggantian barang-barang lama kita misalnya
mengganti hp dengan model baru, ganti velg racing atau tambah accesories pada
kendaraan kita atau sedikit merubah penampilan kita dengan sepatu baru, model
rambut dll (secara phsikologi hal ini membawa ”semangat” baru).
11. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung atau bernyanyi dan bersosialisasi
dengan teman atau lingkungan (perlu teman curhat, tidak memendam masalah
sendiri). Kegiatan semacam ini dapat merangsang endorphine dan serotonin
dalam tubuh sehingga otak lebih tenang.
13. Yang terakhir tetapi merupakan hal terpenting adalah Beribadah dan berdoa
kepada Yang Maha Kuasa tidak pada masa sulit saja, berbuat baik kepada semua
orang, bersyukur terhadap setiap hasil usaha kita, baik yang berhasil maupun
yang tidak berhasil, mensyukuri rejeki (mikopoetro.multyply.com).
1. Relaksasi
2. Berolahraga
Tak pernah ada larangan untuk bermimpi dan menginginkan sesuatu. Cita-
cita dan harapan bahkan dapat menjadi daya hidup yang menganggumkan. Namun
perlu diketahui seringkali stress muncul akibat ketidakmampuan menerima
kenyataan yang berbeda dengan keinginan atau harapan.
4. Menjadi pribadi Asertif (Don’t say Yes, if you want to say No..!)
Sungkan dan perasaan hati yang tidak enak untuk menolak atau mengatakan
tidak kerap terjadi pada seseorang Belajar menjadi orang yang asertif, yang mampu
mengatakan No dan bukan Yes, ketika ia memang ingin mengatakan No, memang
sulit. Kita seringkali merasa tidak dapat menolak permintaan dan akhirnya terpaksa
menerima dan kemudian merasa terperangkap dengan permintaan tersebut. Hal
tersebut membuat kita merasa marah dan tidak berdaya, lalu berujung pada
timbulnya stress. Karena itu, belajar untuk menolak permintaan (jika kita memang
tidak sanggup memenuhinya), menjadi sangat penting jika anda peduli pada
kesehatan lahir batin anda.
5. Manajemen Waktu
Waktu yang selalu terasa sempit, juga bisa menyebabkan stress. Oleh karena
itu manajemen waktu menjadi penting. Beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk
mengelola waktu dengan baik:
b. Buat daftar pekerjaan dan prioritaskan tugas dan pekerjaan yang utama terlebih
dahulu
d. Kerjakan tugas anda sesuai dengan waktu dimana anda merasa produktif. Misal,
seseorang akan lebih baik melakukan pekerjaan pada pagi hari dibandingkan
sore hari. Batasi pula gangguan seperti adanya tamu serta bunyi telepon selama
waktu-waktu produktif anda.
6. Positive Thinking
Yakinkan diri untuk tetap berpikir positif. Selalu mengambil hikmah dari
setiap kejadian merupakan salah satu caranya. Karena apa yang seseorang pikirkan
akan berhubungan langsung pada perasaan atau suasana hatinya dan pada
gilirannya juga mempengaruhi kinerja dan produktifitasnya.
7. Mencari Dukungan Sekitar
1. Terapi Psikofarmaka
Cara kerja psikofarmaka ini adalah dengan jalan memutuskan jaringan atau
sirkuit psiko-neuro-imunologi, sehingga stressor psikososial yang dialami
seseorang tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, psikomotor, dan organ-
organ tubuh lainnya. Terapi psikofarmaka yang banyak dipakai oleh para dokter
(psikiater) adalah obat anti cemas (anxiolytic) dan obat anti depresi (anti
depressant) yang juga berkhasiat sebagai obat anti stres. Kedua jenis obat ini sudah
masuk dan beredar resmi di Indonesia (2001) antara lain :
a. Obat anti cemas (Minor Transquillizers)
No. Nama Generik Nama Dagang
3. Bromazepam Lexotan
6. Meprobamate Medicar.
3. Amitriptyline Laroxyl
4. Doxepin Sinequan
5. Maprotiline Ludiomil
6. Mianserin Tolvon
7. Amoxapine Asendin
8. Moclobemide Aurorix
9. Fluvoxamine maleate Luvox
Obat anti cemas dan depresi yang ideal hendaknya memenuhi kriteria antara lain :
h. memiliki efek perbaikan pada gangguan fisik (somatik) sebagai gejala ikutan atau
gejala ‘terselubung’ (co-morbidity)
2. Terapi Somatik
Contohnya : pada orang yang menderita stres, cemas, dan atau depresi
seringkali disertai dengan keluhan-keluhan pada sistem pencernaan,
kardiovaskuler, pernafasan, urogenital, otot, dan tulang. Sebaliknya orang yang
menderita sakit secara fisik yaitu terdapat kelainan jaringan pada organ tubuh, dapat
pula mempengaruhi ketahanan dan kekebalan mental emosionalnya berupa
keluhan-keluhan kecemasan dan atau depresi sebagai gejala ikutan. Atau dengan
kata lain penyakit fisik (somatik) dapat mempengaruhi kondisi psikis (kejiwaan)
seseorang, begitu pula sebaliknya.
3. Psikoterapi
Pada pasien yang mengalami stres, kecemasan dan atau depresi selain
diberikan terapi psikofarmaka (anti cemas danb anti depresi) dan terapi somatik,
juga diberikan terapi kejiwaan (psikologik) yang dinamakan psikoterapi.
Psikoterapi ini banyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan baik individual
maupun keluarga, misalnya :
a. Psikoterapi suportif
Terapi ini memberikan motivasi, semangat, dan dorongan agar pasien yang
bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan serta percaya diri (self
confindence) bahwa dia mampu mengatasi stresor psikososial yang sedang
dihadapinya.
b. Psikoterapi re-edukatif
Terapi ini memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila dinilai bahwa
ketidakmampuan mengatasi stres, kecemasan, dan depresinya itu dikarenakan
faktor psiko-edukatif masa lalu dikala yang bersangkutan dalam periode anak dan
remaja. Dari terapi ini diharapkan yang bersangkutan mampu mengatasi stresor
psikososial yang sedang dihadapinya.
c. Psikoterapi re-konstruktif
d. Psikoterapi kognitif
e. Psikoterapi psiko-dinamik
g. Psikoterapi keluarga
Seseorang dapat jatuh dalam keadaan stres, kecemasan dan atau depresi
yang disebabkan oleh stresor psikososial faktor keluarga. Dengan terapi digunakan
untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor tidak lagi menjadi faktor
penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung bagi
pemulihan pasien yang bersangkutan. Pada terapi ini tidak hanya ditujukan pada
pasien yang bersangkutan saja, tetapi juga terhadap anggota keluarga lainnya.
4. Terapi Psikoreligius
5. Terapi Psikososial
6. Konseling
b. Pejamkan mata. Tarik nafas dalam-dalam dari hidung dan hembuskan melalui
mulut, ulangi hingga 3 kali
c. Fokuskanlah perhatian pada organ tubuh Anda, bisa dimulai dari yang paling atas
(kepala) atau sebaliknya dari bawah (ujung kaki). Perintahkanlah setiap bagian
tubuh untuk relaks. Misalnya; Kepala, relaks; Dahi, relaks. Lakukanlah untuk
setiap bagian tubuh, sambil berusaha menvisualisasikan setiap otot berubah dari
tegang menjadi lentur
d. Kemudian bayangkan bahwa sekeliling Anda sangat nyaman dan aman. Langkah
ini perlu dilakukan untuk melindungi diri dari faktor eksternal yang akan
mengganggu
f. Atur waktu biologis Anda, pastikan berapa lama Anda ingin melakukan relaksasi
g. Kemudian bayangkan Anda berada di tempat yang aman, dan damai. Cobalah
menikmatinya
i. Secara otomatis setelah waktu biologis yang Anda atur habis, Anda akan terjaga,
dan lakukan perhitungan mundur dari 7 hingga 1; dan lakukan sugesti pada diri
sendiri bahwa setelah selesai melakukan self hypnosis, Anda akan menjadi lebih
segar, peka, damai dan merasa sangat bahagia
2. Meditasi
Ide meditasi adalah memfokuskan pikiran anda pada suatu pikiran yang
membuat santai untuk suatu periode tertentu. Meditasi mengistirahatkan pikiran
dengan mengalihkan pikiran dari masalah yang membuat stress. Memberikan tubuh
anda waktu untuk beristirahat dan membuang racun yang muncul karena stress dan
kegiatan mental atau fisik lainnya.
a. Memperlambat pernapasan
d. Memberi tubuh waktu untuk membuang asam laktat dan produk buangan lainnya
e. Mengurangi kecemasan
Teknik meditasi
Harus dilakukan dalam posisi yang membuat anda tetap nyaman dalam
jangka waktu tertentu (idealnya 20-30 menit). Dapat menggunakan beberapa fokus
konsentrasi, seperti pernapasan, fokus pada suatu objek, fokus pada suara,
perumpamaan.Sangat penting bagi pikiran untuk tetap focus
(http://indospritual.com).
DAFTAR RUJUKAN
Hawari, Dadang. Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta : FKUI, 2001.