Anda di halaman 1dari 26

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Manajemen Stress


Penyuluh :
Kelompok Sasaran : Pasien Dan Keluarga Yang Berada Di Puskesmas Bareng
Tanggal/Bln/Th : 9 Maret 2019
Pukul : 09.00 WIB – 09.30 WIB
Waktu : 30 Menit

A. LATAR BELAKANG
Stres bagi banyak orang menjadi musuh utama dalam menjalani kehidupan.
Stres adalah rangsangan dalam bentuk apapun dan dari manapun yang dapat
mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang. Stres dengan frekuensi dan
jumlah yang tinggi akan menimbulkan ketidakseimbangan baik fisik ataupun psikis
pada individu.Ketidakseimbangan tersebut harus segera diselesaikan melalui
pemenuhan kebutuhan berdasarkan jenis stresnya.
Selain itu juga kita dapat mengartikan stress sebagai apa saja yang
menstimulasi dan meningkatkan tingkat kewaspadaan anda. Hidup tanpa stimulus
akan sangat membosankan. Hidup dengan terlalu banyak stimulus menjadi tidak
menyenangkan dan melelahkan, dan dapat merusak kesehatan anda. Terlalu banyak
stress dapat sangat mempengaruhi kinerja.
Stres menurut ilmu psikologi dibutuhkan oleh tubuh untuk mempertahankan
diri dan menjadikan kewaspadaan pada diri seseorang. Stres ketika kita menghadapi
ujian, tindakan yang dilakukan adalah berusaha belajar keras untuk meraih nilai
yang bagus. Stres karena akan ada perampingan jumlah karyawan, segera mungkin
akan mencari lowongan kerja untuk menyelesaikan masalah.
Selain contoh stres di atas ada banyak macam stres dan penyelesaian
disesuaikan dengan jenis stresnya. Pada dasarnya bahwa stres itu harus di kelola,
diatur, dan dikendalikan dalam manajemen stres sehingga, tidak menimbulkan
penyimpangan psikologis.
B. TUJUAN
1) Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit sasaran mampu memahami
tentang manajemen stress.
2) Tujuan Instruksional Khusus
1. Menjelaskan pengertian stress dan manajemen stress .
2. Menjelaskan tanda dan gejala stress.
3. Menjelasakan cara untuk menghindari stress.
4. Menjelaskan strategi untuk mengatasi stress.

C. SASARAN
Pasien Dan Keluarga Yang Berada Di Puskesmas Bareng

D. KEGIATAN

NO TAHAP KEGIATAN ALOKASI METODE ALAT EVALUASI


WAKTU PERAGA

(MENIT)
1. Pembukaa - Memberikan salam 5 menit Ceramah - - Sasaran
n dan perkenalan. menjawab salam.
- Menjelaskan tujuan, - Sasaran
manfaat dan memperhatikan.
cakupan materi.
2. Penjelasan - Menjelaskan 20 menit Leaflet - Sasaran
pengertian stress Ceramah memperhatikan
dan manajemen , penyuluhan
stress . tentang
- Menjelaskan tanda manajemen
dan gejala stress. stress
- Menjelasakan cara - Sasaran
untuk menghindari menanggapi
stress. dengan memberi
- Menjelaskan pertanyaan pada
strategi untuk saat penyuluha.
mengatasi stress.

4 Penutup - Pemateri 5 menit Ceramah - Sasaran mampu


mengajukan , tanya memahami materi
pertanyaan pada jawab, yang di sampaikan.
sasaran. dan
- Kesimpulan diskusi.

E. ORGANISASI
1. Moderator :
2. Notulen :
3. Penyaji :
4. Observer :
5. Fasilitator :

 Uraian Tugas
1. Pemateri
- Menyajikan materi
2. Moderator
- Mengatur jalannya diskusi
3. Notulen
- Mencatat hasil diskusi
4. Fasilitator :
- Mendampingi peserta penyuluhan
5. Observer
- Mengobservasi jalannya penyuluhan tentang ketepatan, waktu,
ketepatan masing-masing peran.

F. METODE
Ceramah dan demonstrasi manajemen stress.

G. MEDIA
Power Point, LCD, musik relakasasi

H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Sasaran hadir tepat waktu di tempat penyuluhan.
- Penyuluhan di mulai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
- Penyuluhan selesai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
2. Evaluasi Proses
- Sasaran tertarik dengan materi yang disampaikan.
- Sasraan memperhatikan saat materi sedang diberikan
- Sasaran memberikan tanggapan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
- Setelah diberikan penyuluhan sasaran mampu mengaplikasikan
manajemen stress di kehidupan sehari-hari.

LAMPIRAN :
Materi
Daftar Rujukan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MANAJEMEN STRESS
DI PUSKESMAS BARENG KOTA MALANG

Yang dibina oleh


Ibu Dyah Widodo S.kp.,M.Kes dan Ibu Susilowati S.Kep., Ns

Oleh :
1. Heru Nurmansah 1601460001
2. Asri Purwanti Rahayu 1601460004
3. Herin Fidela R. 1601460006
4. Fadhil Rizqi Rahmatullah 1601460007
5. Syayekti Antini Dwi P 1601460008
6. Trismadani Erlina P 1601460033
7. Ika Linda Agustina 1601460039
8. Emilia Novita Sari 1601460044

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
Februari 2019
LEMBAR PENGESAHAN
SAP PENYULUHAN
DI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QURAN NURUL FURQON
SUKOHARJO MALANG
Tanggal .........................2019

Oleh:
PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG
Kelompok 3 dan 4
1. 1. Heru Nurmansah 1601460001
2. Asri Purwanti Rahayu 1601460004
3. Herin Fidela R. 1601460006
4. Fadhil Rizqi Rahmatullah 1601460007
5. Syayekti Antini Dwi P 1601460008
6. Trismadani Erlina P 1601460033
7. Ika Linda Agustina 1601460039
8. Emilia Novita Sari 1601460044

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )
DAFTAR HADIR
HARI/TANGGAL :
TOPIK :
TEMPAT :
PETUGAS :

NO NAMA ALAMAT TTD


1 1.
2 2.

3 3
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
Lampiran 1

MANAJEMEN STRES DALAM PSIKOLOGI KESEHATAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN STRES

Melihat begitu mengerikannya akibat dari stres, maka kita perlu


melakukan ”manajemen” stres. Istilah manajemen dalam ilmu ekonomi dapat
diartikan sebagai melakukan suatu tindakan melalui tahapan : planing, organizing,
actuating dan controling (POAC). Dikaitkan dengan stres, maka kita perlu
melakukan POAC ini dengan cermat dalam kehidupan kita mulai dari pola makan,
pola tidur, pola kegiatan/aktifitas, pola pikir dan sebagainya. Pada intinya dalam
menjalankan aktifitas kehidupan, kita harus dapat ”memanage” segala sesuatunya
dengan baik. (lawannya adalah ”biarkanlah hidup mengalir seperti air”)
(mikopoetro.multyply.com).

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika


situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan yang
berlebihan. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindarkan diri dari stres. Namun,
stres bisa dikelola sehingga justru mendatangkan nilai positif bagi seseorang. Stres
tidak boleh dihilangkan sama sekali karena dia membantu kelangsungan hidup dan
memberikan dinamika hidup (Mudjaddid, Diffy: 2005) dalam (www.OBAT
STRESS :Manajemen stres.com).

Sesuai dengan pendapat (Hawari D, 2001) manajemen atau


penatalaksanaan stres, cemas, dan depresi pada tahap pencegahan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencakup fisik
(somatik), psikologik/psikiatrik, psikososial, dan psikoreligius. Di bidang
pencegahan agar seseorang tidak jatuh dalam keadaan stres, cemas, dan atau depresi
maka sebaiknya kekebalan yang bersangkutan perlu ditingkatkan agar mampu
menanggulangi stresor psikososial yang muncul dengan cara hidup yang teratur,
serasi, selaras, dan seimbang antara dirinya dengan Tuhan (vertikal), sedangkan
secara horizontal antara dirinya dengan sesama orang lain dan lingkungan alam
sekitarnya.

C. MENGENALI TANDA DAN GEJALA STRES

Secara umum stres yang kita hadapi dalam kehidupan ada segi positif (stres
baik) dan segi negatifnya (stres buruk). Stres yang baik dapat membuat anda bekerja
lebih giat dan melakukan sesuatu dengan baik. Bahkan kita semua membutuhkan
sedikit stress untuk mengefektifkan fungsi tubuh dan mengoptimalkan potensi diri.

Sedangkan stres buruk yang terlalu banyak dialami seseorang hingga


membawa efek negatif. Berkurangnya kemampuan memimpin diri dan mengontrol
emosi. Seseorang yang mengalami stress buruk akan mengalami masalah
psikologis seperti perasaan tertekan dan ansietas (kecemasan) yang dapat
berdampak pada kondisi kesehatan fisiknya

Tanda dan Gejala Stres

Secara umum gejala stres dapat dikenali sebagai berikut:

1. Gejala fisik

a. Sering merasa sakit kepala

b. Pusing

c. Gangguan telinga (telinga berdenging)

d. Gemetaran

e. Perasaan jantung atau dada terbakar

f. Diare dan susah buang air besar


2. Gejala emosi dan mental

a. Gangguan tidur

b. Ansietas atau merasa ketakutan

c. Depresi ,tidak punya keinginan atau semangat hidup

d. Menangis dengan tiba-tiba

e. Merasa marah secara tiba-tiba

f. Tidak dapat mengambil keputusan

g. Tidak dapat berpikir memecahkan masalah

h. Tidak dapat mengambil keputusan (www.eurekaindonesia.org).

D. MENGHINDARI STRES

Melalui berbagai penelitian medis maupun non medis, pengamatan dan


pengalaman hal-hal yang dilakukan untuk menghindari stres adalah :

1. Jaga selalu kondisi tubuh dan diperkuat dengan mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat (4 sehat 5 sempurna) secara disiplin (konstan makan pada jam
yang sama). Tambahkan dengan asupan multivitamin dan mineral yang cukup.

2. Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan dan kesedihan karena tidur memberikan kesempatan
otak untuk rilex.

3. Olah Raga teratur. Gerak tubuh akan merangsang keluarnya zat ”endorphine”
yaitu zat yang dapat membuat tubuh merasa nyaman selain zat tersebut juga
dikenal sebagai anti rasa sakit pada tubuh. Itulah sebabnya yang berolah raga
teratur umumnya tampak lebih fit dan bahagia.
4. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan hidup yang baik bagi kesehatan dan
ketahanan serta kekebalan tubuh (Hawari. D, 2001).

5. Tidak meminum minuman keras (alkohol). Dampak dari minuman keras dapat
mengakibatkan gangguan mental dan perilaku , dan juga penyakit lever yang
berlanjut pada kematian.

6. Mengontrol berat badan ideal. Orang yang obesitas atau sebaliknya akan
menurunkan daya tahan dan kekebalan tubuh.

7. Selalu berpikir positif karena tindakan atau perasaan negatif pasti berasal dari
pikiran negatif. Sebaliknya tindakan positif pasti berasal dari pikiran positif.

8. Melakukan hobby (atau hal-hal menyenangkan positif menurut kita) karena


hobby dapat membuat kita rilex dan melupakan ”sejenak” rutinitas atau masalah
yang ada misalnya olah raga, mendengarkan musik, masak, jahit, memodifikasi
mobil, motor, sepeda dan sejenisnya.

9. Sosial ekonomi. Mengatur pemasukan dan pengeluaran belanja. Penggunaan


uang sebaiknya bersifat produktif dan pengeluaran yang konsumtif sifatnya
perlu dikendalikan dan dibatasi.

10. Jangan terpaku pada ”rutinitas”, berani berubah, tidak malu dan ragu. Hal
sederhana yang dapat dilakukan adalah mulai dari menata ulang meja kerja,
ruang tidur, rumah, menempuh route yang berbeda ke kantor, sekali waktu
makan siang atau malam di mall sekaligus cuci mata, creambath di salon, pijat
reflexi, berendam di air hangat yang merupakan salah satu cara untuk
memperlancar aliran darah dan meredakan ketegangan. Selain itu bila ada rejeki
lebih kita perlu juga melakukan penggantian barang-barang lama kita misalnya
mengganti hp dengan model baru, ganti velg racing atau tambah accesories pada
kendaraan kita atau sedikit merubah penampilan kita dengan sepatu baru, model
rambut dll (secara phsikologi hal ini membawa ”semangat” baru).

11. Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung atau bernyanyi dan bersosialisasi
dengan teman atau lingkungan (perlu teman curhat, tidak memendam masalah
sendiri). Kegiatan semacam ini dapat merangsang endorphine dan serotonin
dalam tubuh sehingga otak lebih tenang.

12. Kasih sayang. Merupakan kebutuhan psikologis sehingga masing-masing orang


mempunyai rasa aman dan terlindungi untuk ketahanan dan kekebalan keluarga
sehingga tercipta hubungan yang harmonis.

13. Yang terakhir tetapi merupakan hal terpenting adalah Beribadah dan berdoa
kepada Yang Maha Kuasa tidak pada masa sulit saja, berbuat baik kepada semua
orang, bersyukur terhadap setiap hasil usaha kita, baik yang berhasil maupun
yang tidak berhasil, mensyukuri rejeki (mikopoetro.multyply.com).

E. STRATEGI MENGATUR STRES

Selain belajar untuk menghindari penyebab stress, anda dapat pula


menerimanya secara realistis. Mencoba berteman dan belajar mengelola stress
dengan benar amat membantu anda untuk hidup lebih baik secara fisik dan
emosional serta memberi kebahagian lahir dan batin. Beberapa hal yang dapat Anda
lakukan untuk mengatasi stress adalah tindakan positif untuk menurunkan tingkat
stress yaitu :

1. Relaksasi

Relaksasi atau berlatih untuk mengatur cara pernafasan dapat dilakukan.


Dengan kegiatan untuk melemaskan otot syaraf seperti meditasi, yoga, latihan
pelemasan, pijat, sambil mendengarkan iringan musik lembut dan tenang atau
alunan ayat suci.

2. Berolahraga

Berolahraga secara teratur membantu anda menurunkan stres dan


meningkatkan kepercayaan diri, selain yang terpenting dapat meningkatkan
kekebalan tubuh dan mencegah penyakit. Penambahan energi untuk beraktifitas,
peningkatan kualitas tidur, daya konsentrasi, rasa bahagia dan keyakinan diri serta
penurunan risiko serangan jantung adalah manfaat penting olahraga. Olahraga
ringan seperti berjalan-jalan santai sambil menghirup udara segar selama 20-30
menit setiap hari akan efektif untuk mengurangi stres.

3. Cerdas Mengatur Ambang Keinginan dan Rencana

Tak pernah ada larangan untuk bermimpi dan menginginkan sesuatu. Cita-
cita dan harapan bahkan dapat menjadi daya hidup yang menganggumkan. Namun
perlu diketahui seringkali stress muncul akibat ketidakmampuan menerima
kenyataan yang berbeda dengan keinginan atau harapan.

Keinginan kuat masa depan seperti menikah, membeli rumah, merenovasi


rumah, memiliki anak, atau berharap pindah dari pekerjaan yang sudah dilakukan
bertahun-tahun, bisa menjadi faktor penyebab stres jika tak diatur dengan baik.
Misalnya : menginginkan semua dalam satu waktu atau seketika tanpa berpijak
pada realita yang ada. Oleh karena itu, penting bagi anda untuk merencanakan dan
membatasi segala rencana yang dibuat dengan mempertimbangkan kemampuan
dan sumber daya atau peluang yang dimiliki hingga lebih siap dalam menghadapi
kenyataan nantinya. Menentukan prioritas apa yang terpenting dalam hidup anda,
membuat rencana realistis serta berlatih untuk berlapang dada menerima kenyataan
yang akan datang nantinya meski tak sesuai dengan keinginan anda adalah cara
cerdas berteman dan mengatur stres.

4. Menjadi pribadi Asertif (Don’t say Yes, if you want to say No..!)

Sungkan dan perasaan hati yang tidak enak untuk menolak atau mengatakan
tidak kerap terjadi pada seseorang Belajar menjadi orang yang asertif, yang mampu
mengatakan No dan bukan Yes, ketika ia memang ingin mengatakan No, memang
sulit. Kita seringkali merasa tidak dapat menolak permintaan dan akhirnya terpaksa
menerima dan kemudian merasa terperangkap dengan permintaan tersebut. Hal
tersebut membuat kita merasa marah dan tidak berdaya, lalu berujung pada
timbulnya stress. Karena itu, belajar untuk menolak permintaan (jika kita memang
tidak sanggup memenuhinya), menjadi sangat penting jika anda peduli pada
kesehatan lahir batin anda.
5. Manajemen Waktu

Waktu yang selalu terasa sempit, juga bisa menyebabkan stress. Oleh karena
itu manajemen waktu menjadi penting. Beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk
mengelola waktu dengan baik:

a. Tentukan hasil akhir dan jadikan skala prioritas anda

b. Buat daftar pekerjaan dan prioritaskan tugas dan pekerjaan yang utama terlebih
dahulu

c. Buat perencanaan sebelum anda melakukan pekerjaan tersebut. Satu pekerjaan


yang dikerjakan selama satu jam yang telah direncanakan akan lebih efektif
daripada anda mengerjakan pekerjaan selama 3-4 jam yang tidak anda
rencanakan terlebih dahulu.

d. Kerjakan tugas anda sesuai dengan waktu dimana anda merasa produktif. Misal,
seseorang akan lebih baik melakukan pekerjaan pada pagi hari dibandingkan
sore hari. Batasi pula gangguan seperti adanya tamu serta bunyi telepon selama
waktu-waktu produktif anda.

e. Belajarlah untuk mendelegasikan beberapa tugas anda

f. Buat jadwal waktu untuk beristirahat dan bersantai.

6. Positive Thinking

Yakinkan diri untuk tetap berpikir positif. Selalu mengambil hikmah dari
setiap kejadian merupakan salah satu caranya. Karena apa yang seseorang pikirkan
akan berhubungan langsung pada perasaan atau suasana hatinya dan pada
gilirannya juga mempengaruhi kinerja dan produktifitasnya.
7. Mencari Dukungan Sekitar

Berbicara tentang suatu persoalan, mengekspresikan perasaan pada saat


merasa kecewa. ataupun sekedar membicarakan topik yang hangat, dapat
membantu menenangkan hati. Oleh karenanya, anda dapat menurunkan tingkat
stress anda dengan berbicara pada seorang pendengar yang baik yang akan
membantu anda untuk berpikir realistis ataupun mengambil sisi positif dari suatu
peristiwa. Mulailah mencari seseorang yang dapat menjadi pendengar yang baik.
Anggota keluarga, teman dekat, atau siapapun yang membuat anda nyaman untuk
berbagi dan bisa dipercaya (www.eurekaindonesia.org).

F. MANAJEMEN STRES DENGAN BERBAGAI ALTERNATIF


PEMECAHAN MASALAH

Beberapa alternatif pemecahan masalah yang digunakan untuk menerapkan


sistem manajemen dalam suatu stres kehidupan yaitu :

1. Terapi Psikofarmaka

Menurut Hawari, D (2001) mengatakan bahwa, terpi psikofarmaka adalah


pengobatan untuk stres, cemas, atau depresi dengan memakai obat-obatan
(farmaka) yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter (sinyal
penghantar saraf) di susunan saraf pusat otak (lymbic system). Sebagaimana
diketahui sistem limbik tersebut merupakan sebagai bagian dalam otak yang
berfungsi mengatur alam pikiran, alam perasaan dan perilaku atau dengan kata lain
mengatur fungsi psikis seseorang.

Cara kerja psikofarmaka ini adalah dengan jalan memutuskan jaringan atau
sirkuit psiko-neuro-imunologi, sehingga stressor psikososial yang dialami
seseorang tidak lagi mempengaruhi fungsi kognitif, afektif, psikomotor, dan organ-
organ tubuh lainnya. Terapi psikofarmaka yang banyak dipakai oleh para dokter
(psikiater) adalah obat anti cemas (anxiolytic) dan obat anti depresi (anti
depressant) yang juga berkhasiat sebagai obat anti stres. Kedua jenis obat ini sudah
masuk dan beredar resmi di Indonesia (2001) antara lain :
a. Obat anti cemas (Minor Transquillizers)
No. Nama Generik Nama Dagang

1. Diazepam Valium, Valisanbe, validex, stezolid,


Mentalium, lovium, diazepin, prozepam,
Trankinon.
2. Clobazam Frisium, Clobazam, Dexa medica.

3. Bromazepam Lexotan

4. Lorazepam Ativan, Merlopam, Renaquil

5. Buspirone HCl Buspar, Tran-Q.

6. Meprobamate Medicar.

7. Alprazolam Xanax, Alganax, Frixitas.

8. Chlordiazepoxide HCl Arsitran, Cetabrium, Librium, Tensinyl.


9. Oxazolam Serenal-10.

10. Hidroxyzine HCl Iterax.

11. Kava-kava rhozome Laikan.

b. Obat anti depresi


No. Nama Generik Nama Dagang
1. Clomipramine HCl Anafranil
2. Imipramine Tofranil

3. Amitriptyline Laroxyl
4. Doxepin Sinequan
5. Maprotiline Ludiomil
6. Mianserin Tolvon
7. Amoxapine Asendin
8. Moclobemide Aurorix
9. Fluvoxamine maleate Luvox

10. Opipramol diHCl Insidon


11. Fluoxetine HCl Prozac, Nopres, antiprestin,
Courage,
12. Paroxetine HCl Kalxettin.

13. Trazodone HCl Seroxat


14. Sertraline HCl Trazone

15. Citalopram Zoloft

16. Perphenazine 2 mg + Cipram

17. Amitriptyline HCl 25 mg Mutabon-D

18. Tianeptine Stablon

19. Mirtazapine Remeron


20. Hypericum Perforatum Preso

Dalam pengalaman praktek gejala-gejala orang yang mengalami stres,


kecemasan, dan depresi itu seringkali berbaur, tumpang tindih (overlapping),
karena sesungguhnya jarang dijumpai seseorang itu menderita stres murni tanpa
disertai kecemasan dan atau depresi, demikian pula dengan gejala-gejala fisik
(somatik) sebagai penyerta (co-morbidity). Oleh karena itu dokter (psikiater) sering
memberikan resep obat yang merupakan kombinasi obat anti cemas dan depresi.

Obat anti cemas dan depresi yang ideal hendaknya memenuhi kriteria antara lain :

a. memiliki efek terapeutik yang tinggi dalam waktu relatif singkat

b. jangka waktu pemakaian relatif pendek

c. efek samping yang minimal

d. memiliki dosis yang rendah

e. tidak menyebabkan kantuk

f. memperbaiki pola tidur


g. tidak menyebabkan habituasi (kebiasaan), adiksi (ketagihan), dan dependensi
(ketergantungan)

h. memiliki efek perbaikan pada gangguan fisik (somatik) sebagai gejala ikutan atau
gejala ‘terselubung’ (co-morbidity)

i. tidak menyebabkan lemas

j. dan jika memungkinkan pemakaiannya dosis tunggal (single dose).

2. Terapi Somatik

Dalam pengalaman praktek sehari-hari sering dijumpai gejala atau keluhan


fisik (somatik) sebagai gejala ikutan atau akibat dari stres, kecemasan, dan depresi
yang berkepanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik itu dapat
diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan.

Contohnya : pada orang yang menderita stres, cemas, dan atau depresi
seringkali disertai dengan keluhan-keluhan pada sistem pencernaan,
kardiovaskuler, pernafasan, urogenital, otot, dan tulang. Sebaliknya orang yang
menderita sakit secara fisik yaitu terdapat kelainan jaringan pada organ tubuh, dapat
pula mempengaruhi ketahanan dan kekebalan mental emosionalnya berupa
keluhan-keluhan kecemasan dan atau depresi sebagai gejala ikutan. Atau dengan
kata lain penyakit fisik (somatik) dapat mempengaruhi kondisi psikis (kejiwaan)
seseorang, begitu pula sebaliknya.

3. Psikoterapi

Pada pasien yang mengalami stres, kecemasan dan atau depresi selain
diberikan terapi psikofarmaka (anti cemas danb anti depresi) dan terapi somatik,
juga diberikan terapi kejiwaan (psikologik) yang dinamakan psikoterapi.
Psikoterapi ini banyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan baik individual
maupun keluarga, misalnya :
a. Psikoterapi suportif

Terapi ini memberikan motivasi, semangat, dan dorongan agar pasien yang
bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan serta percaya diri (self
confindence) bahwa dia mampu mengatasi stresor psikososial yang sedang
dihadapinya.

b. Psikoterapi re-edukatif

Terapi ini memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila dinilai bahwa
ketidakmampuan mengatasi stres, kecemasan, dan depresinya itu dikarenakan
faktor psiko-edukatif masa lalu dikala yang bersangkutan dalam periode anak dan
remaja. Dari terapi ini diharapkan yang bersangkutan mampu mengatasi stresor
psikososial yang sedang dihadapinya.

c. Psikoterapi re-konstruktif

Terapi dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang telah


mengalami goncangan akibat stresor psikososial yang tidak mampu diatasi oleh
pasien yang bersangkutan.

d. Psikoterapi kognitif

Terapi digunakan untuk memulihkan fungsi kognitif pasien, yaitu


kemampuan untuk berpikir secara rasional, konsentrasi, dan daya ingat. Selain itu
yang bersangkutan mampu membedakan nilai – nilai moral etika mana yang baik
dan buruk, mana yang boleh dan tidak, mana yang haram dan halal.

e. Psikoterapi psiko-dinamik

Terapi ini dimanfaatkan untuk menganalisa proses dan menguraikan proses


dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang itu tidak mampu
menghadapi stresor psikososial sehingga dia jatuh sakit (stres, cemas, dan atau
depresi). Dengan mengetahui dinamika psikologis itu diharapkan yang
bersangkutan mencari jalan keluarnya.
f. Psikoterapi perilaku

Dengan terapi ini diharapkan agar dapat memulihkan gangguan perilaku


yang maladaptif (ketidakmampuan beradaptasi) akibat stresor psikososial yang
dideritanya. Dengan terapi ini diharapkan pasien yang bersangkutan dapat
beradaptasi dengan kondisi yang baru sehingga bisa berfungsi kembali secara wajar
dalam kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di sekolah atau kampus, di tempat
kerja, dan lingkungan sosialnya.

g. Psikoterapi keluarga

Seseorang dapat jatuh dalam keadaan stres, kecemasan dan atau depresi
yang disebabkan oleh stresor psikososial faktor keluarga. Dengan terapi digunakan
untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor tidak lagi menjadi faktor
penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung bagi
pemulihan pasien yang bersangkutan. Pada terapi ini tidak hanya ditujukan pada
pasien yang bersangkutan saja, tetapi juga terhadap anggota keluarga lainnya.

4. Terapi Psikoreligius

Dari berbagai penelitian yang dilakukan ternyata tingkat keimanan


seseorang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan tubuh dalam
menghadapi berbagai problem kehidupan yang merupakan stresor psikososial.
Organisasi Kesehatan seDunia (WHO, 1984) dalam (Hawari. D, 2001) telah
menetapkan unsur spiritual (agama) sebagai salah satu dari 4 unsur kesehatan.
Keempat unsur kesehatan tersebut adalah sehat fisik, sehat psikis, sehat sosial, dan
sehat spiritual. Pendekatan baru ini telah diadopsi oleh psikiater Amerika Serikat
(the American Psychiatric Asssociation/APA, 1992) yang dikenal dengan
pendekatan ”bio-psycho-socio-spiritual”.

Penelitian Ironson (2000) dalam Hawari. D (2001) melakukan penelitian


pada para penderita HIV/AIDS. Kelompok pertama terdiri dari 71 orang dan
dibandingkan dengan kelompok kedua terdiri dari 121 orang. Pada kelompok kedua
mempunyai jumlah T-sel yang sama (yaitu jumlah sel darah putih yang berperan
bagi kekebalan tubuh). Kelompok pertama dalam riwayat kehidupannya banyak
menjalankan kegiatan keagamaan, sementara kelompok kedua tidak. Hasilnya usia
kelompok pertama lebih panjang daripada kelompok kedua. Disimpulkan bahwa
agama mempunyai peran yang penting dalam memperpanjang umur seseorang yang
menderita infeksi HIV.

Terapi psikoreligius dibutuhkan karena mengandung unsur kerohanian yang


membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme terhadap penyembuhan suatu
penyakit disamping obat-obatan dan tindakan medis yang diberikan.

5. Terapi Psikososial

Digunakan untuk memulihkan kembali kemampuan adaptasi agar yang


bersangkutan dapat kembali berfungsi secara wajar dalam kehidupan sehari-hari
baik di rumah, di sekolah atau kampus, di tempat kerja, maupun di lingkungan
pergaulan sosialnya.

6. Konseling

Semua proses terapi tersebut di atas dilakukan melalui konseling. Konseling


dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidangnya memberikan konsultasi yaitu
dokter atau psikiater. Istilah konselor dilakukan untuk orang yang memberikan
konseling, sedangkan klien dianggap sebagai pihak yang diberi konseling.

Konseling ditujukan tidak hanya kepada individu tetapi bisa keluarga,


teman dekat, suami/istri. Selama berlangsungnya konseling suasana formal dan
profesionalisme dari pihak konselor harus mematuhi aturan terkait moral etika.

G. TEKNIK MANAJEMEN STRES

Ada beberapa teknik manajemen stress yang sudah diterapkan dan


dibuktikan keberhasilannya menurun stress yaitu :
1. Hypnoterapy

Metode hypnoteraphy yang paling mudah diterapkan adalah self-hypnosis,


metode ini memungkinkan seseorang melakukan hipnosis pada diri sendiri, metode
itu dinamakan Autohipnosis diterjemahkan sebagai swa-upaya-terarah yaitu
keadaan hipnosis yang dibangkitkan tanpa bantuan orang lain. Dalam pengertian
ilmiah dapat diartikan sebagai upaya sistimatis dan terprogram yang dilakukan
sendiri dengan memasukkan program-program positif sebagai usaha untuk lebih
meningkatkan faktor positif diri sendiri.

Cara ini diketahui dapat menetralisir ketegangan (stress) kehidupan yang


dialami sehari-hari, dan merelaksasikan 3 unsur jiwa raga, yaitu; nafas, gerak, dan
nalar. Ketika seseorang berada dalam kondisi ini, dan diperiksa dengan mesin EEG
(Elektro-Ensefalo-Grafi) akan terlihat dominasi gelombang Alfa, yaitu gelombang
setengah lingkaran (sinusoid, tumpul) dengan frekuensi 8 – 12 silkus perdetik.
Situasi yang akan dicapai seseorang dalam keadaan sangat tenang. Jika telah
trampil melakukan metode ini, maka relaksasi akan mudah dicapai ketika kita
menglami stres atau saat menghadapi masalah psikomatik seperti sulit tidur, sulit
konsentrasi, emosi tidak stabil dan sebagainya. Self –hypnosis sebenarnya bisa
dilakukan kapan saja, dan dimana saja, oleh siapa saja.

Langkah self-hypnosis Menurut Linda-Ann Stewart, salah seorang


hypnoterapist penulis buku Self healing, cara-cara self-hypnosis adalah sebagai
berikut:

a. Posisikan tubuh senyaman mungkin

b. Pejamkan mata. Tarik nafas dalam-dalam dari hidung dan hembuskan melalui
mulut, ulangi hingga 3 kali

c. Fokuskanlah perhatian pada organ tubuh Anda, bisa dimulai dari yang paling atas
(kepala) atau sebaliknya dari bawah (ujung kaki). Perintahkanlah setiap bagian
tubuh untuk relaks. Misalnya; Kepala, relaks; Dahi, relaks. Lakukanlah untuk
setiap bagian tubuh, sambil berusaha menvisualisasikan setiap otot berubah dari
tegang menjadi lentur

d. Kemudian bayangkan bahwa sekeliling Anda sangat nyaman dan aman. Langkah
ini perlu dilakukan untuk melindungi diri dari faktor eksternal yang akan
mengganggu

e. Lakukanlah perhitungan mundur dari 10 hingga 1,bayangkan diri Anda sedang


menuruni tangga, ataueskalator. Dan setiap perhitungan mundur membuat Anda
berada semakin rendah. Jika Anda masihmerasa tegang, lakukanlah langkah ini
2 kali

f. Atur waktu biologis Anda, pastikan berapa lama Anda ingin melakukan relaksasi

g. Kemudian bayangkan Anda berada di tempat yang aman, dan damai. Cobalah
menikmatinya

h. Kemudian bayangkan tujuan Anda beberapa kali. Visualisasikan keinginan


Anda, atau ucapkan hal yang menjadi tujuan Anda. Gunakan seluruh pancar
indera untuk menghayati tujuan itu, dan lakukan penguatan yang positif

i. Secara otomatis setelah waktu biologis yang Anda atur habis, Anda akan terjaga,
dan lakukan perhitungan mundur dari 7 hingga 1; dan lakukan sugesti pada diri
sendiri bahwa setelah selesai melakukan self hypnosis, Anda akan menjadi lebih
segar, peka, damai dan merasa sangat bahagia

Beberapa manfaat self-hypnosis setelah mencapai ketenangan adalah


dampak lanjutan menerapkan self-hypnosis :

a. Peningkatan potensi dan rasa percaya diri

b. Memperbaiki kualitas tidur (jika seseorang memiliki gangguan tidur)

c. Mengendalikan emosi, sehingga meminimalkan stres


d. Menetralisir kebiasaan buruk yang dipicu stres berkepanjangan, misalnya
perasaan sedih, cemas dan ketakutan, kemarahan yang sulit diungkapkan
(http://rumahcantikcitra.co.id).

2. Meditasi

Ide meditasi adalah memfokuskan pikiran anda pada suatu pikiran yang
membuat santai untuk suatu periode tertentu. Meditasi mengistirahatkan pikiran
dengan mengalihkan pikiran dari masalah yang membuat stress. Memberikan tubuh
anda waktu untuk beristirahat dan membuang racun yang muncul karena stress dan
kegiatan mental atau fisik lainnya.

Meditasi berguna ketika :

a. Anda mengalami stress dalam jangka waktu panjang

b. Anda mengalami stress dalam jangka waktu pendek yang menyebabkan


terlepasnya adrenalin dalam aliran darah

c. Anda sedang khawatir akan suatu masalah

d. Anda sedang aktif secara fisik

Relaks dengan meditasi mempunyai efek berikut :

a. Memperlambat pernapasan

b. Mengurangi tekanan darah

c. Menolong otot bersantai

d. Memberi tubuh waktu untuk membuang asam laktat dan produk buangan lainnya

e. Mengurangi kecemasan

f. Menghilangkan pikiran yang membuat stress


g. Membantu berpikir jernih

h. Membantu fokus dan konsentrasi

Teknik meditasi

Harus dilakukan dalam posisi yang membuat anda tetap nyaman dalam
jangka waktu tertentu (idealnya 20-30 menit). Dapat menggunakan beberapa fokus
konsentrasi, seperti pernapasan, fokus pada suatu objek, fokus pada suara,
perumpamaan.Sangat penting bagi pikiran untuk tetap focus
(http://indospritual.com).
DAFTAR RUJUKAN

Agon, dr. Cerita Inspirasi, dan Motivasi. Dalam www.manajemen.stress.com (1


April 2009) .

Ayuningtyas, Dumilah. Manajemen Stres: Berteman dan Memanfaatkan


‘Ketegangan’. Dalam www.eurekaindonesia.org (12 Februari 2009).

Hawari, Dadang. Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta : FKUI, 2001.

Hilangkan Stres dengan Kendali Gelombang Otak. http://indospiritual.com (April


2009).

Manajemen stres-Wikipedia bahasa Indonesia. id.wikipedia.org (17 Februari


2009).

Manajemen Stress. www.dkk-bpp.com (20 November 2008).

Manajemen Stress. www.IndoFamilyHealth .com (13 Januari 2009).

Mudjaddid, Diffy. Obat STRESS: Manajemen Stress. dalam


www.manajemenstress.com (2005).

Nacional Safety Council. Manajemen stress. Alih bahasa Widyastuti, Palupi.


Jakarta : EGC, 2003.

Stress Management dengan Hypnotherapy. http://rumahcantikcitra.co.id (April


2009).

Anda mungkin juga menyukai