Anda di halaman 1dari 21

Cara Menginterogasi Seseorang

Mengumpulkan informasi dari seseorang yang tidak mau memberikannya adalah


sesuatu yang sulit. Baik itu untuk investigasi kasus kriminal atau hanya sekedar
mencari tahu apakah anak Anda merokok atau tidak, ada banyak teknik yang bisa
Anda gunakan untuk melakukan interogasi. Tiap situasi interogasi selalu berbeda,
jadi pastikan Anda mengenali situasi Anda dan tahu pendekatan apa yang harus
diambil.

Bagian 1 Bersikap dengan Benar

1. Bersikap ramah dan santai. Penelitian dan bukti-bukti empiris secara konsisten
memperlihatkan bahwa cara terbaik untuk mendapat pengakuan dari
seseorang adalah membuatnya nyaman dengan Anda. Dia harus percaya
pada Anda terlebih dahulu sebelum mau mengatakan apa-apa, dan Anda
tentu tidak akan mendapat apa-apa jika Anda bertingkah seperti diktator
angkuh yang selalu memberi kalimat ancaman. Bersikaplah seperti
seseorang yang santai dan sekedar sedang menunaikan tugas, dan Anda
akan mendapat simpati dari orang yang Anda interogias. Singkatnya,
langkah pertama ada membuatnya percaya pada Anda.
2

2. Kendalikan diri. Ini bukan berarti Anda harus terlihat seperti orang yang keras,
tapi Anda harus terlihat profesional, tenang, percaya diri, dan tahu betul apa
yang Anda lakukan. Ini akan membuat orang yang Anda interogasi berpikir
bahwa Anda adalah orang yang bisa membawanya keluar dari masalah,
atau masuk ke masalah yang lebih dalam jika dia adalah orang yang
bersalah.
3

3 Tenanglah. Jika Anda terlihat marah atau stress, orang yang Anda interogasi
akan berpikir bahwa dia bisa mengendalikan emosi Anda. Jangan biarkan
itu terjadi, dan tetaplah tenang selama Anda berinteraksi dengan orang
yang Anda interogasi.
4

4 Jangan menggunakan cara polisi baik-polisi jahat. Teknik ini sering terlihat
di berbagai media sehingga dilihat banyak orang. Teknik ini akan
membuat orang yang Anda interogasi merasa curiga, dan Anda tidak
ingin dia merasa curiga.
Bagian 2 Menjalin Hubungan

1 Perlihatkan kebaikan padanya. Pernahkah Anda mendengar cerita


tentang teroris yang mau memberi informasi hanya karena orang
yang menginterogasinya memberikan biskuit khusus (teroris tersebut
tidak bisa makan biskuit biasa karena diabetes)? Hal tersebut bisa
diaplikasikan di situasi apapun. Sopan, baik hati, dan paling tidak
perlihatkan bahwa Anda benar-benar ingin melakukan sesuatu demi
kebaikan orang yang Anda interogias. Dengan begitu, dia akan mau
menjadi lebih terbuka.
2

2 Bahas subjek atau topik lain. Bahaslah topik yang santai yang tidak
harus terkait dengan investigasi Anda. Ini akan memberi Anda
kesempatan untuk menjalin hubungan dan saling mengenal, sehingga
membuatnya lebih mau bicara dan membantu Anda memahami
jalan pikiran dan prinsip yang dia pegang.

Misalnya, tanyakan mengenai di mana dia dibesarkan, lalu katakan bahwa Anda
dari dulu ingin ke sana. Kemudian tanyakan mengenai hal lain mengenai tempat
tersebut seperti seindah apa tempatnya, makanan apa yang enak di sana, dan
sebagainya.
3

3 Kenali dia. Tanyakan pertanyaan mengenai dirinya dan tanyakan apa


yang dia suka, bagaimana pola pikirnya, dan apa hal apa saja yang
penting baginya. Informasi ini bisa membuatnya lebih terbuka
sehingga tugas Anda menjadi lebih mudah.
4

4 Bantu dia dengan sesuatu yang tidak terkait. Cari tahu apa
kebutuhannya saat ini yang tidak terkait dengan topik interogasi Anda
tapi bisa Anda penuhi. Mungkin anaknya perlu obat atau bantuan
medis dan Anda bisa membantunya memasukkannya ke rumah sakit
atau membelikan obat secara gratis. Mungkin saudaranya memiliki
nilai yang jelek di sekolah sedangkan anak Anda cukup pintar dan
bisa menjadi tutor. Jika Anda bisa mencari tahu apa yang baginya
lebih penting daripada informasi yang dia simpan, maka Anda tahu
apa yang harus dilakukan agar dia percaya pada Anda.
5

5 Minta pendapatnya. Meminta pendapat dari orang lain mengenai


topik terkait investigasi Anda bisa memperlihatkan cara berpikir orang
yang Anda interogasi dan juga bisa membuatnya tidak sengaja
mengatakan informasi yang harusnya tidak dia katakan. Tanyakan
pertanyaan seperti siapa kira-kira dalang dari semua ini atau apa
yang akan dia lakukan jika dia menjadi Anda. Tanyakan
pendapatnya mengenai mencuri atau apapun investigasi Anda saat
itu. Jika Anda bisa menelaah dan menganalisa jawaban yang Anda
terima, Anda akan mendapatkan banyak hal yang perlu Anda
ketahui.
6

6 Jadilah penasehatnya. Orang yang Anda interogasi harus melihat


Anda sebagai seseorang yang akan melindunginya dan melakukan
apapun yang terbaik untuknya, tapi hanya jika dia memberikan apa
yang Anda butuhkan. Jika memberi informasi pada Anda akan
membuatnya mendapat hukuman yang sangat buruk, maka Anda
harus mencari tahu bagaimana cara mendapat hasil yang terbaik
bagi kedua pihak dalam interogasi tersebut. Ini berarti Anda harus
memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan yang buruk, dan
menawarkan kemungkinan yang lebih baik.
Bagian 3 Memberi Pertanyaan yang Tepat

1 Gunakan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup hanya bisa


dijawab dengan “ya” atau “tidak”, atau dengan jawaban spesifik.
Jika seseorang mencoba menghindari pertanyaan Anda, gunakan
beberapa pertanyaan ini dan minta jawaban langsung.
Pertanyaan tertutup antara lain:

”Siapa yang...”, “Kapan…”, “ Apa yang…”, “Apakah Anda…”, dan sebagainya.


2

2 Gunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah


pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak”.
Pertanyaan seperti ini berguna dalam membuat orang memberi
lebih banyak informasi dan kemungkinan tidak sengaja
mengatakan hal yang harusnya tidak dia katakan, serta
mendapat rincian dan gambaran yang lebih baik mengenai situasi
yang Anda coba telaah.

Misalnya, “Jelaskan bagaimana…”, “Mengapa…”, “Apa yang terjadi…”, dan


sebagainya.
3

3 Gunakan pertanyaan corong. Pertanyaan corong akan


membahas hal yang lebih luas dan bisa dijawab dengan mudah,
tapi kemudian menjadi sempit sampai ke informasi yang Anda cari.
Anda sering bisa memulai pertanyaan seperti ini dengan
pertanyaan yang Anda pasti tahu jawabannya. Pertanyaan jenis
ini juga berpeluang membuat orang memberitahu informasi yang
tidak seharusnya diberitahu.

Misalnya, “Apakah Anda tahu mengenai pencurian tadi malam?”, “Siapa saja
yang ada di kantor jam 20:00?”, “Kapan mereka berangkat?”, “Kapan Anda
berangkat?”, dan sebagainya.
4

4 Gunakan pertanyaan deskriptif. Ketika Anda menanyakan


pertanyaan jenis ini, misalnya ketika Anda mencoba mendapat
rincian kejadian atau memergoki kebohongan seseorang,
gunakan bahasa deskriptif. Gunakan kata-kata seperti “katakan”,
“jelaskan”, atau “perlihatkan” untuk membuatnya mengatakan
sebuah cerita dan memberikan detil yang rinci. Kumpulan detil
yang dia katakan bisa membuat dia mengatakan sesuatu yang
tidak seharusnya dikatakan.
5

5 Gunakan pertanyaan analitikal. Pertanyaan yang meminta


pendapat mendalam mengenai sesuatu bisa membuatnya
memberikan informasi yang penting dan juga membuat Anda
memahami jalan pikirannya dan menemukan cara untuk
mengorek lebih banyak informasi darinya. Tanyakan pertanyaan
seperti “Mengapa orang mencuri file itu?” atau baca reaksinya.
6

6 Jangan gunakan pertanyaan pancingan. Pertanyaan seperti ini


bisa membuat orang yang Anda interogasi memberikan jawaban
yang tidak jujur hanya untuk membuat Anda senang atau
menghindari masalah. Pertanyaan ini terkesan berguna, tapi pada
akhirnya Anda tetap ingin mendengar kesaksian jujur dari orang
yang Anda interogasi. Jika Anda menginterogasi seseorang yang
tidak bersalah, Anda mungkin akan mengacaukan investigasi
Anda sendiri dan membuat masalahnya menjadi lebih rumit.

Misalnya “Laurel bukan orang yang bisa dipercaya, bukan?”


Bagian 4 Menggunakan Cara Lain

1 Diam. Diam bisa menjadi cara yang bagus. Cobalah diam


setelah seseorang menjawab pertanyaan Anda atau ketika dia
tidak mau menjawab, dan cukup tatap wajahnya. Perlihatkan
wajah seperti ketika ibu Anda menatap Anda karena tahu
Anda baru saja berbuat salah, lalu tunggu. Kebanyakan orang
akan merasa tidak nyaman jika ada dalam situasi diam seperti
itu dan akhirnya mengatakan apa yang bisa mereka katakan.
2

2 Gunakan properti atau “barang bukti”. Ini adalah cara yang


curang dan mungkin akan membuat Anda mendapat masalah.
Tapi Anda bisa menggunakan map, negatif foto, kantong
plastik berisi sesuatu, SD card, CD, atau properti dan benda lain
yang membuat orang berpikir bahwa Anda punya barang
bukti, padahal sebenarnya tidak. Jangan mengatakan apa-
apa mengenai benda yang Anda pegang, cukup perlihatkan
bahwa Anda punya barang tersebut dan tunggu reaksinya.
3

3 Gunakan pengetahuan yang sudah ada. Cara lain adalah


membuat orang yang Anda interogasi berpikir bahwa Anda
sudah tahu semuanya. Pelajarilah informasi-informasi dasar,
semakin banyak semakin bagus, dan katakan bahwa meskipun
Anda sudah tahu dan punya segala hal yang Anda butuhkan
untuk merampungkan investigasi Anda, Anda tetap perlu
mendengar konfirmasi mengenai rinciannya dari orang yang
Anda interogasi. Tanyakan pertanyaan yang Anda sudah tahu
jawabannya, dan susun ulang dengan menjadikannya
pertanyaan tertutup (“Tanggal 17 Anda ada di kantor di jam
09:10 bukan?”). Kemudian tanyakan hal yang Anda belum
ketahui (“Satu hal yang saya tidak tahu adalah file yang Anda
berikan waktu itu. Bisa Anda jelaskan mengapa Anda
membawa dan menyerahkan file itu? Saya rasa Anda punya
alasan tersendiri.”).
4

4 Hindari teknik penyiksaan atau intimidasi. Anda harus sebisa


mungkin menghindari teknik yang mengancam dan
mengintimidasi, atau lebih parah lagi menggunakan bentuk
penyiksaan untuk memperoleh informasi secara paksa. Cara ini
bisa mempengaruhi psikologis Anda dalam jangka panjang.
Tips:

a. Pastikan semua yang Anda lakukan dan tanyakan punya alasan dan tujuan.
b. Siapkan kamera di ruangan interogasi Anda (baik itu asli atau palsu).

Peringatan:

 Sekali lagi, jangan menyiksa orang yang Anda interogasi. Dia kemungkinan
akan mengatakan sesuatu hanya untuk membuat siksaan yang Anda
berikan berhenti, dan apa yang dia katakan bisa saja tidak akurat.

Referensi :

 Wikipedia article on interrogation


Good cop/bad cop technique
Pride-and-ego down technique
Reid technique

Anda mungkin juga menyukai